Waspada, Jumat 28 desember 2012

Page 24

Mimbar Jumat

B10

Isu Kiamat 2012 Merusak Akidah Oleh H.M. Nasir, Lc, MA Pimpinan Pondok Pesantren Tahfiz Alquran Al Mukhlisin Batubara, Wakil Sekretaris Dewan Fatwa Pengurus Besar Alwashliyah.

B

erakhirnya penanggalan kalender Suku Maya di Meksiko pada tanggal 2112-2012 dimanfaatkan oleh sekelompok orang (dunia Barat) untuk merusak keyakinan umat Islam tentang berakhirnya kehidupan di bumi ini, yaitu kiamat kubra (kiamat total). Isu tersebut tidak begitu kelihatan dampaknya di negara-negara mayoritas muslim, disebabkan persoalan kiamat merupakan otoritas Allah Swt, tidak seorangpun yang dapat mengetahuinya. Akan tetapi, di negara-negara minoritas muslim, isu kiamat diakhir tahun ini merupakan isu yang meresahkan. Setidaknya 1000 orang warga negara China ditangkap karena telah menyebarkan isu yang dapat menimbulkan keresahan di tengahtengah masyarakat, sebagaimana diinformasikan oleh mediamedia kita. Kuat dugaan, target yang ingin dicapai dalam penyebaran isu kiamat adalah untuk mengalihkan perhatian manusia kepada kecanggihan teknologi yang dapat membuktikan hal-hal yang ghaib dengan berbagai fakta ilmiah, dan pada gilirannya umat manusia tidak lagi berpegang teguh kepada keyakinannya, atau paling tidak agar umat Islam akan berspekulasi dalam persoalan akidah. Persoalan hari kiamat, telah dijelaskan di dalam Alquran dan sunnah secara rinci, baik tandatanda kecil atau tanda-tanda besar, sampai kepada huru-hara dan kondisi manusia dan alam semesta di saat kejadian yang menakutkan tersebut. Hanya saja persoalan waktu terjadinya tidak ada seorang manusia pun yang dapat mengetahuinya termasuk Nabi Muhammad Saw yang membawa informasi tentang kiamat itu sendiri. Secara detail Allah Swt telah mendiskripsikan kejadian hari

kiamat di dalam surat Al-Infithar dari ayat 1-19, yang pada intinya adalah kehancuran total alam semesta ini. Dimana, langit terbelah, bintang-bintang jatuh berserakan, lautan meluap, kuburan dibongkar, manusia panik, semua masa lalunya akan dibongkar kembali. Demikian pula di dalam surat Al-Zalzalah ayat 1-8: Bumi akan digoncangkan sehebat-

Nabi Muhammad Saw bersabda: Tidak ada Imam Mahdi kecuali Nabi Isa bin Maryam. Adapun hadis-hadis yang menjelaskan tentang kelahiran Imam Mahdi sebagaimana diklaim oleh sebagian aliran-aliran dalam akidah Islam, kebanyakan adalah hadishadis dhaif yang tidak dapat dijadikan hujjah dalam berakidah (baca: Fatwa Alm. H. Arsyad Thalib Lubis).

Bahkan, diberitakan menjelang akhir tahun 2012 banyak yang melakukan bunuh diri di Amerika karena pobia kiamat. hebatnya sampai mengeluarkan isi kandungannya, manusia panik sepanik-paniknya, sampai bumi ketika itu berbicara sebagaimana layaknya manusia berbicara, dan seterusnya banyak ayat Alquran menginformasikan kepada kita bahwa hari kiamat pasti terjadi. Demikian pula di dalam hadis-hadis shahih dijelaskan tanda-tanda kiamat telah dijelaskan oleh Nabi Muhammad Saw sejak 14 abad yang lalu. Antara lain, waktu terlalu cepat berputar sehingga satu minggu seperti satu hari, satu bulan seperti satu minggu, dan seterusnya. Perzinahan telah terjadi dimanamana, bahkan lebih dari itu, perzinahan bukan dianggap suatu kejahatan tapi merupakan seni yang boleh diekspresikan oleh siapa saja. Kehadiran Imam Mahdi merupakan salah satu tanda berdasarkan petunjuk Rasul akan terjadinya hari kiamat. Menurut keterangan hadis yang dapat diyakini kesahihannya, Nabi Isa alaihissalam akan turun pada masa kekuasaan Imam Mahdi.

