Waspada, Senin 15 Agustus 2011

Page 2

WASPADA Demi Kebenaran Dan Keadilan

Enam Tahun MoU Helsinki

Tapol GAM Minta Ditahan Di Aceh JAKARTA (Waspada): Enam tahun damai Aceh antara Republik Indonesia (RI) dengan Gerakan Aceh Mardeka (GAM) pada Senin, 15 Agustu 2011, tiga eks tahan politik (Tapol) GAM masih mendekam di Lembaga Pemasyarakat (LP) Kelas 1 Cipinang Jakarta. Mereka diadili karena terlibat GAM di Jakarta dan sekitarnya. Dengan demikian, menurut MoU Helsinki 15 Agustus 2005 Point 3.1.2 dan Keppres Safaruddin, SH No.22 tahun 2005 tentang Amnesti Umum dan Abolisi bagi siapa saja yang terlibat GAM maka akan bebas,” Semestinya kami yang duluan dipenjara di Jakarta juga ikut menikmati bebas sebagaimana anggota GAM lain,” papar Teuku Ismuhadi kepada Waspada, Minggu (14/8) di Jakarta. Ismuhadi menyebutkan, dirinya dan dua rekannya Ibrahim dan Irwan sudah menjalani hukuman lebih 10 tahun tahanan di penjara. Pada kesempatan yang sama, Ismuhadi sangat menghargai kepedulian rakyat Aceh yang berulang kali berdemo meminta eks tapol ini dibebaskan. Ucapan terima kasih juga dihanturkan kepada parlemen dan pemerintah Aceh yang telah berulang kali berbicara di media serta pihak-pihak lain. “Jika kami tidak bisa ikut bebas, maka tolonglah kami ditahan di Aceh agar lebih dekat dengan orang tua dan saudara lain,” pinta Ismuhadi dalam pernyataan tertulis itu. Mantan pengusaha bengkel di Jakarta ini meminta kepada berbagai pihak untuk dapat berkoordinasi serta memohon kepada Menteri Hukum dan Hak Asasi Manusia (Menkumham) RI Patrialis Akbar untuk mengabulkan permintaan ini. Ismuhadi, Iwan dan Ibrahim sepakat untuk tidak terlibat pada polemik yang tidak menguntungkan nasib tiga tapol di Cipinang. “Kami mohon, agar elit eks GAM, birokrat dan parlemen satu suara untuk memulangkan kami ke Tanoh Endatu. Menyayat hati melihat teman-teman

Harian Umum Nasional Terbit Sejak 11 Januari 1947 Pendiri : H. Mohd. Said (1905 - 1995) Hj. Ani Idrus (1918 - 1999) ISSN: 0215-3017

http://epaper.waspadamedan.com

SENIN, Kliwon, 15 Agustus 2011/15 Ramadhan 1432 H z No: 23599

Tahun Ke-65

Terbit 24 Halaman (A1-8, B1-8. C1-8) z z Harga Eceran: Rp 2.500,-

Hari Ini Warga Demo DPRD Tobasa

Tuntut PT Inalum Bayar Rp157 M

Antara

KENDURI KHATAM ALQURAN: Warga memasak daging saat berlangsung kenduri Khatam Alquran Ramadhan di Desa Lamreung, Kecamatan Krueng Baruna Jaya, Kabupaten Aceh Besar, Provinsi Aceh, Minggu (14/8). Kenduri khatam Alquran di bulan Ramadhan yang sudah menjadi tradisi tahunan itu, dilanjutkan dengan berbuka bersama dan bersama anak yatim.

Lanjut ke hal A2 kol 4

BALIGE (Waspada): Ratusan warga melakukan aksi demonstrasi ke lembaga Dewan Perwakilan Rakyat Daerah Kabupaten Toba Samosir (DPRD Tobasa) hari ini, Senin (15/8), menuntut PT. Indonesia Asahan Alumunium (Inalum) membayar utangnya sesuai perjanjian induk atau master agreement sebesar Rp157 miliar lebih. “Rencana aksi demonstrasi ke DPRD Tobasa telah diberitahu ke Mapolres Tobasa sesuai Surat Tanda Terima Pemberitahuan No: STTP/25/VIII/2011/Intelkam ditandatangani Kapolres Tobasa AKBP Musa Tampubolon,” kata Penanggungjawab Aksi Welman Sianipar kepada wartawan di Balige, Sabtu (13/8). LSM Forum Anti Kekerasan Dan Anarkhis (FAKA) Welman Sianipar didampingi Aliansi Masyarakat Tobasa, Sabaruddin Tambunan, mengatakan rute aksi demo setelah ke DPRD Tobasa kemudian menuju kantor Bupati dan akan memaksa para wakil rakyat ikut ke kantor PT. Inalum di Paritohan. Terakhir, menjatuhkan bongkahan batu ke sungai Asahan dari atas jembatan kota Porsea sebagai bentuk protes kepada PT. Inalum yang selalu membohongi rakyat. Dikatakan Aliansi Masyarakat Tobasa Sabaruddin Tambunan, memang sudah saatnya masyarakat menunjukkan amarah atas tindakan arogansi PT. Inalum yang terkesan memandang sebelah mata daerah Kab. Tobasa, padahal otonomi daerah sudah diberlakukan secara sah berdasarkan ketentuan undang-undang. “Pada rapat Pansus DPRD Tobasa dipimpin Ketua Lanjut ke hal A2 kol 7

