Waspada, Selasa 29 November 2011

Page 21

Opini

WASPADA Selasa 29 November 2011

Problema & Solusi Setiap orang siapapun dia pasti pernah mengalami problema.Problema/masalah adalah suatu halygterjadidimanaterganggunyakondisifisik&kejiwaanseseorang.Besarkecilnyaproblem,tergantung darimana seseorang menyikapi masalah tersebut.Orang yg kerap mengalami problem, tentu jauh lebih tenang&kuat dibandingkn bagi mereka yg jarang mengalami masalah. Serta semakin dekat seseorang kpd Tuhan, biasanya akan membuat org tsb jauh lebih sabar dlm mengatasi masalah. Problema tdk memandang usia&status. Artinya baik anak2, remaja ataupn org tua&apapun profesi mereka,pasti akan mengalami problema.Dan org yg sukses adalah mrk yg mampu mengatasi problema, sebaliknya mereka yg gagal, jika tdk mampu mengatasi problem&mencari solusi dgn cara yg salah. Cari Penyebabnya Bagi org2yg bermasalah,jangan sekali-kali menyimpan&membiarkan masalah tsb berlarutlarut. Menyimpan, akan mengganggu pikiran&perasaan. Akibatnya aktifits akan terhambat, jiwa tdk tenang&pikiran pusing. Sedang jika membiarkan problem tersebut berlarut-larut,jg akan mengganggu ketenangan, apalagi jika problem itu melibatkan orang lain. Sebaiknyacariakarmasalahtsb,denganmengetahuipenyebabnyamakaakanmudahmenemukan solusi.Secara teknis orang2 yg bermasalah akan terlihat dari raut wajahnya,walau sepandai apapun ia menyembunyikan. Dari perilaku&penampilan juga dapat diketahui.Dan jgn pula menganggap enteng suatu masalah, boleh jadi bagi anda itu hal biasa, tapi menjadi luar biasa bagi org lain. Jika telah ditemukn penyebab problema tsb, hal yg terbaik dilakukan utk sementara adslah minta maaf, walau dgn diri sendiri. Siapa tahu diri terzalimi krn sifat egois&berusahalah memperbaikinya.Problem kecil&berulang-ulang,juga bisa menyebabkan petaka.Seseorang menjadi pemarah&emosional jika selalu disindir, diejek, bahkan diremehkan. Oleh sbb itu jangan coba2 membuat masalah.Terkadang canda/iseng bisa memicu konflik&problem yg terbesar tak dpt dihindarkan. Kenapa Harus Gagal? Mungkin kita terlalu sering mendengar, melihat, bahkn mengalami. Orang2 disekitar kita yg mempunyai berbagai macam problem&mengakhiri masalah tsb dg mengabisi objek (teman/lawan), baik dg cara menganiaya atau membunuh mereka.Bhkan ironisnya dg mengakhiri subjek,menyakiti diri sendiri atau bunuh diri. Hal ini terjadi dimana akal sehat sudah tdk mampu lagi berpikir dg baik&kejahatan menjadi solusi.Ia stress/gila,yg ditandai dg gampang tersinggung,apatis,emosional, ngomong sendirian, tertawa&menangis tanpa sebab. Selain pendidikan agama, pribadi seseorg sangat berpengaruh dalam mengatasi problema. Pribadi yg arogan&sombong,biasanya sgt sulit menyelesaikan masalah&cendrung brutal yg mencari solusi dg kekerasn. Seperti kasus yg menimpa Briptu Erwin Panjaitan, polisi disersi yg menjalani hidupnya dipenjara ini, mengawali debut sbg perampok, menganiaya&membunuh korbannya. Belum lagi kasus zina yg sering muncul diberbagai media,baik yg berakhir di penjara,di pelaminan atau meninggal dunia. Silelaki terpaksa membunuh pasangnnya setelah sang kekasih diketahui hamil&ia tak mau bertanggung jawab.Atau siwanita terpaksa bunuh diri atau membunuh bayinya karena tak kuat menanggung aib. Sementara itu para koruptor masih mendominasi negeri ini.Dimana tuntutan ekonomi keluarga jauh lebih besar dibandingkan penghasilan yg didapat.Juga kasus narkoba&kawin cerai selebritis terus memenuhi layar kaca.Dari hal2 yg sepele, hingga besarnya kontribusi sang istri&orang ketiga selalu menjadi kambing hitam berakhirnya rumah tangga mereka. Bahkan ada diantara mereka yg menjadikan konflik rumah tangganya utk mendongkrak popularitas yg telah karam.”Dan janganlah kamu mengikuti apa yg kamu tdk mempunyai pengetahuan tentangnya.Sesungguhnya pendengaran, penglihatan&hati, semuanya itu akan dimintai pertanggung jawaban”(QS Al Isra 36). Tentunya utk menyikapi berbagai problem,sebaiknya individu saling introsfeksi, mengenal jati