Waspada, Rabu 17 Maret 2010

Page 10

Medan Metropolitan

WASPADA Rabu 17 Maret 2010

B3

Gubsu Harus Ambilalih RS Haji MEDAN (Waspada): Gubsu harus segera mengambilalih RS Haji Mina menjadi RS milik Pemprovsu. Karena status dan keberadaan RS Haji Mina belakangan ini sudah semakin tidak jelas. “Kalau kondisi ini dibiarkan terus, bisa dipastikan RS Mina hanya tinggal dalam catatan sejarah saja,” Anggota Komisi E DPRD Sumut, Muslim Simbolon kepada Waspada di gedung dewan, Senin (15/3). Ada beberapa persoalan yang terungkap dalam rapat dengar pendapat antara RS Haji Mina dengan Komisi E DPRD Sumut beberapa waktu lalu, yang menurut Muslim dapat dijadikan alasan kuat untuk segera mengalihkan RS tersebut menjadi milik Pemprovsu. Dijelaskannya, sejarah berdirinya RS Haji Mina merupakan yayasan umat masyarakat Sumut, di mana ketua yayasannya adalah Gubsu langsung sebagai ex officio. Namun bela-

kangan tidak pernah lagi dilakukan rapat badan pendiri dan pengurus yayasan dalam mengevaluasi dan memikirkan kelangsungan RS Haji Mina. Bahkan, dalam 15 tahun terkahir ini juga tidak pernah ada regenerasi pimpinan pada level top management. Selain itu, kata politisi PAN itu, RS Haji Mina juga mengalami kesulitan dalam keuangan. Bahkan, untuk belanja operasional setiap bulannya terkadang masih harus menggunakan talangan pinjaman dana sesama pimpinan. “Sehingga dengan alasan itulah, sudah saatnya Gubsu mengambilalih RS Haji Mina menjadi milik Pemprovsu, untuk mempertegas dan mem-

Pelaku Curanmor Di Multatuli Tertangkap MEDAN (Waspada): Dari hasil penyilidikan di tempat kejadian perkara (TKP), Polsekta Medan Kota berhasil menangkap tersangka pencuri kendaraan bermotor (curanmor) di Jalan KH Wahid Hasyim, Selasa (16/3) dinihari. Selain tersangka PS, 24, mahasiswa penduduk Jalan Kenanga Raya Pasar VI, Tanjungsari Medan, polisi juga menyita barang bukti sepeda motor hasil curian. Kapolsekta Medan Kota AKP Amri kepada Waspada mengatakan, penangkapan dilakukan setelah petugas menerima informasi dari masyarakat yang menyebutkan terjadi pencurian sepeda motor Yamaha Jupiter MX BK 5640 UY milik Suhairi di lokasi parkir Hotel MV, Kompleks Multatuli Medan, Minggu (14/ 3) sekira pukul 24:00. Kemudian, pelaku kabur. Petugas turun ke lokasi dan langsung memburu tersangka. Berdasarkan penyelidikan, timnya berhasil menangkap tersangka di Jalan Wahid Hasyim dan dijeblokskan ke tahanan. Pengedar togel Secara terpisah, Kanit Reskrim Polsekta Medan Baru Iptu M Faruk Rozi, mengatakan, pihaknya juga menangkap tersangka sopir taksi dalam kasus pengedar judi togel di Jalan Cut Mutia. Terkuaknya kasus ini, kata Rozi, berdasarkan informasi di lapangan. Tersangka I, 48, penduduk Jalan Amaliun Medan ditangkap ketika sedang berada di dalam mobil taksi warna kuning. Ketika dilakukan penggeledahan, petugas mengamankan barang bukti 3 lembar kertas berisi cacatan rekapan nomor togel, handphone, buku tafsir mimpi, pulpen dan mobil taksi miliknya. “Dalam kasus ini, tersangka dikenakan pasal 303 KUHP dengan ancaman hukuman 10 tahun penjara,” ujarnya. (m31)

