ePaper Tribun Pontianak

Page 7

CMYK

Tribun Buffer Reformasi Pembinaan susah mendapatkan makan, susu atau perawatan dokter. Tapi, di LP mereka mendapatkannya. Sistem yang kita anut terlalu banyak toleransinya. Alih-alih mereka mengalami perubahan perilaku selama menjalani hukuman, mafia Narkoba, teroris dan kejahatan lainnya justru berkembang dalam LP. Kenapa? Sistem pembinaan kita yang perlu diperbaiki. Harus ada reformasi pembinaan selama mereka menjalani hukuman. Kasus dugaan keterlibatan mantan Anggota Densus 88, Ariadi dalam peredaran Narkoba dan kerusuhan di LP Kerobokan mungkin saja terjadi.

Sarana dan prasarana yang tak menunjang, sistem pembinaan tak jelas, dana yang minim ditambah lemahnya SDM aparatur kian membuat LP tak berfungsi dengan baik. Kejahatan berkembang di tempat itu. Yang dulunya pembunuh, ketika digabungkan dengan pencuri menimbulkan persekongkolan dan kejahatan baru. Kerusuhan tak hanya terjadi di LP Kerobokan, tapi di mana-mana. Mereka berkolaborasi sesamanya. Idealnya, tiap Napi dengan kejahatan berbeda dipisahkan. Narapidana pembunuhan dan Narkoba dipisah. Demikian dengan Napi kejahatan lainnya. Saya

Sambungan Hal. 1

lebih setuju jika dipisahkan wilayah teritorial. Misalnya, Napi Narkoba di Pontianak, sedangkan pembunuhan di Jakarta. Ini akan memberikan dampak besar. Tak hanya itu, peningkatan sarana dan prasarana, pemantapan aparatur dan sistem pembinaan juga mesti dibenahi. Jika tidak, akan seperti inilah LP kita. Kejahatan yang berada dalam suatu lembaga, misalnya di LP jauh lebih berbahaya, jika berkembang. Sebab, tiap elemen di dalamnya ikut terlibat. Pembenahan mental aparat yang harus ditekankan, sehingga tak mudah terlibat dalam kejahatan kelembagaan. (iin)

Istri Gubernur Ancam Membunuh melaporkan istri Gubernur Jambi, Hj Yusniana ke Polda Jambi. Laporan mengenai ancaman pembunuhan terhadap Nyimas di hadapan lima saksi, termasuk suami korban. Nyimas mengungkapkan, peristiwa itu terjadi di Rumdin Gubernur Jambi, 21 Januari 2011 lalu. “Saat itu saya dan suami diundang ke rumah dinas. Lalu saya disuruh menghapus rekaman. Setelah dihapus, saat itulah first ladies Jambi melontarkan ancaman pembunuhan pada saya,” ungkap Nyimas. Nyimas dan Hj Yusniana sebelumnya berselisih, bahkan sang istri Gubernur dilaporkan ke Polda Jambi atas tuduhan melakukan perbuatan tak menyenangkan berupa caci maki kepadanya. Namun, laporan tersebut dicabut setelah mediasi Nyimas-Yusniana. Saat kejadian pertama itu, Nyimas ternyata merekam caci maki Yusniana. Pada 21 Januari 2011 ia dipanggil agar rekaman

dihapus. Namun, usai dihapus, justru diancam akan dibunuh, jika kembali melakukan rekaman terhadap pertemuan yang dilakukan. Nyimas mengaku saat ancaman itu dilontarkan ada lima orang saksi bersama mereka. Pertama saksi korban yakni dirinya sendiri, suaminya, Ir Irzan, Hj Neta M Dianto, Linda Nuskan dan Idut, sdik Hj Yusniana. Irzan sendiri pegawai di Balai Latihan Koperasi (Balatkop) Jambi. Dia menegaskan tak akan mencabut laporan tersebut. Bahkan dirinya akan terus menuntut kasus ini hingga meja persidangan. Kapolda Jambi melalui Kabid Humas, AKBP Almansyah saat dikonfirmasi membenarkan laporan Nyimas. “Pelapor, melaporkan Hj Yusniana terkait pengancaman terhadap dirinya,” kata AKBP Almansyah. Sedangkan pengacara Hj Yusniana, Adri SH justru me-

