Waspada, sabtu 1 September 2012

Page 19

Aceh

WASPADA Sabtu 1 September 2012

40 Tenaga Kontrak Kantor Gubernur Diberhentikan BANDA ACEH (Waspada): Sebanyak 40 tenaga kontrak yang selama ini mengabdi di jajaran Biro Umum dan Protokoler Setda Aceh, terhitung mulai 1 September 2012 diberhentikan dengan hormat. Pemberhentian tenaga kontrak itu dituangkan dalam surat keputusan Nomor 840/616/2012 tanggal 31 Agustus 2012, yang ditandatangani Kepala Biro Umum dan Protokol Setda Aceh MD Herianto, selaku penguasa anggaran. Pertimbangan pemberhentian tenaga kontrak itu, untuk efisiensi dan efektivitas pelaksanaan tugas-tugas administrasi dan anggaran pada Biro Umum dan Protokol sehingga perlu dilakukan penataan kembali tenaga kontrak. Kepala Biro Umum dan Protokol dalam surat keputusannya menyampaikan terima kasih dan penghargaan atas jasa dan pengabdian para tenaga kontrak itu selama melaksanakan tugas-tugas pokoknya di jajaran biro tersebut. Tenaga kontrak yang diberhentikan itu, sebelumnya bertugas sebagai sopir pool. sopir pendopo, pembantu sopir TK Pertiwi, petugas kebersihan, tenaga administrasi, petugas arsip, petugas Adm SIM, operator staf ahli gubernur dan guru kontrak TK Pertiwi. (b06)

LHOKSEUMAWE (Waspada): Tidak sampai satu bulan, petugas Imigrasi Lhokseumawe telah mencetak 1.035 paspor haji untuk masyarakat enam kabupaten/kota di Aceh. Sekarang ini, semua paspor tersebut telah diserahkan kepada kantor Kementerian Agama kabupaten/kota masing-masing. “Alhamdulillah, sebelum masuk Ramadhan 1433 H, semua paspor tersebut telah kita selesaikan. Tidak ada kendala apapun dalam proses pencetakan. Untuk membuat paspor haji, kita dari imigrasi menyediakan waktu khusus dan bahkan proses pencetakan kita lakukan siang dan malam,” kata Irawan, Kasi Pengawasan dan Penindakan Kantor Imigrasi Lhokseumawe, Jumat (31/8) di ruang kerjanya. 1.035 Paspor itu masing-masing berasal dari Kota Lhokseumawe lebih kurang 189, Aceh Utara 304, Bireun 182, Aceh Tengah 113, Bener Meriah 149 dan Gayo Luaes 98. (b18)

Hama Burung Pipit Resahkan Petani Lapang LHOKSUKON (Waspada): Serangan hama burung pipit pada tanaman padi petani, seperti di Gampong Matang Baroh, Matang Tunong dan Geulanggang Baro Kec. Lapang, Aceh Utara semakin meresahkan. Namun, petani sudah berupaya mengatasinya, tapi sejak sekitar tiga pekan terakhir semakin mengganas. Petani Lapang, Hamdani, Kamis (30/8) mengatakan, mereka mengkhawatirkan jika kondisi ini masih masih terjadi, petani akan mengalami gagal panen. Sebab serangan hama tersebut sudah terjadi sebelum lebaran, dan sampai sekarang belum mampu diatasi. Disebutkan, luas areal sawah dari tiga desa itu mencapai sekitar 97 hektare. “Awalnya warga memasang orang-orangan, tapi juga tak berhasil. Kini sebagian warga yang memiliki modal telah memasang jaring di sawahnya sehingga warga yang tak mampu memasangnya serangan burung pipit semakin parah,” ucapnya. Kepala Badan Penyuluhan Pertanian (BPP) Lapang, Marzuki menyebutkan, mengganasnya hama tersebut karena pola tanam tidak serentak dan juga penanaman yang tak sesuai dengan musim. Seharusnya, saat ini adalah musim tanam, bukan waktu panen. Maka kondisi ini sulit diatasi. (cmk)

