Waspada, Selasa 22 Februari 2011

Page 25

Aceh

WASPADA Selasa 22 Februari 2011

B11 Narkoba Nikmat Membawa Sengsara

Pining, Daerah Penghasil Kakao Butuh Perhatian BLANGKEJEREN (Waspada): Pining atau Pinding merupakan daerah kecamatan di Kab. Gayo Lues yang pernah dihantam banjir bandang pada 2006, kini menanti sentuhan baik dari Pemda Gayo Lues mau pun Provinsi Aceh. Menurut Camat Pining Win Zulfian, ST, Senin (21/ 2) di Blangkejeren, daerah penghasil kakao terbesar di Gayo Lues ini masih butuh perhatian dan polesan dari pemerintah. “Daerah yang pernah dihantam bencana alam ini masih terpinggirkan, baik dari segi pembangunan, transportasi, komunikasi dan listrik,” sebutnya. Tiga faktor yang didambakan 5 ribu warga Pining adalah sarana komunikasi. Dia mengharapkan Telkomsel atau Jaringan Komunikasi lainnya membangun Tower dan Jaringan komunikasi untuk masyarakat Pining, sementara sarana trasportasi darat agar segera diperhatikan oleh Pemerintah Gayo Lues dan Provinsi Aceh, serta jaringan listrik yang masih sangat kurang.(b35)

PANTONLABU, Aceh Utara (Waspada): Dandim 0103 Aceh Utara, Letkol CZIWakhyono mengajak semua pihak terutama generasi muda, menjauhi narkoba. Barang haram dan memabukkan itu hanya memberi nikmat sesaat namun membawa sengsara sepanjang hayat. Demikian Dandim dalam amanatnya saat menjadi Inspektur Upacara Bendera di komplek SMA Negeri 1 Tanah Jambo Aye, di Desa Meunasah Panton, Kecamatan Tanah Jambo Aye, Senin (21/2) pagi. Upacara ini turut dihadiri Kadis Pendidikan dan Olahraga Aceh Utara M Jamil dan unsur Muspika Tanah Jambo Aye. “Narkoba sangat berbahaya. Benda itu membuat daya pikir manusia menjadi lemah dan lambat laun bisa menghancurkan masa depan. Karena itu, apapun alasannya, jangan coba-coba mengkonsumsi narkoba,”tegas Dandim 0103 Aceh Utara Letkol CZI Wakhyono. Pantauan Waspada, seusai upacara bendera, Dandim juga menyempatkan diri bertatap muka dengan para siswa SMAN 1 Tanah Jambo Aye, khususnya siswa kelas III, di aula sekolah itu. Kesempatan ini dimanfaatkan Dandim untuk berbagi ilmu mengenai ideologi Pancasila, wawasan kebangsaan dan masalah nasionalisme.(cmus)

Usut Tuntas Pemukulan Mahasiswa

17 Ton Minah Ilegal Disita

ACEH UTARA (Waspada): Kasus pemukulan terdahap mahasiswa Forum Pemuda Mahasiswa Pantai Barat Selatan (FPMP–BAS) dan Forum Bersama Mahasiswa Poros Leuser (FBMP Leuser) yang sedang melakukan aksi damai di Gedung DPRA, Rabu (16/2), contoh belum adanya demokrasi di Bumi Tanah Rencong. M. Agam Khalilullah, Forum Komunikasi Mahasiswa Aceh (FKMA) menjelaskan, peristiwa tersebut sama persis pada masa orde baru, rakyat dididik untuk tidak boleh protes dan menyampaikan aspirasi kepada penguasa. Kasus pemukulan tersebut melanggar UUD 45 pasal 28, melanggar Konvenan Internasional Hak-hak Sipil politik (ICCPR) pasal 19 ayat 1 dan 2, melanggar Deklarasi Universal Hak-hak Asasi Manusia (DUHAM) pasal 19 dan, Melanggar UUPA Pasal 227 ayat 1 dan 2. “Negara kita negara hukum, jadi hukum berlaku di negeri ini, dan pelaku pemukulan harus dijerat dengan hukum yang berlaku tanpa diskriminasi,” pinta Agam. Karena itu, Forum Komunikasi Mahasiswa Aceh (FKMA) mengutuk keras kasus pemukulan terhadap mahasiswa yang berasal dari organisasi Forum Pemuda Mahasiswa Pantai Barat Selatan (FPMP–BAS) dan Forum Bersama Mahasiswa Poros Leuser (FBMP Leuser) yang sedang melakukan aksi damai di gedung DPRA Banda Aceh, mendesak polisi memproses kasus tersebut.(cmun)

