Sumatera Utara
B6
WASPADA Kamis 5 November 2015
Keluarga Nelayan Jadi Korban Perdagangan Anak
WASPADA Pemimpin Umum Dr. Hj. Rayati Syafrin Pemimpin Redaksi/Penanggung Jawab H. Prabudi Said Wakil Pemimpin Umum/Wapemred H. Teruna Jasa Said Wakil Penanggung Jawab H. Sofyan Harahap
Setelah Disandera Bidan, Bayi Menghilang
Waspada/Rasudin Sihotang/B
KORBAN perdagangan bayi, Popi (tengah) didampingi suami Fernando Siallagan (kanan) dan Ketua LSM Pemberani, Edward Sihotang (kiri) mengharapkan agar bayinya ditemukan dan pelaku diproses hukum.
BEGINILAH nasib keluarga nelayan yang mengaku telah menjadi korban perdagangan anak. Pasalnya, bayi yang baru dilahirkannya telah disandera oknum bidan. Bahkan, hingga kini tidak diketahui keberadaan bayi tersebut. Korban, Popi Enjelina Tasya br Sembiring didampingi suami Fernando Siallagan, Selasa (3/ 11), mengatakan, kasus itu terjadi sekitar tiga bulan lalu. Saat itu, korban hendak melakukan persalinan di praktik bidan berinisial L di Jl. Arteri, Kel. Sirantau, Kec. Datukbandar, Kota Tanjungbalai. Karena kondisinya tidak memungkinkan untuk persalinan normal, maka Popi dirujuk ke RSUD Kota Tanjungbalai untuk menjalani operasi dengan
menggunakan biaya BPJS. Pasca operasi, korban dirawat selama empat hari. Setelah itu, korban pulang ke rumahnya di Jl. Arteri, Kel. Sirantau, Kec. Datukbandar, KotaTanjungbalai. Tidak lama kemudian, bidan L datang dan menagih biaya perawatan dan persalinan sebesar Rp30 juta. Karena tidak memiliki uang, bayi Popi dibawa paksa oleh oknum bidan tersebut sebagai jaminan. “Bidan itu bilang, kalau mau melihat anak saya, saya disuruh datang ke tempat praktiknya,” kata Popi. Tiga hari kemudian, Popi datang ke tempat praktik bidan dan hendak melihat anaknya. Namun, sang buah hati sudah tidak ada lagi di sana. Bidan L menyatakan, bayi tersebut telah dititipkan kepada
seseorang dan baru boleh diambil jika sang ibu membayar biaya perawatan di kliniknya. Lalu, Popi meminta agar biaya perawatan yang mencapai Rp30 juta tersebut bisa dikurangi. Akhirnya, bidan setuju biaya perawatan hanya dibayar sebesar Rp13 juta. Beberapa hari kemudian, suami korban pulang melaut dan meminjam uang kepada kerabatnya sebesar Rp13 juta untuk menebus bayinya. Saat praktik bidan disambangi, ternyata bayi Popi tetap tidak bisa diambil. “Anakmu sudah di Berastagi,” kata bidan L sebagaimana ditirukan Popi. Atas kejadian itu, Popi didampingi LSM Pemberani membuat pengaduan ke Polres Tanjungbalai.
Ketua LSM Pemberani, Edward Sihotang mengaku prihatin dengan apa yang dialami Popi dan keluarganya. “Kami laporkan dua bulan lalu, tetapi sampai saat ini tersangka belum ditangkap,” kata Edward. Pada kesempatan itu, Popi dan suaminya didampingi Edward berharap agar anaknya segera ditemukan. Kapolres Tanjungbalai AKBP AyepWahyu Gunawan dikonfirmasi melalui Kasat Reskrim AKP Revi Nurvelani didampingi Kasubbag Humas AKPY Sinulingga mengatakan, kasus tersebut masih dalam penyelidikan. Menurutnya, terlapor dan sejumlah saksi sudah dimintai keterangan termasuk gelar perkara dan penjelasan kepada korban. (a32/F)
Polsek Dolok Masihul Didemo Ormas Islam Minta Polisi Berantas Judi Dan Narkoba DOLOKMASIHUL(Waspada): Massa dari Ormas Islam serta pelajar Kec. Dolok Masihul dan Kec. Serba Jadi, Serdang Bedagai berunjukrasa ke Mapolsek Dolok Masihul, Rabu (4/11). Mereka mendesak pihak kepolisian memberantas peredaran gelap narkoba, praktik perjudian dan segala bentuk kemaksiatan yang membaha-
yakan generasi muda. Pengunjukrasa terdiri dari Majelis Ulama Indonesia (MUI), Al Washliyah, Muhammadiyah, Nazir Masjid, Remaja Masjid,
Pengajian Kaum Ibu Al Hidayah, Pramuka, Gerakan Masyarakat Anti Narkoba (G-MAN) dan tokoh masyarakat itu, membentangkan berbagai poster. Ketua MUI dan Muhammadiyah Dolok Masihul Ustadz Mulkan Hasibuan, M. Ishak Jangga Wirana (Al Washliyah), H. Andi Ginting, SP (Kenaziran Masjid), Evi Permas (Al Hida-
Waspada/Edi Saputra/B
KAPOLSEK Dolok Masihul AKP.Wilson Siregar saat menerima aspirasi seratusan massa dari berbagai ormas Islam.
