Waspada, Sabtu 6 April 2013

Page 20

Opini

B6 TAJUK RENCANA

Tak Mudah Bagi Aparat Memerangi Premanisme

P

asca terungkapnya penyerangan di LP Cebongan, Sleman, Yogyakarta, Presiden Susilo Bambang Yudhoyono memerintahkan Polri bertindak tegas menyingkirkan premanisme dan semua bentuk organisasi criminal di tanah air. Di mana saja preman beraksi? SBY memberi arahan melalui Staf Khusus Presiden Bidang Komunikasi Politik, Daniel Sparringa, di Jakarta, Jumat (5/4), yaitu di jalan-jalan dan tempat-tempat umum harus bersih dari semua bentuk premanisme yang mengancam harta benda dan nyawa. Warga harus merasa aman di manapun dan di semua waktu, siang dan malam. Tepat jika Presiden SBY memberikan arahan khusus kepada Kapolri Jenderal Timur Pradopo terkait kasus penyerangan LP Cebongan di Sleman, DIY. Pasalnya, penyerbuan yang menewaskan empat tahanan titipan Polda DIY beberapa waktu lalu berawal dari pengeroyokan anggota Kopassus oleh sekelompok preman di Hugo’s Cafe. Dari kasus tersebut Serka Heru Santoso tewas pada 19 Maret 2013 dan pembacokan Sertu Sriyono pada 20 Maret 2013. Walau pelaku yang membunuh Serka Heru Santoso sudah ditangkap, yakni Hendrik Benyamin Sahetapy Engel alias Dicky Ambon (31 tahun), Yohanes Juan Mambait alias Juan (38 tahun), Gameliel Yermianto Rohi Riwu alias Adi (29 tahun), dan Adrianus Candra Galaja alias Dedi (33 tahun), teman-teman korban Heru dari Kopassus belum puas dan menuntut balas. Mereka menyerang LP Cebongan, tempat penitipan Dicky Ambon dkk dan menembak mati keempat tahanan tersebut. Kontan saja peristiwa penyerangan LP Cebongan menjadi berita nasional. Semula ada upaya untuk menutup-nutupi keterlibatan oknum TNI dari kesatuan Kopassus oleh atasannya, namun penggiat hak asasi manusia turun ke lapangan mengumpulkan fakta yang semakin menguatkan dugaan keterlibatan oknum TNI. Panglima TNI akhirnya memerintahkan KSAD membentuk tim investigasi. Tim investigasi bentukan KSAD Jenderal Pramono Edhie Wibowo pun terbentuk. Pada akhirnya Markas Besar Tentara Nasional Indonesia Angkatan Darat mengumumkan peIntisari laku penyerbuan LP Cebongan adalah 11 personel Komando Pasukan Khusus (Kopassus). Ketua Tim Investigasi TNI AD Brigadir Di tahun 1980an aksi Jenderal (CPM) Unggul K Yudhoyono meberingas preman bisa di- ngatakan, lancarnya proses investigasi yang dilakukan timnya karena dilandasi kejujuran hancurkan lewat‘petrus’ dan keterbukaan para pelaku. Tak lupa Ungmemberi catatan khusus, bahwa para kiranya hal serupa bisa gul pelaku secara kesatria mengakui perbuatan dicoba sejak hari pertama penyelidikan.Mereka membela kesatuan setelah mendapat kabar tentang pengeroyokan dan pembunuhan secara sadis dan brutal terhadap Serka Heru Santoso. Karena jiwa rasa korsa mereka reaksi dan ajak temannya berjumlah 11 orang melakukan penyerangan ke LP. Dari 11 oknum TNI itu hanya satu yang bertindak sebagai eksekutor, inisialnya U. Selain motif membela kehormatan kesatuan, pelaku penembakan juga mengaku memiliki utang budi kepada Heru saat bertugas. Korban Serka Heru merupakan atasan langsung pelaku yang juga pernah berjasa menyelamatkan jiwa pelaku saat melakukan operasi. Kita memberi apresiasi atas keluarnya perintah SBY kepada Kapolri untuk mengerahkan jajarannya bertindak tegas menyingkirkan aksi-aksi premanisme dan semua bentuk organisasi kriminal yang semakin meresahkan masyarakat. Warga harus merasa aman di manapun dan di semua waktu, baik siang maupun malam. Pemalakan, kutipan liar, pemaksaan, pengancaman, penculikan, bahkan tindakan kekerasan yang acapkali terjadi dan dialami masyarakat harus dapat diatasi oleh jajaran kepolisian di daerah-daerah. Kita berharap momentum perintah Presiden SBY untuk memerangi aksi premanisme benar-benar ditindaklanjuti mengingat aksi premanisme sudah semakin merajalela. Mereka bahkan berani melawan petugas. Tidak hanya di kota-kota besar tapi sudah merambah ke kampung-kampung. Premanisme semakin eksis dan aparat sepertinya kurang tegas sehingga perkumpulan premanisme semakin banyak mengatasnamakan tukang tagih utang, ormas, OKP, paguyuban dll. Jelas tidak mudah bagi aparat membasmi premanisme mengingat pertumbuhan preman kian subur di tengah tingginya angka pengangguran. Kita setuju inilah saat yang tepat untuk menegaskan kembali komitmen pemerintah terhadap aturan hukum harus ditegakkan sehingga tercipta rasa aman di masyarakat. Sudah bukan rahasia lagi bahwa rakyat di berbagai tempat mengalami keresahan atas maraknya aksi premanisme. Posisi rakyat tidak berani melawan para preman, mau mengadu pun percuma karena reaksi petugas sangat mengesalkan. Pada akhirnya aparat Polri dibantu TNI yang memiliki senjata dan keberanianlah yang diharapkan masyarakat bergerak cepat, mendata dan membina para preman. Jika tidak bisa dibina seharusnya dilawan sesuai hukum yang berlaku atau dibinasakan. Kalau di tahun 1980an aksi beringas preman bisa dihancurkan lewat penembak misterius, hal serupa ‘petrus’ dalam bentuk yang lebih manusiawi perlu diterapkan guna membalas aksiaksi para preman kelas kakap, menengah maupun kelas terinya.+

