Waspada, Senin 26 Maret 2012

Page 23

Aceh

WASPADA Senin 26 Maret 2012

Isu Mutasi Jabatan Kian Merebak Di Aceh Tamiang

Jaring PNS Nakal, Satpol PP Lhokseumawe Razia Warkop Dan Mall LHOKSEUMAWE (Waspada): Satpol PP Kota Lhokseumawe menyatakan siap melakukan pemantauan dan razia secara rutin seluruh warung dan pusat perbelanjaan. Tindakan itu dilakukan untuk meringkus PNS nakal yang suka bolos pada saat jam kerja. Kepala Satpol PP Kota Lhokseumawe, akhir pekan lalu, Azwar mengungkapkan, terkait penertiban PNS lingkungan di Pemko setempat, mereka yang melakukan pelanggaran disiplin dan sering bolos pada saat kerja akan ditindak dan diberikan sangsi. Disebutkannya, razia akan dimulai usai apel pagi atau pada pukul10:30 dengan cara tak terduga. Petugas akan mendatangi seluruh warung kopi dan tempat perbelanjaan yang sering menjadi tempat mangkal bagi PNS nakal untuk mangkir dari kerja. Menurut catatan Satpol PP, sebagian besar PNS nakal tertang-kap basah petugas ketika mereka sedang berbelanja di Mall Harun Square Simpang Jam, Kec. Banda Sakti. Bahkan ada pula yang terjaring saat sedang asyik duduk sambil ngobrol di sejumlah warung kopi, seperti di warung kopi Ulee Kareng di Jalan Merdeka dan Warung Kopi Syarif Delima di Jalan Darussalam. “Di sana sering terlihat belasan PNS yang asyik minum kopi. Begitu pula PNS yang gemar berbelanja di Harun Square Mall. Semuanya akan diberikan sanksi sesuai aturan yang berlaku,” tuturnya. Bahkan lebih parah lagi, kata Azwar, seorang Kepala Bidang Syarat Kerja Jamsostek dan Pengawasan Ketenaga Kerjaan Dinas Sosial Kota Lhokseumawe sempat tertangkap basah sedang asyik melahap makanan enak di Warung Soto Endang di Jalan Perniagaan dan Jalan Merdeka Barat. Sementara Kasi Trantib Satpol PP Kota Lhokseumawe, Iwan Rantoni menyebutkan, dalam razia minggu lalu, telah menjaring sebanyak 25 orang PNS yang bolos dari jam kerja. Namun semuanya telah diberikan peringatan dan pembinaan secara persuasif. Apabila kemudian hari mengulangi kesalahan yang sama, maka oknum bersangkutan akan diberikan sanksi yang lebih tegas sesuai dengan PP No. 53 tahun 2010. (b16)

Pemko Sabang Salurkan Bantuan Ke Tangse SABANG (Waspada): Sekretaris Daerah Kota Sabang Amiruddin, SE mengatakan, Pemko Sabang telah menyalurkan bantuan kemanusiaan kepada korban bencana banjir dan tanah longsor Tangse Kabupaten Pidie, Kamis (22/3). Sekdako Sabang ketika ditemui Waspada, Jumat (23/3) sore mengatakan, Pj Wali Kota Sabang, Drs. Zulkifli HS ikut mengantar langsung bantuan masyarakat dan Pemko Sabang ke Tangse sebagai bentuk kepedulian sesama saudara yang tertimpa musibah Kata dia, penyaluran bantuan bagi korban banjir dan tanah longsor itu merupakan salah satu bentuk kepedulian dari para pelajar dan masyarakat Sabang yang perduli terhadap sesama saudara yang tertimpa musibah. Bantuan sumbangan dari pelajar dan masyarakat itu disalurkan bersamaan dengan bantuan dari Pemko Sabang dan masyarakat Sabang lainnya yang peduli terhadap warga korban banjir dan tanah longsor Tangse. Sumbangan dan bantuan siswa-siswi dari sejumlah sekolah di Sabang telah disalurkan kepada korban banjir dan tanah lonsor Tangse itu diterima Sekretaris Kecamatan Tangse Ir Jafar. Dikatakan, bantuan yang disalurkan dari kalangan pelajar dan masyarakat Sabang ini merupakan panggilan hati nurani mereka terhadap respon sosial yang terjadi ditengah masyarakat yang tertipa musibah dan membutuhkan perhatian dari semua pihak. Adapun bantuan yang disalurkan berupa perlengkapan sekolah, seperti baju seragam sekolah untuk anak SD dan SMP, sepatu, tas sekolah SD 30 buah, tas sekolah SMP 25 buah, buku tulis , bulpen 55 lusin, penggaris, pinsil , penghapus , dam rautan Pensil. Bantuan lainnya yang disalurkan yaitu, mukena, kain sarung, ikan kaleng 660 buah, mi instan 100 dus, kids ware 50 buah, minyak makan 100 liter, kecap 240 buah, , beras sebanyak 3 ton , biskuit 26 bungkus, teko, gelas dan kompor gas, kata Amiruddin. (b31)

