Waspada, Kamis 16 Desember 2010

Page 26

Laporan Khusus

B12

WASPADA Kamis 16 Desember 2010

Tokoh Penggerak Administrasi 10 Tokoh Penggerak Pembangunan Dr RE.Nainggolan, MM

TIDAK berlebihan rasanya jika dikatakan bahwa sosok Rustam Efendi (RE) Nainggolan sebagai contoh orang yang disiplin dan rapih dalam menjalankan administrasi pemerintahan. Orang mesti belajar bagaimana mengabdi dengan penuh dedikasi di bidang birokasi pada sosok satu ini. Inilah salah satu alasan mengapa dia dipercaya menjabat sebagai Sekretaris Daerah Provinsi Sumatera Utara (Sekdaprovsu) di masa pemerintahan Gubernur Sumut Drs Rudolf M.Pardede. Dia masih terus dipercaya ketika kepemimpinan di Sumut telah berganti ke Syamsul Arifin dan Gatot Pudjonugroho sampai masa pensiunnya.

Dia juga pernah menjabat posisi strategis lainnya di Pemprovsu, seperti Kepala Bappeda Provsu dan Kepala Bainfokom Provsu. Sebelumnya dia bahkan pernah menjadi Bupati DiTapanuli Utara, Ketua BAPPEDA Tapanuli Utara, serta Sekwilda Pemkab Dairi. Di bawah kepemimpinannya, daerah-daerah tersebut memiliki kelebihan tersendiri yang tidak dimiliki daerah lain. Di setiap jabatan yang dipercayakan kepadanya, dia selalu mencatatkan namanya sebagai orang yang berhasil bahkan hampir tanpa cacat. Dari track record yang sangat baik inilah RE.Nainggolan mestinya adalah orang yang memiliki karakter kepribadian yang sangat kuat. Dan memang begitulah adanya.

Harian Berita Sore

Di Ulang Tahunnya ke-12 yang jatuh pada tanggal 11 Desember 2010, Harian Berita Sore menggelar serangkaian kegiatan. Drai mulai menjamu anak yatim piatu, lomba penulisan karya ilmiah popular sampai penganugerahan Tokoh Penggerak Pembangunan. Dari hasil seleksi ketat panitia menetapkan 10 orang sebagai Tokoh Penggerak Pembangunan di masing-masing bidangnya. Ke-10 orang itu memiliki track record yang mengagumkan di 10 bidang berbeda. Inilah mereka.

Tokoh Penggerak Olahraga

Tokoh Penggerak Penataan Kota

Gus Irawan Pasaribu

Drs H.Rahudman Harahap, MM

TERLALU banyak nilai plus dan talenta yang dimiliki pria kelahiran Padang Sidempuan 31 Juli 1964 ini. Dia jagoan beberapa cabang olahraga, ahli manajemen, bankir visioner, suara pun merdu bak biduan saat bersenandung. Multi talenta itulah yang dipadukan Gus Irawan Pasaribu dalam menahkodai biduk Komite Olahraga Nasional Indonesia (KONI) Sumut periode 2007-2011. Sejak terpilih sebagai Ketua Umum tiga tahun silam, suami dari Asrida Murni Siregar ini menjadikan KONI Sumut sebagai organisasi besar. Hanya beberapa bulan kepemimpinannya, Direktur Utama PT Bank Sumut itu berhasil membawa Sumatera Utara meraih Juara Umum untuk kali pertama dalam ajang Pekan Olahraga Wilayah (Porwil) se - Sumatera 2007 yang diadakan empat tahun sekali. Di tangannya, KONI Sumut selalu berupaya memasukkan unsur hiburan dalam setiap even yang mereka gelar, seperti halnya pada Porprovsu 2010 lalu. Mantan Ketua Umum Persatuan Atletik Seluruh Indonesia (PASI) Tebing Tinggi 1996-2000 dan Ketua Umum PASI Sumut 2002–2007 itu menyadari sepenuhnya, gebyar olahraga ibarat ‘sayur tanpa garam’ jika minus entertaint. Transformasi ilmu dan pengalaman itu semua, diyakininya akan sangat bermanfaat dalam mewujudkan obsesi dan misi besarnya, menjadikan Sumut sebagai tuan rumah Pekan Olahraga (PON) buat kali kedua, tahun 2020 mendatang. Dengan Riau sebagai tuan rumah PON 2012 dan Jawa Barat pada 2016, Tokoh Penggerak Pembangunan Olahraga Sumatera Utara 2010 dari Harian Berita Sore itu mengaku, KONI Sumut juga terus berkomunikasi dan saling dukung.

