Aceh
WASPADA Sabtu 5 November 2011
B5
H Misran Fuadi, Khatib Idul Adha Masjid Agung Idi
Habitat Monyet Kuala Semakin Tergusur
IDI (Waspada): Seluruh SKPD dan jajaran PNS dalam lingkungan Pemerintah Kabupaten Aceh Timur, Provinsi Aceh, akan memusatkan ibadah shalat Idul Adha 1432 hijriah di Masjid Agung Darusshalihin Idi Rayeuk. Direncanakan bertindak khatib adalah Tgk H Misran Fuadi, SAg.MAg. Bupati Aceh Timur Muslim Hasballah melalui Kabag Keistimewaan Aceh Setdakab Aceh Timur Tgk. Amiruddin, SAg kepada Waspada mengatakan, selain seluruh kepala Satuan Kerja Pemerintah Daerah (SKPD), para camat dan Muspida plus juga akan berkumpul disana. Kata dia, dipusatkannya di Masjid Agung Darusshalihin Idi karena Idi adalah pusat ibukota Pemkab Aceh Timur. “Masjid Agung Darusshalin adalah Masjid Pemkab Aceh, jadi kita fokuskan di Idi, tidak di tempat lain. Bahkan Pak Bupati pada Idul Fitri 1432 H juga memusatkan di sini,” tandas Amiruddin. Ketua NU Aceh Timur, Akli Zikrullah, S.Ag.MH, secara terpisah mengaku kagum dan bangga dengan Pemerintah Kabupaten Aceh Timur, dimana hampir setiap tahun jajaran Pemkab memusatkan shalat ‘id di Masjid Agung Darusshalihin Idi. (b24)
Tgk Ali Imran, Khatib Shalat Idul Adha Di Masjid Agung Bireuen BIREUEN (Waspada) : Tgk Ali Imran dari Banda Aceh bertindak sebagai khatib shalat Idul Adha di Masjid Agung Bireuen, Minggu (6/11) pagi. Sementara Tgk Mukhtaruddin Ibrahim bertindak sebagai Imam. Sumber di Sekretariat Masjid Agung Bireuen, Jumat (4/11) mnyebutkan, shalat Idul Adha dilaksanakan di lapangan komplek Masjid Agung. Jika cuaca hujan shalat dilaksanakan di dalam masjid. Shalat Idul Adha 10 Zulhijjah 1432 Hijriah, ribuan kaum muslimin dan muslimat warga Bireuen dan sekitarnya akan memadati lapangan komplek Masjid Agung dan selesai melaksanakan shlat Idul Adha melaksanakan penyembelihan hewan kurban. (b12)
Rektor IAIN Medan Khatib Idul Adha 1432 H Di Komplek PT Arun LHOKSEUMAWE (Waspada): Rektor IAIN Medan Prof Dr H Nur Ahmad Fadhil Lubis, MA dijadwalkan sebagai khatib pada shalat Idul Adha 1432 H di komplek perumahan PT.Arun LNG. Sementara 75 ekor kurban akan dibagikan kepada warga kurang mampu dan anak-anak panti asuhan yang berada di 18 desa lingkungan. Vice President Director PT Arun, Fuad Bukhari melalui Humas, T Edy Safari kepada Waspada, Jumat (4/11) menjelaskan, shalat Idul Adha direncanakan di stadion PT Arun. “Namun bila kondisi hujan akan dipindahkan ke Masjid Istiqamah,” jelasnya. “Rektor IAIN Medan sebagai khatib, sedangkan imam dr H Zubair M.Abed,” tambah dia. Shalat Idul Adha diperkirakan akan diikuti ratusan karyawan dan warga lingkungan komplek perumahan perusahaan kilang gas alam itu. T Edy juga menambahkan, usai shalat panitia menyembelih 75 hewan kurban.Yaitu terdiri dati 47 ekor sapi dan 28 ekor kambing. Seperti tahun-tahun sebelumnya, daging hewan kurban dibagikan kepada warga kurang mampu dan anak-anak panti asuhan yang berada di sekitar perusahaan milik pemerintah itu.(b15)