Rosnidar Kehilangan Tempat Tinggal BIREUEN (Waspada): Rosnidar,40, warga Desa Pante Baro Kumbang, Kec.Peusangan Siblah Krueng, Bireuen, Minggu (25/3) sekira pukul 11:45, kehilangan tempat tinggalnya. Rumah panggung yang ditempatinya selama ini telah rata dengan tanah, dimangsa si jago merah. Tempat tinggal wanita belum berumah tangga itu, habis dilalap api diduga bersumber dari korslet alat masak listrik saat itu dia pergi ke sawah. Selain itu, api yang cepat memakan rumahnya tidak mampu dilerai warga, karena cepat menyambar ke bagian dalam rumah itu. Rumah tersebut terbakar, awalnya diketahui kakak iparnya Saudah, lalu memberitahukan kepada warga, namun cepatnya lidah api menjilat ke barang-barang di dalam rumah tersebut, sehingga warga hanya sempat menyelamatkan dua karung padi. “Warga sempat berusaha untuk menyelamatkan rumah dan isinya, namun tidak berhasil, kecuali dua karung beras,” kata M Kasem,60, tetangga korban. Keuchik Pante Baro Kumbang, Sofyanur secara terpisah, mengatakan, Rosnidar untuk sementara waktu harus tinggal bersama sudaranya. Namun, Sofyan mengharapkan kepada Pemkab Bireuen untuk membantu membangun rumah untuk wanita yang belum bekeluarga. “Semoga Rosnidar cepat mendapat mendapat rumah bantuan dari pemerintah,” harapnya. Pemkab Bireuen melalui Kadis Sosial Bireuen, M Akmal,S.Sos.MA yang didampinggi Kasi Jamkessos, Tagana, TKSK, Bireuen, Zulfikar, AMd, setelah mendapat informasi mengantar bantuan masa panik kepada korban, berupa, sembako, pakaian, peralatan dapur dan barang kebutuhan lainnya. (cb02)

Penerbangan Di Bandara SIM Banda Aceh Tiba (flight, asal, waktu) Garuda Indonesia

Berangkat (flight, tujuan, waktu)

GA 142 Jakarta/Medan GA 146 Jakarta/Medan

10:40 15:50

GA 143 Medan/Jakarta GA 147 Medan/Jakarta

11:25 16:45

Y6 555 Jakarta * Y6 537 Jakarta/Medan

19:05 12:30

Y6 556 Jakarta** Y6 538 Medan/Jakarta

07:05 12:30

JT 304 Jakarta JT 396 Jakarta/Medan

11:35 20:00

JT 397 Medan/Jakarta JT 307 Jakarta

06:40 12:15

SJ 010 Jakarta/Medan

12:55

SJ 011 Medan/Jakarta

13:25

Batavia Air Lion Air

Sriwijaya Air Air Asia

AK 305 Kuala Lumpur *** 12:20

AK 306 Kuala Lumpur*** 12:45

FY 3401 Penang ****

FY3400 Penang ****

Fire Fly

14:10

* Setiap Selasa, Kamis, Minggu. ** Setiap Senin, Rabu, Jumat. *** Setiap Senin, Rabu , Jumat dan Minggu. **** Setiap Selasa, Kamis dan Minggu.

14:30

B9

Waspada/Irwandi MN

KERANGKA UJUNG KARANG: Tampak kerangka manusia prasejarah ras mongoloid di Ujung Karang, Kabupaten Aceh Tengah yang ditemukan tim Balar Medan, dalam posisi memeluk batu dalam satu lubang penguburan.