Kasus Korupsi RSBI, Mantan Bendahara SMPN 1 Lhokseumawe Dibui LHOKSEUMAWE (Waspada): Kasus korupsi dana Rintisan Sekolah Bertaraf Internasional (RSBI) SMPN 1 Lhokseumawe terpidana Isnawi, putusan Pengadilan Negeri, dihukum selama 20 bulan pidana penjara di LP Kelas II A Lhokseumawe serta denda Rp50 juta. Kajari Lhokseumawe Royani melalui Kasi Pidana Khusus Syahril, Kamis (30/8) mengatakan, terpidana datang ke Lembaga Pemasyarakatan Kelas II A Lhokseumawe sekitar pukul 11:10 untuk menjalani hukuman. “Surat panggilan tersebut kita layangkan kepada terpidana dua hari yang lalu (Selasa),” katanya. Namun, penggilan tidak bisa dipenuhi terpidana, karena dalam kondisi sakit. Terpidana dipenjara diputuskan pada 10 Mei lalu, selama 20 bulan penjara dan denda Rp50 juta. Vonis tersebut telah inkrach (berkekuatan hukum tetap) pada 17 Mei 2012, karena Isnawi tidak menyatakan sikap. Majelis Hakim Pengadilan Negeri Lhokseumawe pada 10 Mei 2012 menghukum Isnawi, mantan Bendahara SMPN 1 Lhokseumawe yang tersandung kasus dugaan korupsi dana RSBI. Terdakwa dinyatakan melanggar Pasal 3 Juncto Pasal 18 Undang Undang Nomor 20 tahun 2001 tentang pemberantasan tindak pidana korupsi, Juncto Pasal 64 Juncto Pasal 55 ayat (1). (cmk)

Kondisi Kantor Dinas Memprihatinkan NAGAN RAYA (Waspada) : Saat ini, Kabupaten Nagan Raya telah berusia 10 tahun, setelah mekar dari Kabupaten Aceh Barat. Di sektor pembangunan, Nagan Raya cukup diacungi jempol. Kenapa tidak, sebab saat ini telah mendirikan komplek perkantoran di Suka Makmu. Namun, bukan pemandangan yang asing ketika mengamati sejumlah kantor di komplek perkantoran itu, termasuk kantor bupati setempat. Kondisi tidak terawat dan bangunan langitlangit kantor rusak kiranya menjadi pemandangan di sejumlah kantor dinas di Nagan Raya. Kepada Waspada, Kamis (30/8) Ketua DPRK Nagan Raya Samsuardi ketika ditemui di kantornya mengaku kecewa dengan hal itu. Menurutnya, terkait tidak terawatnya kondisi sejumlah kantor tersebut adalah tanggungjawab atau kebijakan kepala dinas masing-masing untuk merawat dan menjaga lingkungan kantor tetap bersih. Hasil pantauan, selain kondisi kantor yang kotor tidak terawat, bagian langit-langit dibiarkan keropos, tidak sedikit pula kondisi kamar mandi yang tidak berfungsi. Tentu, hal itu menyulitkan bagi warga yang mengurus sejumlah kepentingan di kantor dinas. (cda)

Penerbangan Di Bandara SIM Banda Aceh Tiba (flight, asal, waktu) Garuda Indonesia

Berangkat (flight, tujuan, waktu)

