Waspada, Rabu 6 Juli 2011

Page 11

Medan Metropolitan

WASPADA Rabu 6 Juli 2011

B1

Akses Pengobatan ODHA Jauh Tertinggal

Semirata BKS-PTN Kembangkan Karakter Lulusan Berkualitas

MEDAN (Waspada): Stigma tenaga kesehatan termasuk dokter terhadap Orang Dengan HIV/AIDS (ODHA) masih terus terjadi di Indonesia. Selain itu, akses pengobatan ODHA di Indonesia masih jauh tertinggal dibanding negara ASEAN. “Stigma dari internal tenaga medis termasuk kalangan dokter masih terus terjadi. Begitu juga stigma dari eksternal masyarakat terhadap ODHA,” kata Ketua Perhimpunan Dokter Peduli AIDS Indonesia (PDPAI) Cabang Sumatera Utara Dr dr Umar Zein DTM&H SpPD KPTI kepada wartawan, Senin (4/7) sore. Dia menuturkan, dengan masih terjadinya hal seperti itu dan untuk mengatasi stigma di kalangan dokter dan kesepakatan dari teman sejawat (dokter-red), pihaknya membentuk PDPAI. “Ini dinilai sangat tepat untuk memberikan sosialisasi kepada sesama rekan dokter. Di sisi lain, PDPAI juga akan memberikan sumbangsih pemikiran dan penelitian untuk penangangan dan perawatan ODHA secara maksimal dengan memanfaatkan penelitian terbaru,” sebut Umar. Anggota PDPAI sendiri, kata Umar, merupakan dokter dari berbagai disiplin ilmu kedokteran, di antaranya spesialis penyakit dalam, dokter umum, dokter anak, kandungan, THT, jantung, paru dan lainnya. “Sebenarnya sudah diwacanakan pada 2005 lalu. Waktu itu, tim dari Pusyansus RSUP Haji Adam Malik Medan pernah ikut membahas masalah ini dipertemuan ilmiah di Jakarta. Hanya saja, baru tahun ini direalisasikan. Itupun sebenarnya karena difasilitasi Komisi Penanggulangan AIDS (KPA) Provinsi Sumut,” katanya. Dalam waktu dekat ini, PDPAI Sumut akan mengundang Ketua PDPAI Pusat Prof DR Dr Syamsuridjal Djauzi, SpPD.KAI untuk pelantikan. Pelantikan akan diiringi dengan seminar soal HIV/ AIDS 2011 dengan pembicara Ketua PDPAI Pusat dan Sekretaris Pelaksana KPA Nasional Dr Nafsiah Mboi. “Kehadiran PDPAI di Sumut diharapkan memberikan sumbangsih peningkatan pelayanan kesehatan untuk Odha,” ujar Umar. (h02)

MEDAN (Waspada): Badan Kerja Sama Perguruan Tinggi Negeri (BKS-PTN) Wilayah Barat Bidang Bahasa, Sastra dan Seni akan mengembangkan karakter lulusan yang berkualitas dan kompetitif di masa mendatang melalui kegiatan Seminar dan Rapat Tahunan (Semirata) VII BKS-PTN 2011, di Pusat Administrasi Unimed selama dua hari SelasaRabu (5-6/7). Kegiatan yang dibuka Wali kota Medan Rahudman Harahap tersebut, diikuti 16 perguruan tinggi negeri (PTN) di Indonesia wilayah Barat ini yakni, Unversitas Syiah Kuala Banda Aceh, Universitas Negeri Riau, Universitas Jambi, Universitas Sriwijaya, Universitas Lampung, Universitas Bengkulu, Universitas Tanjungpura, Universitas Palangkaraya, Universitas Sultan Ageng Tirtayasa, Universitas Islam Negeri Jakarta, Fakultas Ilmu Budaya (FIB) Universitas Sumatera Utara, Universitas Andalas, Universitas Negeri Jakarta, Universitas Negeri Padang, Universitas Negeri Medan, FIB Universitas Indonesia dan Universitas Padjajaran. Ketua Pelaksana Dr Isda Pramuniati menyebutkan, SemirataVII BKS-PTN 2011 ini membahas dan mengangkat tema “Pengembangan Karakter Lulusan Yang Kompetitif Melalui Pembelajaran Bahasa, Sastra dan Seni”. Tema utama ini dielaborasi menjadi sub-subtema yaitu Bidang Pembelajaran Bahasa di antaranya, “Mewujudkan karakter lulusan melalui bahasa daerah, bahasa Indonesia dan bahasa Asing”, “Penguatan keterampilan berbahasa sebagai modal untuk berkompetisi dalam dunia kerja”. Subtema Bidang Pembelajaran Sastra yaitu “Reaktualisasi sastra daerah untuk mengembangkan karakter lulusan”, “Nilai-nilai keunggulan sastra daerah dan sastra Indonesia untuk keperluan membentuk karakter lulusan”. SedangkanSubtemaBidangPembelajaranSeniyaitu “Rekonstruksi dan revitalisasi seni tradisi untuk membangun karakter lulusan” dan lainnya. Dalam upaya berkontribusi terhadap pengembangan SDM yang berkarakter kuat, cerdas, bertanggung jawab dan berestetika, maka pembelajaran bahasa, sastra dan seni harus diintegrasikan dalam pembelajaran di ruang kelas. “BKS-PTN Wilayah Barat, bidang bahasa, sastra dan seni dalam hal ini memiliki tugas mengembangkan karakter lulusan yang berkualitas dan kompetitif,” ujarnya.