APA KOMENTAR ANDA SMS 08116141934

Faks 061 4510025

Facebook Smswaspada

+6285262309575 Kepada masyarakat Tg.Balai,hati-hati karena ada Koruptor yang mencalonkan diri sebagai Anggota Legislatif Kota. Sang Koruptor NUSSP Milyaran rupiah tersebut saat ini mulai tebar pesona dan bagi-bagi hasil.Waspadalah ! +6281375411631 Buat Bpk2 para pengurus PSSI dari kubu organisasi yg di bubarkan,janganlah merasa anda yg paling super, yg paling pintar,ingat PSSI itu organisasi yg di biayai negara bukan biaya pribadi jadi para bapak2 yg sudah broken dan sekarang di beri kesempatan ngurus kembali baik2lah, amanah jangan arogan, karena PSSI biar maju, jangan di ributi terus kayak selama ini. Pilihlah pemain yg berpotensi jangan pilih pemain berdasarkan kubu,karena memilih dengan cara salah,percayalah sampai kapanpun PSSI tak akan maju. +6281375411631 Makanya Pak jangan terlalu over acting, kalau rakyat kecil bisalah Bapak suka2 tapi kalau rakyat yang berduit ,pikir2 bapak bertindak. Makanya jangan aji mumpung , ingat kehidupan ada dua, pertama kehidupan dunia dan ke dua kehidupan akhirat. Hati2 bapak2 aparat bertindak, pasti bapak2 akan mengalaminya. Sadarlah... +6281375411631 Komentar dari rakyat awam nih bung Waspada. Kalau barang dah tak laku di jual, jangan di pasarkan lagi...ya jelas tak laku! Bak kata krenya dah KADALUARSA +6281377369544 BNN harus dampingi Poldasu kalo mau tangkap RF, karna Poldasu pernah tangkap lepas Bandar narkoba ini beberapa tahun lalu.Kalo Polres T.Tinggi loyo trus dibuatnya. +6285262309575 SALUT buat Kapolres dan Kajari Tg.Balai, beraninya cuma sama pencuri ayam dan sandal. Koruptor NUSSP Milyaran Rupiah bebas berkeliaran.Bahkan ketika sang koruptor pesta, dihadiahi papan ucapan selamat dengan ukuran jumbo mencolok. Hukum sudah dijual murah. +6285262309575 Kepada Bapak Kepala Kajati Sumut, mohon bantuan hukum. Kasus korupsi NUSSP di Tg.Balai dipeti es kan oleh Kejari setempat.Tolong Bapak turun tangan mengenai hal ini. Sudah 3 tahun macet total itu kasus.Bergeraklah Pak ! +6281375411631 Buat Bapak2 para pengurus PSSI dari kubu organisasi yang di bubarkan, janganlah merasa anda yg paling super, yg paling pintar, ingat PSSI itu organisasi yg di biayai negara bukan biaya pribadi jadi para bapak2 yg sudah broken dan sekarang di beri kesempatan ngurus kembali baik2lah, amanah jangan arogan, karena PSSI biar maju, Aq dukung itu 085762257010 karena memang di Negara kita ke depan bila kita tak suka ke bijakan pemimpin sesuatu kepemimpinan organisasi janganlah membuat organisa pin gegabah hasilnya pasti parah. Apalagi emosi pasti akan rugi. Camkan itu saudaraku yg tukang gegabah dan emosi. Marilah bersatu membangun sepak bola. +6281376234598 Hajjah mengapa tidak berjilbabtidak sesuai dengan perintah Allah yg selalu dimuat di wsp. +6282166180203 Dzaman kian rapuh, ketika mata menyaksikan pembantaian muslim myanmar, saat peluru tak bermata menembus raga muslim rohingya nyawa melayang tiada arti, saksikan sang penegak hukum di bantai ramai ramai hanya karena ingin menegakkan hukum di negeri ini, tapi tragedi cebongan tak kalah tragis nya sang terdakwdemi nafsu biadab bisikan iblis laknat !!