Prof Nasir Arafat, Khatib Idul Adha Di Islamic Center LHOKSEUMAWE (Waspada) : Prof Nasir Arafat dari Banda Aceh bertindak sebagai khatib hari raya kurban di Masjid Islamic Center Kota Lhokseumawe. Mengingat keadaan musim hujan pelaksanaan shalat eid dan penyembelihan hewan kurban tetap dipustakan di masjid tidak di Lapangan Hiraq. “Imam diisi oleh Tgk. Abdul Syafii dari Mon Geudong Lhokseumawe, khatib cadangan kita percayakan pada Imam Masjid, persiapan khatib ini apabila Pak Nasir, dosen Pasca Sarjana IAIN Ar Raniry Banda Aceh itu berhalangan. Menurut jadwal, shalat Id kita laksanakan sesuai yang ditetapkan Kemenag RI yaitu hari Minggu (6/11) besok,” ujar Tgk Amri selaku panitia Masjid Islamic Center Lhokseumawe. Tgk Amri menambahkan, sampai hari ini (Jumat, 4/11-red) jumlah kurban yang sudah terdata pada panitia yaitu lembu empat ekor masing-masing dari pengurus remaja masjid dan masyarakat serta anggota MPU Lhokseumawe, selanjutnya kambing lima ekor dari masyarakat Lhokseumawe. Selain itu dari Masjid Bujang Salim Kreung Geukeuh, Aceh Utara yang bertindak selaku Khatib yaitu Tgk. H. Muktar Ridha dari Lhoksukon dan Imam Tgk. Samsul Bahri Ismail dari Kec. Dewantara. “Sebagai antisipasi jamaah membludak kita gunakan Aula Serba Guna, mengingat keadaan musim hujan tidak mungkin kita pakai tenda,” sebut Tgk Zainuddin Imam Besar masjid itu. Sementara di Masjid Raya Pase Pantonlabu, Aceh Utara Panitia Masjid Tgk. Abdullah AW mengatakan, yang menjadi khatib hari raya kurban nanti yaitu Tgk. Syukur, sedangkan Imam oleh Tgk. H. Fauzi keduanya berasal dari Kec. Syamtalira Aron, Aceh Utara. (cmk/b19)
Plt Kakan Kemenag Subulussalam Khatib Idul Adha Di Lapangan Beringin SUBULUSSALAM (Waspada) : Pelaksana Tugas (Plt) Kepala Kantor Kementerian Agama Subulussalam Abdurrazaq Naufal, menajdi Khatib shalat Idul Adha 1432 H, Minggu (6/11) di Lapangan Beringin Subulussalam. Hermaini, Ketua Komisi C Bidang Dakwah dan Ukhuwah Majelis Permusyawaratan Ulama (MPU) Kota Subulussalam, Jumat (4/11) mengatakan, selain Abdurrazaq,Wakil Ketua II MPU, pihaknya juga menugaskan 19 orang unsur MPU menjadi khatib di sejumlah lapangan/masjid di Subulussalam. Dikatakan, bersama 20 orang jajaran MPU setiap Idul Adha maupun Idul Fitri diprogramkan menjadi khatib di 20 masjid dalam lima kecamatan se-Pemko Subulussalam. “Memang dibanding jumlah masjid mencapai 100-an unit, 20 ustaz yang kita kirim masih kurang memadai,” tukas Hermaini. Sementara malam Idul Adha, Sabtu (5/11) Pemko Subulussalam menggelar pawai ta’aruf/takbiran keliling melalui sejumlah lokasi. (b28)
Waspada/Samsuar
AKIBAT pembukaan lahan dikawasan hutan bakau sebagai kafe telah mengganggu habitat kawanan monyet yang ada di daerah tersebut, sejumlah kalangan meminta Pemko Langsa agar mengambil langkah penyelamatan kawasan itu sehingga hidup monyet Kuala Langsa lebih terjamin. Foto direkam, Jumat (4/11).
