KESEHATAN b13
WASPADA MINGGU Minggu, 20 Maret 2016
Kondiloma Akuminata, Kutil Yang Sangat Berbahaya Oleh: Mursal AI BANYAK orang yang menyepelekan kutil pada kelamin atau istilah kedokterannya kondiloma akuminata. Padahal, kutil-kutil ini akan menutupi kemaluan dan ini tentu berbahaya bagi organ kelamin. Bahkan, bagi wanita hamil yang menderita kondiloma akuminata, penyakit yang sama rentan tertular pada bayi yang akan dilahirkannya. Kepala SMF Kulit dan Kelamin RSU dr. Pirngadi Medan (RSPM) dr. Irwan Fahri Rangkuti, Sp.KK, mengakui banyak orang yang belum tahu tentang penyakit kondiloma akuminata ini. Sebab, penyakit ini tidak memiliki gejala, hanya saja tumbuh bintil-bintil di sekitar kelamin maupun anus. “Orang mengira ini bintil-bintil biasa, padahal itu bisa tumbuh besar dan menutupi area kelamin. Bintil-bintil ini bisa gatal dan bisa tidak,” kata Irwan Fahri kepada Waspada, Jumat (18/3). Kondiloma akuminata adalah salahsatu jenis penyakit infeksi menular Ilustrasi kutil seksual (IMS). IMS menjadi masalah kesehatan masyarakat di seluruh negara, termasuk Indonesia. IMS termasuk kondiloma akuminata ini dapat menular melalui hubungan seksual baik berlainan jenis maupun sesama jenis. “Tiap bulan ada sekitar 2 sampai 5 orang yang berobat dengan keluhan ini. Biasanya yang ditangani kutilnya sudah menyebar dan menutupi kelamin. Mungkin ada rasa malu untuk memeriksakan dini,” ujarnya. Ada beberapa orang yang rentan terhadap penyakit ini adalah mereka yang termasuk dalam kategori sebagai berikut: 1. Melakukan hubungan seksual dengan banyak pasangan tanpa alat pengaman seperti kondom. 2. Punya penyakit kelamin lainnya. 3. Berhubungan seksual dengan penderita penyakit kondiloma akuminata baik yang anda ketahui atau tidak. 4. Aktif melakukan hubungan seksual pada usia muda. Penyebab Kondiloma Akuminata ini bisa disebabkan oleh diri sendiri karena kurangnya menjaga kebersihan tubuh khusunya bagian intim.
dapat tumbuh dalam ukuran besar dengan diameter beberapa inci, di mana mengganggu hubungan seksual dan persalinan normal,” terang Irwan Fahri. Sedangkan warna kutil ini bervariasi mulai dari putih menjadi merah muda, ungu, merah atau coklat. “Kelainan kulit berupa vegetasi yang bertangkai dan berwarna kemerahan kalau masih baru, jika telah lama agak kehitaman,” tutur Irwan.
Anamnesis
dapat terjadi. “Penyakit ini frekuensinya pada pria dan wanita sama, tetapi lebih sering terjadi pada pria. Prevalensi terbesar adalah pada usia 17 sampai 33 tahun, dengan insiden memuncak pada usia 20 – 24 tahun,” ungkap Irwan.