GA 142 Jakarta/Medan GA 146 Jakarta/Medan

10:40 15:50

GA 143 Medan/Jakarta GA 147 Medan/Jakarta

11:25 16:45

Y6 555 Jakarta * Y6 537 Jakarta/Medan

19:05 12:30

Y6 556 Jakarta** Y6 538 Medan/Jakarta

07:05 12:30

JT 304 Jakarta JT 396 Jakarta/Medan

11:35 20:00

JT 397 Medan/Jakarta JT 307 Jakarta

06:40 12:15

SJ 010 Jakarta/Medan

12:55

SJ 011 Medan/Jakarta

13:25

Batavia Air Lion Air

Sriwijaya Air Air Asia

AK 305 Kuala Lumpur *** 12:20

AK 306 Kuala Lumpur*** 12:45

FY 3401 Penang ****

FY3400 Penang ****

Fire Fly

14:10

* Setiap Selasa, Kamis, Minggu. ** Setiap Senin, Rabu, Jumat. *** Setiap Senin, Rabu , Jumat dan Minggu. **** Setiap Selasa, Kamis dan Minggu.

Waspada/Mustafa Kamal

PETUGAS Satpol PP-WH memeriksa siswa saat dijemur di terik matahari. Para siswa ini ditangkap petugas WH saat main tusot bermodus judi di Gampong Blang Pulo, Kec.Muara Satu, Lhokseumawe, Jumat (31/8).

Imigrasi Lhokseumawe Selesaikan 1.035 Paspor Haji

14:30

Angin Dan Badai Ancam Nelayan Di Laut Aceh LHOKSEUMAWE (Waspada): Angin dan badai mengancam sejumlah nelayan di perairan Selat Malaka laut Aceh. Sejumlah nelayan di Lhokseumawe dan Aceh Utara pulang dalam keadaan gelisah dan kecewa karena tiada membawa hasil tangkapan. Sementara harga ikan di seputaran pasar dan agen-agen keliling di Lhokseumawe, Jumat (31/8) melambung tinggi dan beberapa ibu rumah tangga batal membeli ikan. “Harga ikan hampir naik dua kali lipat dari hari biasanya,” kata Juliana, 27, warga Cunda, Lhokseumawe. Sebegaimana pantauan Waspada pada Kamis petang, sejumlah nelayan di Kecamatan Lapang pulang tergesa-gesa di tengah angin yang menderu serta air laut yang keruh. Sejumlah istri menyambut kepu-

langan suaminya dengan pasrah dengan hanya membawa sedikit hasil tangkapan. Dari pantai Lapang terlihat sejumlah perahu dan boat-boat yang gelisah masih bertahan di tengah lautan, dengan harapan bisa membawa pulang sedikit ikan. “Anginnya kencang sekali. Kami tidak berani bertahan terlalu lama lagi di laut, khawatir perahu kami terjungkal dan tenggelam,” kata Saifuddin, 35, yang baru saja mendaratkan perahunya. Mereka bertiga pulang hanya membawa setumpuk ikan tamban kecil yang bercampur dengan beberapa jenis ikan lainnya yang terperangkap di jaring. Selain itu ada sekantung plastik kecil udang yang mereka dapatkan, yang hanya cukup untuk kebutuhan keluarga tanpa bisa menjualnya sedikit pun. Di gudang pelelangan ikan terlihat sejumlah keluarga nelayan dan agen penampung ikan yang menunggu dengan tak sabar sejumlah nelayan kembali

dengan membawa hasil tangkapan. “Dalam dua hari ini memang sulit sekali menda-patkan ikan. Angin kencang se-ring menciptakan badai dan ombak yang besar,” ungkap Ismail, 54, nelayan lainnya yang urung ke laut. Menyadari keadaan yang tidak menguntungkan itu, memang sejumlah nelayan memutuskan tidak berangkat ke laut. Mereka mempertimbangkan risiko serta hasil yang didapatkan nantinya tidak akan sebanding dengan biaya operasional dan tenaga yang mereka keluarkan. Namun, lebih setengah jumlah nelayan lainnya tetap mengadu untung, sekalipun tidak berharap banyak, setidaknya bisa mendapatkan sedikit keuntungan dari usaha harekat mereka. Namun, hanya sebagian nelayan saja yang bernasib mujur dengan membawa tangkapan yang bisa dijual, sedangkan lainnya pulang dalam keadaan kecewa dan putus asa. (b14)

