no 115 Tahun I

Page 7

Tribun Buffer 7

KAMIS

28 MEI 2009

Opa Ganti Apalagi kata dia, bukan dia yang menerangkan, justru orang yang datang yang memberi penjelasan. “Jadinya saya memilih diam,’’ katanya. Hanya saja, ketika diberi tahu kalau maksud dan tujuan Tribun Manado, dia akhirnya setuju untuk diwawancara. Sayangnya, Selasa (26/5) Mindert Lumansik, tak dijumpai. Meski sudah menyambangi di Desa Tounelet (sekitar Jaga III), tidak ada penghuni yang menyahut saat dipanggil. Akhirnya, Rabu (27/5), Mindert berhasil ditemui dan berseria memberikan penjelasan mengenai benar tidaknya Prabowo berdarah Kawanua. Mendert masih ada pertalian darah dengan keluarga Sigar. Dia adalah warga Desa Tounelet, Kecamatan Langowan Selatan, Minahasa. Dia membenarkan bahwa ibunda Prabowo, almarhumah Dora Sigar, berasal dari Langowan. “Dia anak dari Dr Joutje Sigar. Joutje lahir di Desa Palamba, Kecamatan Langowan Selatan, 19 Juni 1861. Dia anak

Sambungan Hal. 1

ketujuh dari 11 bersaudara,’’ jelas Mendert yang punya data akurat soal kebenaran silsilah ibunda Prabowo. Dikatakan Mendert, ayahanda Dora, Joutje, sekolah di Belanda, sambil menyamar menjadi pelayan rumah makan, dan mengganti nama menjadi Jose Rizal. Joutje menikahi wanita asal Tondano, bermarga Maengkom. Sayangnya, dia sudah tak ingat lagi siapa nama ibu dari Dora Sigar. “Mayor Sigar (Benjamin Thomas Sigar) yang disebut-sebut sebagai opa kandung Prabowo, adalah saudara Joutje. Tapi Mayor Sigar tak punya keturunan. Istrinya bermarga Masinambow,’’ terang Mendert. Sesuai yang diketahui dari penuturan orangtuanya dan dari pustaka yang sempat dibaca, sewaktu di Langowan, keluarga Joutje tinggal di Desa Waleure dan sering bermain di Tounelet, di rumah saudaranya, Agustin Sigar (Stin), yang tak lain ibunda Mendert. Setahu Mendert, Joutje meninggal di Belanda dan diku-

burkan di sana. Leluhur keluarga Sigar bernama Karel Sigar. Setahu dia, sebelum meninggal, Dora Sigar pernah mengutus orang untuk menelusuri silsilah keluarganya di Langowan. Saat itu, banyak orang yang mengaku sebagai keturunan Sigar. “Waktu silsilah itu diserahkan ke Dora, dia mengatakan silsilah yang dibuat tersebut salah, karena ayahnya bukan Mayor Sigar, tapi Jotje Sigar, saudara Mayor,”tutur Mendert. Sementara itu, menurut Ben Tambuwun, mantan Hukum Tua Desa Tounelet 1970-1995, sebagian besar warga desa tersebut ada ikatan pertalian dengan keluarga Sigar. Hanya saja, dia mengaku tidak mengetahui secara pasti, dari garis keturunan mana ibunda Prabowo, Dora Sigar. Hanya saja, setahu dia, keluarga Sumitro Djojohadikusumo pernah mengunjungi tempat yang saat ini menjadi kuburan Mayor (Benjamin Thomas) Sigar, saudara Jotje Sigar, Opa dari Prabowo Subianto. (lucky f kawengian/ steddy pude)

Tolak Eksploitasi ulang tahun setiap empat tahun sekali ini, karena lahirnya tanggal 29 Februari, juga berjanji akan membayar kepercayaan 1977 suara pendukungnya di Dapil Wenang-Wanea dengan memberikan dukungan kepada perempuan Sulut yang bekerja di negeri orang. “Bersama teman-teman anggota Dewan yang lain. Saya akan usahakan pembahasan perundangan yang memudahkan TKI bekerja di luar negeri dengan kemampuan tinggi,

dan dasar hukum yang jelas,” janjinya. Ini perlu lanjutnya, berangkat dari keprihatian banyak perempuan cantik Bumi Nyiur Melambai, khususnya yang kerap menjadi objek ekploitasi di tempat lain. “Sudah komitmen saya dari awal untuk memerangi kekerasan terhadap perempuan dan anak,” sebutnya seraya menyinggung masalah trafficking. Selain itu, dia mengaku juga peduli pendidikan. “Masih sama seperti harapan saya saat

