Aceh
B10
WASPADA Kamis 2 Desember 2010
Kepanduan Di Aceh Kini Tumbuh Subur
Hari Ini Perkampungan BKPRMI Se-Sumatera Dibuka MEUREUDU (Waspada) : Gubernur Aceh, Irwandi Yusuf, hari ini dijadwalkan akan membuka secara resmi Kegiatan Perkampungan Kerja Badan Komunikasi Pemuda Ramaja Masjid Indonesia (BKPRMI) se-Sumatera di Meureudu, Kabupaten Pidie Jaya, Kamis (2/12) siang. Padahal, menurut rencana semula kegiatan Perkampungan BKPRMI IX tingkat Sumatera itu awalnya direncanakan akan dibuka Menteri BUMN, Dr. Ir. H. Mustafa Abubakar, M. Si dan dihadiri Menteri Kehutanan RI, Zulkifli Hasan. Namun, dengan berbagai kesibukan kedua Menteri itu tidak bisa hadir karena waktu bersamaan ada rapat Kabinet di Jakarta, kata Zulkifli M. Ali, S. Pd, M. Pd kepada Waspada di Meureudu, Rabu (1/12) siang. Meskipun demikian, kata Ketua Panitia Pelaksana, Zulkifli M. Ali, kedua pejabat Negara itu yakni Menteri BUMN dan Menteri Kehutanan akan hadir secara terpisah di Meureudu. “Pak Menteri Kehutanan Zulkifli Hasan akan hadir pada hari puncak penanaman seribuan batang pohon yang dipusatkan di komplekWisata Pantai Kuthang Trienggadeng, Pidie Jaya, besok harinya, Jumat (3/12),“ katanya. Sementara sebut Zulkifli M. Ali, Menteri BUMN, Dr. Ir. H. Mustafa Abubakar, M. Si berjanji akan hadir ke Meureudu, Pidie Jaya, satu hari selang berikutnya, tepatnya Minggu (5/12) menandatangani prasasti tentang pelestarian lingkungan dengan pembuatan taman kota di Kabupaten Pidie Jaya, dipusatkan di Lapangan Kota Meureudu persisnya depan Pendopo Kabupaten setempat. Menurut Ketua Panitia Pelaksanan Perkampungan BKPRMI se-Sumatera, Zulkifli M. Ali, semua persiapan tidak ad masalah, sehingga diharapkan dapat berlangsung sukses tanpa kendala yang berarti.(b21)
Model Pendidikan Fajar Hidayah Menyesatkan KOTA LHOKSEUMAWE (Waspada): Setelah melihat bukti rekaman dari salah seorang guru yang mengikuti pelatihan di Yayasan Fajar Hidayah Banda Aceh beberapa waktu lalu, Mursyid Yahya, Kadis Syariat Islam Kota Lhokseumawe menilai, model pendidikan yang diajari tutor dalam pelatihan itu menyesatkan. Pasalnya, para peserta pelatihan diwajibkan untuk memancing asmaul husna yang ditebarkan di lantai, lalu hasil pancingan diambil panitia sambil menginjak-injak Asmaul Husna tersebut. Kata dia, pihaknya prihatin atas peristiwa di Fajar Hidayah. Padahal, yayasan itu paling ternama di Aceh karena model pembelajaran di sana terpadu. “Pemerintah Aceh harus mencari tahu kenapa hal ini bisa terjadi. Bolehboleh saja melakukan model pembelajaran aktif dan cukup bagus, tapi jangan sampai salah. Pola pembelajaran Fajar Hidayah menyesatkan. Ini harus dihentikan,” kata Mursyid Yahya. Kata Mursyid, hal ini seharusnya tak perlu terjadi di Aceh mengingat telah banyak contoh dan pengalaman tentang aliran sesat di beberapa kabupaten di Aceh. (cmun)
Aliran Listrik Kantor Pusat Pemerintahan Bireuen Diputus BIREUEN (Waspada): Aktivitas perkantoran di Kantor Pusat Pemerintahan Kabupaten Bireuen, Rabu (1/12) pagi terkendala. Pasalnya, PT. Perushaan Listrik Negara (PLN) setempat memutuskan suplai arus listrik. Informasi yang di himpun Waspada kemarin menyebutkan, aliran listrik diputus sejak Selasa (30/11) siang akibat tunggakan rekening yang belum dilunasi. Kendati pada pusat pemerintahan itu memiliki genset, namun tidak dinyalakan juga. Sejumlah pegawai di sana mengatakan, untuk menyalakan mesin pembangkit itu memerlukan minyak yang lumayan besar. “Mungkin minyak tak ada, tapi kepastiannya saya tidak tahu juga,” ucap Kabag