Curah Hujan Tinggi Di Aceh Timur
Petani Mengeluh, Nelayan Seminggu Tak Melaut
IDI (Waspada): Curah hujan tinggi di sejumlah wilayah di pantai timur Provinsi Aceh. Selain terjadi di Aceh Tamiang, Kota Langsa, Aceh Utara dan Kota Lhokseumawe, cuaca ekstrim juga terjadi di Kab. Aceh Timur. Diperkirakan, hingga H+4 Idul Adha, hujan masih mengguyur. Tidak hanya aktifitas nelayan di perairan Selat Malaka yang terhenti akibat ombak dan angin kencang, kegiatan masyarakat di pedalaman seperti menderes getah di kebun juga total tidak bisa dijalankan, sehingga dalam menyambut perayaan Idul Adha 1432 hijriyah terasa kepepet dalam memenuhi kebutuhan keluarga, baik kebutuhan pokok maupun sekunder. “Hana can sagai uro raya nyo, bek ilee neuk blo bajee baro, meu keu sie meugang hana
peng, karena ujeun sabe—artinya—tidak mantap lebaran kali ini, jangankan untuk beli baju baru, untuk daging meugang saja tidak ada uang, sebab hujan terus,” ujar Zainal Abidin alias Cek Non, 40, petani asal Idi Cut, Aceh Timur, kepada Waspada, Jumat (4/11). Diakuinya, setiap musim penghujan suasana yang bertepatan dengan lebaran kurang semarak dan masyarakat lebih banyak berdiam di rumah dibandingkan dengan kunjung mengunjung. “Hampir setiap tahun Idul Adha dalam kondisi hujan,” ujar Zainal Abidin seraya menyebutkan, keluarganya dalam suasana lebaran nanti memastikan hanya pulang ke rumah orangtuanya dan berkunjung beberapa rumah tetangga di desanya. Abd Rahman alias Abu Bagok salah seorang tokoh nelayan
Idi mengatakan hal yang sama. Bahkan lebaran kali ini dia hanya ingin berhutan sekilo daging di pasar daging untuk kebutuhan keluarga. “Kapal yang membawa hasil tangkapan sangat menurun dibandingkan hari biasa, jadi kita selaku buruh tidak bisa berbuat banyak, sebab di laut cuacanya tidak menentu dan kerap pemilik kapal (biat—red) juga merugi akibat nombok ke logisltik,” ujar Abu Bagok. Kapolres Aceh Timur AKBP Drs Ridwan Usman melalui Kasat Pol Air AKP Bukhari mengatakan, cuaca di laut tidak menentu tetapi pengakuan nelayan ombak dan angin kencang kian mengancam perairan Selat Malaka. “Memang banyak nelayan yang balik kanan, tapi jika ada yang berani kita minta utamakan keselamatan jiwa. Artinya pakailah selalu baju pelampung,” ujarnya. (b24)
di Gampong Meurandeh, Kota Langsa. “Sebelum aksi bersihbersih di Kuala Langsa ini, kita juga mengelar seminar sehari tentang lingkungan, aplikasi dari hasil seminar sore ini kita melakukan aksi ini,” ujar Ketua Panitia kegiatan Muhammad Saleh. Ditambahkan, pemilihan lokasi kula Langsa karena selama ini kondisi ekosistem kawasan itu mulai hancur akibat ulah para pedagang yang mengalihfungsikan kawasan hutan bakau menjadi tempat berjualan. Selain kehilangan kawasan hutan bakau sebagai tempat
ini lebih malas mencari makan sendiri hanya menunggu makanan yang diberikan oleh para pengunjung. “Insting alam para monyet itu mulai terlihat hilang, para monyet terbiasa mendapat makanan dari pengunjung sehingga malas mencari makan sendiri dari alam,” ujarnya. Dia meminta Pemerintah Kota Langsa segera mengambil kebijakan terkait persoalan ekosistem di kawasan Kuala Langsa, terutama soal keberadaan monyet itu. “Pada satu sisi kehadiran monyet ini akan menjadi hiburan bagi para pengunjung kawasan Kuala Langsa ini, namun pada sisi yang lain ini akan merusak ekosistem alam, jadi perlu segera ada upaya dari Pemko Langsa untuk mengatasi ini,” ujarnya. (b 22)
