Waspada, Senin 1 April 2013

Page 16

Ekonomi & Bisnis

B6

WASPADA Senin, 1 April 2013

Inflasi Maret, Ditaksir Tak Lewati 1 Persen JAKARTA (Waspada): Kenaikan tarif tenaga listrik (TTL) sebesar 4,3 persen telah memberikan dampak ke beberapa bahan makanan. Selain itu, kenaikan harga cabai juga terjadi dalam beberapa pekan kemarin. Meski demikian, pengaman ekonomi Aviliani memperkirakan inflasi pada Maret ini, masih akan berada di bawah kisaran satu persen. “Pengaruh Kenaikan harga Cabai dan juga tarif listrik pada bulan Maret pada tingkat laju inflasi tidak terlalu besar karena masih dalam tingkat di bawah satu persen,” kata Aviliani kepada Okezone, Sabtu (30/3). Dia menambahkan kenaikan harga cabai dan juga tarif listrik memang memberi sumbangan inflasi. Menurutnya, kenaikan tarif listrik

tahap pertama yakni Januari-Maret sebesar 4,3 persen, dari total kenaikan 15 persen yang telah di tetapkan pada 2013, hanya memberi dampak inflasi yang sangat kecil. “Hanya di bawah 0,5 persen,” tambah dia. Lebih lanjut Aviliani menambahkan, dampak kenaikan listrik terhadap inflasi hanya karena beban transportasi saja. “Dampak yang paling besar dari kenaikan inflasi ini tentunya adalah wilayah yang memiliki infrastruktur yang besar dan kebutuhan pangan yang tinggi,” tutup dia. Sekadar informasi, Menurut data Badan Pusat Statistik (BPS) menunjukkan tingkat inflasi pada Februari lalu mencapai 0,75 persen. Inflasi pada Februari, merupakan tingkat inflasi Februari tertinggi, selama 10 tahun terakhir. (okz)

Sumut Tutup Investasi Perluasan Lahan Perkebunan

Antara

BIBIT PADI. Sejumlah buruh tani mencabut bibit padi untuk dipindahkan ke lahan sawah di Desa Pabean udik, Indramayu, Jawa Barat, Minggu (31/3). Pada tahun 2013 pemerintah menyiapkan anggaran sebesar Rp.1,45 triliun untuk subsidi berbagai jenis benih dengan subsisi rata-rata sebesar 75% dari harga benih.

KPPU Minta Bukti, Pengusaha Resah MEDAN (Waspada): Para pengusaha angkutan anggota Organisasi Pengangkutan Darat (Organda) dan pengguna jasa wakil pemilik barang anggota Asosiasi Logistif dan Forwarders Indonesia (ALFI) yang beroperasi di Pelabuhan Belawan merasa resah.

Komisi Pengawas Persaingan Usaha (KPPU) Perwakilan Sumut meminta mereka membuktikan dugaan terjadinya pelanggaran tentang praktik monopoli dan persaingan usaha tidak sehat. Keresahan penagusaha yang sudah berlangsung beberapa bulan tersebut diungkapkan Ketua DPD Organda Sumut Haposan Siallagan,dan Ketua Wilayah DPD ALFI Sumut Rizal Mhd Nisfan, dalam pertemuan dengan Kepala KPPU Perwa-