Humas, M. Zubair, SH, MH. Sementara Kepala PLN Ranting Bireuen, Ridwan Adam yang dihubungi via telefon antara lain mengatakan, pemutusan arus ke pusat Pemkab Bireuen terpaksa ditempuh akibat tunggakan rekening belum dibayar. Sebelumnya, kata Ridwan, Pemkab Bireuen telah berjanji akan melunasi tunggakan rekening listrik, Selasa (30/11). Namun ketika petugas PLN mendatangi kantor Pusat Pemerintahan Bireuen Bendaharawan Setdakab tidak berada di kantornya.Kendati sudah disambung kembali arus listrik, namun Ridwan mengatakan, tunggakan listrik belum dilunasi juga. (cb03)
Penerbangan Di Bandara SIM Banda Aceh Tiba (flight, asal, waktu):
Garuda Indonesia GA 146 Jakarta/Medan
Lion Air
JT 304 Jakarta JT 396 Jakarta/Medan
Sriwijaya Air
SJ 010 Jakarta/Medan
Air Asia
AK 305 Kuala Lumpur *
FireFly
Berangkat (flight, tujuan, waktu):
15:45 GA 147 Medan/Jakarta
16:20
11:35 JT 397 Medan/Jakarta 20:00 JT 307 Jakarta
06:40 12:15
12:55 SJ011 Medan/Jakarta
13:25
12:20 AK 306 Kuala Lumpur *
FY 3401 Penang ** 14:10 FY 3400 Penang “” * Setiap Senin, Rabu, Jumat dan Minggu. ** Setiap Selasa, Kamis dan Minggu.
12:45 14:30
Waspada/Muhammad Zairin
PEMBUKAAN: Presiden SBY bersama Ibu Ani didampingi Gubernur Irwandi Yusuf (kiri) saat berjalan di bumi perkemahan ‘Seulawah Scout Camp, usai membuka Perkemahan Wirakarya Nasional VII tahun 2010, Selasa (30/11) di kawasan Laweung, Kecamatan Mutiara, Pidie.
TAMAN Hutan Rakyat (Tahura) di kawasan Laweung, Kec Mutiara, Kab Pidie, dalam sepekan ke depan hiruk pikuk. Banyak orang berseragam lalu lalang. Di salah satu kawasan Tahura itu, ribuan Pramuka Pendega dan Penegak dari seluruh Indonesia berkumpul. Dalam tahun 2010 ini, Kwartir Daerah (Kwarda) Gerakan Pramuka Aceh telah berhasil membangun bumi perkemahan (bumper) di kawasan seluas 52,5 hektar. Total area yang disiapkan mencapai 120 hektar. Bumper itu kemudian ditabalkan nama dengan ‘Seulawah Scout Camp’. Dengan posisi di lintasan Jalan Trans Sumatera, atau 80 kilometer arah timur Kota Banda Aceh, tentu akan menjadi pusat perhatian masyarakat yang melewatinya. Even besar dan skala nasional pertama dilaksanakan di bumper itu adalah Perkemahan Wirakarya (PW) Nasionl VII tahun 2010. PW Nasional yang diikuti 7.000 Pramuka Pendega dan Penegak dari seluruh tanah air itu, dibuka Presiden Susilo Bambang Yudhoyono, Selasa (30/11). Sementara penutupan kegiatan perkemahan yang lebih fokus kepada bakti sosial itu direncanakan oleh Wapres Boediono, 6 Desember 2010. Para Pramuka Penegak yang berusia 16-20 tahun dan Pendega berusia 21-25 tahun akan melakukan bakti sosial di tiga wilayah, yakni Kota Sabang, Kabupaten Aceh Besar dan Pidie. Artinya Seulawah Scout Camp menjadi maincamp dan wilayah bakti sosial menjadi subcamp. Perkemahan Wirakarya ini lebih menekankan kepada kegiatan bakti sosial secara nyata para Pramuka Penegak dan Pandega kepada masyarakat. Sementara Jambore biasanya lebih fokus kepada kegiatan internal kepanduan. Bakti sosial ini salah satu kode kehormatan Tri Satya, ikut serta membangun masyarakat. Ketua Kwartir Nasional Gerakan Pramuka, Prof. Dr. dr. H. Azrul Azwar, MPH melabuh harapan kepada adik-adik Pramuka. “Kakak mengharapkan adik-adik dengan semangat juang, pengabdianyangikhlasdanbersungguh-sungguhmelaksanakan kegiatan bakti sosial ini, baik fisik dan nonfisik,” pinta Azrul. Kegiatan bakti fisik yang akan dilakukan di tiga sub camp antara lain, pembangunan MCK, menara air, pembuatan jalan setapak, perbaikan Poskamling, pembuatan bak sampah, pembuatan kandang satwa dan pembersihan gampong.