Tuntut Pemerataan, Warga Sepuluh Gampong Terpencil Datangi DPRK LHOKSEUMAWE (Waspada): Para perwakilan warga dari sepuluh gampong (desa) terpencil mendatangi DPRK Aceh Utara, Kamis (30/8) menuntut pembangunan daerah yang dinilai masih minim di bekas daerah konflik tersebut. Warga yang tergabung dalam Forum Masyarakat Sepuluh Gampong (Formasgam) bertemu lansung dengan Komisi Anggaran DPRK, Bupati Aceh Utara dan sejumlah SKPD yang terkait dengan pembangunan jalan dan fasilitas air bersih serta Direktur Utama Perusahaan Air Minum Daerah (PDAM) Tirta Mon Pase. Juru Bicara Formasgam, Muntasir dalam kesempatan itu menegaskan, kawasan sepuluh gampong di Samudera mengalami krisis air bersih. Ironisnya, sumber air baku untuk PDAM Tirta Mon Pase yang disalurkan

sampai ke Kota Lhokseumawe, diambil dari sungai kawasan itu. Gampong yang dilintasi jaringan induk PDAM, namun masih mengalami krisis air bersih, meliputi Gampong Tanjong Reungkam, Tanjong Awe, Tanjong Masjid, Baro, Pilau Kitau, Paya Terbang, Tanjong Hagu, Madan, Gampong Kleng dan Tanjong Awe. Selain masalah air bersih, pembangunan jalan sepanjang 10 kilometer yang kerap dilintasi para petani dan pelajar juga bermasalah. Jalan Muktar Hasbi mulai dari Tanjong Masjid sampai ke Blang Reuma kondisinya memprihatinkan. Pembangunan jalan yang dipenuhi kubangan, dilakukan tidak merata. Direktur PDAM Tirta Mon Pase, Zulfikar Rasyid yang mendapingi Bupati Aceh Utara Muhammad Thaib mengakui, belum adanya jaringan air bersih

di kawasan tersebut. Kendati perusahaan daerah itu setiap tahun mendapat subsidi dari anggaran daerah, namun hanya mampu untuk menutupi kebutuhan operasional termasuk biaya listrik. Sedangkan pembangunan jaringan sedang diupayakan melalui Dinas Cipta Karya Provinsi Aceh. Muhammad Thaib juga menegaskan, hasil pertemuan dengan masyarakat Samudera dapat dibahas kembali sebagai tindak lanjut. Bahkan dia meminta Camat Samudera Dayan Albar menampung keluhankeluhan lainnya agar semua aspirasi masyarakat dapat ditampung dalam pembahasan anggaran. Pertemuan itu dipimpin Wakil Ketua DPRKA Aceh Utara Abdul Mutalin didampingi Ketua Komisi Anggaran DPRK, Khaidir Abdurrahman. (b15)

Jabatan Basah Di Aceh Singkil Jadi Incaran BANDA ACEH (Waspada): Empat jabatan basah eselon II/ A dan II/B di Kabupaten Aceh Singkil menjadi incaran pegawai negeri sipil menjelang digelarnya restrukturisasi pejabat secara besar-besaran pada September 2012 mendatang. Keempat posisi yang ramai dibicarakan kalangan masyarakat menjadi incaran para birokrat abdi negara masingmasing, jabatan Setdakab, Kadis Pekerjaan Umum, Kadis Pendidikan dan Kadis Pengelola Keuangan dan Kekayaan Daerah (PPKD).