Sambungan Hal. 1

ngaku belum mengetahui laporan Nyimas. “Nanti dipelajari lebih dulu,” kata Adri SH. Nyimas mengaku mendapat ancaman, teror melalui SMS dan telepon gelap. Isinya, di antaranya akan disantet karena keberaniannya. Isi SMS, keindahan dan kecantikan kau miliki akan musnah perlahan-lahan. Ingat itu. Dan aku akan membuat kehancuran yang kamu dan orang lain tahu. Yang pertama sudah kamu rasakan sakit di badan kamu. Tunggu yang kedua. Wanita seperti dirimu harus dihancurkan. SMS ini dikirimkan melalui nomor 08192574249. “SMS itu saya terima malam hari dan saya tak kenal itu dari siapa,” tegas Nyimas. Sang suami, Irzan memilih no comment. “Tidak benar segala tuduhan dan pengakuan yang menjatuhkan seperti itu. Silakan cek kebenaran SMS itu dari siapa? Kami tak akan melakukan tindakan rendah pengancaman seperti itu,” tegas Adri. (tj/okz)

Rindukan Kota Ibunda Maluku Bagaimana perasaan Anda datang pertama kali di Jakarta? “Saya merasa bersemangat. Acaranya memang sibuk, tapi bertemu dengan fans Indonesia memberi semangat besar bagi saya,” tutur Gio ditemani Humasnya, Rocky Tuhuteru. Apakah Anda ingin tinggal di Indonesia suatu hari nanti? “Tidak, karena saya lahir dan tinggal di Belanda. Tapi, saya berencana mengajak istri (Marieke van bronckhorst) dan anak (Jake dan Joshua van Bronckhorst) ke Maluku suatu saat nanti. Menunggu anakanak besar. Saat ini mereka masih kecil,” katanya. Disinggung penilainnya terhadap para pemain Indonesia yang dihadapi dalam Starbol, Gio memuji. “Pemain tim nasional Indonesia bermain cepat dan punya taktik bagus. Tapi, terlalu terburu-buru, sehingga sulit mencetak gol,” katanya. “Menurut saya, pemain Indonesia harus belajar taktik lebih dalam. Ini sangat penting. Di Eropa, ada istilah ambil posisi. Jadi, pemain mesti tahu betul ke mana harus berlari, di mana harus berdiri, dan menunggu bola,” jelasnya. Menurut Gio, level sepakbola Indonesia belum sepadan di Bumi Eropa. “Penting bagi

Sambungan Hal. 1 BERMAIN Gio saat bermain dalam coaching clinic di Lapangan PSSI, Senayan, Jakarta, Sabtu (25/6). KOMPAS IMAGES/ KRISTIANTO PURNOMO

pemain muda mendapat pendidikan sepakbola. Seperti di Belanda ada Ajax Amsterdam, di Inggris ada Arsenal dan Chelsea. Pemain sepakbola harus belajar taktik sejak muda, karena pemain sepak bola itu bukan hanya bermain dengan bola, tetapi mesti tahu ke mana harus berlari,” tuturnya. Bagaimana dengan upaya PSSI melakukan naturalisasi pemain keturunan Indonesia? “Itu hanya solusi jangka pendek. Bukan dasar yang kuat untuk membangun sepak bola di Indonesia,” kata Gio. Bagaimana dengan Yayasan Giovanni van Bronckhorst Anda? “Cukup bagus, penting untuk saya, untuk kita. Saya saat ini ada di sini melihat negara yang berpenduduk besar. Di Belanda ada

perusahaan mencari di Indonesia, sehingga kita bisa memulai proyek ini,” ujarnya. “Yayasan ini tidak bergerak di bidang sepakbola. Tidak untuk menguatkan keterampilan pemain muda Indonesia menjadi pemain sukses. Dasar yayasan ini memberikan kesempatan pemuda yang kekurangan untuk mendapatkan kesempatan mengembangkan diri. Jadi bukan spesifik di bidang sepakbola,” jelas Gio. Apa yang paling mengesankan Anda selama di Jakarta? “Saat hadir di acara televisi Bukan Empat Mata. Saya menikmatinya. Acara itu lucu, di Belanda tak ada acara begitu. Presenternya suka bergoyang (sambil menirukan gaya Tukul). Dia lucu,” kata Gio lalu tertawa. (tic)