Laba BCA Rp11,72 Triliun JAKARTA (Waspada): Pendapatan bunga, seiring dengan pertumbuhan kredit yang cukup tinggi menopang peroleh laba bersih PT Bank Central Asia (BCA) Tbk, hingga Rp 11,72 triliun selama tahun 2012, meningkat 8,3 persen dibanding 2011 sebesar Rp 10,82 triliun. “Tahun 2012, secara umum meningkat. Tapi pada 2010, ada perubahan kebijakan pendapatan non bunga terkait dengan unused facility, ini pada 2011 tidak perlu lagi. Jadi ada tambahan Rp 590 miliar di pendapatan non bungan sehingga dibanding 2012, pertumbuhan laba jadi terlihat tidak terlalu tinggi,” siaran pers Presdir BCA Jahja Setiaatmadja, di Jakarta, akhir pekan lalu. Pendapatan bunga bersih tercatat sebesar Rp 21,24 triliun pada 2012, naik 17,6 persen dari Rp 18,06 triliun pada 2011. Sedangkan pendapatan non bunga atau fee based income meningkat 6,5 persen dalam setahunan, dari Rp 5,98 triliun menjadi Rp 6,37 triliun. Dari sisi penyaluran kredit, tercatat tumbuh 27 persen dalam setahunan menjadi Rp 256,77 triliun, dibanding Rp 202,25 triliun. Sementara dana pihak ketiga (DPK) naik 14,5 persen dari Rp 323,42 triliun menjadi Rp 370,27 triliun. Adapun total aset perseroan naik 16 persen dari Rp 381,9 triliun menjadi Rp 442,99 triliun. Untuk rasio-rasio keuangan lainnya secara stand alone atau bank only (di luar anak usaja) tercatat rasio kecukupan modal (CAR) 14,2 persen, marjin bunga bersih (NIM) 5,6 persen, rasio kredit terhadap simpanan (LDR) 68,6 persen, beban operasional terhadap pendapatan operasional (BOPO) 62,4 persen, kredit bermasalah (NPL) gross 0,4 persen, return on asset (ROA) 3,6 persen, dan return on equity (ROE) 30,4 persen. (rel/j03)

Pajak Binjai Belum Penuhi Target BINJAI (Antara): Perolehan pajak di Kota Binjai belum memenuhi target. Tingkat partisipasi masyarakat yang membayar pajak tahunan (SPT) hanya sekitar 43 persen, sedangkan target yang ditetapkan 65 persen. Kepala Kantor Pelayanan Pajak Pratama Binjai Muhammad Husni Khatib, Minggi (31/3), mengatakan pihaknya sangat berharap pada sisa waktu yang masih aa ini dapat dimanfaatkan masyarakat untuk membayar pajaknya, sehingga target yang diharapkan dapat tercapai, sesuai dengan ketentuan yang telah dicanangkan. Diharapkan melalui terobosan yang dilakukan Wali Kota Binjai Muhammad Idaham, maka akan menggugah mesyarakat maupun aparatur pemerintah untuk secepatnya menyelesaikan pembayaran SPT tahun mereka. “Aparatur dapat dijadikan contoh dan teladan untuk perolehan pajak,” ungkap Khatib. Secara terpisah Walikota Binjai Muhammad Idaham, mengatakan penyerahan SPT tahunan 2012, merupakan bentuk kepedeulian dan kewajiban sebagai warganegara dalam membayar pajak yang telah diatur oleh undang undang. “Kepada seluruh PNS dan jajaran Pemko Binjai agar dapat secepatnya membayar pajak, sehingga dapat diikuti oleh masyarakat,” harapnya.

Semangka Laris Manis SENTIS (Antara). Buah semangka yang dihasilkan petani dari Lubuk Pakam, Kab. Delserdang, laris manis dijual dipasaran dan beberapa kedai buah yang ada di Desa Sentis. Salah seorang agen besar buah semangka, Bagong, 48, di Desa Sentis, Minggu (31/3), mengatakan dirinya juga kewalahan memenuhi permintaan buah tersebut dari pelanggan. Setiap hari dia harus menyediakan stok yang banyak untuk memenuhi permintaan konsumen. “Sampai saat ini, kita masih bisa melayani permintaan semangka yang besar maupun kecil. Karena setiap harinya kita bisa memasok 2 hingga 4 ton dari sejumlah desa penghasil semangka di Kabupaten Deliserdang,” ujarnya. Daerah penghasil semangka yakni Desa Pasar V Kebun Kelapa, Kec. Beringin dan Desa Bangun Purba, Kec. Lubukpakam dan beberapa desa lainnya. Bagong mengatakan, dalam dua bulan belakangan ini, minat masyarakat untuk membeli semangka cukup tinggi. Itu disebabkan karena cuaca panas di Deliserdang dan Kota Medan. Suhunya mencapai 34 derajat celcius. ‘’Buah yang banyak terdapat air itu adalah semangka,’’ katanya. Bagong, juga menjelaskan bila persediaan semangka di rumahnya mulai menipis dan petani semangka belum lagi panen, dia terpaksa harus mendatangkan semangka dari Pekanbaru dan Bandar Lampung.