GP Ansor Tuding Pemko Langsa Buka Konflik LANGSA (Waspada): Berkaitan dengan pembangunan pusat pasar, Gerakan Pemuda Ansor Kota Langsa menuding pemerintah setempat sekarang sedang membuka konflik di tengah-tengah masyarakat. Konflik sosial dan konflik horisontal berjalan seiring akibat kebijakan pemerintah yang terus memaksakan kehendaknya secara sepihak tanpa mau mendengar suara rakyat sebagai pemangku kepentingan. Demikian pernyataan yang disampaikan Ketua GP Ansor Kota Langsa, Khairul Azhar kepadaWaspada di Langsa, Jumat (4/11). Menurutnya, pembangunan pusat pasar Langsa jika terus dipaksakan akan melanggar prinsipprinsip good governance yang di dalamnya terdapat konsepsi tentang penyelenggaraan pemerintah yang bersih, demokratis, dan efektif. Suatu gagasan dan nilai untuk mengatur pola hubungan antara pemerintah, dunia usaha swasta dan masyarakat, kata dia, seharusnya dalam melaksanakan pembangunan infrastruktur yang dilakukan pemerintah ber-azas dari, oleh dan untuk rakyat. Maka jika program yang akan dan sedang dijalankan bermuara kepada rakyat tidak boleh ada kebijakan yang memberatkan rakyat. Jika pembangunan mengenyampingkan keberadaan rakyat sebagai pemilik mandat, sesungguhnya pemerintah sedang membuka ruang konflik ditengah-tengah masyarakat. Baik konflik sosial maupun konflik horizontal. Karena
pasar sangat erat hubungannya dengan hajat hidup orang banyak. Bertitik tolak dari alasan itu, dimana Pemko Langsa sedang memaksakan kehendaknya secara sepihak, maka GP Ansor mendesak walikota menngambil sikap bijaksana menetralisir semua pemangku kepentingan. Caranya dengan berhenti sementara dalam melanjutan pembangunan untuk mencari formula jitu. Harus diingat hak para pedagang sebagai rakyat dan pemangku kepentingan untuk berpendapat dan berdialog dengan pemerintah, agar ada titik temu sebelum pembangunan dilanjutkan. Menurut Khairul, sebelum pembangunannya dilanjutkan ada banyak hal yang harus diperhatikan dalam konteks pembangunan pasar itu. Ini menjadi penting karena pasar adalah pusat perputaran ekonomi mikro rakyat, segala bentuk dampak terhadap pembangunan sebelum, sedang, dan sesudah berjalan harus menjadi kajian dan fokus para pihak yang terlibat dalam pembangunan, dan khususnya pemko sebagai penanggung jawab kepada rakyat, berfikir sebelum bertindak akan mempermudah semua urusan. Atas nama Gerakan Pemuda Ansor, Khairul juga mengajak semua pihak untuk berbicara soal pembangunan Pasar Langsa yang masih banyak menyisihkan aturan-aturan yang ada. Antara lain termasuk dokumen UKL/UPL pelaksana pembangunan, sebelum semuanya terlambat. (b20)
Masyarakat Aceh Utara Dukung PT AAF Beroperasi Kembali KRUENG GEUKUEH (Waspada): Masyarakat Aceh Utara menyatakan sikap untuk mendukung pengoperasian kembali PT Aceh ASEAN Fertilizer (AAF) beroperasi kembali pada tahun 2012. Pernyataan ini disampaikan Razali Saneh, Mukim Krueng Geukueh, TS Sani dan H Abubakar tokoh Aceh Utara. “Kami warga Krueng Geukueh, Dewantara sangat antusias dan bahkan kami yakin PT AAF akan dihidupkan kembalid alam waktu dekat oleh Pemerintah. Bukan hanya masyarakat Dewantara yang berharap AAF hidup, tapi ini juga merupakan dambaan masyarakat Aceh umumnya,” kata Razali Saneh via telepon kepada Waspada, Jumat (4/11) sore. Untuk menghidupkan kembali PT. AAF dari kefakuman aki-
bat kehabisan bahan baku gas pada era Megawati, sudah saatnya diperjuangkan kembali di masa pemerintahan SBY. Karena, saat MoU Helsinki Pemerintah RI sudah pernah mengeluarkan statemen, masyarakat Aceh boleh meminta apa saja ke Jakarta, asalkan tidak meminta satu hal yakni Merdeka. MoU Aceh damai belum sempurnan tanpa dilengkapi dengan pengembangan ekonomi rakyat Aceh. “Hanya Pemerintah yang mampu menghidupkan PT AAF karena bahan baku gas ada di pemerintah bukan pada rakyat. Ke Jakarta kami sudah berulang kali bolakbalik untuk memohon kepada pemerintah agar AAF dihidupkan. Itu saja yang kami minta. Ini demi kemakmuran masyarakat Aceh. Kami mohon AAF