yah), Riki Hamdani mewakili Remaja Masjid dan Pramuka, Ustadz Nizar Piliang dan H.Madroi Nin Mai (Penasehat MUI) dalam orasinya meminta Polsek Dolok Masihul memberantas narkoba, judi dan segala bentuk kemaksiatan. Sebab, penyakit masyarakat itu sudah memasuki tahap darurat dan sangat meresahkan warga. “Kami tidak ingin anak dan cucu kami rusak karena narkoba, judi dan kemaksiatan lainnya. Masa depan generasi muda akan hancur karena narkoba sudah ada di setiap gang,” teriak Ustadz Mulkan Hasibuan diikuti H.Andi Ginting, M.Ishak Jangga Wirana, Ustadz Nizar Piliang dan Evi Permas serta seluruh peserta aksi. Bahkan salah seorang ibu, Sanimah Purba, 61, warga Kel. Pekan, Dolok Masihul sempat menangis di hadapan Kapolsek Dolok Masihul AKP Wilson Siregar. Dia meminta ketegasan polisi memberantas narkoba. Sebab, Sanimah telah merasa-
Karyawan Kilang Padi Rekayasa Perampokan Uang Rp161 Juta Milik Pengusaha Raib Hubungi kami Penerbit: PT Penerbitan Harian Waspada Komisaris Utama : Tribuana Said Direktur Utama: dr. Hj. Rayati Syafrin, MBA, MM SIUPP : 065/SK/MENPEN/SIUPP/A.7/198 tanggal 25 Februari 1988 Anggota SPS No. 13/1947/02/A/2002 KANTOR PUSA T Jalan Letjen Suprapto/Brigjen Katamso No. 1 Medan 20151 Tel: (061) 4150858, Faks Redaksi: (061) 4510025, Faks Tata Usaha: (061) 4531010. E-mail Redaksi: redaksi@waspadamedan.com KANTOR PERW AKILAN D AN BIRO Perwakilan dan Biro Jak arta: Jalan Siaga II No. 6 C Pejaten Barat, Pasar Minggu Jakarta Selatan. Tel: (021) 79197052, Faks: (021) 79199874. Perwakilan dan Biro Banda Aceh: Jalan Ratu Syafiatuddin No. 21 C, Banda Aceh. Tel & Faks: (0651) 22385. Perwakilan dan Biro Lhokseuma we: Jalan Iskandar Muda No. 65, Lhokseumawe. Tel: (0645) 42109. Biro Asahan, Batubara & Tanjungbalai: Jalan Sutami No. 30 Kisaran. Tel: (0623) 41412. Harga ik lan per mm kolom: Hitam-putih Rp. 13.000,-, berwarna Rp. 36.000,Halaman depan: hitam-putih Rp. 39.000,-, berwarna Rp. 108.000,Ukuran kolom: 40,5 mm. E-mail Iklan: iklan_waspada@yahoo.co.id Pencetak: PT Prakarsa Abadi Press, Jalan Sidorukun Medan. Isi di luar tanggung jawab percetakan
Polisi Tangkap Perampok TANJUNGBALAI (Waspada): Petugas Polsek Tanjungbalai Selatan meringkus perampok spesialis gembos ban mobil di Jalinsum Simpangkawat, Kab. Asahan, Senin (2/11) malam. Tersangka AD alias Robet, 30, warga Jl. Deblot Sundoro, Gg. Keluarga, Kel. Bagelen Kec. Padanghilir, Kota Tebingtinggi, ini ditangkap berdasarkan laporan masyarakat korban modus gembos ban. Tersangka sempat melawan saat akan diamankan, namun polisi dengan sigap melumpuhkannya. Pria berkaos oblong biru ini di kantor polisi mengaku sudah dua kali beraksi di Tanjungbalai, salah satunya nasabah Bank