KATABUKU 2012

Page 1

KATABUKU ff

Khas UIN Malang

2

Laporan Utama ff

UIN Maliki Malang: Kampus Berparadigma Integrasi, go Internasional

3

Laporan Khusus ff

Internationalisasi Pohon Ilmu

ff

UIN-Maliki Press, Mengawal Integrasi, Dukung Internationalisasi

ff

8

12

Catatan & Kilas Balik Pemasaran UIN-Maliki Press

15

Pengalaman Penulis ff

Agus Sucipto dengan Dunia Kepenulisannya, Menulislah dengan Percaya Diri

ff

21

ff

Mufidah dan Beragam Aktivitasnya, Menulis itu Tak Kenal Ruang dan Waktu

23

ff

UIN Malang dalam Pameran Pendidikan Tingkat ASEAN Banyak Pihak Tawarkan Kerjasama

36

ff

UIN-Maliki Press Tingkatkan Kualitas Editor 38

ff

CAPACITY BUILDING, Usaha Membesarkan UIN-Maliki Press 39

ff

Belanja Buku Lewat UINMALIKIPRESS.COM Mudah, Cepat, dan Hemat 40

Info Press ff

Dr. Jullian Millie Berbagi Pengalaman Menulis dengan Mahasiswa

26

ff

Printing Expo Membuka Cakrawala Dunia Printing

ff

Book Center Gelar Book FairDiskon Spesial Untuk

27

Opini ff

Mahasiswa UIN Maliki Bangun UIN Malang Corner 28 ff

Hibahkan Buku ke MAN se-Jatim 29

ff

Perluas Kerjasama, Kembangkan Lembaga UIN-Maliki Press Hadiri Pertemuan APPTI di Solo 30

ff

Stand UIN-Maliki Press dalam Pameran ACIS XI 2011 Paling Laris Ramai Pengunjung

ff

Diskusi & Peluncuran Buku “Pembaruan Pemikiran Islam Indonesia”

ff

31

32

Memperkokoh Sinergi PT & Pesantren UIN-Maliki Press Terbitkan Buku-buku Gus Sholah 33

ff

Agar Lebih Dekat dengan Konsumen UIN-Maliki Press

ff

Tambah 2 Toko Buku lagi 34 Unit Percetakan UIN-Maliki Press Kebanjiran Order, SDM

KATABUKU

Salam Pena

Integrasi Ilmu Pengetahuan dan Agama: Kasus Kecil pada Matematika

ff

Plagiatkah?

Bedah Buku

41

43

48 )‫ وإن لم يكونا العتبار لذاته‬،‫ اِلْتِصاق التربية اإلسالمية (حياة الفتى والل ِه بالعلم والتقى‬e e ff

Membangun Indonesia: Berkarakter dan Bermartabat

ff

UIN-Maliki Press: 2012, R/Evolusi Digital

ff

Mengenal Lebih Akrab “Tim Buku” UIN-Maliki Press 53

ff

Sweet Memories 59

Epilog

Profil Tim Buku

& Mesin Perlu Ditambah 35

46

50

diterbitkan oleh Unit Penerbitan dan Percetakan UIN Maulana Malik Ibrahim Malang (UIN-Maliki Press) dalam rangka memberikan informasi seputar perkembangan penerbitan dan berisi beberapa gagasan tentang dunia penulisan dan perbukuan. Redaksi menerima kiriman tulisan dari pembaca, baik berupa artikel, opini, resensi, dan lainnya. Dikirim ke kantor redaksi atau bisa juga via e-mail. Redaksi berhak menyunting tanpa menghilangkan maksud penulis. Pelindung: Imam Suprayogo Pengarah: Mudjia Rahardjo, Saifullah, Agus Maimun Penanggungjawab: Muh. In’am Esha, Pemimpin Redaksi: A. Nurul Kawakib Sekretaris Redaksi: A. Halim Fathani Staf Redaksi: Moh. Idris, Nikmatin Lana Farida, Elva Amalia, Samsul Arifin. Reporter: Indah Rahmawati, Tina Siska Hardiyansah, Finayatul Maula, Munawar Affandi, Angga Teguh Prasetyo, Bayu Tara Wijaya. Layout/Design: Robait Usman, Sirkulasi: M. Mahrus, M. Arsyad Alamat. Redaksi: Jalan Gajayana 50 Malang 65144, Telepon/Faksimile 0341-573225, e-mail: penerbitan@uin-malang.ac.id, http://press.uin-malang.ac.id

A p r i l

2 0 1 2

1


ULUL ALBAB

Khas

UIN Malang PERJUANGAN mengubah status dari sekolah tinggi menjadi universitas memerlukan waktu yang tidak sebentar, energi yang cukup, serta kegigihan yang luar biasa. Itu semua dilakukan karena didorong oleh cita-cita luhur, idealisme dan niat yang mulia untuk mewujudkan STAIN Malang menjadi UIN Malang yang memiliki ciri khusus dan berbeda dari universitas pada umumnya, termasuk dengan universitas yang menyandang nama atau identitas Islam yang sudah ada selama ini. “Ingin Berbeda”, itulah alasan –kenapa- STAIN Malang bersikukuh mengubah statusnya menjadi universitas. Secara kelembagaan maupun paradigma keilmuan didesain secara integratif. Tradisi Pendidikan UIN Malang adalah perpaduan antara pendidikan tinggi dan pendidikan pesantren (ma’had Aly). Tradisi demikian senantiasa dikembangkan untuk mengantarkan para lulusan menjadi manusia yang memiliki kedalaman spiritual, keagungan akhlak, keluasan ilmu, dan kematangan profesional. Untuk bangunan keilmuan, kampus ini menggunakan paradigma keilmuan integratif –sebagaimana yang digambarkan dalam pohon ilmu. Meskipun ada perbedaan identitas yang ingin dibangun, hal itu tidak dimaksudkan untuk menyimpang dari aturan umum yang diberlakukan oleh perundangundangan dan aturan pemerintah Republik Indonesia. Sebagai universitas negeri dan bagian dari sistem pendidikan nasional, UIN Malang sesungguhnya berupaya meningkatkan kualitas manusia yang ingin dihasilkan dari proses pendidikan di dalamnya. Menjadi Intelek yang ulama profesional dan/atau Ulama yang intelek profesional itulah profil lulusan UIN Malang yang dicitacitakan.

Buku yang Khas Untuk menyukseskan “proyek akademik” yang diusung UIN Malang, selanjutnya dilakukan program

2

A p r i l

2 0 1 2

penguatan akademik –salah satunya- di bidang penulisan dan publikasi karya buku berparadigma integrasi. Realisasi program ini adalah pendirian lembaga penerbitan secara mandiri yang dikenal dengan nama UINMALANG PRESS yang sekarang berubah menjadi UINMALIKI PRESS. Tugas pokok UIN-Maliki Press adalah menerbitkan naskah buku berkualitas yang ditulis para dosen UIN Maliki Malang dari berbagai disiplin ilmu. Di samping itu, juga menerbitkan karya tulis terbaik karya mahasiswa Dan, Alhamdulillah hingga akhir tahun 2011 ini, jumlah buku yang diterbitkan mencapai 371 judul dengan tema yang bervariasi. Penerbitan buku ini dilakukan dalam rangka pengembangan tradisi akademik dan spiritual yang bermuara pada terbentuknya pribadi yang memiliki keluasan ilmu, keagungan akhlak, kedalaman spiritual, dan kematangan profesional. Seperti UIN Malang, Unit Penerbitan (UIN-Maliki Press) juga menyuguhkan buku yang “berbeda” diban­ ding penerbit lainnya. Selaras dengan misi utama UIN Malang, buku-buku produk UIN Malang adalah bukubuku yang memiliki “ruh” integrasi, isi maupun judulnya. Oleh karenanya tidak heran jika terbitan UIN-Maliki Press mendapat respon positif dari khalayak ramai. Di samping itu, sampul buku terbitan UIN-Maliki Press juga memiliki ciri khusus. Di bagian sampul belakang buku –apapun tema dan judulnya-, mesti diberi logo tulisan “ulul albab”. Mengapa? Sebagaimana maknanya, ulul albab secara bebas dapat diartikan sebagai ilmuwan, intelektual. Pencantuman logo ulul albab ini dikandung maksud agar buku-buku terbitan UIN-Maliki Press selalu mengedepankan aspek akademik yang bermutu. Seperti yang tercantum dalam mottonya­ “Spreading a Horizon of Islamic Values”. Itulah buku khas UIN Malang. [redaksi]


UIN Maliki Malang:

Kampus Berparadigma Integrasi, Go Internasional KATABUKU– Merespons status baru Universitas Islam Negeri (UIN) Malang yang diperoleh sejak 21 Juni 2004 (berdasarkan SK Presiden RI Nomor 50 Tahun 2004), yang kemudian diberi nama Maulana Malik Ibrahim oleh Presiden RI, SBY, sehingga kampus ini bernama Universitas Islam Negeri Maulana Malik Ibrahim Malang yang kemudian sering disebut UIN Maliki Malang, kampus ini terus berbenah diri. Seluruh sivitas akademika semakin termotivasi untuk mewujudkan obsesi besarnya menjadikan kampus ini sebagai Center of Excellence dan Center of Islamic Civilization yang bertumpu pada empat kekuatan; kedalaman spiritual, keagungan akhlak, keluasan ilmu, dan kematangan professional. Salah satu bentuk kuatnya motivasi itu tercermin dalam usahanya untuk menyusun Rencana Strategis (Renstra) Pengembangan Universitas Islam Negeri (UIN) Malang 25 Tahun ke Depan (2005—2030). UIN Maliki Malang, hadir atau dihadirkan, sebagai renaisan baru bagi pengembangan keilmuan dan keislaman. Melalui UIN Maliki Malang, orientasi dan sistem pendidikan Islam di universitas tidak perlu lagi terjadi ambivalensi dikotomis antara ilmu dan agama, atau tegasnya antara sains dan Islam. Tetapi hadirnya UIN Maliki Malang diangankan sebagai bentuk perpa­duan/kesatuan sejati antara sains dan Islam, yang dapat mensinergikan keduanya secara utuh dan fleksibel, dan tentu saja link and match. Hadirnya UIN Maliki Malang juga mengandalkan sivitas akademikanya, selain mampu menjelma sebagai masyarakat kecil yang unggul, juga “tidak minder” menghadapi kehidupan riil, memilih kesempatan dan lapangan kerja serta relasi hidup dalam kampung global.

A p r i l

2 0 1 2

3


Dalam rangka menjadikan kampus ini sebagai pusat pengembangan ilmu pengetahuan, teknologi, dan seni yang bernafaskan Islam, UIN Maliki Malang berusaha mengembangkan keterpaduan secara nyata antara nilai-nilai agama Islam dengan perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi. Salah satu upaya fundamental dan strategis yang ditempuh adalah dengan melakukan rekonstruksi paradigma keilmuan, dengan meletakkan agama sebagai basis ilmu pengetahuan. Merekonstruksi keilmuan yang bernafaskan Islam memang sangatlah penting untuk diterapkan di Universitas, karena akan dapat memberi pemahaman kepada seluruh sivitas akademika bahwa Islam bukanlah sekedar ritual ibadah saja, tetapi juga ter-internalisasi dalam aspek kehidupan sehari-hari.

Potret Fakultas Sains dan Teknologi Amanat menyelenggarakan sistem pendidikan yang integratif sebagaimana terncantum dalam Surat Keputusan (SK) Presiden Nomor 50 Tahun 2004 tentang Perubahan STAIN Malang menjadi UIN Malang, telah menjadi salah satu visi besar UIN Maliki untuk menuju universitas bertaraf internasional, yang dalam implementasinya tentu membutuhkan bantuan semua pihak, mulai dari kalangan mahasiswa, karyawan, do­ sen, hingga pihak birokrasi. Integrasi yang dimaksud bukanlah memadukan atau mencari titik temu antara ilmu dengan Islam, melainkan bagaimana memahami, mengimplementasikan, dan menghadirkan nilai-nilai (ruh) Islam dalam setiap ilmu yang dipelajari karena hakikatnya ilmu dan Islam merupakan bagian tak terpisahkan. Dalam hal ini, Fakultas Sains dan Teknologi (Saintek) UIN Maliki Malang yang nota bene berkecim­ pung dalam ilmu eksak memiliki peran penting untuk mengawal perjalanan integrasi antara ilmu sains de­ ngan ruh Islami. Berbagai program dicanangkan guna mendukung dan menyukseskan proses integrasi ini. Pertama Fakultas Saintek memulainya dari hal paling urgen lagi mendasar, yakni peningkatan kualitas dosen sebagai tenaga pendidik melalui diskusi dwi mingguan yang dimotori oleh unit kajian sains dan Islam Fakultas Saintek. Dengan diskusi ini diharapkan agar para dosen terbiasa dengan model pembelajaran integrasi sehingga ketika mengajar secara otomatis menerapkan sistem integrasi. Terlebih dalam bidang penulisan, menulis berparadigma integrasi wajib hukumnya bagi dosen Fakultas Saintek. Di samping itu, setiap SAP yang di­ susun oleh dosen Saintek harus mengandung konsep integrasi. Ruh Islam hendaknya telah mengakar pada jiwa setiap dosen, sehingga apa yang diajarkan dengan sendirinya berasaskan Islam.

4

A p r i l

2 0 1 2

Upaya Fakultas Saintek untuk merealisasikan integrasi tidak berhenti sampai di sini. Bukan hanya dosen yang dipersiapkan dengan matang, tetapi mahasiswa pun digembleng dengan penuh keseriusan. Hal ini terbukti dengan model skripsi yang harus berparadigma integratif. Untuk mendukung hal tersebut, Fakultas Saintek memfasilitasi mahasiswa dengan 2 dosen pembimbing. Jika di fakultas lain hanya ada 1 dosen pembimbing keilmuan, maka di Fakultas Saintek terdapat satu dosen lain yang ahli dalam bidang agama sehingga integrasi akan benar-benar merasuk dalam skripsi calon sarjana sains maupun teknik. “UIN Maliki memiliki konsep yang sangat bagus. Seandainya benar-benar terimplementasikan dengan baik, sungguh akan menjadi kampus besar di dunia. Oleh sebab itu bagi pendidik, agar benar-benar mene­ rapkan sistem integrasi dalam proses pembelajaran. Selain itu, bantuan dari semua pihak sangat menentukan tercapainya internasionalisasi UIN Maliki melalui integrasi keilmuan ini.” demikian Pembantu Dekan I Fakultas Saintek, Dr. Agus Mulyono berharap dengan semangat terpancar dari wajahnya yang teduh.

Peran LKQS Sebagai salah satu unit penunjang di UIN Maliki Malang, Lembaga Kajian al-Qur’an dan Sains (LKQS) didirikan sebagai kekuatan strategis dalam mengkaji dan mengembangkan tradisi intelektual Islam (Islamic intelectual tradition) serta menunjang terwujudnya struktur keilmuan yang berorientasi pada integrasi ilmu dan agama. Sebagai langkah awal terwujudnya integrasi di UIN Maliki Malang, LKQS berusaha memberikan tekanan pada penelitian tentang tradisi intelektual Islam dan semangat untuk membangun dialektika antardisiplin


ilmu pengetahuan dalam ruang ontologis, epistemologis dan aksiologis al-Qur’an. Dengan lain ungkapan, LKQS hendak membangun masyarakat akademik UIN Malang dengan cara membekali para dosen berbagai pemahaman tentang integrasi ilmu dan agama melalui berbagai workshop. Memang tidak ada salahnya jika UIN Maliki yang berada di bawah Kementerian Agama ini mengadakan Workshop Peningkatan Wawasan Keislaman bagi d­osen-dosen baru. Semua Dosen PNS di UIN Maliki diwajibkan mengikuti kegiatan peningkatan wawasan keislaman yang diagendakan selama tujuh hari berturutturut dan berakhir 8 Oktober 2011. Dalam kegiatan itu, setiap peserta diharuskan menyusun paper/makalah yang sesuai dengan disiplin keilmuannya masing-masing yang isinya harus mengandung makna integrasi. Menurut Rektor UIN Maliki Prof. Imam Suprayogo, dalam sambutannya, menjadi dosen di UIN Maliki tidak boleh setengah-setengah. Apapun harus dikerjakan secara profesional dan porprosional, begitu juga menjadi orang muslim. Jika ingin menjadi sosok pemimpin yang luar biasa haruns menguasai dan memahami i­slam secara utuh. “Islam itu rahmatan lil alamin, dan akan menjadi salah jika ajaran islam yang termaktub dalam alquran dan hadits nabi tidak dikaji dengan baik dan benar,” terangnya. Di waktu yang sama, Prof. Mudjia Wakil Rektor Bidang Administrasi menjelaskan bahwa, UIN Maliki ke depan tidak hanya menjadi kampus nomor satu di kancah internasional. Akan tetapi, juga mampu mengantarkan bapak dan Ibu dosen UIN Maliki menjadi tenaga pendidik yang keilmuannya betul-betul diakui dan disegani oleh semua orang. “Ini yang saya inginkan ke depan, UIN Maliki mampu mengantarkan seluruh dosen hingga menjadi guru besar yang dihargai oleh semua elemen masyarakat,” harapnya. Sementara itu, Sekretaris LKQS Dr. Helmi Syaifuddin, menjelaskan bahwa, kegiatan pendalaman wawasan keislaman itu diikuti oleh 22 peserta. Setiap

peserta diharapkan mampu memahami keislaman secara umum dan proses integrasi sebagai bentuk implementasi. “Kegiatan ini akan dilakukan setiap thunnya untuk memberikan wawasan integrasi kepada dosen baru yang ada di UIN Maliki,” tegasnya. Selain itu, kata dosen lulusan filsafat itu, diakhir kegiatan akan diadakan tes baca tulis Alquran, bagi siapa saja yang tidak lulus maka akan diadakan pembinaan yang rencananya akan ditangani langsung oleh Imam Muslimin Direktur HTQ UIN Maliki. “Yang lulus tes baca tulis Alquran juga harus mengikuti pembinaan untuk dilatih bagaimana cara memahami subtansi yang ada dalam Alquran,” terangnya serius

Prestasi membanggakan Imam Suprayogo –Rektor UIN Maliki Malangmenuturkan bahwa dalam acara wisuda UIN Maliki Malang yang dilaksanakan pada hari Sabtu tanggal 22 Oktober 2011 yang lalu, cukup menggembirakan. Di antara hal yang menarik dan menggembirakan adalah terkait dengan prestasi yang ditunjukkan oleh para wisudawan. “Wisudawan kali ini, tidak sedikit yang menulis skripsi dengan menggunakan dua atau bahkan tiga bahasa. Yaitu bahasa Inggris, bahasa Arab, dan Bahasa Indonesia. Atau dua bahasa, yaitu Bahasa Arab dan Bahasa Indonesia atau Bahasa Inggris dan Bahasa Indonesia,” demikian pengakuan Pak Imam dengan bangga. Imam menambahkan, “Di tengah-tengah banyaknya orang melakukan plagiat karya orang lain di beberapa perguruan tinggi, maka menyaksikan adanya para mahasiswa menulis skripsi S1 dengan dua atau bahkan tiga bahasa adalah menjadi sesuatu yang sangat melegakan dan bahkan membanggakan. Melihat prestasi itu, sebagai pimpinan perguruan tinggi, saya sangat merasa bangga. Gejala tersebut menunjukkan bahwa ternyata ada mahasiswa yang dalam menempuh kuliahnya benar-benar serius hingga meraih prestasi seperti itu.” Di UIN Maliki Malang ini, jumlah mahasiswa yang berprestasi seperti itu bertambah tahun ternyata semakin banyak. Banyak mahasiswa yang menulis skripsi dengan menggunakan tiga bahasa, yaitu Bahasa Arab, Bahasa Inggris dan Bahasa Indonesia. Lebih menggembirakan lagi, mahasiswa yang berprestasi tersebut justru berasal dari mahasiswa psikologi, sains dan teknologi, ekonomi, dan humaniora dan mampu menulis karya ilmiah dengan menggunakan dua bahasa asing, yaitu Arab dan Inggris. Demikian pula, mahasiswa fakultas tarbiyah dan syari’ah, mereka menulis skripsi dengan menggunakan Bahasa Inggris dan Bahasa Arab.

A p r i l

2 0 1 2

5


Prestasi itu ternyata tidak saja dalam hal penguasaan bahasa asing, melainkan juga tidak sedikit di antara mereka yang hafal al-Qur’an hingga sempurna 30 juz. Orang boleh saja mengira bahwa yang hafal alQur’an itu berasal dari mahasiswa fakultas Tarbiyah atau Syari’ah, tetapi ternyata tidak selalu demikian. Tidak sedikit mahasiswa dari Fakultas Sains dan Teknologi, Fakultas Psikologi, Fakultas Ekonomi, Humaniora dan Budaya, mereka itu hafal al-Qur’an. Selain itu, mungkin orang mengira bahwa prestasi mereka yang hafal al-Qur’an rendah atau kalah dibanding dari yang lain. Akan tetapi ternyata, prestasi mereka yang hafal alQur’an tidak sedikit yang justru lebih unggul.

Karya ilmiah integratif Salah satu produk dari penerapan sistem pendidikan dan paradigma keilmuan yang terintegrasi sebagaimana yang dilakukan UIN Maliki Malang adalah mahasiswa mampu membuat karya ilmiah/skripsi yang terintegrasi. Salah satunya Mukhlish Fuadi, mahasiswa jurusan Teknik Informatika. Mahasiswa asal Lamongan tersebut dalam tugas akhirnya berhasil menciptakan program tanda baca Arab otomatis atau yang disebut dengan program “Muchad Tasheeh”. Program ini berfungsi memudahkan orang yang akan membaca tulisan Arab yang tidak diketahui tanda bacanya, sehingga dengan program ini tanda baca itu akan muncul otomatis serta orang akan dapat dengan mudah membacanya.

Tidak hanya itu, UIN-Maliki Press telah menerbitkan buku-buku karya mahasiswa yang awalnya merupakan penelitian/skripsi yang telah dipertahankan di hadapan dewan penguji. Skripsi tersebut merupakan skripsi yang berbasis inetgrasi dan memiliki kualitas bagus. Di antara buku mahasiswa tersebut adalah, Vegetasi Pohon Hutan Lindung (Biologi), Masjid sebagai pusat Pengembangan Masyarakat dan High Tech Architecture (Teknik Arsitektur), Segmentasi Stakeholder PAUD-Q (Manajemen), dan lainnya.

Internasionalisasi

“Dengan program ini, tulisan Arab yang tidak ada tanda bacanya tersebut secara otomatis akan muncul sendiri tanda bacanya atau harakatnya,” kata Mukhlish. Ia menjelaskan, dengan adanya program ini maka orang tidak akan susah lagi membaca tulisan Arab yang tak berharkat.

Dalam rangka internasionalisasi universitas, UIN Maliki Malang terus melakukan berbagai upaya peningkatan akademik dan penunjang lainnya. Hingga 2015 mendatang, UIN Maulana Malik Ibrahim (Maliki) Malang terus menggenjot target internasionalisasi kampus. Salah satunya dengan mengejar target peningkatan rangking universitas melalui webometric.

“Para santri yang sudah lama di pesantren sekalipun, belum tentu bisa baca kitab ‘kuning’ sesuai dengan nahwu-shorofnya atau tata bahasa arab yang baik, sebab diketahui bahasa Arab mempunyai kekayaan bahasa yang banyak daripada bahasa lainnya. Jadi dengan program ini, membaca kitab ‘kuning’ pun akan lebih mudah,” katanya.

Menurut Pembantu Rektor I UIN Maliki, Prof. Dr. H. Mudjia Rahardjo, M.Si., semester mendatang ditargetkan terjadi peningkatan peringkat versi webometric ini. “Per Juli 2011 ini peringkat kami se ASEAN masih 100 besar, targetnya semester mendatang bisa naik menjadi 50 besar,” ungkapnya ditemui di ruang kerjanya beberapa waktu lalu.

Setelah jadi, Mukhlish memberi judul skripsinya tersebut dengan nama “Pembentukan Harkat Akhir Kata dalam Kalimat Bahasa Arab Menggunakan Decision Tree”. Judul tersebut muncul saat di malam hari dan hanya dalam waktu semalam proposal skripsinya selesai dibuat. “Saya tidak tidur semalaman menyelesaikan proposalnya itu. Kebetulan proposal itu harus sudah diseto rkan siang harinya dan langsung diseminarkan,” katanya. Selain sudah dibukukan menjadi skripsi, karya ilmiah yang integratif tersebut juga telah diterbitkan menjadi buku di UIN-Maliki Press, dengan judul “Otomatisasi Harakat Bahasa Arab Menggunakan Pemrograman Java”.

Semester ini UIN Maliki berada pada ranking 27 perguruan tinggi se-Indonesia versi Webometric, dan yang sangat mengejutkan ternyata UIN Maliki berada di peringkat pertama di kalangan PT di bawah naungan kementerian agama. Peringkat 100 besar Asean dan 2226 dunia. Rangking ini dalam enam bulan ke depan akan diperbarui. Webometric adalah sistem perankingan universitas sedunia berbasis website. Pemeringkatan dilakukan oleh Cybermetric lab Spanyol dengan menilai lebih dari 20.000 website perguruan tinggi di dunia.

6

A p r i l

2 0 1 2


Sistem pemeringkatan Webometrics bertujuan untuk mempromosikan publikasi Web, mendukung inisiatif Open Access, mendukung akses elektronik untuk publikasi ilmiah dan materi akademik lainnya. Untuk mencapai target itu UIN Maliki akan terus meningkatkan kegiatan bertaraf internasional. Salah satu agendanya adalah menghadirkan narasumber tingkat internasional dalam berbagai kegiatan kuliah dan kegiatan akademik lainnya. Seperti beberapa waktu lalu dengan mendatangkan pembicara dari Jepang dalam acara kuliah tamu di Fakultas Humaniora dan Budaya, seminar internasional “Islam dan Kedaerahan” berkerjasama dengan Monash University, Australia yang menghadirkan 3 narasumber utama, Howard Manns Junior, Jullian Millie, dan Prof. Greg Barton. Akhir 2011 ini, selama 2 hari (16-17 Desember), UIN Maliki bekerja sama dengan Lembaga Da’wah dan Ta’lim Asia Tenggara mengadakan seminar internasio­ nal tentang Pengalaman Pembelajaran Bahasa Arab. Uril Bahrudin, Ketua Panitia Seminar menjelaskan, “Kegiatan ini adalah salah satu kegiatan yang sangat penting sekali, pasalnya bertepatan dengan ditetapkannya bahasa Arab sebagai bahasa komunikasi Internasional.” Budaya akademik level internasional ini akan terus digelar dalam rangka membangun reputasi UIN Maliki Malang di kancah internasional. Selain itu yang tidak kalah penting adalah peningkatan akses publikasi ilmiah dosen dan mahasiswa. Semua karya ilmiah yang ditulis dosen dan mahasiswa dapat diakses secara luas melalui website. Mulai dari skripsi, tesis, disertasi, laporan penelitian lainnya, hingga jurnal ilmiah. Langkah ini diawali UIN Maliki dengan membuat blog untuk masing-masing dosen. Melalui blog inilah seluruh materi dan perangkat mengajar dosen dipublikasikan. Selanjutnya siapapun bisa mengakses materi pengajaran tersebut dengan bebas. ”Dengan demikian selain akan meningkatkan nilai layanan web UIN Maliki juga bisa memberi manfaat dari keilmuan yang dikembangkan dosen kami,” jelasnya. Mudjia sendiri sejak lama sudah mengaktifkan blog tersebut. Semua materi kuliah yang akan diajarkannya setiap semester bisa dilihat dalam blog tersebut. Istimewanya lagi materi yang ada menarik minat ribuan orang untuk membaca.