KONSEP Walikota Medan Drs H Rahudman Harahap, MM untuk menata Kota Medan dengan meningkatkan perbaikan infrastruktur dan penataan pedagang kaki lima maupun pasar-pasar di Kota Medan. Semua harus dibenahi yakni seperti jalan, drainase, marka jalan dan PKL yang berjualan di badan jalan. Pedagang kaki lima ini sebenarnya salah satu potensi bagi Medan, tapi dengan catatan dapat ditata dengan baik dan benar. Pemko harus dapat membinanya dengan memberikan jalan untuk dapat mereka berusaha dengan baik tanpa menggangu kepentingan umum. Untuk mewujudkan program ini, pada APBD tahun 2011 Pemko Medan akan mencoba kerjasama dengan stakeholder dan para Satuan Kerja Perangkat Daerah (SKPD) untuk melakukan pembinaan secara bersama-sama dalam mengatasi pedagang kaki lima. Rahudman berharap dalam menata Kota Medan kedepan peran masyarakat sangat dibutuhkan dalam mewujudkan kota yang nyaman dan sejahtera. Dalam hal ini, dalam waktu dekat Pemko akan mengajukan tata ruang kota. Dikatakan Rahudman, apabila nantinya pasar induk tersebut telah dapat difungsikan, maka mobil-mobil pengangkut sayur mayur dari Tanah Karo tidak lagi memasuki inti kota Medan. “Semua kita lakukan untuk penataan kota ini. Saya juga akan terus menerus mencari solusi untuk para pedagang kaki lima khususnya yang berjualan di badan jalan. Jadi, semua harus ditata dengan baik agar tidak kelihatan sembrawut dan kumuh,” katanya.

Tokoh Penggerak Pariwisata Hendra Arbie

BICARA peningkatan kualitas pariwisata di daerah ini pasti tak akan lengkap tanpa tokoh yang satu ini. Karena begitu banyak perannya mendorong kemajuan pariwisata di daerah ini membuat Harian Berita Sore menobatkannya sebagai tokoh penggerak pembangunan pariwisata Sumut. Hendra Arbie, pria kelahiran 1 Desember 1964 ini, sebenarnya sudah berbuat banyak untuk memajukan pariwisata Sumut. Kalau dihitung dengan jari, mungkin kiprahnya belumlah selama senior dan para pemilik hotel yang sudah malang melintang. Namun jumlah waktu tentu tak perlu kalau ternyata tak punya visi memajukan industri pariwisata yang sering disebut industri tanpa asap ini. Hitunghitungannya Hendra Arbie baru serius menggeluti dunia pariwisata ketika 1997 krisis ekonomi dimulai. Kalau itu pariwisata nasional dan lokal ikut terpuruk. Hendra Arbie yang baru pulang dari Australia pun memilih menggeluti dunia barunya. Padahal dia sebenarnya tamatan jurusan IT (information technology). Wajar kalau sekarang pria berkacamata minus itu mampu memadukan konsep pariwisata yang dipadu dengan teknologi. Kenapa tertarik dengan dunia pariwisata. Dia menjawab ringan hidup seseorang itu ada yang by design dan ada by accident. Dia menjawab seperti bercanda. Tapi betul memang, kalau dilihat dari latar belakang pendidikan dia bukanlah orang yang diciptakan (by design) menggeluti dunia pariwisata. Tetapi by accident yang kemudian membuat orang mengenal kiprahnya di industri tersebut. Menurut dia, jika bicara pariwisata maka tiga stakeholder harus satu kata satu perbuatan.

