WARTA JABAR tanpa ada paksaan, dan telah mendapat konseling, serta menandatangani informed consent. Untuk itu para motivator dan petugas terkait harus mengidentifikasi calon akseptornya, apakah sudah memenuhi kriteria yang disyarakat seperti jumlah dan usia anak apakah sudah ideal, kondisi kesehatan fisik dan jamani, termasuk pihak istri yang harus dipastikan masih berusia subur. Sebaliknya dari perspektif petugas di lapangan, Sugilar juga mengingatkan agar KIE yang disampaikan harus benarbenar terbuka. “Akseptor harus mendapatkan informasi yang tidak menyesatkan” tandasnya mengingatkan. “Biasanya calon akseptor banyak yang bertanya tentang kemungkinan disambung kembali/rekanalisasi” lanjut Gilar.
Pelayanan MOP
Kabupaten/Kota se-Jawa Barat. Gilar menerangkan bahwa MOP adalah metode kontrasepsi mantap, sehingga peserta MOP harus menyadari sepenuhnya keputusan yang diambilnya. BKKBN sendiri telah menetapkan beberapa syarat yang harus dipenuhi sebagai peserta MOP, antara lain bahwa calon peserta memang sudah tidak ingin punya anak lagi, mendapat persetujuan keluarga/istri, secara sukarela
Menanggapi kemungkinan direkanalisasi, Sugilar mengatakan bahwa perkembangan ilmu kedokteran memang memungkinkan untuk dilakukannya rekanalisasi, namun BKKBN maupun BPJS tidak memprogramkannya, sehingga bila ada akseptor yang ingin melakukan rekanalisasi biayanya sepenuhnya ditanggung sendiri. Selain itu pekerjaan rekanalisasi tidak semudah sebagaimana metode kontrasepsi IUD atau implan yang sewaktu-waktu bisa dilepas kembali. Terkait dengan rekanalisasi pada metode MOP, spesialis urologi dari RS Hasan Sadikin Bandung, dr. Ricky Adriansjah, Spu saat ditemui di tempat yang sama mengatakan
bahwa teknologi kedokteran saat ini memungkinkan untuk penyambungan kembali (rekanalisasi) vas deferens. Hanya saja biayanya cukup mahal, karena vas deferens sangat kecil (sebesar karet gelang), sehingga harus menggunakan teknik micro surgery. Karenanya Ricky menyarankan bila ada peserta MOP yang kemudian berkeinginan untuk punya anak lagi, sebaiknya memilih metode bayi tabung saja. “Selain tingkat keberhasilannya lebih besar, biayanya juga relatif sama” sarannya.
Saatnya KB Pria Berkontrasepsi Kabar gembira untuk pria dan pasangan rumah tangga. Vasektomi kini ada bentuk gelnya. Nama produknya Vasalgel, didesain untuk menjadi kontrasepsi alternatif berbentuk gel yang disuntik ke saluran sekaligus tempat sperma (vas diferens) tanpa operasi minor. Prosedur ini bertujuan untuk mencegah ejakulasi sekaligus menggagalkan pembuahan (fertilisasi) pada rahim pasangan perempuan. Prosedur ini agak berbeda dengan vasektomi konvensional. Sebagaimana prosedur di situs kesehatan WebMD, mulanya testikel dan kantong zakar dibersihkan dengan antiseptik dan pasien diberi obat penenang. Saat posisi saluran sperma dekat skrotum ketemu dan dibius, dokter membuat sobekan kecil di area tersebut. Saluran sperma dikeluarkan, dipotong, dan kedua ujungnya diikat, dijahit, atau disegel. Saluran ini akhirnya dimasukkan kembali dan bekas
Warta Kencana • NOMOR 31 • TAHUN VIII • 2017
29