Masa Depan Rektor UIN Maliki Malang, Prof. Dr. H. Imam Suprayogo, menargetkan pada 15 tahun mendatang, kami bertekad UIN Malang akan memiliki 150 dosen bergelar doktor yang hafal al-Quran dengan melakukan pembinaan mahasiswa yang hafal al-Quran dari tahun ke tahun,” katanya. Dengan cara itu, katanya, UIN Malang akan dapat menjadi perguruan tinggi Islam nomor dua dunia setelah Universitas Al Azhar di Kairo, Mesir. “Universitas Al-Azhar memang mempunyai sejarah tersendiri dan sudah sekian lama, namun saya yakin mimpi besar untuk UIN Malang itu tidak terlalu sulit,” katanya. Ia menilai ada dua kelebihan Universitas Al-Azhar Kairo sebagai perguruan tinggi terkemuka di dunia yakni para pemimpinnya mulai rektor, wakil rektor, dekan, wakil dekan serta dosen-dosennya hafal Alquran. Kelebihan kedua adalah Universitas Al-Azhar mam­pu mandiri secara finansial, sehingga para dosen, pemimpin universitas diberi beasiswa oleh Al-Azhar sendiri. “Menurut saya, hal itu bisa diraih oleh perguruan tinggi Islam di Indonesia,” kata rektor yang masuk MURI sebagai rektor yang menulis artikel di website selama 3 tahun tanpa jeda. Lebih lanjut, pak Imam mengatakan UIN Malang sudah memiliki 35 dosen yang hafal al-Quran dalam 10 tahun terakhir dan 15 tahun yang akan datang diharapkan sudah menjadi 150 dosen yang bergelar doktor yang hafal Al-Quran dengan akademik juga bagus. “Jadi, pada 25 tahun yang akan datang, mereka sudah menjadi dosen senior yang berpeluang menjadi pemimpin UIN Malang, bahkan saat ini kami sudah memiliki dosen dari Saudi Arabia dan Sudan,” katanya. Untuk menjadi universitas mandiri seperti Al-Azhar, pihaknya akan mengembangkan pertanian yang sederhana dengan target UIN Malang akan memiliki perkebunan seluas 2.500 hektar. “Kami sudah melakukan negosiasi dengan berbagai pihak, di antaranya Bank Ar-Rajhi di Riyad Arab Saudi, bahkan mereka sudah datang ke sini untuk menjajaki rencana itu,” katanya. (*)

A p r i l

2 0 1 2

7


INTERNASIONALISASI

POHON ILMU

Kilas Balik “Ijtihad� Konsep Integrasi Ilmu di UIN Maliki Malang

KATABUKU– Tidak sedikit pihak yang mempertanyakan asal mula UIN Maliki Malang menggunakan sebatang pohon untuk menggambarkan bangunan keilmuannya. Sepintas bangunan keilmuan yang dikembangkan oleh UIN Maliki Malang agak berbeda dari yang dikembangkan oleh perguruan tinggi lainnya, bahkan juga oleh sesama perguruan tinggi Islam. Orang umumnya mempertanyakan, penggunaan metafora pohon itu rujukannya dari mana, dan juga mengapa menggunakan pohon, dan bukan yang lain. Pertanyaan itu muncul, bisa jadi karena, menganggap penjelasan bangunan ilmu melalui metafora sebatas pohon itu terasa jelas. Atau mungkin juga bisa jadi sebaliknya, belum jelas. Jika disebut-sebut UIN Maliki Malang mengembangkan integrasi antara ilmu umum dan kajian Islam, lalu apa yang dimaksud dengan integrasi itu. Selain itu, bagaimana bentuknya. Memang, sekalipun konsep itu telah dikembangkan dalam kurun waktu yang lama, ternyata masih ada saja orang yang belum memahami konsep tersebut sepenuhnya. Sebagai pimpinan kampus Pak Imam, Rektor UIN Maliki Malang tidak henti-hentinya berusaha mencari cara bagaimana agar apa yang dipahami oleh sivitas akademika UIN Maliki Malang selama ini berhasil dimengerti oleh orang/pihak lain dengan mudah. Dalam perenungannya atau berimajinasi cukup lama, ketika

8

A p r i l

2 0 1 2

sedang melihat sebatang pohon, Prof. Imam terpikir bukankah benda itu tepat digunakan sebagai alat peraga untuk menjelaskan hubungan antara agama dan ilmuilmu umum. Pohon itu, terdiri atas beberapa bagian, setidaknya ada akarnya, batang, dahan, ranting, daun dan buah. Bentuk pohon dengan aneka bagiannya itu, kemudian dibayangkan sangat cocok untuk menjelaskan tentang konsep integrasi keilmuan itu. Setelah menemukan gambaran itu, Rektor –dalam penuturannya di berbagai kesempatan- mengaku semakin suka melihat pohon. Pada sebatang pohon, selalu terbayang, terdapat sebuah keindahan, dan sangat tepat digunakan untuk menerangkan tentang integrasi antara ilmu-ilmu agama dan ilmu-ilmu umum. Pohon tumbuh dalam waktu lama, bertahun-tahun, bahkan beberapa jenis tertentu usianya melebihi usia manusia. Kehidupan dan pertumbuhan pohon juga dapat untuk menggambarkan, bahwa ilmu juga selalu tumbuh dan berkembang. Proses imajinasi itu tidak seketika menghasilkan gambaran yang sempurna. Semula, hanya bisa menjelaskan integrasi antara tiga bagian, yaitu antara ilmu-ilmu alat, ilmu agama sebagaimana dipahami oleh banyak orang, dan ilmu umum. Lantas beliau berpikir, bahwa untuk memahami al-Qur’an dan hadits maupun apa yang disebut orang sebagai ilmu-ilmu umum, harus menggunakan beberapa alat. Yang dimaksud sebagai


alat itu adalah bahasa, yaitu Bahasa Arab dan Bahasa Inggris, pengetahuan dasar tentang filsafat, ilmu alam dan ilmu sosial. Pengetahuan tersebut sangat penting dikuasai oleh siapapun yang mengkaji ilmu yang bersifat integratif itu. Dengan modal ilmu alat itu, maka siapapun bisa mengkaji al-Qur’an, hadits, sirah nabawiyah, pemikiran Islam dan tamaddun Islam. Selama ini, ilmu-ilmu tersebut dipandang sebagai ilmu agama. Mempelajarinya secara mendalam, -----untuk tingkat perguruan tinggi, harus menguasai ilmu alat tersebut. Jika seseorang tidak memiliki bekal ilmu alat, maka sesungguhnya belajar ilmu agama, tidak akan dapat menghasilkan sesuatu secara sempurna. Mempelajari ilmu agama, dalam metafora berbentuk pohon itu, digambarkan sebagai batangnya. Semua orang wajib mempelajarinya atau hukumnya fardhu ain. Al-Qur’an sebagaimana dinyatakan, menyebut dirinya sebagai hudan linnas, artinya al-Qur’an adalah petunjuk bagi manusia. Penyebutan manusia tidak diberi penjelasan apa-apa. Artinya bahwa al-Qur’an diperuntukkan bagi seluruh manusia tanpa terkecuali. Siapapun, agar mendapatkan manfaat dari kitab suci itu dalam hidupnya harus mempelajari, dan tidak boleh diwakilkan. Atas dasar pandangan ini, maka seluruh mahasiswa di UIN Maliki Malang apapun jurusannya,

memiliki kewajiban untuk mempelajarinya secara mendalam. Perguruan tinggi berbentuk universitas harus mengembangkan beberapa fakultas atau berbagai disiplin ilmu. Tradisi di Indonesia, perguruan tinggi berbentuk universitas harus mengembangkan ilmu-ilmu eksakta dan ilmu-ilmu sosial dan humaniora. Bahkan ada ketentuan, bahwa jumlah ilmu eksakta yang dikembangkan harus lebih banyak dibandingkanan ilmu sosial dan humaniora. Berbagai fakultas, jurusan, program studi dan bahkan yang lebih kecil berupa mata kuliah, dalam metafora sebatang pohon tersebut, digambarkan sebagai dahan-dahannya, cabang, ranting, dan daunnya. Sebagaimana pohon itu, maka fakultas, jurusan, program studi dan seterusnya diharapkan selalu tumbuh dan berkembang secara terus menerus. Bangunan keilmuan yang digambarkan sebagai sebuah pohon yang dipandang secara utuh, yaitu mulai dari akar, batang, dahan, ranting, daun akan menghasilkan buah. Buah pohon itu dalam konteks universitas, digambarkan sebagai lulusannya, yaitu orang-orang yang beriman, berilmu, beramal saleh dan berakhlakul karimah. Akhirnya, dengan metafora sebatang pohon itu maka menjadi tampak, ada integrasi antar bagian-bagian pohon itu. Sekalipun antara berbagai dahan, cabang, ranting dan daun tumbuh sendiri-sendiri, tetapi pertumbuhannya selalu serempak, karena semua itu berasal dari batang yang sama. Pembagian ilmu menjadi ilmu agama dan ilmu umum, sebenarnya juga telah mendapatkan perhatian dari ulama besar dari Thus, Iran, yaitu Imam alGhazali. Bahkan, ulama ini berpandangan bahwa hukum mempelajari ilmu agama adalah fardhu ain, sedangkan mempelajari ilmu umum adalah fardhu kifayah. Pembagian itu sangat tepat. Akan tetapi pada praktiknya telah disalah-pahami oleh kebanyakan orang. Mereka mengira bahwa mempelajari ilmu agama yang hukumnya fardhu ain itu bisa dipisahkan dari ilmu umum yang hukum mempelajarinya fardhu kifayah. Bahkan, pemisahan itu semakin tampak dari adanya jenis institusi pendidikan yang berbeda. Pesantren dan perguruan tinggi Islam, seperti IAIN/STAIN, seolaholah hanya bertugas mengembangkan ilmu agama, sedangkan perguruan tinggi lainnya hanya memiliki misi mengembangkan ilmu-ilmu umum. Pandangan seperti ini membawa pengertian, seolah-olah ilmu agama boleh dipisahkan dari ilmu umum dan begitu juga sebaliknya, ilmu umum bisa dipisahkan dari ilmu agama. Padahal, sebagai sebuah pohon, antara akar dan batang tidak akan mungkin dipisahkan dari dahan, cabang, ranting dan daun-daunnya. Semuanya

A p r i l

2 0 1 2

9


mestinya harus dipandang sebagai satu kesatuan yang utuh dan padu. Antara bagian-bagian dari pohon itu tidak boleh dipisah-pisahkan. Demikian pula dalam memandang ilmu, maka tidak boleh dipisahkan antara yang bersumber dari kitab suci atau disebut ayat-ayat qawliyah dan dari sumber lainnya yang disebut ayatayat kawniyah. Masih mengikuti pandangan Imam al-Ghazali, bahwa jika hukum shalat lima waktu adalah fardhu ain, sedangkan hukum shalat jenazah adalah fardhu kifayah, maka pelaksanaan antara keduanya tidak boleh dilakukan pembagian tugas. Misalnya ada sekelompok orang yang bertugas hanya menjalankan fardhu ain, sementara kelompok lain bertugas menjalankan fardhu kifayah. Hal itu tentu tidak boleh. Orang yang bertugas menjalankan shalat lima waktu, manakala ada kematian, maka sebagian mereka berkewajiban menjalankan shalat jenazah. Tidak boleh ada sekelompok orang yang memilih hanya menjalankan shalat jenazah, tanpa shalat lima waktu. Bangunan keilmuan, bagaikan sebatang pohon harus dilihat secara utuh sebagai sebuah kesatuan. Dalam pandangan keilmuan yang terintegratif, semua orang wajib atau fardhu ain -----menurut Imam alGhazali, mempelajari al-Qur’an dan hadits, tetapi selain itu masih dituntut untuk mempelajari salah satu disiplin ilmu, misalnya ilmu kedokteran, ilmu ekonomi, hukum, psikologi dan seterusnya. Mereka yang telah mendalami ilmu psikologi, karena hukum mempelajari ilmu tersebut adalah fardhu kifayah, maka terbebas dari

10

A p r i l

2 0 1 2

beban mempelajari disiplin ilmu lainnya, misalnya ilmu ekonomi, kedokteran, ilmu pendidikan dan lain-lain. Cara pandang seperti itu akan menjadikan antara ilmu agama dan umum tampak utuh, bagaikan sebuah pohon. Pembagian secara dikotomik, antara ilmu umum dan ilmu agama, secara pelan bisa dihilangkan. Tidak selayaknya, umat Islam meninggalkan tanggung jawab mempelajari ilmu umum dan hanya menekuni apa yang disebut sebagai ilmu agama sebagaimana yang dipahami selama ini. Umat Islam tidak boleh lari dari tanggung jawab menggali ilmu alam, sosial dan humaniora, sehingga menjadikan sebab mereka kalah bersaing dengan umat lainnya. Metafora berupa sebatang pohon yang kemudian disebut sebagai pohon ilmu UIN Maliki Malang tersebut, menjadikan seluruh dosen dan mahasiswa secara terus menerus, padu dan seimbang, harus mengakaji al-Qur’an, hadits Nabi, dan jagat raya serta seisinya ini, sebagaimana hal itu juga diperintahkan oleh Allah melalui al-Qur’an dan hadits nabi.

Menjadi Rujukan Internasional Dalam kesempatan kunjungan ke Jeddah, Rektor UIN Maliki Malang datang ke kantor Rabithah Alam Islami devisi Pendidikan. Kantor itu dipimpin oleh Dr. Ali Madbul al-Amri. Kedatangan Prof. Imam disambut hangat oleh pimpinan lembaga ini. Kebetulan Dr. Ali


Sementara itu, ada pemisahan dalam cara Madbul al-Amri pernah berkunjung ke UIN Maulana melihat ilmu, yaitu antara ilmu agama dan ilmu umum. Malik Ibrahim Malang beberapa tahun yang lalu. Mereka yang mengambil kajian agama dianggap tidak Dalam kesempatan kunjungan itu, setidaknya ada memahami ilmu-ilmu umum. Begitu juga sebaliknya, dua hal penting yang dibicarakan. Pertama, Dr. Ali mereka yang mengambil ilmu umum dianggap tidak Madbul al-Amri ingin menjadikan konsep keilmuan yang memahami ilmu agama. Konsep yang dikembangkan dikembangkan UIN Maulana Malik Ibrahim Malang oleh UIN Maliki Malang, menurut penilaian Dr. Ali sebagai contoh atau model keilmuan yang seharusnya Madbud al-Amri, mendesak di kembangkan di berbagai dikembangkan oleh perguruan tinggi Islam di dunia. negara Islam. Dr. Ali Madbul al-Amri, sebagai ketua divisi pendidikan Pembicaraan yang kedua adalah membahas Rabithah Alam Islami, tatkala diundang ke berbagai negara Islam, terutama ketika harus berbicara tentang kemungkinan dilakukan kerjasama antar perguruan pengembangan perguruan tinggi, selalu menunjukkan tinggi Islam di berbagai negara Islam. Dr. Ali Madbud konsep UIN Maliki Malang yang dianggap ideal al-Amri menawarkan suatu kegiatan bersama, misalnya saling bersilaturrahim atau berkunjung di antara tersebut. berbagai perguruan tinggi yang ada di negara-negara Selama ini banyak negara Islam yang menganggap Islam. Beberapa pimpinan perguruan tinggi Islam bahwa wilayah keilmuan Islam baru sebatas ilmu di Indonesia misalnya, atas prakarsa lembaga yang Syari’ah, Ushuluddin, Dakwah, Adab dan Tarbiyah. dipimpinnya, mengunjungi perguruan tinggi di Turki, Selainnya itu dianggap ilmu yang bukan berada pada Mesir, Maroko, dan lain-lain. Demikian pula sebaliknya, wilayah kajian Islam. Dr. Ali Madbud al-Amri ketika perguruan tinggi di Sudan, Yaman, Syiria dan lain-lain datang ke UIN Maliki Malang dan melihat konsep Oleh Teguh menjadi Prastyosangat & Bayu Taramengunjungi Wijaya perguruan tinggi Islam di Indonesia. keilmuan yangAngga dikembangkan tertarik. Lewat cara tersebut, diharapkan akan terjadi saling Keilmuan UIN Maliki Malang tidak lagi memisahkan mengenal, memahami dan menghargai, antar sesama antara ilmu agama dan ilmu umum, sebagaimana yang digambarkan dalam pohon keilmuan UIN Maliki Malang. perguruan tinggi Islam, sehingga ke depan terjadi Dr. Ali Madbul juga melihat bahwa mahasiswa Tarbiyah, kerjasama yang lebih baik untuk meraih kemajuan Sains dan Teknologi, Ekonomi, Humaniora, Psikologi, bersama. Selama ini, kontak antar perguruan tinggi Syari’ah belajar al-Qur’an dan hadits, bahkan tidak Islam di berbagai negara tidak pernah terjadi. Antar perguruan tinggi berjalan sendiri-sendiri, termasuk yang sedikit mahasiswa yang menghafalkannya. yang sederhana, misalnya pengembangan kurikulum Dalam pembicaraan itu, Pimpinan Rabithah berbasis Islam, masing-masing perguruan tinggi Islam Alam Islami devisi pendidikan ini membayangkan berusaha menerjemahkan sendiri-sendiri. Akibatnya, bahwa, jika mahasiswa perguruan tinggi Islam mampu perguruan tinggi Islam tidak banyak berkembang memahami dan bahkan mencintai al-Qur’an dan hadits, sebagaimana yang diinginkan. Tentu, Prof. Dr. H. Imam sekaligus juga menguasai salah satu disiplin ilmu Suprayogo selaku Rektor UIN Maliki Malang menyambut seperti kedokteran, sains, teknik, pertanian, ekonomi, baik ide yang dilontarkan oleh Pimpinan Rabithah Alam pendidikan, psikologi dan seterusnya, maka dampaknya Islami devisi pendidikan ini. Prof. Imam juga yakin akan terjadi pada umat secara keseluruhan. Umat Islam jika gagasan ini berhasil dikembangkan, maka akan akan segera bangkit. membawa manfaat yang bisa dirasakan oleh sesama perguruan tinggi Islam di dunia. Semoga.

A p r i l

2 0 1 2

11


UIN-Maliki Press Mengawal

Integrasi, Dukung Internasionalisasi KATABUKU– Universitas Islam Negeri Maulana Malik Ibrahim Malang sebagai salah satu perguruan tinggi Islam memiliki tanggung jawab moral dalam menyiapkan masyarakat yang mempunyai tanggung jawab terhadap bangsa, negara dan agamanya. Melalui Tri Dharma perguruan tinggi, segenap sivitas akademika di lingkungan UIN Maulana Malik Ibrahim Malang diarahkan sedemikian rupa sehingga memiliki kepekaan intelektual, kesadaran moral, sosial dan budaya akan masa depan manusia dan kemanusiaan.

Tri Dharma perguruan tinggi, adalah mendorong kreativitas para tenaga pengajar (dosen) dengan menerbitkan karya ilmiah mereka melalui unit penerbitan yang dimiliki kampus UIN Maulana Malik Ibrahim Malang. Karya tulis itu sebagian merupakan hasil penelitian, dan sebagian merupakan tulisan yang didesain dalam bentuk buku ajar (daras) yang dapat dimanfaatkan di lingkungan UIN Maulana Malik Ibrahim Malang khususnya, dan perguruan tinggi yang lain pada umumnya.

Selaras dengan hal tersebut, Universitas melalui UIN-Maliki Press –sebagai satu-satunya lembaga penerbitan di UIN Maliki Malang- menerbitkan tulisantulisan yang bersifat ilmiah (scholarly), yang merupakan suatu hasil karya riset, dan merujuk kepada acuan disiplin keilmuan, keislaman,atau pengembangan tradisitradisi akademik dan spiritual yang akan bermuara pada terbentuknya pribadi yang memiliki kedalaman ilmu dan spiritual serta keagungan akhlak.

Prestasi penulisan dan penerbitan buku yang telah ditorehkan oleh para tenaga pengajar di UIN Maulana Malik Ibrahim Malang mencerminkan kecenderungan tema keilmuan yang beragam sesuai dengan bidang yang digeluti dan keahlian mereka masing-masing. Namun demikian, ada satu benang merah yang menyatukan berbagai ragam karya tulis tersebut, yaitu misi integrasi agama dan sains sebagaimana yang dikembangkan oleh UIN Maulana Malik Ibrahim Malang.

Untuk menjadi lembaga penerbitan yang profesional, tentu tidak bisa dilepaskan dari bantuan dan kerjasama dengan pihak lain. Di samping itu, keberadaan UIN-Maliki Press juga diharapkan dapat memberi manfaat kepada masyarakat secara luas, sesuai dengan pesan Tri Dharma Perguruan Tinggi, yakni pendidikan dan pengajaran, melakukan penelitian, dan pengabdian kepada masyarakat.

Ragam bidang keilmuan yang dieksplorasi oleh para tenaga pengajar di dalam buku yang sudah dipublikasikan UIN-Maliki Press meliputi bidang Agama, Pendidikan, Hukum, Ekonomi, Manajemen, Psikologi, Bahasa, MIPA, teknik, dan lainnya. Di samping kreativitas tenaga pengajar, UIN Maulana Malik Ibrahim Malang juga memberi ruang terbuka bagi mahasiswa dalam hal karya ilmiah. UIN Maulana Malik Ibrahim Malang telah mempublikasikan karya-karya terbaik mahasiswa.

Salah satu prestasi yang telah dicapai oleh UIN Maulana Malik Ibrahim Malang, dalam mewujudkan nilai

12

A p r i l

2 0 1 2


Sampai akhir tahun 2011, UIN-Maliki Press telah menerbitkan buku sebanyak 368 judul. Pada tahun 2005 sebanyak 5 judul, kemudian 2006 sebanyak 26 judul, meningkat lagi sebanyak 70 judul pada 2007. Tahun berikutnya, buku yang diterbitkan meningkat tajam, 131 judul (2008), 202 judul (2009), 283 judul (2010), dan 368 judul (2011) Buku-buku yang diterbitkan tidak hanya ditulis para dosen UIN Maliki Malang saja, namun juga berasal dari karya tulis terbaik para mahasiswa. Bahkan, banyak penulis luar yang datang ke kantor untuk menawarkan naskah bukunya. Ada yang berasal dari Universitas Negeri Malang, Universitas Brawijaya, IAIN Sunan Ampel Surabaya, STAIN Tulungagung, dan lainnya. Bahasa pengantarnya pun tidak saja berbahasa Indonesia, melainkan juga menggunakan bahasa asing, seperti Arab dan Inggris.

Buku Integratif Salah satu buku terbitan UIN-Maliki Press yang berparadigma integrasi adalah buku yang ditulis Abdusysyakir (Dosen Matematika) berjudul “Ada Matematika dalam Al-Qur’an.” Bermula di tahun 2005, tepatnya Abdusysyakir ketika itu mengisi ceramah di SC UIN Maliki Malang. Beliau ditugaskan untuk memberikan ceramah tentang sains dalam al-Qur’an. Pembahasan itu mengerucut pada kajian matematika dalam al-Qur’an, karena background keilmuannya adalah matematika. Diskusi itupun berlangsung dengan tenang. Semua pandangan tertuju pada Sakir, sapaan akrabnya Abdusysyakir, dan juga merenungi isi kajiannya yang cukup menarik untuk diteladani. Para hadirin yang mengikutinya meliputi sivitas akademika UIN, termasuk Rektor UIN Malang, Imam Suprayogo, pula. Beberapa waktupun berlalu dengan cepat, hingga akhirnya Sakir turun dari podium kemudian menemui pak Rektor. Pak Imam –sapaan Rektor UIN- mengatakan bahwa apa yang disampaikan dalam ceramah tadi, merupakan sebuah kajian yang berintegrasi sains dan agama (Islam). “Kalau bisa, hasil ceramah tersebut ditulis dan dilengkapi hingga menjadi sebuah buku” ungkap Rektor Imam. Akhirnya, karya perdana yang disajikan dalam bentuk buku yang berjudul “Ada Matematika dalam alQur’an”, dapat diselesaikan. Dengan menghasilkan karya integrasi ini, harapannya, Sakir dapat menjelaskan al-Qur’an secara matematis. Hal ini disebabkan karena memang banyak ayat al-Qur’an yang harus dikaji menggunakan unsur angka dan kaidah tertentu. Adapun buku-buku Matematika integratif yang lain, di antaranya: Ketika Kyai Mengajar Matematika, Kajian Matematika Integratif, Bumi Sholat secara Matematis, Indahnya Matematika dalam Al-Qur’an, dsb.

Buku lain yang berparadigma integrasi adalah buku-buku yang ditulis para dosen Teknik Arsitektur. Dalam rangka memunculkan wujud arsitekur yang melambangkan nilai-nilai islam dari kreasi seorang arsitek, UIN-Maliki Press dengan sukses menerbitkan berbagai buku integrasi antara nilai arsitektur dan nilai Islam. Penerbitan buku ini dilatarbelakangi akan banyaknya nilai-nilai Islam yang terkait erat dengan ilmu arsitektur, selain itu juga adanya realita bahwa persediaan buku tentang arsitektur Islam belum banyak di jumpai di Indonesia. Meski di tingkat internasional sudah cukup banyak tapi belum ada suatu framework yang bisa merangkum semua nilai-nilai Islam yang bisa diterapkan ke dalam ilmu arsitektur. Terbitan UIN-Maliki Press yang didominasi bukubuku integrasi khususnya perpaduan antara arsitektur dengan Islam membuat banyak kalangan mahasiswa khususnya di UIN Maliki Malang yang tertarik untuk membacanya dan menggunakannya sebagai media pembelajaran. Bukan berarti buku-buku tersebut hanya ditujukan untuk mahasiswa semata, tetapi juga dapat menjadi referensi tentang dunia arsitektur pada masyarakat. Hal itu dikarenakan integrasi tentang konsep arsitektur terhadap nilai Islam belum banyak bukunya sehingga media ini dapat menambah referensi. Buku-buku Arsitektur yang diterbitkan UIN-Maliki Press, di antaranya: Arsitektur Islam: Transformasi Nilai-nilai Ilahiyah, Berkaca pada Kota Alam; Kubingkai Arsitektur Menjadi Shiddiq; Cahaya dalam Arsitektur Perspektif Islam, dan lainnya, Rumah Ramah Lingkungan, Membaca Konsep Arsitektur Vitruvius dalam Al Qur’an. “Pada kenyataannya memang banyak sekali referensi tentang dunia arsitektur yang bernuansa dan berpemikiran Islam tetapi konsepnya masih tercerai berai dan teori-teorinya diulas dengan bahasa yang terlalu tinggi serta belum ada yang terkumpul dalam satu buku yang padat dengan bahasa yang mudah dimengerti”, begitulah penjelasan Bu Yulia Eka Putrie, selaku penulis buku integrasi arsitektur Islam. Tidak hanya itu saja. UIN-Maliki Press telah banyak menghadirkan buku berparadigma integrasi dalam disiplin keilmian yang lain. Untuk ilmu Fisika misalnya, telah terbit buku Fisika dan Al-Qur’an, Akankah AlQur’an Menolongku (Kajian Perspektif Tasawuf), Cahaya di Atas Cahaya. Untuk ilmu Biologi, ada buku berjudul Setetes Air Sejuta Kehidupan, Siapa Penentu Jenis Kelamin Bayi, Gizi dan Kesehatan Perspektif Islam. Buku-buku terkait Kimia, diantaranya berjudul: Lempung, Menguak Rahasia Keagungan Allah, Gelatin: Tinjauan Kehalalan, Debu Semesta Rahmat, Rahasia di Balik Makanan Haram. Sedangkan untuk ilmu-ilmu

A p r i l

2 0 1 2

13


Buku Asing Dalam rangka untuk mendukung kebijakan tentang internasionalisasi universitas, UIN-Maliki Press tidak hanya menerbitkan buku yang ditulis dalam bahasa Indonesia, tetapi juga menerbitkan buku yang ditulis menggunakan bahasa asing, Arab maupun Inggris. Beberapa buku tersebut, di antaranya berjudul: Islamic Fundamentalism, English for Science, Style and Tones Translation Skill, Narrative Structure, Manhaj Tathwir Ta’lim al Lughah al Arabiyyah, Ilmu al-Ashwat, Jihad, Ilmu Shorof, Ta’lim al-Insya’, Muqtatofat, Al-Qur’an alKarim wa Ad-Dzaka al-Lughawi, Progressive English, Ta’lim Maharah al-Lughawiyah, Dhawabit, Maddah Dirasah Hadits al-Syarif, Syuwahidul Imam Zamakhsari an-Nahwiyah fi Tafsirihi, Ilmu Tarbiyah Islamiyah, Manhaj Tarbiyatun Nasyi’ fi Dhilalil Qur’an, Fann al-Khitabah al-Arabiyyah, Contemporary Architecture of Islamic Societies, Ideas of Cultural Reforms, English for Communication.

non sains, diantaranya berjudul: Ekonomi Qur;ani, Manajemen Qur’ani, Hadis-hadis Ekonomi, Bahasa dan Sastra dalam Al-Qur’an, Psikologi Islam , dan lainnya. “Dengan diterapkannya integrasi Sains dan Islam di UIN Maliki Malang, kiranya dapat memberikan wawasan, terutama di bidang keilmuan seperti Biologi, Fisika, yang bisa dikaji secara ilmiah dan agama dan juga memberikan pemahaman bahwa dalam al-Qur’an tidak hanya mengkaji tentang syariat islam saja, tetapi juga berbagai hal tentang kehidupan seperti kajian tentang hewan, tumbuhan, dll”, ujar Eko Budi Minarno, M.Pd selaku penulis buku bertema integrasi yang berjudul Gizi dan Kesehatan dalam Perspektif Islam yang telah diterbitkan di UIN-Maliki Press ini. Dengan memandang semua teori ilmu umum dari kacamata islam, kita telah mengintegrasikan ilmu menjadi satu, yaitu semua ilmu adalah ilmu Allah karena datangnya memang dari Allah. Harapan utama diterbitkannya buku-buku berbasis integrasi ini, yaitu agar pembaca baik mahasiswa maupun masyarakat luas memiliki pemahaman keilmuan yang utuh yang tidak sebatas pemahaman yang simbolis tapi didasarkan pada pemahaman pada nilai, selain itu juga diharapkan pembaca tidak menganggap nilai islam itu sebagai suatu batasan dalam menciptakan kreativitas yang bisa dijadikan sebagai identitas budaya Islam.

14

A p r i l

2 0 1 2

Kabar menggemberikan, di akhir tahun 2011 ini, UIN-Maliki Press mendapat tawaran kerjasama dari Mobile Technology Innovation Center (MoTIC) Universitas Ahmad Dahlan (UAD) Yogyakarta berupa pembelian ijin edar-lisensi buku-buku terbitan UIN-Maliki Press. Dari kerjasama ini, nantinya buku-buku terbitan UIN Malang akan diformat dalam bentuk digital/e-book.. (*)


Catatan & Kilas Balik Pemasaran

UIN-Maliki Press Oleh Angga Teguh Prastyo & Bayu Tara Wijaya KATABUKU- Pengembangan UIN-Maliki Press (UMP) sebagai sebuah lembaga penerbitan dan percetakan menuju world class organization membutuhkan kesiapan dan pematangan konsep dan strategi. Senyampang dengan hal tersebut, UMP dihadapkan pada berbagai tantangan nyata dalam usaha memperluas jaringan pengembangan institusi mulai dari jaringan mata rantai penerbit, percatakan, distributor buku, penulis hingga kepada konsumen.

Keunggulan dalam menerbitkan buku-buku perguruan tinggi menjadi salah satu kekuatan dominan yang mendorong pertumbuhan penjualan pada periode Januari-Juni 2010. Apalagi dengan adanya beberapa kebijakan yang terkait dengan dunia pendidikan, ikut mempengaruhi keterpilahan konsumen terhadap bukubuku yang diterbitkan oleh UMP. Hal ini terlihat dari buku terlaris pada periode tersebut yaitu buku berjudul “Penelitian Tindakan Kelas”. Terserapnya buku ini tidak hanya dalam area Malang Raya namun juga dalam rantai dis-

tribusi buku-buku yang tersebar di sepanjang nusantara mengindikasikan bahwa buku itu selain memang dirilis pada saat booming sertifikasi guru, juga dikarenakan penempatan dan pemilihan toko-toko buku yang tepat. Ini yang menyebabkan buku “Penelitian Tindakan Kelas” dapat diterima secara luas oleh masyarakat dunia buku. Dominasi buku-buku perguruan tinggi seperti “Ilmu Falak Praktis”, “Indahnya Matematika dalam Al-Qur’an”, “Sastra Arab dan Lintas Budaya”, “Leksikologi Bahasa Arab”, dan “Pembelajaran Bahasa Arab” sebagai kekuatan utama penyokong penjualan buku-buku UMP harus terus dipertahankan. Sebab, buku-buku berjenis perguruan tinggi merupakan bagian yang melekat dan tak tergantikan dari UMP yang menjadi brand image kelembagaan. Hanya saja, pemaksimalan penjualan buku-buku perguruan tinggi perlu dimaksimalkan lagi terutama dengan memperluas area distribusi kepada perguruanperguruan tinggi yang membuka program studi yang bersangkut paut dengan judul buku bersangkutan.

A p r i l

2 0 1 2

15


Buku Terlaris Periode Januari-Juni 2010

No 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10

Buku Terlaris Penelitian Tindakan Kelas Ilmu Falak Praktis Indahnya Matematika dalam Al-Qur’an Islam Jawa Leksikologi Bahasa Arab Pembelajaran Bahasa Arab Active Learning dalam Pembelajaran Bahasa Al-Qur’an sebagai Media Pembelajaran Bahasa Indonesia Rahasia di Balik Makanan Haram Sastra Arab dan Lintas Budaya

Sementara itu, peta distribusi buku pada semester II 2010 (Juli-Desember) menunjukkan tren perkemba­ ngan positif. Secara umum terlihat adanya penanjakan penjualan terutama pada bulan oktober hingga Desember. Bahkan di akhir tahun tahun 2010, angka perputaran uang dalam penjualan buku mencapai 125 juta lebih. Rupanya, bulan Desember menjadi bulan keberuntungan bagi UMP. Potensi jalur distribusi buku UMP selama ini yang mengandalkan dari channel direct selling, toko buku dan bursa buku nampaknya masih dapat dimaksimalkan. Beberapa strategi untuk dapat mempercepat serapan produk UMP antara lain: pertama, melakukan pemetaan jalur distribusi buku terlaris. Kedua, memilih secara selektif judul buku yang disebar dalam toko buku. Ketiga, memperluas dan menambah frekuensi bursa buku. Keempat, menetapkan harga diskon beserta berbagai kemudahan yang diperoleh oleh konsumen dalam memilh produk-produk UMP.