Laporkan Oknum Polisi Lakukan Pungli MEDAN (Waspada): Para pengendara mobil menggunakan plat BL yang menjadi korban pungutan liar (pungli) personel Polda Sumut saat masuk dan ke luar dari Sumut, diminta membuat laporan pengaduan secara resmi. “Kalau memang menjadi korban pungli, catat nama dan pangkatnya. Kalau bisa difoto oknum polisinya dan segara laporkan ke Polda,” tegas Kasubbid Pengelolaan Informasi dan Data (PID) AKBP MP Nainggolan, Selasa (5/7), menjawab wartawan adanya keluhan masyarakat khususnya pengendara mobil plat BL yang menjadi korban pungli oknum polisi di wilayah perbatasan. Tetapi, sebut Nainggolan, agar diketahui bahwa jajaran Poldasu tidak membuat kebijakan khusus menghentikan laju kendaraan plat BL. Dikatakan, operasi (Ops) di perbatasan dilakukan Satuan Wilayah dengan sasaran kendaraan diduga membawa barangbarang ilegal ataupun narkoba. “Tidak difokuskan kepada plat BL semata, tetapi kepada kendaraan lain yang mencurigakan. Kalau memang tidak menyimpang, kenapa harus takut dan memberikan uang,” katanya sembari menyebutkan jika memang menjadi korban pungli segera lapor kepada perwira pengawas. Seperti diberitakan kemarin, mobil plat BL selalu menjadi sasaran aparat kepolisian, baik yang masuk ke wilayah Sumut maupun yang akan keluar, sehingga menimbulkan keresahan masyarakat karena selalu dipersulit saat diperiksa. (m27)

Arman Samara Pimpin AMS Distrik Medan MEDAN (Waspada): Ketua Umum Angkatan Muda Siliwangi (AMS) Sumut Harban Singh melantik kepengurusan AMS Distrik Kota Medan masa bakti 2011-2015 di Hotel Madani. Pelantikan Senin (4/7) disaksikan Ketua Umum Angkatan Muda Siliwangi Pusat H Rusna Kosasih, Sekjen Noery Ispanji Firman dan Sekretaris AMS Sumut Muhadik. Kepengurusan AMS Distrik Kota Medan yang dilantik; Ketua Umum Arman Samara,Wakil Ketua Abdul Rahman, Syamsul Bahri Panjaitan, Sekretaris Alimuddin Jalil,Wakil Sekretaris Hesty Nuraini, Bendahara Melly Herlina dan Wakil Bendahara Usman Hasibuan. Arman Samara mengutarakan, pihaknya siap bermitra dengan pemerintah kota dan mendukung program pemerintah mewujudkan kota Medan yang madani, religius dan profesional. “Kehadiran AMS di Medan menjadi kehormatan bagi kami, karena AMS sudah terdaftar di Kesbanglinmas sehingga AMS sudah tergabung dalam 227 ormas di kota Medan. AMS Medan akan menyusun program kerja sesuai AD/ART dan melakukan konsolidasi untuk menyahuti keinginan masyarakat Medan, sehingga keberadaannya AMS dirasakan masyarakat,” kata Arman.(m30)

Waspada/Surya Efendi

REGU penjinak bom Brimobda Sumut mengecek satu mobil pick up yang berisi kotak kardus yang di parkir di halaman depan Masjid Agung, Medan, Selasa (5/7) (inzet). Mobil BK 8227 PH itu sudah tiga hari parkir di depan masjid tersebut dan dicurigai berisi bahan peledak.