Tokoh Penggerak UKM OK Khaidar Aswan BICARA mengenai Khaidar Aswan, jarum jam langsung mundur ke masa kejayaan PSMS Medan di era 1980-an. Khaidar dan kawan-kawan sangat disegani pada pentas sepakbola nasional dengan catatan sukses di antaranya menjuarai Divisi Utama Perserikatan PSSI 1984 dan 1985. Belakangan, mantan gelandang handal itu mengalihkan keahliannya membagi-bagi pada sektor lain. Drs OK Khaidar Aswan menjadi pembagi modal bagi Usaha Kecil dan Menengah (UKM) dengan berbasiskan menabung. Tokoh Melayu bergelar Datuk Muda Paduka Diraja dari Sultan Serdang itu, ternyata malah sudah 11 tahun akrab dengan UKM. Melalui jabatannya sebagai Koordinator PKBL PT Pertamina Regional I, dia telah membina belasan ribu pengusaha kecil dan menengah. Dalam rentang waktu 1999-2010 memimpin PKBL, pihaknya telah mengucurkan dana lebih dari 200 miliar rupiah ke UKM Bina Mitra Pertamina. Pebisnis yang sudah ‘terlanjur cinta’ UKM itu memperluas lagi jaringannya dengan mendirikan BMT (Baitul Maal wat Tamwill) Dirgantara, supaya bisa menjangkau pengusaha kecil dan menengah sampai ke pelosok pedesaan.

Tokoh Penggerak Investasi Drs H Abdillah, SE, Ak, MBA MASA kepemimpinannya ditandai dengan berbagai macam proyek penataan dan pembangunan kota. Dialah Drs H.Abdillah, SE, Ak, MBA yang lahir di Medan 19 Mei 1955, mantan Walikota Medan tahun 2000-2008. Kepemimpinannya ditandai dengan berbagai perkembangan yang belum pernah terjadi sebelumnya. Investasi meningkat tajam sejalan dengan meningkatnya Pendapat Asli Daerah (PAD) yang menjadi sebab bagi melonjaknya APBD kota Medan. Tidak hanya sampai di situ, mantan walikota Medan yang dikenal dengan keramahannya juga menyetujui pembangunan berbagai pusat perbelanjaan moderen. Banyak bangunan megah kini dapat dinikmati masyarakat Kota Medan, dan tentu saja turut menjadi kebanggaan masyarakat Kota Medan. Sebut saja hotel berbintang bertaraf international seperti JW Marriot, Grand Aston, dan Cambridge Hotel. Ketiga hotel international itu merupakan prestasi Abdillah dengan mendatangkan investor, membangun kota Medan menjadi Medan Metropolitan. Sangat pantas, sebagai kota terbesar ketiga di Indonesia, Medan selayaknya memiliki fasilitas yang bertaraf international. Patut diancungkan jempol, semasa menjabat sebagai Walikota Medan, Abdillah investasi mengalir deras. Ini tidak lain karena keluasan pergaulan dan sosok Abdillah yang diterima berbagai kalangan di lokal, nasional maupun internasional. Maka PAD pun tergenjot hingga mencapai angka triliunan rupiah pada APBD kota Medan. Suatu capaian yang luar biasa.