Guru Perbatasan Gugat SBY terucap, namun guru di perbatasan Indonesia-Filipina tepatnya di Pulau Marore belum juga mendapatkan tunjangan hingga kini. “Tunjangan harusnya satu kali gaji pokok dan kita tinggal menerimanya per bulan. Tetapi hingga saat ini belum juga terima,” tutur Alwein Ponge. Kaum guru di Marore tercatat hanya 20 orang. Mereka mendapat amanah mencerdaskan anak-anak Marore di jenjang pendidikan SD, SMP dan SMA. “Semua sama, gaji pokok saja. Sebesar kurang lebih Rp 3 juta. Itu, kan hanya untuk cukup membeli rempah-rempah saja,” keluh Alwein Ponge. Kendati janji masih isapan jempol, mereka tetap tak lekang dimakan waktu mendidik para siswanya. Terbukti seluruh siswa SMA yang mengikuti ujian lulus 100 persen. Padahal, sekolahnya tak selengkap sekolah di perkotaan. “Kita tak ada komputer, buku saja turun-temurun dipakai para siswa. Oleh karena itu kita mengharapkan perhatian pemerintah,” ujarnya. Ayah

tiga orang anak ini telah menjadi guru selama 27 tahun di Marore. Guru berusia 48 tahun ini sangat berharap agar para pahlawan tanpa tanda jasa lebih diperhatikan nasibnya. Di tengah kegalauan guru perbatasan, mencuat informasi yang tak kunjung jelas tentang gaji ke-13 PNS. Pemberian gaji ke-13 untuk PNS, anggota TNI, dan Polri tersendat diberikan akibat hambatan birokrasi. Dirjen Perbendaharaan Kementerian Keuangan Agus Supriyanto menyatakan, pihaknya menunggu PP yang sedang diurus di Sekneg terkait pemberian gaji ke-13 PNS. Sampai saat ini pula Kantor Pelayanan Perbendaharaan Negara (KPPN) seluruh Indonesia masih menunggu mekanisme petunjuk teknis pembayaran gaji ke-13 tahun 2011. Setelah PP terbit, masih diperlukan Peraturan Direktur Jenderal Perbendaharaan (Perdirjen) sebagai dasar pembayaran di setiap KPPN. Kabar tak nyaman lainnya bagi PNS terkait wacana pensiun dini yang digelindingkan Kementerian

Kangen Kampung “Kita sekalian pulang kampung, nih hari ini. Jadi bisa ketemu sama keluarga sekarang, soalnya kemarin itu kita memang sangat padat sekali jadwalnya,” ujar vokalis Geisha, momo di Lapangan Labersa, Pekanbaru. Tak hanya itu, dalam kesempatan kali ini, band yang digawangi Momo (vokal), Robby (Gitaris), Nard (Bass), Dhan (Keyboard) dan Aan (Drum) juga berniat menghabiskan waktu di kampung halamannya. Sederet agenda disiapkan

Geisha untuk mengisi waktu luangnya di kampung. “Yang jelas mau tidur dulu, soalnya dua hari kita nggak tidur. Setelah itu kita sudah punya rencana masing-masing. Kalau Momo mau ke rumah sahabatnya, kalau saya mau ada sesuatu yang diurus dan anak-anak yang lain punya rencana sendiri,” kata Robby seraya tersenyum. Sayang penampilan Geisha di Soundrenaline 2011 kurang sesuai rencana. Mereka telah menyiapkan delapan lagu untuk dipersembahkan, tetapi hanya diberi kesempatan me-