Kotak Kosong Diduga Bom MEDAN (Waspada): Mobil pick up berwarna biru tanpa pemilik yang telah parkir sejak Minggu (3/7) di halaman Masjid Agung membuat heboh para jamaah masjid. Kehebohan itu terjadi setelah petugas keamanan masjid melapor kepada Polsekta Medan Baru. Dia melihat ada kotak kardus di jok depan mobil, sehingga khawatir kotak itu berisi bahan peledak. Kepala Keamanan Masjid Agung, Syarial Efendi Siregar, 40, kepada wartawan, Selasa (5/ 7) mengatakan, mobil pick up tersebut telah parkir di halaman

masjid sejak Minggu malam hingga Selasa (5/7). “Mobil itu mencurigakan, setelah kami cek ada sebuah kotak warna kuning, kemudian saya hubungi langsung Polsekta Medan Baru,” sebut dia. Dikatakan, setelah melapor kepada pihak berwajib, dia akan berusaha mencari pemilik mobil tersebut. Sementara, Kapolsekta Me-

dan Baru AKP Dony Alexander dikonfirmasi membenarkan temuan itu. “Benar kita menerima laporan, dan kotak itu saat ini diamankan di Gegana Polda Sumut,” ujarnya menjelaskan, mobil sudah diamankan di Polsekta Medan Baru. Seorang petugas Brimobdasu di lokasi kejadian mengatakan, kotak yang ditemukan tidak berisi alias kosong.“Kami sempat sibuk dengan temuan kotak itu, mengingat pada saat bersamaan dilakukan sidang kasus CIMB Niaga di Pengadilan Negeri Medan, tidak jauh dari Masjid Agung,” sebutnya. (m39/m36)

Calo SIM Larikan Uang Pemohon MEDAN (Waspada): Melarikan uang milik pemohon SIM sebesar Rp850 ribu, seorang calo SIM di Sat Lantas Polresta Medan dilaporkan korbannya ke Polresta Medan, Selasa (5/7). Korban, Rizky Ibrahim, warga Jl. Helvetia By Pass kepada wartawan usai membuat pengaduan mengaku mengenal Rizal alias Ucok, 27, saat hendak mengurus SIM B 1 di Sat Lantas Polresta Medan. “Dia mengaku bisa mengurus SIM B 1 dalam

waktu singkat,” jelasnya. Korban kemudian menanyakan harga, dan disepakati Rp850 ribu. Setelah menerima uang dari korban, pelaku mengajak korban masuk ke ruang tunggu Satlantas Polresta Medan untuk foto SIM. Namun setelah 10 menit menunggu, pelaku menghilang. Saat korban menanyakan kepada petugas administrasi, apakah uang Rp850 ribu telah disetorkan pelaku, ternyata

dikatakan tidak ada. Merasa tertipu, korban di dampingi orangtuanya mengadu ke Polresta Medan. “Saya kesal bang, uang sudah disetor sama Rizal, tapi dia menghilang,” sebutnya. Kasat Reskrim Polresta Medan AKP M Yoris Marzuki dikonfirmasi mengatakan, akan menindaklanjuti laporan korban atas kasus penipuan dilakukan calo di Satlantas Polresta Medan itu. (m39)

Bayi Penderita Kelainan Hati Sejak Lahir Alami Kesakitan JANETA, 6 bulan, warga Jl. Parwitayasa I No. 7 Kec. Medan Helvetia terlihat lemah. Dia hanya bisa berbaring di tempat tidur. Matanya senantiasa berair menangisi penderitaannya. Makin hari perutnya semakin membuncit, tubuhnya seperti tulang terbungkus kulit, menambah kepiluan keluarga yang setia menunggu. Awal kelahiran Janeta

disambut suka cita. Maklum, Janeta anak pertama buah cinta pasangan Rudi Sinamo, 34, dan Rani br Brutu, 33, Pegawai Negeri Sipil (PNS) yang ditugaskan di Sidikalang, Kabupaten Dairi. Namun dua minggu kelahirannya, rasa was-was muncul karena tubuh Janeta menguning. Dokter memvonis bayi perempuan itu mengalami atresiani biller atau suatu keadaan dima-