Pelindo Bantu Dana Pendidikan Dan Rumah Ibadah ACEH UTARA (Waspada): Awal 2011, PT. Pelindo I (Persero) Cabang Lhokseumawe berhasil merealisasi program bina lingkungan, berupa bantuan dana pendidikan dan sarana ibadah dengan kebutuhan dana Rp28.289.000. Zulkarnain, Asm, Kemitraan dan Bina Lingkungan, mewakili GM Cabang Lhokseumawe memberi bantuan bahan material granit kepada warga Meunasah Gampong Ulee Maddon Kec. Muara Batu Kab. Aceh Utara dan bahan material seng untuk Musholla Muta’allimin Dusun II Tambon Tunong, serta SDN 1 dan SDN 2 Muara Satu Desa Blang Naleung Mameh Kec. Muara Satu Kota Lhokseumawe, dan dua set baju seragam voli putra dan putri. Sebelumnya, Senin (14/2) pihaknya juga menyerahkan bantuan bahan material batu-bata dan keramik kepada balai pengajian Jabalul A’la di Jln. Raya Medan-Banda Aceh, gang Inmaraf Gampong Blang Pulo, Lhokseumawe.(cmun)

PDA Adakan Musyawarah Raya Jelang Pemilukada BANDA ACEH (Waspada): Menjelang Pemilukada 2011 di Aceh, Partai Daulat Aceh (PDA) yang didirikan para ulama 1 Februari 2008, melaksanakan musyawarah raya ke 1 guna menghasilkan keputusan bersama sebagai referensi pada Pemilukada 2011 dan kelangsungan partai PDA. Ketua harian PDA Tgk Ali Imran Nurdin, Minggu (20/ 2) malam usai pembukaan musyawarah menjelaskan, musyawarah raya membahas pemilihan pengurus baru periode 2011-2016. Juga rapat ulama pendiri partai, menjaring aspirasi dari bawah soal penjaringan balon kepala daerah, dan menyikapi verifikasi partai berdasarkan undang-undang partai politik lokal. Selain itu ada penjelasan kinerja sipil/sentral informasi Pilkada dan legislatif serta memberi rekomendasi kepada pemerintah Aceh. Musyawarah raya berlangsung 20-23 Februari. Menghadapi pemilukada 2011, dikatakan Ali Imran, PDA melalui Dewan Pengurus Pusat Partai Daulat Atjeh (DPP-PDA) Provinsi Aceh menetapkan calon bupati dan wakil bupati Aceh Besar periode lima tahun mendatang, yaitu pasangan Ir. Mawardi Ali dari Partai Amanat Nasional (PAN)-Tgk H. Marwan Abdullah, Sedangkan untuk calon kepala daerah kabupaten/kota lainnya PDA masih dalam tahap survey bakal calon.(gto)