kilan Sumut Gopprera Panggabean, di Hotel Emerald Garden Medan, Kamis (28/3). Hadir dalam pertemuan tersebut Sekjen DPP Organda Andriansjah, Ketua DPC Organda Cabang Khusus Belawan Sutrisno Salim alias Akiong, para pengurus dan anggota ALFI Sumut. Rizal Mhd Nisfan dan Haposan Siallagan, mengungkapkan pemanggilan yang dilakukan KPPU kepada sejumlah anggota ALFI dan Organda Belawan sangat meresahkan dan menimbulkan ketidaknyamanan berusaha. Sebab, pihak ALFI dan Organda mengklaim kesepakatan yang mereka buat pada awal tahun 2012 hanya jadi acuan bagi pengusaha angkutan dan wakil pemilik barang untuk bernegosisasi menetapkan tarif (biaya) angkutan. Haposan mengatakan kesepakatan (tarif) yang mereka buat saat itu hanya sebagai acuan bagi pengusaha angkutan dan wakil pemilik barang untuk

menetapkan tarif angkutan kontainer. Dan kesepakatan harga tarif tersebut untuk mencegah praktik banting tarif yang dapat mematikan usaha para anggota Organda Cabang Khusus Belawan. Rizal Mhd Nisfan dan Dr Haposan Siallagan pada pertemuan itu berjanji siap membatalkan (mencabut) kesepakatan tersebut, jika diminta dan dinilai menyalah oleh KPPU Sumut. Keduanya, meminta kepada KPPU Sumut, jika masih membutuhkan keterangan tambahan dalam proses pengumpulan informasi yang dilakukan tidak lagi memanggil para anggota Organda Belawan, melainkan cukup memanggil pengurus kedua asosiasi itu. Sebab, pemanggilan oleh KPPU kepada para anggota Organda Belawan telah menimbulkan ketidaknyamanan. “Akibat pemeriksaan kepada para pengusaha anggota Organda Belawan, telah membuat

pengusaha meminta dilakukan mogok kerja. Namun, hal tersebut kami hempang dan minta kesabaran dan pengertian para anggota,” ungkap Haposan. Menanggpi keresahan dan harapan para anggota Organda Cabang Khusus Belawan dan ALFI/ILFA Sumut, Kepala KPPU Perwakilan Sumut mengatakan pelaku usaha tidak usah resah atas proses penyidikan yang dilakukan pihaknya. Sebab, kata dia, jika kemudian tidak terbukti maka hal itu tidak akan dilanjutkan kepada proses penyidikan oleh Komisioner KPPU. Menanggapi permintaan pihak pengurus Organda dan ALFI Sumut siap mencabut (membatalkan) kesepakatan tarif tersebut jika dinilai melanggar UU No 5 Tahun 1999, Gopprera Panggabean mengatakan, jika ada pernyataan tertulis dari pihak pengusaha, maka hal tersebut akan disampaikannya kepada pihak Komisioner KPPU di Jakarta. (m41)

MEDAN (Antara): Dinas Perkebunan Provinsi Sumatera Utara (Sumut) menutup peluang masuknya investasi perluasan lahan perkebunan dan lebih memprioritaskan pengembangan industri hilir. “Kalau pun ada yang melakukan perluasan lahan, itu bukan program Dinas Perkebunan,” kata Kepala Dinas Perkebunan Sumut, Aspan Sofian Batubara, kepada ANTARA News di Medan, Minggu. Menurut dia, Sumut telah memiliki lahan perkebunan yang cukup luas, yakni 1.999.574 hektare (ha) sehingga dinilai tidak perlu dilakukan perluasan lagi. Jumlah lahan perkebunan tersebut bukan hanya milik sejumlah PTPN, melainkan perkebunan masyarakat, perusahaan swasta nasional, dan perusahaan swasta asing, ujarnya. Dengan jumlah lahan perkebunan yang cukup luas tersebut, ia mengemukakan, pihaknya tidak mungkin mengambil kebijakan perluasan lahan, melainkan pengembangan