BMKG Imbau Warga, Suhu Panas Tinggi Mengancam LHOKSEUMAWE (Waspada): Kantor BKMG Provinsi Aceh mengimbau warga agar waspada dan tidak lengah dengan kondisi perubahan alam, karena mulai hari ini suhu panas tinggi akan mengancam kehidupan di wilayah kepulauan Indonesia. Hal itu diungkapkan, Kepala Prakiraan Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BKMKG) Aceh, Maratua Sinaga

terkait perubahan cuaca selama ini akan semakin meningkat ekstrim,akhir pekan lalu. Dikatakan, BKMG memprediksikan peningkatan intensitas cuaca panasnya matahari sudah mulai terjadi yang berlangsung sejak bulan Maret 2012. Disebutkannya, perhitungan BKMG mencatat sampai kemarin suhu di wilayah Indonesia telah mencapai angka diatas 35 derajat celcius. Dampak buruk dari perubahan cuaca panas yang semakin tinggi ini bisa menyebabkan Indonesia berada di ambang peralihan musim dengan me-

masuki musim transisi atau musim pancaroba. Kondisi ini terjadi, karena posisi matahari berada tepat di atas pusat Equator atau pancaran sinar yang menembak tegak ke darat. Sehingga me-nimbulkan suhu yang sangat panas. “Panas yang semakin meningkat menyebabkan Indonesia memasuki musim transisi atau pancaroba. Bayangnya posisi matahari sekarang tepat beradadiatasEquator.Kondisicuaca inijangandianggapremeh,karena suhupanasnyadapatmenyebabkan makhluk hidup menjadi gerah,” ujarnya. (b16)

43.208 Orang Tidak Jelas Di Aceh Tamiang KUALASIMPANG ( Waspada ): Waktu pelayanan e-KTP secara massal diperpanjang paling lambat 30 April 2012 di Kabupaten Aceh Tamiang karena dari 185.728 orang jumlah yang wajib KTP, ternyata yang sudah selesai dilaksanakan perekaman biodata dan foto di 12 Kecamatan dalam wilayah Kabupaten Aceh Tamiang sebanyak 142.520 orang. Sedangkan 43.208 orang lagi belum selesai atau belum jelas keberadaannya. Keterangan diperoleh Waspada dari Kadis Kependudukan dan Catatan Sipil Kabupaten Aceh Tamiang, Absharuddin, Sabtu (24/3) merincikan jumlah penduduk Aceh Tamiang tercatat 281.853 jiwa yang terdiri dari 143.248 orang laki-laki dan 138.605 orang perempuan. Dari jumlah tersebut, lanjutnya lagi, tercatat warga yang wajib KTP di Aceh Tamiang sebanyak 185.728 orang yang terdiri dari 93.841 orang laki-laki dan 91.887 orang perempuan.

Ansharuddin menjelaskan, sedangkan realisasi perekaman biodata dan foto warga yang wajib e-KTP di Aceh Tamiang sampai Minggu ketiga bulan Maret 2012 tercatat 142.520 orang, perinciannya yaitu sebanyak 70.323 orang laki-laki dan 72.197 orang perempuan. “ Sehingga tercatat baru 76,74 persen yang sudah selesai realisasinya, sedangkan 43.208 orang lagi memang belum selesai dan belum jelas keberadaannya,sehinggaperludiperpan-jang lagiwaktupelayanane-KTPsecara massal di Aceh Tamiang paling lambat sampai dengan 30 April 2012 ,” kata Ansharuddin. Ansharuddin menjelaskan, Dispensasi pelayanan penerbitan KTP Elektronik secara massal sesuai dengan surat Mendagri No:471.13/5266/SJ tanggal 30 Desember 2011 dan Surat Bupati Aceh Tamiang Nomor:471.13/546 tanggal 17 Januari 2012 yang ditujukan kepada seluruh camat di Kabupaten Aceh Tamiang.

Selain itu lagi, sebutnya, pihaknya juga sudah menerbitkan Surat Nomor :470/ 675,tanggal 30 Desember 2011, hal perpanjangan waktu pelayanan e-KTP secara massal yang ditujukan kepada seluruh camat di Aceh Tamiang untuk menginventarisir jumlah penduduk wajib KTP yang menerima undangan tetapi belum dilaksanakan pelayanan e-KTP dan mengembalikan undangan penduduk wajib KTP yang tidak melaksanakan pelayanan eKTP disebabkan sudah pindah, bukan penduduk setempat, meninggal dunia dan terdaftar ganda. “ Kalau nanti sudah diinventarisir ulang peristiwa kependudukan, mungkin angka yang berjumlah 43.208 orang yang tidak jelas itu akan berkurang jumlahnya dan tentu saja persentase jumlah wajib KTP yang sudah selesai akan bertambah besar angkanya melebihi dari 76,74 persen itu,” tegas Ansharuddin. (b23)