Jangan Ada Pemaksaan Kehendak Terhadap APBK BIREUEN (Waspada): Lembaga Swadaya Masyarakat (LSM) F-KAMAR mengharapkan jangan ada pemaksaan kehendak di luar kebutuhan publik terhadap Anggaran Pendapatan dan Belanja Kabupaten (APBK) Bireuen tahun 2011 yang sedang digodok legislatif dan eksekutif. Demikian Ketua F-KAMAR, Abdul Manan Isda, Senin (21/2) di Bireuen. Dia menyebutkan, pembahasan anggaran harus mengacu pada kebutuhan publik. “Jangan ada program mubazir karena tidak sesuai kebutuhan masyarakat,” katanya. Dalam melakukan pembahasan anggaran eksekutif dan legislatif harus dapat memisahkan diri dari kepentingan kelompok atau individu, namun harus mengacu kepada kepentingan masyarakat Bireuen secara menyeluruh. “Mengingat sumber pendapatan daerah sangat terbatas, tidak mungkin semua dapat terakomodir dengan baik. APBK 2010 yang mengalami devisit yang cukup besar harus menjadi pengalaman eksekutif dan legislatif agar tidak terjerumus ke lubang yang sama,” katanya.(cb03)

Penerbangan Di Bandara SIM Banda Aceh Tiba (flight, asal, waktu) Garuda Indonesia

Berangkat (flight, tujuan, waktu)

GA 146 Jakarta/Medan

15:45

GA 147 Medan/Jakarta

16:20

Y6 537 Medan

19:15

Y6 538 Medan

07:30

JT 304 Jakarta JT 396 Jakarta/Medan

11:35 20:00

JT 397 Medan/Jakarta JT 307 Jakarta

06:40 12:15

SJ 010 Jakarta/Medan

12:55

SJ 011 Medan/Jakarta

13:25

AK 305 Kuala Lumpur *

12:20

AK 306 Kuala Lumpur*

12:45

FY 3401 Penang **

14:10

FY3400 Penang **

14:30

Batavia Air Lion Air

Sriwijaya Air Air Asia Fire Fly

* Setiap Senin, Rabu , Jumat dan Minggu. ** Setiap Selasa, Kamis dan Minggu.

Waspada/Musyawir

BERBAGI ILMU: Dandim 0103 Aceh Utara, Letkol CZI Wakhyono, berbagi ilmu tentang ideologi Pancasila, wawasan kebangsaan dan masalah nasionalisme, dengan siswa kelas III SMAN 1 Tanah Jambo Aye, di aula sekolah itu, Senin (21/2).

Warga Lapang Rela Sumbang Tanah Untuk SMK Perikanan LAPANG, Aceh Utara (Waspada): Demi pendidikan anak-anaknya di masa mendatang, masyarakat Kec. Lapang, Kab. Aceh Utara, telah sepakat akan menyumbang dana untuk keperluan membeli tanah seluas 6000 meter, untuk membangun Sekolah Menengah Kejuruan (SMK) Perikanan.

Banyaknya sumbangan tidak men-

jadi patokan. “Jumlah dana yang dibantu masyarakat tidak dipatok. Setiap warga boleh menyumbang seikhlasnya atau sesuai kemampuan masing-masing. Hal ini telah kita musyawarahkan bersama yang digelar di tingkat gampong kemarin,” kata Muhammad Saleh, Ketua Panitia Pembangunan SMK Perikanan Lapang. Kata Muhammad, harga tanah yang akan dibeli dari masyarakat senilai Rp17.500 per meter dengan kebutuhan 6000 meter tanah. Ditargetkan, dalam dua bulan ke depan, kebutuhan dana itu akan terkumpul. Karena itu, SMK dapat segera dibangun.

Bripka Junaidi, Kapospol Lapang, ketika diwawancarai Waspada membenarkan, pihaknya beberapa waktu lalu telah menggelar rapat pembangunan SMK Perikanan di Kec. Lapang. Dalam rapat itu, warga sepakat menyumbang sesuai kemampuan masing-masing. “Kami salut dengan kekompakan warga untuk memperjuangkan pendidikan anak-anak mereka ke depan. Kita berharap, keinginan warga cepat terkabul, dan semua pihak terkait diminta untuk terus mendukung keinginan warga,” pinta Kapospol Lapang.(cmun)