16

A p r i l

2 0 1 2

Dilihat secara keseluruhan, periode Januari-Desember 2010, UMP mampu mencetak rekor penjualan sebesar Rp. 219 juta lebih. Kesuksesan dalam mencetak rekor penjualan produk buku UMP tersebut dipengaruhi oleh terpenuhinya beberapa prinsip penjaminan mutu (quality assurance) yang antara lain: pertama, quality first yang berarti iklim kerja sektor penerbitan dan per­ cetakan UMP dijalankan dengan mengutamakan kepada mutu. Kedua, stakeholder-in yang berarti kepuasan pelanggan menjadi skala prioritas yang tidak bisa ditawar dan dipegang teguh oleh pengelola UMP. Ketiga, the next process is our stakeholders. Ini berarti budaya kerja UMP menganut sistem mekanisme yang berorientasi kepada kepuasan pelanggannya. Keempat, speak with data yang berarti bahwa segenap investasi, perhitungan dan keputusan yang dijalankan berdasarkan data. Kelima, dilaksanakannya prinsip upstream management yakni segal kebijakan dijalankan secara partisipastif dan meminimalisir otoritatif. Kesuksesan dalam penjulan buku UMP juga dipe­ ngaruhi oleh 1) relevansi (keselarasan produk dengan kebutuhan bacaan pelanggan), 2) kreativitas (kebaha­ ruan dan keunikan produk UMP di tangan pembaca), 3) kepekaan menangkap selera pasar, 4) optimalisasi sumber daya lembaga beserta penggunaan secara tepat guna terhadap segala kekuatan yang dimiliki, 5) pertanggungjawaban dan pelayanan prima kepada pelanggan. Di sinilah peranan dalam memperluas jaringan menjadi semakin signifikan. Geliat itu sudah dirintis UMP antara lain dengan mulai dikembangkannya strategi perluasan segmentasi pembaca di ruang maya. Kerja itu menjadi bagian sistemik UMP ke depan dalam pengenalan dan perluasan produk buku kepada warga dunia (global village). Ini tampak dari keseriusan UMP dalam membangun jaringan distribusi buku yang dapat diakses melalui internet. Meski, signifikansi penjualan buku-buku UMP di tahun 2010 menunjukan tren fluktuatif. Namun hal itu lebih dikarenakan pada bulan-bulan yang mengalami penurunan penjualan seperti bulan Febuari, Juli, Agustus dan September merupakan waktu libur semester mahasiswa. Tren waktu libur semester mahasiswa berdampak signifikan terhadap penjualan buku-buku UMP. Hal ini dikarenakan market share (pangsa pasar) lebih banyak terkonsentrasi pada perguruan tinggi dan mahasiswa. Dengan demikian, konsistensi menjaga mutu produk yang tercermin dari ketatnya menjaga performa dan kualitas produk penerbitan dan percetakan menjadi harga yang tidak bisa ditawar. Langkah inilah yang akan membentuk sistem penerbitan dan percetakan yang terpadu dan lebih menjamin akan adanya kontribusi riil dalam pengembangan UMP. Oleh karena itu, perkem-


Ini tampak dari keseriusan UMP dalam membangun jaringan distribusi buku yang dapat diakses melalui internet. Meski, signifikansi penjualan buku-buku UMP di tahun 2010 menunjukan tren fluktuatif. Namun hal itu lebih dikarenakan pada bulanbulan yang mengalami penurunan penjualan seperti bulan Febuari, Juli, Agustus dan September merupakan waktu libur semester mahasiswa. Tren waktu libur semester mahasiswa berdampak signifikan terhadap penjualan buku-buku UMP. Hal ini dikarenakan market share (pangsa pasar) lebih banyak terkonsentrasi pada perguruan tinggi dan mahasiswa. Dengan demikian, konsistensi menjaga mutu produk yang tercermin dari ketatnya bangan penjualan maupun keterserapan buku di tengah menjaga performa dan kualitas produk penerbitan dan percetakan menjadi harga yang masyarakat UMP amatinilah dipengaruhi rencana, tidak bisa ditawar. Langkah yang akan oleh membentuk sistemimplepenerbitan dan percetakan dan lebih menjamin akan adanya kontribusi riil dalam mentasi yang dan terpadu evaluasi strategis lembaga, kondisi UMP pengembangan UMP. Oleh karena itu, perkembangan penjualan maupun keterserapan saatdiini danmasyarakat harapanUMP masa datang yang ingin dicapai. buku tengah amat dipengaruhi oleh rencana, implementasi dan evaluasi strategis lembaga, kondisi UMP saat ini dan harapan masa datang yang ingin dicapai. Analisis Perkembangan UMP

Situasi dunia percetakan dan perbukuan saat ini

Kesenjangan

Situasi yang diharapkan UMP

Rencana Strategis Rencana Operasional Pelaksanaan Kebijakan Monitoring dan Evaluasi

Gambar 1.1: Analisis Perkembangan UMP Gambar 1.1: Analisis Perkembangan UMP Buku Terlaris Periode Juli-Desember 2010 Konsentrasi pengembangan jaringan distribusi No Buku Terlaris Konsentrasi pengembangan buku yang sebagian besar masih buku yang sebagian jaringan besar distribusi masih didominasi di pulau didominasi di pulau Jawa memang perlu diperlebar. Ini tak lain dari fokus pembacaan Jawa memang Ini tak tinggi. lain Oleh dari karena fokusitu untuk konsumen buku masih perlu terkuncidiperlebar. dalam buku perguruan 1 Nadham Mufrodat pembacaan konsumen buku masih terkunci dalam buku 2 Metode Statistika perguruan tinggi. Oleh karena itu untuk memperluas 3 Imla’ Teori dan Terapan (range) jangkauan keterbacaan UMP, maka segmentasi 4 Aljabar Linear dan Praktik produk diperluas menjadi kepada empat produk jenis 5 The Power of Zakat buku lain yaitu jenis buku agama, buku umum, buku 6 Metodologi Penelitian Pendidikan pelajaran atau buku remaja. Sementara itu, dalam periode Juli-Desember 2010 7 Sains untuk PGSD/PGMI terdapat pergeseran dalam posisi buku terlaris. Buku 8 Peradilan Agama Cet.2 berjudul “Nadham Mufrodat” menjadi yang terdepan. 9 Sosiologi Hukum Islam Disamping harga yang sangat terjangkau, kekuatan 10 Matematika untuk Sains dan Teknik buku ini juga ditunjang dengan pengulasan yang tajam dengan kental dengan pembahasan yang rigid. Dari raSementara itu, hibah buku merupakan bentuk cornah Sains dan Teknologi, buku “Metode Statistika”, “Alporate social responsibility (tanggung jawab sosial) UMP jabar Linear dan Praktik” melambung menempati posisi lima besar buku terlaris UMP. Kelebihan buku segmen- kepada dunia pendidikan. Berkaitan dengan hal tersetasi perguruan tinggi itu dipengaruhi oleh penjabaran but, hibah buku menjadi wujud komitmen UMP dalam yang aktual disertai elegansi dalam pemilihan setiap ka- membudayakan komunitas pembelajar (learning socie­ limat yang membuat konsumen dalam mengakses buku ty) di sembarang tingkatan masyarakat. Ini merupakan bukti komitmen dan kemauan UMP dalam mendukung ini menjadi lebih muda menderna dan memahami. terciptanya pengembangan misi lembaga yang salah satunya adalah memperluas horizon pengembangan keilmuannya khususnya pada integrasi Islam dan sains. Pada posisi inilah, UMP melalui produk yang diluncurkan mengupayakan adanya proses pembudayaan (to make people civilized) dan pemberdayaan (empowering) kepada segenap pembaca. Menuju ke arah sana memang tidak begitu mudah namun UMP selangkah lebih maju untuk mengupayakan adanya komunitas pembaca yang diarahkan kepada kondisi masyarakat berbasis sustainable development (pengayaan keilmuan secara berkelanjutan)

A p r i l

2 0 1 2

17


Buku Hibah Periode Januari- Juni 2010

No 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10

Buku Hibah Periode Juli-Desember 2010

Buku Hibah Terbanyak

No

Buku Hibah Terbanyak

Imam al-Jami’ah: Narasi Indah Perjalanan Pendidikan Islam: Dari Paradigma Klasik hingga Kontemporer Leadership Model Universitas Islam Unggul Perubahan Pendidikan Tinggi Islam Paradigma Pengembangan Keilmuan Rahasia di Balik Makanan Haram 2 Tahun UIN Malang Analisis Vektor Sastra Arab dan Lintas Budaya

1 2 3 4 5 6 7 8 9 10

Imam al-Jami’ah: Narasi Indah Perjalanan Leadership Model Universitas Islam Unggul Perubahan Pendidikan Tinggi Islam Filsafat Bingkai Sosial Gender Ketika Kyai Mengajar Matematika Bumi Sholat Secara Matematis Rahasia al-Qur’an dalam Biometrik Al-Qur’an dan Semut

Rekaman 2011 Mengingat perjalanan UMP di tahun 2010 sudah ada perpanjangan dan perlebara jaringan yang sudah dirintis. Tahun 2011 adalah tahun perbaikan jaringa Hibab buku menjadi tradisi akademik UMP mendorong sektor pendidikan. Apalagi di tengah semakin menguatnya harga kertas dan buku di tanah air, kemampuan memberikan hibah buku kepada segenap masyarakat dalam Menguatnya kepercayaan UMP di pasaran menjadi tolok ukur kesuksesan seluru dan luar negeri membuktikan bahwa UMP di samping menjalankan profesionalitas sebagai lembaga yang bergerak awak UMP khususnya bagian marketing. Tentu, kepercayaan di pasara kokoh di sektor penerbitan dan percetakan juga tetap tegar dan fokus menanamkan untuk berdiri kepada idealitas dan komitmen serius membangun trendsetter budaya membaca di segenap lapisan masyarakat. adalah dengan adanya perbaikan manajemen internal dan ekternal. Sisi intern meliputi; Rekaman 1) Sumber Daya Manusia (SDM) yang profesional, karena SDM yan 2011 Mengingat perjalanan UMP tahun 2010 sudah ada perpanjangan dan perlebaran jaringan yang sudah menjadi titik sentral, 2) di Produk-produk penerbitan inovatif yangdi- memenu rintis. Tahun 2011 adalah tahun perbaikan jaringan. Menguatnya kepercayaan UMP di pasaran menjadi tolok ukur kebutuhankesuksesan pasar,seluruh 3) awak Publikasi dan distribusi memudahkan masyarakat untu UMP khususnya bagian marketing. Tentu,yang menanamkan kepercayaan di pasaran adalah dengan adanya perbaikan manajemen internal dan ekternal. Sisi internal meliputi; 1) Sumber Daya Manusia (SDM) mengetahui keberadaan dan produk UMP. Sisi ekternal meliputi; 1) Pasar yan yang profesional, karena SDM yang menjadi titik sentral, 2) Produk-produk penerbitan inovatif yang memenuhi mendukung, artinya targetdansasaran tepat dengan produk UMP, kebutuhan pasar, 3) Publikasi distribusi yang harus memudahkan masyarakat untuk mengetahui keberadaan dan 2) Siste produk UMP. Sisi eksternal meliputi; 1) Pasar yang mendukung, artinya target sasaran harus tepat dengan produk Kerjasama, semakin kuat di dalam kerjasama dengan banyak masyarakat, dan 3) Ha UMP, 2) Sistem Kerjasama, semakin kuat di dalam kerjasama dengan banyak masyarakat, dan 3) Hal-hal yang tidak tentutentu kadang juga menjadi faktor UMP. faktor suksesnya UMP. hal yang tidak kadang jugasuksesnya menjadi Pasar SDM Faktor lain-lain Produk Publikasi & Distribusi

Sistem Jaringan

Gambar 1.2 : Manajeman Internal dan Ekternal yang Dibangun UMP Gambar 1.2 : Manajeman Internal dan Ekternal yang Dibangun UMP

Hasil pembacaan penjulan tahun 2011, terbitan-terbitan UMP secara umum bahw p r i l 2 0 1 2 18 bahan ajar A yang buku-buku lebih diminati pasar. Sebab, buku ajar sangat p kegunaannya dalam mendukung akademik perkuliaan mahasiswa maupun dose


Hasil pembacaan penjulan tahun 2011, terbitan-terbitan UMP secara umum bahwa buku-buku bahan ajar yang lebih diminati pasar. Sebab, buku ajar sangat pas kegunaannya dalam mendukung akademik perkuliaan mahasiswa maupun dosen. Seperti pada akhir tahun 2011, buku “Media Pembelajaran Bahasa Arab” mampu terjual + 7000 eksemplar, “Mozaik Bahasa Indonesia” terjual + 800 eksemplar, dan masih banyak lagi bukubuku ajar yang terjual banyak. Kalau dilihat perkategori, berdasarkan data stock akhir tahun 2011 di loading dock (gudang buku UMP) sebaran buku-buku UMP yang sudah banyak dekat dengan masyarakat adalah kategori pendidikan sekitar 44 ribu, kategori bahasa sekitar 32 ribu eksemplar, kategori agama sekitar 30 ribu eksemplar, dan kategori integrasi sains & islam sekitar 25 ribu eksemplar. Hal ini menunjukkan buku-buku UMP sudah banyak dikonsumsi masyarakat. Tidak lain, kepercayaan masyarakat semakin hari percaya bahwa buku-buku UMP adalah buku yang memenuhi kebutuhan pasar. Stok Buku Akhir Tahun 2011 Perkategori

Kategori

Eksemplar

Judul

Agama

± 33000

40

Bahasa & Sastra

± 32000

42

Ekonomi

± 11000

20

Gender

± 5000

6

Hukum & Filsafat

± 11000

17

Integrasi Sains & Islam

± 25000

31

Manajemen

± 17000

21

MIPA

± 16000

19

Pendidikan

± 44000

58

Penelitian

± 8000

10

Psikologi

± 6000

8

Sosial & Politik

± 14000

18

Teknik

± 7000

8

Umum

± 10000

13

TOTAL

± 239000

311

Dari tabel di atas, menunjukkan sekitar 237 ribu eksemplar dengan judul sekitar 311 judul buku, buku-buku UMP berada di pasar maupun di masyarakat. Perlu dicermati tabel di atas, apabila dilihat jumlah eksemplar dengan judul buku secara rata-rata buku yang banyak di masyarakat adalah buku yang kategori Integrasi Sains & Islam, Pendidikan, dan Bahasa & Sastra. Selain itu, tahun 2011 adalah tahun keberuntungan UMP. Sebab, penjulan buku mencapai angka 2-3 kali lipat dibanding tahun 2010. Tidak lain ini banyak du-

kungan dari semua pihak. Ada banyak pembelian buku yang dilakukan. Banyak kampus-kampus PTN maupun PTS banyak yang membeli buku-buku UMP dan akan dipergunakan sebagai koleksi buku-buku diperpustakaan, seperti UIN Sunan Kalijaga, STAIN Pamekasan, STAIN Pare-Pare dan beberapa kampus lainnya. Adanya peningkatan ini terjadi, tidak lepas dari pu­ blikasi UMP yang dilakukan melalui website, seperti situs beranda di http://press.uin-malang.ac.id, Toko Buku Online UIN-Maliki Press di http://uinmalikipress.com. Selain itu, pameran-pameran yang dilakukan diberbagai event-event kegiatan internasional maupun nasional diikuti UMP sebagai pendukung tersebarnya buku-buku UMP. Baik pameran sendiri atau pihak ketiga yang membawa buku-buku ke pameran. Analisis di lapangan, dan berbagai event kegiatan ternyata buku-buku UMP peminat terbanyak dari kalangan guru dan dosen. Sedangkan mahasiswa lebih berminat pada buku-buku yang berhubungan dengan perkulian mereka. Sementara untuk buku-buku yang berbahasa asing, seperti buku berbahasa arab sekitar 20 judul mencapai 15 ribu eksemplar tersebar, dan berbahasa Inggris sekitar 16 judul mencapai 12 ribu eksemplar tersebar. Dan, secara rata-rata, bahwa buku bahasa Arab lebih laku daripada buku bahasa Inggris. Sebagaimana yang kami amati, buku-buku bahasa Arab, sebagian besar bukubuku bertemakan pembelajaran, fiqh, dan sering dipergunakan sebagai buku ajar. Sedangkan buku-buku bahasa Inggris, sebagian besar hasil dari penelitian, dan pengetahuan umum, serta tidak banyak buku ajar. Hal ini yang mengurangi peminat buku bahasa Inggris. UMP selain memasarkan buku dan menjual, juga kerap kali menghibahkan buku ke berbagai lembaga pendidikan maupun perorangan dikalangan akademisi. Tujuan dari penghibahan buku, tidak lain untuk mengenalkan bahwa UMP masih tetap berkembang dan buku-

A p r i l

2 0 1 2

19


bukunya setiap tahun semakin segar dan baru.

No 1 2 3 4 5 6

Buku Hibah Terbanyak Imam al-Jami’ah Berguru pada Realitas Membangun Pendidikan dalam Bingkai Islam Lintas Batas Refleksi Pemikiran; Membangun Indonesia baru Transformasi Pesantren Tebuireng Kyai Manager

Rencana di tahun 2012, kalau tahun 2010 adalah tahun membuka jaringan, tahun 2011 adalah tahun memperbaiki jaringan, dan tahun 2012 adalah tahun menambah jaringan. Untuk itu, agenda yang akan dilakukan mendatang, akan membuka dan melebarkan sayap di wilayah Jabotabek, kalau perlu akan didirikan toko-toko milik UMP di wilayah-wilayah tersebut. Selain itu, untuk memaksimalkan toko buku Online akan diperbaiki pelayanannya, sehingga target jangka panjangnnya adalah buku-buku produk UMP menyebar ke seluruh Indonesia maupun ke dunia.

20

A p r i l

2 0 1 2

Pada akhirnya, efektivitas dalam pengembangan kelembagaan UMP baik dalam sektor hulu (perencanaan penjualan, pembibitan penulis, trendsetter grafis) hingga pada sektor hilir (jaringan distribusi penjualan dan pembaca/konsumen) perlu dilakukan monitoring dan evaluasi secara berkelanjutan. Komitmen serius untuk mengembangkan dan mempertahankan ritme dan disiplin kerja mulai dari pimpinan, penulis, editor, marketing, percetakan hingga distributor sampai pada titik totalitas harus terus dikejar. Kondisi tersebut perlu dilakukan secara konstan dan periodik dan kalau perlu menjadi fokus pengembangan yang tidak boleh terhenti sedikit pun. Ini yang menjadikan pemenuhan target penjualan produk buku UMP berpulang kepada kedisiplinan mengawal perencanaan strategis penjualan yang telah dibuat, serta ditunjang dengan kerja keras secara total para awak UMP dalam memberikan pelayanan pra dan pasca penjualan kepada segenap stakeholders yang ada. (Ang/Btw)


Agus Sucipto dengan Dunia Kepenulisannya

Menulislah dengan

Percaya Diri

Ditengah kesibukannya sebagai ketua Koperasi Pegawai Republik Indonesia (KPRI) UIN Maulana Malik Ibrahim Malang pada periode 2010-2012 sekaligus menjabat sebagai sekretaris program studi Magister Manajemen Pendidikan Islam di Pascasarjana UIN Maliki Malang, Agus Sucipto tergolong sangat sibuk. Munawar Afandi, selaku reporter majalah Katabuku, telah membuat janji dengan beliau, pada jam 10.00 wib. Akan tetapi, ditengah kesibukan, beliau baru bisa ditemui pada pukul 10.45 wib. MUNAWAR AFFANDI

K

etika ditemui reporter, Pak Agus –sapaan akrab Drs. Agus Sucipto, M.M.– baru saja datang di kantornya, yaitu di Prodi Magister Manajemen Pendidikan Islam, Pascasarjana lantai 1, UIN Maliki Malang. Kemudian, reporter (Munawar Afandi, ed) masuk ke kantornya tetapi tidak langsung ngobrol-ngobrol dengan beliau, karena beliau masih menerima telepon dari salah seorang koleganya. Baru setelah Pak Agus mengakhiri percakapan teleponnya itu, reporter bisa berbincangbincang terkait dunia kepenulisan. “Permisi pak, saya dari reporter majalah Kata­buku UIN-Maliki Press, yang tadi telah membuat janji lewat telepon dengan Bapak”, ungkap reporter memperkenalkan dirinya. “Oh iya, ada yang bisa saya bantu?”, sapanya yang kelihatannya lesu karena baru saja sampai di kantornya. Reporter pun menjawab, “Iya pak, ini mau melakukan wawancara tentang pengalaman Bapak dalam dunia kepenulisan”, lanjutnya sambil mengakrabkan diri. Setelah banyak berbincang terkait pengalamannya, Beliau mengatakan bahwa saat ini masih menempuh program doktor di Universitas Brawijaya Malang. Bapak yang memiliki nama lengkap Agus sucipto ini sudah lupa kapan pertama kali menulis. Ketika reporter bertanya tentang buku-buku yang pernah diterbitkan, beliau menjadi semangat dengan hiasan senyuman tertera di wajah beliau.

Putra kelahiran 16 Agustus 1967 ini memiliki pengalaman menerbitkan 2 buku yang diterbitkan di UINMaliki Press. Dalam penuturannya, Pak Agus mengatakan bahwa Beliau sebenarnya masih kurang percaya diri (PD) 2 buku itu untuk diterbitkan. Meskipun begitu, ternyata kedua buku yang telah diterbitkan penerbit UIN Maliki Malang tersebut banyak diminati konsumen, terutama dari kalangan akademisi dan mahasiswa, khususnya Fakultas Ekonomi. Terbukti, pada tahun ini (2011, ed) buku beliau yang berjudul “Studi Kelayakan Bisnis” akan dicetak untuk kedua kalinya. Hal ini sangat jauh dari angan-angan beliau, karena sebelumnya beliau kurang PD dalam menerbitkannya. Rupanya, Pak Agus tidak pernah bermimpi kalau bukunya akan laris di pasaran. Permasalahan yang sering dialami oleh para penulis –terutama penulis pemula- salah satunya adalah kurangnya rasa percaya diri untuk menenerbitkanan atau mempublikasikan karya tulisnya. Kebanyakan, mereka kurang PD terhadap karyanya sendiri, bahkan mungkin tidak mempunyai kepercayaan sama sekali. Ini sering dialami para penulis pemula. Mereka menulis dengan meng-gebu-gebu, begitu semangatnya, tetapi pada saat di akhir penyelesaian penulisan karyanya, meraka malu untuk mempublikasikanya ke publik. Hal ini senada dengan yang dituturkan dan dialami oleh Agus, calon penyandang gelar doktor tersebut.

A p r i l

2 0 1 2

21


“Saya itu sebenarnya kurang PD dengan penerbitan buku yang kedua saya, yaitu yang berjudul Studi Kelayakan Bisnis, Analisis Integratif dan Studi Kasus. Akan tetapi, saya mencoba menawarkan naskah saya tersebut kepada pihak UIN-Maliki Press, dan Alhamdulillah lulus seleksi dan dapat diterbitkan”, ungkapnya. “Jadi, bukan hanya penulis pemula saja yang kurang PD dengan tulisannya sendiri. Bahkan, orangorang yang bukunya sudah terbit dan karya-karya tulis ilmiahnya sudah diterbitkan di jurnal-jurnal pun terkadang masih kurang PD, seperti saya ini.” Begitu Pak Agus menambahkan. Agus yang berstatus Dosen Pegawai Negeri Sipil (PNS) di Fakultas Ekonomi UIN Maliki Malang ini sudah menulis dua buku dan keduanya telah diterbitkan UIN-Maliki Press. Pertama, diterbitkan pada tahun 2008 yang berjudul Teori dan Perilaku Organisasi, Suatu Tinjauan Integratif. Selanjutnya, buku kedua berjudul Studi Kelayakan Bisnis, Analisis Integratif dan Studi Kasus, tahun 2010. Sementara, untuk buku yang kedua akan dicetak ulang di akhir tahun 2011 Beliau sangat tidak menyangka kalau buku yang berjudul Studi Kelayakan Bisnis, Analisis Integratif dan Studi Kasus yang beliau diterbitkan karena kurang PD ini, justru akan dicetak lagi.

diterbitkan di jurnal Ulul Albab. Artikel lainnya, yang berjudul Motivasi dalam Kepemimpinan, diterbitkan di jurnal Iqtishoduna pada tahun 2004. Artikel tentang Bisnis Syariah dan Globalisasi, Perangkat dan Teknik Analisis Investasi Saham juga terbit di jurnal Iqtishoduna pada tahun yang sama yaitu 2005. Masih banyak lagi karyakarya beliau yang diterbitkan di jurnal-jurnal. Baru-baru ini, artikel beliau diterbitkan di jurnal Keuangan dan Perbankan yang berjudul Trading Valume Activity and Bid-Ask Spread Before and After The Marger Annoucement. Bagi para pemula, mereka pasti mencari berbagai macam teknik kepenulisan. Akan tetapi, Agus yang menduduki jabatan fungsional akademik sebagai lektor di UIN Maliki pada waktu ditemui di kantornya mengatakan tidak mempunyai teknik khusus dalam hal kepenulisan. Tetap menulis apa yang diinginkan, akan tetapi harus disertai dengan ilmu yang benar pula.(*)

Selain buku tersebut, bapak yang sekarang masih bergelar Magister ini juga mempunyai banyak karya tulis yang diterbitkan di jurnal-jurnal. Di antaranya yang berjudul Profil dan Minat Mahasisiwa Studi di UIN Maliki Malang Sebagai Dasar Penentuan Strategi,

IDENTITAS PENULIS Nama : Drs. Agus Sucipto, MM. Tempat, Tanggal Lahir : Malang, 16 Agustus 1967 Pendidikan : S1, S2, S3 Fakultas Ekonomi Universitas Brawijaya. Pengalaman Kerja dan Organisasi: - Dosen Fakultas Ekonomi UIN Maliki Malang - Anggota Bidang Pengembangan Usaha dan Bisnis pada Unit Kelembagaan dan Pengembangan UIN Maliki Malang. - Anggota Lembaga Pembina dan Pengawasan Keuangan PDM Kota Malang. - Sekretaris Holding Company UIN Maliki Malang. - Ketua KPRI UIN Maliki Malang. - Tim Ahli pada Lembaga Kajian Zakat dan Waqaf “el-Zawa” UIN Maliki Malang. - Konsultan Pemasaran UIN-Maliki Press. - Anggota Redaktur Jurnal Administrasi dan Bisnis Politeknik Negeri Malang. - Ketua Unit Penerbitan, Publikasi dan Kajian Ekonomi Islam pada Fakultas Ekonomi UIN Maliki Malang. Karya Buku: - Teori dan Perilaku Organisasi: Tinjauan Integratif (2008) - Studi Kelayakan Bisnis (2010)

22

A p r i l

2 0 1 2


Mufidah dan Beragam Aktivitasnya

Menulis itu Tak Kenal Ruang dan Waktu Jika ruang tertutup menjadi pilihan alternatif seseorang dalam menghasilkan sebuah tulisan, apalagi didukung dengan musik yang didengarnya, hal ini berbeda dengan Dr. Hj. Mufidah, CH., M.Ag. Serentetan aktivitas yang begitu padat membuat Mufidah, sapaan akrabnya, tidak bisa duduk manis di dalam ruang tertutup. “Disertasi saya saja, 50 persen saya kerjakan di jalan sambil menunggu transportasi umum mbak�, akunya pada Indah Rahmawati, reporter majalah KATABUKU saat ditemui di ruang kerjanya (Kantor LPM UIN Maliki, Gedung Rektorat Lt. 3). INDAH RAHMAWATI

Memang, Mufidah menjadikan semua tempat sebagai ruang indahnya untuk berkreasi, salah satunya dengan menulis. Kesibukan yang sedang dilakukannya (saat diwawancarai reporter, pen) adalah mengurus kegiatan pengabdian masyarakat berupa pemberdayaan masyarakat berbasis masjid. Kegiatan ini dilakukan oleh mahasiswa Praktik Kerja Lapangan (PKL) semester 4 sebagai salah satu program wajib kampus. Sudah menjadi tanggung jawabnya mengagendakan kegiatan ini karena beliau menjabat sebagai ketua Lembaga Pengabdian Masyarakat (LPM) UIN Maliki Malang sejak 2009 lalu. Ada yang berbeda dengan pengabdian masyarakat yang digelar tahun ini. Pasalnya, semua jurusan tergabung menjadi satu kelompok untuk ditempatkan di suatu daerah tertentu. Sedangkan pada tahun-tahun sebelumnya, biasanya mahasiswa hanya bergabung dengan teman sesama jurusannya saja. Dengan kesibukannya yang mengurus mahasiswa sekitar 2000 orang, Mufidah masih bisa meluangkan waktunya untuk terus menulis di waktu senggang. “Target saya sekarang mulai tahun ini, harus bisa menghasilkan 1 buku dan 2 hasil penelitian dalam setiap tahun�, ungkapnya dengan nada optimis. Topik tulisan yang akan dibuat tersebut, minimal bermodalkan memahami dan menyesuaikan dengan bidang yang sedang digelutinya. Ibu dari empat orang anak ini sejak umur 15 tahun senang

A p r i l

2 0 1 2

23


membaur dengan masyarakat. Mengikuti berbagai macam Organisasi Masyarakat (Ormas), bergabung untuk mengikuti kegiatan-kegiatan di lingkungan sekitarnya, dan masih banyak lagi. Sehingga tidaklah heran jika karya tulisannya bernuansa sosial kemasyarakatan. Ibu yang juga menjabat sebagai koordinator posdaya pemberdayaan keluarga berbasis masjid di propinsi Jawa Timur, Bali, dan Nusa Tenggara Barat ini memiliki tujuan khusus dalam kegiatan menulis. Dalam penuturannya, bu Mufidah selalu membuat tulisan yang bisa dinikmati pembaca baik dari kaum akademik maupun dapat dirasakan manfaatnya oleh masyarakat umum. “Saya menulis bukan hanya untuk kepuasan pribadi saja, tetapi, tulisan saya darus dapat memberikan solusi atas permasalahan yang ada di masyarakat�, demikian kata bu Mufidah terkait tujuannya menulis. Tema kepenulisan yang diambil Mufidah ini layak ditiru. Awalnya beliau membuat tulisan yang sesuai dengan permasalahan yang terjadi di masyarakat. Kemudian dikaitkan dengan teori-teori