Tetangga Diadukan Ke Polisi MEDAN (Waspada): Sri Lela Juliati, 40, mengadukan dua orang tetangganya dalam kasus penganiayaan dan penggerusakan rumah ke Polsekta Medan Baru, Sabtu (13/3) malam. Menurut informasi di kepolisian, peristiwa itu berawal dari pelaku DM ketika pulang ke rumah diduga menyendir korban dengan perkataan: “Hati-hati Awas maling”. Korban penduduk Jalan Pasundan Gang Delima, Kec. Medan Petisah secara kebetulan duduk di depan rumah bersama anaknya, tidak terima dengan sindiran lantas membalas dengan mulut. Pelaku bereaksi dengan melempar korban dengan batu, dilanjutkan dengan pengerusakan rumah korban. Ibu pelaku Slm malahan membiarkan kejadian tersebut. Tidak senang atas perlakuan tersebut, korban meneruskan kasus ini ke pihak berwajib dengan terlapor anak dan ibu. (m31)

Jadwal Penerbangan Di Bandara Polonia No. Penerbangan Ke Flight

Pukul

Tiba Dari

Flight

Pukul

GARUDA INDONESIA 1 Jakarta GA-181 2 Jakarta GA-183 3 Jakarta GA-185 4 Jakarta GA-187 5 Jakarta GA-189 6 Jakarta GA-191 7 Jakarta GA-193 8 Jakarta GA-147 9 Jakarta GA-195 10 Banda Aceh GA-146

06.25 09.05 10.55 12.25 13.45 15.45 17.10 18.10 19.10 14.45

Jakarta Jakarta Jakarta Jakarta Jakarta Jakarta Jakarta Jakarta Jakarta Banda Aceh

GA-180 GA-182 GA-184 GA-186 GA-148 GA-188 GA-190 GA-192 GA-196 GA-147

06.10 08.00 09:30 10.50 11.50 12.50 14.10 16.15 19.35 18.10

AIR ASIA 1 Kuala Lumpur AK- 937 2 Kuala Lumpur QZ- 8054 3 Kuala Lumpur AK- 457 4 Kuala Lumpur AK-939 5 Penang QZ-8074 6 Jakarta QZ-7497 7 Jakarta QZ-7503 8 Jakarta QZ-7505 9 Phuket (3,5,7) FD-3991

08.50 09.40 18.00 20.10 16.05 12.20 13.30 18.40 17.45

Kuala Lumpur Kuala Lumpur Kuala Lumpur Kuala Lumpur Penang Jakarta Jakarta Jakarta Phuket (3,5,7)

AK-936 QZ-8055 AK-456 AK-938 QZ-8075 QZ-7496 QZ-7502 QZ-7504 FD-3990

08.25 11.55 17.40 19.40 18.05 19.15 13.05 15.40 17.15

MANDALA AIRLINES 1 Padang RI 089

17.20

Padang

RI-088

15.45

LION AIR 1 Jakarta 2 Jakarta 3 Jakarta 4 Jakarta 5 Jakarta 6 Jakarta 7 Jakarta 8 Jakarta 9 Jakarta 10 Jakarta 11 Jakarta 12 Batam/S.baya 13 Banda Aceh 14 Penang 15 Penang

06.30 09.00 10.00 11.00 12.00 13.45 15.35 17.05 18.35 21.15 22.25 12.55 19.35 09.10 12.30

Jakarta Jakarta Jakarta Jakarta Jakarta Jakarta Jakarta Jakarta Jakarta Jakarta Jakarta Batam/S.baya Banda Aceh Penang Penang

JT-380 JT-398 JT-394 JT-302 JT-398 JT-382 JT-384 JT-396 JT-306 JT-386 JT-308 JT-971 JT-397 JT- 8289 JT-8287

08.20 09.20 10.20 11.20 10.45 13.05 14.55 16.25 19.35 21.35 23.20 12.20 08.20 11.35 15.00

MALAYSIA 1 Kuala Lumpur MH-861 2 Kuala Lumpur MH-865

09.05 15.25

Kuala Lumpur MH-860 Kuala Lumpur MH-864

08.25 14.45

SILK AIR 1 Singapura 2 Singapura

MI-233 MI-237

08.40 20.35

Singapura Singapura

MI-232 MI-238

07.50 19.50

VALUAIR 1 Singapura (4,7) VF-582 2 Singapura (1,3,6) VF-584

08.30 20.45

Singapura (4.7) VF-581 Singapura (1,3,6) VF-583

07.50 20.00

BATAVIA AIR 1 Jakarta 2 Jakarta 3 Jakarta 4 Jakarta 5 Batam

7P-592 7P-598 7P-594 7P-596 7P-568

10.10 12.50 15.50 19.10 13.00

Jakarta Jakarta Jakarta Jakarta Batam

7P-591 7P-597 7P-593 7P-595 7P-567

09.35 12.15 15.15 18.25 11.05

SRIWIJAYA AIR 1 Jakarta 2 Jakarta 3 Jakarta 4 Batam 5 Pekanbaru 6 Banda Aceh 7 Penang 8 Padang