Sambungan Hal. 1

Keuangan. Jika wacana ini direalisasikan, sekutar 937.147 PNS kehilangan pekerjan. Berdasarkan data Badan Kepegawaian Negara (BKN) Juni 2011 lalu, terdapat 937.147 atau sebesar 20,38 persen PNS berusia 51 keatas. Dari data tersebut, tercatat jumlah PNS di Indonesia pada 2010 sebanyak 4.598.100 orang tersebar di Kementerian Lembaga. Kemenkeu mengusulkan pensiun PNS di umur 50-55 tahun. Sebagai gantinya, pemerintah memberikan kompensasi. “Usulan itu belum di-approve,” kata Dirjen Perbendaharaan Kemenkeu, Agus Suprijanto. (viv/dtc/okz)

Biofact 18-20 Tahun 3.076 PNS 21-25 Tahun 164.194 PNS 26-30 Tahun 486.305 PNS 31-35 Tahun 551.986 PNS 36-40 Tahun 619.533 PNS 41-45 Tahun 882.313 PNS 46-50 Tahun 953.546 PNS 51-55 Tahun 707.437 PNS 56-60 Tahun 223.435 PNS 61-65 Tahun 5.976 PNS 65 Tahun ke atas 299 PNS. (bkn) Sambungan Hal. 1

lantunkan empat lagu. Lagulagu tersebut, Kamu yang Pertama, Selalu Salah, Jika Cinta Dia dan Cinta dan Benci. “Sayang sekali, ya. Tapi ya nggak masalah juga, deh yang penting kita sudah memberikan yang terbaik bagi semuanya. Lagi pula terpotong Adzan Magrib,” kata Robby, menghibur koleganya di Geisha. Ajang Soundrenaline 2011 ini berlanjut hingga dini hari tadi dengan performa Naif, Slank, Gigi, Andra and Backbone, BIP, /Rif, dan beberapa band indie lainnya. (dtc/viv)

MINGGU

26 JUNI 2011

Mantan Densus 88 Jadi Mafia berkas, di antaranya registrasi Napi. Aksi anarkis Napi tak berlangsung lama, karena polisi segera datang mengendalikan situasi. “Saya langsung menghubungi Polsek dan Polres, dan sekarang semuanya telah kondusif,” tutur Siswanto. Para napi itu mengamuk dengan melempari puing-puing dan benda apa saja yang ditemukan di sekitar mereka ke arah petugas. Setelah berhasil menjebol blok sel, para Napi bertambah beringas. Mereka merangsek menuju ruang Kepala LP. Beberapa file penting pun dibakar. Usai menjebol blok LP, mereka merusak beberapa pintu ruangan. Kantin pun turut dirusak dan dibakar. Aki brutal ini berlangsung hingga pukul 03.00. Begitu Kepolisian berhasil meredakan kerusuhan, para Napi dikembalikan ke dalam sel. Ditangkap Mantan Anggota Densus 88 Ariadi sendiri merupakan desersi, setelah dipecat dari keanggotaan Densus 88. “Berdasarkan penangkapan pelaku Narkoba di Jakarta, ada Napi di sini yang menjadi jaringannya,” tutur Siswanto. Kendati sempat gagal dibawa keluar LP, Ariadi akhirnya

Sambungan Hal. 1

ditangkap tim BNN dengan bantuan aparat Kepolisian. “Ariadi telah dibawa keluar oleh petugas BNN, tapi saya tak tahu dibawa ke mana,” kata petugas LP Kerobokan yang enggan disebutkan namanya. Ariadi tak hanya diduga sebagai gembong Narkoba, melainkan diyakini jadi aktor perlawanan Napi kepada tim BNN yang memicu kerusuhan. Menurut Kabid Humas Polda Bali, Kombes Hariadi, hingga kini polisi masih menyelidiki siapa aktor di balik kerusuhan. “Belum ditentukan pelakunya. Kami masih melakukan penyelidikan intensif,” kata Kombes Hariadi. Mengenai Ariadi, Kombes Hariadi mengakui Napi Narkoba itu pernah menjadi anggota Densus 88. “Tetapi untuk mengetahui lebih detail siapa dia, silakan hubungi Polres Badung, karena Badung yang menangani itu dulu,” katanya. Kapolres Badung AKBP Dwi Suseno belum berhasil dihubungi. Ketika telepon selulernya dihubungi berapa kali, AKBP Dwi tak kunjung mengangkat. Setali tiga uang dengan Humas BNN Bali, Krisna. Berkali-kali dihubungi, juga tak mau mengangkat telepon genggamnya.