Dan banyak lagi ayat Alquran dan hadis Nabi Saw yang menjelaskan secara detail tentang hari kiamat, yang pada kesimpulannya menghimbau manusia untuk mempersiapkan diri untuk menghadapinya. Kabar dahsyatnya kiamat itu menjadi pemicu manusia untuk menyadari kemusnahan dirinya dan alam semesta. Kesadaran inilah yang ingin dibangun oleh Allah Swt sehingga manusia tidak serakah terhadap dunia, tidak lupa diri dan merasa sombong atas kepemilikan harta benda, dan yang paling penting sebagai pemicu mengumpulkan perbendahara-an amal saleh sebagai wujud manifestasi hamba dan khalifah yang akan diminta Allah pertanggungjawabannya. Perilaku sebaliknya justru dipertontonkan segelintir orang yang takut mati dan takut kehilangan harta benda dengan berusaha untuk mencari tempat yang aman di dunia ini yang menurutnya tidak tersentuh oleh kiamat. Bahkan, diberitakan menjelang akhir tahun 2012 banyak

yang melakukan bunuh diri di Amerika karena pobia kiamat. Isu kiamat yang marak pasca film 2012, ternyata diantara muslim ada yang terkontaminasi dengan konspirasi ini. Padahal jika mengingat status kita sebagai muslim, maka sepatutnya segala hal yang berkaitan dengan berita, apalagi kabar itu adalah perkara prinsip, harus menjadikan Alquran sebagai sumber pokok karena berasal dari Tuhan yang Maha mengetahui dan tidak pernah berdusta. Sejak awal telah menjadi maklumat orang beriman akan hikmah yang besar bila peristiwa kiamat itu dirahasiakan Allah. Ironisnya, peristiwa kiamat yang diyakini sebagai suatu peristiwa kehan-curan semesta yang tidak dapat diketahui waktu pastinya itu telah terkalahkan dengan konspirasi yang dibangun secara informatif dari kubu selain Allah. Mengingat banyak isyarat Alquran dan Hadis tentang tanda-tanda kiamat, maka sudah selayaknya setiap muslim mencari tahu perkara besar ini, yaitu dengan cara menggalinya dari para ulama yang terpercaya. Jika setiap pribadi muslim menganggap remeh masalah kiamat ini, maka tidak dapat dipungkiri bila suatu saat mereka akan lebih percaya dengan prediksi-prediksi kiamat lain yang akan bermunculan pada tahuntahun berikutnya. Kita meyakini bahwa jarak antara kehadiran Nabi Muhammad dan hari akhir itu tidak jauh rentang waktunya. Namun mengingat tanda-tanda besar seperti yang telah disebutkan di atas belum muncul, maka kemungkinan besar kiamat belum terjadi dalam waktu dekat ini. Semoga kesempatan waktu yang diberikan Allah ini dapat kita manfaatkan untuk menambah perbekalan kita di kampung yang abadi.

Manfaat Waktu Oleh Drs. H. As’ad Marlan, M. Ag Guru Mal IAIN SU dan Dosen Fak Tarbiyah IAIN SU

W

aktu berlalu mulai detik berganti menit. Menit berlalu berganti jam. Jam berlalu berganti hari. Hari berlalu berganti bulan, bulan berganti tahun. Semuanya bergulir dan terus bergulir. Tak seorang pun yang dapat memaksanya kembali ke belakang. Umur terus bertambah, usia semakin menua, hari ke hari, tahun demi tahun. Tanpa terasa, kini kita berada di awal tahun 1434 H, meninggalkan tahun 1433 H. Manusia pada dasarnya tidak hanya tahu dirinya sebagai makhluk pribadi dan makhluk sosial, tetapi juga ingat dan insyaf betapa ia adalah hamba yang lemah, senantiasa butuh perlindungan dan rahmat Allah SWT, sehingga terpatri di dalam hati sanubari yang dalam betapa ia harus sujud, tunduk dan patuh kepada Sang Maha Pencipta, Allah Rabbul ‘Alamin. Manusia yang hidup senantiasa bergaul dengan waktu. Berba-

