Waspada, Rabu 3 Oktober 2012

Page 10

Ragam Jumlah Manula Satu Miliar Dalam 10 Tahun A8

DALAM waktu 10 tahun, jumlah orang berusia di atas 60 tahun diperkirakan akan melebihi satu miliar jiwa. Dalam laporan Dana Kependudukan PBB disebutkan dunia harus bersiap untuk menghadapi peningkatan cepat orang lanjut usia, khususnya di negara-negara berkembang. Perubahan demografi ini akan menjadi tantangan besar untuk sistem kesejahteraan, pensiun dan juga kesehatan.

Badan dunia ini juga mengatakan banyak yang perlu dilakukan untuk menangani sikap “mengabaikan dan juga kekerasan terhadap orang lanjut usia.” Jumlah orang lanjut usia meningkat pesat di dunia dibandingkan jumlah usia lain. Laporan berjudul, Usia tua di abad 21: Perayaan dan Tanta-

ngan, memperkirakan satu dari sembilan orang di seluruh dunia berusia di atas 60 tahun. Jumlah manula diperkirakan akan membengkak menjadi dua miliar jiwa pada 2050. India Miliki 100 juta Penduduk Tua Peningkatan proporsi jumlah manula ini juga merupakan konsekuensi keberhasilan termasuk membaiknya nutrisi, sanitasi, fasilitas kesehatan, kependudukan dan kesejahteraan, menurut laporan itu.

Namun PBB dan yayasan HelpAge yang ikut menyusun laporan menyebutkan sistem untuk menangani penduduk tua tidak ditangani secara baik. “Di banyak negara berkembang dengan populasi besar penduduk muda, banyak negara tidak memiliki kebijakan untuk membantu penduduk tua atau mempersiapkan kebijakan untuk 2050,” kata laporan itu. Laporan PBB itu menyebut India sebagai contoh dengan mengatakan negara itu perlu mengambil langkah segera.

Hampir dua pertiga penduduk India berusia di bawah 30 tahun. Namun India memiliki 100 juta penduduk tua dan angka itu akan meningkat tiga kali lipat tahun 2050. Pada umumnya, penduduk tua India tinggal bersama keluarga besar dan dirawat dengan baik. Namun menurut laporan BBC di Delhi, kecenderungan itu semakin berkurang dan banyak orang lanjut usia di India yang semakin tidak diperhatikan. (bbc/rzl)

Lukisan Mona Lisa ‘Muda’ LUKISAN ‘Mona Lisa’ yang memperlihatkan wajah wanita lebih muda dipamerkan di Jenewa Kamis lalu. Mona Lisa Foundation yang bermarkas di Swiss sebagai pihak penyelenggara pameran tersebut mengatakan, penelitian yang lebih seksama selama tiga dekade menunjukkan bahwa lukisan ini merupakan karya pertama pelukis jenius asal Italia itu yang diberi judul ‘wanita dengan senyuman mistis’. “Kami telah meneliti lukisan ini dari semua sudut yang relevan dan mengakumulasi informasi semua titik dan menyimpulkan inilah lukisan yang lebih dulu dibuat Leonardo Da Vinci dari lukisan Mona Lisa yang sekarang dipajang di Museum Louvre, Prancis,” kata anggota yayasan dan sejarahwan seni Stanley Feldman kepada Reuters. Di Italia dan Perancis, lukisan Mona Lisa yang selama ini dikenal diberi julukan ‘La Giaconda’ atau ‘La Joconde’ mengambil nama Lisa Gherardini, istri dari tokoh agung Italia di abad ke 16 Francesco del

Giacondo yang memerintahkan pembuatan potretnya. Namun, Da Vinci tidak pernah menyerahkan hasil lukisan potret tersebut kepada Francesco. Lukisan potret yang dipamerkan kepada para pakar lukisan dan media di Jenewa memperlihatkan seorang wanita berusia 20an – bukan usia 30-an seperti lukisan yang digantung di Museum Louvre – dengan pose yang sama dan pandangan mata yang hampir sama seperti karya besar Da Vinci. Stanley dan saudaranya David, telah lama berkutat di dunia seni. Mereka mengatakan, bukti sejarah, perbandingan yang kritis dan pemeriksaan secara ilmiah dengan menggunakan teknik paling modern mendukung upaya mereka untuk menyimpulkan bahwa lukisan tersebut merupakan karya yang lebih awal dibuat dari Mona Lisa di Museum Louvre. Penelitian seksama yang mendukung thesis ‘dua versi’ tersebut dipimpin pakar lukisan karya-karya