Jelang Lebaran Daya Beli Rendah VONIS HARI INI

Syamsul Berharap Doa Orang Kecil

Net

Istri Nazaruddin Jadi Tersangka JAKARTA (Antara): Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) menetapkan Neneng Sri Wahyuni, istri M Nazaruddin, sebagai tersangka kasus dugaan korupsi pengadaan Pembangkit Listrik Tenaga Surya (PLTS) di Kemnakertrans. Dia terancam hukuman 20 tahun penjara. Kabag Pemberitaan KPK Priharsa Nugraha di Jakarta, Minggu (14/8) mengatakan, Neneng yang saat ini tidak diketahui keberadaannya disangka melanggar pasal 2 ayat (1) atau pasal 3 jo pasal 55 ayat (1) ke-1 KUHP. Dalam konferensi pers yang digelar di KPK, Sabtu malam (13/8), Ketua KPK Busyro Muqoddas mengatakan status tersangka kepada istri Nazaruddin itu telah ditetapkan beberapa waktu lalu. “Sudah (jadi tersangka). Belum lama ini,” katanya. Juru Bicara KPK Johan Budi menyebut peran Neneng sama dengan Mindo Rosalina Manulang, yaitu makelar dalam proses pelimpahan subkontraktor untuk proyek-proyek di BUMN yang rataLanjut ke hal A2 kol 7

Al Bayan

Terjerat Utang Oleh: Drs. H. Ameer Hamzah Jika anda ingin merdeka janganlah berutang Hidup tanpa utang mendatangkan kemuliaan Kalau anda terjerat utang, kepribadianpun tergadai (Ali bin Abi Thalib) Rasulullah SAW selalu berdoa, “Ya Allah, aku berlindung kepada-Mu dari rasa takut dan bakhil, dan aku berlindung kepada-Mu dari beban utang dan kungkungan manusia. (Hr Bukhari dan Muslim). Hadits tersebut sangat jelas untuk pedoman kita, utang itu sangat tidak disukai oleh Rasulullah SAW. Sekarang ini banyak tengkulak-tengkulak, pemakan riba, rentenir, dan semacamnya yang selalu mencari mangsa untuk menerkam anda. Sebagai contoh kita sebutkan nasib seorang miskin—Apa Dolah— yang terjerat utang pada seorang kaya yang menghalalkan riba. Suatu hari Apa Dolah yang tidak qana’ah ini berutang Rp 600.000 kepada Toke Wahab (keduanya fiksi). Toke Wahab itu setuju saja asal Dolah tadi mau membayar Rp 700.000 dalam

Lanjut ke hal A2 kol 2

JAKARTA (Waspada) : Gubsu non aktif Syamsul Arifin hanya berharap doa dari masyarakat kecil untuk membebaskannya dari segala tuntutan hukum dan sebagai pemimpin dirinya siap menerima sekalipun putusan terburuk yang akan menjadi vonis Majelis Hakim Tindak Pidana Korupsi (Tipikor) hari ini Senin (15/8). Lanjut ke hal A2 kol 2

MEDAN (Waspada): Memasuki pertengahan Ramadhan, masyarakat mulai melirik kebutuhan sandang Lebaran. Sejumlah pasar tradisional hingga pusat perbelanjaan modern diserbu pengunjung. Namun rendahnya daya beli menyebabkan sebagian besar pengunjung hanya sebatas ‘cuci mata’. Pantauan Waspada di lapangan, Sabtu (13/8) hingga Minggu (14/8) peningkatan pengunjung terlihat di Pasar Petisah, Pusat Pasar, Pasar Ikan Lama dan beberapa swalayan di Kota Medan. Membludaknya jumlah pengunjung menyebabkan pelataran parkir tidak mampu menampung kendaraan. Berbagai busana model terbaru dipajangkan di etalase dengan harga bervariasi. Untuk menarik minat masya-

rakat, pengusaha melakukan trik banting harga dengan mencatumkan diskon sangat menarik. Di sejumlah plaza dan swalayan, pihak pengelola memberikan potongan harga mulai 30 hingga 70 persen. Sayangnya, meski telah diberikan potongan harga relatif besar, namun harga busana tersebut masih dianggap terlalu mahal yakni rata-rata di atas Rp200.000 hingga Rp400.000 Lanjut ke hal A2 kol 2