BPKS Fokuskan Program Empat Sektor Unggulan SABANG (Waspada): Badan Pengusahaan Kawasan Sabang (BPKS), menerima kunjungan kerja wartawan yang bi-asanya bertugas di Mabes Polri, Minggu (20/2) sore. Plt Deputi Teknik dan Pengembangan BPKS, Puddu Razaq merepresentasikan berbagai program kerja tahun 2011 kepada 27 wartawan. Puddu Razaq dalam paparannya antara lain mengenai progres pembangunan serta Prospek Pengusahaan Kawasan Perdagangan Bebas dan Pelabuhan Bebas Sabang yang selanjutnya disebut PBPB. Pertemuan yang berlangsung di ruang rapat Kantor Pusat BPKS juga turut dihadiri Kepala Bagian Penerangan Umum (Kapenum) Mabes Polri Kombes

Pol Drs Boy Rafli Amar, Kabid Humas Polda Aceh, Kombes Farid serta Kapolres Sabang AKBP Sigit Kusmardjoko. Dalam persentasinya, Puddu mengatakan, visi misi pengembangan kawasan Sabang ini adalah mengembangkan kawasan itu sebagai pusat utama pelayanan perdagangan dunia terkemuka. Tentu dengan misi pengembangan pelayanan pelabuhan untuk kapal generasi mendatang. Sedangkan untuk sektor andalan yang tengah digodok yakni soal sektor kelembagaan yang bertaraf internasional dan begitu juga sektor infrastruktur yang juga dengan berstandar internasional. Karenanya untuk pencapaian ini semua pihaknya berkesimpulan perlu-

nya diintergrasikan anggaran sektoral sesuai bisnis plant dan RTRW Kawasan Sabang. “Perlunya dialokasikan dana APBN bagi prasarana dasar seperti listrik, air bersih, telekomunikasi dan sarana perkotaan lainya,” katanya. Dalam melakukan pengembangan, lanjut Puddu maka diperlukan sarana pembinaan teknis sektor-sektor prioritas seperti ke pelabuhanan, industri dan perdagangan, pariwisata dan perikanan yang juga berstandar internasional. “Namun yang terpenting perlu kejelasan status kelembagaan, kewenangan, personel, sumber dana dan aset serta perlunya dibentuk forum konsultasii pengembangan kawasan Sabang,” terang Puddu.(b29)

Puluhan Ha Sawah Diserang Wereng KRUENG MANE, Bireuen (Waspada): Puluhan hektar lahan padi di Krueng Mane Aceh Utara diserang hama wereng, setelah sebelumnya keong terkena serbuan hama racun yang menyebabkan sejumlah petani harus menyisipkannya padi yang mati dengan bibit baru. “Keong racun sangat banyak dan hingga kini masih ada, tetapi hama itu tidak mengganggu padi lagi karena usia bibit hampir mencapai sebulan. Hama werenglah sekarang yang mulai mengkhawatirkan,” kata Fadli, 35, seorang petani kepada Waspada, Senin (21/2). Sejumlah pucuk padi terlihat menguning dan kering yang pada akhirnya

membawa kematian tanaman. Sejumlah petani mulai sibuk dengan racun pembasmi, setelah sebelum mereka baru saja disibukkan membasmi keong racun. Menurut, Adli Kaum, 30, petani lainnya kesibukan petani dalam membasmi hama cukup merepotkan oleh sebab hama yang datang silih berganti. “Kalau dari awal tidak ditangani dengan benar, sudah jelas semuanya gagal panen,” ujarnya. Biaya yang dikeluarkan kali ini untuk racun hama terbilang paling besar pada saat padi belum mencapai usia satu bulan. Memang tidak dapat berbuat apa-apa terhadap serangan hama yang menyerang secara bertubi-tubi. “Entah hama apa lagi

nanti saat padi berusia dua bulan atau beberapa minggu menjelang panen,” lanjut Fadli. Sejauh ini dikatakan belum ada tanda-tanda terserang tikus seperti setahu lalu, dan saat itu sejumlah petani kepanikan sendiri. Kemungkinan serangan hama lainnya memang telah menunggu di depan dikala padi nantinya menyembulkan bunga dan buah. Selain usaha penyemprotan racun hama, sejumlah petani juga melakukan ritual doa, dan mereka berharap lahan sawah mereka dijauhi dari bahaya dan bencana. Sementara ini saluran air mengalir secara lancar dan tidak ada kendala apa-apa.(b12)