SJ-015 SJ-011 SJ-017 SJ-035 SJ-041 SJ-010 SJ-102 SJ-021

10.20 15.30 19.10 15.05 15.20 11.30 07.20 16.00

Jakarta Jakarta Jakarta Jakarta Pekanbaru Banda Aceh Penang Padang

SJ-010 SJ-016 SJ-014 SJ-034 SJ-140 SJ-140 SJ-103 SJ-020

11.50 18.35 20.15 14.30 15.25 14.20 09.35 14.45

JT- 381 JT- 397 JT- 301 JT- 395 JT- 303 JT- 399 JT- 383 JT- 385 JT- 387 JT- 305 JT-309 JT-972 JT-396 JT-8288 JT-8286

perjelas status kepemilikan RS tersebut. Juga guna menyelamatkan kepentingan masyarakat Sumut melalui dana umat dan dana APBD Pemprovsu yang selama ini diberikan ke RS Haji Mina,” katanya. Di sisi lain, tambah Muslim, pelaksanaan visi misi Gubsu “Rakyat tidak Sakit” juga perlu ditopang dengan fasilitas dan

pelayanan RS yang memadai sebagai rujukan kabupaten kota se-Sumut. “Sampai kini rujukan RS kabupaten/kota masih mengandalkan RS Dr. Pringadi milik Pemko Medan dan RS H. Adam Malik milik pemerintah pusat,” tambahnya. Karena itu, Muslim yakin kalau RS Haji Mina dialihkan menjadi milik Pemprovsu,

maka ke depan, pelayanan yang diberikan RS Haji Mina akan lebih baik dengan back-up dana APBD Sumut yang lebih maksimal. “RS ini dapat dijadikan sebagai kawah cakradimukanya mewujudkan visi misi Gubsu dalam memaksimalkan pelayanan kesehatan masyarakat Sumut yang lebih baik,” tambahnya. (h11)

Syarif Irawan Pasaribu Menangkan Kompetisi IT MEDAN (Waspada): Syarif Irawan Pasaribu berhasil menyabet juara I pada kompetisi information technology (IT) pada RAZ Championship Golden Generation yang diselenggarakan Yayasan Pendidikan Shafiyyatul Amaliyyah (YPSA) 2010 di Gedung YPSA Jalan Setia Budi Medan. Anak kedua pasangan Gus Irawan Pasaribu (Dirut Bank Sumut)-Asrida Murni Siregar ini berhasil menyisihkan puluhan peserta lainnya yang terdiri dari pelajar tingkat SMP, SMA, SMK se-Kota Medan. Dia tak kuasa menyembunyikan kegembiraannya saat namanya diumumkan panitia sebagai pemenang pada puncak RAZ Championship di Gedung YPSA, Sabtu (13/3). Walau keluar sebagai pemenang, pria bernama lengkap Putra Ahmad Syarif Irawan Pasaribu ini tidak berpuas diri. “Biasa saja om, ini mungkin

jadi motivasi bagi saya untuk lebih berprestasi lagi di masa mendatang,” ujar pria yang biasa dipanggil Arif ini, yang saat ini duduk di kelas VIII SMP Shafiyyatul Amaliyyah, kepada wartawan, Sabtu (13/3). Ditanya tentang IT, Syarif mengatakan sudah akrab semasa dia di kelas akhir SD Shafiyyatul Amaliyyah. Keinginannya untuk semakin mengenali IT, menguat kala dia membaca buku milik temannya berisikan profil Bill Gates, pendiri microsoft sekaligus orang terkaya se jagad itu. “Saya kemudian tertarik membeli buku itu. Itu menjadi inspirasi bagi saya karena mengulas perjalanan hidup seorang Bill Gates yang patut diteladani. Dia menggambarkan kesederhanaannya, namun mengapa dia bisa seperti ini. Pertanyaan ini yang harus saya dapat jawabannya ke depan,” ujarnya, seraya menambahkan

