Waspada, Minggu 19 September 2010

Page 21

Pariwisata

WASPADA Minggu 19 September 2010

B11

Pengunjung kebun binatang Ragunan

Atraksi pesut di Ancol

Lokasi Lebaran Favorit Di Banda Aceh, Medan & Jakarta SUDAH jadi kebiasan sebagian besar warga kota di Tanah air memanfaatkan liburan lebaran dengan berwisata ke obyek-obyek wisata pilihan. Begitu juga dengan masyarakat di Banda Aceh, Medan, dan Jakarta. Masing-masing penghuni dan pendatangnya rame-rame berwisata ke sejumlah lokasi favorit dengan bermacam tujuan dan aktivitasnya. Masyarakat Kota Serambi Mekkah misalnya pas hari pertama lebaran idul fitri memadati kuburan massal, baik yang ada di Ulee Lheue maupun yang di Siroh, Aceh Besar. Mereka berziarah mendoakan sanak keluarga yang menjadi korban kedahsyatan tsunami beberapa tahun silam. Ada yang membawa kendaraan roda empat, sepeda motor, tak sedikit yang berjalan kaki. Selain berdoa, ada juga peziarah yang menabur bunga di makam orang tercinta. Para peziarah tahunan ini bukan cuma warga setempat, tapi juga pendatang yang sudah mengungsi ke kota lain. Biasanya ziarah ke kuburan massal tersebut dilakukan selepas shalat idul fitri atau setelah bersilaturahim ke rumah saudara yang masih tersisa. Setelah itu, mereka bersilaturahim dengan kerabat, tetangga atau teman, baik yang ada di kota maupun di luar kota bahkan di luar Aceh seperti ke kota Medan dan lainnya. Sore harinya, banyak warga kota Banda Aceh yang pergi ke laut, lebih sering disebut mandi ke laut. Kebanyakan anak-anak dengan orang tua dan tentu saja kawula muda yang tak sedikit memanfaatkan ajang mandi ke laut ini untuk berkenalan. Lokasi yang ramai antara lain di Pantai Ulee Lheue. Bahkan ada warga yang menyeberang ke Pulau Weh untuk berwisata selain berkunjung ke rumah teman atau saudara.

Lokasi lain yang tak kalah ramai tentu saja Masjid Raya Banda Aceh atau Baiturrahman. Ratusan orang meramaikan masjid bersejarah itu untuk sekadar berfoto-foto ataupun bercengkerama, selain tentunya menunaikan shalat wajib. Kesempatan emas itu tak dilepas begitu saja oleh warga yang berotak bisnis. Mereka berjualan aneka makanan di sekitar masjid ini. Obyek sisa kedahsyatan tsunami seperti Kapal Apung juga ramai didatangi orang meski tak sepadat mandi ke laut. Buat yang belum pernah melihat kapal besar ini mungkin akan takjub. Tapi bagi warga kota Banda Aceh sudah tak aneh lagi. Mereka biasanya mengantar saudara atau teman yang memang belum ke kapal tersebut. Termasuk obyek tsunami lain seperti perahu di atas rumah, museum tsunami dan lainnya. Warga Kota Medan juga punya kebiasaan berwisata mengisi liburan lebaran setelah melakukan tradisi bermaaf-maafan. Lokasi favorit yang kerap dikunjungi tentu saja Masjid Raya Medan dan Istana Maimun yang letaknya berdekatan. Masjid Raya Medan menjadi lambang Kota Medan. Di masjid yang mampu menampung sekitar 1.500 jamaah ini, pengunjung yang datang biasanya selain bertujuan shalat pun berfoto-foto. Maklum arsitektur masjid yang dibangun Sultan Makmun Al Rasyid tahun 1906 dan didesain oleh Dengimans dari Belanda ini, indah bergaya Moorish. Di Istana Maimun yang dibangun lebih dulu dari masjid raya yakni tahun 1888 oleh Sultan Makmum Al Rasyid Perkasa Alamsyah, pengunjung pun kebanyakan mengabadikan keindahan arstitekturnya yang bergaya paduan Indonesia, Persia, dan Eropa. Lokasi favorit lain yang juga kerap ramai didatangi warga Kota Medan adalah Taman Buaya Asam Kumbang yang berada di Kelurahan Asam Kumbang, Kecamatan Medan Selayang, sekitar 10 Km sebelah Barat pusat Kota Medan. Di lokasi seluas sekitar 2 hektar itu, pengunjung dapat melihat ribuan buaya yang dtempatkan di kolam-kolam. Umur dan ukuran buayanya mulai dari anak buaya berukuran beberapa cm yang