24

A p r i l

2 0 1 2

yang telah dipelajarinya semasa mengenyam ilmu di bangku perkuliahan. Setelah itu, beliau memberikan solusi atas permasalahan yang ada yang dituangkan dalam bentuk tulisan. Karya seperti ini akan menguntungkan banyak pihak. Bagi penulisnya, akan ada kepuasan pribadi karena dapat mengamalkan ilmunya serta mengaplikasikan ilmu yang telah dipelajari kepada masyarakat luas. Sedangkan bagi pembaca atau masyarakat, akan mendapatkan solusi dari suatu permasalahan yang ada dan juga mengetahui dasar (teori) dari pemecahan tersebut. Salah satu karya terakhirnya, yang diterbitkan UIN-Maliki Press berjudul Membongkar Kejahatan Trafiking. Karya ini juga diangkat dari permasalahan sosial yang terjadi dalam masyarakat. Untuk membuat buku ini, tentunya Mufidah melakukan pengamatan terhadap kondisi lapangan yang ada. Lalu dipelajarinya kembali berbagai macam teori. Hal itu dimaksudkan untuk memperoleh suatu jawaban dari topik yang dibahas yang dikolaborasikan dengan ide dari penulis. Akhirnya,


ditemukanlah sebuah solusi, bahkan dapat dijadikan sebuah pedoman pula. Karya-karya yang dihasilkan oleh putri kelahiran Bojonegoro ini dipublikasikan secara luas. Beberapa diikutsertakan pada seminar nasional. Ada pula yang disampaikan secara langsung (baca: sebagai pemateri) pada seminar atau pelatihan di suatu daerah tertentu. Bobot tulisan yang dibuat pun berada di tingkat menengah. Artinya, tulisannya dapat dibaca orang intelek, namun juga tidak terlalu ringan; dapat dibaca pula oleh orang awam, tetapi tidak terlalu berat. “Yang penting dapat dinikmati customer”, tambahnya. Ketika beliau ditanya tentang waktu menulis, beliau mengatakan bahwa menulis tersebut bisa dimana saja. “Saya saja membaca disertasi orang lain, untuk bab pertama di terminal, bab kedua di pesawat, bab ketiga di hotel, bab keempat di selasela acara, bab terakhir ketika perjalanan pulang,

akhirnya selesai juga”, katanya sambil mengingat pengalaman itu. Beliau menjadikan alam ini adalah sebuah buku yang terbuka. Semua hal dapat menjadi inspirasi dengan keunikan tersendiri. Semua tempat menjadi lokasi persinggahan untuk terus menghasilkan karya dan mendapatkan pengalaman. Begitu pulalah yang tertera dalam kitab suci al-Qur’an.Sebagai punutup dari pembicaraan yang dilakukan dengan reporter, beliau memberikan beberapa tips menulis. Antara lain ide yang dikembangkan dianjurkan dari alam, karena alam merupakan buku yang terbuka dan bisa diamati setiap saat. Selain itu, hauslah dengan ilmu dan sebarkanlah ilmu yang dimiliki, karena ilmu yang tidak disebarkan bagai pohon tak berbuah. Orang yang menulis dengan gaya ini seperti halnya peneliti yang mencoba untuk melihat, mempelajari, kemudian mengetahui hasil akhirnya.[]

IDENTITAS PENULIS Nama : Dr. Hj. Mufidah, CH., M.Ag. TTL : Bojonegoro, 10 September 1960 Alamat : Jl. Simpang Neptunus No.08 Malang Riwayat pendidikan : • MI Darul Ulum Bojonegoro, lulus 1971 • MTs Darul Ulum Bojonegoro, lulus 1974 • PGAN Putri (sekarang MAN 1) Malang, lulus 1977 • Program Sarjana, IAIN Sunan Ampel Cabang Malang (1985) • Program Magister, Universitas Islam Malang (2001) • Program Doktor, di IAIN Sunan Ampel Malang (2009) Karya : 1. Psikologi Keluarga Islam Berwawasan Gender 2. Bingkai Sosial Gender 3. Gender di Pesantren Salah, Why Not? 4. Membongkar Kejahatan Trafiking 5. dan lain-lain A p r i l

2 0 1 2

25


Dr. Jullian Millie Berbagi Pengalaman Menulis dengan

Mahasiswa kajian ke-Islamannya atau pun keahliannya dalam menulis atau meneliti,” tambahnya. Jullian mengakui, ia sangat tertarik dengan budaya Islam di Indonesia, khususnya hasil

KATABUKU- Tepatnya 9 April 2011, di Auditorium Kantor Tarbiyah Ulul Albab, di Rektorat lt. 4 UIN Maliki Malang, UIN-Maliki Press menyelenggarakan acara dengan menghadirkan narasumber dari Monash University, Australia, Dr. Juliam Millie. Acara International Academic Writing ini mendapat sambutan yang luar biasa dari peserta yang didominasi mahasiswa UIN Malang. “Diskusi yang bertemakan “How to Write Academic writing: Anthropology of Islamic Perspective” ini, sangat menarik, karena narasumber yang dihadirkan merupakan ahli di bidang antropologi Islam yang sering melakukan riset ilmiah dan menulis banyak buku atau paper yang dipresentasikan di forum-forum ilmiah di tingkat internasional, ungkap Pak Kawakib selaku moderator acara ini. “Diselenggarakannya kegiatan ini bertujuan untuk berbagi pengalaman dengan Dr. Julian. Baik pengetahuannya tentang

26

A p r i l

2 0 1 2

interaksi budaya dengan keagamaan. Sejak Januari 2006, Julian telah bekerja sebagai postdoctoral fellow di Pusat Studi Asia Tenggara dan Sekolah Penyelidikan Politik, Universitas Monash, Melbourne. Pada April 2007 ia mulai Riset Australia tiga tahun Dewan Fellowship untuk proyek berjudul ‘Khotbah Islam di Indonesia: Publik, pelaku dan Politik’. Dia menghabiskan enam bulan tahun 2008 di Bandung melakukan kerja lapangan untuk proyek ini, dan berharap untuk menghabiskan lebih banyak waktu melakukan penelitian lapangan di Jawa Barat untuk proyek itu. Tahun 2011 ini, ia sedang melakukan penelitian tentang Islam dan budaya daerah di Jawa Timur.


Printing Expo

Expo Printing Expo

Membuka

Cakrawala Dunia Printing KATABUKU- Keberadaan Unit Percetakan UIN-Maliki Press rupanya mulai menarik perhatian publik. Hal ini terbukti Unit Percetakan UIN-Maliki Press yang beroperasi sejak bulan September 2010, mulai menerima beberapa oder dari pihak luar. “Alhamdulillah, kami sudah mulai menerima order dari luar. Mudah-mudahan itu menjadi sinyalemen bagus bagi keberadaan percetakan ini”, demikian kata Mas Sodiq, Penanggung jawab percetakan. Beberapa order luar yang sudah diterima antara lain dari Koni Kabupaten Malang, MAN 3 Malang, Perhutani Kalimantan, Probolinggo, dan lain-lain.

ing Expo (SPE) yang diadakan ada 23-26 Juni 2011 di Grand City, Surabaya Convention Centre dan FGD EXPO 2011 di Jakarta Convention Center pada tanggal 21-24 Juli 2011. “Beberapa alat untuk percetakan belum kita miliki, sehingga penting menghadiri undangan tersebut untuk memperluas wawasan terkait dengan alat-alat percetakan terbaru. UIN-Maliki Press berkepentingan agar tugasnya sebagai penopang percetakan kampus dapat berjalan lebih maksimal”, demikian Pak In’am, Direktur UIN-Maliki Press, menjelaskan.

Dalam rangka lebih menambah wawasan tentang perkembangan dunia percetakan, baru-baru ini UINMaliki Press menghadiri undangan Surabaya Print-

A p r i l

2 0 1 2

27


Book Center Gelar Book Fair Diskon Spesial Untuk Mahasiswa UIN Maliki

saya dapat membeli buku referensi kuliah di sini, saya tidak perlu jauhjauh ke gramedia atau toga mas, lagi pula diskon di sini lebih besar” begitu kata Wisnu mahasiswa sains dan teknologi asal Lamongan.

KATABUKU- Sejak 2004 hingga pertengahan 2011 ini, UIN MalikiPress terus menerbitkan bukubuku yang ditulis para dosen dan mahasiswa. Terbukti hingga saat ini sudah ada ratusan buku yang telah diterbitkan. “Kuantitas buku secara keseluruhan yang telah diterbitkan UIN Maliki terus meningkat setiap tahun. Rinciannya: 5 judul (2005), 26 judul (2006), 70 judul (2007), 131 judul (2008), 202 judul (2009), 287 judul (2010), dan hingga akhir tahun 2011 direncanakan akan tidak kurang dari 371 judul buku,” ungkap mas Fathoni, bagian redaksi. “Buku-buku yang diterbitkan pun beragam tema, mulai dari agama, pendidikan, sains dan teknologi, manajemen, filsafat, hukum, bahasa & sastra, dan masih banyak yang lain. Buku tersebut dapat ditemui di toko buku, seperti gramedia, toga mas, dan toko-toko lainnya.”, tambahnya.

dengan diskon khusus. Selain UINMaliki Press, pameran buku yang digelar mulai 29 September s.d. 6 Oktober 2011 ini mendatangkan buku dari banyak penerbit nasional. Di antaranya LKiS, Arruz Media, Agromedia, Serambi, Mizan, Erlangga, GIP, Rajawali Press, Gra­ me­dia, dan ada penerbit pesantren, Lirboyo Press, dan bebe­rapa penerbit lainnya. Adanya pameran ini tentu memberi kemudahan bagi mahasiswa terutama mahasiswa baru dalam mencari buku-buku referensi perkuliahan. “Saya sangat terbantu dengan pameran ini, karena

Dalam rangka memperkenalkan kepada mahasiswa baru yang lulus seleksi di UIN Maliki Malang, Book Center (BC) UIN Maliki menggelar Book Fair selama seminggu penuh

28

A p r i l

2 0 1 2

Pameran kali ini tergolong istimewa, sebab bagi mahasiswa UIN Maliki yang belum sempat membeli buku di pameran atau karena kehabisan stok bisa langsung ke Book Center di BC Lantai II, dengan diskon yang sama. “Kami memberi perlakuan khusus kepada mahasiswa UIN, bagi yang belum sempat ke stand pameran, tetap kami layani di BC lantai II, pada jam kerja, dengan tetap member diskon yang sama,” demikian penjelasan Din Haq, selaku manajer toko buku. Acara yang digelar di halaman kampus, depan Masjid Tarbiyah ini tergolong sukses. Buku-buku yang dipamerkan banyak yang terjual habis terutama buku-buku yang menjadi referensi kuliah. “Saya harap pameran ini dilaksanakan secara rutin, kalau bisa setiap awal semester, biar saya mudah untuk mencari buku,” ungkap salah satu pembeli kepada kasir.[]


Bangun UIN Malang Corner

Hibahkan Buku ke MAN se-Jatim KATABUKU- Tidak semua lembaga penerbitan kampus yang rela untuk menghibahkan buku-buku terbitannya demi pengembangan pendidikan. Namun, hal itu tidak berlaku di UIN Maliki Malang. Rektor UIN Maliki Prof. Imam Suprayogo merealisaikan niat baiknya untuk menghibahkan buku karya para dosen dan mahasiswa UIN Maliki Malang kepada seluruh Madrasah Aliyah Negeri (MAN) se-Jawa Timur. Acara penyerahan hibah buku ke MAN se-Jatim ini diawali dengan pengarahan langsung oleh Rektor UIN, Prof. Dr. H. Imam Suprayogo yang dihelat di Aula Rektorat Lt. 5. Dalam sambutannya, Prof. Imam merasa sangat senang bisa membantu dan mewujudkan niatannya untuk membuat UIN Malang Corner di perpustakaan sekolah masing-masing MAN. Di dalamnya akan dilengkapi dengan koleksi buku-buku dan jurnal terbitan UIN Malang. “Sudah seharusnya UIN Maliki menghibahkan buku terbitan UIN Maliki-Press ini, karena MAN merupakan binaan dari Perguruan Tinggi Agama Islam Negeri,” ungkapnya (5/7).

dilangsungkan di gudang buku UINMaliki Press, tempatnya di depan Masjid at-Tarbiyah. Sementara itu, dari 93 Kepala MAN se-Jatim yang hadir di UIN Maliki Malang 20 persen masuk dalam kategori alumnus kampus ulul albab ini. Salah satunya seperti apa yang dilontarkan oleh Bapak Wahib, Kepala MAN Ngawi ini. Dirinya, sempat kaget tiba-tiba mendapat surat undangan untuk menerima buku hibah dari UIN Maliki. “Saya, sempat kaget dan senang sekali atas niatan Prof. Imam sudi membantu buku pada perpustakaan di MAN Ngawi, dan ini sangat bermanfaat sekali bagi siswa kami dan generasi yang akan datang,” ungkapnya. Dalam pembagian hibah buku kali ini, setiap MAN yang hadir dalam pertemuan itu mendapat 187 judul buku yang dikemas dalam kardus ukuran besar. Semoga dengan adanya program brilian dari Prof. Imam ini dapat memberikan manfaat bagi siapa saja membutuhkannya. []

Untuk itu, tambah Imam, UIN Maliki tidak mau kalah dengan univer­sitas lain. “Kita harus sela­ lu menunjukkan yang terbaik, dan membantu siapa saja yang membutuhkan kita,” pesannya. Selepas acara pengarahan, para kepala MAN langsung menuju tempat penyerahan buku hibah yang

A p r i l

2 0 1 2

29


Perluas Kerjasama, Kembangkan Lembaga UIN-Maliki Press Hadiri Pertemuan APPTI di Solo KATABUKU- University Press merupakan pilar terpen­ ting dalam pelaksanaan Tri Dharma Perguruan Tinggi. University press mempunyai peran yang cukup vital dalam mempublikasikan dan mendistribusikan aset intelektual perguruan tinggi kepada masyarakat luas. Keberadaan penerbit sebagai bagian dari unit perguruan tinggi memiliki nilai yang strategis, baik dinilai dari sudut pandang keilmuan atau akademis, ekonomis, organisatoris, dan teknis. Kehadiran penerbit di sebuah perguruan tinggi sangat dirasakan perlu karena perguruan tinggi sebagai organisasi profesional memiliki kelengkapan untuk menghadirkan sebuah penerbit, seperti ba­ nyaknya penulis, naskah, dan sumber daya manusia.

APPTI

Atas dasar itulah, diselenggarakan Temu Karya Nasional Penerbit Perguruan Tinggi Indonesia dan Deklarasi Asosiasi Penerbit Perguruan Tingi Indonesia (APPTI). Ketua Panitia Acara Kundharu Saddhono saat menggelar acar jumpa wartawan Rabu (21/9) mengatakan, kegiatan tersebut berlangsung pada tanggal 28-29 September 2011, di Kusuma Sahid Prince Hotel. Acara tersebut akan diikuti oleh seratusan perguruan tinggi se Indonesia, tak ketinggalan pula UINMaliki Press, Unit penerbitan miliki UIN Maliki Malang juga hadir bersama-sama penerbit PT lainnya. Dalam kesempatan ini, UIN-Maliki Press menggunakan kesempatan sebaik-baiknya. Selain mengikuti pertemuan, UIN-Maliki Press juga berpartisipasi di stand pameran buku. Banyak peserta yang tertarik berkunjung ke stand UIN. Buku-buku terbitannya memiliki khas tersen­diri dibanding penerbit kampus lain. “Ciri buku-buku yang diterbitkan UIN adalah kajiannya yang bernuansa integrasi antara Islam dan Sains,” ungkap M. Idris, bagian marketing penerbitan yang juga penjaga stand. Tujuan diadakan kegiatan tersebut adalah, untuk melakukan kerjasama kemitraan

30

A p r i l

2 0 1 2

dengan menyediakan mesin cetak, produsen kertas dan sarana percetakan lainnya. Kemudian melakukan kerjasama dengan peningkatan sumber daya manusia, dalam bidang percetakan dan bidang penerbitan. Dalam kegiatan tersebut hadir sebagai pembicara, seperti Direktur DP2M Dikti Kementrian Pendidikan Nasional Prof Suryo Hapsoro Tri Utomo, kemudian Ketua APPTI dan Direktur PT IPB PRESS Dr Elang Ilik Martawijaya. Sementara itu, dalam acara tersebut juga diadakan kegiatan pendukung, seperti pameran buku yang telah diterbitkan oleh anggota APPTI. Adapun target dari kegiatan ini diharapkan berdam­ pak positif pada perkembangan penerbit perguruan tinggi di Indonesia. Di antaranya: Asosiasi tersebut menjadi sebuah wadah untuk bertukar informasi berkaitan dengan pengelolaan Penerbit Perguruan Tinggi di Indonesia, Melakukan tukar-menukar informasi mengenai penerbitan dan percetakan, Melakukan kerja sama kemitraan dengan penyedia mesin cetak, produsen kertas, dan sarana percetakan lainnya, Mengadakan kerja sama untuk distribusi pemasaran buku dan produk cetak lainnya, dan Melakukan kerja sama peningkatan sumber daya manusia dalam bidang penerbitan dan pencetakan dengan menyelenggarakan pelatihan, seminar, workshop, lokakarya, dan lain-lain.[]


Paling Laris,

Ramai Pengunjung

Stand UIN-Maliki Press dalam Pameran ACIS XI 2011 KATABUKU- Sekolah Tinggi Agama Islam Negeri (STAIN) Syaikh Abdurrahman Siddik (SAS) mendapat kehormatan sebagai perguruan tinggi Islam termuda yang menjadi penyelenggaran Annual Confrence on Islamic Studies (ACIS) ke 11 tahun 2011, sejak 10-14 Oktober 2011. Menteri Agama Suryadharma Ali secara resmi membuka Annual Conference on Islamic Studies (ACIS) XI di Novotel Bangka Belitung, Senin (10/10). Forum tahunan yang digelar kali ini cukup istimewa, dihadiri para Pakar Keislaman, Perguruan Tinggi Islam Indonesia (PTAI), serta tamu undangan dari barat, Timur Tengah, Asean. Mereka berkumpul bersama guna melakukan kajian Keislaman, yang menjadikan ACIS ini sebagai barometer perkembangan pemikiran Islam di Indonesia, bahkan Asia Tenggara yang kali ini mengambil tema “Merangkai Mozaik Islam dalam Ruang Publik untuk Membangun Karakter Bangsa”. Hadir dalam acara konferensi tahunan ini Menteri Agama Suryadharma Ali, Dirjen Kemenag Prof Mochamad Ali, Dirjen BP Das Kementerian Kehutanan Dr Ir hary Santoso, Gubernur Bangka Belitung Eko Maulana Ali Kakanwil Kemenag Babel Herman Faizudin, Ketua Stain SAS Prof. Dr Imam Malik, M.Ag, tamu undangan dari IDB RF Indonesia, MUI Singapura, perwakilam negara Timur Tengah, Asean, para rektor Perguruan Tinggi Islam (PTAI) se Indonesia, Dubes RI untuk Siria, serta tamu undang dari unsur Muspida Bangka Belitung. Dengan total peserta yang hadir mencapai seribu orang lebih.

Hibah Buku Sementara itu, UIN Maliki Malang juga berpartisipasi dalam pameran ACIS ke-11 ini. Tim Pameran UIN Maliki Malang yang membawa ratusan buku karya Dosen UIN Maliki, Jurnal Ilmiah, majalah, dan Tabloid Gema menjadi pusat perhatian bagi peserta ACIS yang di helat di hotel Novotel Bangka Belitung ini. Bahkan dari puluhan peserta pameran yang ada, stand UIN Maliki Malang termasuk yang paling ramai pengunjung. “Sampaisampai buku-buku yang dibawa kehabisan stok. Bukan hanya itu, stand UIN Malang juga memamerkan puluhan karya riset dosen dan mahasiswa Fakultas Sains dan Teknologi. Sudah jadi tradisi UIN Maliki Malang pada setiap kegiatan ACIS selalu menyumbangkan buku-buku terbitan UIN-Maliki Press. Di samping itu, dalam ACIS ke-11 kali ini, UIN Maliki juga menyumbangkan buku karya Rektor UIN Maliki Imam Suprayogo yang masuk Rekor Muri dengan menulis artikel tanpa jeda selama setahun. Hibah buku ini diberikan kepada STAIN Syaikh Abdurrahman Siddik yang secara simbolis diwakili Ketua STAIN SAS Bangka Belitung, Bapak Prof. Dr. Imam Malik, M.Ag. Saking tebalnya, buku tiga jilid yang masing-masing terdiri dari 1.122 halaman ini harus diangkat lebih dari satu orang. Momen penyerahan buku Rekor Muri tersebut juga kerap kali mengundang perhatian. “Kok bisa ya nulis setiap hari tanpa jeda, apa nggak pernah tidur si penulisnya?,” celetuk salah satu peserta ACIS di Babel. []

A p r i l

2 0 1 2

31


Diskusi & Peluncuran Buku

“Pembaruan Pemikiran Islam Indonesia” KATABUKU- UIN-Maliki Press tidak hanya dikenal di dalam kampus saja. Tetapi, nama besar UIN-Maliki Press sudah menyebar di mana-mana, termasuk di pusat ibu kota, Jakarta. Tidak heran jika banyak pihak yang melakukan studi banding dan kerjasama . Salah satunyanya adalah Komunitas Epistemik Muslim Indonesia (KEMI), Lembaga Studi Agama dan Filsafat (LSAF), dan Hivos Jakarta yang menggandeng UIN-Maliki Press untuk menggelar acara diskusi dan peluncuran buku Pembaruan Pemikiran Islam Indonesia. Acara yang bertempat di Aula Pascasarjana Lt. 3 UIN Maliki Malang, (28/11) ini menghadirkan Ulil Abshar Abdalla (Aktivis dan Politikus), Neng Dara Affiah (Komisioner Komnas Perempuan) dan M. Lutfi Mustofa (Dosen Psikologi UIN Maliki Malang) sebagai narasumber. Acara tersebut mendapat respon positif dari sivitas akademika. Terbukti peserta yang hadir mencapai ratusan yang terdiri dari mahasiswa, dosen, aktivis keagamaan, ormas, OMIK, OMEK, dan unsur lainnya. Neng Dara dalam diskusinya mengatakan, bahwa ada beberapa hal yang melatarbelakangi munculnya buku tersebut. Seperti adanya spirit yang muncul, sehingga kita percaya Islam itu akan membawa kemajuan yang dinamis. “Disamping itu, juga adanya potensi manusia, isu-isu sentral mengenai perempuan, demokrasi yang menjadi sistem negara yang sangat baik, serta kebebasan berfikir dan penegakan hak-hak minoritas, seperti gender dan agama,” papar Ketua Fatayat NU tersebut. Ulil Abshar Abdalla dalam kesempatan tersebut menjelaskan, bahwa inti dari pembaruan itu adalah How to be a moeslem?. Dia juga mengutip perkataan Fazlur Rahman seorang Intelektual Neo-Modernis yang mengatakan, bahwa masa depan Islam itu nantinya ada

32

A p r i l

2 0 1 2

di negeri ini (Indonesia, Red), bukan di Timur Tengah. Hal itu terlihat jelas dari transisi yang telah dilalui oleh bangsa Indonesia. Indonesia berhasil melalui suatu transisi yang hebat, diawali dari pemerintahan yang otoriter kepada sistem demokrasi. Masa tersebut merupakan tantangan yang berat, sehingga tidak sampai menimbulkan balkanisasi (Perpecahan, Red) seperti negara Rusia. “Menurut saya, peran yang paling dominan adalah adanya partisipasi umat Islam yang sangat berkonstribusi aktif dalam mendukung dan mengokohkan bangsa ini pada masa transisi hingga sekarang ini,” tambah Ulil yang juga merupakan politikus dari salah satu partai di Indonesia. M. Lutfi Mustofa, Salah satu dosen Fak. Psikologi yang juga sebagai pembicara menambahkan, pembaruan pemikiran yang ada di Indonesia ini didominasi oleh semangat dari pemuda ataupun aktivis yang semasanya menjadi mahasiswa aktif dalam berbagai kegiatan ataupun kajian. []


Memperkokoh Sinergi PT & Pesantren

Terbitkan Buku-buku Gus Sholah Akhir 2011 ini Gus sholah yang menjadi Pengasuh pesantren Tebuireng sekaligus Rektor Institut Keis­ laman Hasyim Asy’ari (IKAHA) Tebuireng Jombang akan mendapat gelar doktor honoris causa (H.C) dari UIN Maliki Malang. Penganugerahan gelar doktor kehormatan di bidang Manajemen Pendidikan Islam tersebut digelar di Gedung Dr (HC). Ir. Soekarno lt. V Rektorat UIN Malang, tanggal 10 Desember 2011. Dalam rangka kegiatan tersebut, penerbit UIN-Maliki Press menerbitkan tulisan-tulisan Gus Sholah menjadi buku. Penerbitan buku karya Gus Sholah ini terwujud atas kerjasama UIN-Maliki Press dengan Tebuireng Press.

KATABUKU- Sosok Gus Sholah adalah pribadi yang lengkap. Beliau adalah kiai, ulama intelektual, kontraktor, pebisnis, insinyur, aktivis pergerakan, pejuang HAM, politikus, ketua PBNU, rektor dan pengasuh pesantren, suami sekaligus ayah yang menjadi imam, cawapres, penulis, dan masih banyak lagi gelar lainnya.

Beberapa buku yang diterbitkan antara lain berjudul Berguru pada Realitas: Refleksi Pemikiran menuju Bangsa yang Bermartabat, Kiai Manajer: Biografi KH Salahudin Wahid, Highlight: Kebijakan Strategis Manajemen Pesantren Tebuireng, Transformasi Pesantren Tebuireng, dan lainnya. []

Selain aktif menulis di media massa, Gus Sholah juga menulis beberapa buku. Karya-karyanya yang telah dibukukan, antara lain adalah: Negeri di Balik Kabut Sejarah (November, 2001), Mendengar Suara Rakyat (September, 2001), Menggagas Peran Politik NU (2002), Basmi Korupsi: Jihad Akbar Bangsa Indonesia (Nopember, 2003), Ikut Membangun Demokrasi: Pengalaman 55 Hari Menjadi Calon Wakil Presiden (Nopember, 2004) dan Menggagas NU Masa Depan (2010). Jika artikel-artikel Gus Sholah diamati dan dibandingkan dengan artikel penulis lain, tentu akan terlihat bahwa di antara ciri-ciri tulisannya adalah mudah dicerna, lugas, komunikatif, tidak bertele-tele, dan tidak sembarangan dalam menampilkan data dan fakta. Sejak pertengahan tahun 1997, Gus Sholah mengumpulkan naskah-naskah tulisannya yang pernah diterbitkan di berbagai media, untuk diterbitkan dalam bentuk buku. Selain itu, beliau juga sering diminta memberikan pengantar pada buku-buku karya penulis lain.

Highlight Kebijakan Strategis Manajemen Pesantren

Tebuireng

A p r i l

2 0 1 2

33


Agar Lebih Dekat dengan Konsumen

UIN-Maliki Press Tambah 2 Toko Buku lagi

KATABUKU- Setelah sukses mendirikan Book Center (BC) 1 yang bertempat di depan sebelah kanan kampus, kini UIN-Maliki Press kembali meresmikan Book Center (BC) 2 yang bertempat di daerah Dinoyo, tepatnya di Jl. Mayjen Haryono 198 Malang. Book Center (BC) 2 yang diberi nama UIN Maliki Book Store 2 ini secara resmi dibuka pada tanggal 28 Oktober 2011 yang bertepatan dengan hari sumpah pemuda yang diharapkan dapat memupuk kembali semangat-semangat jiwa pemuda untuk mencintai ilmu. Book Center 2 ini diresmikan langsung oleh Pembantu Rektor Bidang Akademik UIN Maliki Malang, Bapak Prof. Dr. H. Mudjia Rahardjo, M.Si. “Penempatan toko buku 2 di dinoyo ini sangat strategis. Pasalnya lokasi ini berdekatan dengan kampus,” tutur Bapak Idris, selaku manajer BC 2. Book Center UIN-Maliki Press terletak di depan kampus unisma ini tidak hanya menyediakan beragam koleksi buku-buku perguruan tinggi dan umum, tetapi juga menyediakan novel, buku-buku populer, kamus, dll dari berbagai penerbit seperti Ar-Ruzz Media, LKiS, Er-

34

A p r i l

2 0 1 2

langga, Prenada, Rajagrafindo, Bumi Aksara dan masih banyak yang lainnya. Toko buku 2 merupakan toko buku multi usaha. Selain menjual berbagai buku terbitan UIN-Maliki Press dan penerbit lainnya, juga menjual ATK, dan ada warnet, perpustakaan, juga tersedia tempat diskusi yang nyaman dan gratis untuk digunakan tempat diskusi. Kelebihan lainnya adalah BC 2 ini memberi diskon lebih tinggi daripada toko buku lainnya, yang mencapai 20% sampai 25%.