Sambungan Hal. 1

maju menjadi wakil rakyat. Selain pendidikan murah, juga meningkatkan minat baca anak usia sekolah,” jelas ibu tiga anak ini. Disinggung kelangsungan usahanya selapas duduk di Dewan, dia mengaku tak ada masalah. Karena pengelolaannya tetap bisa ditangani sepenuhnya dengan dukungan keluarga. “Semua sudah didiskusikan dan sepenuhnya didukung keluarga,” jelasnya.(quin)

Mereka Kompak komitmen, melainkan amanat undang-undang. SBY-JK bertemu di Istana Negara, Jakarta, Rabu (27/5), dalam rapat konsultasi bersama Ketua DPR RI Agung Laksono. Tak terlihat muka masam. Mereka berdua justru jalan beriringan menuju ruang pertemuan sambil menebar senyum. Presiden SBY mengatakan, pertemuan konsultasi dilakukan untuk membahas rancangan undang-undang yang saat ini tersendat. “Ini dengan harapan satu, dua masalah yang belum dapat disepakati dapat diintensifkan,”ujarnya. Mantan Menko Polkam era Presiden Megawati Soekarnoputri itu menjelaskan, penyelesaian RUU tersebut masih bisa diselesaikan mengingat sisa waktu dinas parlemen. “Masih tersedia waktu untuk menyelesaikan RUU yang memang perlu dituntaskan,”katanya. Pertemuan SBY-JK dengan Agung berlangsung tertutup. Pertemuan yang berlangsung sekitar pukul 11.00 diikuti Menko Polhukam Widodo AS, Mendagri Mardiyanto, Menhan Juwono Sudarsono, Menkes Siti Fadilah Supari, Mensekneg Hatta Rajasa, Menteri Hukum dan HAM Andi Mattalatta, Menhut MS Kaban, serta Jaksa Agung Hendarman Supandji. Mereka turut dalam pembahasan RUU tentang Ratifikasi Transboundary Haze Pollution, RUU Keuangan Negara, RUU Peradilan Militer, RUU Narkotika, RUU Mata Uang, serta RUU Kependudukan dan Pembinaan Keluarga. Ketua DPR Agung Laksono mengatakan, pertemuan dengan pemerintah ini untuk me-review semua RUU yang saat ini berada di Pansus DPR. “Ini perlu dikonsultasikan stagnan, makanya forum ini dilaksanakan untuk bisa memperlancar proses legislasi,” katanya. Dukung MU Satu hal menarik, di tengah panasnya suhu politik, SBY dan JK tetap mengikuti perkembangan sepakbola internasional, terutama pertandingan final Liga Champions antara Setan Merah Manchester United (MU) melawan Barcelona, Azulgrana. SBY-JK juga mendukung tim yang sama, Setan Merah!