Kepemimpinan Bupati Safriadi dan Wakilnya Dulmusrid yang kini memasuki hari ke-45 disebutkan masih melakukan evaluasi dan inventarisasi untuk memperkuat 100 hari dan tahun pertama kinerja mereka. Sementara salah satu jabatan basah lainnya, Kadis Kesehatan telah lebih awal terisi. Bupati Safriadi gelar mutasi terbatas yang disebut hanya pengisian jabatan lowong dengan melantik Edi Widodo sebagai Kadis Kesehatan karena pejabat lama Sulaiman memasuki masa pensiun, Edi Widodo sebe-

lumnya menjabat sekretaris dinas kesehatan. Sejumlah kalangan disana berharap restrukturisasi atau mutasi jabatan di Aceh Singkil harus membawa pengaruh positif bagi kemajuan dan kesejahteraan rakyat disana “Kita berharap penempatan pejabat terutama esselon II nantinya harus memiliki keilmuan sesuai posisinya dan memiliki integritas dan latar belakang kinerja yang baik,” papar Irwan, Ketua DPD Partai Peduli Rakyat Nasional (PPRN) Aceh Singkil di Banda Aceh, awal pekan ini. (b27)

KMP Labuhanhaji Terlantar Dan Terancam Jadi Besi Tua TAPAKTUAN (Waspada): Anggota DPRK Aceh Selatan Ridwan A Rahman mengaku kecewa terhadap Pemprov Aceh yang menelantarkan KMP Labuhanhaji di Pelabuhan Ulee Lhee Banda Aceh. Kondisinya saat ini mubazir dan terancam menjadi besi rua. Padahal sejak tersendatnya penyeberangan laut rute Labuhanhaji-Sinabang, Kab.Simelue beberapa waktu, akibat KMP Teluk Sinabang dan KMP Singkil tidak beroperasi karena mengalami kerusakan, momen tersebut menjadi peluang bagi PemprovmengoperasikanKMPLabuhanhaji, dalam rangka melayani arus transportasi Labuhanhaji-

Sinabang dan sebaliknya. Tetapi sayangnya pihak Pemprov Aceh sepertinya kurang tanggap sehingga hubungan transportasi laut Sinabang-Labuhanhaji sempat lumpuh total selama sepekan. “Kita prihatin sarana bantuan pusat melalui dana APBN itu mubazir dan terancam menjadi besi tua,” ucap Ridwan kepada wartawan, Kamis di Tapaktuan. Bantuan transportasi laut yang diserahkan pusat ke daerah itu, kata Ridwan, hendaknya segera dimanfaatkan melayani arus penumpang LabuhanhajiSinabang dan sebaliknya, guna membantu pengoperasian KMP Teluk Sinabang. “Jika KMP

Labuhanhaji bisa dioperasikan, maka hubungan antar pulau ini bisa lebih cepat dan lancar,” katanya. Kadis Perhubungan, Komunikasi dan Informatika Aceh Selatan Tio Achriyat yang dihubungi secara terpisah mengakui KMP Labuhanhaji itu sangat didambakan masyarakat, namun kapal tersebut masih bertengger di Banda Aceh sejak 30 Januari 2012. “Kita sudah berulang kali menyampaikan keluhan masyarakat terhadap kebutuhan kapal penyeberangan KMP Labuhanhaji, namun hingga saat ini belum mendapat respon dari provinsi,” ucapnya. (b30)

B5 7 Siswa Sekolah Unggul Dibekuk Saat Main Judi LHOKSEUMAWE (Waspada): Tujuh siswa dari beberapa sekolah unggulan di Kota Lhokseumawe dibekuk petugas Wilayatul Hisbah (WH) saat main tusot bermodus judi. Siswa bolos ini diamankan di sebuah ruko di Gampong Blang Pulo, Kec. Muara Satu, Lhokseumawe, Jumat (31/8). Pantauan Waspada, sekitar pukul 10:30, siswa ini diangkut ke Kantor Satpol-WH Lhokseumawe dengan mobil patroli. Sedangkan sepeda motor para siswa dikendarai petugas dari TKP ke kantor tersebut. Pun demikian, sepeda motor itu sempat dikempeskan warga saat diparkir di teras toko. Kepala Satpol PP-WH Azwar melaui Kasi Pembinaan WH Karimuddin menyebutkan, penangkapan siswa ini berdasarkan laporan warga.Selamainisudahmeresahkankarenasering bolos sekolah, dan main tusot bermodus judi. Lokasi ruko ini persis di antara Makam Putro Neng dengan pintu satu masuk pabrik PT Arun. Barang bukti yang diamankan berupa peralatan tusot serta sebuah laptop berisikan 28 judul film bokep (porno) dan tiga file foto pose bugil,