KUALASIMPANG ( Waspada ): Isu mutasi dan promosi jabatan Eselon II dan III di lingkungan Pemkab Aceh Tamiang kian merebak. Bahkan isu mutasi dan promosi jabatan Kepala Dinas, Ka.Badan, Staf Ahli dan Kabag telah menjadi perbincangan hangat di Bumi Muda Sedia. Bahkan disebut-sebut Bupati Aceh Tamiang sudah merencanakan akan melantik pejabat Esselon II dan III yang dijadwalkan berlangsung, Senin (26/3) hari ini. “ Pelantikan direncanakan pada Hari Senin (26/3) karena pada hari Selasa (27/3) Bupati Aceh Tamiang mau berangkat ada urusan penting ke Jakarta,”ungkap sumber Waspada, Minggu (25/3). Berdasarkan desas-desus yang beredar dan telah menjadi pembicaraan hangat bagi berbagai kalangan di Bumi Muda Sedia itu disebutsebut Ka.Dinas Pendapatan Pengelolaan Keuangan dan Aset Daerah Aceh Tamiang, Drs Suaib Araby, US. MAP sudah mengundurkan diri karena akan maju sebagai calonWakil Bupati Aceh Tamiang yang ikut Pemilukada BupatiWabup Aceh Tamiang Tahun 2012 berpasangan dengan Drs.Jamaluddin T.Muku. Menurut informasi yang beredar, posisi yang ditinggalkan Suaib Araby kemungkinan akan diisi oleh Adi Darma yang sebelumnya sebagai Asisten III Bidang Administrasi dan Ekonomi di Setdakab Aceh Tamiang. Selain itu disebut-sebut Ka.Bappeda Aceh Tamiang, Drs Iskandar Zulkarnain juga telah mengundurkan diri karena maju sebagai calon Wakil Bupati Aceh Tamiang yang ikut Pemilukada Bupati-Wabup Aceh Tamiang tahun 2012 berpasangan dengan Hamdan Sati. Posisi Iskandar Zulkarnain kemungkinan akan ditempatkan Drs T Hayatul Kamal yang sebelumnya sebagai Asisten II Bidang Keistimewaan Aceh. Bukan itu saja untuk posisi Ka.Bappeda, tidak tertutup juga kemungkinan Zagusli yang Ka.BPBD Aceh Tamiang dan Zulkifli,MM yang sebelumnya Kadis PU, Adi Darma dan Drs Rianto Waris yang sebelumnya sebagai Asisten I Bidang Admnistrasi dan Pemerintahan akan menduduki jabatan sebagai Ka.Bappeda. Isu lainnya yang kian santer dibicarakan yaitu Kadis Pekerjaan Umum ( PU), Ir Zulkifli, MM akan diganti. Posisinya akan diisi Irwansyah yang sebelumnya Kadis Koperindag Aceh Ta-