Mandiri, Jl Teuku Umar. Waktu itu satu unit mobil parkir di depan bank, lalu ban sebelah kiri ditusuk menggunakan kunci T yang telah diruncing. Tak berapa lama korban datang dan mengendarai mobilnya keluar areal parkir. Berjarak beberapa puluh meter, ban yang telah ditusuk kempes sehingga korban menghentikan mobilnya di pinggir jalan. Saat itulah komplotan beraksi, satu mengalihkan perhatian dengan berpura-pura membantu korban, dan satunya lagi menguras harta benda yang ada di mobil melalui pintu sebelah kanan. Setelah aksinya berhasil, para pelaku kabur meninggalkan korban. Selain modus ban gembos, para pelaku juga diduga kerap beraksi membobol swalayan dan grosir. Komplotan ini pernah beraksi di di grosi di Jl Cokroaminoto Kota Kisaran. Kapolres Tanjungbalai AKBP Ayep Wahyu Gunawan melalui Kapolsek TBS Rahman Takdir Harahap membenarkan penangkapan itu. Dari tangan tersangka, petugas mengamankan barang bukti berupa laptop, kunci T, HP, tas, harddisc, dan power bank. “Tersangka kita jerat Pasal 363 KUHP,” katanya. (a32/C)
LIMAPULUH (Waspada): Tiga pria asal Tebingtinggi nekat melakukan rekayasa perampokan dengan menggelapkan uang tunai Rp161 juta milik pengusaha beras. Rekayasa perampokan ini dilakukan Zi alias Congki, 52, warga Jl. Aluminium No. 2, Kecamatan Padang Ilir, Kota Tebingtinggi; 35, warga Jl. Karya Jaya, Lingkungan IV, Kec. Rambutan dan Is, 38, warga Komplek BTN Simpang Uyub. Informasi dihimpun Waspada, Selasa (3/11), aksi perampokan itu berlangsung pada Jumat (30/10) malam sekira pukul 20:00, di Jalinsum Kisaran - Limapuluh tepatnya di Desa Perkebunan Limau Manis, Kec. Limapuluh. Ro dan Congki merupakan karyawan perusahaan kilang padi Bina Mitra Desa Pelangiran, Laut Tador, Kec. Seisuka, Kab. Batubara. Keduanya dipercaya Rusli alias Bengko selaku pengusaha kilang untuk menagih uang beras ke sejumlah grosir di sekitar Labuhanbatu. Malam itu, Ro dan Congki
mengendarai mobil Rocky BK 1766 NE milik Bengko membawa uang tagihan beras sebesar Rp161 juta. Mobil tersebut melaju dari arah Kisaran menuju Limapuluh Tepat di Desa Perkebunan Limau Manis, mobil yang dikendarai kedua pelaku dihentikan Aris bersama temannya. Setelah mobil berhenti, Aris memin-ta Ro dan Congki keluar
dari mobil sambil menganiaya keduanya serta memecahkan pintu kaca kanan mobil Rocky. Setelah itu, Aris bersama temannya melarikan uang hasil tagihan beras sebanyak Rp161 juta serta dua handphone milik Ro dan Congki. Setelah itu, Ro dan Congki berobat ke klinik Al Hanauza Desa Petatal. Sabtu (31/10) siang, Ro dan Congki membuat
Waspada/Agusdiansyah Hasibuan/B
KANIT Resum Aiptu Wahidin dan Katim Buser Aipda JW Naibaho mengamankan barang bukti mobil Rocky.