BNN Salahi Prosedur tap,” tegas Taswem Tarib didampingi Kepala LP Siswanto, di LP Kerobokan. Bahkan saat Kepala LP, Siswanto hendak memberitahu kedatangan BNN kepada Kanwil Kemenkum dan HAM pun dilarang dengan alasan menjaga kerahasiaan supaya operasi tak bocor. “Kepala LP juga sempat usul untuk membawa Ariyadi keluar sel, tapi ditolak dan BNN tetap memaksa masuk,” tutur Taswem. Kerusuhan pun tak terhindarkan dan mengakibatkan dua

7

Ariadi merupakan terpidana kasus Narkoba selama lima tahun.. Warga Jl Waribang Gang Mogot IV, Kesiman, Denpasar itu tercatat nomor register:BI/LK/274/2010. Usianya 30 tahun dan dipenjara atas perkara, Pasal 112 Ayat (1) UU Nomor 35/2009. Ariadi dijadwalkan keluar LP, 29 Juli 2015. Tutup LP Kementerian Hukum dan HAM gusar begitu mendapat laporan kerusuhan di LP Kerobokan. Peristiwa ini kian menambah daftar panjang kerusuhan di LP-LP Indonesia yang telah banyak merenggut jiwa. Kemenkum dan HAM menyatakan akan menindak tegas pemberontakan Napi ini. “Pimpinan Kemhukham tak akan menolerir tindakantindakan anarkis. Siapa pun yang terlibat akan ditindak tegas sesuai ketentuan perundangan yang berlaku,” kata Kepala Biro Humas dan Hubungan Internasional Kemenkum dan HAM, Martua Batubara. Kabid Info dan Komunikasi, Akbar Hadi Prabawa yang dihubungi terpisah menyatakan telah melakukan langkah awal pengamanan. “Kita sudah mengamankan pihak-pihak terkait dan akan dilakukan penelitian secara

cermat, agar diketahui secara jelas penyebabnya,” katanya. Menurut Akbar, kerusuhan itu bermula saat Kepala LP dihubungi petugas jaga malam yang memberitahu kedatangan tim BNN diketuai Brigjen Benny Mamoto. Kepala LP Siswanto menyarankan pemeriksaan Ariyadi sesuai surat perintah penangkapan No:SP.Kap/-SIN/ VI/2011/BNN dilakukan dengan melibatkan petugas LP Kerobokan dan tidak mengajak kameramen TV. Namun saran itu diabaikan, dengan dalih bukan kameran TV, melainkan Humas BNN. Beberapa jam pascakerusuhan, petugas menjaga ketat LP, bahkan kemarin LP untuk sementara ditutup dari kunjungan keluarga Napi. “Semua demi alasan keamanan. Warga dilarang membesuk napi hingga Senin pekan depan,” kata Kepala LP, Siswanto. Kabid Humas Polda Bali, Kombes Hariadi menjamin LP aman. “Situasi telah terkendali dengan baik. Kepolisian menempatkan petugas untuk menjaga lokasi LP terbesar di Bali itu. Kami sudah menyebar anggota di sana,” tegas Kombes Hariadi. (tribunnews/yat/ kompas.com/dtc/okz/viv/tic) Sambungan Hal. 1

orang terluka, di antaranya Kepala LP Siswanto dan seorang petugas BNN. Taswem telah melaporkan kejadian ini kepada Menteri Hukum dan HAM, Patrialis Akbar dan telah menyerahkan penyelesaian kasus ini kepada pusat. “Ariyadi itu sudah menjadi warga binaan, bukan lagi masih tahanan penyidik, Kejaksaan atau Kehakiman. Kalau sudah menjadi warga binaan, maka itu kewenangan dari Kepala LP,” jelas Taswem. Kendati begitu, Taswem