miang. Zulkifli disebut-sebut akan ditempatkan sebagai Ka.Bappeda dan tidak tertutup kemungkinan Zulkifli juga akan dijadikan staf ahli Bupati Aceh Tamiang. Sedangkan posisi yang ditinggalkan Irwansyah, kemungkinan besar sangat berpeluang diisi Drs A Muin yang sebelumnya sebagai Kabag Ekonomi di Setdakab Aceh Tamiang untuk dilantik sebagai Kadis Koperindag. Rumor lainnya yang juga hangat dibicarakan yaitu Kadis Perhubungan Aceh Tamiang, Drs Suibun Anwar akan diganti, posisinya akan diduduki Helmi yang sebelumnya Staf Ahli Bupati Aceh Tamiang. Sedangkan Syuibun Anwar akan ditarik ke Kantor Bupati Aceh Tamiang . “ Untuk sementara kemungkinan posisiposisi tersebut yang diganti dan dalam waktu dekat masih banyak posisi lainnya yang akan digeser di jajaran Pemkab Aceh Tamiang untuk meningkatkan kinerja dan penyegaran di lingkungan Pemkab Aceh Tamiang,” ungkap sumber Waspada di Alam Asri Café, Minggu (25/3) Drs Suaib Araby Us dan Iskandar Zulkarnain ketika dikonfirmasi Waspada secara terpisah, Minggu (25/3) mengakui memang benar mereka sudah membuat surat pengunduran diri karena ikut mencalonkan diri sebagai Cawabup Aceh Tamiang pada Pemilukada Aceh Tamiang Tahun 2012. Sedangkan sejumlah pejabat penting yang menduduki posisi Esselon II ketika dihubungi Waspada melalui telepon selularnya kemarin belum dapat dimintai komentarnya karena telepon genggamnya tidak aktif dan berada di luar jangkauan. Ka.Badan Kepegawaian Pendidikan dan Pelatihan ( BKPP) Aceh Tamiang ,Ahmad Asadi ketika ditanya Waspada melalui telepon selularnya terkait dengan adanya isu mutasi dan promosi Jabatan Esselon II dan III itu tidak ada jawaban dan terkesan bungkam. Bupati Aceh Tamiang, Drs H Abdul Latief ketika ingin dikonfirmasi Waspada melalui telepon selularnya, Minggu (25/3), tidak dapat dimintai komentarnya karena telepon genggamnya tidak aktif dan berada di luar jangkauan,sehingga belum diperoleh komentar terkait isu mutasi dan promosi jabatan yang kian merebak di Aceh Tamiang itu. (b23)

Aidil Fan Lantik DPC PKS Se-Kota Langsa LANGSA (Waspada): Ketua Dewan Pimpinan Daerah (DPD) Partai Keadilan Sejahtera (PKS) Kota Langsa Aidil Fan melantik kepengurusan Dewan Pimpinan Cabang (DPC) Se-Kota Langsa priode 2012, di aula hotel Harmoni, Minggu (25/3). Pelantikan pengurus DPC tersebut terdiri dari lima kecamatan, meliputi Kecamatan Langsa Kota, Langsa Timur, Langsa Barat, Langsa Lama dan Kecamatan Langsa Baro. Pj Wali Kota Langsa Bustami Usman dan unsur Muspida lainnya ikut hadir beserta para kader partai itu sendiri. Pj Walikota Langsa Bustami Usman dalam sambutannya mengatakan, dengan tampilnya pengurus baru DPC PKS tentunya dapat mengemban amanat untuk menjalankan dan memajukan organisasi PKS di masa mendatang. “Kehadiran pengurus baru ini semoga dapat memberikan perubahan dalam organisasi ke arah yang lebih baik lagi,”ujarnya. Selain itu juga bisa semakin menambah motivasi khususnya kepada segenap anggota PKS Kota Langsa dalam melaksanakan visi dan misi organisasi PKS. PKS sebagai salah satu partai politik peserta Pemilu di Indonesia merupakan partai yang bertujuan mewujudkan masyarakat madani yang adil dan sejahtera yang diridhai Allah SWT dalam bingkai Negara Kesatuan Republik Indonesia, demikian Busatmai Usman. Menurutnya, Partai Keadilan Sejahtera menyadari pluralitas etnik dan agama masyarakat Indonesia yang mengisi wilayah beribu pulau dan beratus suku yang membentang dari Sabang hingga Merauke. “Sebagai partai yang dinamis perkembangannya, saya menyampaikan terima kasih dan apresiasi atas segala partisipasi yang telah diberikan segenap jajaran DPD PKS Kota Langsa beserta para kader dan simpatisannya selama ini, dalam upaya membangun dan memajukan Kota Langsa yang kita cintai ini,” ungkap Bustami

Usman. Ke depan Bustami berharap, eksistensi dan kiprah nyata Partai Keadilan Sejahtera perlu terus ditingkatkan sesuai aspirasi masyarakat. Agar keberadaannya semakin dapat dirasakan manfaatnya oleh masyarakat Langsa. “Kami berharap sebagai salah satu partai politik yang telah memiliki dua kursi di DPRK Langsa, PKS Kota agar selalu solid dan berkarya nyata dalam upaya membangun dan meningkatkan kesejahteraan masyarakat daerah ini,” pinta Bustami sembari menambahkan, pada tahun 2012 ini pemerintah daerah sedang giat membangun perekonomian daerah demi meningkatkan kesejahteraan masyarakat.(b20)