SIGLI (Waspada): Jajaran tim intel Polres Pidie menyita 17 ton minyak tanah (minah) berikut satu unit truk tanki jenis tronton BK 9262 BA, Sabtu (19/2) sekira pukul 17.00 di jalan Banda Aceh-Medan, kawasan Kecamatan Padang Tiji. Selain menyita barang bukti (BB) berupa satu unit truk tanki tronton serta mitan sejumlah 17 ton. Polisi juga menahan sopir truk M. Sofyan, 41 serta kernet Basiron, 38, keduanya tercatat sebagai warga Medan Marelan, Kodya Medan, Sumatera Utara. Kapolres Pidie, AKBP Dumadi, SSTmk kepada Waspada, Minggu (20/2) membenarkan tim intel telah menangkap satu unit truk tanki tronton berisi 17 ton minyak tanah. Minyak tanpa dokumen itu dari Aceh Besar akan diangkut ke Medan Sumatera Utara. “Pada saat truk tanki ini melintas di wilayah Polsek Padang Tiji, Pidie diberhentikan dan dicek anggota intel. Hasilnya minah yang diangkut itu tidak dilengkapi dokumen sah. Rencananya akan dibawa ke Medan,” kata Kapolres Pidie AKBP. Dumadi, SSTmk. Terungkapnya kasus itu berawal dari informasi masyarakat yang melaporkan adanya satu unit kendaraan truk tanki tronton BK 9262 BA yang membawa minah dari Aceh Besar menuju Medan. Mendapat laporan itu jajaran intel Polres Pidie langsung melakukan pengembangan dan merazia kendaraan truk tanki tersebut. Setelah diperiksa, polisi menyita mobil itu besera minyak tanah di dalamnya sebagai barang bukti (BB) serta menahan dua tersangka sementara yaitu sopir dan kernet truk. “Kita saat ini sudah melakukan penyidikan, kedua tersangka dikenai pasal 55 Undang-undang No.22/ 2001 tentang Migas,” tandas Dumadi. (b20)

Usai Beli Ganja Dua Pemuda Terjaring Razia BIREUEN (Waspada): Meskipun sempat mencoba menerobos razia yang digelar anggota Polsek Jeunieb, Bireuen di depan Mapolsek setempat Sabtu (19/2), namun dua pemuda asal Desa Janggoet Seungkoe, berhasil ditangkap bersama 1 ons ganja kering. Kedua pemuda itu berinisial A, 33, dan M. Setelah ditangkap, kedua pedagang ini langsung dijebloskan ke tahanan Mapolsek Jeunieb untuk mempertanggungjawabkan perbuatannya sebagaimana hukum yang berlaku. Kapolres Bireuen, AKBP HR Dadik J, melalui Kapolsek Jeuneib, AKP Djauhari Achmad mengungkapkan, kedua pembawa ganja itu membawa ganja dengan sepeda motor merek Supra X 125 BK 6190 AAU, yang dikendarai tersangka A. “Tersangka saat itu tiba dari arah Peulimbang begitu tiba di depan Mapolsek yang saat itu kami bekerjasama dengan pihak anggota Pospol Peulimbang, dan Pol Airud Peudada sedang menggelar razia langsung terprangkap, tersangka sempat mencoba kabur, namun anggota berhasil menyergapnya sekaligus menemukan barang bukti 1 ons ganja kering,” terang Jauhari. Dari hasil pemeriksaan sementara, lanjut Kapolsek, kedua tersangka mengaku membeli ganja dari tersangka S (DPO) warga Peulimbang senilai Rp70 ribu. “Setelah itu anggota langsung datang ke rumah tersangka S, namun dia tidak ada lagi di rumahnya,” katanya.(amh)