WASPADA Sabtu 6 April 2013

Bahasa Stiker Sepedamotor Oleh Yulhasni …beberapa kata berikut:‘’jangan ditabrak kereta ini masih kredit’’,‘’boleh pinjam asal kembalinya tangki full’’,‘’kereta ini nyari duit buat anak-bini’’,akan membuat kita tersenyum dan kebosanan menunggu lampu berwarna hijau

A

khir-akhir ini saya sering membaca tulisan yang ada di stiker sepedamotor. Bukan apa-apa. Saya suka senyumsenyum sendiri bahkan sesekali kesal juga. Campur aduk perasaan itu muncul tidak lain karena bahasa di dalam stiker itu yang menyadarkan tentang banyak hal yang tercetus sebagai bagian ekspresi jiwa anak negeri ini. Model seperti ini sebenarnya telah berlangsung lama dalam ranah pergaulan antarmanusia di negeri ini, terutama di belakang truk. Kata-kata di belakang truk itu konon kabarnya dibuat untuk mengurangi rasa suntuk para sopir yang lelah melewati perjalanan panjang antarkota. Konon juga bahasa dan kalimat yang tertera tersebut boleh disebut gambaran langsung perilaku para sopir truk yang dikenal nakal. Kata-kata yang dicoretkan di belakang truk sering menggelitik bahkan cenderung agak nyleneh. Betapa tidak, coba simak petikan kalimat ini yang sempat terlihat di beberapa truk di jalan lintas sumatera : dua anak cukup dua istri angkut, beratnya rindumu tak seberat muatanku, pacar isi ulang. Kata berikut ini bahkan agak tegas bernada ancaman : bila sopir truk ini kawin lagi, hubungi hp 08526594xxxxx. Mungkin di antara kita tidak banyak yang memperdulikan apakah bahasa itu lahir dari proses panjang perenungan yang membuatnya atau memang hanya sekadar bentuk ekspresi belaka. Tetapi perlu dicatat bahwa bahasa itu telah mencerminkan satu keadaan yang sering kita sebut sebagai ketidakpuasan atas banyak hal di negeri ini. Mungkin saja ekspresi itu milik satu orang atau juga komunitas tertentu. Nah, sekarang kata-kata yang trend