Untuk bakti nonfisik, peserta bakal melakukan penyuluhan kesehatan (bahaya narkoba, HIV/Aids, flu burung), pengolahan sampah dan pembuatan kompos. Bakti ini tersebardi sub camp Pidie, yaitu Dayah Khairuddarani, Dayah Al-Fikri dan Dayah Al-Hidayah. SubcampAcehBesar,denganlokasiDayahRuhulFalaah, Dayah Nurul Huda, Gampong Jantho Batu, Kebun Binatang Jantho Baru dan Kota Banda Aceh, masing-masing di Dayah Al-Islah Aziziyah dan Dayah Madinatul Fatah. Secara bergiliran setiap peserta akan dirotasi dan tinggal selama dua hari dikemah yang berdekatan dengan proyek bakti masyarakat. Mereka juga akan melakukan bina satuan yakni melatih permainan kepramukaan (scout games) yang menyenangkan kepada murid sekolah dasar dan anak-anak setempat. Azrul mengaku pelaksanaan Perkemahan Wirakarya Nasional 2010 di Aceh sungguh sangat istimewa. Bukan saja karena kegiatan kepramukaan berskala nasional yang baru pertama kali dilaksanakan di Aceh, tetapi juga sekaligus memperlihatkan perkembangan kepramukaan di Aceh yang sangat luar biasa. “Dalam tempo kurang dari lima tahun, Pramuka di Aceh telah bangun kembali. Dari semula takut mengenakan setangan leher merah putih, kini dengan gegap gempita membela dan mempertahankan NKRI,” ujar Azrul dalam laporannya saat pembukaan PW Nasional tersebut. Gubernur Aceh, Irwandi Yusuf yang memberi sambutan pada pembukaan PW Nasonal itu mengakui bahwa suasana damai di Aceh, semangat kepanduan mulai bergairah kembali di bumi Serambi Mekkah. Berbagai even pramuka internasional telah diikuti Aceh dalam tiga tahun terakhir ini, seperti Jambore ke-26 Asia Pasifik di Filipina tahun 2009, juga mengikuti Jambore Pramuka di Korea Selatan, Desember 2010, serta anggota Pramuka Aceh juga mewakili Indonesia untuk mengikuti kegiatan Boy Scout Of America (BSA) National Scout Jamboree di Washington DC, AS. Terakhir, ungkap Irwandi, tahun depan 18 putra-putri Pramuka Kwarda Aceh akan mengikuti Jambore Internasional di Swedia. Muhammad Zairin
Umat Islam Di Aceh Mulai Lemah ACEH UTARA (Waspada): Abu Mustafa Achmad, Ketua Majelis Permusyawaratan Ulama (MPU) Kabupaten Aceh Utara mengatakan, kondisi umat islam di Provinsi Aceh mulai lemah, karena tidak memiliki benteng yang kokoh. Demikian Abu Mustafa Achmad, kepada Waspada, Rabu (1/12) usai memberikan materi dalam kegiatan muzakarah ulama diWisma Kuta Karang Baru Lhokseumawe. Menurut Abu Mustafa, benteng yang dimaksudkan adalah sebuah qanun tentang pelaksanaan Syariat Islam yang mengatur mulai dari persoalan akidah hingga sanksi-sanksinya bagi pelanggar. Akibat dari ketiadaan qanun itu, banyak aliran sesat masuk dan berhasil menyebarkan ajaran sesat itu kepada sebagian masyarakat Aceh. Beberapa aliran sesat yang telah terdeteksi kehadirannya adalah Abraham Milata. ”Ajaran ini menggratiskan shalat kepada pengikutnya dan menganggap Nabi Muhammad sebagai pembual. Ajaran ini telah menyebar luas di Peusangan,