hagialah orang yang dapat memanfaatkan waktu. Ia gunakan waktu untuk mengantarkan dirinya dari satu prestasi ke prestasi lain. Ia jadikan waktu sebagai ruang yang memungkinkan bergerak, berkreasi mewujudkan eksistensi Khalifatullah (kepemimpinan) yang terpatri dalam dirinya. Ia ciptakan dirinya menjadi sosok yang berguna, tidak hanya untuk kepentingan dirinya dan keluarganya sendiri, tetapi juga untuk orang lain. Nabi bersabda: “Sebaik-baik manusia adalah yang bermanfaat bagi orang lain”. Waktunya diisi dengan aktivitas-aktivitas yang berarti dan dari aktivitas itu terwujud prestasi kerja yang bermakna untuk sesama. Sebaliknya, celakalah orang yang lengah dan lalai dengan waktu. Waktunya terbuang tanpa karya yang berarti, dan hidupnya tanpa hasil. Ia akan digilas waktu, dan akhirnya dimakan usia. Ia menjadi tua dan lapuk tanpa mampu

Konsultasi Alquran Ikatan Persaudaraan Qari-Qariah & Hafizh Hafizah (IPQAH Kota Medan) KONSULTASI AL-QURAN adalah tanya jawab sekitar Alquran, yang meliputi: tajwid, fashohah, menghafal Alquran, Ghina (lagu) Alquran, Hukum dan ulumul Alquran. Kontak person. 08126387967 (Drs. Abdul Wahid), 081396217956 (H.Yusdarli Amar), 08126395413 (H. Ismail Hasyim, MA) 0819860172 (Mustafa Kamal Rokan).

Assalamu’alaikum Wr.Wb. Al-Ustadz, saya pernah membaca arti surat Al-Balad ayat 04 yang maknanya: “ Sesungguhnya Kami menciptakan manusia dalam keadaan susah payah”. Jadi tampaknya manusia ini memang dalam keadaan menderita, terkadang datang fikiran saya “nyesal jadi manusia”. Mohon penjelasan. Dari Hamba Allah. di dunia. Jawab : Terima Kasih atas pertanyaannya. Tafsir Ibnu Katsir menjelaskan banyak pendapat dalam menafsirkan ayat itu. Ibnu Mas’ud menyatakan makna “kabad” adalah tegak lurus, maknanya Kami (Allah) menciptakan manusia dengan sempurna. Pemahaman ini sesuai dengan firman Allah: “yang telah menciptakan kamu, lalu menyempurnakan kejadianmu dan menjadikan (susunan tubuh)mu seimbang” (al-infitar:6-8). Serta “Sesungguhnya Kami menciptakan manusia dalam bentuk yang sebaik-baiknya” (At-Tin 4). Ibnu Abbas menyatakan makna susah payah artinya kejadian yang susah payah, kejadian daribnutfah menjadi ‘alaqah lalu segumpal daging dan terus mengalami fase-fase hidup dngan susah payah. Sa’id ibnu jubair menyatakan keadaan susah mencari penghidupan. Ikrimah menyatakan keadaan susah payah yang berkepanjangan. Memang hidup manusia susah payah dalam arti ujian, hidup merupakan perjuangan unruk mencapai sukses, baik sukses dunia maupun sukses akhirat. Jadi susah payah dimaksud adalah perjuangan. Demikian Quraisyb Shihab lebih kurang menjelaskan isi surat Al-Balad ayat 4. Sesungguhnya Allah menciptakan manusia dengan proses, dalam hidup manusia juga penuh perjuangan, walaupun demikian, bukan harus menyesal jadi manusia, karena perjuangan kita beroleh pahala dan ganjaran dari Allah. Jadi, susah payah jangan diartikan menderita.Wallahu A’lam Al-ustadz H. Ismail Hasyim. MA.