terus mengasah kemampuannya di bidang IT. Sehari-harinya Syarif mengaku biasa-biasa saja dalam menjalani hidup meski bapaknya Gus Irawan Pasaribu sangat disegani di industri perbankan. Sepulang sekolah dia ikut les. Baginya, menunjukkan kemampuan apa adanya lebih penting dari pada harus belajar menghalalkan segala cara. “Bapak sama ibu lebih senang demikian. Mereka juga siap mensupport pendidikan kami,” sebutnya. Selepas dari SMP nantinya dia berniat melanjutkan studinya ke SMA Negeri 1 Medan, walaupun ibunya lebih memilih tetap dididik YPSA. Dan di perguruan tinggi nanti dia akan mengikuti jejak ayahnya di jurusan ekonomi, yang kelak akan disempurnakannya nanti S-2 di bidang IT. “Saya pengennya berbisnis. Aplikasi IT nantinya, akan melengkapi bisnis saya,” tukas Syarif.(m19)

Jumlah Dokter Gigi Masih Kurang MEDAN (Waspada): Ketua Pengurus Wilayah Persatuan Dokter Gigi Indonesia Sumatera Utara, Drg. Indra Basya Siregar mengatakan, jumlah dokter gigi di Sumut secara rasio belum dikatakan sempurna. “Sampai saat ini jumlah dokter gigi kita masih kurang. Seharusnya di setiap Puskesmas di Kabupaten atau pun di Puskesmas pembantu punya seorang dokter gigi,” ujar Indra Basya Siregar didampingi Ketua Badan Pengurus Harian (BPH) Universitas Prima Indonesia (UNPRI) Tommy Leonard, SH dan Dekan Fakultas Kedokteran Gigi (FKG) UNPRI, Prof. DR. Drg. Monang Panjaitan, usai Seminar Prima Dentistry III, dalam rangka ulang tahun ke2 FKG -UNPRI di Emeral Garden International Hotel Medan, Sabtu (13/3). Indra Basya menyebutkan, kekurangan dokter gigi ini juga dirasakan oleh daerah-daerah terpencil. Hal ini, disebabkan masih minimnya fasilitas dan sarana yang disediakan oleh pemerintah, sehingga penempatan dokter gigi hanya sebatas sebagai pelaksana tugas menanti fasilitas yang ada. Kendati demikian, katanya, Pemerintah Daerah dan Pemerintah Pusat sudah melakukan upaya dalam hal pemenuhan kebutuhan dokter gigi tersebut. “Untuk di setiap Puskesmas harus ada satu atau dua dokter gigi,” tandasnya. Indra mengungkapkan, bahwa perbandingan dokter gigi di Sumut itu satu banding duapuluhan. Untuk itu, dia berharap keberadaan FKG UNPRI dapat membantu memecahkan persoalan tersebut. “Kita sangat mengharapkan FKG

UNPRI kelak menghasilkan dokter-dokter yang handal dan profesional. Sehingga, lima tahun sampai sepuluh tahun ke depan FKG UNPRI yang sudah berusia dua tahun ini dapat membantu pemerintah memenuhi kebutuhan dokter gigi sebagaimana yang diharapkan. Dia juga mengharapkan out put FKG UNPRI dapat memenuhi dokter gigi untuk daerahdaerah terpencil. “Untuk itu, kita sangat mengharapkan UNPRI lebih meningkatkan kualitas lulusannya dan mampu memenuhi kebutuhan masyarakat di bidang kesehatan gigi,” ucapnya. Sementara itu, Dekan Fakultas Kedokteran Gigi (FKG) UNPRI, Prof. DR. Drg. Monang Panjaitan menyatakan hal serupa, bahwa keberadaan

dokter gigi di Sumut masih minim. Menurutnya, perbandingan dokter gigi di Sumut sekira satu banding duapuluhan. “Semestinya tidak sejauh itu perbandingannya,” tutur Panjaitan seraya mengatakan, dokter gigi ini akan terus dibutuhkan. Karena itu, UNPRI akan menjawab persoalan yang dihadapi tersebut, dengan membuka FKG. Dalam hal ini, kata Panjaitan, pihaknya menyiapkan tenaga-tenaga pengajar yang berpengalaman di bidangnya. Artinya, FKG UNPRI menyiapkan dokter-dokter gigi yang unggul untuk mendidik mahasiswanya dan siap menampung siswa lulusan SMA yang memiliki minat untuk menuntut ilmu di FKG. (m41)