baru menetas dari telurnya hingga 25 tahun yang bisa mencapai 1 meter lebih. Peternakan buaya ini oleh pemiliknya Lo Than Mok berawal dari memilihara 12 ekor buaya pada tahun 1959. Setelah 50 tahun lebih, jumlah buayanya terus bertambah hingga kini mencapai 2.600 ekor lebih. Kebun Binatang yang dikelola Pemkot Medan juga menjadi lokasi yang ramai dikunjungi wisatawan selama lebaran. Kebun binatang yang berjarak sekitar 10 Km dari pusat kota Medan di Jalan Pintu Air IV, Kelurahan Simalingkar B, Kecamatan Medan Tuntungan ini buka setiap hari mulai pukul 09.00 s/d pukul 17.00 Wib. Di kebun binatang seluas 30 hektar ini pengunjunag dapat melihat bermacam satwa tropis seperti harimau, gajah, beruang dan sejumlah reptil, primata, dan unggas. Danau Siombak Indah yang berada di Kelurahan Rengas Pulau, Kedamatan Medan Marelan, juga kerap dikunjungi warga medan selama liburan lebaran. Di danau buatan seluas 40 hektar yang berjarak sekitar 15 Km dari pusat kota ini, pengunjung biasanya duduk-duduk santai di tepiannya, bercengkerama sambil menikmati makanan dan kue lebaran atau sekadar berfoto. Lain lagi dengan Jakarta. Meski ditinggalkan jutaan warganya untuk berlebaran di desa dan kota asal hingga Jakarta menjadi lengang. Tapi, beberapa obyek wisatanya justru ramai. Bahkan pengunjungnya bisa meningkat dua kali lipat dari hari libur biasa. Lokasi liburan favorit di Jakarta dari dulu hingga kini tak berubah. Setidaknya ada empat obyek hiburan keluarga teratas, yakni Taman Impian Jaya Ancol, Kebun Binatang Ragunan, Monumen Nasional (Monas), dan Taman Mini Indonesia Indah (TMII). Ancol selama liburan lebaran tahun ini diprediksi bakal menjaring pengunjung yang lebih banyak dibanding tahun sebelumnya. Pasalnya selain menampilkan live music di Pantai Karnaval dan acara spesial lebaran lainnya seperti atraksi pesut di Gelanggang Samudra, ada wahana baru yang tengah gencar-gencarnya dipromosikan pengelolanya mulai

Berfoto bersama di Masjid Baiturrahman, Banda Aceh Juni lalu yakni Hysteria dan Floating Fool. Hysteria berupa menara setinggi 56 meter. Di wahana ini, pengunjung dapat merasakan desiran adrenalin saat ditembakkan ke atas dengan kecepatan mencapai 4 G dan kemudian dijatuhkan dengan kapasitas minus 1 G. Satu menara memiliki kapasitas 12 tempat duduk. Sedangkan Floating Pool di Kolam Angsa AtlantisWater Adventure, bisa membuat pengunjung mengapung seperti di Laut Mati karena air kolam memiliki kadar garam yang sangat tinggi. Taman Margat Satwa (TMS) Ragunan atau Kebun Binatang Ragu-

Peternakan buaya A s a m Kumbang,

yang berada di Kelurahan A s a m Kumbang, Kecamatan M e d a n Selayang,

Medan.

nan pun tak mau kalah. Sejumlah acara digelar untuk menjaring warga Jakarta dan pendatang. Tujuan utamanya tentu melihat sejumlah koleksi binatangnya, termasuk ke pusat primata yang dihuni Gorila asal Afrika. Monas juga menjadi tujuan lokasi warga Jakarta terutama pendatang untuk mengisi lebaran. Banyak pendatang yang bilang, belum lengkap ke Jakarta bila belum ke Monas dan berfoto di sana. Dari pelataran puncak Tugu Monas, pengunjungnya dapat menikmati Jakarta tanpa harus terhalang oleh tembok gedung-gedung tinggi. Bahkan dari puncak Tugu Monas, Gunung Salak yang berada di Bogor dapat terlihat. Selain dapat menikmati Kota Jakarta dengan mata telanjang, di pelataran puncak Tugu Monas pun terdapat teropong sebagai alat bantu untuk menjangkau penglihatan ke daerah yang lebih jauh. Di bawah permukaan halaman Tugu Monas, pengunjung dapat melihat koleksi di ruang Museum Sejarah antara lain diorama yang mengabadikan peristiwa sejarah sejak jaman kehidupan nenek moyang, perjuangan mempertahankan kemerdekaan hingga Indonesia dalam masa pembangunan. TMII Serba Unik Seperti tahun sebelumnya, TMII menyuguhkan bermacam acara untuk menghibur ribuan pengunjungnya. Tahun ini selama 10 hari dari tanggal 10 s/d 19 September 2010, kawasan hiburan keluarga di Jakarta Timur ini mengelar Gempar Semarak Lebaran (GSL) 2010 dengan menampilkan koleksi unik antara lain 9 (sembilan) manusia langka turun gunung dan sejumlah hiburan lain. Koleksi unik lain yang dapat dilihat seperti Pohon Pisang berjantung kembar di Taman Konservasi Nusantara. Pengunjung bisa berfoto di dekat pohon pisang nangka yang ditanam pengelola TMII sejak Januari 2010 itu. Juga Kura-kura Berkepala Buaya di Taman Reptilia