dirinya&sabar atas cobaan yg menimpa. Tdk buru2 mengmbil kputusn yg salah,krn apapun yg kita lakukan smua akn dimintai pertanggung jawaban.Seorang perampok,koruptor,pembunuh dll, harus siap merasakan pengap&dinginnya terali besi. Apalagi jika kasus itu menimpa wong cilik, maka akan banyak kekerasan2 yg dilakukan oknum polisi/petugas penjara maupun rekan2 sesama tahanan. Nah bagi kita kaum Muslimin, cobalah merujuk pd Alqur’an&Sunnah. Dimana berlakunya hukum qisas, tangan dibalas tangan&nyawa dibalas nyawa. Dgn adanya qisas tentu seseorang akan jauh lebih takut melakukn kejahatan apapun, dibandingkan hukum negara yg masih pilih kasih. Tentu hanya wong cilik yg dizalimi, karen hukm tsb hanya berpihak kpd wong licik. Sungguh ironis, para koruptor yg jelas menguras negeri ini hingga sekarat, hanya menjalani hukumn+-6 bulan-5thn penjara. Dengan berbagai diskon, baik remisi maupun grasi. Belum lagi Hotel Prodeo yg ia tempati persis hotel bintang 7 yg memiliki berbagai fasilitas. Nah dg adanya qisas, pencuri harus potong tangan, pembunuh hrs dibunuh atau dg denda sesuai negosiasi keluarga korban, pezina harus dicambuk/rajam dll.Tapi dgn dalih, negara kita bukan negara Islam, maka Al Qur’an&Sunnah tdk bias menjadi pedoman bagi pemimpin yg otoriter, karena hukum masih berpihak kpd org yg berkuasa&berkepentingan. Sehingga apapun problem di negeri ini, baik yg dialami petinggi publik maupun rakyat biasa belum mampu mengatasi masalah.Penjahat kelas kakap,sekaliber Gayus Tambunan&Nazaruddin msh bisa bernyanyi, bolak balik masuk TV persis selebritis yg menang kompetisi. Sedang penjahat teri yg mencuri roti dianggap begitu keji.Hanya segelintir orang yg tertarik untuk mengexpose beritanya. Padahal ia mencuri hanya sekedar mengganjal perut demi bertahan hidup, yg menangis tersedusedu di depan pintu menanti keadilan. “Dan janganlah sekali-kali kamu (Muhammad) mengira,bahwa Allah lalai dari ap yg diperbuat oleh orang2yg zalim. Sesungguhnya Allah memberi tangguh kepada mereka sampai hari yg pada waktu itu mata mereka terbelalak (QS Ibrahim 42). Solusi Untuk mengatasi problem ada beberapa hal yg perlu diperhatikan : 1.Hindari objek. Sebaiknya org yg bermasalah jgn bertemu dgn objek penyebab problem tsb.Tapi jk masalah itu terjadi pada diri sendiri, maka cobalah utk bercermin, kenali diri&tanya hati nurani. Misalnya tdk percya diri krn miskin, tdk pintar, kurang cantik dll mslh yg terjadi. Maka bersyukur atas apa yg kita miliki,bahwa apa yg kita punya jauh lebih baik/lebih beruntung dibandingkn org lain.Lihatlah ke bawah atau kpd org2 yg nasibnya jauh kurang beruntung/lebih pahit dari kita. 2.Sabar. Dengan sifat ini akan membuat kita kuat menerima berbagai macam cobaan. Karena kita yakin Allah tdk akan memberi cobaan di luar batas kemampuan 3.Mensyukuri nikmat. Dengan bersyukur akan membuat kita tidak buruk sangka terhadap semua problema. 4.Melampiaskan. Beri kesempatan diri untuk melampiaskan amarah jika ini akan mengurangi/mengatasi masalah. Apakah dengan berteriak pada sebuah ember yg berisi air, teriak di lapangan atau ditempat yg jauh dari keramaian, menyobek kertas atau menangis, dan hindari dari hal2 yg membahayakan diri sendiri. 5.Berwuduk. Amarah itu datangnya dr setan, maka dg berwudhuk pikiran akan tenang, lalu lanjutkan dgn sholat&membaca Al Qur’an. 6.Perbanyak Istigfar. Dengan memperbanyak Istigfar, akan memberi kesadaran pada diri bahwa kita telah khilaf atau salah.Hal ini akan menutup kemungkinan utk selalu merasa benar. 7.Tidur. Hal ini sangat brmanfaat utk mengistirahatkan anggota tubuh, juga pikiran yg sedang kacau. Nah stlh bangun lakukn aktfts seperti biasa&tanpa problem lagi.Seperti moto pegadaian“Mengatasi Masalah Tanpa Masalah” “Al Qur’an ini adalah penjelasan yg sempurna bagi manusia&supaya mereka diberi peringatan dengannya, dan supaya mereka mengetahui bahwasannya Dia adalah Tuhan yg Maha Esa&agar org2 yg berakal mengambil pelajaran”(QS Ibrahim 52). Wassalam. Tanjung_nelly22@yahoo.com.

