Waspada, Jumat 22 Juli 2011

Page 25

Aceh

WASPADA Jumat 22 Juli 2011

SMA Unggul Jalin Kerjasama Dengan Taiwan BLANGKEJEREN (Waspada) : Bupati Gayo Lues H Ibnu Hasim melalui Staf Ahli Bidang Pendidikan Kabupaten Gayo Lues Drs Radjab Marwan, membuka Seminar Internasional dan Workshop Internasional Free and Open Source Software untuk guru SMA se-Kabupaten Gayo Lues 2011 di kampus SMA Unggul Seribu Bukit, Kamis (21/7). Dalam kesempatan itu hadir Ketua Majelis Pendidikan Gayo Lues Gunmas, Radjab Marwan Staf Ahli Bupati Gayo Lues, Khali R , Kabid Dikmen pada Dikpora Gayo Lues, didampingi Kepala SMU Unggul Wahidin Porang. Kerjasama ini diprakarsai National Tsing Hua, University Taiwan, Bambo Community Universitas Taiwan, Universitas Syiah Kuala Banda Aceh, Universitas Gajah Putih Indonesia dan SMA Unggul Seribu Bukit Gayo Lues. Rajab Marwan mendukung sepenuhnya kegiatan yang diselenggarakan ini, pasalnya, dunia pendidikan saat ini semakin melejit meningkat, bila lalai menimba ilmu akan tertinggal. Dalam kesempatan lain,Wahidin Porang, Kepala SMA Unggul Seribu Bukit mengatakan, ruang lingkup kegiatan ini, pengenalan Gayo Lues, pengenalan Taiwan, kuliah di luar negeri, workshop free and open source software, inflementasi pembelajaran berbasis Multimedia (ICT & Internet) dan diskusi lanjut untuk kerjasama berkelanjutan antara Pemkab Gayo Lues dan Taiwan. (m14)

Kenaikan Pangkat Dua Anggota Polres Simeulue Ditunda SIMEULUE (Waspada) : Dua orang anggota Kepolisian Resort Simeulue ditunda kenaikan pangkatnya karena terbukti melanggar kode etik. Demikian Kapolres Simeulue AKBP Drs Parluatan Siregar, MH melaluiWakapolres Kompol DanuWindarto kepada Waspada di Mapolres Simeulue, Sinabang, Kamis (21/7). Keduanya yakni Brigadir Azwar Suweno dan Brigadir B Sembiring keduanya divonis hukuman penundaaan pangkat satu pridode, kemudian ditempatkan di tempat khusus/sel selama 21 hari. Mutasi bersifat demosi. Sidang kode etik itu sendiri digelar,Rabu (20/7) Kedua oknum yang bertugas melindungi dan mengayomi masyarakat ini dikenakan pasal 5 huruf A, PP Nomor 2 tahun 2003 peraturan disiplin anggota Polri. Pelanggaran itu sendiri terjadi pada 3 Juni 2011 di Kota Batu, Kecamatan Simeulue Timur. Sidang yang digelar di ruang rapat Mapolres Simeulue dipimpin Wakapolres dengan anggota AKP Tirtanur Alam, Iptu Nawawi dan Ipda Agus Pribadi. (cmr)

TMMD Ke-87 Bangun 2.500 Meter Jalan Di Aceh Selatan TAPAKTUAN (Waspada) : Program TNI Manunggal Masuk Desa (TMMD) Ke-87 tahun 2011 yang akan digelar September mendatang di Kabupaten Aceh Selatan, akan membuka badan jalan desa sepanjang 2.500 meter di Kecamatan Labuhanhaji Barat. “Selain itu, TMMD juga akan membuat lima unit goronggorong serta dua unit rumah duafa (orang miskin),” kata Dandim 0107 Aceh Selatan Letkol Inf Rahmad Budi Sutrisno, dalam rapat koordinasi teknis (Rakornis) di aula Makodim di Tapaktuan, Kamis (21/7). Dalam rapat dihadiri dinas terkait dari Pemkab Aceh Selatan, Dandim menyebutkan, lokasi jalan desa yang akan dibuka tersebut terletak di Desa Tutong (Labuhanhaji) ke Hulu Pisang (Labuhanhaji) dan Desa Tengah Iboh. Adapun dua rumah dhuafa, masing-masing milik Zainun Usman, 51, dan Tgk Armia, 39, warga setempat. Selain dalam bentuk fisik, sasaran TMMD ini juga dilakukan dalam bentuk non fisik, berupa penyuluhan wawasan kebangsaan, buta aksara, kesehatan, kantibmas dan bela negara. Sedangkan dana yang diharapkan dari Pemkab diperkirakan sebanyak Rp700 juta. (b19)