tiap-tiap file berisikan 20 gambar wanita tanpa pakaian. Namun, pengakuan pemilik laptop, dia tidak lagi sekolah karena sudah tamat, tapi ditemukan dasi bertuliskan SMPN 2 Lhokseumawe dalam tasnya. Menurut pengakuan pemilik ruko, Efendi, 40, dia jauh-jauh hari sebelumnya telah melarang siswa bermain tusot di tempatnya, tapi siswa tetap saja membandl. Begitu juga kepala desa setempat telah melarangnya menyediakan permainan tersebut, namun Efendi tidak lagi menyediakan di luar, tapi memindahkan ke dalam di lantai dua rukonya. Kadis Pendidikan Pemuda dan Olahraga Lhokseumawe Syafruddin didampingi Kabid Dikmen Sulaiman di Kantor Satpol-WH mangatakan, pihaknya telah memanggil seluruh kepala sekolah bersangkutan. “Saya sebagai kepala dinas menyerahkan siswa-siswa ini kepada kepala masing-masing sekolah untuk dibina,” ucap Kadis. Kepala Dikmen Sulaiman mengatakan, kasus seperti ini justru salah orangtua siswa, karena tidak mengawasi anaknya. (cmk)

Talud Berbiaya Miliaran Rupiah Roboh SINGKIL (Waspada) : Pembangunan talud jembatan yang menghubungkan Desa Gosong Telaga (Gostel) menuju Desa Ketapang Indah di Kecamatan Singkil Utara, Kabupaten Aceh Singkil yang menelan biaya mencapai miliaran rupiah roboh. Robohnya bangunan yang baru dibangun dan masih proses pengerjaan terjadi pada Rabu (29/8) akibatnya bangunan jembatan yang selama ini menjadi jalan alternatif masyarakat setempat ikut amblas karena tertimpa bangunan talud sepanjang 15 meter itu sehingga jembatan yang selama ini dibangun Dinas pekerjaan Umum setempat hanya dapat dilalui para pejalan kaki Ridwan, 30, warga setempat kepada warta-

wan mengatakan, robohnya talud yang baru dikerjakan itu terjadi akibat tidak adanya pemasangan pipa pada talud sehingga tidak mampu menahan terjangan air di saat hujan terjadi serta kurangnya kemiringan bangunan sehingga mudah roboh. Robohnya tanggul Jembatan yang terjadi akibat tekanan air hujan menurut warga disana akibatkurangnyapengawasandariinstansiterkait, padahalbarusatumalamhujantaludsudahroboh. Kadis Pekerjaan Umum Aceh Singkil Sulaiman melalui Kabid Program Muzni yang dikonfirmasi mengatakan akan segera melakukan perbaikan, hingga berita ini diturunkan bangunan talud yang roboh terus diperbaiki para pekerja. (cdin)

Jabatan Bupati Agara Berakhir

Hasanuddin Darjo Plh Bupati Aceh Tenggara KUTACANE (Waspada) : Masa jabatan Bupati-Wakil Bupati Aceh Tenggara Hasanuddin B Samsul Bahri berakhir 1 September 2012 hari ini. Meski sebagian warga Agara berspekulasi akan ada Pj Bupati, namun sesuai informasi, Jumat (31/8), Mendagri telah menerbitkan surat untuk mengisi kekosongan jabatan bupati sementara ini, dipercayakan Hasanuddin Darjo, Sekda Agara sebagai Plh (pelaksana harian-red) Bupati Agara. Demikian disampaikan Hadimin Karo-karo, Asisten III Sekdakab Agara di ruang kerja Kabag Ortala. Dikatakan, sesuai informasi diterima dari Sekda, surat dari Mendagri telah resmi