Soal Menghidupkan Lampu Di Siang Hari Assalamualaikum Warahmatullahi Wabarakatuh, . Buat Saudaraku Yupi pemilik Hp.085278461133. Undang Undang Lalu Lintas yangg mengatur tentang menghidupkan lampu bagi pengendara Sepeda Motor ataupun Beca Bermesin pada siang hari, bukan hanya PERATURAN tapi sudah merupakan UNDANG-UNDANG. Suatu UU sebelum menjadi UU, telah melalui KAJIAN dan PROSESYGPANJANG.Singkatnya,UndangUndangLaluLintasinikhususnya,dibuatolehPemerintah, pasti BUKAN UNTUK MENCELAKAKAN atau MERUGIKAN Rakyat. Mungkin Anda juga belum tau,menyalakan lampu itu apa‘fungsi’nya (menurut istilah anda). Saudarakau, menyalakan lampu disiang hari itu gunanya untuk MENGHINDARI kecelakaan lalu lintas, khususnya dijalan lintas raya. Anda mungkin tidak tau betapa pentingnya lampu hidup dari sepeda motor atau beca bermotor jika kita sedang mengendarai mobil,mungkin karena anda tidak mengendarai mobil, sehingga anda belum pas betul memberi tanggapan tentang kegunaan/manfaat menghidupkan lampu disiang hari itu. Benar kata anda, memang kalau berkendaraan itu harus FOKUS dengan situasi jalan, juga harus KONSENTRASI. Tapi kenyataannya banyak jugakan terjadi KECELAKAAN? Penyebabnya memang macam2, ada yg karena mengantuk, atau yang lain2. Namun, kalau pengendara kereta atau beca bermesin menghidupkan lampunya, sipengemudi mobil, ataupun kenderaan lain yg berlawanan arah dari depannya,akan spontan/refleks untuk lebih berhati2,BEGITU MELIHAT lampu yg menyala dari kereta atau beca yg dari arah depannya tsb. Dgn demikian, kemungkinan TABRAKAN BISA DIHINDARKAN. Mengenai kecelakaan yg terjadi, jg disebabkan oleh karena hal yg lain2, memang benar. Tapi janganlah penyebab2nya ini kita tambah satu lagi,yaitu karena TIDAK MENGHIDUPKAN LAMPU. Percayalah,Undang-Undang yg dibuat Pemerintah ini,TIDAK UNTUK MENCELAKAKAN RAKYAT. Usul Anda utk mendapatkan SIM saya dukung sepenuhnya. Tapi kalau sudah mendapat SIM, peraturan juga harus DIPATUHI, termasuk untuk MENGHIDUPKAN LAMPU BAGI PENGENDARA SEPEDA MOTOR DAN BECA DISIANG HARI.Saya juga masyarakat awam seperti Anda. Terima kasih. Dari Atok Daffa. +628126285469