Pada kesempatan itu, Koordinator BKS PTN Wilayah Barat Prof Dr Khairil Ansari, MPd yang juga Dekan FBS Unimed menyebutkan, bidang ilmu bahasa, sastra dan seni merupakan bidang ilmu yang relatif muda dalam kelompok BKS PTN Barat dan ditetapkan sebagai bidang ilmu yang berdiri sendiri pada 2004 disahkan dalam forum rapat tahunan rektor BKS-PTN di Lampung. Dalam usianya yang memasuki tujuh tahun, Kelompok Bidang Ilmu Bahasa, Sastra dan Seni (KBI BSS) ini telah menyusun payung penelitian dalam bidang bahasa, sastra dan seni, bahkan untuk menampung pemikiran, gagasan, konsep dan hasil penelitian di antara para anggota KBI BSS telah dibuat Jurnal Kultura. “Mudahmudahan ke depan bidang ilmu ini dapat lebih nyata sumbangannya terhadap peningkatan kualitas pendidikan nasional kita,” ujarnya. Semirata VII ini diselenggarakan dalam tiga bentuk kegiatan, yakni seminar, rapat tahunan dan pameran seni rupa nasional. Kegiatan seminar membentang berbagai makalah yang terkait dengan tema dan menghadirkan pembicara kunci dua rektor dari perguruan tinggi negeri yakni Rektor Universitas Negeri Malang Prof Dr H Suparno dan Rektor Institut Seni Indonesia Yogyakarta Prof Dr AM Hermien Kusmayati, M.Hum. Pada kesempatan itu, Wali kota Medan Rahudman Harahap sangat menyambut baik kegiatan itu, kegiatan ini diharapkan dapat menambah kecintaan masyarakat akan dunia seni rupa. Sedangkan bagi para seniman, kegiatan ini dapat memacu kreatifitasnya. “Untuk para dosen dan guru seni rupa, seminar dan pameran ini dapat kiranya memotivasi tumbuhnya sikap keteladanan sebagai seorang guru sekaligus seniman. Sementara bagi para mahasiswa, kegiatan ini akan memberi hikmah tentang manfaat karya-karya seni yang mengeksploisasi berbagai bidang sosial, budaya, ekonomi politik dan sebagainya,” katanya. Menurutnya, ide dan gagasan seniman dapat mendorong pemanfaatan karya seni untuk mengisi berbagai sektor pembangunan, khususnya untuk memperkuat karakter anakanak bangsa. Untuk itu Walikota berharap agar seminar dan pameran ini dapat dilaksanakan dengan sebaik-baiknya sehingga dapat menunjang program pendidikan karakter di Kota Medan. (m41/m50)

na saluran empedu tidak terbentuk atau tidak berkembang secara normal. Ayah Janeta, Rudi menuturkan, tidak ada kelainan saat Janeta dalam kandungan. Sejak hamil pun, istrinya Rani sering memeriksakan kandungannya ke dokter kandungan. Namun saat mau melahirkan, dokter menyebutkan terjadi pengapuran di kandungan istrinya

Waspada/ist

JANETA, 6 bulan, menangis akibat penyakit atresia billier atau kelainan hati yang di deritanya. Foto diambil, Selasa (5/7).

dan harus segera dilakukan operasi caesar. “Padahal saat itu sedang hamil delapan bulan, tak ada keluhan dan istri saya merasa sehat-sehat saja. Kami gak tahu di bagian mana terjadi pengapuran. Makanya dilakukan operasi caesar di RS. Sidikalang, dan anak sayapun lahir dengan berat 2,5 kilogram,” ujar Rudi dijumpai, Selasa (5/7) di Medan. Dia mengatakan, satu minggu kelahirannya, badan Janeta menguning. “Banyak yang bilang anak kami kurang minum, jadi kami beri minum yang banyak tapi tetap saja badan anak kami kuning sampai berusia 1 bulan 2 minggu. Jadi kami bawa ke rumah sakit di Pakpak Barat dan dianjurkan membawa bayi kami ke Medan dan diperiksakan ke laboratorium,” kata Rudi memandangi anaknya yang tergolek lemah dan sesekali mengerang kesakitan. Dengan semangat menggebu-gebu dan harapan yang cukup besar agar anaknya sembuh, Rudi membawa Janeta ke klinik dan dokter spesialis hingga usia anak mereka 5 bulan dan disarankan dibawa ke dokter spesialis bagian hati. Hasilnya, bayi mereka diduga mengalami atresia billier. Bahkan dikatakan kalau penyakit yang diderita Janeta sudah parah. “Katanya atresiani atau penyumbatan empedu atau kelainan hati,” sebut Rudi sedih. Seminggu lalu, terjadi pendarahan pada bayi mereka. Lalu membawanya ke RS. Sari