di belakang truk itu juga mulai muncul di sepedamotor yang melintas di jalan raya. Kata-kata yang tertulis itu pun beragam bentuk dan makna yang hendak disampaikan.Tentu saja ide yang hendak disampaikan si pemilik kenderaan sering tidak sejalan dengan yang dikenderainya. Bahkan boleh dikata bahasa stiker tersebut tidak lebih dari gambaran aksesoris semata dari si pengendara agar lebih dilihat orang. Untuk sekadar menyindir atau memang ingin iseng belaka, kita misalnya membaca tulisan seperti ini: milik aparat. Mungkin saja si pemilik kenderaan tersebut memang aparat (baca : polisi atau TNI), namun yang jamak diketahui bahwa itu hanyalah sekadar sindiran agar si pemilik tidak terkena razia oleh aparat kepolisian. Karena seolah sudah jadirahasiaumum,biasanyapemiliksepedamotor dari kalangan aparat cenderung mendapat keringanan setiap ada razia. Kata‘’aparat’’meskiberkonotasidiarahkan kepada polisi atauTNI, namun si pengendara dengan gampang bisa terhindar dari delik karena makna kata aparat bisa bermacam-macam, seperti aparat desa, aparat kelurahan, dan lain-lain. Bahasa stiker lain yang sering kita baca di sepedamotor mengarah kepada bentuk legitimasi pembenaran dari serangkaian bentuk perlindungan terselubung dari rasa takut di jalan. Misalnya kita membaca tulisan ini: brimob (brigade mobil), sebuah kesatuan di kepolisian yang dikenal garang dan sering berada di medan pertempuran berhadapan dengan terorisme. Stiker itu lengkap dengan lambang dan warna kesatuan yang dimaksud. Namun jangan heran bahwa semua itu hanya kamuflase saja karena si pemilik sepedamotor itu sendiri jauh dari bentuk fisik seorang

anggota Brimob. Barangkali saja jika tidak inginadapertengkarandijalan,sayamungkin akan menyapa si pemiliknya sembari berkata:sejakkapananggotaBrimobkurus dan berkacamata tebal? Atau jika ada sepedamotor di belakangnya tertera stiker: PM (Polisi Militer), saya akan setengah berguyon menyapa: abang anggota PM, ya. Maksudnya Pemuda Minang. Maraknya penggunaan stiker di belakang sepedamotor diyakini hanyalah sebagai upaya daya tarik agar lebih diperhatikan orang. Jika kita berhenti di lampu merah, tulisan di sepedamotor tersebut akan jadi pusat perhatian orang banyak. Jika Anda berada pada situasi yang tidak normal dengan emosi yang kurang stabil, maka tulisan seperti ‘’mata lae’’, ‘’kalau mau cepat dari atas, dong,’’ atau ‘’jangan lewati orang cakep’’, akan membuat semakin menaikkan tensi kita.Tetapi Andatidakperlukhawatir,karenabeberapa kata berikut: ‘’jangan ditabrak kereta ini masih kredit’’, ‘’boleh pinjam asal kembalinya tangki full’’, ‘’kereta ini nyari duit buat anak-bini’’, akan membuat kita tersenyumdankebosananmenunggulampu berwarna hijau akan terobati. Berbagai cara orang menuangkan

fikirannya akan terlihat di stiker yang mereka pasang di sepedamotor. Mereka bermaksud hendak berbagi cerita kepada khalayak ramai dan cara seperti itu mungkin dianggap paling efektif. Namun terkadang meletakkan stiker di sepeda motor mestinya harus dalam koridor kebersamaan dan tidak berada dalam bingkai kebencian. Seringkali mereka yang memasang stiker tidak mempertimbangkan hal tersebut. Atau barangkali saat membelinya mereka tidak menyadari semua itu. Coba kita simak tulisan ini : ‘’masih zaman tarek gigi?’’,‘’lelaki sejati oper gigi’’, ‘’matic,hanyauntukpengendaraberlipstik.’’ Bahasa-bahasa provokatif seperti itu mungkin tidak disadari oleh si pemilik sepeda motor sebagai bentuk perang bisnis. Apapun yang tertera di stiker sepeda motor anda, tentu saja semua terpulang kepada si pemiliknya. Bagi kita yang membacanya, tentu saja harus pandaipandai menakar hati agar tak tergiur untuk kemudian menjadi bagian dari orangorang yang ingin menjadi pusat perhatian. Penulis adalah Dosen FKIP UMSU, Bergiat di Komunitas Diskusi Sastra FOKUS UMSU.