B7

Awas Keracunan Makanan Oleh dr Candra Syafei, SpOG …Tetapi pangan dapat juga menjadi bencana bagi kesehatan manusia, yang berupa unsur yang secara alamiah telah menjadi bagian dari pangan,…

K

eamanan pangan selalu menjadi pertimbangan pokok dalam perdagangan, baik perdagangan nasional maupun perdagangan internasional. Akhirakhir ini kesadaran dalam hal keamanan pangan semakin meningkat. Pangan semakin penting dan vital peranannya dalam perdagangan. Dalam tulisan ini akan dibahas berbagai aturan yang melingkupi aspek keamanan pangan, analisis bahaya keamanan pangan dan berbagai cara untuk pengendaliannya. Foodborne diseases Lebih dari 90% terjadinya penyakit pada manusia yang terkait dengan makanan (foodborne diseases) disebabkan oleh kontaminasi mikrobiologi, yaitu meliputi penyakit tipus, disentri bakteri/amuba, botulism, dan intoksikasi bakteri lainnya, serta hepatitis A dan trichinellosis. Foodborne disease lazim didefinisikan namun tidak akurat, serta dikenal dengan istilah keracunan makanan. WHO mendefinisikannya sebagai penyakit yang umumnya bersifat infeksi atau racun, yang disebabkan oleh agent yang masuk ke dalam tubuh melalui makanan yang dicerna. Patogen utama dalam pangan adalah Salmonella sp, Staphylococcus aureus serta toksin yang diproduksinya, Bacillus cereus, serta Clostridium perfringens. Di samping itu muncul jenis patogen yang semakin popular seperti Campylobacter sp, Helicobacter sp, Vibrio urinificus, Listeria monocytogenes,Yersinia enterocolitica, sedang lainnya secara rutin tidak dimonitor dan dievaluasi. Patogen yang dianggap memiliki penyebaran yang luas adalah yang menyebabkan penyakit salmonellosis, cholera, penyakit parasitik, enteroviruses. Sedangkan yang memiliki penyebaran sedang adalah toksin ganggang, dan yang memiliki penyebaran terbatas adalah S.aureus, B.cereus, C. perfringens, dan Botulism. Pengendalian kontaminasi pangan Dinas Kesehatan kabupaten-kota mempunyai langkah pengendalian kontaminan pangan melalui inspeksi, registrasi, analisa produk akhir, untuk menentukan apakah suatu perusahaan pangan memproduksi produk pangan yang aman.

Masalah utama yang dihadapi adalah tingginya biaya yang diperlukan untuk menanggulangi masalah yang dihadapi dalam melakukan pengendalian. Salah satu sistem baru bagi penjaminan (assuring) keamanan pangan, adalah “The Hazard Analysis Critical Control Point (HACCP) System”. HACCP adalah suatu sistem yang dianggap rasional dan efektif dalam penjaminan keamanan pangan dari sejak dipanen sampai dikonsumsi. HACCP adalah suatu sistem yang mampu mengidentifikasi hazard (ancaman) yang spesifik seperti misalnya, biologi, kimia, serta sifat fisik yang merugikan yang dapat berpengaruh terhadap keamanan pangan dan dilengkapi dengan langkah-langkah pencegahan untuk mengendalikan ancaman (hazard) tersebut. Bahaya pangan Pangan merupakan sumber energi dan berbagai zat gizi untuk mendukung hidup manusia. Tetapi pangan dapat juga menjadi bencana bagi kesehatan manusia, yang berupa unsur yang secara alamiah telah menjadi bagian dari pangan, maupun masuk ke dalam pangan dengan cara tertentu. Secara umum bahaya yang timbul dari pangan sering disebut sebagai keracunan pangan. Timbulnya bahaya dapat terjadi melalui unsur mikroorganisme, kimia atau alami. Penyakit yang ditimbulkan oleh ketiga unsur di atas diklasifikasikan menjadi tiga jenis, yaitu : 1. Penyakit akibat pangan yang disebabkan oleh mikroba yang mencemari pangan dan masuk ke dalam tubuh, kemudian hidup dan berkembang biak, dan mengakibatkan infeksi pada saluran pencernaan (food infection). 2. Penyakit akibat pangan yang disebabkan oleh racun/toksin yang dihasilkan oleh mikroba pada pangan (food poisoning). Kejadian intoksikasi tidak selalu diserta masuknya mikroba ke dalam tubuh. 3. Penyakit akibat pangan yang penyebabnya bukan mikroba, tetapi bahan kimia dan unsur alami. Bahaya mikrobiologis Mikroba terdapat dimana-mana, baik di tanah, debu, air ataupun udara. Sebagian besar dari mikroba tersebut tidak berbahaya, tetapi banyak juga yang dapat menyebabkan infeksi pada ma-

