Jejak Sejarah Sa'i di Antara Bukit Safa
dan Marwah
Sa'i, sebuah ritual penting dalam ibadah haji dan umrah, memiliki akar yang dalam dalam sejarah Islam. Praktik ini mengikuti langkah-langkah Hajar, istri Nabi Ibrahim, yang mencari air di padang pasir gersang saat itu yang sekarang menjadi wilayah Mekah. Cerita ini membentuk inti ritual Sa'i, yang dilakukan oleh jutaan jamaah setiap tahunnya. Mari kita telusuri sejarah dan makna dari praktik yang mendalam ini.
Latar Belakang Sejarah
Kisah Hajar dan Nabi Ibrahim adalah cerita yang telah dikenal luas dalam tradisi Islam. Ketika Ibrahim meninggalkan Hajar dan putra mereka, Ismail, di lembah Mekah, dia mematuhi perintah Allah. Namun, ketika persediaan air mereka habis, Hajar berusaha mencari air untuk menyelamatkan putranya. Dalam pencarian putus asa itu, dia berlari-lari antara dua bukit, Safa dan Marwah, tujuh kali, sebelum akhirnya air Zamzam muncul di dekat kaki Ismail, berkat intervensi ilahi.
Ritual Sa'i, yang berasal dari peristiwa ini, menjadi bagian penting dari ibadah haji dan umrah. Ini adalah perjalanan spiritual yang menggambarkan ketekunan, keberanian, dan kepercayaan Hajar pada Allah. Sa'i juga menandakan kesetiaan kaum Muslim terhadap perintah Allah dan kekuatan dalam keputusasaan.
Makna Simbolis
Selain mengenang kisah Hajar, Sa'i juga memiliki makna simbolis yang dalam dalam konteks spiritual Islam. Sa'i mencerminkan pencarian hakikat dan kebenaran. Seperti Hajar yang mencari air di padang pasir yang gersang, umat Islam diibaratkan mencari kebenaran dan kebijaksanaan di tengah tantangan hidup mereka. Perjalanan antara Safa dan Marwah mengingatkan kita bahwa pencarian akan kebenaran memerlukan ketekunan, kesabaran, dan keberanian.