Bireuen. Lalu, aliranWahdatulWujud, selain menggratiskan shalat kepada pengikutnya, aliran ini juga menyebutkan, tuhan itu ada pada diri tiap-tiap manusia,” jelasnya. Kemudian, ajaran sesat yang diperkenalkan Lembaga Dakwah Islam Indonesia (LDII). Intinya, siapa saja telah melaksanakan kegiatan makanmakan di mesjid, maka orang itu dan mesjid tersebut akan dimasukkan dalam neraka dan anehnya lagi, para pengikut LDII telah dijamin mendapatkan satu kursi di surga kelak. Agar persoalan ini dapat segera diantisipasi, Abu menyarankan Pemerintah Aceh harus segera membuat qanun Syariat Islam yang sempurna. “Dua tahun lalu di Banda Aceh dalam pertemuan Muzakarah Ulama tingkat provinsi telah pernah kita usulkan, supaya pemerintah segera bikin qanun Syariat Islam. Anehnya, hingga kini, qanun itu belum dibuat juga. Kenapa belum dibuat, kami belum tahu sebabnya,” kata salah seorang ulama kharismatik Aceh itu. Selain faktor belum adanya qanun, aliran sesat mudah masuk Aceh, karena masyarakat Aceh paling mudah digoda dengan uang. Seperti
cerita tempo dulu, saat Belanda melakukan tindakan penjajahan. Untuk membunuh orang Aceh cukup menebarkan uang logam ke perdu bambu. Jika persoalan ini tidak segera diantisipasi semua pihak, maka warisan Syariat Islam yang dititipkan Sultan Iskandar Muda akan menemui masa kehancuran. Selain itu, tambah Ketua MPU, maju mundurnya sebuah daerah atau sebuah negeri tergantung pada pemimpinnya. Bahkan hal ini jauh hari sebelumnya, Rasulullah telah memperingatkan umat muslim untuk memilih pemimpin yang mampu memperlihatkan yang mana yang benar dan salah. Selama ini, untuk menjaga umat Islam dari kesesatan di Aceh hanya dilakukan MPU. Upaya MPU selama ini gagal karena MPU tidak memiliki kekuatan hukum dan perangkat lainnya. Acara Muzakarah Ulama se-Aceh Utara diikuti oleh 80 peserta dari 27 kecamatan. Dalam muzakarah kali ini membahas tentang pendidikan yang menjurus ke arah akhlak dan cara-cara menangkal ajaran sesat, serta tawasul yakni berdoa atas keberkatan orang lain. (cmun)
5 Terdakwa Kasus SS Dituntut 5 Tahun Penjara TAPAKTUAN ( Waspada): Jaksa penuntut umum (JPU) dari Kejaksaan Negeri Tapaktuan, Muhammad Haris, SH, Rabu (1/12) menuntut lima terdakwa kasus pesta sabu-sabu yang melibatkan oknum anggota dewan, PNS, dan kontraktor, masing-masing satu tahun penjara. Sidang yang digelar di ruang sidang Pengadilan Negeri Tapaktuan, dipimpin Hakim Ketua Ratmoho, SH, T.Almadyan, SH dan Mukhtaruddin, SH. Sidang dengan agenda pembacaan tuntutan jaksa itu, mendapat perhatian masyarakat dan kalangan pers. Dari delapan tersangka yang terlibat,
hanya lima tersangka yang diajukan menjadi terdakwa ke pengadilan, karena mereka tertangkap tangan. Sedangkan tiga lainnya, ditangkap aparat keamanan sebagai hasil pengembangan dan berkas perkaranya masih dalam proses. Kelima terdakwa yang dituntut dalam kasus yang menghebohkan warga Kotanaga itu, meliputi T. Arbidinsyah Irma, Sanusi Abubakar, Salman, Ir. Erwinsyah dan T. Mudasir. Sementara tiga lainnya hasil pengembangan polisi adalah ANH, staf BPD Tapaktuan, Her staf di kantor KIP Aceh Selatan dan Azh, anggota Polres Aceh