Waspada/Surya Efendi

WARGA memilih aneka baju dan celana yang diobral dengan diskon hingga 70 persen di atrium Thamrin Plaza Medan, Minggu (14/8). H-14 lebaran, warga mulai memadati pusat perbelanjaan. Namun, daya beli masih rendah.

Brigadir Erwin Panjaitan Segera Dipecat Kombes Heru: Terobos Saja Razia Tanpa Plang

Waspada/dok

Brigadir Erwin Panjaitan berhasil ditangkap dan di dor Polisi

Usai Membuang Mayat Wahyuni 4 Tersangka Bagi Hasil Di Hotel MEDAN (Waspada): Empat tersangka penculikan, perampok dan pembunuh karyawati Bank BRI Syariah Jalan S. Parman Medan mengaku usai membuang mayat korban di Samosir, mereka membagi uang hasil rampokannya di hotel Sena, tepatnya dibawah Desa Sembahe. “Sebelum sampai ke Medan, kami membagi hasil rampokan di hotel Sena di Desa Sembahe. Erwin memberikan uang Rp8 juta kepada pasangan suami istri (pasutri) Eva dan Suherman alias Embot,” kata Ria, istri Erwin yang terlihat lusuh di Polresta Medan, Sabtu (13/8) sore. Ria juga mengatakan, suaminya juga sempat mengganti plat mobil yang asli BK 1356 JH dengan plat palsu BK 1738 KM. “Kaca film nya juga sempat kami ganti dengan yang 80 persen,” jelasnya. Lanjut ke hal A2 kol 1

MEDAN (Waspada): Brigadir Erwin Panjaitan, oknum polisi yang terlibat kasus perampokan dan pembunuhan Wahyuni Simangunsong, karyawati BRI Syariah, akan segera dipecat dari Polri. Selain pemecatan, dia juga akan menjalani proses pidana umum. Kepala Bidang Humas Poldasu Kombes Pol. Heru Prakoso mengatakan itu kepada Waspada, Minggu (14/8). Dia mengatakan, pada kasus pidana umum, tersangka dijerat pasal pencurian dengan kekerasan dan pasal pembunuhan. “Soal berapa berat hukuman atas kasus itu, akan ditentukan dalam persidangan,” sebutnya.

Sedangkan sanksi dari dalam (interen), yang bersangkutan akan menjalani sidang kode etik. “Setelah itu dilakukan pemecatan,” tutur Heru. Penegasan pemecatan terhadap Brigadir Erwin Panjaitan juga disampaikan Kapoldasu Irjen Pol. Wisjnu Amat Sastro kepada wartawan saat acara berbuka puasa bersama Muspida di rumah dinasnya, Sabtu (13/8) malam. “Dia (Erwin Panjaitan) pasti dipecat setelah kejadian ini,” tegas Kapolda. Dikatakan Heru, sebelum kasus itu, tersangka sudah pernah Lanjut ke hal A2 kol 7

Ada-ada Saja

“Koruptor” Berlomba Menyerahkan Diri SOLO (Waspada): Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) dan Kepolisian tidak perlu susah-susah memburu koruptor ke luar negeri. Koruptor sudah menyadari kesalahan mereka dan bersedia datang sendiri untuk diperiksa. Tentu ini bukan fakta sebenarnya, melainkan harapan warga yang diungkapkan dalam aksi teaterikal yang dilakukan warga di Jalan Slamet Riyadi, Solo, Jawa Tengah. Warga memerankan para koruptor dan tokoh nasional memakai topeng dan berlomba balap karung menyerahkan diri ke lembaga anti-korupsi itu. Lanjut ke hal A2 kol 7

Barang siapa yang tidak bisa meninggalkan diri dari ucapan palsu (jelek) dan tetap mengerjakannya, maka tidak berguna bagi Allah puasanya. (HR Bukhari-Muslim)

Banda Aceh & Sekitarnya Senin, 15 Ramadhan 1432 H Berbuka : 18.57 Wib Imsak : 05.06 Wib

Serampang - Baju baru alhamdulillah nggak ada pun tak apa-apa... - He.... he....he....


Issuu converts static files into: digital portfolios, online yearbooks, online catalogs, digital photo albums and more. Sign up and create your flipbook.