Toko Buku 3 Dirasa belum cukup mempunyai 2 toko buku, UINMaliki Press akan membuka toko buku lagi yaitu Book Center 3 yang yang rencananya akan melakukan kerjasama dengan pengurus Masjid Cheng-Ho, di Pasuruan. “Lokasi di Masjid Cheng Ho ini sangat strategis, karena masjid ini menjadi jujugan masyarakat untuk sholat atai istirahat ketika bepergian,” kata Pak In’am, selaku direktur UIN-Maliki Press. (*)


Unit Percetakan UIN-Maliki Press

Kebanjiran Order, SDM dan Mesin Perlu Ditambah KATABUKU- Setelah berhasil mewujudkan upaya pe­ ngadaan mesin cetak di tahun 2010 dan unit yang semula bernama Unit Penerbitan berubah menjadi Unit Penerbitan dan Percetakan (UIN-Maliki Press), dirasa benar-benar melahirkan semangat baru dalam mengembangkan dunia press di Universitas yang saat ini masih langka. Terbukti unit ini mampu berkiprah secara simultan untuk mencetak dan menghasilkan buku-buku dalam jumlah besar dan bahkan sudah diakui di level nasional. Sebagai strategi dalam rangka menjadikan pusat layanan pencetakan yang kompetitif, berkualitas tinggi dan terpercaya serta mampu memberikan solusi secara menyeluruh dalam media cetak, produk-produk yang dihasilkan tidak hanya buku-buku karya sivitas akademika, tetapi juga berbagai produk lain seperti brosur, kalender, jurnal, kotak dus roti, tas kardus untuk berbagai acara, dll. Begitu juga dalam hal memuaskan pelanggan yang dicapai dengan pelayanan yang maksimal, seperti hasil cetakan yang bagus, waktu penyelesaian yang sesuai, harga yang kompetitif dan kamunikasi yang hangat dan penuh persaudaraan. Beberapa tahun terakhir ini, orderan cetak yang diterima Percetakan UIN-Maliki Press tidak hanya dalam

lingkup daerah-daerah di Jawa Timur seperti Malang dan Surabaya saja, tetapi hampir seluruh Indonesia. Dalam rangka memperluas jaringan pemasaran dan pendistribusian ke berbagai daerah, UIN-Maliki Press berusaha menjalin kerjasama dengan beberapa CV penerbit lain, seperti Toga Mas, Literata Solution, Wi­neta Media, dll dan menggalakkan kegiatan-kegiatan yang proaktif serta mengenalkan produk-produknya melalui berbagai even pameran percetakan. Disamping semakin banyaknya keberhasilan yang dicapai unit percetakan UIN-Maliki Press, tak lepas dari kendala kurangnya karyawan yang kompeten dalam proses produksi. Hal ini bukan berarti tidak menerima berbagai lamaran yang diajukan, melainkan menunggu keputusan dari pihak kampus untuk merekrut karyawan yang baru. “Sebenarnya kita membutuhkan beberapa karyawan yang kompeten, tetapi keputusan itu tergantung dari pihak kampus, jadi untuk menutupi kekurangan karyawan, kita mengambil tenaga paruh waktu, begitulah ujar Makhrus Shodiq, S.Pd penanggung jawab unit percetakan.()

A p r i l

2 0 1 2

35


UIN Malang dalam Pameran Pendidikan Tingkat ASEAN Banyak Pihak Tawarkan Kerjasama KATABUKU- Menteri Pendidikan Nasional M. Nuh secara resmi membuka East Asian Education Ministrial Informal Meeting (EAS EMM) yang diselenggarakan di Intercontinental Resort, Jimbaran, Bali. EAS EMM dilaksanakan bersamaan dengan Informal ASEAN Education (ASED) Meeting dan Informal ASED+3 Meeting. Pertemuan ini melibatkan menteri pendidikan dari 16 negara termasuk Brunei Darussalam, Kamboja, Indonesia, Laos, Malaysia, Myanmar, Filipina, Singapura, Thailand, Vietnam, Australia, Cina, India, Jepang, Republik Korea, Selandia Baru, termasuk Sekretaris Jenderal ASEAN dan Sekretariat SEAMEO. Konferensi tingkat tinggi ini dihadiri lebih dari 140 anggota delegasi dari 16 negara. Hadir juga dalam pertemuan ini Wakil Menteri Pendidikan Nasional Fasli Jalal, Dirjen Dikti Djoko Santoso, para direktur di lingkungan Kementerian Pendidikan Nasional, perwakilan rektor dari dua belas perguruan tinggi dan perwakilan dari Kementerian Agama. Dalam kesempatan ini, Kementerian Agama RI diwakili oleh UIN Maulana Malik Ibrahim Malang. Tujuan terselenggaranya EAS EMM 2011 ini adalah untuk meningkatkan kualitas pendidikan

36

A p r i l

2 0 1 2

melalui kerjasama regional (Improving Educationt Qua­lity through Regional Cooperation). Promosikan UIN Malang Selain dihadiri delegasi dari 16 negara, pertemuan ini dimeriahkan pameran pendidikan dari 12 perguruan tinggi di Indonesia, di antaranya Universitas Indonesia, Institut Pertanian Bogor, Institut Teknologi Bandung, Institut Teknologi Sepuluh Nopember, Universitas Gadjah Mada, Universitas Cendrawasih, Universitas Udayana, Institut Seni Indonesia Denpasar, Universitas Pendidikan Ganesha, UIN Maulana Malik Ibrahim Malang serta perwakilan dari Sekolah Menengah Kejuruan. Pertemuan ini merupakan ajang yang tepat untuk mempromosikan pendidikan Indonesia di dunia Internasional. Delegasi dari berbagai negara sangat antusias mengunjungi stand pendidikan Indonesia. “Pameran pendidikan tinggi Indonesia penting ditunjukkan kepada dunia luar, ASEAN Khususnya, mengingat bahwa salah satu poin penting dalam rangka pembentukan Masyarakat ASEAN adalah memberikan perhatian penting dalam kemajuan pendidikan tinggi di masing-masing Negara ASE-


AN. Dalam kegiatan East Asia Summit (EAS) telah ditetapkan lima prioritas kerjasama yaitu di bidang energi, keuangan, pendidikan, pencegahan virus flu burung (avian influenza), dan manajemen penanggulangan bencana alam,: demikian kata M. Yahya, Bagian Humas UIN Malang. Penataan stand UIN Maliki Malang tampak khas dan berbeda dengan stan-stand lainnya. Beberapa produk UIN Maliki Malang, meliputi: Profil UIN Maliki Malang (Versi Bahasa Indonesia & Bahasa Inggris), Leaflet UIN Maliki Malang (Versi Bahasa Inggris), Leaflet BIPA (versi Bahasa Inggris), Leaflet Fakultas Humaniora dan Budaya (Bahasa Inggris), Katalog Buku UIN Maliki Press (Versi Bahasa Indonesia & Bahasa Inggris), Majalah Katabuku, Tabloid Gema, dan Buku-buku Terbitan UIN-Maliki Press. Inovasi yang dilakukan oleh UIN Maliki Malang di antaranya dengan memberikan camilan kepada para pengunjung stand. Ternyata hal ini sangat efektif

untuk mendorong pengunjung datang ke stand UIN Maliki Malang. Tidak hanya itu, pada hari kedua UIN Maliki Malang sudah mulai memberikan souvenir kepada para pengunjung stan baik berupa mug, pembatas kertas, buku, dan juga buku MADRASAH dari Kementerian Agama. Untuk sosialisasi keberadaan UIN Maliki Malang, tim memberikan paket pameran kepada para delegasi EMM melalui kerjasama dengan panitia.

M. In’am selaku ketua penerbitan mengatakan bahwa UIN Malang memperoleh respons yang positif baik dari kalangan sesama peserta pameran maupun pengunjung seperti Direktur DIKTI, Bapak Djoko Santoso, Rektor ITB, Prof. Akhmaloka, PR Bidang Kerjasama Universitas Lampung,Dr. Sutrisno Hadi, dan juga tim dari Kepolisian Bali baik dari Satuan Tugas Gegana maupun Polisi Pariwisata. Demikian juga dari beberapa peserta expo seperti Universitas Udayana, ITB, ISI, dan Sekretariat DIKTI, serta TIM SMK Diknas. EAS EMM ditutup dengan konferensi press dan pagelaran pertunjukan seni. Mendiknas bersama perwakilan dari delegasi menteri pendidikan ASEAN, menteri pendidikan Australia dan menteri pendidikan China, dalam konferensi press, menyatakan komitmen mereka dalam upaya peningkatan kualitas pendidikan masing-masing negara melalui kerjasama pendidikan regional.[]

A p r i l

2 0 1 2

37


UIN-Maliki Press Tingkatkan Kualitas Editor

KATABUKU- Peran editor dalam dunia perbukuan di

diselenggarakan di Plaza Pendidikan Indonesia Cerdas-

Indonesia sudah tidak dapat dikesampingkan lagi. Editor

Kapas Krampung Plaza Surabaya, Selasa (5/4/2011).

benar-benar dianggap harus ada dan keberadaannya

Untuk mengembangkan kemampuan para editornya, UIN-Maliki Press mengirim 3 perwakilan dari UIN untuk mengikuti pelatihan tehnis editorial ini, yaitu Ah. Fathani, M. Din Haq, dan Priyo Raharjo. Selain dari UIN-Maliki Press, pelatihan yang menghadirkan narasumber dari Balai Bahasa Jawa Timur ini diikuti sebanyak 60 peserta dari penerbit dari berbagai daerah di Jatim, seperti dari Surabaya, Kabupaten Tulungagung, Sumenep, Banyuwangi dan beberapa daerah lainnya.

dibutuhkan karena makin maraknya dunia perbukuan Indonesia serta kesadaran akan peningkatan kualitas buku. Sadar akan hal ini, Ikatan Penerbit Indonesia (IKAPI) Jawa Timur memacu peningkatan kualitas editing para penerbit buku di Jatim. Ketua IKAPI Jawa Timur Abdul Muiz Nahari mengatakan, berdasarkan evaluasi IKAPI Jatim, kualitas editing dari buku-buku yang dihasilkan penerbit di Jatim masih kurang dibandingkan penerbit di Jawa Tengah dan daerah lainnya. “Misalnya, buku-buku yang dihasilkan penerbitpenerbit itu banyak yang keliru titik komanya. IKAPI Jatim berusaha meningkatkan kualitas dengan adanya pelatihan Pelatihan Tehnis Editorial Bahasa Indonesia pada pembuatan Karya Tulis dan uji kemahiran Bahasa Indonesia,” terang Muiz di sela-sela pelatihan yang

38

A p r i l

2 0 1 2

“Materi yang diberikan pada pelatihan ini, sebe­ narnya bukan hal baru bagi editor, hanya saja pada pelatihan tersebut dilaksanakan juga uji kemahiran Bahasa Indonesia. Hal ini penting untuk siapa pun yang berminat Kami akan mengadakan pelatihan-pelatihan semacam ini secara rutin. Bila kualitas buku meningkat, maka konsumenakan semakin tertarik untuk membeli buku tersebut. Dengan demikian penerbit-penerbit di Jatim akan semakin maju,” pungkas Muiz.


CAPACITY BUILDING

Usaha Membesarkan UIN-Maliki Press

KATABUKU – Perkembangan Unit Penerbitan dan Percetakan Universitas Islam Negeri Maulana Malik Ibrahim Malang (UIN-Maliki Press) setiap tahun semakin segar dalam memberikan kontribusinya di bidang pengembangan ilmu pengetahuan. Tidak lain, pengabdian dan dukungan dari pimpinan-pimpinan universitas, karyawankaryawan UIN-Maliki Press, dan semua pihak terkait menjadi penopang utamanya. Rasanya, wajah segar UIN-Maliki Press akan semakin dan selalu segar dalam memberikan kontribusinya apabila ada pihak internal (karyawan UINMaliki Press) atau ekternal. Mengingat jumlah karyawan, jumlah terbitan buku, dan jumlah toko buku UIN-Maliki Press setiap tahunnya bertambah banyak. Karenanya, untuk mempertahankan profesionalisme UIN-Maliki Press perlu ditopang terus-menerus baik dari sisi karyawannya, administrasi, marketing, selling, penerbitan maupun percetakan.

baru terlaksana pada tanggal 21-22 Januari 2012 di Probolinggo. Tema yang diusung dari Capacity Building karyawan UIN-Maliki Press, yakni “Membangun Kebersamaan, Meraih Kejayaan.� Secara formal acara tersebut berisi refleksi perkembangan UIN-Maliki Press tahun 2006 hingga sekarang, tukar pendapat antar pimpinan dan karyawan untuk perkembangan UIN-Maliki Press di tahun-tahun berikutnya, dan sebagai acara penutup Capacity Building di bidang karyawan ditutup dengan Rafting di Songa Advanture Probolinggo. Ada hal yang menarik dari acara Capacity Building saat membincangkan perkembangan UIN-Maliki Press dari tahun 2006 hingga sekarang, yakni UIN-Maliki Press selama ini hanya menerbitkan buku-buku dari dosen-dosen UIN Maliki Malang saja. Selain itu, selama ini bagian distributor UIN-Maliki Press pun hanya mendistribusikan buku-buku terbitan sendiri.

Padahal, kerap kali UIN-Maliki Press akhir-akhir ini didatangi penulis-penulis luar kampus yang ingin diterbitan UINMaliki Press, atau penerbit-penerbit lain yang ingin bekerjasama di bagian distributor buku. Dari perbincangan itulah, UIN-Maliki Press di tahun-tahun berikutnya akan menggodok tawarantawaran bisnis tersebut, demi perkembangan dan kemajuan UIN-Maliki Press. UIN-Maliki Press saat ini sedang naik daun, karenanya perlu dipertimbangkan kembali acara Capacity Building ini untuk dilaksanakan setiap tahunnya. Melihat realita berbicara bahwa UIN-Maliki Press sudah besar. Untuk itulah, pimpinan UIN-Maliki Press akan merencanakan Capacity Building di bidang Administrasi, Marketing, Selling, Penerbitan, dan Percetakan yang jadwal pelaksanaan akan menyusul nanti. (*btw)

Melalui acara Capacity Building di bidang karyawan ini diharapkan ada penyegaran kembali secara pribadi dan umum (untuk UIN-Maliki Press). Agenda Capacity Buiding karyawan UIN-Maliki Press ini merupakan rangkaian agenda akhir tahun 2011, dan

A p r i l

2 0 1 2

39


uinmalikipress.com

Belanja Buku Lewat

40

UINMALIKIPRESS.COM Mudah, Cepat, dan Hemat

KATABUKU- Keberadaan internet sebagai media informasi sudah menjadi bagian penting dalam kehidupan kita. Tidak ketinggalan hampir semua aktivitas manusia saat ini tidak bisa dilepaskan dari internet, mulai dari sekedar kirim email, cari data lewat google, menulis di blog, hingga menjual barang. Internet memiliki pangsa pasar yang sangat luas dan sangat mudah untuk diakses oleh siapapun, kapanpun, dan dimanapun. Apalagi sekarang hampir semua media digital sudah mendukung aplikasi untuk internet melalui HP, Ipad, dll. Melihat luasnya dan besarnya peluang internet, Ilham dan Rozi, yang keduanya adalah alumni UIN Malang mulai mengelola toko buku online dengan menggunakan domain www.uinmailikipress.com yang sudah lama tidak digunakan oleh UIN-Maliki Press. Karena, sekarang sudah berganti domain http://press.uinmalang.ac.id. Bermodalkan domain tersebut, meski tidak memiliki latarbelakang IT Ilham mulai merancang

A p r i l

2 0 1 2

toko online dengan mendiskusikannya bersama Rozi. Sehingga dalam waktu dua bulan akhirnya jadilah Online Book Store UINMALIKIPRESS.COM. Awalnya perkembangan toko buku online ini tidak terlalu menggembirakan, tetapi lambat laun, pesan demi pesanan mulai datang dari berbagai penjuru Indonesia. Tanpa sadar dalam waktu empat bulan pertama, toko buku online ini berhasil menjual buku dengan total omset hampir mencapai 20 juta atau rata-rata 5 juta per-bulannya. Tentu saja ini perkembangan menggembirakan. “Minat kunjungan ke toko buku online ini cukup besar. Hingga saat ini total kunjungan hampir mencapai 60 ribu kunjungan dengan rata-rata tiap harinya tidak kurang dari 200 kunjungan.� Seperti dikemukan oleh Ilham. “Tentunya kami berharap ke depannya toko buku ini akan semakin berkembang dengan melakukan beberapa perbaikan terhadap sistem toko buku ini sehingga akan lebih memudahkan pengunjung untuk berbelanja buku secara mudah dan simpel.� Lanjutnya.


Integrasi Ilmu Pengetahuan dan Agama:

Kasus Kecil pada Matematika Oleh Abdussakir Penulis Buku “Ada Matematika dalam Al-Qur’an” dan “Ketika Kyai Mengajar Matematika”

A

l-Qur’an surat adz-Dzariyat ayat 56 menyatakan bahwa jin dan manusia diciptakan semata-mata hanya untuk beribadah kepada Allah swt. Dengan demikian, maka segala aktivitas manusia haruslah dilaksanakan dalam rangka tujuan penciptaan tersebut. Tidak hanya aktivitas fisik, tetapi segala yang muncul dan dikembangkan dari perantara olah pikir manusia, yang kemudian disebut ilmu pengetahuan, juga harus bermuara pada satu titik, yaitu dalam rangka beribadah kepada Allah. Pada abad 8 dan 9 M, ilmu pengetahuan yang paling disukai umat Islam adalah matematika dan astronomi. Matematika dipelajari oleh matematikawan muslim untuk pembagian warisan (faraidh) dan pembuatan kalender Islam. Matematika juga dipelajari untuk penentuan arah kiblat. Mengetahui arah kiblat dari suatu tempat merupakan suatu keharusan bagi umat Islam. Astronomi diperlukan untuk penentuan waktu shalat, awal dan akhir bulan, serta hari raya umat Islam. Pengetahuan mengenai posisi bintang sangat membantu dalam mengatur arah perjalanan untuk menunaikan ibadah haji. Nampak sekali, bahwa

ilmu pengetahuan bagi umat Islam adalah sarana untuk beribadah kepada Allah swt. Nabi Muhammad saw sudah menegaskan bahwa barang siapa yang menghendaki dunia, maka haruslah dengan ilmu, barang siapa yang menghendaki akherat, maka haruslah dengan ilmu, dan barang siapa yang menghendaki keduanya, maka haruslah dengan ilmu. Jelaslah di sini, bahwa ilmu pengetahuan adalah sarana yang sangat penting untuk bahagia di dunia sekaligus di akhirat. Posisi ilmu pengetahuan tidak dapat dipisahkan dari agama. Sejak berakhirnya perang salib yang berlangsung sejak 1095 sampai dengan 1244 M, yang diikuti munculnya era Renaissance, ilmu pengetahuan kemudian tumbuh dan berkembang dengan cepat di Eropa, dan mengalami masa kemunduran bahkan masa kematian di kalangan umat Islam. Era Renaissance telah meletakkan manusia dalam posisi sentral, yang sangat berbeda dengan pandangan hidup masa abad pertengahan yang meletakkan agama sebagai pusat segala-galanya. Selama abad pertengahan, kehidupan manusia di Eropa diselimuti oleh hal-hal yang bersifat

A p r i l

2 0 1 2

41


agamis, dengan semboyan hidup tidak selamanya dan ingat akan kematian. Setelah era Renaissance pandangan agamis tersebut mulai ditinggalkan dan tidak dihormati lagi, atau agama Kristen tidak lagi menjadi patokan dan pandangan hidup manusia Eropa pada saat itu. Renaissance adalah masa kekuasaan, masa kesadaran, masa keberanian, kepandaian yang luar biasa, kebebasan tanpa batas dan sering tanpa kesusilaan. Inilah awal lepasnya ilmu pengetahuan dari agama, termasuk lepasnya matematika dari agama. Lepasnya matematika dari agama dan fakta bahwa perkem­ bangan matematika lebih banyak diakui dari Eropa yang mayoritas non-Muslim, melahirkan keengganan sebagian umat Islam untuk mempelajari matematika. Bahkan, lebih parah lagi ketika matematika dicap sebagai ilmu kafir. Kondisi ini sangat kontra dengan pandangan umat Islam pada abad 8 sampai 9 M, yang menjadikan matematika sebagai ilmu yang paling disukai. Menjadi tanggung jawab bagi kita sebagai umat Islam, untuk mengembalikan posisi ilmu pengetahuan sebagai bagian yang tidak terpisahkan dari agama Islam. Tanggung jawab ini, semakin kuat mengikat kita tatkala menjadi bagian dari UIN Maulana Malik Ibrahim Malang yang membawa mandat utama “mengintegrasikan kembali ilmu pengetahuan dan agama”. Memikul tanggung jawab tersebut, langkah pertama yang penulis lakukan dalam rangka integrasi ini adalah menyadarkan segenap umat Islam bahwa alQur’an memuat ide-ide atau konsep matematika. Dengan kesadaran ini, diharapkan umat Islam dapat menempatkan matematika sebagai bagian dari ilmu Islam, bukan sebagai ilmu kafir. Namun, kesadaran ini belum cukup, tanpa

42

A p r i l

adanya usaha untuk mempelajari matematika. Dengan alasan inilah, langkah kedua yang dilakukan penulis adalah menunjukkan fakta bahwa untuk memahami al-Qur’an dan menjalankan ajaran agama dengan baik dan benar diperlukan matematika. Kedua langkah ini terwujud dalam buku “Ada Matematika dalam Al-Qur’an” yang merupakan buku integrasi pertama di UIN Maulana Malik Ibrahim Malang, dan kemudian diikuti bukubuku integrasi lainnya. Menyusun buku integrasi bu­ kan­lah pekerjaan yang mudah. Untuk kasus matematika, penulis buku integrasi dituntut menguasai pengetahuan matematika sekaligus pengetahuan agama. Satu orang yang harus memahami dan me­ nguasai dua pengetahuan serta kemudian mampu mencari bagian yang dapat diintegrasikan. Satu pengetahuan lebih banyak berasal dari pondok pesantren dan satu pengetahuan lebih banyak berasal dari perguruan tinggi. Dengan demikian, adanya pondok pesantren di UIN Maulana Malik Ibrahim Malang merupakan langkah yang sangat tepat. Meskipun dimungkinkan penulis buku integrasi terdiri dari dua orang, satu orang menguasai matematika dan satu orang menguasai keagamaan lalu bersama-sama menyusun buku, langkah ini akan memerlukan diskusi yang cukup lama untuk menemukan titik temu antar penulis. Konteks integrasi ilmu penge­ tahuan dan agama haruslah menem­ patkan agama sebagai lokomotif integrasi, yang akan melahirkan

2 0 1 2

dua pola integrasi. Pertama, agama menjadi sumber inspirasi ilmu pengetahuan mutakhir, bukan agama dipaksa cocok dengan pengetahuan yang ada. Kedua, ilmu pengetahuan menjadi bukti pembenar atau penjelas untuk agama, bukan agama dijadikan pembenar untuk ilmu pengetahuan. Kebenaran aga­ ma adalah kebenaran absolut, dan manakala kebenaran relatif ilmu pengetahuan bertentangan dengan agama, kita yakin bahwa kesalahan terletak pada ilmu pengetahuan itu sendiri. Berdasarkan dua pola integrasi tersebut, maka langkah sederhana yang dapat dilakukan, khususnya integrasi ilmu pengetahuan dengan al-Qur’an dan al-Hadits adalah sebagai berikut. Pertama, Membuat klasifikasi terhadap ayat al-Qur’an dan al-Hadits. Sebagai contoh, mana yang memuat ide/inspirasi bidang matematika atau dapat dijelaskan secara matematika. Mewujudkan langkah ini, UIN Maulana Malik Ibrahim Malang perlu mengumpulkan ulama yang intelek atau intelek yang ulama untuk membuat klasifikasi tersebut. Kedua,Mengembangkan ide ilmu pengetahuan berdasarkan klasifikasi yang diperoleh. Ketiga, Menjelaskan secara ilmiah terhadap ayat al-Qur’an dan al-Hadits yang juga didasarkan pada klasifikasi yang diperoleh. Tiga langkah ini sangat sederhana meskipun tidak menjadi sederhana ketika dilaksanakan. Namun, dengan adanya tekad yang kuat dan semangat bersama, langkah ini bukanlah hal yang mustahil untuk dilaksanakan.[]


Plagiatkah? Oleh S. Mansurudin Dosen Bahasa Indonesia Fakultas Humaniora dan Budaya UIN Maliki Malang, Kandidat Doktor Universitas Negeri Malang

P

erkembangan teknologi seperti internet, e-mail, facebook, twitter dan lain-lain memasuki suatu zaman yang sama sekali baru. Demikian pula babak baru perkembangan plagiarisme seakan-akan suatu quantum leap memasuki suatu zaman baru pula. Internet mampu menciptakan suatu virtual community of international plagiarists; gerombolan internasional pencuri buah pikiran. Bukti kecanggihan internet, mahasiswa Indonesia dengan mudahnya dapat mengikuti perkembangan pengetahuan melalui tokoh-tokoh terkenal dengan cukup meng-klik sajian layanan kuliah umum misalnya Richard Dawkins, Slavoj Zizek, Alain Badiou, bahkan kita dapat menikmati komentar video rekaman dari seorang Noam Chomsky melalui situs Youtube. Kehebatan lain, mahasiswa maupun dosen juga dapat kemudahan fasilitas gratis beberapa buku yang dapat diunduh dari situs Rapidshare. Luar biasa! Inilah satu keunggulan teknologi internet dapat mengunduh pengetahuan dalam hitungan detik informasi selalu berganti.

Oleh karena itu, siapa pun yang menguasai informasi dan teknologi, dialah yang akan menguasai dunia. Karena kecanggihan teknologi pun merembet terhadap bentuk-bentuk perkembangan bajakan; cd, vcd, gambar, foto, buku, pikiran dst. Inul Daratista dapat meroket dan melambung namanya bukan karena kelegalan dalam memproduksi suara lewat rekaman nyanyian dangdutnya, melainkan karena vcd bajakan disukai oleh khalayak. Buktinya Inul melenggang sampai sekarang tanpa ada yang menggugat sebagai pembajak (plagiator). Ketika Commentarii de Bello Gallico menulis Laporan Perang alia (gabungan wilayah Perancis, Belgia, dan Swiss sekarang), Caesar sebagai imperator dan sekaligus orator menyelesaikan tujuh jilid buku, sedangkan jilid kedelapan ditulis oleh pengagumnya, Aulus Hirtius, seorang konsul, yaitu seorang hakim agung, kepala angkatan perang, dan imam agung dalam sistem republik Romawi kuno. Namun, tidak seorang pun menuntut Caesar sebagai plagiator (Dhakidae dalam “ Plagiarisme dan Dilema Etika Kecendekiaan”, 2008)

A p r i l

2 0 1 2

43


li untuk mensinergikan, mengimplementasikan atas pemikiran tokoh tersebut.

Keluhan Dosen Atas dasar kecanggihan internet itupun selain memudahkan informasi juga melenakan pengguna informasi, khususnya berkaitan dengan pengunduhan terselubung. Salah satunya, banyak keluhan dosen terhadap mahasiswa ketika membimbing skripsi terkait dengan persoalan copy and paste (pengutipan/pembuatan skripsi). Jawa Pos (22/8/08) telah membeberkan praktik pembuatan skripsi dengan gamblang. Bahkan Jawa Pos juga memberikan berbagai kriteria mahasiswa dengan skripsi aspal. Kriteria itu terbagi sebagai berikut; (1) mahasiswa yang kaya namun malas mengerjakan skripsi, (2) mahasiswa yang bekerja dan tak sempat memikirkan skripsi, dan (3) mahasiswa yang akan terkena drop-out. Berbagai trik dan cara mengahadapi dosen pun diungkap dengan jelas oleh Jawa Pos, termasuk mengelabuhi dosen pembimbing bahwa skripsi yang diajukan adalah hasil karya sendiri. Padahal skripsi tersebut adalah hasil karya orang lain. Keluhan lain dari dosen, berupa referensi yang ditulis mahasiswa sungguh luar biasa dengan berbagai kutipan buku terkenal maupun pemikiran tokoh hebat. Akan tetapi, ketika berkonsultasi, mahasiswa sulit untuk menjelaskan atas kutipan-kutipan yang dimaksud. Dapat diduga, mahasiswa seolah hanya sekedar mengkompilasi dari berbagai pemikiran atas kutipan para pemikiran terkenal, namun sulit kemba-

44

A p r i l

Lalu apakah mahasiswa demikian sertamerta termasuk dalam daftar yang dicurigai sebagai plagiat? Hal ini karena tulisan-tulisan yang dikemukakan dalam karya ilmiah adalah hasil kompilasi saja tanpa ada upaya memberikan paraphrase, penilaian atau pendialogan atas pemikiran dari beberapa tokoh yang dikutip? Sebenarnya, jika merujuk pada tulisan dari Keraf (2001:180), apa yang dilakukan mahasiswa ini tidak termasuk dalam kategori sebagai plagiat, mengingat dengan ikhlas memberikan catatan atau sumber dengan jelas atas apa yang dikutip. Dalam bukunya Gorys Keraf ketika mengutip apa adanya secara aturan harus menyertakan tanda kutip. Dengan demikian aman tanpa di­ sebut sebagai orang yang mencuri atau menjiplak dari karya orang lain. Kutipan dengan menyebutkan penulis aslinya memberikan kehormatan bagi penulis asli sebagai bentuk penghargaan atas karyanya. Hanya, ketika ada kutipan tidak langsung, sering kali kita sulit untuk membedakan apakah kutipan tersebut adalah hasil aslinya atau memang bentuk dari paraphrase mahasiswa sendiri. Sebuah kutipan dibuat seharusnya penuh dengan tanggungjawab. Paling tidak kutipan dibuat dengan tujuan sebagai sebuah sorotan, analisis, maupun kritik. Selain itu, kutipan dibuat sebagai penguat atas berbagai uraian yang dijadikan landasan pemikiran penulis. De­ ngan mengutip pendapat seseorang berarti penulis menyetujui akan pendapat itu dan pengutip bertanggungjawab pula atas kebenaran apa yang dikutip.

2 0 1 2

Plagiat (Mimesis) Antara Plato dan Aristoteles memandang seni sebagai tiruan atau jiplakan sungguh sangat berbeda. Plato memandang seni merupakan hal yang rendah, remeh dan hanya sekedar upaya menjiplak (plagiat). Artinya seni hanya menyajikan suatu ilusi (khayalan) tentang kenyataan dan tetap jauh dari “kebenaran”. Sementara Aristoteles memandang (mimesis) tidak semata-mata menjiplak kenyataan melainkan merupakan sebuah proses kreatif, penyair (red. pengarang) sambil bertitik pangkal pada kenyataan, menciptakan sesuatu yang baru. Inilah yang membedakan antara Plato dan Aristoteles dalam memberi panda­ngan perihal Plagiat (mimesis) dalam sebuah karya seni (sastra). Plato, lebih memberikan pandangan bahwa dalam unsur karya sastra hanyalah sekedar meniru kehidupan, sementara Aristoteles me­ngakui betul bahwa dalam karya sastra ada unsur tiruan atau jiplakan, namun ada tambahan yang amat penting disini adalah unsur kreativitas dari pengarang dalam mengolah karya sastra. Inilah yang membedakan antara Plato dan Ari­s­­toteles memandang seni sebagai mimetik dan creatio. Artinya, pemahaman Aristoteles bahwa pengarang berusaha menciptakan kembali kenyataan dan bahan-bahannya adalah se­ perti yang pernah ada atau seperti yang kita bayangkan, ada menurut pendapat orang atau seharusnya ada (yaitu fakta dari masa kini atau masa silam, keyakinan, cita-cita). Apa yang dijelaskan oleh Aristoteles (Luxemburg, 1986:17) bahwa “memandang sastra bukan sebagai copy atau jiplakan mengenai kenyataan, melainkan sebagai ungkapan atau perwujudan mengenai ‘universalia’ (konsep-konsep umum)”. Suatu ketika Massardi tanpa sengaja mendengarkan alunan musik Arjuna Mencari Cinta dari


Dewa 19. Massardi kaget, karena judul lagu tersebut merupakan judul dari novel Arjuna Mencari Cinta karya dirinya. Massardi menggugat Ahmad Dani dengan tudingan menjiplak karyanya. Meski kenyataannya jelas judul antara lirik dan novel sama, namun substansinya jelas merupakan genre sastra yang berbeda. Lirik lagu Dewa 19 termasuk kategori genre puisi, sedangkan Arjuna Mencari Cinta sebelumnya merupakan novel dan termasuk genre prosa. Lalu apakah Ahmad Dani seorang penjiplak? Buktinya Ahmad Dani harus mengganti judul albumnya yang sedianya Arjuna Mencari Cinta, menjadi judul lagu Arjuna.