jangan dijual, kasian masyarakat Aceh,” ucap Razali penuh harap. Dengan hidupnya PT AAF, perekonomian masyarakat hidup kembali baik untuk kalangan pedagang, petani, petambak, nelayan dan lapisan masyarakat lainnya. bahkan dengan hidupnya AAF tukang becakpun bertambah rezekinya karena banyak penumpang yang harus dilayani. Karena itu, tidak ada alasan pemerintah menunda-nunda pengoperasian PT AAF. Jika pun harus ditunda, jangan terlalu lama. “Kalau memang AAF dapat dihidupkan dengan mengapa harus dipersulit, dan kalau memang sulit mohon dipermudah. Kami menginginkan AAF itu hidup bukan untuk dirusak,” ucap Mukim Krueng Geukueh itu. (b18/b11)
Tekan Angka Pengangguran, Golkar Latih Pelaku Usaha Kecil LHOKSEUMAWE (Waspada) : Ratusan pelaku usaha kecil di Lhokseumawe, Aceh Utara dan Bireun, Kamis (3/11) mengikuti pelatihan peningkatan skill dan pengetahuan usaha kecil di Hotel Lidograha Aceh Utara. Pelatihan tersebut digelar Partai Golkar guna mempercepat pertumbuhan ekonomi dan menekan angka pengangguran. Program nyata digagas Aburizal Bakrie, Ketua Umum Partai Golkar dengan slogan Gerakan Ayo Bangkit (GAB) de-
ngan tema Bersama Bangkitkan Usaha Kecil dari Aceh sampai Papua. “Ini merupakan yang kedua kali kita melaksanakan pelatihan pelaku usaha kecil. Sebagai bentuk konsisten Pak Ical dan Golkar membantu rakyat, khususnya pelaku usaha kecil dengan aneka pemberdayaan yang diharapkan membantu mengatasi masalah kemiskinan dan pengangguran,” kata Sulaiman Abda, Ketua DPD Partai Golkar Aceh saat membuka
pelatihan tersebut. Setelah mengikuti pelatihan, para peserta diharapkan mampu menularkan ‘virus’ semangat berwirausaha, sehingga tercipta dan terbangun masyarakat mandiri secara ekonomi. Sulaiman Abda mengaku ingin mengubah mindset masyarakat bermental kantoran menjadi pengusaha sejati. Ini penting untuk dilakukan guna mengatasi angka kemiskinan dan pengangguran. (b18)
Puluhan Pelajar Dan Mahasiswa Bersihkan Sampah Di Kuala Langsa LANGSA (Waspada) : Puluhan Pelajar Sekolah Menegah Atas (SMA) serta mahasiswa seKota Langsa, Jumat (4/11) menggelar aksi bersih-bersih di sekitar kawasan Kuala Langsa, Kota Langsa. Aksi bersih-bersih yang diprakarsai Unit Kegiatan Mahasiswa (UKM) Mahasiswa Pecinta Alam (Mapala) STAIN Cot Kala Langsa rangkaian kegiatan menyambut hari Sumpah Pemuda. Sebelumnya pada hari yang sama Mapala STAIN telah menggelar kegiatan seminar tentang lingkungan hidup yang dilaksanakan di kampus STAIN
LANGSA (Waspada): Akibat maraknya pembuatan kafe di dalam kawasan hutan bakau di sekitar kawasan Kuala Langsa akhir-akhir ini telah mengancam habitan kawanan monyet yang menjadi hewan endemi kawasan itu. “Kita melihat saat ini jumlah moyet dikawasan ini jauh berkurang dari beberapa tahun lalu,” ujar Muhammad Akmal, Ketua Unit Kegiatan Mahasiswa (UKM) Mahasiswa Pecinta Alam (Mapala) STAIN Cot Kala Langsa, Jumat (4/11) saat melakukan aksi bersih-bersih sampah bersama pelajar dan mahasiswa se-Kota Langsa di kawasan itu. Menurutnya, bukan hanya jumlah yang jauh berkurang, kebiasaan monyet-monyet di kawasan Kuala Langsa juga telah berubah, para monyet itu saat
habitan satwa moyet dan biota laut lainnya, akibat aktifitas berjualan itu menyebabkan volume sampah yang semakin meningkat setiap hari.”Kendati di sini tersedia tempat pembuangan sampah, namun masih banyak sampah yang langsung dibuang ke areal hutan bakau, sehingga menganggu ekosistem di kawasan itu,” ujarnya. Diharapkan dari kegiatan ini nantinya akan timbul kesadaran dari mahasiswa dan pelajar soal lingkungan di kawasan kuala Langsa sehingga kawasan ini dapat kembali menjadi hunian yang nyaman bagi satwa endemi kawasan itu. (b22)
Waspada/Abdul Mukthi Hasan
PENYALUR WASPADA: Musnadar, seorang penyalur Harian Waspada di kawasan Keude Krueng Mane, Muara Batu, Aceh Utara, Kamis (3/11) bersama istri sambil menjaga anak kecilnya melayani siswa yang membeli keperluan sekolah yang banyak dijual di Toko Mitra Pelajar di Jalan SawangPasar Krueng Mane. Toko Mitra Pelajar milik Musnadar itu merupakan pilihan utama para pelajar atau sekolah di kawasan itu.