Istri Polisi Tubruk Bocah SIGLI (Waspada): Khairul Rahmi, bocah 13 tahun warga Desa Blang Paseh, Kota Sigli, Pidie meninggal dunia setelah ditubruk mobil Avanza BL 875YY yang dikemudikan Nova Ariani, 30 warga Asrama Polisi, Kelapa Satu Blang Paseh, Minggu (25/3) sekira pukul 10:15. Kapolres Pidie AKBP Dumadi, SStmk melalui, Kasat Lantas AKP Dahlan, kepada Waspada, Minggu (25/3) membenarkan atas kejadian tersebut. Menurutnya, peristiwa terjadi saat Khairul Rahmi, 13, sedang mendayung sepada berboncengan dengan M Albar, 12. dari arah bersamaan bagian belakang muncul mobil Avanza BL 875 YY yang dikendarai Nova Ariani, 30 dan langsung menubruk korban. M Albar, 12 terjatuh ke sebelah kanan jalan dan menderita luka-luka, sedangkan Khairul Rahmi yang mendayung sepeda, tubuhnya masuk ke bawah mobil dan terseret hingga bagian kepala bocah itu menderita luka cukup parah dan meninggal dunia. “ Sekarang kasus ini sudah kita tangani,” kata Dahlan. (b10)

Menunggu Kabar Dari Surga Yang Tak Jua Kunjung Tiba KENANGAN masa kanakkanak tak mudah dilupakan, paling tidak itulah masa-mala paling indah yang pernah dirasa sebagian besar manusia. Sebelum semuanya berubah, memang demikian yang saya rasakan. Namun, ketika saya menginjakkan kaki lagi, setelah puluhan tahun berlalu, tanpa sadar mata saya berkaca-kaca. Buket Selamat, nama dusun luas itu yang berada di Desa Buket Kuta, Peudawa Rayeuk, Aceh Timur. Di sanalah sebagian masa kanak-kanak saya habiskan. Di sana pula lahir puisipuisi setamat SMA, dan tempat berkubangnya mimpi-mimpi selagi saya di perantauan. Rasanya bukan nyata kalau kini rumah saya tinggal puing dan kampung itu jadi mati. Minggu (25/3) dusun itu tetaplah sebuah hutan yang menakutkan. “Kita tidak mungkin melihat rumah kita, Bang. Jalannya banyak yang lonsor dan sulit ditempuh dengan kereta. Belum lagi ada babi. Pokoknya sulit sekali,” kata Hasanuddin,35, yang telah menjadi penduduk Dusun Padang Kunyet yang merupakan tetangga Dusun Buket Selamat. Saya pun menyerah. Saya tak kecewa tidak bisa melihat di mana dulu saya berlari-lari

menaiki bukit, dan bersendagurau di antara rimbunan pisang dan kebun palawija. Saya juga khawatir akan perasaan saya ketika melihat kenyataan di sana. Entah kenapa hati ini terlalu cepat terenyuh, lalu saya akan marah dan memaki-maki pemerintah. Hasanuddin yang menemani saya ini adalah korban konflik yang saban hari tenaganya terkuras menyabet tandan-tandan kelapa, sawit, serta hasil lainnya yang kemudian dibawanya belasan kilometer dari sebuah dusun itu yang dulu ada meunasah-nya. Di meunasah itu pada waktu Magrib saya sering berdiri di saf belakang bersama barisan anak-anak lain. Karena bangunannya tanpa dinding, wajah dan rambut kami sering diterpa angin. Hasanuddin sekarang sudah memiliki tiga anak. Dia tinggal bersama puluhan penghuni lain yang masih bertahan di pinggiran desa ketika pada tahun 1999 rumah-rumah penduduk di Dusun Buket Selamat dibakar secara massal. Tak ada tempat lain untuk mengungsi, selain membuat gubuk di dusun tetangga, yang tak ubah gubuknya itu seperti kandang lembu. Waktu itu saya sedang di perantauan untuk menyelesai-

kan sekolah dan tak sempat merasakan bagaimana susahnya emak dan adik-adik saya tatkala harus lari menyelamatkan diri. “Penduduk pada waktu itu berlarian kucar-kacir, mirip datangnya elang yang sedang menyambar-nyambar kawanan anak ayam yang tiada lagi induknya,” kata Hasanuddin menggambarkan. Hasanuddin bukanlah lelaki pemalas. Dia pekerja tangguh yang mengandalkan otot-ototnya meskipun harus bekerja diterik konflik yang memanggang. Pada saat desanya kami dimusnahkan, dia masih tegar, membangun kehidupan baru di atas kubangan penderitaan di dusun yang menjadi tempat tinggalnya saat ini. Sebelum matahari terbit, dia sudah berangkat ke sawah membajak tanah, juga menam palawija di lembah-lembah bukit. Sekarang, sebagian bukit itu ditutupi ilalang sangat tebal bagai hutan. Di hutan yang sunyi itulah Hasanuddin mencoba memulai hidupnya baru, tanpa peduli pada serdadu-serdadu yang datang mencari pejuang pada waktu itu. Namun, perburuan para tentara kerap sekali menganggu kerjanya. Tak jarang pula lelaki yang hanya tamat sekolah dasar