nusia dan hewan. Dalam keadaan tertentu mikroba dapat berkembangbiak dan menginfeksi jaringan tubuh dan dapat menular baik antara manusia dengan manusia, hewan dengan hewan ataupun menular dari hewan ke manusia atau sebaliknya, secara langsung atau melalui pangan. Pangan menjadi beracun karena telah tercemar oleh mikroba tertentu, dan mikroba tersebut menghasilkan racun yang cukup banyak yang dapat membahayakan konsumen Pangan yang umumnya sumber infeksi dan keracunan oleh bakteri adalah pangan yang tergolong berkeasaman rendah seperti daging, telur, susu dan hasil produksinya. Yang termasuk bakteri penyebab infeksi pangan antara lain adalah Salmonella, Clostridium perfringens, Vibrio parahaemolyticus, Escherichia coli, Bacillus cereus, dan Vibrio cholerae. Keracunan pada pangan selain disebabkan oleh mikroorganisme yang berasal dari tanah, air, udara, hewan dan manusia juga bisa berasal dari bahan alami yaitu dari hewan, tumbuhan dan bahan kimia. Racun berada dalam pangan secara alamiah karena racun tersebut adalah komponen dari pangan, contohnya jamur racun, singkong racun, ikan racun, jengkol, dan sebagainya. Ada sepuluh langkah untuk menyiapkan pangan yang aman, yaitu :a). Demi keamanan, pilihlah pangan yang telah diolah. b) Masaklah pangan dengan sebaik-baiknya. c) Pangan yang telah dimasak hendaknya segera dimakan. d) Pangan matang supaya disimpan dengan hati-hati.e) Panaskan kembali makanan matang dengan seksama.f) Hindari bercampurnya pangan mentah dengan pangan matang.g) Cucilah tangan berulang-ulang. h) Jagalah agar seluruh permukaan perlengkapan atau peralatan dapur dalam keadaan bersih. I ) Makanan sangat mudah terkontaminasi bakteri, maka setiap permukaan peralatan yang digunakan untuk menyiapkan pangan harus selalu dijaga agar tetap bersih. y) Lindungi makanan terhadap serangga, tikus, dan hewan lainnya. k). Menyimpan makanan dalam wadah tertutup rapat.l) Gunakanlah air bersih.m) Jika Anda menggunakan air dari sumber yang diragukan, rebuslah dahulu air tersebut sebelum ditambahkan pada makanan matang atau untuk membuat es. Pencegahan yang bisa dilakukan dalam mengantisipasi timbulnya penyakit akibat pangan oleh bahan kimia, yaitu:a)Selalu memilih bahan pangan yang baik untuk dikonsumsi. b)Menggunakan pestisida seperlunya dan sesuai dengan petunjuk penggunaan