pengaduan ke Polres Batubara. Namun petugas merasa ada kejanggalan terkait kronologis perampokan yang diceritakan Ro dan Congki. Setelah dilakukan olah TKP, petugas Sat Reskrim Polres Batubara berhasil mengungkap rekayasa perampokan tersebut serta menetapkan Ro dan Congki sebagai tersangka. Saat dilakukan pengembangan, Kasat Reskrim AKP M Arif Batubara dibantu Kanit Resum Aiptu Wahidin dan Katim Lidik Aipda JW Naibaho bersama anggotanya berhasil mengamankan Is di sekitar rumahnya di Komplek BTN Jl. Uyup Kota Tebingtinggi. Sementara Aris melarikan diri ke Pekanbaru. Kapolres Batubara AKBP M Agung Suyono melalui Kasat Reskrim AKP Muhammad Arif membenarkan adanya kasus rekayasa perampokan. “Kita menilai pengaduan pelapor ada kejanggalan sehingga dilakukan olah TKP serta pengembangan. Dalam tempo 3 jam, kasus rekayasa perampokan itu berhasil diungkap,” ujar Arif.(c05/C)
Mengelola Sawah Menyambung Hidup BAGI sebagian orang, menanam padi merupakan pekerjaan yang tidak menguntungkan dan membosankan. Kalaupun dilakukan, sebagian orang menjadikan pekerjaan bersawah itu sebagai pekerjaan sambilan. Tetapi bagi Lek Ciung malah sebaliknya. Dia merasa beruntung bisa menjadi petani sawah di Rantauprapat. Persawahan Aek Paing yang berada di Kecamatan Rantau Utara, jaraknya sekira 2 km dari ibukota Rantauprapat, merupakan salah satu areal persawahan yang masih produktif, luas dan dekat dengan daerah perkotaan. Lek Ciung, 60, memiliki seorang istri dan 5 anak yang kini sudah dewasa. Tiga diantaranya sudah berumahtangga. Beliau merasa nyaman bertempat tinggal di Aek Paing Bawah Kelurahan Aek Paing Kecamatan Rantau Utara. Saat disambangi Waspada, Selasa (3/11) di daerah persawahan Aek Paing, dia menceritakan, pekerjaan bertani khususnya menanam padi sudah ditekuninya sejak tahun 1979. Berbekal pengalaman sebagai tukang, Lek Ciung merantau ke Rantauprapat. Dalam
perantauannya dia kecantol dengan gadis desa Aek Paing. Mulailah Lek Ciung mengenal persawahan. Dengan modal tenaga dan sedikit bekal pengetahuan tanam padi, dia mulai bersawah sembari menekuni profesinya sebagai tukang untuk menutupi kebutuhan rumah tangga. Kini, Lek Ciung sudah bisa tersenyum. Dia sudah bisa memanen padi dan hasilnya cukup memuaskan. Rata-rata per
rante, dia memperoleh gabah padi 4 goni atau setara 196 kg. “Satu rante saya bisa peroleh uang dengan harga gabah Rp5.000 per kg, maka saya dapat mengantongi Rp980 ribu. Biaya yang saya keluarkan sekira Rp300 ribu per rante. “Kan lumayan keuntungan per rante saya peroleh,” paparnya. Lek Ciung yang kini sudah punya rumah sendiri dan beberapa ekor ternak sapi cukup senang. Pekerjaan bertukang
Waspada/Neirul Nizam Aru/B
Lek Ciung duduk di bibir parit sembari menunjukkan petak sawahnya yang kini mulai menguning di areal persawahan Aek Paing.
sebagai andalan dasar untuk bisa menghidupi keluarga sebelum panen padi, kini mulai dia tinggalkan. Dia lebih sering turun ke sawah sembari memandang hamparan padi yang menghijau dan menghirup udara segar di tengah pematang sawah. Beliau mempunyai tanaman padi di tiga lokasi sekitar persawahan Aek Paing. Petak pertama dekat dengan kediamannya. Petak tersebut sudah dia panen. Petak kedua seluas 17 rante, sedang perawatan dan pertumbuhan tanaman cukup baik. Pada petak ketiga seluas 6 rante. Namun sayang di petak ketiga dia terlambat memagar tanamanya dengan plastik putih. Pada area bagian tengah pematang sawahnya sudah habis dimakan tikus. Belum lagi burung yang melakukan serangan udara kalau tidak diusir juga bisa habis bulir-bulir padi yang mulai menguning. “Saya terlambat memagar tanaman padi saya. Biasanya setelah menanam benih ke pematang sawah. Saya sudah pagar keliling dengan plastik,” paparnya. * Neirul Nizam Aru/F
kan kehancuran keluarganya ketika salah satu putranya terjerat narkoba. Sementara itu, Kapolsek Dolok Masihul AKP Wilson Siregar memberikan apresiasi kepada masyarakat Kec. Dolok Masihul dan Kec. Serba Jadi atas dukungan terhadap pemberan-
tasan narkoba, judi dan kemaksiatan lainnya. “Jika dalam penanganan setiap kasus kejahatan, saya tidak tegas dan terkesan main-main, maka jabatan saya jadi taruhannya. Bahkan saya siap dicopot d a r i j a b a t a n ,” p u n g k a s AKP.Wilson Siregar.(c03/I)