tak mau menyalahkan BNN. “Saya tak mau menyalahkan,” katanya. Alasannya, BNN juga memiliki kewenangan sendiri, meski dalam hal ini diakuinya di luar Protap. “Kami harus saling koordinasi. Apalagi kami memiliki arah dan tujuan yang sama,” tegasnya. Rusuh terjadi sekitar pukul 01.00 WIB, Sabtu kemarin. Tim BNN masuk ke LP untuk menangkap target mereka, Napi Ariyadi. “Mungkin saat itu, melihat 15 orang tim dari BNN dengan pakaian lengkap, seper-

ti masker dan senjata, Napi kaget. Apalagi, tim BNN membawa kamera handycam yang dikira wartawan. Maka, mereka langsung reaktif,” jelas Taswem. Saat itulah muncul reaksi dari penghuni LP. Apalagi saat melihat Ariyadi digiring petugas BNN. Mereka langsung marah dan menyerang petugas. Akibat insiden tersebut, ada lima wisma di Lapas Kerobokan jebol. Kepala LP Siswanto pun mengalami luka di tangan dan kepala saat berusaha menenangkan Napi binaannya. (kompas.com/viv)

Biofile LP Kerobokan Massa mendesak terpidana mati Amrozy cs segera dieksekui 31 Juli 2007 Ratusan Napi LP Cipinang mengamuk Dua Napi, Slamet dan Munthe tewas Pemicu pertikaian dua kelompok besar Napi 2 September 2007 Ratusan Napi unjukrasa menuntut mundur Kepala LP Lizabeta Hardiarto berakhir rusuh Dua polisi cedera, 8 Napi diamankan Pemicu LP menuduh seorang Napi menyimpan ganja, tetapi tak

bisa dibuktikan. 12 Desember 2007 Ratusan Napi LP Muara Padang merusak LP Seorang Napi terluka Pemicu pengamanan seorang Napi yang tertangkap tangan mengonsumsi Narkoba dalam sel 23 Juni 2008 Ratusan Napi LP Pasir Putih Nusakambangan membakar LP Pemicu tak jelas 24 Juni 2008 Ratusan Napi merusak dan membakar sejumlah ruangan LP Nusakambangan Penyebab rencana pemindahan untuk eksekusi mati dua Napi

Narkoba Hansen Anthony dan Samuel Iwachekew asal Nigeria 19 Januari 2010 LP Kuningan Rusuh antar Napi Tiga Napi terluka akibat sabetan senjata tajam Penyebab gesekan dan cekcok mulut 5 Juni 2010 29 Tahanan dan Napi LP Abepura kabur 11 Juli 2010 LP Abepura Kembali Rusuh Puluhan Napi merusak LP Penyebab sipir aniaya Napi yang dituding mengetahui seorang rekannya kabur dari LP 4 April 2011

Pil Anti-Tua (25/6). Kini, Jan Hoeijmakers kini sedang sibuk mengembangkan berbagai cara, dan mungkin pula sejumlah pil anti-tua. Dengan penemuannya tersebut, orang nantinya bisa menjadi tua dengan cara lebih sehat.

Sambungan Hal. 1

Menurut Jan, proses penuaan itu terjadi terus-menerus dan juga terjadi pada anakanak. Tapi, tiap sel punya helpdesk sendiri-sendiri yang langsung mereparasi DNA, apabila terjadi kerusakan. Pakar Belanda ini menyata-

kan kegembiraannya, ketika berhasil menemukan kunci dari proses penuaan. Jan sedang mencari suatu zat dalam darah manusia. Yakni, zat yang peka terhadap setiap jenis penuaan di tubuh. Bersama sejumlah periset

200 Raja Tuntut UU Khusus di Indonesia. “Agar komunikasi dengan para Raja dan Sultan Nusantara dapat berlangsung dengan baik, maka kami mengusulkan Mendagri, Mendupar, Menag dan Menko Kesra menjadi pengayom raja dan sultan seNusantara,” katanya. Kendati diungkapkan secara terbuka, Wapres Boediono yang membuka acara tak menanggapi usulan para raja dan sultan itu. Wapres lebih suka pidato tentang demokrasi. Boediono justru minta para raja dan sultan mencari cara menyinergikan praktik adat budaya setempat dengan demokrasi. “Para raja dan sultan sebagai penjaga dan pengawal adat dan budaya Nusantara perlu menyadari dan pandai-pandai mencari cara agar adat dan budaya bangsa menyatu dengan praktik demokrasi kita, sehingga demokrasi yang kita