300 Lebih Cacat Mental Belum Nikmati Pendidikan SDLB BIREUEN (Waspada): Akibat SDLB Bireuen belum memiliki asrama pemondokan pelajar, sebanyak 300 lebih anak cacat mental di 17 kecamatan dalam Kabupaten Bireuen belum dapat mengikuti pendidikan SDLB (Sekolah Dasar Luar Biasa). “Belum termasuk anak-anak cacat mental di kabupaten/kota tetangga yang belum memiliki SDLB Negeri antara lain, Pidie Jaya, Pemkot Lhokseumawe. ingin memasukkan pendidikan anak-anak mereka ke SDLB Bireuen saat ini sudah dijadikan SDLB Percontohan Provinsi Aceh, belum bisa tertampung,” kata Kepala SDLB Bireuen M Yahya mengemukakan hal itu kepada Waspada usai menggelar senam pagi dan permainan pelajar cacat mental di halaman SDLB setempat, Sabtu (19/2). Dikatakan, murid SDLB Bireuen kelas 1 higga kelas 6 sebanyak 84 orang hanya berasal dari kota Bireuen dan sekitarnya, sedangkan dari 16 kecamatan se-Bireuen maupun dari kabupaten/kota tetangga belum terjangkau untuk memasukkan putra-putrinya mengikuti pendidikan SDLB Bireuen lantaran harus menempuh jarak 10-30 km dari kota Bireuen.(b16)

Al Muslim: Mencerdaskan Tanah Rencong AKHIR 2010 Waspada ikut rombongan Universitas Asahan dalam kunjungan silaturahmi ke Universitas Al Muslim, Matangglumpangdua, Peusangan, Bireuen, Aceh. Perjalanan malam selepas perbatasan Sumut-Aceh walau lelah tapi menyenangkan, nyaris tanpa lubang. Kondisi semakin segar ketika tiba di Kampus Al Muslim. Aroma islami dan karakteristik khas Aceh menyeruak batin. Petinggi Al Muslim sabar menanti civitas akademika Universitas Asahan sampai dinihari. Al Muslim, salah satu PTS nasional Provinsi Aceh, bernaung di bawah Yayasan Al Muslim, izin Mendiknas RI nomor 02/D/0 tanggal 15 Januari 2003. Menurut Humas Al Muslim Zulkifli, cikal bakal Universitas Al Muslim sudah dimulai sejak zaman penjajahan dalam bentuk pusat dakwah dan pendidikan, tetapi juga menempa pejuang intelektual Aceh untuk melawan penjajahan. Universitas yang berlokasi dekat bibir Selat Malaka dipimpin Rektor Drs. H. Amiruddin Idris SE, MSi ini telah mewisuda 6.896 sarjana Negara. Saat ini sejumlah 14.681 sedang berjuang dengan dosen profesional status Magister dan Doktor, di enam fakultas, satu Diploma III Kebidanan dan 20 Program Studi berstatus berakreditasi dari BAN-PT, terdiri Fakultas Pertanian, FKIP, FISIP, Fakultas Teknik, Fakultas Ekonomi, Fakultas Ilmu Komputer. “Kami terus berbenah diri untuk mewujudkan Al Muslim menjadi Perguruan Tinggi yang sehat dan mandiri,” cetus Rektor Drs. H. Amiruddin Idris SE, MSi. Rektor Al Muslim menyebutkan,