Polres Batubara Tangkap Pengedar Sabu Asal Aceh LIMAPULUH (Waspada): Petugas Sat Res Narkoba Polres Batubara menangkap seorang pengedar sabu asal Aceh dalam penggerebekan di Hotel Sorake, Sei Balei, Senin (2/11) malam. Selain menangkap Jae, 56, warga Jambo Masjid, Lhokseumawe, Aceh, polisi juga menyita barang bukti satu ons sabu. Kapolres Batubara AKBP Muhammad Agung Suyono, SIK melalui Kasat Res Narkoba AKP Edison Siagian, SH mengatakan kepada Waspada, Selasa (3/11), pengedar sabu asal Aceh ini sudah diikuti sejak seminggu yang lalu. “Kita sudah menurunkan tim undercover untuk menggiring pengedar sabu asal Aceh itu,” kata Siagian didampingi KBO Sat Narkoba Iptu R. Sipayung. Berbekal uang Rp75 juta, petugas yang menyamar sebagai pembeli mengatur transaksi narkoba di Hotel Sorake, Sei Balei. “Sebelum transaksi, tersangka minta agar uang diperlihatkan. Setelah melihat uang tunai Rp75 juta, tersangka menunjukkan sabu yang dibungkus dalam plastik hitam di bawah springbed kamar nomor 7,” kata R. Ritonga, petugas yang menyamar. Jae sempat melawan ketika akan ditangkap. Namun berkat kesigapan petugas, tersangka Jae berhasil dilumpuhkan. Kepada Waspada, Jae mengaku berprofesi sebagai nelayan. Dia tiba di Batubara pekan lalu dengan menumpang bus Kurnia. “Aku kemari sama kawan, namanya Raj, warga Panton Labu, Aceh. Sabu itu punya dia. Aku tidak tahu apa-apa. Aku baru sekali ini ikut dia,” ujar pria beranak enam ini. (c05/C)
Waspada/Agusdiansyah Hasibuan/B
TERSANGKA Jae (duduk tengah) saat diperiksa KBO Sat Narkoba Polres Batubara Iptu R. Sipayung bersama anggota dengan barang bukti 1 ons sabu.
Deklarasikan Pilkades Damai SIDIKALANG (Waspada): Sebanyak 317 calon kepala desa dari 106 desa di Dairi, yang akan melangsungkan pemilihan kepala desa, 11 November 2015 mendeklarasikan Pikades damai di Balai Budaya Sidikalang, Selasa (3/11). Deklarasi dipimpinWakil Bupati Irwansyah Pasi, dihadiri unsur Muspida, Panitia Pemihan Kepala Desa (P2KD) dari desa masingmasing, pejabat kepala desa, para camat serta unsur Muspika. Secara serentak para calon Kades, membacakan deklarasi yang pada intinya siap kalah, mematuhi tahapan, menjaga kepentingan umum serta menjaga kekondusifan. Kapolres Dairi AKBP Ahmad David dalam kata pengarahannya menyebutkan pemilihan kepala desa diharap agar semua calon tetap menjaga keamanan dan jangan ada kecurangan, adu domba serta mematuhi tahapan yang telah ditentukan. Wakil Bupati Irwansyah Pasi pada kata sambutannya mengimbau bagi seluruh calon Kades, agar bersaing dengan sehat. Deklarasi Pilkades damai jangan hanya slogan. Tetapi harus betul terlaksana. (a20/C)
TP PKK Desa/Kelurahan Pelatihan LP3 SIBUHUAN (Waspada): Tim penggerak PKK mulai dari tingkat desa, kelurahan dan kecamatan mengikuti acara pelatihan dalam rangka meningkatkan wawasan para anggota PKK baik dari tingkat desa, kelurahan sehingga mampu memberdayakan masyarakat melalui pemberdayaan keluarga. Seperti disampaikan Ketua Tim Penggerak PKK Kabupaten Padanglawas Yusra Ali Sutan Harahap, Selasa (3/11) saat memberi sambutan pada acara pembukaan acara pelatihan lembaga pelatihan, pengelola program dan penyuluh PKK Kabupaten Padanglawas. Dikatakan bahwa kegiatan pelatihan ini merupakan kegiatan yang sangat penting, karena materi yang disampaikan merupakan penjabaran program prioritas dalam pelaksanaan kegiatan penggerak PKK. Sebagaimana permendagri nomor 1 tahun 2013 tentang pemberdayaan masyarakat melalui pemberdayaan keluarga, baik yang menyangkut kesekretariatan, panitia pokja beserta kerja sama dengan instansi/SKPD terkait. Sehingga para pengurus TP PKK desa, kecamatan dan kabupaten dengan pengetahuan praktis, berbagai program prioritas secara nasional dalam melaksanakan pengelolaan TP PKK. Selain meningkatkan pengetahuan dan keterampilan para anggota PKK di jajaran tim penggerak PKK kecamatan, desa dan kelurahan. Dan tim penggerak PKK Padanglawas, baik pelaksana 10 program pokok maupun yang terkait dalam berbagai perlombaan dalam rangka HKG, dan BBGRM, hari keluarga maupun program terpadu P2W-KSS. (a33/B)