Anak Indonesia Korban Sistem Oleh Lia Marina, SS Dalam UUD pasal 34 ayat 1 menyatakan bahwa anak telantar merupakan tanggung jawab negara. Kenyataannya anak-anak terlantar semakin bertambah tiap tahun.

A

nak adalah anugerah Allah SWT, yang memberi kebahagiaan dalam keluarga; kebahagiaan yang tak terukur harta benda. Anak adalah rezeki dari Allah, wajib disyukuri. Anak sebagai pemegang estafet kepemimpinan suatu bangsa dimasa mendatang pastilah menjadi asset tak ternilai harganya. Baik buruk suatu bangsa di masa mendatang ditentukan oleh kualitas anak-anak di masa sekarang. Indonesia sebagai negeri berpenduduk terbesar ke-4 di dunia, memiliki potensi anak-anak yang sangat luar biasa. Secara jumlah, struktur penduduk Indonesia yang berjumlah besar, memiliki jumlah anak yang mencakup 30 persen dari total penduduk Indonesia. Bila Negara mampu mencetak mereka sebagai generasi yang berkualitas maka kemajuan negeri ini sudah di depan mata. Namun fakta berbicara lain, nasib anak bangsa Indonesia masih sangat terpuruk. Gambaran ini dapat terlihat dari beberapa fakta yang menyebutkan 5,4 juta anak Indonesia masih dalam kondisi terlantar menurut data kementerian social anak. (Antaranews.com/5/ 7/2011). Jumlah anak Indonesia yang terancam putus sekolah saat ini mencapai 13 juta yang terdiri dari usia 715 tahun; demikian data BKBN tahun 2010 (beritasore.com/4/8/2010). Ditambah lagi sedikitnya 37.294 anak-anak TKI tidak mendapatkan pendidikan selama berada di negeri jiran Malaysia (republika.co.id/20 juli 2010). Setiap tahun 7000 anak berurusan dengan hukum, dan 6000 orang di antaranya masuk penjara, baik penjara anak, penjara dewasa, maupun tempattempat tahanan lainnya. (Hadi Supeno, 2010) Buku: Kriminalisasi Anak: Tawaran gagasan radikal peradilan anak tanpa pemidanaan, Gramedia Puataka Utama, 2010). Riskesdas 2010 juga menemukan tingkat prevalensi gizi kurang pada balita sebesar 17,9 persen atau diperkirakan sekitar 3,7 juta Balita mengalami kurang gizi dan gizi buruk (antaranews.com/25/1/2011). Hasil penelitian Yayasan Kita dan Buah Hati menyebutkan sejak 2008 hingga 2010 sebanyak 67 persen dari 2.818 siswa SD kelas 4,5 dan 6 di wilayah Jabodetabek mengaku pernah mengakses informasi pornografi. Sekitar 24 persen melihat pornografi melalui komik, 22% melalui situs internet, 17 persen dari games, 12 persen dari film di televisi, dan 6 persen lewat telepon genggam. Kapitalisme Penyebab Kerusakan Kelemahan manusia sebagai pembuat aturan terlihat pada kebijakan yang dikeluarkannya saling berbenturan dan gagal menyelesaikan masalah. Kebijakan tersebut hanya sekedar lip service demi membangun citra bahwa system ini masih bersifat manusiawi untuk menutupi kezaliman-kebobrokan dan keserakahannya. Di sisi