yang tertulis pada wadahnya. c)Gunakan pakaian pelindung dan sarung tangan agar badan dan tangan tidak terkena pestisida. d) embuangan limbah industri harus diatur sehingga tidak mencemari sumber air bersih. e)Tidak menggunakan alat masak atau wadah yang dilapisi logam berat (tembaga, seng, antimon, kadmium). f)Mencuci sayuran dan buah-buahan dengan bersih sebelum diolah atau dimakan. Kejadian luar biasa di Sumut Awal tahun 2010 ini, di Sumatera Utara terjadi tiga kali Kejadian Luar Biasa (KLB) keracunan makanan di tiga kabupaten, yakni Kota Tanjung Balai, Kabupaten Asahan dan Kabupaten Deli Serdang. Kejadian di Tanjung Balai menyebabkan 98 korban harus dirawat secara intensif di rumah sakit Dr. Mansyur. Diantara 98 korban keracunan makanan itu, terjadi terhadap 30 siswa-siswi dari SD Inpres No 5 kecamatan Tanjung Balai. Hal ini dicurigai akibat makanan jajanan sekolah dan diduga makananminuman tersebut terkontaminasi bakteri streptococus dan bakteri stapillococus. Dinas Kesehatan Kota Tanjung Balai langsung mengirimkan sebanyak 7 sampel ke Balai Laboratorium Kesehatan (BLK) Dinas Kesehatan Propinsi Sumatera Utara (Sumut). antara lain minuman kemasan yang sudah kadaluarsa.Peristiwa yang sama juga terjadi di desa Sei Ulum dusun II kecamatan Air Batu Asahan. Dimana, 68 korban dirawat di rumah sakit setempat akibat keracunan makanan di saat hajatan. Kasus 23 murid Sekolah Dasar Negeri (SDN) 105292 di Desa Bandar Khalifah, Kabupaten Deli Serdang, Sumatera Utara, yang keracunan setelah memakan bakso. Kerjadiannya setelah memakan bakso itu, puluhan siswa SD tersebut mengalami muntah-muntah, kepala pusing dan badan lemas, sehingga dilarikan guru ke Rumah Sakit Mitra Husada Tembung dan Puskesmas Bandar Khalifah untuk mendapat pertolongan medis.Siswa SD yang keracunan makanan itu, sebanyak 13 orang laki-laki dan 10 orang perempuan. Sedangkan siswa yang dirawat di RS Mitra Usaha sebanyak sembilan orang, dan 14 orang di Puskesmas Bandar Khalifah. Seluruh siswa itu dirawat secara intensif. Pada saat ini musim panca roba, kadang panas kadang hujan, Jika kita tidak waspada terhadap keamanan pangan niscaya korban selanjutnya akan ada. Kepala Dinas Kesehatan Provinsi Sumatera Utara.

Jampersal Tanggung Jawab Negara? Oleh Honriani Nasution, ST Petugas kesehatannya pun biasanya yang baru lulus. Lagi pula,secara logika,para bidan tentu ogah memberikan pelayan memadai.

S

ekarang sudah bisa tenang, kalau melahirkan tidak perlu pusing lagi memikirkan biaya persalinan, kan udah ada Jampersal (Jaminan Persalinan Gratis)! Iya, sekarang negara memberikan pelayanan persalinan gratis bagi ibu-ibu yang akan melahirkan. Pelayan gratis ini bukan cuma persalinan aja lho, tapi juga pemeriksaan kehamilan sebanyak 4 kali dan pemeriksaan pasca melahirkan sebanyak tiga kali. Wah enak donk, jika istri melahirkan tidak perlu pusing lagi! Iya, tapi jangan lupa ikut KB ya! Begitu lebih kurang iklan pemerintah di salah satu stasiun televisi tentang KB. Mendengar iklan ini, tentu ibu-ibu yang sedang hamil akan merasa terhibur, karena biaya persalinannya akan ditanggung negara. Tapi benarkah demikian? Untuk menjawab pertanyaan ini, perlu difahami tentang Jampersal itu sendiri. Dalam Juknis Jampersal yang dikeluarkan Kemenkes tahun 2011 dinyatakan tujuan umum dan tujuan khusus dari jampersal. Tujuan umumnya adalah: Meningkatkan akses terhadap pelayanan persalinan yang dilakukan oleh dokter atau bidan dalam rangka menurunkan AKI (Angka Kematian Ibu) dan AKB (Angka Kematian Bayi) melalui jaminan pembiayaan untuk pelayanan persalinan. Adapun tujuan khususnya adalah a. Meningkatnya cakupan pemeriksaan kehamilan, pertolongan persalinan, dan pelayanan nifas ibu oleh tenaga kesehatan, b. Meningkatnya cakupan pelayanan bayi baru lahir oleh tenaga kesehatan. c. Meningkatnya cakupan pelayanan KB pasca persalinan oleh tenaga kesehatan, d. Meningkatnya cakupan penanganan komplikasi ibu hamil, bersalin, nifas, dan bayi baru lahir oleh tenaga kesehatan. e.Terselenggaranya pengelolaan keuangan yang efisien, efektif, transparan, dan akuntabel. Jampersal merupakan upaya pemerintah melaksanakan amanat UU No 40 Thn 2004 tentang Sistem Jaminan Sosial Nasional (SJSN) dan Badan Penyelenggara Jaminan Sosial (BPJS). Dalam pelaksanaan program ini tentu diperlukan dana, dan SDM. Namun, perlu diperhatikan bersama, apakah dana yang disediakan pemerintah telah memadai sehingga petugas kesehatan memberikan pelayanan optimal kepada para ibu hamil dan bayinya? Apakah SDM yang diterjunkan ke lapangan juga merupakan SDM yang berkualitas, serta apakah fasilitas yang disediakan merupakan fasilitas yang nyaman bagi ibu hamil, dan bayinya, sehing-