Tokoh Penggerak Pemuda H Muhammad Idaham, SH, MSi WALIKOTA Binjai H Muhammad Idaham, SH, M.Si ini juga sudah tidak asing lagi di organisasi kepemudaaN. Sosok pria kelahiran Langsa 8 Juni 1965 ini dikenal kerap berorganisasi dan aktif di berbagai kegiatan kepemudaan. Idaham terjun diorganisasi kepemudaan sejak tahun 1988. Pengalamannya dari berorganisasi sudah tidak diragukan lagi, pasalnya Muhammad Idaham pernah menjabat sebagai Wakil Ketua DPD AMPI Binjai pada tahun 1994 -1997. Tidak hanya sampai disitu, beberapa organisasi yang pernah digelutinya antara lain anggota MPI Kota Binjai 1999-2001, Wakil Ketua DPD AMPI tahun 2000 - 2005, Wakil Ketua PD Alwasliyah Kabupaten Langkat tahun 2003 hingga sekarang, Wakil Ketua PC PPM Kab. Langkat 2003-2007, Sekretaris Yayasan Pondok Pesantren Ulumul Qur’an Stabat tahun 2004 hingga sekarang, Sekretaris KORPRI Kabupaten Langkat tahun 2007-2009, Pengurus KAHMI Langkat 2008, Sekretaris MKGR Kabupaten Langkat tahun 2008 – 2012, Ketua DPD PPM Sumut 2008-2012, Wakil Ketua ICMI Sumut 2009 dan Pengurus PSMS Medan 2009 hingga sekarang. Suami dari Ny Hj. Lisa Andriani ini mengartikan pemuda merupakan kebanggaan yang dimiliki bangsa Indonesia, dimana begitu banyaknya organisasi kepemudaan yang muncul dipermukaan. Organisasi pemuda yang ada di Indonesia khususnya di provinsi Sumatera Utara menanamkan ajaran-ajaran yang berpositif. Artinya pemuda Indonesia harus berprestasi dalam segala hal sehingga nantinya mampu merangkul dan membimbing pemuda-pemuda lainnya dan memberi contoh bagi segenap unsur organisasi maupun elemen masyarakat lainnya.

Tokoh Penggerak GDSM & CERDAS Drs H Amri Tambunan KABUPTEN Deli Serdang yang dipimpin Drs H Amri Tambunan dikenal dengan keanekaragaman sumber daya alamnya menjadi peluang investasi potensial untuk meningkatkan kesejahteraan masyarakat. Deliserdang menetapkan tiga prioritas pembangunan yaitu sektor pendidikan, kesehatan dan infrastruktur tanpa mengabaikan sektor lainnya. Percepatan pembangunan di sektor pendidikan, Drs Amri Tam-bunan memunculkan ide dengan konsep“ Cerdas” (Percepatan Rehabilitasi dan Apresiasi terhadap Sekolah). Sedang pada sektor pembangunan infrastruktur dengan program “GDSM” (Gerakan Deli Serdang Membangun) dan pada sektor Kesehatan dengan program ”Ceria”. Di sektor pendidikan, ratusan SD, lewat konsep, “Cerdas” berhasil direhabilitasi. Dengan melibatkan tiga pilar kekuatan, saat ini tidak ada lagi gedung sekolah (SD) yang kondisinya tidak layak. Begitu juga dibidang infrastruktur, ratusan kilometer badan jalan telah diaspal hotmix hingga ke pelosok desa.Meski diakui masih ada badan jalan yang belum diaspal, meski telah dikeraskan. Di sektor kesehatan, selain membangun Puskesdes sebagai sarana terdekat dalam memberi pelayanan kepada masyarakat, keberadaan Puskesmas telah ditingkatkan menjadi Puskesmas rawap inap. Semua ide maupun program yang digulirkan mendapat respon dan telah membuahkan hasil optimal dan dirasakan seluruh lapisan masyarakat hingga ke pedesaan. Sejalan dengan program GDSM yang terus bergulir, pada sektor pembangunan pertanian tercatat berbagai pencapaian hasil yang cukup signifikan antara lain peningkatan hasil produksi padi dari 382,737 ton tahun 2008 naik menjadi 391.623 ton tahun 2009 dengan luas panen dari 73.812 Ha menjadi 75.534 Ha. Amri Tambunan sebagai pemimpin telah berhasil. Maka tidak heran dia dipercaya menjadi bupati untuk periode kedua.