lain banyak kebijakan dan program yang dikeluarkan seakan peduli terhadap anak, tapi membahayakan akidah dan akhlak. Misal slogan anak Indonesia berakhlak mulia, bagaimana mungkin akan dicapai sementara situs, film, dan gambar porno mudah diakses mereka. Bagaimana anak Indonesia bisa sehat jika menutup pabrik minuman keras dan menghabisi jaringan bisnis narkoba saja tidak mampu. Alih-alih memberantas, faktanya negara membiarkan bisnis haram itu terjadi. Hal lain ketika hak anak untuk hidup diperbincangkan, aborsi dilegalkan. Atas nama kehamilan yang Tidak diinginkan (aib), janin-janin hasil perzinahan diizinkan untuk dilenyapkan haknya untuk hidup, apa bedanya dengan zaman jahiliyah di Arab yang membunuh anak perempuan karena aib? Bayangkan saja, secara nasional jumlah remaja yang melakukan aborsi mencapai 700-800 ribu remaja dari total 2 juta kasus aborsi (detik.com, 9/4/2009). Padahal konvensi hak anak dan UU Perlindungan anak mengatakan anak yang berhak mendapatkan perlindungan adalah termasuk janin yang ada dalam kandungan. Fakta maraknya aborsi menggambarkan negara dan dunia internasional tidak memberikan hak hidup secara adil pada setiap anak. Buktinya 2 juta janin hasil aborsi telah dihilangkan hak hidupnya dalam rangka menutupi perbuatan buruk yang dilakukan ibunya. Bagaimana dengan iming-iming bahwa setiap anak berhak mendapatkan pendidikan? Adanya kebijakan bahwa pendidikan adalah hak setiap anak dan disosialisasikan melalui program Education For All (EFA) atau pendidikan untuk semua ternyata hanya bisa dirasakan sebagian anak. Ditambah lagi masih ada anak putus sekolah karena tidak bisa melajutkan ke jenjang berikutnya dengan alasan tidak ada dana. Berdasarkan UU No.20/2003 dinyatakan bahwa negara bertanggung jawab atas pendidikan. Tapi realitanya negara telah gagal memberikan pendidikan bagi semua anak Indonesia. Meski ada yang gratis tidak semua bisa mengaksesnya dan mutu pendidikan kita masih jauh dari harapan. Bahkan ada pernyataan “Bila mau mendapatkan pendidikan bermutu harus mau mengeluarkan biaya tinggi”. Inilah gambaran hakikat Negara kapitalisme yang selalu menstandarkan segala sesuatu dengan untung-rugi atau manfaat semata. Dalam UUD pasal 34 ayat 1 menyatakan bahwa anak telantar merupakan tanggung jawab negara. Kenyataannya anak-anak terlantar semakin bertambah tiap tahun. Data terakhir Kementerian Sosial menyebutkan ada 5,4 juta anak di negeri ini yang terlantar tahun 2010 (antaranews.com/ 5/7/2011). Menurut Wakil Ketua Lembaga Perlindungan Anak DKI Jakarta

Sunarto, setiap tahun jumlah anak jalanan di Jakarta bertambah 20-40 persen. Mereka menjadi anak jalanan karena kemiskinan (90 persen). Mereka tidak mendapatkan pemenuhan kebutuhan pokok berupa makanan, pakaian, dan rumah yang layak. Bahkan mereka dibiarkan melakukan perbuatan amoral, menjadi korban dan pelaku sekaligus dari kebejatan moral tersebut. Anak dalam Pandangan Islam Islam adalah satu-satunya agama yang memiliki mekanisme untuk menjamin kesejahteraan anak. Islam menganjurkan para ibu menyusui bayinya 2 tahun. Untuk menyempurnakan penyusuan ini, ibu dibolehkan tidak berpuasa di bulan Ramadhan. Ayah diperintahkan mencukupi nafkah ibu yang menyusui, bahkan bila pun ibu dicerai saat menyusui, ayah wajib membayar upah penyusuan (QS. Al Baqarah : 234). Ini bertujuan agar ibu tidak perlu bekerja saat menyusui sehingga mengganggu hak anak mendapat penyusuan yang sempurna. Islam juga melarang orangtua menyakiti anak saat mendidik mereka. Kebolehan memukul anak hanya setelah anak berusia 10 tahun saat tidak mau diperintahkan shalat. Itupun hanya pukulan ringan yang tidak berbekas, semata bertujuan memberikan pendidikan, bukan menghukum apalagi pukulan penuh emosi yang menyakiti anak. Secara sistem, penerapan Islam secara sempurna akan menjamin penghapusan tindak kekerasan terhadap anak. Islam adalah satu-satunya agama yang tidak hanya mengatur ritual atau aspek ruhiyah, juga merupakan akidah siyasi, yaitu akidah yang memancarkan seperangkat aturan kehidupan. Dalam masalah ekonomi, Islam mewajibkan negara menyediakan lapangan kerja yang luas agar para kepala keluarga dapat bekerja dan memberikan nafkah untuk keluarganya. Semua sumberdaya alam strategis adalah milik umat yang dikelola –yang berkewajiban mendistribusikan seluruh hasil kekayaan negara untuk kesejahteraan warganegara. Dengan jaminan seperti ini, maka tekanan ekonomi yang menjadi salah satu faktor pemicu kekerasan terhadap anak dapat dihilangkan. Islam menghargai kebebasan, namun menjaga agar kebebasan tersebut bernilai positif untuk kehidupan. Perempuan boleh beraktivitas di luar rumah, namun setelah tugasnya sebagai ibu dan pengatur rumahtangga ditunaikannya secara sempurna. Mencari nafkah tidak diwajibkan sehingga bisa berkonsentrasi penuh mengurus dan menjaga anakanak. Media massa juga bebas menyebarkan berita, tetapi mereka terikat kewajiban memberikan pendidikan bagi umat, menjaga akidah dan kemuliaan akhlak serta menyebarkan kebaikan di tengah masyarakat. Penerapan sistem Islam juga menjaga suasana takwa terus hidup. Negara berkewajiban membina warganegara sehingga ketakwaan individu menjadi pilar bagi pelaksanaan hukum-hukum Islam. Individu bertakwa tidak akan melakukan kekerasan terhadap anak,