Leonardo Da Vinci, Alessandro Vezzosi, seorang anggota yayasan, dan pakar dari AS Carlo Pedretti. Dalam buku setebal 300 halaman yang dirilis yayasan itu Kamis, Alessandro, Direktur Museum Leonardo di kota kelahiran Vinci, Italia, meminta para penilai lukisan untuk membuka wawasan mereka. Buku berjudul Mona Lisa-Leonardo’s Earlier Version akan memungkinkan kesimpulan yang tidak berpihak atas klaim bahwa ini lukisan versi awal, yang belum lengkap, dari potret Mona Lisa yang lebih muda dari potret yang ada di Museum Louvre,” tulis Alessandro. Namun satu ulasan yang muncul di satu suratkabar London, Profesor Martin Kemp dari Universitas Oxford membantah dengan mengatakan, potret di Jenewa itu mungkin saja salinan yang dibuat seorang pelukis tidak terkenal yang hanya memilih sosok lebih muda. “Banyak yang tidak pas,” kata Profesor Martin, yang

DUA versi lukisan Mona Lisa. dikenal pakar karya-karya Leonardo Da Vinci, sambil menunjukkan faktanya – salah satu di antaranya – potret di Jenewa itu dilukis di atas kanvas bukan di kayu, media yang sangat disukai Leonardo Da Vinci. Ditemukan Tahun 1913 Versi Mona Lisa ‘muda’ yang diperkirakan Stanley dilukis sekitar tahun 1505 – bukan hal yang baru di dunia seni. Lukisan tersebut ditemukan seorang kolektor pada tahun 1913 di satu rumah bangsawan di sebelah barat Inggeris di mana lukisan itu tergantung selama satu abad tanpa ada

yang memperhatikan. Bagaimana lukisan tersebut sampai di sana tidak diketahui. Pada tahun 1936, lukisan tersebut dibeli seorang kolektor Amerika Henry Pulitzer, yang menyimpannya di kotak deposit di satu banks Swiss, selama itu dia menulis buku tentang lukisan tersebut dan diterbitkan pada tahun 1972. Ketika Henry meninggal tahun 1979, lukisan tersebut pindah ke tangan seorang Swiss dan pada tahun 2010, lukisan itu dibeli konsorsium internasional, pemiliknya saat ini. Syafri/Yc

Gus Yakin Usung Perubahan Untuk Sumut Sejahtera DALAM beberapakali pertemuan dengan kelompok masyarakat Gus Irawan Pasaribu menunjukkan tekadnya untuk mengusung perubahan menuju Sumut yang lebih sejahtera. Mantan direktur utama Bank Sumut itu sudah menyiapkan banyak konsep untuk mendorong ekonomi bergerak lebih cepat. Beberapa hari ini Gus Irawan memang sedang fokus memikirkan tahapan-tahapan pemilukada Sumut yang akan digelar KPU (komisi pemilihan umum). Ketika dihubungi kemarin di Gus Center, Gus berbicara banyak tentang program-programnya untuk mengedepankan tema kesejahteraan. Misi Gus Irawan memang sederhana saja. “Perubahan untuk Sumut sejahtera,” jelasnya. Dan banyak kalangan yakin, suami Asrida Murni Siregar itu mampu mewujudkannya. Maklum, dia 22 tahun meniti karir di PT Bank Sumut hingga menjabat Direktur Utama. Dimasa kepemimpinan ayah dari 3 anak ini, Bank Sumut mencapai beberapa prestasi terbaik tingkat nasional. Bank yang semula hanya memiliki modal Rp 60 miliar dan pada tahun 1999 merugi Rp300 milliar, pada kepemimpinan Gus Irawan bank milik Pemprov Sumut itu berkembang hingga memiliki aset Rp20 trilliun, dan setiap tahun mencetak laba lebih Rp700 miliar. Kepercayaan publik pada Gus Irawan makin menguat tatkala melihat track record saudara-saudaranya yang duduk di pemerintahan sudah teruji. Sebut saja abang kandungnya Bomer Pasaribu (mantan Menteri Tenaga Kerja), Panusunan Pasaribu (mantan Bupati Tapanuli Tengah) dan Syahrul Pasaribu (Bupati Tapanuli Selatan) yang masih menjabat hingga kini. Meski demikian Gus Irawan