Disdik Kekurangan 475 Set Meubiler 951 RKB SUBULUSSALAM (Waspada): Dinas Pendidikan Kebudayaan Pemuda dan Olahraga (Disdik Budpora) Kota Subulussalam kekurangan 475 set meubiler dan 951 RKB. 189 set di antaranya untuk tingkat SMA, 49 SMK dan 137 SMP. Sementara distribusi guru SD yang diakui melebihi dibanding gedung SD yang ada nyaris masih terpusat di wilayah perkotaan. Kadis Dikbudpora Nurhayat, S.Pd didampingi Sekretaris Asmial, SPd, MPd di ruang kerjanya kepada Waspada, Rabu (20/7) mengatakan, di satu sisi kualitas sejumlah guru cukup potensial, namun sarana dan prasarana pendidikan masih sangat kurang. Persoalan lain, ada sejumlah sekolah swasta yang minta ditempatkan guru PNS menjadi kendala karena ada larangan untuk itu. Menurut Nurhayat, untuk tahun ini akan dibangun empat Unit Sekolah Baru (USB) masing-masing di Jambi Baru, Namo Buaya, Rundeng dan Subulussalam Barat dari dana APBN. Hal ini akan lebih melengkapi SMP di sana, menyusul empat unit SMP Satu Atap yakni di Lae Ikan, Lae Motong, Sikerabang dan Dah. Nurhayat pun memastikan masih perlu penambahan gedung SMA dari selama ini delapan unit dan SMK yang hanya dua unit.(b33)

Menipu, Wanita Asal Medan Divonis 2,6 Tahun BANDAACEH (Waspada) : Wanita asal Medan yang sempat pingsan di ruang sidang utama Pengadilan Negeri Banda Aceh, kemarin, dan menghebohkan pengunjung sidang, akhirnya divonis 2,6 tahun penjara, karena terbukti melakukan penipuan, dalam sidang di Pengadilan Negeri Banda Aceh, Kamis (21/7).

Terdakwa Rosalia Ernawati binti Suraji, 38, ketika mendengar vonis yang dibacakan majelis hakim diketuai M Arsyad Sundusin dibantu anggota Abu Hanifah dan Ainal Mardhiah, langsung menangis tersedusedu. Untung saja dalam sidang akhir ini terdakwa tidak pingsan seperti sidang sebelumnya, Rabu (20/7). Namun, ia berkalikali menyeka air mata yang terus keluar dari kelopak mata wanita cantik ini. Pada sidang sebelumnya terdakwa warga Jalan Giro, Marelan, Titipapan, Medan itu sempat tergeletak di lantai ruang utama Pengadilan Negeri itu,

terlebih dalam waktu dekat ini akan memasuki bulan suci Ramadhan dan warga sangat membutuhkan uang untuk membeli daging meugang dan uang persiapan Hari Raya Idul Fitri. Amatan Waspada, Rabu (20/7) pagi kegiatan mendulang emas itu dilakukan warga secara tradisional menggunakan belanga alumunium. Selanjutnya lahan tepi sungai itu digali hingga sedalam antara lima sampai delapan meter. Pasir dasar sungai itu selanjutnya digoyanggoyang dalam wajan penggorengan. Apabila terlihat ada butiranbutiran emas, selanjutnya di masukkan dalam botol.“ Kemudian dijual kepada para pedagang emas yang ada di pasar Tangse, atau Beureunuen” kata beberapa warga pendulang emas. 12 Perusahaan Masih Survei Berbeda dengan peryataan Kepala Dinas Perindustrian dan Perdagangan (Disperindag) Pidie Mulyadi Yacob, kepada Waspada beberapa waktu lalu, yang menyatakan 12 perusahaan penambang emas di kawasan pegunungan Geumpang, Pidie masih melakukan survei atas keberadaan logam mulia itu. Padahal aktivitas eksplorasi

usai penasehat hukumnya membacakan nota pembelaan. Namun, kemudian sempat di bawa ke RSU Kesdam IM Banda Aceh untuk perawatan medis, karena terdakwa sebut jaksa, ada mengidap penyakit asma. Vonis yang dijatuhkan majelis hakim, ini lebih ringan dari tuntutan jaksa penuntut umum satu tahun dari tuntutan 3,6 tahun penjara. Terdakwa dalam kasus penipuan pengadaan barang di kawasan kota Lhokseumawe, yang telah merugikan korbannya sebesar Rp 1 miliar lebih, itu sudah menjalani masa penahanan di Rutan Lhoknga, Aceh Besar, selama enam bulan. (b06)