Selatan . JPU Muhammad Haris,SH dalam amar tuntutannya mengatakan, kasus pesta SS digerebek polisi Resort Aceh Selatan, 20 September lalu, terjadi di Komplek Telkom Desa Lhok Bengkuang Tapaktuan dan lima tersangkanya tertangkap tangan. Karena itu kata Haris, berdasarkan barang bukti dan keterangan para saksi yang dihadirkan di depan sidang sebelumnya, secara sah dan meyakinkan para terdakwa melanggar pasal 127 ayat (1) Undang-undang No:35 tahun 2009 tentang Narkotika junto pasal 55 ayat (1) ke satu KUHP.(b19)
Vario Kontra GL Pro, 1 Tewas, 2 Luka LHOKSUKON, Aceh Utara (Waspada): Tabrakan maut antara Sepeda motor GL Pro danVario terjadi di lintasan Keude Blang Jruen – Bayi, Kec Tanah Luas, Aceh Utara, Selasa (30/11) sekitar pukul 23:00. Pengendara GL pro tewas setelah sempat dibawa ke RS Cut Meutia Lhokseumawe. Sementara pengendara Vario dan seorang teman boncengannya, luka berat. Keterangan dihimpun Waspada, Rabu (1/12), malam itu pengendaraVario BL 5782 NJ, Zulfahmi, 18, mantan pelajar asal Desa Tanjong Putoh, Kec. Tanah Luas yang berboncengan dengan teman sede-
sanya, Amri, 15, melaju kencang dari arah Blang Jruen menuju arah Desa Bayi. Setiba di tikungan Desa Tanjoeng Baloy, Kec. Tanah Luas, Zulfahmi kehilangan kendali, lalu sepeda motornya oleng dan langsung tertabrak Sepmor Honda GL Pro BL 6824 KH, yang dikemudikan M Jafar Abas, 55, warga Desa Leuhong, Kec. Tanah Luas, dari arah berlawanan. “Akibat tabrakan itu, M Jafar Abas kritis dan akhirnya meninggal dunia setelah sempat dibawa ke Rumah
Sakit Cut Meutia Lhokseumawe, sedangkan Zulfahmi dan Amri mengalami luka,” kata Kapolres Aceh Utara AKBP Farid BE melalui Kasat Lantas AKP Siswara HC, kemarin. Pada kesempatan itu, Kasat Lantas, menghimbau para pengguna kendaraan, baik roda dua maupun lebih, tidak kebut-kebutan di jalan. Lebih-lebih di jalan kecamatan atau jalan desa. Potensi kecelakaan lalulintas di jalan desa amat besar karena badan jalannya cukup kecil atau sempit.(cmus)
Sidang Dugaan Korupsi Mantan Bendahara Disdik Bireuen
Penasehat Hukum: Dakwaan JPU Keliru BIREUEN (Waspada): Penasehat hukum M Husin, SH bersama Yusriadi, SH dalam eksepsinya terhadap dakwaan JPU sidang dugaan korupsi Disdik Bireuen tahun 2007 dengan terdakwa tunggal Fauzan bin A Rahman, 33, mantan bendahara pengeluaran digelar PN setempat, Selasa (30/11), menyebut sebagai tidak jelas dan keliru. Ketidakjelasan dan kekeliruan JPU, kata M Husin, SH, mantan KadisdikYusri S.Sos sebagai pengguna anggaran dan 19 Kasek sebagai penerima alokasi dana DAK (Dana Alokasi Khusus), Dana Pendidikan Aceh dan dana APBD Kab. Bireuen tahun2007tidakdilibatkansebagaitersangka/terdakwa dalam kasus dugaan korupsi.