Waspada/Armin Nasution

GUS Irawan saat bertemu dengan perwakilan masyarakat di kawasan Gaperta Medan. Mantan direktur utama Bank Sumut ini sudah yakin untuk terus mengusung perubahan menuju Sumut Sejahtera. tetap menggalang dukungan lebih luas dengan meresmikan Gus Center sekaligus peluncuran website www.gusirawan.com dan versi mobile m.gusirawan.com. “Saya berharap, Gus Center ini bisa menjadi titik awal menggalang kekuatan untuk menyejahterakan masyarakat Sumut,” terangnya. Apalagi, kata dia, memimpin Sumut itu diperlukan orang berkarakter. “Kalau menuju Sumut Sejahtera setidaknya saya sudah menyiapkan beberapa misi yang akan diusung,” jelasnya. Pertama itu soal good governance dan clean government. “Persoalan kepemimpinan itu biasanya diatasi dengan good governance dan clean govern-

ment. Pemerintahan dengan tata kelola yang baik dan bersih,” jelasnya. Siapa pun pemimpin Sumut ke depan harus bisa menerapkan itu. “Good governance itu sudah menjadi tuntutan. Clean government pun begitu. Mana bisa kita menyuruh orang bekerja baik dan bersih kalau kita tidak seperti itu,” jelasnya. “Kita menyuruh orang bersih dan lebih baik tapi karakter kita bukan seperti itu sama itu ibarat membersihkan piring dengan kain kotor. Bukannya kian bersih malah kotorannya bertabur kemana-mana,” jelasnya. Sehingga Gus berprinsip sebenarnya tata kelola pemerintahan yang baik dan

bersih itu dimulai dari atas. “Tak akan kita bisa harapkan orang lain berbuat kalau kita tak memulai,” jelasnya. Jadi indikator Sumut Sejahtera itu juga bisa dilihat dari cara pemerintah mengelola anggaran. Untuk mencapai Sumut Sejahtera itu juga diperlukan peningkatan kualitas human capital. “Ini penting mengingat Sumut sebenarnya tidak kekurangan sumber daya manusia. Tapi bagaimana kita mengelola agar human capital ini semakin tinggi kualitasnya,” kata Gus Irawan. Selain itu, menurutnya, perlu juga pemberdayaan potensi diri dan lingkungan semua masyarakat agar berdaya saing dan mandiri. Bagaimana dengan persoalan Sumut

lainnya? “Untuk meningkatkan perekonomian, penyelesaian masalah pertanahan, hutan dan infrastruktur harus adil dan merata,” jelas Gus Irawan. Dia menyebutkan saat ini ada ribuan kasus pertanahan di Sumut. “Setiap saat bisa meledak dan memunculkan gejolak sosial. Pemerintah daerah harus berfikir cepat untuk menyelesaikannya. Jangan sampai dibiarkan berlarut-larut dan menunggu kian besar. Harus ada antisipasi dini sehingga semua bisa dimaksimalkan,” kata dia. Kemudian dia juga bertekad mewujudkan pembangunan yang berkelanjutan dengan optimalisasi pengelolaan sumber daya alam berwawasan lingkungan. (m06)

WASPADA Rabu 3 Oktober 2012

PBB mengambil contoh India yang memiliki penduduk tua dengan jumlah 100 juta orang.