Kebakaran Di Aceh Tengah Sempat Meluas TAKENGEN (Waspada): Kobaran api yang melalap pengunungan pinus di Aceh Tengah semakin meluas. Dalam dua hari berturut-turut sejak Senin (18/7) siang hingga Selasa (19/7) dini hari, kembali menunjukan ‘aksi’nya. Titik api bukan saja di Bur (gunung) Gayo, dan Bur Kampung Toweren yang meludeskan 100 hektare hutan pinus. Namun amukan sijago merah kembali ‘menyapu’ 65 hektar lahan pinus lain di Bur Gajah. Di barisan Bur Gajah ini, mayoritas tanaman kayu pinus merupakan milik warga yang berasal dari tiga perkampungan di Kec. Pegasing yakni; Kampung Pendere, Uning dan Kayukul. Daerah pengunungan di sana semula merupakan aral ilalang tandus, namun dalam beberapa tahun terakhir warga

membudidayakan pinus, bibitnya dari pemerintah. Aman Ir, 60, seorang tokoh masyarakat Kayukul, Kec, Pegasing Aceh Tengah, bersama warga lainnya, ketika Waspada meminta keterangan, Rabu (20/ 7) mengatakan, kobaran api sudah menghanguskan jerih payah masyarakat yang telah menanami pinus. Api masih terlihat sekira pukul 22:00, baru menjelang pagi harinya padam. Sementara, secara terpisah, Kadis Perkebunan dan Kehutanan Aceh Tengah, Ir Syahrial, menerangkan meluasnya kobaran api telah terjadi di beberapa titik di Aceh Tengah. “Sebelum kebakaran di Bur Gayo dan Toweren, sulutan api telah terlebih dahulu ada di Bur Gajah. Kebakaran itu tidak meluas, apinya padam.” Namun setelah terjadi amu-

kan api di Bur Gayo dan Toweren, ternyata untuk kedua kalinya, api kembali menyulut Bur Gajah. Kebakaran ini lebih luas dari kejadian sebelumnya hingga mencapai 65 hektar, sebutnnya. Menurutnya, dalam kejadian kebakaran di seputar Bur Gajah, Pegasing, pihaknya juga telah menurunkan 18 personil yang menanggulangi melebarnya api. Pantauan Waspada, kendati kobaran api di hutan lindung dan lahan pinus telah mulai berkurang (padam), namun kepulan asap masih terlihat di beberapa titik bekas amukan si jago merah. Sementara selama sepekan, selain di Bur Gayo, Toweren dan Bur Gajah, juga di Bur Binje, Atang Jungket, Bies, sebelumnya sudah diamuk api, Jumat (15/7) sore. (cir/b18)

Empat Pencuri Karet Dibekuk Warga, Sepedamotor Dibakar Oknum TNI Terlibat MEULABOH (Waspada) : Satu dari empat orang diduga pelaku pencuri karet yang diduga melibatkan oknum TNI, Kamis (21/7) sekira pukul 02:00 ditangkap warga Kuta Padang, Kec. Bubon, Kab. Aceh Barat. Warga juga nekad membakar sepedamotor milik pelaku karena kesal. Informasi yang dihimpun, penangkapan terhadap keempat pelaku, berawal dari kecurigaan petugas ronda di Desa Kuta Padang saat melihat keempat pelaku melewati pos di pinggir jalan. Saat melintas, dua sepedamotor pelaku terlihat membawa dua karung berisi karet. Meski sempat curiga, petugas ronda sempat membiarkan kedua sepedamotor pelaku lewat. “Kami curiga tengah malam bawa karung, tapi karena belum tercium bau karet jadi pelaku sempat lewat. Tapi saat mereka sudah lewat tercium bau karet, baru kami kejar,” kata Munir, petugas ronda kepada wartawan. Menurut Munir, keempat pelaku ditangkap di Simpang Tiga Layung atau desa tetangga