Awalnya SBY mengaku tak ingin memihak salah satu tim karena tak enak hati pada Duta Besar Inggris dan Spanyol. “Karena kesibukan saya, saya memang tidak terus mengikuti perkembangan bola. Tapi, kedua tim antara Manchester United dan Barcelona sama-sama tangguh. Tidak mudah untuk mengatakan siapa yang menang,” kata SBY usai rapat terbatas di Istana Negara, Jakarta Pusat, kemarin. Ternyata diam-diam SBY punya prediksi sendiri. “Di atas kertas, MU. Oleh karena penampilannya selalu prima. Tapi, apakah itu bisa dibuktikan dalam final sekarang,” kata sang calon presiden. Bagaimana dengan tebak skor Pak Presiden? “Nanti tidak enak sama Duta Besar Spanyol dan Inggris,” elak dia. Cawapres Boediono juga mendukung MU, sama dengan SBY. “Saya lebih senang MU. Saya jagokan MU menang,” katanya. Wapres JK juga mendukung tim yang sama dengan kedua rival politiknya itu. Lantas, apa alasan JK mendukung Setan Merah? Ternyata lantaran cara bermain MU sama dengan slogan kampanye JK, “lebih cepat lebih baik.” “MU itu lebih cepat, lebih mampu lah,” cetus JK di Istana Wapres, Jl Merdeka Selatan, Jakarta. Tapi MU identik dengan warna merah, bukan kuning seperti simbol warna Golkar? Dengan sigap pria yang sedang merintis jalan menuju kursi RI 1 itu menjawab, “Kan sekarang yang kuning cuma Brasil.” Para elite politik dan pejabat lainnya juga punya prediksi sendiri-sendiri mengenai hasil pertandingan MU vs Barcelona (ketika Anda membaca berita ini hasilnya sudah jelas siapa pemenangnya). Taufiq Kiemas, suami dari calon presiden Megawati Soekarnoputri, yakin MU menang. Presiden PKS Tifatul Sembiring juga mendukung tim berjuluk “Setan Merah”. “Saya kira MU ya (yang menang). Saya senang pola permainan mereka. Apalagi ada Ronaldo,” kata Tifatul. Di kalangan pejabat, Menko Kesra Aburizal Bakrie, Plt Menko Perekonomian/Menkeu Sri Mulyani, dan Jubir Pre-

Sambungan Hal. 1

siden Andi Mallarangeng, semuanya mendukung MU. “Saya pilih MU 2-1 karena MU telah mengalahkan tim favorit anak saya,” jawab Sri Mulyani. Yang berbeda adalah Sekretaris Kabinet Sudi Silalahi. “Saya pilih Barca,” kata Sudi Silalahi sebelum rapat terbatas bersama SBY dan JK. Kenapa berbeda dari pejabat lain? “Oh iya, harus berani beda dong,” ujar Sudi bersemangat. Makin panas Di tempat lain, tim sukses masing-masing capres terlibat perang statemen dalam diskusi “Mengungkap Strategi Tim Sukses Capres” di Gedung DPD, Senayan, Jakarta, kemarin. Saling serang terjadi antara Ruhut Sitompul (tim sukses SBY-Boediono), Fuad Bawazier (tim sukses JK-Wiranto), dan Permadi (tim sukses Mega-Prabowo). Ruhut terpancing saat Fuad dan Permadi menyinggung tentang paham neoliberalisme yang ditabalkan kental dianut Boediono. “Sudahlah, jangan latah bicara neolib. Pak SBY memilih Boediono karena fokus menangani krisis global. Jangan saudagar, ibu rumah tangga yang hanya tahu harga cabe tiba-tiba bicara ekonomi kerakyatan,” lontar Ruhut, menyindir Mega dan Kalla. Permadi pun membalas. “Pak Prabowo itu sebelum membikin partai sudah ngomong ekonomi kerakyatan. Kalau jadi capres yang berbuat untuk rakyat jangan hanya klaim berhasil ini itu,” balasnya. Fuad Bawazier yang pernah menjadi Menteri Keuangan, membeberkan ciri neoliberalisme yang diadopsi pemerintah. “Tidak usah mengelak kalau memang neolib. Orang kalau sudah terpojok akan kalap. Apa susahnya mengaku salah, ya saya berdosa karena neolib. Kan selesai,” kata fungsionaris Partai Hanura ini. Pengamat politik Arbi Sanit, yang juga hadir sebagai pembicara, menilai debat kusir seperti itu harus dihentikan. “Semua pasangan salah pilih tim sukses, apa yang mereka bicarakan hanya membodohi rakyat. Apa urusannya dengan rakyat hal-hal yang mereka debatkan tadi?” tukas Arbi. (persda network/ade/viv)

23 KK Kehilangan Tempat Tinggal MANADO, TRIBUN - Kebakaran hebat yang terjadi sekitar pukul 02.00 Wita, Rabu (27/5), mengakibatkan 23 kepala keluarga (KK) kehilangan tempat tinggal. Total, si jago merah menghanguskan 12 unit rumah di Perumahan Pemerintah Provinsi (Pemprov) Sulut, Kelurahan Kairagi Weru, Lingkungan IV. Penyebab kebakaran hingga kini masih diselidiki pihak berwajib. Informasi dari para korban pun simpang siur. Ada yang mengatakan api berasal dari rumah Keluarga David Mantiri di sisi selatan perumahan. Lainnya mengatakan, api berasal dari hubungan arus pendek listrik di rumah keluarga Pandaleke-Kenda “Api cepat menjalar, karena tadi malam angin cukup ken-

TIDAK SEKOLAH - Anak-anak korban kebakaran di Kairagi Weru, tidak bisa ke sekolah, Rabu (27/ 5) karena seragam dan buku mereka ikut terbakar.