Anggota DPRK Bireuen 2007 juga diminta diajukan sebagai tersangka/ terdakwa, lantaran menerima pertanggungan jawaban (LPJ) Bupati dalam sidang DPRK terhadap alokasi dana tersebut. Majelis Hakim dipimpin Hakim Ketua Syafruddin, SH dengan hakim anggota masing-masing Zulkarnaen, SH, MH, Adi Muri, SH, dan panitera pengganti Feri. Sementara tim JPU masing-masing Faisal Moga, SH, dan Mawardi, SH, dalam sidang yang digelar Selasa, hanya mendengarkan pembacaan eksepsi penasehat hukum terdakwa terhadap dakwaan JPU. Penasehat hukum terdakwa M
Hussin, SH bersamaYusriadi, SH yang membacakan eksepsi bergantian setebal 7 halaman menyatakan, surat dakwaan Jaksa Penuntut Umum Faisal Moga, SH terhadap terdakwa Fauzan bin A Rahman, 33, mantan bendahara Disdik Bireuen, tidak jelas dan kabur atau batal demi hukum. Dakwaan JPU terhadap rangkaian perbuatan terdakwa Fauzan bin A Rahman yang telah menguntungkan diri sendiri berdasarkan hasil perhitungan BPKP Provinsi NAD, S-566/ PW.01/5/2009 tanggal 21 Oktober 2009, mengakibatkan kerugian keuangan negara/daerah senilai Rp439.203.000.(b16/amh)
Waspada/Muhammad Zairin
PENGHIJAUAN: Pramuka peserta Perkemahan Wirakarya Nasional Tahun 2010 bergerak dari Seulawah Scout Camp untuk melakukan penghijauan di sub camp sebagai bagian dari bakti sosial, Rabu (1/12). Presiden SBY saat membuka PW Nasional, berharap Pramuka menjadi pelopor penanaman pohon, merawat dan menjaga lingkungan.
Firmandez Dipastikan Pimpin Kembali PKPI Aceh BANDA ACEH (Waspada): H. Firmandez dipastikan akan kembali memimpin Partai Keadilan dan Persatuan Indonesia (PKPI) Provinsi Aceh untuk masa bakti 2010-2015 mendatang. Munculnya nama Firmandez yang juga anggota DPRA dari partai PKPI, itu terungkap dalam konferensi pers yang digelar di Hotel Sultan Banda Aceh, Rabu (1/12), menjelang diselenggarakan Konferensi Provinsi (Konferprov) III, PKPI Aceh. Konferprov III PKPI Provinsi Aceh dijadwalkan berlangsung pada (810/12), di Hermes Palace Hotel, Banda Aceh yang akan dibuka oleh Ketua Umum PKPI Letjen (Purn) Sutiyoso.“Tentang pencalonan ketua, kelihatannya akan terjadi aklamasi karena sampai saat ini baru satu orang calon yang mendaftar yaitu Firmandez,” ungkap Ketua Panitia Indra Azmi, SE didampingi Sekretaris PKPI Aceh Ir. P.P. Andry Agung, MM dalam konferensi pers yang juga dihadiri Firmandez. Menanggapi kemungkinan terjadi calon tunggal dalam Konferprov PKPI mendatang, Firmandez dengan terbuka meminta kepada kader-kader terbaik partai mencalonkan diri. “Kita membuka seluas-luasnya kepada kader-kader terbaik partai untuk mencalonkan diri. Tidak ada pembtasan dalam jabatan ketua,” ujar Firmandez memberi semangat kepada rekanrekan lain untuk mencalonkan diri sampai dengan konferensi dimulai. Kecuali itu, Firmandez juga mengungkapkan keberhasilan partainya dalam pemilu legsilatif lalu, meraih satu kursi di DPRA dan 23 kursi di DPRK se-Provinsi Aceh. Malah, kata dia, di Kota Subulussalam PKPI berhasil menjadi pemenang pemilu, sehingga kadernya menjadi ketua DPRK. Selain itu, kader PKPI juga menjadi Wakil Ketua DPRK Aceh Singkil dan Wakil