diterima bahwa Hasanuddin Darjo ditugaskan sebagai Plh Bupati Agara. Artinya, tidak benar isu yang menyebutkan akan dilantik Pj Bupati Agara, karena masa jabatan Bupati-wakil Bupati Agara berakhir Sabtu 1 September 2012 pukul 00:00. Hadimin Karo –karo, selaku ketua panitia pelantikan Bupati Agara didampingi sekretaris panitia Zamanuddin, yang juga Kabag Kesra mengatakan, tentang penugasan Hasanuddin Darjo ini juga sesuai kawat dari Gubernur Aceh, juga penyampaian dari Biro Humas Gubernur Aceh mewakil Zaini Abdullah. (b25)

KIP Gayo Lues Laporkan Pemalsuan Dokumen BLANGKEJEREN (Waspada) : Akibat pemalsuan surat Komisi Independen Gayo Lues Nomor 270/0507/KIP/2012 tanggal 7 juni 2012 tentang penetapan hasil rekapitulasi penghitungan suara Pilkada Gayo Lues tahun 2012, Ketua KIP Gayo Lues Alfin Anhar telah melaporkan kepada pihak Polres Gayo Lues terhadap oknum yang memalsukan surat tersebut. Alfin, menilai surat palsu itu telah digunakan salah satu kandidat Bupati dan Wakil Bupati Gayo Lues periode 2012-2017 (Irmawan-Yudi) untuk menggugat pasangan calon bupati nomor urut 3 (Ibnu-Adam) di Mahkamah Konstitusi pada sengketa jilid dua 3 Juli lalu. “Saya baru mengetahui pemalsuan dokumen itu ketika ada pemanggilan kedua oleh MK pada Juli lalu,” kata Alfin Anhar kepada wartawan, Jumat (31/8). Merasa nama lembaga KIP tercemar, pada 28 Agustus, Alfin Anhar telah melaporkan ke Polres Gayo Lues tentang pemalsuan dokumen KIP itu.

“Memang KIP ada mengeluarkan surat bernomor 270/ 0507/2012, tetapi bukan bertanggal 17 Juni, melainkan tanggal yang lain, dan surat tersebut ada tembusan ke DPRK Gayo Lues, bukan seperti yang diterima MK tentang penetapan rekapitulasi penghitungan suara,” jelasnya. Kapolres Gayo Lues AKBP Sofyan Tanjung melalui Kasat Reskrim Polres Gayo Lues Iptu Herly Purnama membenarkan telah masuk laporan dari Ketua KIP Alfin Anhar tentang kejahatan pemalsuan dokumen. Sejauh ini, kata Kasat Reskrim, pihaknya masih melakukan pemeriksaan terhadap saksisaksi yang berkaitan dengan surat tersebut dan hingga kini, polisi Gayo Lues sudah memeriksa tiga saksi tentang pemalsuan dokumen itu. “Kita belum menetapkan tersangka kasus pemalsuan dokumen ini, masih melakukan pemeriksaan dan sejauh ini, Ketua KIP juga sudah kita periksa pada Rabu, 28 Agustus,” terang Herly Purnama. (cjs)