TRIBUN MANADO/FERNANDO LUMOWA

cang bertiup. Ditambah lagi mobil Damkar (pemadam kebakaran) yang dikerahkan hanya empat unit. Tidak seimbang dengan jumlah rumah yang ter-

18 Anggota sidang di Tahuna. Nanti Jaksa Penuntut Umum (JPU) dari Kejati dan Kejari Tahuna. Mereka ditahan mulai besok sampai 20 hari pertama sebelum dilakukan perpanjangan penahanan atau tidak,” ujarnya. Djohani mengatakan, apakah kasus ini akibat kesalahan administrasi atau bukan akan

dibuktikan di persidangan. Hal senada dikatakan Humas Kejati, Reinhard Tololiu.”Yang pasti kejaksaan akan membuktikan kesalahan mereka,” kata Reinhard. Kepala Kejaksaan Negeri (Kajari) Melonguane, Iman Wijaya ketika dikonfirmasi soal penangguhan penahanan ang-

gota DPRD Talaud, mengatakan, sejauh ini belum menerima permohonan dari Semmy Mananoma selaku pengacara 18 anggota dewan itu. Kemarin, usai dihadirkan untuk pengurusan administrasi, semua tersangka sempat ditempatkan di sel tahanan Kejati Sulut hingga pukul 16.20

Biarkan Pengadilan ngatakan siap menjalani semua prosedur hukum yang diharuskan. “Agak lega rasanya. Setelah sempat terkatung-katung selama tiga tahun. Bisa ada kejelasan. Katanya kami mau diserahkan ke Kejari Tahuna,” ujar Essing. Essing tidak terlalu mempersoalkan penahanannya sebagai tersangka. “Biarkan pengadilan yang membuktikan. Kan uang yang kami gunakan

itu peruntukkannya memang bagi operasional kami anggota dewan. Hanya saja, waktu itu ada keterlambatan penyampaian laporan LPJ sehingga dianggap lalai dan terlanjur dilaporkan,” ujarnya. Menurutnya, hasil pemeriksaan Banwas itulah yang menjadi dasar laporan ke polisi. Padahal, kata Essing, masalah tersebut bisa diselesaikan dengan perdata. “Buktinya,

atas hasil audit BPKP, negara dirugikan Rp 2,2 miliar dan itu telah kami kembalikan pada Januari 2008 lalu. Perihal ini, penyidik mengetahuinya karena atas saran mereka,” tutur Essing. Untuk diketahui, kasus ini berawal dari pemeriksaan yang dilakukan oleh Badan Pengawasan daerah (Banwasda) Kabupaten Talaud pada November 2005. Dalam pemeriksaan tersebut ditemukan

sejumlah kekeliruan penggunaan dana pos anggaran DPRD Talaud yang mencapai Rp 4,5 miliar. “Kami dianggap menyalahi aturan karena melakukan mengambil dana padahal agendanya belum dijadwalkan di dewan. Kira-kira begini, kami sudah ambil uang duluan tapi belum bekerja,” tutur Essing beberapa waktu lalu di Mapolda Sulut.(ndo/lin) Sambungan Hal. 1