laksanakan sejalan dan diperkuat oleh nilai-nilai luhur budaya kearifan bangsa kita sendiri,” kata Boediono. Pernyataan Wapres menegaskan pernyataan presiden beberapa waktu lalu. Saat pembahasan RUUK DIY memanas, SBY mengeluarkan pernyataan bahwa sistem monarkhi tak sesuai demokrasi terkait rangkap jabatan sebagai Gubernur DI Yogyakarta. Pernyataan itu sempat menuai protes keras dari berbagai kalangan, terutama dari Kasultanan Yogyakarta. SBY dinilai tak memahami sejarah Kasultanan Yogyakarta yang menjadi Kerajaan pertama di Nusantara yang bergabung Indonesia. Sultan Hamengkubuwono X sendiri tak hadir dalam silaturahmi nasional yang akan berakhir hari ini. Raja Keraton Landak, Gusti Suryansyah tetap mendesak pemerintah pusat

Tak Tahu Hati Tergerak ke Tribun kelas untuk menerima raport di sekolah yang beralamat di Jl Kom Yos Sudarso Gg Rambutan II-19 Pontianak. “Waktu semester awal di kelas VIII lalu, peringkat saya jeblok dari 10 besar ke peringkat 16. Saya mikir terus, jadinya nggak konsen belajar, Kak. Bagaimana saya bisa melunasi SPP, saya malu sama sekolah dan teman-teman. Saya pernah tanya Mama untuk cari kerja saja, tapi Mama tak boleh. Katanya saya harus tetap sekolah dulu,” kata Sherly dengan mata nanar. Di mata teman-temannya, remaja berusia 15 tahun ini dikenal sosok pendiam, dan baik sesama teman. “Anaknya enak, baik dan pendiam, Kak. Sherly nggak pernah bolos. Sekolahnya rajin sekali. Pernah saya lihat dia sedih sekali. Tapi dia tak mau cerita,” kata Rahel dibenarkan Indah, sahabat Sherly. Mereka bertiga selalu pulang bareng, karena rumah

CMYK

Ratusan Napi mengamuk di LP Palu Empat Napi yang menyerang ditembak petugas Penyebab seorang Napi meninggal akibat serangan jantung saat sweeping sipir 25 Juni 2011 Ratusan Napi LP Kerobokan Bali mengamuk Para Napi menyerang petugas BNN, sipir dan kepala LP Pemicu petugas BNN yang menggelar sidak hendak menangkap Agus Ariadi, mantan Anggota Densus 88 yang diduga menjadi bandar Narkoba di LP. (kompas.com/pk/ind/sp/bp/lpt)

ketiganya tak terlalu jauh, hanya beda gang. “Kami selalu pulang sama-sama, jalan kaki. Tapi Sherly, memang anaknya baik, tak pernah jahat sama kita. Cuman saking diamnya, jadi kelihatan cuek,” kata Rahel membuat Sherly tersipu. Sherly mengaku saat duduk di kelas VII, sering menunggak SPP dan sekolah selalu memberi kebijakan, baik mencicil atau memberi kelonggaran waktu. “Kalau saya dapat surat dari sekolah untuk melunasi SPP, saya bilang Mama. Kata Mama dan Papa usaha terus. Pinjam sana-sini untuk melunasi SPP,” tutur Sherly, putri pasangan Sulaiman (48) dan Porniswati (40) ini. Berkat doa dan usaha ibunda, kali ini anak kedua dari empat bersaudara itu, akhirnya bisa lancar melanjutkan pendidikannya. Sherly pun bisa menerima rapor yang ditunggunya selama dua semester ini. “Sungguh saya tak menyangka, kami bisa dapatkan

lainnya, Jan mendirikan perusahaan yang memusatkan pada obat-obatan dan gizi yang bisa memperlambat berbagai bentuk proses penuaan. “Itu termasuk zat anti-oksidan yang membantu proses yang diinginkan,’’ katanya. (alb) Sambungan Hal. 1