Pengedit Bahasa Selanjutnya, bagaimana de­ ngan muncul banyaknya kasus jasa pe­ngedit bahasa terutama menyangkut jasa pembenahan bahasa dari karya ilmiah semacam skripsi, tesis, disertasi? Apakah untuk kasus tersebut masuk dalam kategori plagiarisme? Kasus ini mungkin dapat dianalogikan dengan peran seorang stunt-man. Seorang pemeran pengganti dalam adegan berbahaya di sebuah film laga. Jelas stunt-man melakukan adegan dengan penuh risiko berbahaya bahkan dapat mengancam nyawanya. Justru yang terkenal dan meraih keuntungan malah tokoh utama dari sebuah film laga. Apakah ini juga termasuk dalam katagori penjiplakan? Karena adegan yang penuh risiko tersebut dihaki sebagai adegan dirinya (tokoh utama). Demikian pula banyak munculnya ghostwriter, apakah juga termasuk dalam wilayah plagiat? Sama dengan biro jasa edit bahasa dari berbagai skripsi, tesis, disertasi bukan masuk dalam wilayah pembuatan jasa skripsi, namun lebih sekedar membenahi bahasabahasa yang sesuai dengan kaidah baku-ilmiah. Di samping itu ada kesepakatan antara pengedit dan

pemberi pekerjaan dengan imbalan fi­nansial. Tanpa adanya campur tangan masuk dalam wilayah perubahan atau otak-atik data maupun sumber data, niscaya pengeditan bahasa dibenarkan dan bukan masuk dalam wilayah penjiplakan. Akan menjadi lain manakala sebuah skripsi, tesis maupun disertasi dibuatkan oleh jasa pengeditan bahasa, maka kasus ini masuk dalam wilayah atau domain yang tidak dapat dipertanggungjawabkan secara akademis maupun keilmiahan. Artinya dapat disebut sebagai plagiat, atau penjiplak. Hal ini dikarenakan mengaku sebagai karya sendiri, padahal menrupakan hasil dari tulisan pesanan secara terselubung de­ ngan bungkus ilmiah. Artinya secara lahir merupakan karya sendiri, namun batiniah, moral, dan etika sebenarnya bukan hasil karya sendiri. Oleh karena itu, untuk me­ ngantisipasi semakin tergerusnya kejujuran ilmiah, sebenarnya justru yang punya andil dan peran besar adalah dosen pembimbing. Atas kejelian dan selalu membimbing mahasiwa dengan serius, dan penuh konsentrasi akan sedikit banyak meminimalisasi bentukbentuk pla­gia­risme. Mengingat, selama ini tak jarang mahasiswa

A p r i l

kesulitan untuk menemui dosen pembimbing karena faktor sibuk seminar baik ke luar kota, ke luar negeri, maupun sibuk sebagai selebritis atau bahkan sibuk dengan tumpukan penelitian. De­ngan kelemahan yang dimiliki dosen pembimbing, karena sibuk, ku­rang ada waktu untuk crosscheck dengan berbagai kutipan dari mahasiswa, maka mahasiswa pan­ dai mengakali dengan berbagai trik maupun cara guna lancarnya proses pembimbingan. Antisipasi lain untuk meminimalisasi terhadap plagiarisme sebenarnya telah dilakukan secara akademik. Perjanjian tertulis atau lembar pernyataan, bahwa skripsi berjudul [...] tidak menjiplak atau menyadur dari karya orang lain. Apabila betul di kemudian hari terbukti menjiplak niscaya mahasiswa dapat dicopot gelar kesarjanaannya maupun sanksi-sanksi akademis lain. Akhirnya, plagiarisme boleh dikatakan sebagai gejala universal. MM Baktin, seorang tokoh postmodernis, mengatakan tidak mungkin masyarakat manusia terhindar dari plagiarisme karena tutur kata kita penuh dengan bahkan dibanjiri oleh kata-kata orang lain.[] 2 0 1 2

45


Membangun Indonesia: Berkarakter dan Bermartabat

Judul Buku :

Berguru pada Realitas: Menuju Bangsa Indonesia yang Bermartabat

Penulis

:

KH.Salahuddin Wahid

Penerbit

:

UIN-Maliki Press

Cetakan

:

I, 2011

Tebal

:

xvii + 483 hlm

Peresensi

:

Finayatul Maula*

I

ndonesia adalah negara religius yang dihuni manusia bertuhan. Buktinya setiap tahun jumlah orang yang pergi haji dari Indonesia adalah yang terbanyak sedunia. Jumlah yang pergi umrah juga banyak. Rumah ibadah bertambah terus setiap tahun. Suasana ramadhan selalu semarak dengan aktivitas keagamaan. Tetapi jika kita melihat kenyataan bahwa Indonesia adalah negara yang termasuk tertinggi prestasinya dalam korupsi. Indeks persepsi korupsi yang dikeluarkan Transparansi Internasional Indonesia tahun 2007 lebih buruk dibanding tahun 2006, dan termasuk yang terjelek di dunia. Korupsi itu akhirnya membuat anak bangsa hidup miskin di tengah sumber daya alam yang kaya raya. Itulah satu dari sekian paradoks bangsa kita. Beberapa contoh diatas menunjukkan bahwa kesan religius di dalam masyarakat kita, yang ditunjukkan oleh ibadah ritual, ternyata berlawanan dengan kesan yang ditunjukkan oleh perilaku di dalam kehidupan sehari-hari. Tampaknya kita tengah menghadapi fenomena spiritual tanpa spiritualitas. Kejujuran sudah menjadi barang langka di dalam masyarakat kita. Padahal kejujuran merupakan unsur utama dalam karakter. Kejujuran adalah dasar bagi seluruh kehidupan, di mana kejujuran menjadi prasyarat utama bagi pertumbuhan dan perkembangan masyarakat, yang berlandaskan prinsip saling percaya, kasih sayang dan tolong menolong.

46

A p r i l

2 0 1 2

Adalah buku “Berguru pada realitas� yang berusaha merabaraba dengan menghubungkan nilai-nilai agama dan kehidupan sosial dalam kehidupan berbangsa dan bernegara. Penulis mencoba mengangkat isu-isu keberagaman konflik baik agama, politik dan pendidikan di Indonesia yang saat ini dirasa butuh perubahan untuk memperbaiki bangsa. Penulis buku ini -KH. Salahuddin Wahid- berpendapat bahwa keberhasilan Indonesia melewati rintangan menuju kemandirian di masa-masa awal berdirinya Republik yang saat itu jauh dari korupsi adalah karena para pemimpin masa lalu itu umumnya memiliki integritas, yaitu karakter, etika, dan moral. Pemimpin masa lalu hidup sederhana, terus terang, setia, kritis, penuh tanggung jawab, dan tidak memanfaatkan jabatannya. Jika dibandingkan dengan pemimpin Orde Baru dan masa kini yang kebanyakan memanfaatkan jabatan, maka sifat-sifat demikian ini jarang kita temukan atau bisa dikatakan tidak ada lagi dalam diri para pemimpin saat ini.


Dalam rangka menciptakan generasi penerus yang diharapkan mampu menjadi calon pemimpin yang bermartabat, perlu diterapkan sebuah bentuk pendidikan yang ideal, yaitu pendidikan yang bisa mencetak generasi cerdas, pintar dan mengerti, yang menyadari tanggungjawabnya sebagai bagian dari masyarakat bangsa. Oleh karena itu perlu ditingkatkan berbagai upaya perbaikan pada level pembentukan jiwa dengan akhlak yang mulia. Pendidikan karakter yang sedang hangat dibicarakan saat ini merupakan bagian dari upaya tersebut. Pendidikan karakter itu akan lebih efektif dan memiliki efek kejiwaan yang kuat bila disertai dengan contoh nyata dalam sikap hidup keseharian. Dalam pemikiran tokoh yang bernama kecil Salahuhuddin al-Ayyubi ini mengungkapkan bahwa dunia pendidikan karakter Indonesia di antaranya termasuk pesantren menghadapi tantangan yang serius dan berat dalam rangka ikut menjaga masa depan bagsa dan negara. Apalagi Indonesia adalah negara dengan umat Islam terbesar di dunia. Saat ini umat Islam adalah umat yang paling tertinggal di dalam kehidupan antar bangsa. Tantangan yang harus dihadapi itu spektrumnya amat luas, sehingga membutuhkan kerja keras yang sinergis antara semua pihak. Di negeri yang dikenal dengan berbagai kekayaan sumber daya alam dan budaya ini, pernyataan yang mengindikasi adanya pertentangan antara pendidikan agama (ukhrawi) dan pendidikan non agama (duniawi) masih sering kita dengar. Oleh karena itu, perlu ditingkatkan upaya untuk memberi penyadaran bahwa semua ilmu perlu dikuasai, kalau kita betul-betul menginginkan umat islam, lebih-lebih generasi muda tidak tertinggal. Buku yang dihadapan pembaca ini merupakan kumpulan percikan pemikiran KH. Salahuddin Wahid dari berbagai media masa, di samping yang berasal dari tulisan untuk keperluan seminar dan ceramah. Pada dasarnya, semua tulisannya sampai sekarang ini bernuansa keagamaan, namun untuk mempermudah, perlu diklasifikasikan dalam beberapa sub. Sub-sub

tersebut meliputi: 1) Tuhan dalam Realitas Keberagaman, 2) Etika Sosial Islami, 3) Pendidikan dan Dunia Pesantren, 4) Oase Ramadon, 5) Agama, Negara, dan Budaya dengan bahasan; hubungan Agama dan Negara, Dinamika Keberagaman, dan Mengukur Kesetiaan Berbangsa, dan 6) Organisasi, Kepemimpin, dan Manajemen. Pada sub terakhir ini ada beberapa bagian, yaitu; Prinsip dan Etika Kepemimpinan, Dinamika Kepemimpinan Nasional, dan Kaum Muda dan Urgensi Kaderisasi. Karena terbatasnya ruang, tidak semua tulisan Beliau dimuat di buku ini, Artikel-artikel yang berbicara masalah rekonsiliasi nasional berkenaan dengan korban pelanggaran hak asasi manusia (HAM) pada keluarga atau keturunan orang yang tertuduh terlibat dalam gerakan PKI “terpaksa� tidak bisa diikutsertakan. Meskipun demikian, dengan membaca beberapa tulisan pada buku ini, pasti akan didapatkan pemahaman mengenai konstruksi besar pemikirannya yang merupakan ekspresi sederhana dari rasa tanggungjawabnya membangun kehidupan umat menuju kehidupan yang luhur dan beradap. Semoga kita bisa terus belajar, seperti Beliau, yang masih juga menuntut dirinya sendiri untuk terus belajar. Buku ini lantas bagaikan menyusun puzzle kehidupan masyarakat Indonesia yang tercecer dalam pergumulan sosial dan politik yang tidak berlandaskan nilainilai agama, sehingga terbentuk sebuah gambar yang jelas “menuju Indonesia yang bermartabat�.

FINAYATUL MAULA Mahasiswa International Class Program Teacher Education of Elementary School, UIN Maulana Malik Ibrahim Malang.

Ada lebih banyak harta yang terkandung di dalam buku ketimbang seluruh jarahan bajak laut yang disimpan di Pulau Harta. WALT D I SNEY A p r i l

2 0 1 2

47


ƩƢǿƢšơȁ ƩƢȇǂǜǻ ƨȈǷȐLJȍơ ƨȈƥǂƬdzơ ǶǴǟ ǝȂǓȂŭơ ȅǁȁǂLjǷ ȅƽƢǿ ƾǸŰȁ ȆǫȁƾǐǷ ǦËdzƚŭơ ǵ 2011 ńȁȋơ ƨǠƦǘdzơ ƲǻȏƢǷ ƨȈǷȂǰūơ ƨȈǷȐLJȍơ ǶȈǿơǂƥƛ ǮdzƢǷ ƢǻȏȂǷ ƨǠǷƢƳ ƨǠƦǘŭơ ƢȈƬLJơǂǧ ƲǻȂƳƗ ǎƻȐŭơ Ê

)‫لذاته‬

‫اِلْتِصاق التربية اإلسالمية‬

‫ وإن لم يكونا العتبار‬،‫(حياة الفتى والل ِه بالعلم والتقى‬

DZƢǬƬǻơ ƮƸƦƫ ȏ ƨȈǴǸǠdzơ ǽǀǿ Ŀ ƢǿŚǣȁ ƨȈũǁ ƨƠȈƥ Ŀ ǶŎǴǠƬdzơȁ ǶȈǴǠƬdzơ ƨËȈǴǸǠƥ ƣȐǘdzơ ƧƘnjǻ ƧƾǟƢLjŭ ƨdzȁƢŰ Ȇǿ ƨȈƥǂƬdzơ ǂǠnjdzơ ƨȈƷƢǻ ǺǷ ǶđȐǗ ƧǀƫƢLJȋơ ǶǴǟ ƢǸǴǯ ǶŎǴǠƬdzơȁ ǶȈǴǠƬdzơ ƨȈǴǸǟ Ȃǿ ǪÉǴŬơ DZƢǬƬǻơ ǪÉǴŬơ DZƢǬƬǻơ ńƛ ƱƢƬŢ ƢĔƗ Śǣ ƤLjƸǧ ǵȂǴǠdzơ ǶȈǴǠƬdzơ ƨȈǴǸǟ ǪƦǘǻ ȁ È È ǵƾƼƬLjǻ ǹƗ ǵȐLJȍơ ǞƴNj ơǀdzȁ ƨȈǷȐLJȍơ ƨdzƢLJǂdzơ ǭơǂƬNj Ƣƥ ǶŎ Ë ǴǠƬdzƢƥ DZƢǸǟȋơȁ ǩȐƻȋơ ƨǫȐǟ řǠȇ ƽȂǐǬŭơ ǾƫƢǿƢšơȁ ǾƫƢȇǂǜǼƥ ǶŎǴǠƬdzơȁ ȂȀǧ ǹƕǂǬdzơ ǾǬǴƻ ǹƢǯ ƢȀǼǟ ƅơ ȆǓǁ ó ƨnjƟƢǟ ƪdzƢǫ ƢǸǯ ƨËǼLjdzơȁ ƣƢƬǰdzơ Ŀ ƭȂƸƦǷ řǠƫ ǾƫƢȇǂǜǻ ƨǬȈǬƷƢǷƗ É ǾǴƟƢLJȁȁ ǾǧơƾǿƗ Ŀ ƢȀǴǯ Ǒǁȋơ ƲǿƢǼǷ śƥ ƾȇǂǧ Ȃǿȁ Ƣđ ĹƗ ȏƛ ŁƢǐdzơ ǹƢLjǻȍơ ƽơƾǟƛ Ŀ ƧŚƦǯ ȏȁ ƧŚǤǏ ǭǂƬȇȏ DzǷƢǰƬǷ ƲȀǼǷ ƨȇǂǜǼdzơȁ ǂǓƢūơ Ƣǻǂǐǟ Ŀ ƢǸȈLJ ȏȁ ƢȀźǁƢƫȁ ƨȈǷȐLJȍơ ƨȇǂǜǼdzơ ƨǧǂǠŭ ȅǁȁǂǓ ǂǷƗ ƨǫǂǗȁ ǾǧơƾǿƗȁ ǾdzȂǏƘƥ ƲȀǼŭơ ơǀǿ ƨLJơǁƽ ǹƛ ƤǟȂƬLjƫ ó ƧƢȈūơȁ ǹȂǰdzơȁ ǪǴŬƢƥ ǾƬǫȐǟȁ ǹƢLjǻȍơ ƽȂƳȂǴdz ȆǴǰdzơ ǵȐLJȍơ Ǟȇǂnjƫ ǺǷ ȅƗ ƨǼLjdzơȁ ƣƢƬǰdzơ ǺǷ ƧƾǸƬLjŭơ ƨȈǷȐLJȍơ DzǸnjƫ ƨŪƢǠǷ ǾǴǯ ȅǂnjƦdzơ ǺƟƢǰdzơ ƨŪƢǠǷ Ȇǿ ƨȈƥǂƬdzơ Ŀ ƢȀƬǬȇǂǗȁ ƨǸǰŞ ƢȀǼȈƥ ǹǃơȂƫȁ ƨȈǻƢLjǻȍơ ƧƢȈūơ ǺǷ ƨȇȂǼǠŭơȁ ƨȇƽƢŭơ ƤǻơȂŪơ ǾǴǬǟȁ ǾǸLjƳȁ ǾƷȁǁ ƨǧǂǠǷ ƢƷǂNj ŚƬLjƳƢŭơ È ȅǁȁǂLjǷ ȅƽƢǿ ƾǸŰ ƱƢūơ DžȁƾǻǁȂƬǯƾdzơȁ ȆǫȁƾǐǷ ƱƢūơ ƽ ƣƢƬǰdzơ ơǀǿ Ŀ ǹƢǨËdzƚŭơ ǦËdzƗ ơǀdzȁ ƨȈǼȇƾdzơ ƨǨǗƢǠdzơ ƧǁƢƯƛ ƢǿǃǂƥƗ ǺǷȁ DzǬǠdzơȁ ƧǂȀǘŭơ ƨǼLjdzơȁ ʼnǂǰdzơ ǹƕǂǬdzơ ǺǷ ƨȈƥǂƬdzơ ǽǀǿ Ŀ džLJ ȋơ ƢȀƬȈǸǼƫȁ ƨȈǷȐLJȍơ ƨȈƥǂƬdzơ ƨǬȈǬƷ ƨǼLjūơ ƧȁƾǬdzơȁ ǶȈǴǠƬdzơ Ŀ ƱǁƾƬdzơȁ ƩƢƦLJƢǼŭơȁ ǍǂǨdzơ ǵƢǼƬǣơȁ ǾȈƦnjƬdzơȁ ƣơȂƴƬLJȏơȁ ǁơȂūơ ƨǧƽƢŮơ ǎǐǬdzơ ȄǴǟ ƽƢǸƬǟȏơȁ ƨȇƽǂǨdzơ ǩȁǂǨdzơ ƧƢǟơǂǷȁ ƤȈdzƢLJȋơ ǞȇȂǼƫȁ ǞȇȂnjƬdzơȁ Ǿǘnjǻ ƧƢǟơǂǷȁ ǶǴǠƬŭƢƥ ƨȇƢǼǠdzơȁ Ǟǧơƾdzơ ƽƢŸƛȁ ǞȈƴnjƬdzơȁ ƤȈǿǂƬdzơȁ ƤȈǣǂƬdzơȁ ƨȈǴǸǠdzơ ƨLJǁƢǸŭơȁ ƨȇǂǜǼdzơ ƝƽƢƦŭơ śƥ ƱDŽŭơȁ ǚǨūơ DŽȇDŽǠƫȁ

48

A p r i l

2 0 1 2


śǸLjǫ ȄǴǟ ǶLjǬǼƫ ƨȈǷȐLJȍơ ƨȈƥǂƬdzơ ǥơƾǿȋơ ƢǷƗȁ ŕdzơ ƨǴǷƢǠdzơ ƝƽƢƦŭơ ƨǟȂǸů ȆǿƨǷƢǠdzơ ǥơƾǿȋơ ƨǏƢƻȁ ƨǷƢǟ ƽƾǟ ȄǴǟ ƢēƢȈǗ Ŀ ȅȂƬŢȁ ǞǸƬƴŭơ DZƢǷƕȁ ƩƢƷȂǗ Ǻǟ ŐǠƫ ƢǷƗȁ ƧǂNjƢƦǷ ƢȀLJƢȈǫ ǺǰŻ ȏ Ŗdzơ ƩơǁƢȀŭơȁ ƩơǁƾǬdzơ ǺǷ ŚƦǯ Ŗdzơ ƨȈǐƼnjdzơ ƩơǁƢȀŭơȁ ƩơǁƾǬdzơ Ȇǿ ƨǏƢŬơ ƨȈƥǂƬdzơ ǥơƾǿȋơ ƨȈLJơǁƾdzơ ƽơȂŭơ DZȐƻ ǺǷ ƣȐǘdzơ ƢȀƦLjƬǰȇ ǹƗ ǹȂƥǂŭơ ƾȇǂȇ ƧƽƢǠdzơ Ŀ DzưŤȁ ƢȀǬȈǬƸƬdz ƨǷƾƼƬLjŭơ ƨǨǴƬƼŭơ ǶȈǴǠƬdzơ ǩǂǗȁ ƧƢȈūơ Ŀ ƽǂǨdzơ ǂȀǜȇ ƨȈǯǂƷ ƩơǁƢȀǷ ȁƗ ƨȇǁȂǠNj ȁƗ ƨȇǂǰǧ Ʃơǁƾǫ ƢǬȈǫƽȁ ơǂNjƢƦǷ ƢLJƢȈǫ ƢȀLJƢȈǫȁ ƢȀƬǜƷȐǷ ǺǰŻȁ ƨǠǫơȂdzơ ŅƢƬdzơ ȂƸǼdzơ ȄǴǟ ƨȈǷȐLJȍơ ƨȈƥǂƬdzơ ǁƽƢǐǷ ƢǷƗȁ ǹǃȁ ȄǴǟ ƧƔơǂǬǴdz ǥƽơǂǷ ǁƾǐǷ ÅƨǤdz ǹƕǂǬdzơȁ ʼnǂǰdzơ ǹƕǂǬdzơ

ǶǴLJȁ ǾȈǴǟ ƅơ ȄǴǏ DZȂLJǂdzơ Ǿƥ ƔƢƳ ƢǸǴǯȁƗ Ǧȇǂnjdzơ ȅȂƦǼdzơ ǹƢǯ ʼnǂǰdzơ ǹƕǂǬǴdz ƨƷǁƢNjȁƗ ƨǴǐǨǷȁƗ ƨǼȈƦǷ ƨȈǠȇǂnjƫ ǵƢǰƷƗ ǺǷ ǹƢȈƦdzơȁ ǢȈǴƦƬdzơ ǁƢƦƬǟƢƥ DZȂLJǂdzơ ǹƢǯȁ ȆƷȂdzơ ǽǁƾǐǷ ƨȇȂƥǂƫ DZȂǏƗ ȄǴǟ ƧǂȀǘŭơ ƨȇȂƦǼdzơ ƨǼLjdzơ ƪǴǸƬNjơȁ ƢȀƦǻơȂƳ Ŀ ƨȈƥǂƬdzơ ƨȈǴǸǠdzƢƥ ǖƦƫǂƫ ƨǴȈǏƗ ƨȇȂƥǂƫ ƝƽƢƦǷȁ ƨȈǷƢLJ ǁƽƢǐǷ ǺǷ ňƢưdzơ ǁƾǐŭơ ƨȇȂƦǼdzơ ƨǼLjdzơ ƪǻƢǯ ơƿƛȁ ƧƽƾǠƬŭơ ƨƦƫǂƬŭơ ƢēƗȂƥ ƨȈƥǂƬdzơ ƢȀƬȈŷƗȁ Ƣǿǁȁƽ ǹƜǧ ȆǷȐLJȍơ ǞȇǂnjƬdzơ ƨdzŗǷ ƢȀƬdzŗǷ ƪǴƫ ƮȈƷ ƨȈǷȐLJȍơ ƨȈƥǂƬdzơ ǁƽƢǐǷ Ŀ ƨȈǻƢưdzơ ȐǐǨǷȁ ȐǸǰǷ ƨǼLjǴdz ȅȂƥǂƬdzơ ǁȁƾdzơ ƔƢƳȁ ʼnǂǰdzơ ǹƕǂǬdzơ ƨȈƥǂƬdzơ džLJƗ ƮȈƷ ǺǷ ƔơȂLJ ʼnǂǰdzơ ǹƕǂǬdzơ Ŀ ƔƢƳ Ƣŭ ƢǬƦǘǷȁ ƢēƔơǂƳƛȁ ƢȀǴƟƢLJȁ ǵƗ ƢȀǧơƾǿƗȁ ƢȀƬȇƢǣ ǵƗ ƢȀƬǨLjǴǧȁ

ơÈƿÊƜÈǧ ÉǾÈǻơÈƔǂÌ ÉǫȁÈ ÉǾǠÈ ǸÌ Ƴ ƢÈ È ǼÌȈÈǴǟÈ ōǹÊƛ ńƢǠƫ DZƢǫ ǹơǂǨǤdzƢǯ ǹȐǠÉǧ ǁƢǏ Ľ ǾƫƔơǂǫ ȅƗ 18-17 ƨǷƢȈǬdzơ ÉǾÈǻơÈƔǂÌ Éǫ ÌǞÊƦōƫƢÈǧ ÉǽƢÈǻÌƗǂÈ Èǫ

ȆȀǼdzơȁ ǂƴūơ ƨÅ Ǥdz DzǬǠdzơȁ nDzǬǠdzơ ~ ƮdzƢưdzơ ǁƾǐŭơȁ

ƢȀǟȂǸƴŠ ƪȈǼǟ Ƨƾȇƾǟ ƨȇȂƥǂƫ ȏȂǏƗ ǹƕǂǬdzơ Ŀ ǹƛ ǞǓȁȁ ƧƢȈūơȁ ǹȂǰdzơȁ ǹƢLjǻȍơ ǞǷ DzǷƢǠƬǴdz ƶǓơȁ ƲȀǼǷ ǶLJǂƥ ƨȈǷȐLJȍơƨȈƥǂƬdzơ ƨȇǂǜǼdzơ ƢȀȈǴǟ ǵȂǬƫ džLJȋơȁ ƝƽƢƦŭơ ǺǷ ƨǟȂǸů ǞǴǘƫ Ŗdzơ ǥơƾǿȋơȁ ƨȈǷȐLJȍơ ƨȈƥǂƬdzơ ƨǨLjǴǧ DzǸnjƫ Ŗdzơ ňƢLjǻȍơ ƽȂƳȂdzơ Ǻǟ ƨȈǴǰdzơ ǵȐLJȍơ Ƨǂǰǧ ƔȂǓ Ŀ ƢȀǬȈǬƸƬdz ƪƦƳȁƗ Ŗdzơ ǺȇƽƢȈŭơ DzǸnjƫ ƢǸǯ ƧƢȈūơȁ ǹȂǰdzơȁ ǪǴŬƢƥ ǾƬǫȐǟȁ ǽǀǿ Ƣǿơǂƫ Ŗdzơ ƤȈdzƢLJȋơȁ ƝƽƢƦŭơȁ ƲǿƢǼŭơȁ ƢȀƬŪƢǠǷ ƨȈƥǂƬdzơ ǽǀǿ ƢȀŻȂǬƫȁ ǥơƾǿȋơ ǽǀǿ ǪȈǬƸƬdz ƨȇǂǜǼdzơ

ƨǷƾƼƬLjŭơ ƢȀƦȈdzƢLJƗȁ ƨȈǷȐLJȍơ ƨȈƥǂƬdzơ ǩǂǗ ǶǿƗ ǺǷ ƨȈǸLjŪơ ƨȈƥǂƬdzơ ƤdzƢǘǷ ƨȈƦǴȈƫ DzƳƗ ǺǷ ƨǏƢƻȁ ƢȀǧơƾǿƗ ǪȈǬƸƬdz ƱƿȂǸǼdzơ ʼnƾǬƫȁ ƧȁƾǬdzơ ƨȈƥǂƬdzơ ƢȀǼǷ ƨȈǟƢǸƬƳȏơȁ ƨȈLjǨǼdzơȁ ȆLjūơ ƶȈǓȂƬdzƢƥ ƨȈƥǂƬdzơ ƤȈǿǂƬdzơȁ ƤȈǣǂƬdzƢƥ ƨȈƥǂƬdzơ ǭȂǴLjǴdz ƨǐǬdzƢƥ ƨȈƥǂƬdzơ ƨȈǴǸǠdzơ ƨLJǁƢǸŭƢƥ ƨȈƥǂƬdzơ ňƢǠǸǴdz

ÅƨǤdz ƨǼLjdzơ nƧǂȀǘŭơ ƨȇȂƦǼdzơ ƨǼLjdzơ~ ňƢưdzơ ǁƾǐŭơȁ ǾȈǴǟ ƅơ ȄǴǏ DZȂLJǂdzơ Ǻǟ ǂƯƗ ƢǷ ƢƷȐǘǏơȁ ƨǬȇǂǘdzơȁ ƧŚLjdzơ ǹƢǯƗ ƔơȂLJ ƧŚLJȁƗ ƨȈǬǴƻ ƨǨǏȁƗ ǂȇǂǬƫȁƗ DzǠǧȁƗ DZȂǫ ǺǷ ǶǴLJȁ ƮȇƾƸǴdz ƨǧƽơǂǷ ŘǠŭơ ơǀđ Ȇǿȁ ƢǿƾǠƥ ǵƗ ƨưǠƦdzơ DzƦǫ Ǯdzƿ

ƨȈƥǂǠdzơ ƨǤǴdzơ ǶȈǴǠƫ ǶLjǬƥ ƤdzƢǘdzơ ƢȈƬLJơǂǧ ƲǻȂƳƗ ǎƻȐŭơ Ê Ŀ ƲǻȏƢǷ ƨȈǷȂǰūơ ƨȈǷȐLJȍơ ǶȈǿơǂƥƛ ǮdzƢǷ ƢǻȏȂǷ ƨǠǷƢƳ (ƮdzƢưdzơ ȃȂƬLjŭơ

ƅơ ȄËǴǏ œǼdzơ ȄǴǟ DZŗŭơ ƣƢƬǰdzơ ȄǴǟ ƢȈǐƼNj ƢǸǴǟ ǹƕǂǬdzơ ǶLJȏơ ơǀđ ʼnǂǰdzơ ǹƕǂǬdzơ ƨȈǸLjƫ ǺǷ ǎǴƼƬLjȇȁ ǶËǴLJȁ ǾȈǴǟ ƨȈǴǸǠdzơ Ŀ Ƣǿǁȁƽȁ ƧƔơǂǬdzơ ƨȈŷƘƥ ƧƽƢNjȍơ ƢȀǼǷ ƨȈƥǂƫ ƩơǁƢNjƛ Ƣŭ ǹƕǂǬdzơ ƧƔơǂǫ ƧǁȁǂǓ ńƛ ƨǏƢƻ ƧǁƢNjƛ ǭƢǼǿ ǹƗ ƢǸǯ ƨȈƥǂƬdzơ ǪȇǂǘǴdz ƧǁƢǻƛȁ ǂǰǨǴdz ƨƦǴšȁ ƵȁǂdzƢƥ Ȃũȁ džǨǼǴdz Ƥȇǀē ǺǷ ƢȀȈǧ ȄǴǟ ǹƕǂǬdzơ ƔƢũƗ ǺǷ ơŚưǯ ǹƢLjǻȍơ ǾǰǴLjȇ ǹƗ ƤŸ ȅǀdzơ ơǂƳ ËǶǴǿȁ ƣƢƬǰdzơ ǁȂǼdzơ ǹƢǫǂǨdzơ~ ȂƸǼdzơ

Ǿƥ ǹƢLjǻȍơ ǩǁƢǨȇ ȅǀdzơ ǦǏȂdzơ ƢƷȐǘǏơȁ ǪǸūơ ƾǓ ƩƢǟƢǼǐdzơŚƥƾƫ ȁ ƨȇǂǜǼdzơ ǵȂǴǠdzơ DZȂƦǬdz ǾǨǠLJƗ ȅǀdzơ Ȃǿȁ ǶƟƢȀƦdzơ ƨȈƥǂƬdzơ Ŀ DzǬǠdzƢǧ ƣǁƢƴƬdzơ ǺǷ ƽƢǨƬLjƫ ǵȂǴǟ ȁƗ ƨȇǂǰǨdzơ ƨȈǨŬơ ǦȈǴǰƬdzơ ǕƢǼǷȂǿȁ ǾƬƥƢƴƬLJơ ǹƢǰǷȁ ȆƷȂdzơ DzȈdzƽ ƨȈǷȐLJȍơ ƪǼǴǟƗȁ ƨȈǷȐLJȍơ ƨȈƥǂƬdzơ Ǿƥ ƪǸƬǿơ Ǯdzǀdz ƨȈǼȇƾdzơ ƨǬȈǬūơ ƾǼLJȁ ŚǗƢLJȋơȁ ƩƢǧơǂŬơȁ ǵƢǿȁȋơ ƽȂȈǫ ǺǷ ǾƫǁǂƷȁ ǾƬdzŗǷ ǺǷ ǑǁƢǠƫ ȏ ƨȈƳȁơDŽƫ ƨȈǴǷƢǰƫ ƨǫȏ ǝ Ŀ ȆƷȂdzơ śƥȁ ǾǼȈƥ ƪǘƥǁȁ DZȂǬǼŭơ ƶȇǂǏȁ DZȂǬǠŭơ ƶȈƸǏ śƥ ƢȀȈǧ

džȈdz DzǷȋƢƥ ƣƢƬǰdzơ ơǀǿ Ŀ ǦËdzƚŭơ ǁËƾǬǻ DzǏƢūơȁ ƤȈdzƢLJƗ ǁƢnjƬǻơȁ ƨȈǸǼƬdz ǾǼǰdzȁ ƤLjƸǧ ƩƢȇǂǜǻ ǦȈdzƘƬdzơ ơǀǿ ƢǬȈƦǘƫ ƨȈǷȐLJȍơ ƨȈƥǂƬdzơ

A p r i l

2 0 1 2

49


UIN-Maliki Press: 2012,

T

R/Evolusi Digital

ulisan ini saya buat sembari menunggu salah seorang kru tatkala berencana pergi melakukan outbond. Sembari menunggu, saya sempatkan untuk menulis refleksi perjalanan UIN-Maliki Press selama 2011 serta target kerja 2012. Seperti biasa, sembari melakukan refleksi perjalanan lembaga selama kurun satu tahun lalu, 2011, bersama tim lalu menetapkan skala prioritas pekerjaan yang harus dilakukan selama setahun. Untuk menyusun agenda prioritas itu, ja足 ngan dibayangkan kalo kami akan melakukan rapat kerja seperti yang biasa dilakukan. Di sela-sela kegiatan di bulan Januari, sembari ngobrol ngalor ngidul, biasanya di situ kemudian kami merumuskan apa saja agenda yang harus dilakukan untuk satu tahun itu. Maklumlah, selain lebih efisien, cara-cara yang seperti itu lebih mudah dan cepat.