kat di tubuhnya. “Tak ada yang bisa suami saya selamatkan. Semalam saya tidur di rumah saudara di Banjer. Hanya bapaknya anak-anak yang di sini. Semua barang mas (emas), ijazah, sertifikat, tak sempat diselamatkan,” kata Carolina dengan wajah sendu. Kenyataan berbeda dialami Oma Rit Pelealu yang masih sempat menemukan kembali perhiasan emasnya, kendati sudah meleleh. “Ini... saya temukan lagi di bawah onggokan tempat tidur. Sayang sudah meleleh, tapi bisa dilebur lagi kan?” kata Oma Rit. Siang itu, Oma Rit didampingi putrinya, Ny PelealuPongarang, yang mengaku, dia dan suaminya hanya sempat menyelamatkan TV, komputer, dan kulkas. “Begitu tahu ada kebakaran, saya lihat api sudah di langit-langit dapur saya. Hal pertama yang saya pikirkan, bagaimana menyelamatkan anak-anak. Saya langsung bopong keluar rumah dan suami saya menyelamatkan surat-surat perumahan dan ijazah kami,”kata Ny Pelealu yang siang itu mengenakan daster hijau bercorak bunga-bunga. Kepada Tribun Manado, ibu dan anak ini mengaku akan menumpang sementara di rumah besannya Oma Rit yang letak rumahnya tak jauh dari rumah mereka yang terbakar. “Ada di rumah mertua. Dekat koq, di blok seberang sana,” kata Ny Pelealu-Pongarang. Duka dan kesedihan mendalam juga melingkupi Keluarga Tambajong-Wijayati. Betapa tidak, rumah mereka baru selesai dibangun, kini tinggal puing-puing. Ny Nike Wijayati lebih banyak diam. Pandangan matanya kosong di bawah atap mobil mereka. Terlihat jelas, perempuan asal Solo, Jawa Tengah, itu syok dengan peristiwa semalam. Ia berusaha tersenyum, tapi terlihat getir. Ia ditemani Vena, anak keduanya, serta anjing kesayangan mereka, Milan. “Musibah ini bukanlah kehen-

awal abad ke-20, penduduk negara Barat tertarik mengonsumsi pangan berprotein tinggi ini. Kedelai kaya lemak tak jenuh, serat, dan vitamin, tapi rendah lemak jenuh. Isoflavon terkandung di dalamnya, dan merupakan fitoestrogen yang menyerupai hormon estrogen sehingga dapat berinteraksi dengan reseptor estrogen. Jadi, produk yang mengandung isoflavon merupakan sumber fitoestrogen bagus guna memperbaiki hormon, terutama wanita. Penulisnya mengutip pendapat nutrisionis Prof. Deddy Muchtadi, yang mengatakan kedelai dikategorikan superfood, makanan yang punya banyak fitonutrien: antioksidan, antosianin, vitamin C, mangan, serat, dan isoflavon, yang memberi banyak manfaat bagi kesehatan. “Isoflavon terbukti sangat efektif sebagai antioksidan penangkal radikal bebas. Ia juga terbukti mampu mengurangi garis-garis kerutan pada wajah,” ujar Prof. Deddy. Dalam tulisan itu juga dinyatakan P bahwa manfaat kedelai dalam mencerahkan kulit telah dibuktikan ahli kulit yang bernama Paine, tahun 2000. Menurutnya, soybean trypsin inhibitor (STI) dan browman birkprotease inhibitor (BBI) berfungsi sebagai terapi alami guna pencerahan kulit yang mengalami hiperpigmentasi. STI serta BBI hanya ditemukan pada kedelai. Selain itu, vitamin E kacang hijau dan kacang kedelai dapat membantu kelancaran pencernaan, peremajaan serta penghalusan kulit, menghilangkan noda hitam pada wajah, menyembuhkan jerawat, menyuburkan rambut, dan melangsingkan tubuh. Selain vitamin E, yang berperan sebagai

cmyk

Wita. Selama di dalam tahanan sebagian dari mereka nampak tegang, bingung, dan sibuk menelepon. Sekitar Pukul 16.50, truk polisi Nopol 1104 XV yang seluruh tersangka ke pelabuhan untuk menumpang kapal menuju Tahuna. Selanjutnya mereka akan ditahan di rumah tahanan di Tahuna. (lin/ndo) Sambungan Hal. 1