kualitas dan produktivitas. “Jumlah lahan perkebunan kita hampir mencapai dua juta hektare sehingga tidak diperluas lagi. Perkebunan yang ada hanya diremajakan,” katanya. Ia mengatakan, untuk memberikan manfaat yang lebih besar, terutama bagi perekonomian masyarakat, pihaknya hanya membuka investasi di bidang industri hilir berupa pengolahan hasil perkebunan. Di Sumut sedikit-dikitnya ada lima hasil perkebunan dapat dijadikan objek industri hilir, yakni sawit, karet, kelapa, kopi, dan kakao. Ia mencontohkan, pengolahan sawit menjadi mentega dan alat kosmetik, kelapa menjadi makanan kemasan, pengolahan kopi kemasan, dan berbagai jenis makanan dari kakao. Selain dapat meningkatkan produktivitas, pengembangan industri hilir juga dapat mendorong pengelola perkebunan untuk meningkatkan kualitas hasil perkebunannya. “Dengan begitu, harga jual hasil perkebunan kita bisa lebih bersaing,” katanya. (okz)

Lonjakan Harga Cabai Ditaksir Hingga Oktober JAKARTA (Waspada): Menteri pertanian Suswono menyatakan kenaikan harga cabai hingga Rp50 ribu per kilogram saat ini diakibatkan distribusi pasokan yang tidak baik. Namun, pandangan tersebut dinilai keliru. Sekretaris Jenderal Dewan Pimpinan Nasional (DPN) Himpunan Kerukunan Tani Indonesia (HKTI) Fadli Zon mengatakan, harga cabai mahal lantaran karena curah hujan yang tinggi pada Desember dan Januari, maka banyak tanaman cabai yang rusak dan terserang virus Gemini atau daun kuning serta virus akar Fadli menambahkan, pemerintah kurang serius menangani pertanian, padahal seharusnya penerapan teknologi pada petani yang perlu ditingkatkan untuk mengantisipasi faktor musim. Oleh karena itu Fadli mengharapkan Kementan harus memberi solusi yang tepat dan jangan sampai melakukan analisa keliru seperti ketika bawang putih dan bawang merah melonjak harganya.

“Dalam UU No.13/2010 tentang Holtikultura, perencanaan holtikultura harus memperhatikan kepentingan petani, pertumbuhan penduduk dan kebutuhan konsumsi. Pemerintah harus melakukan audit kemampuan hasil panen yang akurat sebagai dasar perencanaan agar tak terjadi kelangkaan seperti saat ini,” kata dia dalam siaran persnya, Sabtu (30/3). Lebih jauh, dia mengatakan, pemerintah juga harus menindak tegas kartel dan mafia holtikultura yang melakukan permainan di pasar karena Keberadaan mereka jelas melanggar UU No.5/1999. “Sebenarnya mengurus Cabai tidak sesulit mengurus beras, jagung, kedelai, tebu atau sapi. Kalau kita tidak bisa mengurus Cabai, sulit mengurus yang lain,” tambahnya. “Harga cabai rawit merah dalam kondisi normal kurang dari 30 ribu per kg. Namun ini mulai merangkak naik menjadi Rp50 ribu per kg lebih dan kenaikan ini diperkirakan akan bertahan hingga Oktober,” tukas dia. (okz)

Bisnis Laundry ‘Mati Suri’ Di Banda Aceh BANDA ACEH (Waspada): Persaingan bisnis laundry di Banda Aceh sangat ketat. Tempat usaha cuci pakaian ini ‘mati suri’ alias tutup buka. Pengusaha yang kalah bersaing harus rela menutup usahanya untuk digantikan dengan pengusaha baru. Sejumlah usaha laundry di Banda Aceh telah tutup karena ketatnya persaingan usaha. Namun ada juga usaha baru buka di sejumlah tempat. Letaknya tidak saja di pinggir jalan, tapi juga sampai ke gang-gang kecil. Di kawasan Neusu-Lamlagang saja setidaknya terdapat sepuluh usaha laundry. Begitu juga di pusat kota, kian banyak usaha laundry bermunculan. ‘’Padahal awalnya hanya beberapa tempat usaha saja, tapi karena melihat prospeknya bagus, kini sudah banyak ber-