Bentuk Kondiloma Kondiloma biasanya terdapat pada daerah lipatan yang lembab, misalnya daerah genitalia eksterna, meskipun kadang-kadang dapat berkembag di mulut atau tenggorokan setelah kontak seksual secara oral yang terinfeksi dari partner hubungan seksnya. Biasanya pada pria, kondiloma ini berada disekitar perineum (antara diafragma panggul dan kaki), anus, pangkal penis dan lainnya. Pada wanita berada di daerah vulva (kelamin bagian luar) dan sekitarnya, introitus vagina, kadang-kadang pada porsio uteri. “Kondiloma akuminata memiliki bentuk yang sangat bervariasi, mungkin datar, seperti kubah, kembang kol dan lain-lain. Awalnya, dalam bentuk kecil, ukuran 1 – 2 mm dari kulit dan bentuk ini dapat bertahan selama infeksi. Kondiloma juga
Berikut beberapa penyebab penyakit kondiloma akuminata, yaitu:
Virus HPV Irwan menjelaskan, kondiloma akuminata disebabkan oleh Human Papilloma Virus (HPV). HPV adalah virus yang sangat menular dan dapat ditularkan melalui kontak seksual melalui kontak seksual genital, anal dan oral. “Kontak seksual yang terinfeksi HPV pada individu mempunyai peluang 75 persen untuk terjadi kondiloma akuminata. Baik laki-laki maupun perempuan rentan untuk terjadi infeksi,” tegas Irwan. Setelah terinfeksi virus HPV, lanjut Irwan, virus biasanya membutuhkan masa inkubasi 3 minggu sampai 8 bulan untuk menjadi kondiloma akuminata. Ratarata gejala fisik dimulai sekitar 2 – 3 bulan setelah kontak awal. “Kondiloma akuminata ini dapat meningkat dalam hal ukuran dan jumlah. Sistem kekebalan tubuh sangat menentukan perjalanan infeksi virus HPV dalam tubuh kita,” imbuhnya. Menurut dokter Irwan, penyakit ini lebih sering terjadi pda pria, namun infeksi pada wanita juga
WASPADA/MURSAL AI/C dr. Irwan Fahri Rangkuti, SpKK
Dari hasil anamnesis atau tanya jawab antara dr. Irwan F Rangkuti dengan pasien kondiloma akuminata ini, dapat disimpulkan seseorang yang memiliki banyak partner seksual, riwayat pasien dengan penyakit menular seksual sebelumnya atau sedang terjadi dan lain-lain. “Perlunya identifikasi dan WASPADA/IST mengedukasi individu yang berisiko untuk terjadi kondiloma akuminata,” pungkasnya.
Penanganan Dr. Irwan Fahri juga menjelaskan, ada beberapa cara pengobatan yang dilakukan oleh tim medis terhadap orang yang menderita ‘jengger ayam’ ini. Diantaranya melalui bedah, bakar dan pemberian cairan. Hanya saja pemberian cairan tersebut, jika kutilnya masih kecil. Namun, jika kutilnya sudah besar dan menutup kemaluan maka harus melalui bedah dan pembakaran. “Makanya dianjurkan sekali untuk memeriksakan dini ketika kutil itu masih berbentuk bintil-bintil kecil,” ungkapnya.
Cara Pencegahan Kutil ini bisa dicegah dengan cara, yaitu: 1. Setia pada pasangan anda. 2. Hindari melakukan hubungan seksual dengan partner yang berisiko mengidap penyakit tersebut. 3. Jaga kebersihan terutama kebersihan organ kelamin. 4. Konseling tentang PMS (Penyakit Menular Seksual) dan pencegahan penularannya. 5. Gunakan kondom tertama bila anda memiliki patner seksual lebih dari satu. 6. Segera lakukan pengobatan bila dirasa memiliki cirri-ciri penyakit di atas dan beserta pasangan seksual anda agar pengobatan yang anda lakukan tuntas dan tidak sia-sia. 7. Vaksinasi HPV rutin untuk perempuan usia 11 – 12 tahun. Selain itu, dr. Irwan Fahri Rangkuti juga menyarankan agar melakukan pemeriksaan sebelum menikah guna menghindari penyakit kutil kelamin dan penyakit infeksi menular seksual lainnya. Hanya saja, Pemeriksaan kesehatan pra nikah memang belum umum dilakukan di Indonesia. Namun pemeriksaan ini merupakan salah satu prosedur menjelang pernikahan yang sangat dianjurkan oleh pakar kesehatan. Jika tak waspada, ada banyak risiko bagi kesehatan anda dan pasangan yang mungkin akan menghadang anda dalam menjalani pernikahan. (F)