ga tujuan dari jampersal itu sendiri tercapai. Jampersal seharusnya mulai diberlakukan sejak Januari 2011, namun karena belum memahami tentang, masih banyak daerah yang belum melaksanakannya. Bahkan Kemenkes sendiri baru mengeluarkan Juknis Jampersal Maret 2011, maka masih banyak daerah yang belum melaksanakan program ini. Dari kondisi ini saja menunjukkan kekurangseriusan pemerintah menjalankan programnya sendiri. Realita di lapangan pun ditemukan bahwa masih banyak orang-orang kesehatan yang tidak mengetahui tentang program ini, alasannya belum ada sosialisasi dari pemerintah. Padahal, ini sudah masuk bulan November, bahkan salah satu RS di kota Medan baru dimulai bulan ini. Jika demikian halnya, maka tujuan utama jampersal mencapai target MDGs menurunkan AKI dari 228/ 100.000 kelahiran hidup (KH) menjadi 102/100.000kelahiran hiduppadatahun2015rasanyamakinsulit terwujudkan. Begitu juga dengan AKB dari 34/1000KHmenjadi23/100-KHpada2015 pun sulit terealisasi. Ini baru ditinjau dari segijadwalsosialisasidanpelaksanaanyang terlambat. Belum lagi jika ditinjau dari segi dana yang disediakan oleh pemerintah dan kualitas pelayanan yang diberikan kepadaparaibuhamildanbayi.Bagaimana mungkintujuaniniakantercapai,jikadana yangdikeluarkanpemerintahpundibatasi. Bayangkan apa yang terjadi jika bidan yang membantu persalinan hanya dihonori sebesar Rp350.000/ persalinan. Dana ini merata di seluruh Indonesia. Jika pun ada yang dibayar lebih, itu karena kebijakan pemerintah daerah yang tentu hanya bisa dilakukan daerah-daerah yang APBDnya besar. Jika demikian halnya ibuibuyangberadadidaerahyangmiskinakan tetap sulit mendapatkan pelayanan persalinan yang memadai. Sebab petugas kesehatannya pun biasanya yang baru lulus. Lagi pula, secara logika, para bidan tentu ogah memberikan pelayan memadai, bayangkan seseorang bisa menjadi bidan setelah dia mengeluarkan biaya pendidikan mahal. Dengan paradigma berpikir yang kapitalis, tentu para bidan