munculan usaha laundry, kata Marzuki, pengusaha laundry di kawasan itu kepada Waspada, Sabtu (30/3). Disebutkan Mar zuki, awalnya bisnis ini memang sangat menjanjikan. Lima tahun silam saat dia memulai bisnis ini bisa menerima pakaian untuk dicuci antara 50 hingga 70 kilogram setiap hari. Bahkan di akhir pekan bisa 100 kg lebih. Tapi dengan banyak tumbuh usaha sejenis dari tahun ke tahun, usaha yang digelutinya saat ini mulai menurun. Paling dia hanya bisa menerima sekira 40 kilogram pakaian saja. Bahkan pernah hanya menerima 15 kg pakaian kotor per hari. Tarmizi, seorang pemerhati e k o n o m i d i B a n d a A ceh menyebutkan, kecenderungan masyarakat Aceh mengikuti trend merupakan salah satu penyebab tumbuh pesatnya

usaha ini. Ke c e m b u r u a n d a l a m berusaha yang sejenis ini bisa saja membawa dampak negatif, apalagi dikelola tanpa manajemen yang bagus. Masyarakat hanya melihat usaha orang lain maju, lantas meniru dan membuka usaha sejenis. Mereka hanya memikirkan keuntungan sehingga membuka usaha secara spontan tanpa mengkaji kondisi pasar. Kalau ini yang terjadi maka dipastikan akan banyak usaha laundry yang bakal tutup atau gulung tikar. Sebagai buktinya, kata dia, di kawasan Kota Banda Aceh saat ini sudah beberapa usaha laundry yang sudah tutup. Meski diakui ada juga yang buka baru yang kemudian juga menunggu giliran untuk tutup karena kalah dalam bersaing.(b09)

BNI Tambah Lima Jaringan Outlet MEDAN (Waspada): BNI Kanwil Medan yang meliputi Provinsi Sumatera Utara dan Aceh, menambah lima jaringan outlet di dua (dua) kota yaitu Medan dan Banda Aceh. Kelima outlet baru tersebut yaitu BNI Pasar Atjeh dan BNI Sabang di Aceh serta BNI AH. Nasution, BNI Cemara Asri dan BNI Stasiun Kereta Api di Kota Medan. ”Untuk meningkatkan layanan kepada masyarakat terutama nasabah BNI, kami terus berupaya untuk terus berkembang. Penambahan jaringan outlet ini melengkapi 91 outlet yang telah ada di Sumatera Utara dan Aceh,” kata CEO BNI Kanwil Medan Johnny R. Tampubolon, pada pembukaan outlet BNI AH. Nasution, Komplek AATC Mega Residence Blok A No. 1 Pangkalan Masyur Medan, Kamis (28/3). Johnny mengatakan, selain membuka lima outlet tersebut, BNI Wilayah Medan pada 2013 ini akan menambah satu outlet

lagi di Kota Medan dan satu kantor fungsional yaitu Sentra Kredit Kecil (SKC) di Kota Banda Aceh serta penambahan 165 ATM. Sehingga jumlah ATM BNI Wilayah Medan mencapai 652 unit dan penambahan dua unit BNI Layanan Gerak. “Hal ini dilakukan sesuai komitmen BNI untuk meningkatkan pelayanan kepada nasabah. Selain itu juga BNI selalu berkembang untuk selalu memenuhi kebutuhan nasabah sesuai arah reformasi yang sedang dilaksanakan BNI dari product centric menjadi customer centric,” ujarnya. Dalam peresmian outlet yang dibuka oleh Sekda Provinsi Sumut H Nurdin Lubis tersebut, BNI mengadakan rangkaian acara pra dan pasca pembukaan outlet, antara lain kegiatan olahraga yang melibatkan masyarakat sekitar berupa senam massal dan sepeda santai, kegiatan sosial kemasyarakatan dan bina lingkungan berupa cek

kesehatan, pemberian bantuan alat tulis kepada siswa berprestasi yang kurang mampu, khitanan massal, pengecatan sekolah, santunan kepada anak yatim, serta penghijauan. Pada kesempatan itu, Nurdin Lubis mengharapkan, dengan kehadiran outlet BNI tersebut dapat memberikan manfaat bagi pertumbuhan ekonomi di sekitarnya. Apalagi, katanya potensi-potensi ekonomi di masyarakat yang dapat dikembangkan sangat membutuhkan kehadiran lembagalembaga keuangan seperti BNI. Nurdin menyebutkan, perbaikan kinerja perbankan harus sejalan dengan peningkatan kinerja pemerintah seperti halnya pada pembinaan usaha mikro kecil dan menengah. “Saya berharap, BNI mampu menjadi salah satu katalisator peningkatan ekonomi masyarakat, khususnya bagi pertumbuhan usaha mikro kecil dan menengah (UMKM),” ujarnya. (m41)