50

A p r i l

Pada tahun 2011, syukur kepada Allah swt. beberapa agenda kerja berhasil dilaksanakan. Pertama, di bidang penerbitan. Program pokok menerbitkan buku sejumlah 85 judul buku. Alhamdulillah, target itu bisa tercapai. Kendala dalam pelaksanaan program ini antara lain pada kesadaran penulis untuk bersegera menuntaskan naskah bukunya sesuai tenggat waktu baik naskah mentahnya maupun naskah yang siap cetak (dami buku). Perlu disampaikan, penerbitan tidak akan bisa berjalan baik dan lancar tanpa input naskah buku dari penulis. Memang, naskah buku tahun 2011 sudah melebihi kuota karena beberapa dosen mengumpulkan naskah buku lebih dari satu. Tetapi, penerbitan mengambil kebijakan umum dalam satu tahun penulis tidak bisa menerbitkan lebih dari satu judul. Kebijakan ini untuk memberikan

2 0 1 2

kesempatan dan asas pemerataan terutama memberi kesempatan penulis-penulis baru. Kedua, di bidang pemasaran. Selain upaya untuk memenuhi target penjualan buku melalui kegiatan penjualan buku baik melalui toko buku dan bursa, UIN-Maliki Press telah memb`uka outlet baru berupa UIN Maliki Bookstore di Jalan MT. Haryono yang berdekatan dengan UNISMA. Dengan demikian, saat ini UIN-Maliki Press memiliki dua toko buku selain yang sudah berdiri yaitu Book Center yang ada di kampus UIN Maliki Malang Jalan Gajayana 50. Saat ini, UIN Maliki Malang tengah membangun Gedung Pascasarjana di Areng-areng atau yang dikenal dengan Kampus II UIN, kita berharap di sana ada tempat untuk mendirikan UIN Maliki Bookstore untuk mendekatkan dengan konsumen di Program Pascasarjana UIN Ma-


liki Malang. Alhamdulillah, pimpinan juga menyepakati hal tersebut. Kita tunggu realisasinya. Kendala yang dihadapi di bidang pemasaran terutama terkait dengan bagaimana menyinergikan tiga hal: produk, pemasaran, dan penulis. Sebenarnya, ke depan kita ingin bahwa ada mekanisme pemberian royalti bagi penulis. Tetapi, karena hal ini dipandang masih relatif ribet, sehingga selama ini kita menetapkan model beli putus naskah. Di samping itu, harga produk-produk masih relatif mahal. Hal ini disebabkan oplah cetak yang masih pada kisaran 1000 eksemplar sekali terbit. Idealnya, dengan jari­ ngan yang dimiliki UIN-Maliki Press harus mencetak buku 3000-5000 eksemplar sehingga harga jual bisa rendah dan bersaing dengan produk sejenis. Ketiga, di bidang percetakan. Bersyukur pada tahun ini beberapa mesin kelengkapan percetakan untuk post-press mulai dipenuhi seperti mesin stitching, sring, dan punch. Di samping itu, konsumen baik dari luar dan dalam kampus mulai berdatangan. Kendala yang dihadapi mesin percetakan adalah masih belum seimbangnya antara kemampuan mesin cetaknya de­ ngan kemampuan mesin postpress-nya terutama mesin bin­ding. Ke depan direncanakan untuk membeli mesin binding dengan kapasitas besar sehingga bisa support dengan pekerjaan cetaknya. Tidak kalah pentingnya adalah penataan sistem organisasi dan administra­sinya. Dari sisi organisasi, percetakan sebagai unit bisnis apakah menjadi unit bisnis yang terintegrasi dengan kampus atau terpisah. Ini perlu kajian yang mendalam dari para pemangku kebijakan sehingga akan diperoleh formula yang terbaik. Keempat, di bidang pergudangan (stock) sistem administrasi mulai berjalan. Pendataan buku dari waktu ke waktu senantiasa diupdate termasuk dilakukan stok

opname secara berkala. Idealnya, posisi gudang menyatu dengan kantor yang sudah dibangun, namun karena masih belum memungkinkan, tempat masih belum tersedia sehingga posisi gudang masih di gedung lama. Semoga tahun 2012 ini rencana pembangunan gedung yang diperuntukkan gudang bersebelahan dengan kantor baru bisa terealisasi. Hal lain yang patut disyukuri adalah semangat kerja kawankawan di berbagai divisi penerbitan yang telah bekerja keras dari waktu ke waktu untuk mewujudkan target kerja masing-masing meskipun di sana-sini perlu pembenahan. Semangat yang tinggi, dedikasi, dan kekompakan tim ini harus senantiasa dijaga dan dipelihara bahkan ditingkatkan intensitasnya. Terlebih, saat ini UIN Maliki Malang tercatat sebagai anggota dan pengurus Asosiasi Penerbit Perguruan Tinggi Indonesia (APPTI) yang 2011 lalu Munas di Surakarta. Tentu, ke depan kerja keras dan kekompakan tim menjadi tuntutan yang tidak bisa ditawar lagi. Pada kesempatan ini perlu kami sampaikan penghargaan yang tulus kepada mereka semua se­ hingga pada edisi ini secara khusus meminta kepada pimpinan redaksi untuk memuat profil mereka semua. UIN-Maliki Press tidak akan ada kalau tidak ada orang-orang yang berdedikasi tinggi kepada lembaga. Terima kasih kawan-kawan. Kepada Pak Kawakib yang terus konsentrasi ngurusi majalah dan berusaha mencari cara meng-update web-nya. Mas Halim, meskipun harus pulang ke Mojokerto, tetapi tetap semangat dan sabar mengoreksi naskahnaskah penulis. Mbak Ida yang tetap semangat meskipun harus bolak-balik ke Rektorat ngurusi berkas DIPA. Mas Idris yang harus ndobel-ndobel kerja jadi marketing dan penanggung jawab toko buku. Mas Sodiq yang sabar dan semangat momong dan nunggui percetakan A p r i l

yang baru lahir. Mas Din Haq meskipun dengan bersandal sebelah, karena kakinya masih dalam proses penyembuhan, selalu semangat mengembangkan Book Center. Kepada Mbak Elva, Mbak Azza, Mas Mahrus, Mas Arsad, Mas Arif, Mbak Lalu, Mas Obed, Mas Zul, Mas Maftuh, Mas Helmi, Mas Makruf, Mas Hafid, Mas Amin, Mas Heru, Mas Kafil, Mas Rizqi serta kawan-kawan yang bekerja dari “luar” seperti Mas Bayu dan Mas Angga. Terima kasih atas kerja keras dan kekompakannya. Tidak lupa kepada Mas Samsul selamat bergabung di Rumah Besar Penerbitan dan Percetakan. Semoga di tahun Naga Air ini kita akan menjadi Dragon di dunia penerbitan dan percetakan. Dalam bidang percetakan, perlu disampaikan terima kasih se­ dalam-dalamnya atas “support dan keberpihakan serta kepercayaan” kepada dunia percetakan UIN-Maliki Press yang baru tumbuh. Kepada Pak Miftah dan Pak Uril di PKPBA, Pak Wahid, Mas Alfin, dan Pak Sugeng di Fakultas Tarbiyah, Mas Fauzan di Fakultas Syari’ah, Mas Lutfi di Fakultas Psikologi, Gus Yahya di Humas, Mas Sahid dan Mas Helmi di SAR, Mas Anton di Saintek dan masih banyak lagi yang tidak mungkin disebut satu per satu. Kami mengakui bahwa di tengah kelebihan dan kekurangan, makna kehadiran percetakan tidak lain ada pada “kerelaan-berkorban” semua pihak di kampus ini. Thanks a lot. Semoga semua perjuangan ini menjadi berkah dan jariyah. Amin. Bagaimana dengan 2012 ini? Hidup ini tentu dinamis. Apa yang kita hadapi di tahun ini tentu harus ada perubahan. Sebagai umat Islam, Nabi saw. mengajarkan bahwa “Barangsiapa yang hari ini sama dengan hari kemarin maka sesungguhnya ia termasuk orang yang merugi”. Sama saja sudah rugi, apalagi lebih jelek. Tentu rugi murakkab kata santri pondok. Mak2 0 1 2

51


sudnya, ruginya dobel-dobel. Karena kita sudah menjadikan Islam sebagai “ruh” dalam hidup kita, maka tidak ada jalan lain kecuali sedapat mungkin mengamalkan ajaran nabi saw. itu. Jangan sampai prestasi tahun ini sama dengan tahun kemarin, apalagi merosot. Intinya harus lebih baik. Berbekal semangat saja tentu tidak cukup. Karena itu, semangat itu harus dibarengi dengan rencana kerja di tahun ini. Rencana dan program kerja itulah yang akan mengarahkan semangat. Lantas apa agenda 2012 ini? Saya yakin bahwa masing-masing sudah punya angan-angan untuk menjadikan “rumah besar” yang bernama UIN-Malik Press ini semakin unggul, unggul, dan unggul. Mari bersama mewujudkannya sesuai dengan posisi masing-masing. Lho, kenapa dalam kolom ini mengambil judul UIN MALIKI PRESS: 2012, R/EVOLUSI DIGITAL? Judul ini sengaja dimunculkan sebagai tema besar kita di 2012 ini. Tema besar ini sebenarnya sudah menjadi salah satu bagian penting dalam Rencana Strategis Pengembangan UIN-Maliki Press ke Depan.

52

A p r i l

Ternyata, apa yang sudah diprediksikan bahwa masyarakat pelan namun pasti akan mengalami revolusi gaya hidup digital semakin di depan mata. Saya masih ingat bahwa dalam salah satu tulisan, pernah saya katakan bahwa dunia penerbitan dan percetakan akan mengalami “sabak sindrom”. Yaitu, sebuah kondisi dimana manusia akan mengalami nasib seperti sabak. Media tulis kuno yang ditinggalkan manusia karena ditemukannya media tulis kertas. Nah, saat ini manusia sudah menemukan media “lain” sebagai pengganti kertas berupa sarana-sarana komputer yang canggih dan semakin hari semakin terjangkau seperti beragam jenis laptop, notebook, dan tablet. Ke depan, zaman paperless akan semakin nyata. Kalau sekarang saja uang kertas sudah mulai digantikan dengan beragam alat transaksi elektronik pengganti kertas, maka tidak menunggu waktu lama akan diikuti dalam bidang kehidupan lainnya. Menghadapi tren semacam itu, sudah saatnya UIN-Maliki Press menjadikan realitas digital ini seba-

2 0 1 2

gai tema sentral. Menjelang berakhirnya 2011, tim dari redaksi sudah melayangkan surat kesediaan siapa saja penulis yang bukunya mau didigitalkan. Sengaja dilakukan hal itu untuk melakukan mapping awal berkenaan dengan program ini. Terlebih, beberapa waktu lalu sudah ada dua perusahaan yang menawarkan untuk “membeli” produkproduk UIN-Maliki Press dalam format digital. Keputusan belum bisa diambil sebelum dilakukan mapping semacam itu. Tentu ini bukan kerja UINMaliki Press semata, karena hal semacam ini memerlukan sinergi banyak pihak di UIN Maliki Malang. Dan, tidak kalah pentingnya harus ada revolusi paradigma berpikir. Dalam arti, bahwa sivitas akademika harus sadar bahwa kondisi sosial sudah berubah. Meminjam bahasa Rhenald Kasali, saat ini sedang berkembang Generasi C (Gen-C). Nah, UIN-Maliki Press harus hadir tidak sekadar untuk masyarakat hari ini, tetapi juga hadir memenuhi kebutuhan Generasi C itu. Wallahu’alam.


Mengenal Lebih Akrab

“Tim Buku” UIN-Maliki Press MUHAMMAD IN’AM ESHA Direktur UIN-Maliki Press yang juga alumnus STAIN Malang ini memiliki “sejarah” panjang dalam pengembangan penerbitan di UIN Maliki Malang yang lebih kita kenal dengan UINMaliki Press ini. Sejak tahun 2005 beliau diberi amanat sebagai Sekretaris Unit Penerbitan (waktu itu ketuanya Pak Bahrudin Fannani). Kemudian tahun 2006 menjadi ketua Unit Penerbitan yang didampingi seorang sekretaris, P. Fasiol Fatawi yang berjalan sampai 3 tahun. Sedangkan tahun 2009 akhir sampai sekarang mengembangkan lembaga dengan dibantu sekretaris baru, Pak Ahmad Nurul Kawakib. UIN-Maliki Press berhasil menorehkan Prestasi luar biasa selama masa kepemimpinannya. Terutama dari segi jumlah buku yang diterbitkan. Terbukti hingga akhir 2011 ini, jumlah buku UIN-Maliki Press mencapai 371 judul yang dapat kita jumpai di beberapa toko buku nasional dan berbagai perpustakaan. Selain itu, berkat keuletannya juga (tentu dengan dukungan penuh dari pihak universitas), UIN-Maliki Press telah berhasil melengkapinya dengan pemenuhan mesin-mesin percetakan, di samping juga mengembangkan beberapa toko buku. Meski kesibukan mengajar yang sangat padat dan masamasa “mengakhiri” program Doktornya, pimpinan yang juga asli Malang ini tetap concern untuk berusaha semaksimal mungkin mengantarkan lembaga ini mencapai pada 3 keunggulan, bidang penerbitan, percetakan, dan pemasaran.

AHMAD NURUL KAWAKIB Lulusan Victoria Melbourne University Australia ini sejak pertengahan 2009 menjadi sekretaris UIN-Maliki Press menggantikan Pak Faisol yang diberi amanat untuk menjadi sekretaris jurusan Bahasa & Sastra Arab. Di samping kesibukannya menjadi sekretaris, pria yang juga alumnus Pascasarjana UIN Malang ini tercatat sebagai Dosen Tetap Fakultas Tarbiyah dan Ma’had Sunan Ampel Al-Ali. Selain menjalankan rutinitasnya sebagai sekeretaris dan membimbing mahasiswa, Pak Kawakib juga terlibat dalam editing buku, terutama buku-buku yang berbahasa asing dan menjadi pimpinan redaksi Majalah KATABUKU yang saat ini sudah pernah terbit sebanyak 4 kali.

ABDUL HALIM FATHANI Sejak Februari 2007, -ketika lulus dari jurusan Matematika UIN Malang- ia bergabung dengan UIN-Maliki Press, ketika kantornya masih bersebelahan dengan LKQS (gedung depan Masjid Tarbiyah). Saat awal-awal ngantor bersama mas Idris, lelaki yang punya “dua” nama panggilan (kadang mas Halim, kadang mas Fathoni) ini ngurusi banyak hal administrasi, mulai dari redaksi, surat-menyurat, keuangan, hingga pergudangan dan pemasaran buku. Seiring dengan berjalannya waktu, UIN-Maliki Press menerima beberapa pegawai baru sehingga ‘urusan’ mas Fathoni menjadi berkurang. Hal inilah yang menyebabkan -kurang lebih selama 2 tahun (2009-2010)- ia bisa fokus ngurusi redaksional dan keuangan. Dan, sejak pertengahan 2011, akhirnya ia bisa lebih fokus lagi untuk ngurusi divisi redaksional. Mulai dari admin redaksi, nerima naskah yang masuk, ngedit buku (dan ngurusi siapa yang ngedit sekaligus berapa honornya), ngitung honor penulis, ngurusi siapa yang desain sampul dan isinya, hingga ngirim ke percetakan. Di samping bekerja, pegawai asal Lamongan ini juga masih menyempatkan untuk melanjutkan studi di PPS Universitas Negeri Malang pada program studi Pendidikan Matematika yang berhasil diselesaikan bulan Mei 2011. Selain itu, pegawai yang sejak Juni 2011 “pindah rumah” ke Mojosari-Mojokerto ini juga masih aktif ngurusi “penerbitan majalah KATABUKU”.

MOH. IDRIS Pria asal Sumenep-Madura ini di waktu akhir kuliahnya, ikut berkecimpung di UIN-Maliki Press untuk menjadi Editor Freelance, sewaktu kantornya masih di gedung K (sekarang sudah tidak ada). Hingga akhirnya sejak Februari 2007, menjadi pegawai tetap UIN-Maliki Press. Di awal-awal ngantor, lelaki yang punya jiwa entrepreneur tingkat tinggi ini ngurusi pemasaran buku dan pameran buku, di samping juga tetap membantu ngedit buku. Pada mulanya, pemasaran UIN-Maliki Press masih gabung dengan LKiS Jogjakarta. Namun sejak tahun 2008, buku-buku UIN Malang mulai dipasarkan sendiri yang dikomandani oleh mas Idris. Seiring berjalannya waktu, jaringan pemasaran yang dijalin bertambah banyak. Tidak hanya di daerah Jawa Timur, tapi sudah merambah sampai daerah Jawa Tengah, Jawa Barat, hingga ke luar pulau Jawa. Semakin lama, pekerjaan yang diurusi mas Idris bisa fokus di bidang pemasaran, hingga akhirnya ‘sempat’ mendirikan Toko Buku UIN-Maliki Press ‘di dalam’ kantor yang menjadi embrio berdirinya Book Center di Jalan Gajayana (saat ini dipimpin oleh M. Din Haq). Pertengahan 2011, di samping menjadi Manajer Pemasaran, alumnus Matematika UIN Malang ini juga menjadi Manajer UIN Malang Book Strore 2 di depan Unisma. Sejak 2012 dipercaya sebagai sekretaris Forum Pemasaran Buku Malang (FPBM) sekaligus sebagai pendiri

A p r i l

2 0 1 2

53


“Tim Buku” UIN-Maliki Press NIKMATIN LANA FARIDA Bolak-balik dari penerbitan ke rektorat untuk ngurusi pencairan dana DIPA, itulah rutinitas yang dilakoni oleh Mbak Ida. Pegawai yang tinggal di Jl. MT. Haryono (Depan FIA UB) ini bergabung dengan UIN-Maliki Press sejak tahun 2008. Pada awal-awal bergabung, sehari-harinya ia mbantu di redaksi untuk ngedit buku dan ngurusi perpustakaan UINMaliki Press. Setelah itu ia bertugas di bagian administrasi keuangannya pemasaran. Mulai dari pembuatan faktur pengiriman buku, ngurusi laporan penjualan, menghubungi pihak toko buku, sekaligus melaporkan hasil penjualan buku-buku UIN-Maliki Press. Jenis penjualan buku yang dilayaninya pun macam-macam, baik itu direct selling, pameran, toko buku maupun dari proyek. Rutinitas ini dilakoninya hampir 2 tahun setengah, di samping juga ikut ngurusi inventarisasi barang-barang milik lembaga. Sejak tahun 2011, ada pegawai baru yang diberi job di bagian admin marketing, yang bekerjasama dengan Mbak Ida. Tidak lama kemudian, Mbak Ida meninggalkan kegiatan lamanya (bagian admin marketing), sehingga sampai sekarang ia bisa fokus dan konsentrasi ngurusi Dana DIPA, mulai dari pencairan hingga pelaporannya, di samping juga tetap membantu admin marketing, terutama yang terkait dengan Dana PNBP.

ROBAIT USMAN Berawal dari menjadi desainer “panggilan” dengan proyek pertama sampul bukunya P. Zainuddin yang berjudul Kesalehan Sosial dan Individual, desainer yang biasa dipanggil “mas obet” (kadang juga gus obet) ini telah menjadi langganan untuk mendesain sampul buku-buku UIN-Maliki Press. Tepatnya, awal tahun 2008 gus obet diberi amanat untuk menjadi Desainer tetap penerbitan, yang tugasnya fokus pada membuat desain sampul buku yang “cantik” dan “menarik”. Bahkan sampai tahun ini, dia telah mendesain lebih dari 200-an cover buku UIN-Maliki Press. Selain mendesain sampul buku, Desainer asli blitar ini juga mendesain Katalog Buku Tahunan, Majalah Tahunan “KATABUKU”, Seragam, banner, spanduk, Kalender, Stiker, Pamflet, dan seterusnya. Bahkan, gus obet ini juga sampai “terkenal” sampai pejabat Rektorat, sehingga tidak heran jika karya-karyanya juga bisa dijumpai di kalangan rektorat, seperti Karya “luar Biasa” Prof. Imam Suprayogo (Buku MURI dan Renungan Fajar), beberapa prospektus dan Profil universitas, brosur PMB, dan sebagainya. Meski kesibukan desain yang super padat, ia masih menyempatkan diri untuk studi di jurusan Teknik Informatika UIN Maliki Malang yang ia tekuni sampai sekarang. Sehingga tidak heran kalau di kantor dia menjadi “tempat bertanya” masalah komputer dan teknologi-teknologi lainya. Untuk lebih memfokuskan belajarnya, akhirnya ia mengajukan untuk “istirahat sejenak” dari dunia desain di UIN-Maliki Press, dia ingin lebih berkonstrasi untuk mendalami dan mengembangkan skill di bidang teknologi informasi.

MUHAMMAD ARSYAD Mas Arsyad, demikian biasa ia dipanggil teman-teman. Sejak pertengahan 2010 ia bertekad bergabung untuk membesarkan UIN-Maliki Press sebagai penerbitan kampus yang professional. Sampai sekarang, ia ngurusi ‘keluar-masuk’nya buku. Sebagai penanggungjawab gudang, menjadikan ia untuk ngantor di gudang yang bersebelahan dengan tumpukan banyak buku. Bersama rekannTya –mas Mahrus- ia dengan sabar menghitung jumlah buku yang datang, jumlah buku yang keluar. Dan, agenda rutinan setiap akhir tahun yang ia lakoni adalah menghitung secara keseluruhan jumlah buku yang ada di gudang. Pria yang bola-balik dari Gondanglegi ini mengaku senang bekerja di UIN-Maliki Press, karena bisa menambah luasnya ilmu pengetahuan. Sama dengan mas Mahrus, ia juga setia melayani untuk menyiapkan buku-buku yang dipesan oleh pelanggan baik dari toko buku, pameran. Begitu juga dengan buku hibah untuk tamu rektorat. Kalau di siang hari ia bekerja di pergudangan UIN-Maliki Press, maka untuk sore-sampai malam hari, ia gunakan untuk menjaga toko buku UIN yang lokasinya di depan Unisma, yakni ngurusi warung internet. Sekali lagi, hal ia lakoni dengan senang, karena bisa ia gunakan dengan membaca buku.

MUHAMMAD MAHRUS Pegawai asal Lamongan ini mulai gabung dengan UIN-Maliki Press sejak 2010. Sarjana Ekonomi UIN Maliki Malang ini bekerja sebagai penanggungjawab pergudangan yang kantornya di gedung depan masjid Tarbiyah lantai I. Rutinitas yang ia lakoni adalah semua urusan pergudangan. Mulai dari administrasi gudang, mengecek buku yang datang dari percetakan, menyiapkan buku yang akan dikirim ke toko buku atau pameran. Setelah dimasukkan kardus, lalu menghubungi jasa pengiriman untuk mengambil buku kemudian dikirimkan ke pembeli/pemesan. Kadang juga dikirim sendiri, kalau pemesannya masih di daerah Malang Raya. Selain ngurusi pelanggan, ia juga melayani permintaan buku hibah dari Rektorat, utamanya kalau ada tamu-tamu penting. Sejak pertengahan 2011, Pegawai yang juga pernah menjadi Takmir Musholla di Merjosari ini diberi job tambahan, sebagai checker. Tugasnya mendatangi toko-buku yang menjadi jaringan UIN-Maliki Press untuk mengecek perkembangan, menagih laporan penjualan, menerima masukan, hingga melakukan evaluasi, apakah jalinan kerjasama dilanjutkan atau tidak.

54

A p r i l

2 0 1 2


“Tim Buku” UIN-Maliki Press ELVA AMALIA Di antara pegawai UIN-Maliki Press, pegawai yang biasa disapa ‘Mbak El’ ini rumahnya paling jauh, Jepara Jawa Tengah. Alumnus Fakultas Ekonomi UIN Maliki Malang ini memiliki job tetap sebagai admin pemasaran di bawah komando Pak Idris. Seharin-harinya, ia duduk tenang di depan komputer dengan agenda tunggal, ‘ngurusi admin pemasaran’. Kebiasaan yang dijalaninya antara lain, membuat faktur penjualan untuk toko buku, proyek, direct selling, pameran, maupun hibah, melakukan penagihan ke toko buku, merekap dan melaporkan hasil penjualan semesteran/tahunanbuku-buku UIN Maliki Press. Ketika ditanya tujuannya bekerja di UIN-Maliki Press adalah, ia mengaku ingin mengaplikasikan ilmu yang telah dipelajarinya sewaktu kuliah di Jurusan Manajemen. Selain mengabdi di UIN-Maliki Press, pegawai yang bergabung di UIN-Maliki Press sejak pertengahan 2011 ini juga mengabdi sebagai pengurus di Pesantren Nurul Huda Mergosono-Malang.

SAMSUL ARIFIN Lelaki yang memiliki nama panggilan Mas Samsul ini adalah seorang desain grafis handal. Ilmu dan keterampilan desain dipelajarinya secara otodidak. Tidak pernah berguru, tidak pernah kursus, juga tidak pernah sekolah desain. Awalnya, mas Samsul menjadi pegawai freelance di UIN-Maliki Press untuk desain sampul. Kurang lebih ada 10 sampul buku yang sudah dihasilkan. Karena ‘kurang nyaman’ menjadi pegawai lepas, akhirnya mas Samsul mendaftar ke UIN-Maliki Press untuk mengisi “kursi & meja” desain grafis yang baru, yang akhirnya dinyatakan lulus seleksi dan mulai bekerja sejak Januari 2012. Desainer yang juga alumnus Jurusan IPS UIN Malang ini sehari-harinya ngurusi segala hal tentang desain, mulai dari desain sampul, desain isi, desain alur/bagan, dan desain-desain lainnya. Untuk memperoleh inspirasi desainnya, mas Samsul yang menempati rumah di daerah Merjorasi ini mengaku lebih banyak didapatkan ketika waktu nyantai, tidak dalam tekanan, suasana batin tenang, lebih-lebih ketika ditemani dengan rokok dan kopi.

MUHAMMAD DIN HAQ Karirnya saat ini sebagai Manajer Book Center berawal dari diterimanya sebagai tenaga freelance bidang pemasaran UIN-Maliki Press –tepatnya tahun 2009- di bawah ‘asuhan’ Pak Idris. Menjadi tenaga freelance berakhir hingga Juni 2010, yang kemudian dipromosikan menjadi manajer Book Center sebagai pengembangan dari toko buku UINMaliki Press yang pernah dirintis oleh bagian pemasaran, yang pada awalnya masih menempati di dalam kantor (saat ini gudang buku). Beragam dari pengalamannya selama ikut mengurusi pemasaran buku, membuat ‘Deen Hag’ bisa melaksanakan Job barunya dengan cepat dan tanggap. Banyak penerbit nasional yang berhasil diajak bergabung untuk membesarkan Book Center, tidak hanya dari Jawa Timur saja, namun juga dari penerbit Jakarta, Bandung, Jogjakarta, dan lainnya. Di sela-sela kesibukannya sebagai manajer toko buku, putra kelahiran Jombang ini masih menyempatkan diri untuk ‘belajar’ di Program Pascasarjana UIN Malang hingga saat ini juga belum berakhir. Kabarnya ia masih terus mendalami “manajemen pendidikan” yang menjadi fokus penelitian tesisnya. ‘Deen Hag”, selain sibuk di toko buku, ia juga sering menjadi ‘Sopir Tidak Tetap’ (STT) UIN-Maliki Press ketika ada pameran, kunjungan ke toko buku yang menjadi jaringan kerjasama pemasaran atau resepsi pernikahan’ keluarga besar penerbitan dan percetakan.

LAILUL KHUSNIAH Alumnus S1 Pendidikan Guru Madrasah Ibtidaiyah UIN Malang ini mengawali karirnya sebagai Kasir Book Center, ketika ia masih ‘nyambi’ mengajar di beberapa sekolah di Malang. Meski dunia buku merupakan dunia baru baginya, namun hal ini tidak menjadikan ia kerepotan saat bekerja. Cepat, tanggap, dan profesional ketika menunaikan tugas yang diembannya, lebih –lebih ketika berkomunikasi dengan supplier dan pelanggan/ pembeli buku. Seiring dengan dinamika di toko buku, semula pegawai yang bergabung sejak pertengahan 2010 ini bekerja sebagai kasir, akhirnya mendapat tugas tambahan untuk ngurusi administrasi penjualan dan keuangan. Pekerjaan rutinitas yang dilakoninya adalah merekap hasil penjualan harian, bulanan, semesteran, hingga tahunan, dan operasional dan keuangan lembaga. Di setiap akhir bulan, pegawai asal Blitar ini sibuk dengan urusan ‘setoran’ ke masing-masing penerbit untuk melaporkan keuangan hasil penjualan buku sekaligus mentransfer ke rekening. Sama dengan rekan kerjanya –mas Arif, ia juga ikut nangani pameran buku rutin yang digelar setiap semester.