ini menjadi bulan-bunan aparat keamanan. “Waktu itu kepala saya sering dipukul dengan popor senjata, Bang. Setiap mereka datang, selalu saja memukul saya di mana kena,” kisah Hasanuddin. Kondisi yang demikian kerap membuatnya meninggalkan rumah untuk menghidari bencana, dia berlari jauh-jauh dari kampung, terkadang harus tidur berminggu-minggu di hutan. Ketika pulang, lahan sawah dan ladangnya sudah tebal ditumbuhi gulma, ditambah lagi hama yang membikin tanamannya menderita. Sialnya lagi, panen yang tak seberapa itu harus disisihkan sebagian untuk dana perjuangan. Lelaki itu kerap menumpahkan airmata, ketika tidak juga bisa memberikan nafkah kepada istri dan anaknya. Mereka makan sering nasi berlauk kangkung yang kadang kala harus mengantikan dengan singkong. Sementara pakaiannya tak pernah berganti baru selama tahun-tahun yang bagaikan mimpi buruk itu. Selama itu pula, anak-anaknya sering telanjang karena tak ada celana dan baju. Ketika perang usai, saat TNI dan GAM berjabat tangan, dia tetap hidup dalam kubangan

penderitaan. Untung sekali masih tetap hidup sampai sekarang, katanya. Memang lahan kebunnya telah jadi hutan belukar, sawah kering akibat kemarau panjang, cabainya yang beberapa rante mati sendiri. Sementara tubuhnya semakin lemah, selain sering kena tendangan larsa juga akibat pukulan dengan gagang senjata. Di rumahnya sempit, kecil dan nyaris tanpa dinding, Hasanuddin, istri beserta anak-anaknya mendekam, berlindung dari udara malam. Mereka menikmati malam di antara kitaran nyamuk yang menjadi sahabat. Sementara asap bakaran sabut kelapa di kandang lembu tidak jua sanggup melawan ganasnya serangan serangga penghisap darah itu. Sementara itu kabar dari surga terus berhembus; tentang pemerintah akan memberikan bantuan rumah, memberantas kemiskinan, memberikan modal usaha, dan lain sebagainya. Hampir tujuh tahun berlalu, kampung itu tetaplah seperti dulu, tetap sunyi, dan tidak ada kegairahan. Sementara penduduknya terus terpuruk dan tetap miskin. Bantuan rumah dari Badan Reintegrasi Aceh (BRA) memang telah diberikan sebesar

Rp30 juta, tidak sebanding dengan rumah dan harta yang binasa. Belum lagi akibat konflik yang membuat keluarga kucarkacir, seperti ibunya yang meninggal dalam pelarian. “Keluarga kita sekarang sudah berserak, Bang. Dan kita harus hidup sendiri-sendiri. Saya membagi-bagikan uang itu kepada saudara saya yang ada di perantauan dan tidak ingin melihat kampung kita lagi,” ucapnya getir. Hasanuddin adalah salah seorang dari ribuan korban konflik yang hidupnya masih menderita. Apa yang telah dilakukan pemerintah terhadap mereka hampir tidak ada artinya sama sekali, dan luka-luka belum pula tersembuhkan. Kini berkeliaran lagi orang-orang yang hendak membuat luka baru. Tatkala saya memandang ke utara dari puncak bukit, yang terlihat di bawah sana tidak beda dengan belasan tahun lalu, saat sekali waktu saya kembali karena rindu akan masa kecil. Di sana tidak ada lagi rumah, emak, nenek, dan adik-adik saya. Tidak juga ada meunasah dan air pancuran panas yang dibangun Belanda. Semua tak ada lagi selain luka hati. Arafat Nur


Issuu converts static files into: digital portfolios, online yearbooks, online catalogs, digital photo albums and more. Sign up and create your flipbook.