Waspada/Armin Nasution

DUA pelanggan Telkomsel, akhir pecan lalu, berbagi tips cara mudah internetan di ponsel. simPATI salah satu produk Telkomsel memfasilitasi jaringan bagi pelanggan agar bisa menggunakan berbagai paket internet yang ditawarkan.

Cara Mudah Internetan Di Ponsel SAAT ini penggunaan layanan data di gadget terus meningkat, seiring dengan banyaknya pengguna telefon selular (ponsel) yang telah menjadikan layanan data sebagai sarana komunikasi layaknya kebutuhan untuk nelfon dan SMS. Setidaknya ada dua hal yang patut menjadi pertimbangan bagi yang ingin memaksimalkan layanan data melalui ponselnya. Smartphone (ponsel pintar) dan simcard atau kartu produk selular yang digunakan. Mengenai smartphone saat ini pelanggan sudah dihadapkan dengan banyak pilihan merk dan harga yang terjangkau, baik yang berbasis Android, Apple, maupun BlackBerry. Di masingmasing ponsel pintar itu juga telah ada browser bawaan yang bisa digunakan untuk membuka laman-laman web dan berbagai pilihan jejaring sosial populer seperti facebook, twitter, instagram dan jejaring sosial lainnya yang memudahkan penggunanya untuk selalu terhubung dengan siapapun. Sedangkan untuk memilih simcard yang sesuai dengan smartphone tersebut, simPATI menjadi pilihan yang tepat dengan berbagai pilihan paket terjangkau serta jaringan terluas dengan kualitas terbaik dari Telkomsel. simPATI telah menjadi andalan bagi para pengguna smartphone karena produk ini memiliki beragam paket layanan data yang sudah disesuaikan dengan kebutuhan pelanggan. Bahkan untuk kartu perdana simPATI yang baru sudah diaktifkan, pelanggan langsung mendapatkan bonus layanan data

sebesar 100 MB dijaringan 3G yang berlaku 30 hari. Telkomsel menyediakan beragam paket internet Telkomsel Flash mulai dari paket harian, mingguan, dan bulanan dengan harga terjangkau dan kuota data yang lebih besar. Untuk aktivasi paket Telkomsel Flash pelanggan cukup menghubungi *363# dari ponselnya. Sebagai contoh bagi pelanggan yang ingin berlangganan paket Telkomsel Flash bulanan Rp25.000 akan mendapatkan kuota sebesar 600 MB dengan kuota 150MB dan tambahan 450MB di jaringan 3G. Jika ini dirasa masih kurang kamu bisa coba paket bulanan Rp60.000 dengan kuota 1GB dan tambahan 1GB dijaringan 3G. Dengan Kuota sebesar ini tentu akan sangat mendukung bagi yang suka internetan, apalagi yang memiliki online shop melalui jejaring sosial. Jika pilihan ponsel dan kartu terpenuhi, maka hal lain yang perlu diperhatikan pelanggan adalah memastikan bahwa pengaturan pada smartphone maupun modemnya sudah benar, yaitu berada di jaringan 3G Telkomsel atau pengaturan ganda (dual mode 2G dan 3G). Hal ini sangat penting agar koneksi cepat dan tetap stabil, sehingga tidak perlu menunggu waktu lama saat membuka halaman web maupun saat berkomunikasi melalui sosial media. Kartu simPATI juga tidak hanya terjangkau dalam untuk layanan data. Paket nelpon murah sepuasnya juga bisa dapatkan dari simPATI dengan mengaktifkan paket Talkmania. Caranya mudah sekali dengan menghubungi *999*99# atau SMS ketik TM ON kirim ke 8999.(m06)


Issuu converts static files into: digital portfolios, online yearbooks, online catalogs, digital photo albums and more. Sign up and create your flipbook.