ARIF EFFENDI Book Center, tepatnya di Gedung Bisnis Center Lantai II UIN Maliki Malang adalah tempat yang menjadikan mas Arif bekerja setiap harinya. Kadang masuk shif pagi-sore atau siang-malam. Lelaki Arema ini bergabung dengan UIN-Maliki Press pada pertengahan tahun 2010 sebagai Kasir. Namun, seiring dengan berkembanganya book center menjadikan urusannya bertambah banyak, mulai dari mengecek buku yang datang dari penerbit, melayani penjualan, ngurusi penataan rak buku, mengevaluasi buku-buku yang laris, dan seterusnya. Selain itu, kegiatan yang menjadi rutinitas lainnya adalah menjaga pameran buku setiap semester, tepatnya pada awal perkuliahan dan mempromosikan buku-buku yang dijual secara online.. “Bekerja dan Berkarya”, itulah motto yang pas buat mas Arif. Terbukti, selain menjalankan tugasnya sebagai pegawai toko buku, alumnus SMK Perkapalan Surabaya ini juga terus aktif berkarya. Di sela-sela kesibukannya, ia masih menyempatkan diri untuk meresensi buku-buku baru untuk dikirim ke media. Di samping itu, ia juga memiliki hobi unik, mengirimkan “kata-kata hikmah” kepada temantemannya via sms. A p r i l

2 0 1 2

55


“Tim Buku” UIN-Maliki Press USMAN AQOLY Petugas kebersihan yang bertanggungjawab di UIN-Maliki Press dan sekitarnya ini akrab dipanggil “Cak Us” atau “Pak Us”. Setiap harinya, ia memulai kerjanya jam 06.30. Rutinitas yang ia jalani adalah membersihkan lantai ruangan kantor lantai I hingga III, meja, kursi, dan sebagainya termasuk juga kamar mandi dan halaman. Selain itu, Bapak yang tinggal di Karangbesuki Malang ini juga bertanggungjawab terhadap kebersihan kantor eL-Zawa dan Masjid Tarbiyah. Hal ini ia lakoni sampai jam 09.00. Setelah itu, ia juga masih turut membantu apabila di kantor penerbitan ada hal-hal yang perlu dibantu, seperti penataan gudang, ngangkut buku, hingga menyiapkan makan siang para pegawai. Seiring dengan pindahnya kantor UIN-Maliki Press di Jalan Sunan Kalijaga, Cak Usman juga tetap bertanggung jawab terhadap kebersihan kantor lama yang saat ini difungsikan sebagai ‘Gudang Buku’. Dalam pengakuannya, ia senang bisa bertugas di UIN-Maliki Press apalagi kantornya dekat dengan Masjid Tarbiyah, sehingga setiap hari hatinya bisa tenang.

ANGGA TEGUH PRASTYO Magister Pendidikan alumni Program Pascasarjana UIN Maliki Malang tahun 2011 ini menjadi Editor lepas di UIN-Maliki Press. Di samping itu, ia juga menjadi redaktur wacana Koran Pendidikan dan aktif dalam membimbing dan mengampanyekan budaya tulis di almamaternya. Sama seperti kebanyakan orang, alumni Lembaga Kajian Penelitian dan Pengembangan Mahasiswa (LKP2M) UIN Maliki Malang ini awalnya merasa minder dan pesimis dalam membuat karya tulis. Atas dorongan teman, dosen dan lingkungan yang kondusif di LKP2M, sedikit demi sedikit ia akhirnya dapat menghasilkan berbagai tulisan, yang menyebar di berbagai media massa baik lokal maupun nasional dalam bentuk artikel, resensi hingga karya tulis ilmiah. Penulis produktif ini juga aktif memprovokasi mahasiswa untuk mengenal lebih jauh dunia penerbitan dan percetakan dengan mengajak mahasiswa untuk ‘belajar’ langsung ke kantor UIN-Maliki Press.

BAYU TARA WIJAYA Salah satu freelance yang mengabdi di UIN-Maliki Press sejak tahun 2008. Sebut saja ‘Gus Bayu’, bergabung dengan UIN-Maliki Press diawali dengan niat belajar “MENULIS” bersama ‘Mas Halim’, karena bertepatan pernah satu Putra Daerah (LA) “Lamongan Asli” dan pernah satu ‘rumah’ di Pondok Pesantren Tanwirul Qulub kembali bertemu di UIN-Maliki Press. Berstatus sebagai mahasiswa Matematika dan juga sebagai aktivis di Lembaga Kajian, Penelitian dan Pengembangan Mahasiswa menjadi alasan atas keinginannya menjadi penulis atau apapun yang dikehendaki oleh Yang Maha Kuasa. Buku “Idealitas Pendidikan Anak, 10 Cara al-Qur’an Mendidik Anak” adalah buku pertama kali yang dipergunakan sebagai bekal menulis, dan dipublikasikan di Koran Pendidikan. Selama perjalanannya di penerbitan, tahun 2009 akhirnya diberi amanat untuk belajar sebagai copy editor. Pengabdian yang sungguh luar biasa, dari 0 hingga 1, sampai berusaha menuju ke-9. Artinya semakin hari semakin penuh pengalaman menarik dalam hidupnya khususnya bersama UIN-Maliki Press. Tidak ada ruginya, mengabdi bukan semata mengabdi, tetapi tujuan yang utama dari seorang ‘Gus Bayu’ adalah belajar dan belajar. Wajar saja, tahun 2010 mulai melebarkan skill di bidang layouter yang hingga sekarang berjasa sebagai bagian dari layoter-layoter buku-buku UIN-Maliki Press sebagai bekalnya dalam menikmati nikmat dari Yang Maha Kuasa.

INDAH RAHMAWATI Pada awalnya, gadis asli Banyuwangi ini sering “pinjam” buku yang diterbitkan UIN-Maliki Press untuk diresensi yang kemudian dikirim ke media massa. Lama-lama ia sering berkunjung ke kantor redaksi hinga akhirnya ia diminta untuk menjadi “copy editor” freelance terutama buku-buku yang bertema sains. Selama menjadi pegawai freelance ia cukup aktif “bertanya” apabila ada kesulitan maupun problem terkait buku yang diedit. Saking akrabnya dengan keluarga besar UIN-Maliki Press, hingga pada waktu pelaksanaan PKLI (Praktik Kerja Lapangan Integratif) Jurusan Matematika ini lebih memilih UIN-Maliki Press sebagai lokasi praktiknya. Di akhir kegiatan ini, ia sukses melakukan riset “Jaringan Pemasaran dalam Analisis Teori Graf” dan menggelar acara “Worksop Guru Profesional”. Selain itu, alumnus Matematika UIN Malang ini juga menjadi reporter Majalah Katabuku yang saat ini sudah terbit empat kali.

MENIK S.W Alumnus Fisika UIN Malang ini sekarang bekerja di bagian administrasi UINMalki Bookstore 2 (Depan UNISMA). Rutinitas yang dilakoni gadis asal Malang ini ngurusi segala administrasi dan keuangan toko buku sekaligus pelaporannya. Selain itu, ia juga melakukan promosi penjualan buku secara online via facebook maupun yahoo messeger

DARDIRI Jauh-jauh dari Pulau Garam, Madura, Dardiri bertekad untuk hijrah ke Malang. Ia melamar dan diterima sebagai karyawan toko buku 2 UIN-Maliki Bookstore 2 yang bertempat di Dinoyo, sejak September 2011. Sehari-hari dia bertanggungjawang terhadap sirkulasi gudang buku dan lancarnya warnet dan rental

56

A p r i l

2 0 1 2


“Tim Cetak” UIN-Maliki Press MAKRUS SHODIQ Pegawai yang satu ini tercatat sebagai orang pertama yang diterima sebagai pegawai percatakan UIN Malang. Kurang lebih selama 3 bulan –sejak Maret 2010- ia sendirian, sehingga ia lebih sering ngantor di penerbitan. Selama masa ini, ia sibuk untuk menyiapkan pemenuhan pegawai agar mesin percetakan segera bisa beroperasi. Setelah beberapa bulan, akhirnya mas Sodiq ditemani 7 pegawai baru yang di-SK Kontrak oleh universitas. Sehingga, percetakan bisa mulai beroperasi dan menerima order. Sebagai penanggungjawab percetakan, pegawai asli Trenggalek ini tampak sibuk. Beberapa urusan yang dilakoni antara lain melakukan kerjasama sekaligus mencari order cetak, melakukan evaluasi, merencanakan program kerja percetakan, membuat laporan, dan menghitung harga cetak. Di bawah “asuhan” mas Sodiq, percetakan UIN Malang yang baru beroperasi sejak akhir 2010 ini, mengalami perkembangan yang pesat terutama dari jaringan penerimaan pesanan cetak, mulai dari Malang, Surabaya, Tulungagung, Probolinggo, Jombang, Bali, hingga Luar Jawa.

AZZAWILDA TSANTI Lulusan Manajemen Fakultas Ekonomi UIN Malang ini mulai bergabung di UIN-Maliki Press menjadi staf Administrasi Percetakan, sejak pertengahan 2010. Kesehariannya ia bekerja membuat surat penawaran harga, form Order, invoice, laporan keuangan, laporan harian, presensi pegawai, melakukan analisis sistem penggajian, mengarsip laporan-laporan, merencanakan kebutuhan lembaga, merencanakan kebutuhan bahan dan perlengkapan percetakan, dan kegiatan administrasi lainnya. Meski punya rutinitas yang sangat padat, namun pegawai yang biasa dipanggil dengan Mbak Azza, kadang juga Mbak Wilda ini sering menyapa pegawai yang lain. Pegawai asal Kemudi-Gresik ini mengaku senang bisa bekerja di UIN Malang, karena ia bisa mengabdi di almamater tempat studinya, di samping itu juga bisa mengaplikasikan teori yang telah dipelajari sewaktu kuliah dulu.

HILMI WILDAN SAPUTRA Alumnus SMK Negeri 4 Malang dengan bidang keahlian Produksi ini mengaku senang diterima sebagai pegawai di percetakan. “Nyambung dengan ilmu yang dipelajari di sekolahnya”, itulah salah satu alasan yang diungkapkannya. Pekerjaan awal yang ia lakoni adalah nge-plate buku, jurnal, brosur, majalah, bulletin, catalog, block note, Koran, tabloid, dan seterusnya. Di samping itu pegawai asli Buring-Malang ini juga pernah ngurusi collator. Saat ini, ia lebih banyak sibuk menjadi “asisten” administrasi, sepeti merekap keadaan stok bahan baku percetakan di gudang, membuat delivery order, surat jalan, dan sebagainya.

HERU ISWANTO Pegawai asal Malang ini memiliki job tetap sebagai “pengendali” mesin percetakan bersama rekan kerjanya, mas Amin Maskuri. Pekerjaan yang ia jalankan sehari-harinya adalah urusan proses cetak. Untuk proses cetak separasi CMYK, ia mempersiapkan bahan kertas, plate, tinta air, kemudian Persiapan Mesin (Setting Kertas dan Setting Roll), Cetak Coba (Setting Register dan Warna). Setelah itu melaksanakan Proses Cetak Cyan dan Magenta. Kemudian melakukan Pembersihan (Cuci Mesin, Blanket, Plate), dan mengganti warna Yellow dan Black, men-Setting Register dan Warna, selanjutnya mencetak Sampai Jumlah hasil akhir. Adapun untuk proses cetak BW, yaitu Persiapan Bahan ( kertas, Plate, Tinta Black), Persiapan Mesin (Setting Kertas, Setting Tinta), Cetak Coba (Setting Register dan Warna), Proses Cetak BW, dan Pembersihan (Cuci Mesin, Blanket, Plate)

AHMAD MA’RUF Pegawai kelahiran Bandulan-Malang ini bergabung dengan percetakan UIN-Maliki Press sejak pertengahan 2010. Menamatkan pendidikannya di SMKN 4 Malang dengan bidang keahlian produksi. Sehari-harinya, ia bertanggungjawab pada urusan “binding”, mulai dari binding buku, jurnal, majalah, bulletin ,catalog, tabloid, dan sebagainya. Yang ia lakukan sebelum mem-binding adalah men-setting ketebalan buku atau produk lain yang akan dijilid. Di samping menjalankan tugasnya, kadang pada waktu tidak ada pekerjaan binding ia juga membantu pekerjaan “finishing” seperti dalam penyelesaian buku Arabiyyah Baina Yadaika, Kalender, dan lainnya.

A p r i l

2 0 1 2

57


“Tim Cetak” UIN-Maliki Press AMIN MASKURI Sama seperti dengan mas Heru, mas Amin atau mas-Kuri memiliki job tetap sebagai “pengendali” mesin percetakan. Jenis pekerjaan yang ia lakoni pun sama dengan mas Heru. Sebelum bekerja di percetakan UIN-Maliki Press, pegawai yang asli Malang ini pernah bekerja di PT Jasindo dan ia mengaku pernah mencetak buku Arabiyyah Baina Yadaika, yang digunakan sebagai buku “wajib” di PKPBA UIN Malang.

ALIF RIZKI KURNIAWAN Pegawai yang satu ini kadang dipanggil mas Alif, kadang mas Rizki. Pekerjaan yang ia lakoni setiap hari adalah ngurusi tentang “pemotongan”. Baik memotong kertas dalam lembaran besar yang kemudian dijadikan dalam ukuran tertentu, seperti A3, A4, dan seterusnya. Selain itu, juga memotong atau merapikan buku, majalah, jurnal, Koran, atau hasil cetakan lainnya seusai dengan ukuran yang semestinya. Berbeda dengan pegawai produksi lainnya, mas Rizki ini bukan lulusan SMK Grafika, melainkan SMK Pekerjaan Umum Jurusan Otomotif. Namun, berkat keuletannya dan semangat belajarnya yang tinggi, akhirnya ia bisa bekerja secara maksimal di percetakan.

ZULFIKAR SETIAWAN Desainer percetakan asli Malang ini menyelesaikan pendidikan diploma di Wearnes Education Center jurusan Desain Grafis. Sebelumnya, ia pernah bekerja sebagai desainer di PT. Gading Murni. Sejak pertengahan 2010 ia diterima sebagai desainer di percetakan UIN Malang. Pekerjaan utamanya adalah mendesain segala hal yang akan dicetak, seperti brosur, kalender, majalah jurnal, dan berbagai produk cetakan lainnya. Di samping itu, pegawai yang biasa dipanggil Mas Zul ini juga mendesain beberapa sampul buku dan layout isi buku UIN-Maliki Press, seperti buku Bimbingan Karir Siswa, Politik Islam, Paradigma Pendidikan Jamaah Tabligh, dan lainnya.

MAFTUCH JUNAIDY MHIRDA Desainer asli Tuban ini awalnya menjadi pegawai freelance di bidang desain sampul dan layout isi. Sudah banyak karya desain yang dihasilkan ketika menjadi pegawai lepas, seperti buku Mengukur Kemampuan Bahasa Arab, Motivasi dalam Pembelajaran, Pendidikan Anak dalam Al-Qur’an. Sebelum bekerja di percetakan UIN Malang, desainer yang menikah dengan gadis Lamongan ini bekerja sebagai ‘Konsultan” IT di Yayasan Bani Hasyim Singosari Malang dan layouter di Koran Pendidikan. Selain giat bekerja, pegawai yang akarab dipanggil “Mas Kicul” ini juga masih menyempatkan diri untuk meneruskan kuliahnya, di Jurusan Bahasa dan Satras Inggris, yang akhirnya pada awal Februari 2012 ia berhak meraih gelar S.S dengan prestasi yang memuaskan. Pekerjaan yang ia jalani di percetakan sama seperti mas Zulfikar, yakni urusan desain buku, jurnal, tabloid, dan sebagainya.

HAFIZ MAULANA Mas Hafiz menjadi pegawai di UIN-Maliki Press sejak akhir 2010. Awalnya bertugas sebagai marketing percetakan dan kadang juga sebagai sopir percetakan. Saat ini, pekerjaan yang ia lakoni dalam kesehariannya adalah ngurusi collator. Pegawai asli Karangbesuki Malang ini, di samping bertanggungjawab pada collator, juga bidang ikut ngurusi pekerjaan lainnya, seperti pemotongan kertas, penjilidan, pengepakan, dan seterusnya. Di samping itu, mas Hafiz sering mengantarkan barang cetakan yang sudah jadi ke pelanggan, dengan dibantu teman yang lain.

MOH. NUR KHAFIL “Berangkat pagi petang, pulang sore”, itulah rutinitas yang dilakoni mas Khafil, pegawai asli Wajak-Malang ini. Maklum, ia mendapat amanah sebagai petugas kebersihan UINMaliki Press dan pembantu umum teman-teman di bagian produksi. Sehingga tidak heran, jika hari demi hari, mas Hafil memiliki keterampilan di bidang produksi percetakan. Di pagi hari –sebelum pegawai UIN-Maliki Press datang- ia membersihkan lantai I dan II, menyiram bunga di taman, membersihkan kamar mandi, dan sebagainya. Setelah jam kantor dimulai, ia ikut membantu teman-temannya di bagian produksi.

58

A p r i l

2 0 1 2


SWEETmemories “JASMERAH, Jangan Sekali-kali Melupakan Sejarah” demikian Dr. (HC) Ir. Soekarno yang namanya diabadikan menjadi nama Gedung Rektorat UIN Maliki Malang. UIN-Maliki Press saat ini telah mengalami kemajuan dan perkembangan. Fakta keberhasilan tersebut dapat direalisasikan berkat dukungan dan spirit banyak pihak, mulai dari kebijakan universitas hingga kepercayaan masyarakat. Tak ketinggalan, kiprah “para alumni” yang pernah berkecimpung di dunia penerbitan. Sedikit banyak mereka telah memberi makna bagi keberadaan UIN-Maliki Press saat ini. Semoga menjadi amal jariyah. Amin. Dan, semoga di tengah kesibukannya masing-masing tetap bersemangat memberikan dukungan agar lembaga ini melaju semakin cepat seiring perkembangan zaman.

M. ZAINUDDIN Saat ini menjadi Dekan Fakultas Tarbiyah UIN Maulana Malik Ibrahim Malang. Di samping mengajar, aktif dalam berbagai kegiatan ilmiah: diskusi, talkshow, dan seminar. Kolumnis di berbagai media massa: Surya, Jawa Pos, Kompas dan beberapa majalah dan Jurnal kampus. Aktif melakukan penelitian dan menulis buku yang telah diterbitkan berbagai penerbit nasional. Tahun 19992005 diamanahi menjadi Ketua Unit Penerbitan, sekaligus menjadi Pemimpin Redaksi Majalah El-Harakah, Tabloid GEMA dan Sekretaris Redaksi Jurnal Ulul Albab. Di antara buku yang terbit pada masa kepemimpinan beliau adalah buku Revormulasi Visi Pendidikan Islam, Memadu Sains dan Agama, Proses Perubahan STAIN menjadi UIN Malang, Horizon Baru Pengembangan Pendidikan, 2 Tahun UIN Malang, Memelihara Sangkar Ilmu, dan lainnya.

RASMIANTO Lelaki asal Mataram ini kini menjadi sosok hebat. Pak Ras, demikian beliau biasa dipanggil oleh teman sejawatnya. Dulu, di masa remajanya beliau menjadi sekretaris UIN-Maliki Press selama kurang lebih 2-3 tahun (pada waktu dipimpin Pak Zainuddin). Saat ditanya terkait kesan pesan selama berproses di UIN-Maliki Press, beliau berkata bahwa banyak pengalaman dan pelajaran yang beliau peroleh. Dulu, di tahun 1997 beliau juga merintis koran mini GEMA Tarbiyah yang sampai saat ini masih tetap eksis. Dunia tulis-menulis digelutinya sejak memasuki bangku perkuliahan. Meski sudah tak lagi mengabdi di UIN-Maliki Press, namun beliau masih tetap mengamati perkembangan UIN-Maliki Press yang menurut beliau cukup pesat. Beliau berharap, agar penerbitan buku setiap dosen terus ditingkatkan. Sehingga semakin banyak sivitas akademika yang berkarya.

M. FAISOL Sosok Pak Faisol ini merupakan salah satu perintis unit penerbitan (UINMaliki Press) dan pernah menjabat sebagai sekretaris. Kesan yang dirasakan bapak kelahiran Gresik ini ketika dulu berada di UIN-Maliki Press adalah merasa enjoy-enjoy saja selama segala tugas yang dilakukan dengan baik. Menurut Dosen Bahasa dan Sastra Arab ini, segala hal memang seharusnya dilakukan dengan ikhlas. Apalagi dahulu unit ini baru didirikan, jadi diperlukan kerja ekstra agar keeksisannya tetap terwujud. Sejak 2006- Pak Faisol bersama-sama dengan Pak In’am (Ketua Penerbitan)berusaha mengembangkan jaringan pemasaran buku di wilayah nusantara. Dan, Alhamdulillah berkat keuletannya, buku-buku UIN-Malang Press dapat diterima di banyak toko buku nasional dan distributor nasional. Setelah dirintis dengan usaha yang dirasa cukup maksimal, harapan yang beliau sampaikan terkait penjagaan serta peliharaan UIN-Maliki Press dengan baik. Semoga unit ini dapat terus berkembang seperti halnya dengan unit penerbitan yang ada di berbagai daerah.

YULIA EKA PUTRIE Berkat ketekunannya di dunia Arsitektur jenjang S1 dan S2, telah membuat Yulia Eka Putrie, MT. mahir menjadi desainer. Oleh karena itu, keterampilannya diakui pihak UIN-Maliki Press sehingga beliau diajak untuk bergabung dalam mendesain sampul buku dan menjadi layouter buku. Putri kelahiran Balikpapan ini telah menghasilkan banyak karyanya dalam mendesain sampul buku terbitan UIN-Maliki Press. Kesan yang dirasakan dulu ketika pertama kali bergabung yaitu merasakan kesenangan dan menikmati tugasnya, sebelum semuanya berakhir karena adanya tanggung jawab akademik yang diberikan kampus. Yulia mengharap unit UIN-Maliki Press memiliki terbitan buku-buku selain bahasa Indonesia dengan kuantitas yang lebih banyak lagi agar dapat dibaca masyarakat dunia. Salah satu publikasinya bisa lewat situs tokobuku online.

BAKHRUDDIN FANNANI Dosen Fakultas Tarbiyah UIN Malang ini aktif menjadi penerjemah buku-buku berbahasa Arab di berbagai penerbit nasional. Riwayat pendidikannya ia tempuh di IAIN Bandung, jurusan Pendidikan Agama Islam. Kemudian melanjutkan di UGM Yogyakarta pada program studi Perbandingan Agama. Pada tahun 2005 beliau diberi amanat untuk menjadi Ketua Unit Penerbitan. Pada masa kepemimpinannya, prestasi besar yang ditorehkan UIN-Malang Press adalah mulai diterbitkannya buku Arabic for All atau Arabiyyah Baina Yadaika 1, 2, 3. Sebuah buku standar internasional dalam belajar bahasa Arab. Dalam hal ini, UINMalang Press telah mendapatkan hak cipta penerbitannya di Indonesia. Kurang lebih selama 2 tahun Pak Fannani ikut membesarkan lembaga penerbitan ini, karena sejak 2006 dosen asal Lamongan ini diberi amanat baru, mejadi Kepala Deputi Pengembangan Bidang Kerjasama UIN Malang.

A.B. MAPPATURI Lulusan S1 dan S2 Teknik Arsitektur ini memiliki kemampuan desain yang luar biasa. Beberapa bukunya yang telah diterbitkan UIN-Maliki Press pun disetting dan didesain sendiri (Buku Kubingkai Arsitek Menjadi Shiddiq). Dan, desainnya pun memiliki khas tersendiri. Selain itu, pada awal-awal pengembangan lembaga penerbitan di UIN Malang ini, Pak Turi (sapaan akrabnya) juga sering diminta untuk membantu untuk membuatkan desain sampul untuk bukubuku terbitan lainnya. Kesibukan kesehariannya adalah sebagai Dosen Teknik Arsitektur di Fakultas Sains dan Teknologi UIN Maliki Malang.

A p r i l

2 0 1 2

59


Sweet Memories AULIA FIKRIARINI MUKHLIS Banyak karya yang dihasilkan Dosen Arsitektur UIN Malang ini. Baik sebagai penulis buku maupun desain sampul. Di sela-sela kesibukannya menjadi pejabat di jurusan dan membimbing mahasiswa, bu Aulia masih sempat meluangkan waktunya untuk membantu mengembangkan lembaga penerbitan di kampus ini. Banyak sampul buku yang telah didesain oleh Ibu asli Malang ini. Di samping itu, belia juga tergolong aktif menulis buku, di antaranya Membaca Konsep Arsitektur, Arsitektur Islam, dan lainnya

NUNIK JUNARA Menjadi Dosen Teknik Arsitektur di Fakultas Sains dan Teknologi UIN Maliki Malang membuatnya ia sibuk untuk membimbing dan mendampingi mahasiswa untuk belajar. Namun, di selasela itu, lulusan Arsitektur ITS Surabaya ini masih meluangkan waktunya untuk menjadi desainer sampul buku UINMaliki Press.

Sama seperti dosen-dosen Arsitektur lainnya, Bu Erna, demikianlah sapaan akrabnya, juga pernah berkecimpung sebagai desain sampul di UIN-Maliki Press. Kurang lebih ada sepuluh karya desain sampul yang telah dibuatnya. Di samping itu, dosen Artsitektur UIN Malang ini juga aktif berkarya, seperti menulis buku. Di antara bukunya yang telah diterbitkan UIN-Maliki Press adalah yang berjudul ‘Cahaya dalam Arsitektur, Perspektif Islam”

NURIM FADHILAH Alumnus Fakultas Ekonomi UIN Malang ini pernah ‘magang’ sebagai administrasi toko buku UIN-Maliki Press (ketika masih berada dalam satu gedung di depan masjid Tarbiyah). Pelbagai kerjaan yang dilakoni adalah segala hal urusan administrasi pemesanan buku ke penerbit, penjualan buku ke konsumen, berikut laporan bulanan. Di samping ngurusi toko buku, mbak Nurim -begitulah sapaan akrabnya- juga ikut membantu untuk mengedit buku, terutama buku-buku yang berhubungan dengan manajemen dan ekonomi. Maklum, ia juga memiliki hobi untuk menulis. Lamanya bergabung di UIN-Maliki Press kurang lebih selama 1 semester, karena setelah lulus kuliah dan wisuda ia memutuskan untuk mengembangkan karir di kampung kelahirannya, Kota Kediri.

LIZA WAHYUNINTO Menulis dan terus menulis, itulah kebiasaan yang dilakoninya selama aktif studi di UIN Malang dan berorganisasi di LKP2M. Melihat hobi itulah akhirnya mas Wahyu selama kuliah ikut aktif menjadi editor lepas di penerbitan UIN-Maliki Press. Banyak buku terbitan yang hasil ‘olahan’nya, mulai dari yang bertema sosial hingga agama. Awal 2010, mas Wahyu lulus kuliah dan akhirnya memutuskan untuk ‘pulang kampung’ untuk mengembangkan karir di Sumatera.

A p r i l

Kesan Agus Sakti Saifurridho, S.Psi ketika berada di UIN-Maliki Press sebagai editor buku, merasa senang sekali karena bisa berkumpul dan berkenalan dengan penulis-penulis senior. Manfaat yang diperoleh ketika masih mengemban tugas di UIN-Maliki Press juga sangat dirasakan oleh kelahiran Jember ini sampai sekarang, meski saat ini sibuk menjadi Tour Marketing. Sedangkan pesan untuk UIN-Maliki Press ke depan, agar lebih banyak lagi menerbitkan buku-buku karya non warga UIN Maliki Malang, yang artinya terbuka untuk umum. Apalagi banyak menerbitkan magnum opus dari penulis luar negeri. Meskipun hal itu dalam format cetak ulang.

ABD. QADIR MUSLIM

ERNANING SETYOWATI

60

AGUS SAKTI SAIFURRIDHO

2 0 1 2

Pengalaman selama 3 tahun di UIN-Maliki Press menjadi marketing, Abd. Qodir Muslim, S.PdI merasa senang sekali karena dapat belajar banyak hal. Terutama cara menulis dan memasarkan buku. Alumnus Jurusan Pendidikan Agama Islam UIN Maliki Malang ini berpendapat bahwa UIN-Maliki Press sebenarnya sudah bagus. Akan tetapi, perlu meningkatkan kualitas penulis dan sesuai dengan kode etik penulisan. Mahasiswa yang sedang menempuh S2 di Universitas Pendidikan Indonesia ini juga pernah menjadi editor buku di UIN-Maliki Press. Mahasiswa kelahiran Madura ini berpesan kepada para penulis buku untuk menulis dari dalam hati. Sebenarnya kurang baik pula apabila menulis itu masih adanya SK Rektor saja, khususnya bagi para dosen UIN Maliki. Seakan-akan menulis hanya untuk menggugurkan kewajiban saja. Sebenarnya tidak perlu menulis untuk terkenal dan mencari judul yang tepat. Akan tetapi, bagaimana caranya sebuah tulisan tersebut bisa berguna dari generasi ke generasi. Seperti halnya Imam Syafi’i yang karangan Kitabnya masih dinikmati banyak orang sampai saat ini.

ALVIN NADHIROH Setelah lulus dari Fakultas Ekonomi UIN Malang, ia melamar pekerjaan di UIN-Maliki Press untuk bekerja pada bagian administrasi Marketing. Kurang lebih selama 10 bulan gadis asal Kediri ini ikut ngurusi segala hal yang berkaitan admin marketing, mulai dari pembuatan faktur, pelaporan penjualan buku dan keuangannya. April 2011, ia ‘pindah tugas’ di kantor Ma’had Sunan Ampel AlAly (MSAA) UIN Malang, karena memperoleh SK Kontrak dari Universitas. Sejak itulah, ‘kursi’ admin marketing dikendalika Mbak L-VA yang juga lulusan Ekonomi UIN Malang.

MUHAMMAD SYAIKHU Berawal dari kerjasama kegiatan pameran buku oleh FORMAL (Forum Mahasiswa Alumni Lirboyo) akhirnya Syaikhu sering diajak sebagai pelaksana lapangan ketika UIN-Maliki Press mengadakan Pameran buku di luar kota. Di Surabaya, Kediri, Probolinggo, hingga Jakarta. Pertengahan 2011, lelaki asal Tegal Jawa Tengah ini diberi amanat menjadi pegawai di Toko Buku II (Depan Unisma) dan berjalan kurang lebih selama 1 semester, karena sejak Februari 2012, ia mendapat tugas baru menjadi staf di Jurusan Bahasa dan Sastra Arab UIN Malang.


Issuu converts static files into: digital portfolios, online yearbooks, online catalogs, digital photo albums and more. Sign up and create your flipbook.