Kuta Padang yang berjarak sekitar 300. Dikatakan Munir, meski sempat ditanyai warga asal karet yang ditaksir seharga Rp3 juta, pelaku tidak mengakui bahwa karet itu hasil curian. Dikatakan, untuk meyakinkan warga, dua pelaku meminta izin untuk menemui agen dan berjanji membawa agen dimaksud kepada warga. Namun karena takut buruannya kabur, warga akhirnya mengejar dua pelaku dengan 5 sepedamotor. “Saat itu ada polisi, tapi hanya warga yang mengikuti dua pelaku ini jadi kami pergi lima kereta karena takut kalau mereka bawa senjata. Tapi sampai di Pesantren Abu Usman, kedua pelaku langsung menubruk gerbang pesantren karena terkunci dan lari ke dalamnya,” kata Munir. Disebutkan, sejak awal penangkapan keempat pelaku tidak bersedia menyebut identitasnya. Namun berdasarkan kertas slip gaji yang ditemukan warga di salah satu tas yang dibawa keempatnya, pelaku tercatat sebagai anggota TNI. “Dari empat pelaku, tiga di

Warga Tangse Ramai-ramai Dulang Emas, Perusahan Masih Survei TANGSE (Waspada): Ratusan warga Tangse, Kabupaten Pidie, satu bulan terakhir ini ramai-ramai mendulang emas di tepi Daerah Aliran Sungai (DAS), Krueng Meriam tepatnya di Dusun Lhok Gulok. Namun puluhan warga Tangse, yang melakukan aktivitas mendulang emas secara tradisional di kawasan DAS Krueng Merim, Rabu (20/7) mengaku, per hari mendapat logam mulia dari hasil mendulang, masingmasing satu mayam emas lebih. Kendati begitu ada juga diantara warga pendunlang emas tradisional itu tidak mendapat apapun, meski telah menggali pasir di tepi sungai sejak pagi sampai sore hari. “ Kadang-kadang meski telah mendulang sejak pagi sampai sore, hasilnya juga tidak ada apa-apa. Tetapi ada juga sebagian baru turun langsung memperoleh hasil” kata Nurma, 32 warga Tangse pendulang emas tradisional, kepada Waspada, Rabu (20/7). Menurut Nurma, ratusan warga dari berbagai desa di Tangse mendatangi DAS Krueng Meriam tepatnya di Dusun Lhok Gulok setelah mengetahui di kawasan ini banyak tersimpan butir-butiran emas. Maraknya aktifitas mendulang emas itu dilakukan warga untuk memenuhi kebutuhan keluarga,

C7

Waspada/Muhammad Riza

RATUSAN warga Tangse, Pidie dari berbagai desa ramai-ramai mendulang emas di dalam Daerah Aliran Sungai (DAS) Krueng Meuriam. Hampir setiap hari warga ini mengaku mendapat hasil berupa logam mulia sebanyak satu mayam atau lebih. Berbeda dengan 12 perusahaan penambang emas di pedalaman pegunungan Geumpang yang mengaku belum mendapat hasil apapun meski sudah menahun melakukan aktivitas survey, Rabu (20/7). yang dilakukan sebagian perusahaan itu sudah menahun. “Sampai saat ini sejumlah perusahaan masih melakukan survei di atas pegunungan Geumpang. Mereka dalam melakukan kegiatannya tidak merusak lingkungan, serta perusahaan-perusahaan itu tetap komitmen menjaga lingkungan huntan Geumpang” kata Kepala Dinas Perindustrian dan Perdagangan (Disperindag) Pidie MulyadiYacob, beberapa waktu

lalu di salah satu Rumah Makan di Pidie. Mulyadi, kala itu mengungkapkan, pihaknya setiap hari melakukan pengawasan dengan cara meminta laporan dari sejumlah perusahaan yang melakukan aktifitas izin eksplorasi emas di kawasan pegunungan Geumpang tersebut. Selain itu dinas yang dipimpinnya juga melakukan peninjauan langsung ke lokasi eksplorasi. (b20)