dan daerah lebih memperhatikan pembinaan dan anggaran keraton di Kalbar dan Nusantara umumnya. Bantuan agar diatur melalui pasal-pasal yang lebih operasional. “Pemerintah sudah mencanangkan Permendagri Nomor 39 Tahun 2007 tentang Pedoman Fasilitas Kemasyarakatan Bidang Kebudayaan, Keraton dan Lembaga Adat. Namun karena hanya Permendagri, dan di dalamnya tak memuat pasal teknis untuk bantuan pada keraton, timbul multitafsir,” tutur Gusti Suryansyah. Menurut Suryansyah, ketentuan dalam Permendagri tak mengatur jelas bantuan pada keraton. Padahal, bantuan itu sangat besar manfaatnya. Menurutnya, ada pasal khusus yang mengatur presiden memerintahkan ke pemerintah provinsi dan kabupaten untuk menjadikan keraton sebagai hulunya kebu-

dayaan di Indonesia. “Sekadar mengingatkan, Gubernur Kalbar pada acara Robo-robo tahun 2008 dan 2009 lalu dalam pidatonya menjanjikan memberi bantuan pada keraton-keraton di Kalbar minimal Rp 500 juta per tahun per keraton di APBD. Tapi sampai sekarang janji itu belum direalisasikan,” keluh Suryansyah. Ia menilai kebijakan presiden yang disampaikan Wapres dalam Silatnas, khususnya perhatian pemerintah kepada keraton, sudah sepatutnya diwujudkan. “Sejauh ini di Kalbar belum ada mata anggaran bantuan untuk keraton di APBD provinsi maupun kabupaten/ kota, kecuali Sambas. Kalau di kabupaten lain, bantuan untuk keraton disatukan dengan bantuan untuk ormas, yayasan, dan LSM lainnya. Dan kebanyakan bantuan insidentil,” kata Suryansyah. (nip/dtc) Sambungan Hal. 1

bantuan dan Sherly bisa dapat rapornya. Padahal, saya sudah pinjam sana-sini, tapi tak ada. Dua hari lalu saya ke rumah teman untuk pinjam uang buat bayar SPP Sherly. Tapi teman saya tak ada uang, saya mengerti juga ini, kan bulan tua,” tutur Ny Porniswati di rumahnya sederhananya di Jl Tebu Gg Nilam Sari nomor 13C Pontianak. Sejenak Ny Porniswati terdiam. Ia tampak menahan haru. Pelahan bulir-bulir air mata mengalir. Ia pun meneruskan kisah pilunya. “Saya bingung, sangat bingung waktu itu. Saat saya naik opelet, tak tahu kenapa, mata saya langsung melihat kantor Tribun Pontianak. Saya pun langsung berhenti dan tak tahu hati saya tergerak saja untuk minta tolong Tribun,” tutur Ny Porniswati. Sesampai di Tribun, ia menceritakan kegalauannya. Alhasil, Pemred Tribun Pontianak, Albert Joko langsung memasilitasi dan menyerahkan bantuan dari pembaca satu juta

rupiah. Sontak Ny Porniswati dan Sulaiman hanyut dalam tangis bahagia. Pujian dan rasa syukur terus mengalir dari pasutri ini. “Puji Tuhan. Tuhan mendengar doa kami. Saya juga tak tahu kenapa saya berhenti di Tribun kemarin. Padahal, saya jarang baca Tribun. Hanya dalam pikiran saya, bagaimana bisa cari bantuan dan mungkin Tribun bisa bantu. Puji syukur, semalam Pak Hasyim sama temannya memberi bantuan uang,” bebernya. Kaget, haru dan senang bercampur aduk jadi satu. Sulaiman dan istrinya tak menyangka uang disumbangkan padanya, melebihi perkiraannya. “Bersyukur sekali kami. Uangnya lebih, karena kami harus bayar Rp 783 ribu, dan sisanya saya bayarkan untuk daftar ulang kakak Sherly. Saya ucapkan terimakasih banyak pada Tribun Pontianak,” tandasnya sambil terisak. (pontiana banjaria)


Issuu converts static files into: digital portfolios, online yearbooks, online catalogs, digital photo albums and more. Sign up and create your flipbook.