Waspada/Ist

Gubsu diwakili Kasubdis Pendidikan Tinggi Dinas Pendidikan Sumut, Primuhadi Hia didampingi Rektor Universitas Prima Indonesia, Prof. Djakobus Tarigan, Ketua Badan Pengurus Harian (BPH) UNPRI, Tommy Leonard, SH dan Dekan Fakultas Kedokteran Gigi (FKG) UNPRI, Prof. DR. Drg. Monang Panjaitan memukul beduk Pada Pembukaan Seminar Prima Dentistry III Dalam Rangka Ulang Tahun ke-2 FKG UNPRI di Emeral Garden International Hotel Medan.

Waspada/Aidi Yursal

Para pengungsi Myanmar sedang mengikuti kursus bahasa Inggris dan bahasa Indonesia di Jl.Bunga Cempaka, Padang Bulan Medan.

Pengungsi Myanmar Belajar Bahasa Indonesia Dan Inggris MEDAN (Waspada): Pengungsi Myanmar yang menempati kamp pengungsi di kawasan Jl.Bunga Cempaka, kawasan Padang Bulan Medan, sejak beberapa minggu lalu mendapat bimbingan kursus bahasa Indonesia dan Inggris. Tenaga pengajarnya dari Indonesia yang dibiayai International Organization for Migrants (IOM). Salah seorang pengajar Lili dalam keterangannya Senin (15/3) kepada Waspada usai memberikan kursus kepada kelompok pengungsi Myanmar, mengaku bimbingan penguasaan bahasa asing bagi para pengungsi itu berdasarkan penugasan pihak IOM, organisasi di bawah Perserikatan Bangsa Bangsa (PBB). “Saya mengajar secara bergantian dengan Nova dengan jadwal lima kali seminggu,” kata Lili yang mengaku gilirannya adalah Senin-Selasa dan Rabu, sementara Kamis-Jumat dan Sabtu adalah tugasnya Nova. Lili mengakui, selama beberapa minggu mengajar, para pengungsi yang berusia di bawah 35 tahun, telah menunjukkan kemajuan yang dibuktikan dari penguasaan bahasa Indonesia dan Inggris yang dipraktikkan. “Sebagai tenaga instruktur, kami berdua mengkombinasi-

kan dua bahasa yang merupakan bahasa asing bagi para pengungsi tanpa mengaitkan dengan bahasa ibunya, Myanmar, karena kami memang tidak paham sama sekali,” ujar Lili yang menerima honor dihitung dari setiap kali pertemuan yang berlangsung 1,5 jam setiap hari. “Kami berharap pihak PBB melalui UNHCR (United Nations for High Commissioners Re f u g e e s - Re d ) b e r s e d i a mencarikan negara ketiga yang bisa menerima kami sebagai warga negara,” kata Amir Husein, 30, salah seorang pengungsi yang juga sebagai peserta kursus tersebut. Dengan kursus itu, hampir semua dari 22 pengungsi Myanmar menyampaikan terima kasih kepada Badan PBB itu dengan harapan secepatnya mendapatkan kewarganegaraan baru dari Indonesia, atau negara mana saja sehingga status mereka jelas, tidak seperti saat ini terkatung-katung walau masih tetap dibiayai PBB. “Kami memang bisa makan dan minum sebagaimana warga lainnya karena dibiayai PBB, namun sangat sedih apa-bila mengingat keadaan keluarga kami di Myanmar,” kata Husein yang belum putus harapan untuk mendapatkan kewarganegaraan baru dari negara lain, tanpa kecuali dari Indonesia.