antarannya mengaku anggota tapi kami minta KTA tidak ada yang mau kasih hanya satu yang kami dapat slip gaji. Itu yang menguatkan,” katanya Pantauan Waspada, Kamis pagi sejumlah personil dari Mapolres Aceh Barat diturunkan ke lokasi untuk menghindari amuk warga. Pasalnya meski membakar sepedamotor pelaku, namun warga masih bertahan. Namun dari empat pelaku hanya dua yang berhasil diamankan petugas kepoilsian, sementara dua lainnya belum diketahui pasti keberadaannya. Kapolres Aceh Barat AKBP Artanto dan Wakapolres Kompol Hermansyah yang turun langsung ke lokasi meminta warga membubarkan diri untuk mencegah aksi yang tak diinginkan. Kedua pelaku berikut dua sepeda motor yakni Yamaha Jupiter BL 5207 EI dan Yamaha Mio BL 2347 PM yang hangus terbakar serta 4 karung karet diamankan polisi. “Tadi pagi dua pelaku sudah kita bawa untuk penyelidikan. Karena satu merupakan anggota sudah kita serahkan ke Denpom untuk proses lebih lanjut. Sedang dua pelaku yang kabur namannya sudah kita kantongi termasuk kesatuannya dan akan kita serahkan ke kesatuannya,” kata Kapolres Aceh Barat AKBP Artanto. Kepala Penerangan Korem (Kapenrem) 012/ TU Mayor Kav Tutur Sarwono mengatakan, pihaknya masih berkoordinasi dengan jajarannya. “Tadi kita sudah kordinasi dengan jajaran, tapi tidak prajurit yang prajurit yang di luar (markas-red). Termasuk Komandan Kompi C yang kita hubungi barusan mengatakan anak buahnya semua di kompi,” kata Tutur. Bantahan juga disampaikan Komandan Kompi C Iptu Hendra yang sebelumnya bertemu wartawan di Mapolres Aceh Barat.(cak)

Waspada/Muhammad Riza

RUAS jalan negara lintas Beureunuen, Kabupaten Pidie -Meulaboh Aceh Barat masih mengalami rusak parah di kawasan Krueng Meuriam, Tangse. Hampir satu meter ruas jalan tersebut telah amblas ke dasar sungai, Kamis (21/7).

Elemen Mahasiswa Minta Pemko Basmi Bentuk Kemaksiatan BANDA ACEH (Waspada) : Puluhan mahasiswa mendatangi kantor Walikota Banda Aceh, Kamis (21/7) menuntut Pemko agar memerintahkan jajarannya menertibkan tempattempat wisata yang sering dijadikan tempat berkhalawat. Koordinator aksi, Saifullah M.Isa dalam orasinya mengatakan, syariat Islam di Kota Banda Aceh semakin luntur, banyak pelanggaran syariat Islam di Banda Aceh terlihat dibiarkan. Ia mencontohkan seperti pelaku khalwat yang semakin menjamur di Banda Aceh, banyak lokasi wisata sering dijadikan tempat berkha-

lawat, adanya togel dan berkeliarannya wanita tuna susila (PSK). Oleh karena itu, mereka meminta pemerintah kota agar membasmi segala bentuk kemaksiatan di Kota Banda Aceh, supaya program Banda Aceh Bandar Wisata Islami tercapai. Aksi diterima Wakil Walikota Banda Aceh Hj Illiza Sa’aduddin Djamal. Pada kesempatan itu Illiza mengatakan Pemerintah Kota berkomitmen menjadikan Banda Aceh bandar wisata Islami. “Dengan komitmen itu, kami akan menuntaskan persoalan kemaksiatan,” katanya. (cgto)

Gembong Perampok Bersenpi Diserahkan Ke PN Lhoksukon LHOKSUKON (Waspada) : Syafrizal alias Tgk Rizal, 27, tersangka gembong perampok bersenpi yang ditangkap aparat Polres Aceh Utara di komplek Pasar Lambaro, Aceh Besar, 8 April 2011, diserahkan Jaksa Penuntut Umum (JPU) ke Pengadilan Negeri (PN) Lhoksukon, Rabu (20/ 7) petang. JPU dari Kejari Lhoksukon, Indra Nuatan, Kamis (21/7) menjelaskan, tersangka dan berkas kasusnya dilimpahkan ke PN setelah surat dakwaan dan juga persyaratan pelimpahan lain terpenuhi. Selain berkas dan tersangka, JPU juga menyerahkan barang bukti berupa senjata jenis AK-55 berserta puluhan amunisi. Ketua PN Lhoksukon melalui Panitera Muda Pidana Agus RM saat dikonfirmasi terpisah membenarkan pihaknya telah menerima berkas dan tersangka Tgk Rizal, bersama barang bukti

sepucuk AK-55 plus amunisi. Namun untuk keamanan, senjata dan amunisi itu dititipkan kembali di Kejaei Lhoksukon. Seperti diberitakan sebelumnya, setelah sempat buron hampir tiga tahun, aparat Polres Aceh Utara membekuk Syafrizal Bin Syafwan, 27, tersangka gembong perampok bersenjata api asal Matang Geulumpang Dua Bireun, yang selama ini sangat meresahkan masyarakat Aceh. Pemuda yang memiliki nama samaran Teungku alias Teungku Rizal alias Abon alias Saifulloh ini dibekuk bersama rekannya Jamaluddin alias Sikumbang, di sebuah rumah di komplek Pasar Lambaro, Kecamatan Suka Makmur, Aceh Besar, 8 April 2011. Bersama mareka turut disita sepucuk senjata laras panjang jenis AK-55. (cmus)