Semua Buku Dia tak bisa menyembunyikan kesedihannya. Matanya sembab, rambut tak lagi beraturan. Mengenakan kaus merah, ia berupaya masuk ke puing-puing rumahnya. “Oh, ternyata masih panas. Tidak mungkin masuk kalau masih ada baranya,” kata wanita tua itu kepada suaminya yang memerhatikan dari belakang. Pasangan suami istri yang menempati rumah nomor 45 di kompleks itu. Oma Telly mengorek-ngorek puing-puing rumah yang terbakar untuk mencari perhiasan emasnya yang disimpan dalam lemari. Dia mengaku belum bisa menerima kenyataan pahit itu. “Kasihan kami berdua, entah mau buat apa setelah ini,” ujar Oma Telly terbata-bata. Matanya berkaca-kaca. Di sampingnya, Opa Muaja hanya bisa termenung dan mengangguk-angguk pelan. Entah apa yang ada di pikirannya. Saat kejadian, Opa Muaja telah terlelap tidur di kamar depan. Tiba-tiba terbangun oleh suara gaduh tetangga yang berteriak-teriak, “kebakaran...kebakaran.” “Saya hanya sanggup angkat TV dan menyeret kulkas. Lainnya tak kuasa untuk dibawa,”tutur Opa Muaja yang sedang sakit. Keduanya mengaku tak tahu harus tinggal di mana. “Anak-anak semua telah berkeluarga. Tinggalnya di luar Manado. Mungkin ke tetangga dulu,” ujar pensiunan PNS Pemprov Sulut ini. Sambil terisak, ia mengungkapkan harapannya, kiranya ada pihak yang bisa meringankan beban mereka. “Kalau mereka mampu memberikan bantuan, dari pemerintah ataupun siapa saja, kami akan menerima dan berdoa untuk berkat mereka,” ujar Oma Telly dan kembali terisak. Nasib serupa dialami Carolina Mewengkang, PNS di Kota Bitung. “Hanya ini yang tersisa di badan,” ujar istri dari seorang PNS di Pemprov Sulut itu sambil menunjuk baju yang mele-

tambah dengan barang-barang yang turut terbakar. Kebanyakan korban tak sempat menyelamatkan perabotan rumah tangga karena api lebih cepat.(ndo) Sambungan Hal. 1

Sudah Tidak Berkeringat Banyak Lagi Sejak setahun terakhir ini, tubuh Marijawati Ponongowa mengeluarkan keringat yang berlebih. “Bangun pagi sudah berkeringat,” ujar nona 29 tahun yang biasa dipanggil Ira ini. Baru berniat hendak berobat ke dokter, ada seseorang yang menganjurkannya untuk meminum susu kedelai bubuk secara teratur. Dan itu ia lakukan. Tapi, baru beberapa bulan ia meminum produk tersebut secara rutin, produk itu sudah tak beredar di pasaran. Atas saran kenalannya juga, ia kemudian beralih ke Zena-600, sari bubuk kacang hijau yang sudah dicampur dengan sari bubuk kedelai. Dan sejak awal 2009 lalu ia rutin meminumnya, dua sampai tiga kali sehari. Hasilnya? “Sekarang sudah tak berkeringat lagi, kecuali pada saat udara Marijawati gerah,” ujar karyawati Apotek Kartika II di Jalan Ade Irma, Kota Kotamobagu, Provinsi Sulawesi Utara, ini saat ditemui akhir April 2009 lalu. “Selain itu, gejala maag yang dulu sering mengganggu sekarang tidak lagi. Bila sarapan saya ditambah dengan segelas Zena600, saya bisa tahan tidak makan sampai jam satu. Padahal dulu tidak,” imbuhnya. Keringat yang keluar secara tak normal tentu saja merupakan akibat dari metabolisme yang tak normal, terutama metabolisme hormon. Koran Seputar Indonesia edisi 10 Oktober 2008 memuat artikel berjudul Kulit Sehat dengan Kedelai. Dikatakan, sejak

bakar,”ujar Roy Mahadi, korban. Jumlah kerugian ditaksir minimal Rp 2 miliar, dengan estimasi setiap unit rumah berharga Rp 100 juta, belum di-