Kemenangan Saudara Kembar Di Kontes Kecantikan ADA hal unik yang mewarnai acara kontes kecantikan Miss Lebanon pada tahun ini. Final dari acara ini menampilkan dua kontestan yang merupakan saudara kembar dengan kecantikan dan kecerdasan yang hampir sama. Rina Chibani dan Romy Chibani masing-masing meraih juara pertama dan kedua pada malam final Miss Lebanon 2012 yang berlangsung pada Sabtu (29/9) malam lalu. Rina dinobatkan menjadi Miss Lebanon, dan saudara kembarnya menduduki posisi Runner-Up pertama. Sesaat sebelum pemenang utama diumumkan, kedua gadis kembar cantik itu saling berpegangan tangan erat dan membuat para penonton sedikit merasa “janggal”, karena melihat dua wajah sama dalam penantian menjadi nomor satu. Seperti dilansir alarabiya.com, Senin (1/10), kedua finalis tampil memukau pada malam itu, dengan Rina mengenakan gaun hitam panjang dan saudara kembarnya Romy mengenakan gaun warna putih. Kontes Miss Lebanon 2012 diikuti oleh 16 wanita, dengan menampilkan 9 anggota juri termasuk Miss Universe asal Lebanon Georgina Rizk dan mantan menteri Lebanon Ziad Baroud. Setelah dimahkotai oleh Miss Lebanon 2011 Yara Khoury Mikhael, Rina berhak mengikuti kontes Miss Universe yang rencananya akan diadakan di Las Vegas, AS pada Desember tahun ini. Menurut catatan, kontes kecantikan dunia bukan merupakan hal yang asing

Net

Romy Chibani melambaikan tangan kepada penonton sesaat setelah adik kembarnya Rina Chibani dinobatkan menjadi Miss Lebanon 2012, pada malam final yang berlangsung di Platea venue, utara kota Beirut, Sabtu (29/9). bagi kaum wanita Lebanon. Pada Agustus lalu, wanita keturunan Lebanon-Australia Jessica Kahawaty berhasil menduduki posisi ketiga dalam kompetisi Miss World 2012 dengan mewakili Australia. Kahawaty yang memiliki kulit selembut minyak zaitun dengan mata abu-abu dinilai memiliki penampilan khas yang berbeda dan bahkan sebagian pihak menyebutnya memiliki “kecantikan eksotis campuran Barat dan Timur”. (rzl)

Gus Keliling Sekitar Harian Waspada SETELAH bertemu dengan Pemimpin Umum Harian Waspada dan panitia penyelenggara North Sumatra Jazz Festival, Senin lalu, bakal calon gubernur Sumut Gus Irawan Pasaribu menyempatkan diri berkeliling di seputaran kantor media cetak tersebut. Terutama ke kawasan Kampung Aur. “Sebenarnya saya ada tamu tapi baguslah kita keliling sebentar,” kata Gus Irawan. Bahkan dia langsung bertanya dimana sate Waspada. Namun karena dia berkeliling pk.12.00 maka warung yang dimaksud Gus belum buka. Jalan-jalan ke Kampung Aur yang diluar jadwalnya memang spontanitas saja. Dia bertemu dengan pedagang, penjaga parkir, pengelola warung dan warga lainWaspada/Surya Effendi nya. Berikut foto-foto yang GUS Irawan mendatangi pedagang rokok yang persis berhasil direkam Surya Ef- berdiri di samping Harian Waspada. Gus menyatakan usafendi saat Gus Irawan Pasari- ha kecil seperti itulah yang menjadi salah satu penopang bu berkeliling. ekonomi rumah tangga.

GUS Irawan berbicara dengan penjaga parkir di Jl. Letjend Suprapto. Mereka berdialog sebentar tentang banyak hal. Gus juga memperkenalkan diri tentang rencananya maju pada pemilihan kepala daerah tahun depan. Waspada/Surya Effendi

BERKUNJUNG ke warung yang tepat berada di belakang kantor Harian Waspada juga dilakukan Gus Irawan Pasaribu. Dia berdilog dengan Endang yang mengelola warung tersebut. Terutama Gus memotivasi agar terus melanjutkan usaha yang sebenarnya cukup prospek itu.

Waspada/Surya Effendi


Turn static files into dynamic content formats.

Create a flipbook
Issuu converts static files into: digital portfolios, online yearbooks, online catalogs, digital photo albums and more. Sign up and create your flipbook.