pembenahan lingkup akademik atmosfir terus dikondisikan sesuai kebutuhan dan tuntutan zaman, di samping terus berupaya menunjukkan jati diri sebagai Perguruan Tinggi yang unggul, profesional dan Islami. “Hal ini terlihat dengan dimenangkannya beberapa hibah kompetensi, baik dalam bidang pengembangan manajemen tata kelola, peningkatan ilmu dan teknologi, serta seni termasuk Program Pendidikan Guru dalam jabatan dan sertifikasi guru di propinsi Aceh,” tambahnya. Al Muslim ingin “membedah Tanah Rencong” menjadi cerdas dengan Iptek yang memiliki ruh islami yang kokoh dan terjaga konsistensinya, kesucian keikhlasan berari menuju masyarakat yang cerdas, bersatu aman dan tentram diikat Ukhuwah Islamiyah yang abadi. “Sehingga Universitas Al Muslim menjadi teladan yang unggul, profesional, dan islami. Dalam lima tahun terakhir Al Muslim banyak memperoleh penghargaan dan kepercayaan dari pemerintah dan asosiasi masyarakat dalam bidang pendidikan dan seni budaya. Kami mengucapkan terimakasih kepada Dirjen Dikti, Kopertis I Aceh/ Sumut, Pemerintah Aceh dan Masyarakat,” tandas Rektor Al Muslim. Presatsi Nasional di bidang Pendidikan, 2007-2010 pemenang Program Hibah Kompetensi (PHK) penyelenggaraan Pendidikan Guru SD jenjang S1 dibiayai Mendiknas RI. 2007 Pemenang PHK Sistem PPL dan Laboratorium Micri teaching dan PHK INHEREN-3/Teknologi Informasi dan Komunikasi, serta sampai sekarang penyelenggara Sertifikasi Guru Provinsi Aceh. 2009-2014 LPTK-Penyelenggara

Pendidikan Guru dalam jabatan untuk PGSD di selurh Propinsi Aceh sesuai SK Mendiknas 015 tahun 2009. 2010-2012 pemenang PHK-Institusi Manajemen Tata Kelola Institusi. 2010 pemenang Olimpiade ON-MIPA antar mahasiswa se Kopertis I. Bidang Penelitian dan Pengabdian Masyarakat: 2008 sampai sekarang memiliki majalah ilmiah ISSN dari PDII-LIPI Jakarta (Lemtera,Ventilasi dan Ekonomika). 2010 Dipa Penelitian dosen muda Koperis I dengan enam judul penelitian, serta hibah Enterprenership mahasiswa tingkat Kopertis I. Bidang seni Budaya: Juara Umum Festival Seni Tradisional Melayu dan Aceh Kopertis I. 2010 pemenang PHK Ravi-

takisasi Pendidikan Tinggi Seni melalui Progran Muhibah Seni Budaya Indonesia. Al Muslim tahun 2007 sampai sekarang bekerjasama dengan Universitas Syiah Kuala, Universitas Malikussaleh dalam penyediaan kebutuhan dosen dan pemanfaatan saran untuk kelancaran proses belajar mengajar, kerjasama dengan pemerintah Italia dalam bentuk hibah fasilitas gedung kuliah, rumah dosen, fasilitas belajar dan alat alat laboratorium dengan rumah sakit, Perbankan, BUMN/ BUMD dalam penempatan mahasis-wa praktek, magang,

dan pengabdian masyarakat. “Visi Al Muslim tahun 2016 menjadi lembaga pendidikan tinggi professional dalam menghasilkan sumberdaya yang berkualitas tinggi dalam bidang ilmu pendidikan, teknologi, kesehatan, ekonomi, sosial/budaya, seni dan humaniora yang didasari akhlak mulia dan peka terhadap keberlangsungan dan peningkatan kualitas lingkungan hidup,” tukas Drs.H.Amiruddin Idris SE, MSi ketika itu didampingi Humas Zulkifli. Al Muslim, sebuah komitmen dan konsistensi mencerdaskan Aceh. Insya Allah. Nurkarim Nehe

Waspada/Nurkarim Nehe

Mahasiswi Al Muslim mempersembahkan tarian tradisional Aceh saat menyambut rombongan Universitas Asahan, akhir 2010. (Inzet) Rektor Universitas Al Muslim Drs.H.Amiruddin Idris SE, MSi


Issuu converts static files into: digital portfolios, online yearbooks, online catalogs, digital photo albums and more. Sign up and create your flipbook.