Berbahagialah orang yang dapat memanfaatkan waktu. Ia gunakan waktu untuk mengantarkan dirinya dari satu prestasi ke prestasi lain. menghasilkan buah dari umurnya dan terbentang dari waktu ke waktu yang berlalu. Waktunya terbuang di warung kopi di pinggir jalan, di meja judi atau di tempat-tempat yang hanya digunakan ngobrol murahan yang tidak bermanfaat. Tentang penggunaan waktu itu Rasulullah SAW pernah bersabda: “Barang siapa yang hari ini keadaanya lebih baik dari hari kemarin, dia adalah orang yang beruntung (rabih) dan barang siapa yang hari ini keadaanya sama dengan hari kemarin dia adalah orang yang tertipu (maghbun) dan barang siapa hari ini keadaanya lebih buruk ari hari kemarin dia adalah orang yang terkutuk (mal’un) mendapat siksa dari Allah SWT”. (Hadits riwayat Al-Hakim). Orang yang habis waktunya, habis umurnya, atau katakanlah habis modal dan posisinya tanpa mampu meraih suatu prestasi dalam tantangan waktu yang ia lalui itu. Orang yang seperti ini, di penghujung waktu ini, akan merasakan penyesalan yang mendalam. Mungkin ia kaget, kalau tahun 1433 H telah berlalu. Ia menyesal, kalau sepanjang tahun ini usia dan tenaganya terbuang tanpa hasil yang bermakna, apakah sebagai makhluk pribadi, sebagai kepala rumah tangga, sebagai anggota masyarakat, dan terlebih lagi sebagai hamba Allah SWT yang seharusnya pandai mensyukuri nikmat-Nya dengan penuh pengabdian dirinya kepeda-Nya. Hal inilah yang diingatkan Allah dalam firman-Nya: “Demi masa sesungguhnya manusia dalam keadaan merugi kecuali mereka yang beriman dan mereka yang beramal saleh dan nasihat menasihati supaya mentaati kebenaran dan nasihat menasihati supaya menetapi kesabaran”. (QS. Al-Ashr: 1-3). Allah SWT mengingatkan, orang yang tidak merugi, dan tentu juga tidak akan menimbulkan kerugian pada orang lain dan alam sekitarnya adalah mereka yang beramal saleh. Banyak cara untuk mengukur apakah sesuatu perbuatan itu saleh (baik) atau bukan, namun sesuai makna yang terdapat dalam perkataan saleh itu, paling tidak kita dapat menyimpulkan, perbuatan saleh adalah suatu

perbuatan yang pantas sesuai fungsi yang kita perankan dalam arti yang baik. Artinya saleh ialah pantas dan baik, amal saleh adalah amal yang pantas dan baik, oleh karenanya, bila tidak ingin menjadi insan yang merugi, kita perlu melihat unsur-unsur kepantasan atau kewajaran dalam suatu tindakan misalnya, amal saleh yang harus dilakukan oleh seorang anak terhadap orang tuanya adalah patuh dan menghormati kepada mereka, serta tidak menyakiti perasaannya. Karena itulah yang pantas, itulah yang baik, dan bahkan itulah kewajiban yang harus dilaksanakan sesuai fungsi sebagai anak. Inilah amal saleh sebagai manusia yang memiliki orang tua, sebaliknya, jangan hardik mereka, jangan terlantarkan orang tua tanpa bantuan dan rawatan apabila mereka membutuhkannya. Sebab, bila hal itu dilakukan, kita akan tergolong kepada orang yang berbuat jahat, tidak pantas, sebagai lawan dari perbuatan salehah. Kemudian, sebagai seorang ayah kita harus pula mampu manila apa yang saleh dan apa yang tidak saleh dilakukan oleh seorang ayah dan ibu, karena bila berbuat yang tidak saleh, perbuatan tersebut akan menjadi ikutan untuk melakukan hal-hal yang tidak saleh. Rasulullah SAW bersabda: “Sesungguhnya anak itu dilahirkan dalam keadaan fitrah, kedua orang tuanyalah yang akan menjadikan mereka sebagai Yahudi, Nasrani, Majusi, dan sebagainya”. (HR. Muslim). Begitu besarnya pengaruh orang tua pada anaknya, nabi selalu mengingatkan agar setiap orang tua harus memikirkan kepantasan dan kewajaran tindakannya sebagai ayah dan ibu dari anaknya. Adalah tidak pantas, bila seoranng ayah melarang anak-anaknya merokok misalnya, sementara ia sendiri senantiasa mengepulkan asap rokok dihadapan mereka setiap hari. Ia larang anak-anaknya bicara kotor, sementara ia sendiri bertengkar antara suami istri dan mengeluarkan kata-kata yang tidak baik di depan anak-anaknya, sebagai orang tua sikap dan perilaku yang baik sangat diutamakan dalam rangka membentuk kepribadian anak. Wallahu ‘Alam