Dia meminta pihak PBB melalui UNHCR agar bersedia meninjau keadaan mereka, serta bersedia mencarikan negara ketiga untuk dijadikan sebagai warga negara baru. “Sudah sejak tahun 2006 kami meninggalkan negara asal, sampai sekarang masih berstatus sebagai pengungsi, entah dengan kursus ini mungkin sebagai pertanda ada negara yang akan menerima kami sebagai warga negara baru,” kata Husein yang mengaku sudah mulai bosan menempati kompleks pengugsi yang disediakan UNHCR itu. Sebelumnya ratusan pengungsi Myanmar dan Banglades menempati kompleks Bunga Cempaka, namun sejak beberapa minggu lalu sebagian besar mereka secara diam-diam melarikan diri yang diyakini kini berada di Malaysia. Sementara 40 orang lainnya dari orang perahu Myanmar masih berada dalam status tahanan di RumahTahanan Imigrasi Belawan. Minggu (14/3), mereka diberitakan melakukan mogok makan sebagai aksi protes atas keputusan pihak Imigrasi Belawan yang belum membebaskan mereka, padahal, kata sumber yang dihimpun Waspada, sudah sejak dua bulan lalu keluar surat pembebasan dari Kantor UNHCR. (m23)

Ribuan Siswa Zikir Sambut UN MEDAN (Waspada) : Menyongsong Ujian Nasional (UN) pada 22 Maret mendatang, ribuan siswa SMA dari SMAN 9 Medan, SMAN 20, SMA St Paulus,SMA Pelita Kasih, SMAN 19, SMAN 16, SMKN 12 serta SMA Yaspi. Kegiatan zikir bersama berlangsung di Masjid Osmani, Kecamatan Medan Labuhan, dan kegiatan doa bersama siswa beragama Kristen di Aula SMAN 9 Medan. Demikian dikatakan Kepala SMAN 9 Sopyan Purba, Selasa (16/3). Menurut Sopyan, kegiatan zikir dan doa menyambut pelaksanaan UN, dilaksanakan setiap tahun oleh siswa SMA ini, guna menyerahkan diri kepada Allah dan bermohon diberikan ketenangan serta kemudahan dalam mengikuti proses UN. Pihak sekolah, lanjutnya, telah melakukan usaha dengan

mengulang pelajaran, mengikuti bimbingan belajar bahkan mengikuti berbagai program try out yang dilaksanakan oleh berbagai instansi. Hal itu menunjukkan sebagai siswa yang ingin menyelesaikan sekolahnya sudah berbuat maksimal dan semampunya. Setelah itu, siswa akan menyerahkan sepenuhnya kepada kekuasaan Allah dan kehendak yang akan diatur dalam perjalanan masingmasing individu. Sopyan menambahkan, program ini sekaligus mengingatkan siswa bahwa kemampuan intelektual seseorang akan lebih sempurna bila dilengkapi dengan kecerdasan spiritual yang baik. Hal ini sesuai dengan visi dan misi sekolah ini yang menganut paham bahwa setiap siswa perlu berkepribadian

dengan kecerdasan intelektual, emosional dan spir itual sehingga menjadi insan yang trampil di era globalisasi. “Kami ingin ingatkan siswa bahwa dengan zikir dan doa bersama ini akan menenangkan jiwa mereka, membuka kebaikan dan kemudahan dalam menjalani ujian,” katanya. Menurut Sopyan, banyak berdoa adalah lebih baik bagi mereka dalam menyongsong tibanya UN, dan lebih menenangkan jiwa mereka menerima segala ketentuan yang digariskan Allah setelah UN nanti. “Sebab mereka sudah berusaha untuk belajar, mengulang pelajaran dan mengikuti berbagai program try out, jika mereka belum berhasil maka tidak ada kata putus asa, apalagi masih ada kesempatan untuk mengulang UN,” ujarnya. (m36)