Sekretaris BMCK Pidie Diteror, Ancam Bunuh Anak Istri SIGLI (Waspada): Sekelompok Orang Tak Dikenal (OTK) meneror Sekretaris Bina Marga dan Cipta Karya (BMCK) Pidie, M Nazar, ST.MM bersama anak dan istrinya. Kamis (21/7). Teror berupa ancaman melalui selebaran ditempel pada dinding rumah M. Nazar itu berbunyi” Tunggu Kamu Nazar, kamu dan anakanak kamu akan aku habisi semua” selebaran itu ditulis dengan tangan dalam bahasa Aceh. Cut Nur Azizah, 31 istri M. Nazar, kepada Waspada, Kamis (21/7) mengungkapkan selebaran bertuliskan kata-kata ancaman, ditempel pada dinding rumahnya itu diketahui saat ia hendak mengantar anak-anaknya ke sekolah sekira pukul 07:30. Saat membaca selebaran itu, ia mengaku kaget dan langsung masuk ke dalam rumah memanggil suaminya. Selanjutnya datang beberapa polisi berpakaian preman dan mencopot seleba-

ran itu untuk diamankan sebagai barang bukti. Sebelumnya kata Cut Nur Azizah, teror serupa juga pernah dilancarkan OTK, dengan cara membuang bangkai kucing ke dalam halaman rumahnya. Namun, suaminya tidak ambil pusing dan menganggap hanya perbuatan orang-orang iseng. “ Tapi kali ini, ancamannya menyangkut ke saya dan juga anak-anak” kata Cut Nur Azizah. Sekretaris BMCK Pidie M. Nazar saat dihubungi Waspada di kantor sedang rapat. “ Maaf bapak sedang rapat” kata beberapa pegawai Dinas BMCK Pidie. Kapolres Pidie AKBP Dumadi, SStmk, melalui Pjs Kasat Reskrim Iptu Aiyup ditemui Waspada, kemarin mengatakan, polisi belum mendapat laporan secara resmi dari korban. “ Kasus ini akan kita selediki dulu, tetapi kami belum mendapat laporan secara resmi” kata Aiyup singkat (b20)

Hama Dan Penyakit Serang Tanaman Coklat Petani Agara KUTACANE (Waspada) : Petani pekebun coklat Aceh Tenggara lesu, menyongsong Ramadhan dan lebaran. Pasalnya, hasil panen tanaman yang diusahakan, merosot akibat diserang hama penggerek buah dan penyakit. Informasi dihimpun Waspada hingga Kamis (21/7), dari masyarakat petani pekebun coklat Agara, akhir-akhir ini, mereka dihinggapi rasa ragu meneruskan usaha bercocok tanam kakao (coklat-red), pasalnya produksi buah merosot, walau harga jual masih baik Rp 22 ribu per kilogram. Di Kecamatan Darul Hasanah, seorang petani Herman, 32, menyebutkan, meski telah berganti pupuk, namun pemupukan hasilnya tidak menggembirakan, coklat enggan berbuah, hama dan penyakit terus menyerang. Petani di kecamatan Bambel, Mamak Rizky,

38, menyebutkan hal yang lebih ekstrim. Mereka mulai berpikir mengganti jenis tanaman kebunnya, walau coklat telah dijadikan maskot Pemkab Agara. Biasanya rata-rata 20 kilogram panen setiap minggu pada lahan setiap hektarnya, namun saat ini untuk dapat 12 kilogram hasil panen yang bagus sudah sulit. Pernyataan ini diamini ibu Altab, petani di Kecamatan Lawe Sumur. Petugas penyuluh Agara, Ramdhani, Sp, membenarkan, serangan hama penggerek buah kakao,hama helopeltis penyakit, phytoptor (busuk buah basah), antraknosa (busuk buah kering), menyerang tanaman coklat petani Agara saat ini. Dikatakan, akibat serangan hama penyakit ini, kualitas buah rendah berdampak harga jual merosot hingga Rp 18 ribu per kilogram.(b28)


Issuu converts static files into: digital portfolios, online yearbooks, online catalogs, digital photo albums and more. Sign up and create your flipbook.