& Amphibi, Ikan berenang terbalik di Dunia Air Tawar, serta bebek mandarin (mandarin duck) dan berfoto bersama burung predator di Taman Burung yang mengoleksi sekitar 2.500 ekor burung dari berbagai daerah di Indonesia dan luar negeri. Konser Musik Heboh Bagi yang suka musik, bisa menyaksikan konser musik heboh setiap hari di Panggung Utama KTT Non Blok. Di tempat yang sama, pengunjung dapat membeli aneka barang dan menikmati bermacam kuliner tradisional di Bazaar Multi Produk yang diikuti sekitar 100 tenda. Buat yang senang atraksi wisata bisa mencoba wahana unggulan Snowbay Waterpark yang menawarkan petualangan permainan air berkelas dunia seperti 7 special effect ombak yang berpapasan dengan gelombang tsunami. Bila ingin melihat TMII dari ketinggian, bisa naik kereta gantung Skylift Indonesia yang berdesain Ketupat dengan hiburan sound system lagu-lagu lebaran. Dan kalau suka nonton film datang saja ke Bioskop 4 Dimensi, Teater Keong Mas yang akan menyuguhkan antara lain film petualangan luar angkasa (Space 4Dssey), petualangan bawah laut (Aqua Adventure), dan film SAGA sebuah film 3D stereoscopic karya anak bangsa yang pertama di Indonesia. Buat yang senang kebudayaan dan kesenian tradisional, bisa datang ke sejumlah anjungan. Anjungan Bengkulu menampilkan musik etnis Doll, Yogyakarta dengan Ketoprak Mataram, Jawa Tengah dengan Wayang Orang, Campursari, dan festival makanan khas Salatiga, serta Anjungan Sumatera Utara menyuguhkan kesenian Batak Karo dan Batak Toba. Menurut Direktur Operasional TMII Ade F. Meyliala, TMII menargetkan minimal 300.000 pengunjung selama GSL 2010. Untuk menghindari kemacetan pengelola melakukan berbagai cara antara lain melarang pedagang berjualan di bahu jalan, bus dan truk besar parkir di tempat

khusus di sebelah kanan gerbang masuk utama, dan di dalam kawasan hanya boleh parkir mobil biasa dan sepeda motor. “Kami bekerjasama dengan Ditlantas, karang taruna, dan pramuka untuk membantu mengatur laulintas di dalam TMII serta menghadirkan traffic team di tempat-tempat rawan seperti di persimpangan dan di lintasan kereta wisata,� jelas Ade. Tiket masuk TMII tetap sama sebesar Rp 9.000 per orang. Loket pintu masuk dari 11 loket tahun lalu menjadi 22 loket untuk mencegah antrian panjang. Untuk menikmati sembilan manusia unik dan pameran Budaya di Abad Firaun serta bermacam konser musik, pengunjung dikenakan tiket masuk Rp 10.000 per orang. Untuk tiket Taman Burung naik dari Rp 10.000 menjadi Rp 13.000 per orang, dan tiket Taman Reptilia & Amphibi naik dari Rp 7.000 menjadi Rp 10.000 per orang. Sedangkan tiket kereta gantung (sky lift) tetap sama Rp 25.000 per orang, sementara masuk ke setiap Anjungan TMII gratis. Obyek wisata lain yang belakangan kian diminati warga Jakarta dan pendatang untuk mengisi liburan lebaran adalah Setu Babakan di Srengseng Sawah, Jakarta Selatan serta Kawasan Kota Tua Jakarta di Jakarta Barat. Di Setu Babakan yang merupakan taman budaya Betawi, pengunjung bisa menyaksikan kesenian Betawi seperti Lenong dan membeli kerajinan khasnya antara lain boneka ondel-ondel atau bermain sarana wisata air di danaunya. Sementara di kawasan kota tua, pengunjung biasanya menikmati sejumlah bangunan tua antara lain Museum Sejarah Jakarta, Museum Wayang di Jalan Fatahillah dan sejumlah banguan tua lain di Jalan Bank dan Jalan Kali besar seperti Gedung Merah dan Jembatan Intan. Tentunya sambil menikmati aneka jajanan kaki lima dan foto-foto. Naskah & Foto: Adji K.


Turn static files into dynamic content formats.

Create a flipbook
Issuu converts static files into: digital portfolios, online yearbooks, online catalogs, digital photo albums and more. Sign up and create your flipbook.