kini beralih menjual mainan dan barang-barang yang unik. Bagi Julianto, menjual rokok untungnya. “Misalnya laku Rp100 ribu, untungnya hanya 10 persen. Berbeda dengan mainan, untungnya bisa seratus persen,” katanya di sela mengipas keringat yang membasahi keningnya, kemarin. Dari penjualan sehari, keluarga Masriyanti warga Jalan Pahlawan Gang Sakti ini bisa mengantongi Rp300 ribu bahkan lebih. Termasuk uang penjualan koran oleh Masriyanti, mainan dan barang-barang yang unik oleh suaminya kisaran harganya Rp25.000 sampai Rp65.000. Begitu juga hasil penjualan koran dua orang anak laki-lakinya sepulang sekolah, mereka biasanya dapat untung Rp30.000 sampai Rp50.000.Tapi itu pun tidak tentu. M. Zein dan M. Anjas Mulya, anak Masriyanti, masingmasing duduk di bangku SMP dan SD itu, rela berjualan di perempatan tanpa alas kaki sehingga kaki mereka terkadang terkelupas akibat tergesek aspal. “Ini jempol kaki saya luka bang, tapi sudah biasa. Namanya bantu mamak. Jadi, bukan mamak aja yang cari nafkah, kami juga cari nafkah untuk

mamak,” kata kedua anak itu seraya tertawa. Meski kedua anak itu sebagai penjual koran sepulang sekolah, mereka tidak terima dikatakan pemintaminta seperti kebanyakan anak jalanan. “Apakah saya menjual koran kemudian saya diberi uang oleh pengendara, apakah itu dikatakan pengemis. Itu bukan minta atau ngemis kan bang,” tanyanya kepada Waspada. Hidup bersabar, kerja keras, mandiri dan tidak meminta-minta sudah tertempa di dalam diri anak tersebut seperti apa yang sudah menjadi prinsip hidup kedua orangtuanya yang notabene bukan dari keluarga yang amat susah. Hanya karena Julianto, ayah mereka, tidak lagi memiliki pekerjaan yang memadai. “Kami tidak terbiasa meminta-minta, meski ada keluarga yang bisa membantu. Hal ini sudah tertanam dalam keluarga. Lebih baik kerja keras dan bersabar dalam mencari nafkah yang halal,” ujarnya. Begitupun keluarga ini menaruh harapan besar terhadap pendidikan anaknya. (m15)

Hamil Tidak Menghambat Jual Koran MASRIYANTI, 38, pelanpelan telah menyiapkan perlengkapan persalinannya. Maklum, kandungan bayi di perutnya sudah menua. Meski demikian, perempuan tiga anak ini masih kuat berjualan koran

dan mainan di perempatan lampu merah. “Saya masih kuat berjualan, meski bayi ini tidak lama lagi akan lahir,” kata perempuan itu ketika istirahat di emperan toko Jalan Sultan Ma’mun Alrasyid Medan, Selasa (16/3).

Hari itu Masriyanti bersama suami dan anaknya tidak begitu beruntung berjualan di perempatan Jalan Letjen SupraptoSultan Ma’mun Alrasyid. Bisa dikatakan apes karena tidak satu pun mainan dan mancis “raksasa” yang diasongkan

Waspada/Muhammad Thariq

Masriyanti tetap berjualan koran di lampu merah Jalan Letjen Suprapto-Jalan Sultan Ma’mun Alrasyid Medan, meski dalam keadaan hamil untuk mencari nafkah keluarganya.

diminati pengendara. Apalagi hari itu bertepatan libur menyambut Hari Raya Nyepi, membuat aktivitas kendaraan juga sedikit lengang. Koran-koran pun banyak yang tidak terbit, juga memukul pendapatan mereka. Sebenarnya Masriyanti sadar hari libur, tetapi karena untuk memenuhi kebutuhan keluarga dan persiapan persalinannya, mau tidak mau harus turun juga berjualan di lampu merah. “Sepi, buka dasar pun belum bang, tapi tak apalah namanya mencari nafkah harus sabar,” ujarnya. Begitulah sehari-harinya Masriyanti bersama suami dan dua orang anaknya bahumembahu mencari nafkah di perempatan. Lebih kurang setahun lebih keluarga itu menggeluti pekerjaan informal untuk bertahan hidup dan menyekolahkan tiga orang anaknya dan satu lagi akan lahir. Begitupun tidak ada kata menyerah, terutama bagi Masriyanti meski perutnya sudah membengkak. Bahkan, keuletannya mengalahkan suaminya. Hari biasa Masyriyanti bersama dua orang anaknya lebih banyak menjual koran, sedangkan suaminya Julianto Lubis dulunya menjual rokok


Issuu converts static files into: digital portfolios, online yearbooks, online catalogs, digital photo albums and more. Sign up and create your flipbook.