Polisi Diminta Usut Kasus Penggelapan Dana Masjid Penggalangan BLANGKEJEREN (Waspada) : Terkait dugaan kasus penggelapan dana pembangunan masjid oleh oknum Gecik Kampung Penggalangan senilai Rp120 juta menjadi sorotan beberapa pihak Lembaga Swadaya Masyarakat (LSM). Mereka mendesak polisi dan Kejari Blangkejeren memberikan sanksi hukum kepada oknum Kades berinisial Ra. Kasus dugaan itu terungkap ketika warga Penggalangan melaporkan kasus ini ke Kepoli-
sian Gayo Lues, selanjutnya kalangan LSM– Gamuse melalui Kadiv Investigasi Mustafa Kamal Gayo didampingi Kadiv Investigasi LSMPerlahan, Abd. Rauf Ariga agar menetapkan surat perintah pemanggilan terhadap kades itu. “Kepada kepolisian Gayo Lues agar secepatnya menyahuti laporan masyarakat atas dugaan penggelapan bantuan dana pembangunan masjid senilai Rp120 juta oleh oknum Kades Penggalangan itu,” ujar Mustafa. (cjs)
Rehab Rekons Tangse, Rumah Rusak Berat Prioritas Utama Dibangun SIGLI (Waspada) : Pemkab Pidie tetap memprioritaskan pembangunan rumah dalam penanganan masa rehab rekons korban banjir bandang di Kecamatan Tangse. Sesuai data, jumlah rumah rusak berat 270 unit dari total 645 unit rumah yang rusak dalam bencana yang terjadi 10 Maret 2011. Hingga memasuki bulan kedelapan pascabanjir bandang yang meluluhlantakkan 11 desa di Kecamatan Tangse, namun dana bantuan yang diusulkan Pemkab Pidie ke pemerintah pusat yang nilainya Rp604 miliar dan yang setujui Rp4 miliar untuk tahap awal belum juga dikucurkan. Akibatnya menyebabkan ribuan warga
Tangse yang korban banjir bandang hingga kini masih menempati barak hunian sementara (huntara) yang dibangun Pemkab Pidie. Namun, Pemkab Pidie berjanji begitu dana bantuan APBN dikucurkan dan rehab rekon dimulai, yang mendapat prioritas pertama adalah pembangunan rumah korban banjir bandang di Tangse. Kepala Pelaksana Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Pidie M Iriawan Apriadi, Jumat (4/11) mengatakan, setelah habis masa tanggap darurat pada 8 Agustus 2011 dilanjutkan masa rehab rekons, tapi rehab rekons itu belum bisa dilaksanakan karena hingga kini dana yang diusulkan ke pemerintah pusat belum juga mengucur untuk Tangse. (b09)
Warga Bandar Bireuen Kurban 25 Ekor Sapi
Waspada/Samsuar
PULUHAN Pelajar dan Mahasiswa di Kota Langsa melakukan aksi bersih-bersih di sekitar kawasan Kuala Langsa, Kamis (3/11) kegiatan itu sebagai upaya menumbuhkan kecintaan terhadap alam, volume sampah yang semakin hari terus bertambah di kawasan itu dikhawatirkan akan mengganggu ekosistem kawasan hutan bakau di Kuala Langsa.
BIREUEN (Waspada) : Semangat berkurban warga Bandar Bireuen setiap Idul Adha masih tinggi. Warga Kota Bireuen yang mayoritas pedagang, PNS dan profesi lainnya menjelang masuknya bulan Zulhijjah 1432 Hijriah mempersiapkan diri untuk berkurban. Geuchiek Bandar Bireuen Adnan Adam dalam keterangannya, Jumat (4/11) mengatakan, pelaksanaan kurban sesuai kemampuan warga ada yang berkurban satu ekor sapi dan patungan satu ekor sapi tujuh orang.
ADNAN ADAM Geuchiek Bandar Bireuen
Dikatakan, jumlah sapi kurban di Gampong Bandar Bireuen sebanyak 25 ekor untuk warga kawasan Pasar Sabtu sebanyak 15 ekor sapi, penyembelihan dan pembagian daging kurban kepada anak yatim dan fakir miskin di lingkungan Bandar Bireuen dan sekitarnya dilaksanakan di Meunasah Kulah Batee. Sedangkan warga Bandar Bireuen bagian timur sebanyak 10 ekor sapi, penyembelihan dan pembagian daging kurban dipusatkan di Meunasah Kota Bireuen. (b12)