WASPADA Jumat 28 Desember 2012

Jenis-Jenis Shalat Sunat (2) “Barangsiapa menjaga dalam mengerjakan shalat sunnah 12 rakaat, maka Allah akan membangunkan rumah untuknya di surga, yaitu 4 sebelum zhuhur, 2 rakaat setelah zhuhur, 2 rakaat setelah maghrib, 2 rakaat setelah Isya`, dan 2 rakaat sebelum Subuh.” (HR. At-Tirmizi dan An-Nasai). “Aku menghafal sesuatu dari Nabi Saw berupa shalat sunnat 10 rakaat, yaitu; 2 raka’at sebelum shalat Dhuhur, 2 raka’at sesudahnya, 2 raka’at sesudah shalat Maghrib di rumah beliau, 2 raka’at sesudah shalat Isya’ di rumah beliau, dan 2 raka’at sebelum shalat Subuh.” (HR. Bukhari dan Muslim). Dalam sebuah riwayat keduanya: “Dua rakaat setelah (shalat) Jumat.” Dalam riwayat Muslim, “Adapun pada shalat Maghrib, isya, dan Jum’at, maka Nabi r mengerjakan shalat sunnahnya di rumah.” “Semoga Allah merahmati seseorang yang mengerjakan shalat (sunnah) empat raka’at sebelum Ashar.” (HR. Abu Daud dan At-Tirmizi). Dengan demikian, shalat sunat rawatib itu terdiri dari : 1. Qobliyah Subuh; 2 rakaat sebelum Subuh. Setelah Subuh tidak ada shalat sunat. 2. Qobliyah Zhuhur; 2 rakaat sebelum dhuhur, boleh juga 4 rakaat. 3. Ba’diyah Zhuhur; 2 rakaat setelah Dhuhur. 4. Qobliyah Ashar; 4 rakaat sebelum Ashar. Setelah Ashar tidak ada shalat sunat. 5. Qobliyah Jumat; 2 rakaat setelah Jumat. 6. Ba’diyah Magrib; 2 rakaat setelah Magrib. 7. Ba’diyah Isya; 2 rakaat setelah Isya. Para ulama membolehkan shalat sunat selain yang di atas, yakni: 8. Qobliyah Magrib; 2 rakaat sebelum Magrib. 9. Qobliyah Isya; 2 rakaat sebelum Isya. Sumber: Abu Faiz, dari berbagai sumber).

Akal Oleh Fachrurrozy Pulungan Sekretaris Majelis Dakwah Pimpinan Wilayah Al-Washliyah-SU