Mutiara dan dibawa ke ruang ICU, kemudian dirujuk ke RS Adam Malik. “Di RS Adam Malik, anak saya sempa transfusi darah dan sempat blooding. Tetapi hingga hari Kamis keadaan Janeta tidak mengalami perubahan. “Kami pun mengambil kesimpulan membawa pulang anak kami,” ujarnya. Sementara, Direktur Medik dan Keperawatan RSUP HAM dr. Lukmanul Hakim, SpKK menyebutkan, Janeta positif menderita Atresia Bilier. Menurutnya, Atresia Bilier bukan merupakan penyakit keturunan (genetik), tapi jenis penyakit yang dalam proses pertumbuhannya dalam rahim tidak sempurna. “Penyakit ini sejak lahir tidak ada saluran empedunya. Penyakit ini cirinya, saat lahir tubuhnya berwarna kuning, karena tidak ada saluran empedu, cairannya dikeluarkan melalui usus. Akibatnya terjadi penumpukan, makanya perutnya membesar.” “Kita belum pernah menangani kasus ini, di Indonesia juga belum bisa. Kasus Bilqis juga begitu, penanganannya harus kerjasama dengan luar negeri, itupun sebelum dibawa ke luar negeri sudah meninggal,”ucapnya. Kini, Rudi dan istrinya Rani pun bingung. Mereka tak tahu akan membawa anaknya kemana lagi. Namun keduanya yakin ada kemudahan di balik kesulitan. * Mursal AI

Waspada/Sugiarto

WALI KOTA Medan Rahudman Harahap membeli sebuah lukisan yang merupakan hasil olesan cat tangannya sendiri yang diteruskan pelukis dari Unimed, seharga Rp5 juta, pada pembukaan Semirata VII BKS-PTN 2011, di Pusat Administrasi Unimed Selasa (5/7).

Pulmed Peringati Israk Mikraj MEDAN (Waspada): Unit Kegiatan Mahasiswa Islam (UKMI) An-Najwan Politeknik Unggul LP3M Medan (Pulmed) mengadakan perayaan Israk Mikraj Nabi Muhammad Saw 1432 Hijriah, dengan tema “Mari kita tingkatkan ukhuwah, akhlak, dan takwa menuju kampus madani” di Kampus Pulmed Jalan Iskandar Muda No 3 EF Medan, Sabtu (2/7). Selain para mahasiswa, hadir dalam perayaan Direktur Pulmed HM Nasir Mahmud diwakili Perwakilan Direktur (Pudir) III Irfan Khaeir SE, Dosen Agama Islam Drs Ajran Tanjung beserta staf dan dosen lainnya. Melalui kegiatan ini, UKMI An-Najwa mengajak para civitas akademika Pulmed untuk lebih menguatkan ukhuwah sesama muslim khususnya di lingkungan Pulmed sekaligus meningkatkan keimanan dan ketak-waan (Imtak). Ustadz Safrizal SPdi dalam ceramah agamanya mengatakan, di dalam Israk Mikraj banyak kisah yang dijumpai Nabi Muhammad Saw termasuk di dalamnya hikmah ukhuwah, akhlak, dan takwa. Ketiga hal tersebut merupakan unsur dan ciri seorang muslim.

Dengan ukhuwah, kita dapat saling membahu untuk memajukan umat, mulai dari pendidikan, ekonomi, dan sektor-sektor lainnya. Akhlak juga merupakan hal penting yang menjadi pakaian kita di mana saja kita berada. Tidak hanya sebagai identitas diri, tetapi juga melindungi diri dari perbuatan tercela. Seiring deng-an ibadah yang terus dijaga, ukhuwah dan akhlak akan mengantarkan seorang muslim pada tingkat takwa. Perayaan Israk Mikraj ini juga diisi dengan nonton bareng film“Sang Pencerah.” Lewat acara nonton bareng film ini diharapkan dapat memberikan semangat untuk berdakwah dan memberi cerminan menjadi insan yang lebih baik. “Dengan perayaan hari besar Islam ini diharapkan dapat menimbulkan semangat para mahasiswa untuk menjadi lebih baik lagi, memperkuat ukhuwah sesama muslim, semangat memperbaiki akhlak, dan bertakwa sehingga para mahasiswa Pulmed tidak hanya unggul dalam hal Iptek tetapi juga Imtaq serta mewujudkan kampus madani (Islami),” papar Irfan Khaeir dalam sambutannya selaku mewakili Direktur Pulmed. (cwan)

Waspada/ist

USTADZ Safrijal SPdI memberikan tausiyah pada perayaan Israk Mikraj di Kampus Politeknik Unggul LP3M Medan.


Issuu converts static files into: digital portfolios, online yearbooks, online catalogs, digital photo albums and more. Sign up and create your flipbook.