akan memberikan pelayanan optimal sesuai tarif yang diterimanya. Maka sesuatu yang wajar, jika para bidan banyak yang tidak mau melayani ibu-ibu hamil yang ikut Jampersal ini. Bahkan jika ada ibu hamil yang datang ke bidan, maka mereka tidak merujuk ke RS atau Puskesmas yang melayani Jampersal tapi merujuk ke RS yang biaya persalinannya lebih mahaldariyangditetapkanJampersal . Pelayanan gratis dan berkualitas Tentu disambut baik program pemerintah ini, jika memang benar-benar akan memberikan pelayanan persalinan gratis kepada para ibu hamil dan bayinya. NamunsayangnyadariJuknisdanUUyang mendasarinya (UU SJSN/BPJS), ternyata pemerintahtidakmemilikicaratepatmemberikan persalinan gratis dan berkualitas. Bahkan, di balik program ini ada tujuan untuk memaksa orang melaksanakan Keluarga Berencana. Mengapa penulis berani menyimpulkan demikian? Karena dalam UU SJSN/BPJS dan Juknis Jampersal, disebutkan pelayanan ini hanyadiberikan sampai dua orang anak, dan diwajibkan para peserta untuk ikut KB (KB jangka panjang – pembatasan kelahiran, bukanpenjarangankelahiran).Jikaanggota keluarga lebih dari lima maka ada biaya tambahan dibebankan kepada pasien. Kemudian program ini juga patut didukung, jika memang program ini benar-benar gratis! Dalam UU SJSN/ BPJS dan Juknis Jampersal dinyatakan sumber dana Jampersal berasal dari APBN sebesar Rp1,2 triliun tahun ini (padahal belum berjalan secara optimal), dan tahun Rp1,7 triliun tahun 2012, dan dana SJSN berasal dari iuran wajib dari rakyat. Para pembaca tentu sangat memahami bahwa sumber APBN di negara ini 80% dari pajak! Secara logika orang kaya tentu membayar pajak yang lebih besar dari pada orang miskin, namun orang kaya tidak akan mendapatkan persalinan gratis dan berkualitas, jika orang kaya menginginkan persalinan yang berkualitas, biasanya mereka mudah mendapatkannya dari RS kelas VIP karena mereka sanggup membayarnya. Tapi, di sini masalahnya tidak adil! Wong sudah bayar pajak lebih mahal, tapi kok masih tetap harus mengeluarkan biaya besar

untuk mendapatkan pelayanan kesehatan berkualitas! Pajak yang dibayar rakyat digunakan ke mana? Kemudian, mengenai biaya SJSN, lagi-lagi sebenarnya rakyat sendiri yang membiayainya! Kenapa? Karena sumber dana SJSN adalah iuran wajib rakyat! Jika demikian realitanya, masihkah rakyat mendapatkan pelayanan kesehatan yang gratis? Pelayanan kesehatan yang gratis dan berkualitas, tentu akan didapatkan jika memang pemerintah yang menyelenggarakannya dengan dana yang tidak berasal dari pajak dan iuran wajib rakyat, tapi berasal dari hasil keuntungan pengelolaan sumber daya alam yang berlimpah. Misalnya Freeport diambilalih pemerintah, kemudian keuntungannya digunakan untuk pembiayaan kesehatan rakyat, atau semua ladang minyak yang ada diambilalih dan dikelola pemerintah dengan benar, kemudian hasil keuntungannya pun digunakan untuk pembiayaan kesehatan rakyat. Jika hal ini dilakukan, maka pemerintah memiliki dana berlipat ganda dari APBN, sehingga bisa menggaji petugas kesehatan dengan gaji yang bisa mensejahterakan mereka, tidak hanya sebesar Rp 350.000/ persalinan normal. Jika pemerintah bisa menggaji petugas kesehatan dengan gaji yang mahal, secara logika otomatis para bidan/ petugas kesehatan akan memberikan pelayan yang optimal/ berkualitas. Pelayanan kesehatan berkualitas juga akan didapatkan jika pemerintah menyediakan fasilitas RS berkualitas. Jika saat ini, difahami RS berkualitas adalah RS kelas internasional, maka pemerintah harus menjadikan sebuah RS dengan standard kelas internasional dan tetap rakyat bisa menikmatinya dengan biaya yang gratis (ingat lho keuntungan dari PT.Freeport dan pertambangan barang miniral, gas dan minyak bumi sangat berlimpah, dengan catatan harus diambil alih oleh pemerintah). Pelayanan kesehatan yang berkualitas juga akan diperoleh jika para petugas kesehatannya adalah orang-orang yang memiliki keimanan yang kuat dan keahlian yang mumpuni. Hal ini tentu didapatkan dari pendidikan yang berkualitas. Maka pemerintah pun harus mengganti sistem pendidikan yang ada dengan sistem pendidikan yang terjamin menghasilkan manusia-manusia yang beriman, bertakwa, dan menguasai ilmu dan teknologi, yang tidak lain merupakan sistem pendidikan Islam. Terakhir, ini semua hanya bisa terwujud jika pemerintah menerapkan sistem pemerintah Khilafah Islamiyyah. Wallahu a’lam Penulis adalah Asisten Juru Bicara Muslimah HIzbut Tahrir Indonesia.


Issuu converts static files into: digital portfolios, online yearbooks, online catalogs, digital photo albums and more. Sign up and create your flipbook.