“K

atakanlah: “Adakah sama orang-orang yang menolak mengikuti bimbingan wahyu maka ia akan mengetahui dengan orang-orang yang tidak tersesat. Dalam Alquran kata yang digunakan untuk mengetahui?” Sesungguhnya orang yang menggambarkan kegiatan berfikir atau fungsi akal berakallah yang dapat menerima pelajaran. Alquran yaitu; nadzara ( mengalisa), tadabbara (mengamati surah. Al zummar ayat 9. Kata ‘akal’ dalam kamus bahasa dengan teliti/meneliti), tafakkara (merenungkan/ Indonesia diartikan sebagai ‘alat berpikir, daya pikir’. memikirkan), faqiha (memahami secara benar), dan Sebenarnya kata akal berasal dari dari bahasa Arab ‘al‘aql’ tazakkara (memikirkan untuk mendapatkan pelayang merupakan lawan kata ‘al jahl’ (tidak menggunakan jaran (mendalami)/mengingat dengan benar). Agama mengajarkan dua jalan untuk mendapatkan akal), dan kebalikan dari ‘al wahyu’. Dalam Alquran sendiri, kata al aql hanya dapat dijumpai dalam bentuk fi’ilnya pengetahuan. Pertama, melalui jalan wahyu, yakni melalui yaitu ‘aqoluh, ta’qilun, na’qilu, ya’qiluha, dan ya’qilun. komunikasi dari Tuhan kepada manusia (Allah SWT keDalam kamus Lisanul ‘Arab, kata ‘aql berarti al hijr (me- pada Nabi dan kepada umat manusia). Kedua dengan janahan diri), al ‘aqil (orang yang menahan), dan ‘yahbisu’ lan akal, yakni memakai kesan-kesan yang diperoleh pan(mengekang hawa nafsu). Selain itu, kata al‘aql me- ca indera dengan memfungsikan kelima hal di atas sebagai ngandung arti ‘annuha’ (kebijaksanaan), fahm (mema- bahan pemikiran untuk sampai kepada kesimpulan. Pehami), dan qalb (hati). Sementara menurut Prof.Dr ngetahuan yang diperoleh melalui wahyu diyakini sebagai Muhammad Ibrahim al Buraikhan dalam kitabnya pengetahuan yang absolut, sementara pengetahuan yang Almadkhalu lidirasatil aqidah al Islamiyah, diartikan diperoleh melalui akal diyakini sebagai pengetahuan yang sebagai, ad diyah, al hikmah (kebijakan), dan husnut bersifat relatif, yang memerlukan pengujian terus tasharruf (tindakan yang baik dan tepat. Banyak pihak menerus, mungkin benar dan mungkin salah. Secara global, akal sering didefinisikan sebagai sarana telah berusaha untuk mendefinisikan akal dari berbagai sudut pandang. Dalam kajian filsafat etika, akal dibagi pendeteksi hal-hal yang bersifat universal. Berangkat dari definisi tersebut, mamenjadi dua bagian; ka akal tidak memiliki pertama , akal praktis (‘aamilah) yang meneDalam keterbatasannya itulah akal kemampuan untuk mendeteksi hal-hal rima arti-arti yang manusia menjadi mulia. Sebaliknya, yang bersifat partikuberasal dari materi Dengan melalui indera pengiketika ia melampaui batasnya dan lar/detail. uraian singkat ini ngat yang ada pada jiwa hewan. Kedua, menolak mengikuti bimbingan wahyu dapat diambil kesimpulan, bahwa akal akal teoritis (‘aalimah) maka ia akan tersesat. memiliki radius keyang menangkap artimampuan yang saarti murni, yakni artingat terbatas. Dearti yang tak pernah ada dalam materi seperti, Tuhan, Malaikat, Jin (termasuk ngan kata lain bahwa akal manusia memiliki batasanIblis dan setan didalamnya) dan roh. Akal praktis ba-tasan pendeteksian tertentu yang berkaitan dengan memfokuskan perhatian kepada alam materi, hal-hal universal saja. Sedang hal-hal yang sangat menangkap kekhususan. Akal teorotis sebaliknya, yaitu partikular, akal tidak mampu untuk melakukan nya. Isbersifat metafisis, mencurahkan perhatian kepada dunia lam memiliki aturan untuk menempatkan akal sebamateri dan menangkap keumuman (kulliat/ universalis). gaimana mestinya. Karena akal yang sehat akan selalu Profesor Izutzu mengatakan bahwa kata akal di- cocok dengan syariat Islam dalam permasalahan artikan sebagai kecerdasan praktis (practical intelli- apapun dalam kehidupan manusia, bila kelima fungsi gence) yang dalam ilmu psikologi modern disebut keca- akal seperti dikemukakan di atas berjalan dengan benar. Islam juga mengecam orang yang lebih mendahukapan untuk menyelesaikan masalah (problem solving capacity). Karenannya, orang berakal adalah orang yang lukan akalnya ketika berhadapan dengan syari’at (hukum memiliki kecakapan untuk menyelesaikan masalah dan agama). Hal ini sebagaiman diceritakan oleh Alquran dabisa melepaskan diri dari bahaya yang dihadapi. lam surah al Baqarah ayat 30, dimana Allah hendak menKebijak-sanaan praktis seperti ini sangat dihargai oleh jadikan Adam sebagai khalifah dimuka