Ketua DPRK Aceh Selatan. “Jadi kita ingin terus berjuang dan PKPI Aceh sangat dibanggakan dibandingkan dengan provinsi lainnya dalam meraih suara,” tutur Firmandez yang telah memegang jabatan dua kali itu. Bahkan, Firmandez menargetkan dalam pemilu mendatang Provinsi Aceh sekurang-kurangnya ada lima orang anggota legislatif yang akan duduk di DPR Aceh, sedangkan untuk pusat ditargetkan dua orang. Lebih lanjut Ketua Panitia Indra Azmi, SE menyatakan konferensi PKPI Aceh ini akan diikuti 320 peserta. Turut dihadiri selain ketua umum PKPI juga akan hadir Ketua Dewan Pakar PKPI Ibu Prof.Meutia Hatta dan Sekjen Lukman F Mokoginta. Di sela-sela konferensi, Sutiyoso juga akan melantik Barisan Muda Penegak Keadilan dan Persatuan Indonesia (BM PKPI) Provinsi Aceh. (b06)
Puluhan Gajah Liar Menyebar, Kamp Dipindahkan ACEH UTARA (Waspada): Puluhan gajah liar yang selama ini mengamuk disejumlah titik dalam Kabupaten Aceh Utara, awalnya bersarang di kawasan Desa Buket Linteung, Kecamatan Langkahan, tapi dalam dua hari terakhir pasca penggiringan mulai menyebar dan kucar-kacir kesejumlah titik, termasuk ke kawasan Geureudong Pasee dan Kuta Makmur, kab setempat. Untuk mencegah amukan yang lebih besar, kini Tim Gajah dari Balai Konservasi Sumber Daya Alam (BKSDA) Aceh, dan relawan LSM Selamatkan Isi Alam Fauna dan Flora (SILFA) bersama empat gajah jinak yang didatangkan dari Saree, kab. Aceh Besar, kini dipindahkan ke Desa Mbang, Kecamatan Kuta Makmur, Kab. Aceh Utara. “Empat ekor gajah jinak telah dipindahkan, Selasa (30/11) sekira pukul 16:00 ke titik lain, soalnya menurut pengakuan masyarakat gajah yang selama ini mengamuk di Langkahan sudah berpindah ke Kuta Makmur,” ujar Direktur LSM SILFA, Irsadi Aristora kepada Waspada, Rabu (1/12). Menurut laporan relawan SILFA di lapangan yang ikut bersama Tim Gajah dari BKSDA, lanjut Irsadi, puluhan gajah liar yang selama ini mengamuk di sejumlah titik di Kec. Langkahan, di antaranya paket 20, paket 15 dan Alue Munjei, Desa Buket Linteung, Kec. Langkahan, tetapi pasca diturunkannya gajah jinak untuk mengatasi amukan, kini puluhan gajah yang tergabung dalam beberapa kelompok mulai pecah. “Kita memperkirakan, sebagian kelompok gajah di Langkahan, naik ke gunung, saat dilakukan penggiringan, namun sebagian lainnya lari ke arah barat Langkahan, yaitu ke kawasan Kuta Makmur,” ungkap Irsadi seraya mengatakan untuk kejelasan gajah di Aceh Utara, masih dalam pemantauan tim gajah dan relawannya di lapangan. “Kita duga gajah yang di Langkahan, mulai pecah kelompoknya. Namun apakah benar gajah di Langkahan, lari ke Kuta Makmur, atau gajah di Kuta Makmur, kelompok yang terpisah dari kelompok gajah di Langkahan, ini masih dalam penelusuran relawan kita,” ujar Irsadi. Dia menyebutkan, pihaknya akan terus memantau keberadaan gajah di Aceh Utara dan sekitarnya. Hal itu dianggap penting mendesak Pemda Aceh, dan BKSDA Aceh, menggiring gajah dari perkampungan ke habitatnya jika terjadi amukan di tengah-tengah perkampungan.“Kita minta Pemerintah Aceh menangani amukan gajah di Aceh serius,” tandas Irsadi. (cmad)