Tokoh Penggerak Kehumasan Drs H.Eddy Syofian, MAP RASANYA mustahil jika tidak ada wartawan di Sumatera Utara yang tidak mengenal sosoknya. Bukan karena jabatan yang sedang dia sandang, juga bukan karena dia sering berpergian ke berbagai daerah, tetapi karena kepiawaiannya di bidang kehumasan. Drs H.Eddy Syofian, MAP, dialah orang yang dipercaya menjadi juru bicara empat gubernur sekaligus. Jabatan strategis yang dipercayakan kepadanya ini bukan tanpa alasan. Tetapi karena tingkat “kepakarannya” menjaga citra institusi yang diwakilinya yang membuat dia menjadi orang yang

dipercaya. Sejak masa Gubernur Sumut Almarhum Raja Inal Siregar dia sudah mulai berkiprah di bidang Humas sesuai bidang tugasnya dan dan spesialisasi keilmuannya. Selanjutnya ketika gubernur berganti dijabat Almarhum HT.Rijal Nurdin, dia tetap berkibar. Isu-isu strategis selalu saja disampaikan melalui dirinya. Oleh karenanya, posisinya semakin strategis dari waktu ke waktu. Diapun dipercaya menjadi Kepala Dinas Infokom Provsu. Di masa Gubernur Sumut dijabat Drs Rudolf M.Pardede, Eddy Syofian justru tambah eksis. Dia “mengendalikan” berbagai isu pemberitaan yang beredar di Sumatera Utara khususnya yang menyangkut Pemerintahan Provinsi Sumut. Selanjutnya di masa Gubsu Syamsul Arifin, dia tidak saja dipercaya menjadi Kepala Dinas Kominfo (berubah nama) tetapi juga dia dipercaya sebagai Pejabat Walikota Tebingtinggi, tanah kelahirannya. Maka lengkap sudah rekam jejaknya. Kemampuannya di bidang kehumasan tak terbantahkan lagi.

Tokoh Penggerak Pembangunan Lingkungan Ny Dewi Budiati TJ Said AWALNYA, kecintaan menekuni sampah tidak sengaja dilakukan. Ketika ingin membersihkan botol plastik bekas kemasan air mineral, di situlah muncul ide kreatif memanfaatkan sampah kering tersebut. Inilah yang dialami Ny Dewi Budiati Teruna Jasa Said, seorang Praktisi lingkungan bertempat tinggal di Jalan Sembada Raya 44 Koserna Medan. Wanita yang juga dikenal sebagai promotor tinju ini, sekarang bergelut dengan sampah yang dipolesnya menjadi nilai jual tinggi. Karena ketekunannya mengelola sampah itu, Dewi yang juga hobi mendesain ruangan ini, pernah terpilih menjadi ‘100 Wanita Terinspiratif 2009’. Dewi yang dijuluki sebagai “ratu sampah” tidak hanya memajukan diri sendiri tetapi mengajak seluruh masyarakat Kota Medan untuk beroleh hidup berkualitas seperti memanfaatkan sampah untuk dapat didaurulang. Daur ulang sampah yang diprakarsainya tentu saja disambut hangat oleh masyarakat kota Medan maupun instansi pemerintah. Patut diacungkan jempol, menjadikan sampah bernilai ekonomis merupakan prestasi gemilang. Artinya, pekerjaan yang tidak kenal lelah itu, terus dilakoni Dewi di seluruh lapisan masyarakat baik masyarakat yang berada di lembaga permasyarakatan, masyarakat yang cacat, masyarakat sekitar bahkan anak-anak putus sekolah terus diajarkannya untuk berkreatif mendaur ulang sampah. Dewi memang pahlawan lingkungan. Kinerja maupun temuannya yang telah disosialisaikan kepada masyarakat mempunyai manfaat yang besar, artinya sedikit demi sedikit, permasalahan sampah di Kota Medan dapat teratasi.


Turn static files into dynamic content formats.

Create a flipbook
Issuu converts static files into: digital portfolios, online yearbooks, online catalogs, digital photo albums and more. Sign up and create your flipbook.
Waspada, Kamis 16 Desember 2010 by Harian Waspada - Issuu