bumi, kemudian orang Arab. Sementara dalam bahasa Inggris kata akal Malikat membantahnya karena lebih mengedepankan sama dengan ‘intelligence’ yaitu ‘the power of seeing, akal. Dari sini kemudian Alquran menjelaskan, bahwa learning, understanding and knowing’/kekuatan dalam Allah sebagai al Khaliq/yang Mencipta lebih me-ngetahui memahami, mempelajari dan mengetahui. Karena itu apa yang Ia ciptakan, tidak seperti makhluk/yang diciptaAllah SWT sangat mengecam orang yang tidak meng- kan yang memiliki kelemahan dan kekurangan (dha’if). gunakan akalnya. (QS:Albaqarah ayat 170, Almaidah Malaikat yang memprotes tadi kemudian memfungsikan akalnya kembali dan menerima perintah Allah untuk horayat 104 dan surah Almulk ayat 10, dll. Allah menciptakan manusia sebagai makhluk yang mat (sujud) kepada Adam. Tetapi tidak demikian yang memiliki kelemahan dan kekurangan. Dalam semua sisi terjadi pada Iblis laknatullah. Ketika perintah diberi-kan kehidupan, kelemahan dan kekurangan yang melekat pa- kepada Iblis untuk sujud kepada Adam, dengan akal-nya da manusia menyebabkan kemampuan yang dimiliki ia menjawab, “ aku lebih bagus dari dia (Adam). Aku dicipmenjadi sangat terbatas. Namun demikian, Allah juga takan dari api, sedang dia diciptakan dari tanah”. QS: al membekali manusia dengan akal yang berperan dan ber- A’raf ayat 12, surah al Isra ayat 61, dengan kesombongan fungsi secara optimal, sehingga akal dijadikan sebagai akalnya Iblis menjawab, “Apakah aku harus hormat standar seseorang untuk diberikan tuntutan taklif atau (sujud) kepada orang yang Engkau ciptakan dari tanah?”. Seberapa besar pun kemampuan akal manusia dalam beban hukum. Jika seseorang kehilangan akal maka hukum pun tidak berlaku baginya. Saat itu dia dianggap se- menganalisa, meneliti, memikirkan, memahami, dan bagai orang yang tidak terkena beban apapun, seba- mendalami sesuatu, maka ia tidak boleh mendahulukan akalnya untuk mengabaikan perintah Allah SWT. Jika ia gaimana sabda Rasulullah SAW, “ rufi’al kolamu ‘an tsalatsin wa minha almajnunu hatta ya’qil/tuntutan (hu- mendahulukan akalnya atas perintah Alah SWT, itu kum) dibebaskan atas tiga golongan, salah satunya ialah menunjukkan bahwa ia telah merusak dirinya sendiri atas orang gila sampai ia kembali berakal “. Islam bahkan men- kemampuan yang dimilikinya, dan menjadikan dirinya jadikan akal sebagai salah satu diantara lima hal primer seperti Iblis yang mengagungkan akalnya, yang umum yang diperintahkan oleh syariah untuk dijaga dan dipe- disebut sebagai akal-akalan atau ngakal-ngakali.Dalam lihara, dimana kemaslahatan dunia dan akhirat disan- Alquran, Allah SWT memerintahkan manusia untuk tidak darkan pada terjaga dan terpeliharanya kelima unsur ter- berlaku sia-sia dalam menggunakan hartanya (termasuk sebut, yaitu: agama, akal, jiwa, harta, dan kehormatan. di dalamnya harta negara tidak boleh dipergunakan secara Disamping itu syariat Islam memberikan nilai dan urgensi sia-sia). Pelaku yang meng-gunakan hartanya secara siayang sangat tinggi terhadap akal manusia dan memiliki sia adalah kawannya setan, dan setan itu adalah makhluk posisi yang sangat mulia, seperti diungkapkan Alquran yang kafir kepada Allah. Karena itu, orang yang mengasurat al Zumar ayat 17-18, “...Sebab itu sampaikanlah dakan perayaan pergantian tahun ataupun hari raya berita itu kepada hamba-hamba Ku yang mendengarkan dengan menggunakan hartanya secara sia-sia, atau harta perkataan lalu mengikuti apa yang paling baik dian- negara (membakar kembang api) yang tidak memiliki taranya. Mereka itulah orang-orang yang telah diberi Al- keuntungan dan manfaat bagi manusia, adalah perbuatan lah petunjuk dan mereka itulah orang-orang yang setan. Meniup terompet, juga merupakan hal yang dapat mengganggu ketenangan orang lain. Bisa jadi orang memfungsikan akal “. Oleh karena itulah, Allah SWT menurunkan wahyu- disebelah rumah kita ada yang sakit, atau ada orang yang Nya untuk membimbing manusia agar tidak tersesat. Di baru melahirkan bayi dsb yang memerlukan ketenangan. dalam keterbatasannya itulah akal manusia menjadi Sebaik-baik kamu adalah yang memberi manfaat kepada mulia. Sebaliknya, ketika ia melampaui batasnya dan orang lain (Hadis Shahih). Wallahu a’lam.


Issuu converts static files into: digital portfolios, online yearbooks, online catalogs, digital photo albums and more. Sign up and create your flipbook.