Gubernur Revitalisasi PD Genap Mupakat Sempat Berutang Kepada Petani Rp20 M REDELONG (Waspada): Tim Revitalisasi Perusahaan Daerah (PD) Genap Mupakat Kabupaten Bener Meriah telah dibentuk, sesuai Keputusan Gubernur Nomor 539/586/2012. Hal ini disampaikan salah satu anggota Tim Revitalisasi PD GM, Mustawalad yang juga merupakan Ketua Asosiasi Producer Fair Trade Indonesia (APFI), Kamis (31/8) di Redelong. Latar belakang pembentukan tim ini, kata Mustawalad, untuk menyambung harapan masyarakat akan perusahaan daerah dapat menampung tenaga kerja dan menampung kopi dari petani. “Dulunya perusahaan ini merupakan perusahaan kopi yang paling terlengkap di Asia Tenggara dari segi proses laboratorium, lantai jemur serta lahan demplot. Lalu dalam perjalanannya, perusahaan ini dianggap gagal sehingga Pemda Aceh menghentikan kucuran dana untuk operasionalnya,” ungkap Mustawalad. Seperti yang disebutkan dalam, tugas tim revitalisasi ini adalah menginventarisir permasalahan dan mediasi atau memfasilitasi penyelesaian permasalahan PDGM dengan PT GMGSC dan pihak terkait lainnya serta melakukan persiapan revitalisasi PDGM, mengadakan pertemuan dengan para stakeholder terkait, negosiasi dengan managemen dan para pemilik modal PT GMGSC. Lalu, mendiskusikan mekanisme strategi penghibahan aset PT GMGSC kepada PDGM, membahas dan mencari alternatif penyelesaian percepatan mediasi hibah aset PT GMGSC.Walau status perusahaan hingga saat ini belum jelas kepemilikannya, maka tim ini juga bertugas untuk memperjelas kepemilikan dan manajemen perusahaan. Saat ini tercatat pemilik saham pada PDGM adalah 50 persen PT GMGSC, 50 persennya milik pemerintah provinsi dan Pemkab Aceh Tengah, dan 20 persen milik koperasi Entan Pase. Anggota tim revitalisasi ini berjumlah 21

orang yang terdiri dari unsur pemerintah Aceh, Pemkab Aceh Tengah dan Bener Meriah, LSM dan pelaku kopi. Sempat Berutang Pada Petani PT Genap Mupakat Gayo Speciality Coffee (PT GMGSC), afiliasi perusahaan asal Belanda, Holland Coffee pernah mengaku belum membayar uang premiun kepada petani kopi di dataran tinggi Aceh sebesar Rp20 miliar pada 2011 lalu. Tapi setelah pertemuan antara perwakilan perusahaan, Pemerintah Aceh dan Pemkab Bener Meriah, mereka baru mengaku berutang kepada petani kopi miskin di Gayo. Saat itu Bupati Bener Meriah masih dipimpin Tagore AB di Banda Aceh. Besaran utang tersebut jumlahnya lebih Rp20 miliar, Pemkab Bener Meriah saat itu juga mengkomplain perusahaan tersebut karena saham yang dipegang sebesar 70 persen, namun tidak diketahui dalam bentuk apa. Perusahaan asal Belanda tersebut mulai memegang lisensi terhadap kopi Gayo sejak sepuluh tahun terakhir. Perusahaan membeli kopi kepada petani dan mengganti uang premium sekitar Rp4.000 se kilogram kopi kepada petani. Tetapi Genap Mupakat ternyata tidak membayar uang premium selama empat bulan. Dari data yang dihimpun, bahkan sejak 2005 sudah melihat mulai ada kelalaian untuk tidak membayar premium fee kepada petani. Karena perusahaan selalu dikatakan merugi, maka saat itu diminta untuk diambil alih Pemkab Bener Meriah. Sementara saat itu, kuasa hukum Gayo Speciality Coffee, Ilyas Sumono selaku perwakilan perusahaan yang menghadiri pertemuan itu mengakui uang sebesar 90 ribu dolar AS pembayaran kuartal IV tahun 2008 untuk pembayaran premium ke koperasi yang membawahi para petani kopi memang belum diberikan. (b33)


Turn static files into dynamic content formats.

Create a flipbook
Issuu converts static files into: digital portfolios, online yearbooks, online catalogs, digital photo albums and more. Sign up and create your flipbook.
Waspada, sabtu 1 September 2012 by Harian Waspada - Issuu