akan selalu mengontrol agar individu tidak melakukan pelanggaran. Maka masyarakat menjadi pilar kedua dalam pelaksanaan hukum syara’. Pilar ketiga adalah penegakan hukum oleh negara. Negara menjatuhkan hukuman tegas terhadap para penganiaya anak. Pemerkosa dicambuk 100 kali bila belum menikah, dan dirajam bila sudah menikah, penyodomi dibunuh, pembunuh anak akan diqishas, yakni balas bunuh, atau membayar diyat sebanyak 100 ekor unta yang bila dikonversi saat ini senilai kurang lebih 2 miliar rupiah. Setiap anggota tubuh anak memiliki nilai diyat sama dengan orang dewasa. Dalam sebuah hadist (HR.An Nasa’iy), Rasulullah memerinci diyat bagi setiap anggota badan yang rusak dan juga penganiayaan. Di antaranya satu mata 50 ekor unta, begitu juga bibir dan telinga. Bahkan satu gigi pun dikenakan diyat 5 ekor unta atau sekitar 100 juta. Termasuk juga melukai kemaluan anak kecil dengan persetubuhan dikenai 1/3 dari 100 ekor unta, selain hukuman zina (Abdurrahman Al Maliki, 1990, hal 214-238). Dengan hukuman seperti ini, orang yang akan melakukan penganiayaan terhadap anak akan berpikir beribu kali. Penerapan hukum secara utuh ini akan menyelesaikan masalah kekerasan terhadap anak secara tuntas. Anak dapat tumbuh dengan aman, menjadi calon pemimpin, calon pejuang dan calon generasi terbaik. Penulis adalah Alumni Fakultas Sastra USU, Aktivis Muslimah Hizbut Tahrir Indonesia.

Pengumuman Redaksi menerima kiriman karya tulis berupa artikel/opini, surat pembaca. Kirim ke alamat redaksi dengan tujuan ‘Redaktur Opini Waspada’ dengan disertai CD atau melalui email: opiniwaspada@yahoo. com. Panjang artikel 5.000-10.000 karakter dengan dilengkapi biodata penulis dan kartu pengenal (KTP). Naskah yang dikirim adalah karya orisinil, belum/tidak diterbitkan di Media manapun.Tulisan menjadi milik Waspada dan isi tulisan menjadi tanggungjawab penulis.

SUDUT BATUAH * Listrik padam, Gubsu harus bertindak - Jangan sampai rakyat bertindak * Gubsu: Musrenbang cenderung formalitas - Sekedar minum kopi bareng, he...he...he * DPR RI: Sprindik bukan rahasia negara - Jadi boleh dibilang-bilang!

oel

D Wak


Issuu converts static files into: digital portfolios, online yearbooks, online catalogs, digital photo albums and more. Sign up and create your flipbook.