dak kita manusia. Tidak ada yang meminta seperti ini. Saya hanya memohon kepada Tuhan untuk bisa dikuatkan menerima kenyataan ini,” kata Nike dengan mata berkacakaca. Bibirnya terkatup rapat menahan getir. Vena, terpaksa tidak masuk sekolah. “Mau sekolah bagaimana, semua buku pelajaran, buku cetak, seragam, terbakar. Mau pakai apa?” tutur siswa kelas V SD Don Bosco, Manado itu. Sambil berdiri dengan latar belakang puing rumahnya, Vena mengaku tetap akan bersekolah besoknya (hari ini). “Buku-buku pelajarannya akan saya fotokopi dari teman-teman,” kata Vena apa adanya. Ayah Vena, Inyong Tambajong, PNS Dinas Pertambangan Sulut, mengatakan, untuk sementara mereka akan tinggal di kerabat di daerah Tikala. “Tak usah mencari siapa yang salah. Syukurlah kita masih bisa selamat, apalah artinya harta benda,”ujarnya. Lain lagi apa yang dialami Ny Seny Pantouw Kowimbing. Dirinya memikul beban ganda karena harus memikirkan nasib keluarga sekaligus warganya, karena dia adalah Lurah Kairagi Weru. “Tak tahu lagi mau pikir yang mana, rumah saya hangus. Di satu sisi saya harus memikirkan keluarga, di sisi lain, saya lurah setempat yang harus menunjukkan kalau saya pemimpin mereka,”ujarnya. Malam saat kejadian, Feny sudah terlelap. Tiba-tiba merasa badannya panas. “Tak tahunya api sudah menjalar di dinding yang bersinggungan dengan milik tetangga. Saya langsung teringat Costa, anak saya yang tidur di kamar sebelah. Upaya memadamkan api siasia,”tutur Feny. Berusaha tegar Sejak pukul 05.00, sejumlah korban hanya termangu. Dengan mata sembab, menyaksikan puing-puing rumah mereka yang masih mengeluarkan asap. Beberapa yang lain

menangis berpelukan. Seorang pria setengah baya nekat masuk ke reruntuhan, kendati dilarang oleh anak perempuan dan cucunya. “Opa sudah... masih panas....eh hati-hati,” ujar putrinya. Hampir saja dia tertimpa seng yang tiba-tiba jatuh. Ia tetap masuk, menyingkirkan seng-seng, merapikan puing ke pinggir, dan mencari beberapa benda yang sekiranya bisa diselamatkan. Beberapa warga menuturkan, rumah tersebut baru selesai dibangun. Keluarga Amboy Permata, yang memiliki warung di kompleks itu, sudah pasrah dan memilih mengobati duka degan bergurau. “Duh, Bu Rita, tampaknya utang-utang kita di warung lunas, karena buku bon utangnya terbakar,”cetus seorang warga, memancing gelak tawa yang lain. Bu Rita ikut tertawa dan membalas candaan itu. “Justru yang pertama saya selamatkan bon utang ngoni,” katanya, disambut tawa yang lain. Warga yang lain juga ikut nimbrung, seorang laki-laki mengusulkan untuk mengambil beberapa jualan yang mungkin bisa dimakan. “Itu mie instan dan makanan lain bisa diambil, ayo diambil, torang kan korban,” ujar seorang warga. Gurauan seperti itu sedikit mengobati kesedihan para korban. Mereka berusaha tegar dan saling memberikan penghiburan dalam suasana keakraban dan persaudaraan yang terlihat semakin kokoh karena bernasib sama. Bu Rita dari keluarga Amboy Permata, mengaku beberapa dokumen penting, termasuk ijazah, tak sempat diselamatkan. “Saat itu keluarga kami sudah tidur, kami terbangun gara-gara teriakan kebakaran. Saat bangun, api besar melalui belakang rumah. Kami hanya berusaha menyelamatkan anggota keluarga,” ujarnya.(fernando lumowa/robertus rimawan prasetiyo)

antioksidan pada kedua kacang-kacangan itu adalah vitamin B, vitamin C, betakaroten, kromium, selenium, kalsium, tembaga, dan magnesium. Berkaitan dengan penuaan dini, vitamin B dapat berfungsi sebagai antiaging alias penunda penuaan dini, selain juga sebagai penjaga kesehatan kulit. Zena-600 sudah laku di seluruh wilayah pemasarannya. Ini tak lepas dari manfaatnya yang nyata dan produknya yang diolah higienis. Selain itu, formulanya merupakan penyempurnaan dari formulaformula kedelai bubuk yang selama ini banyak beredar di pasaran. Dan ini amat ditunjang oleh mulai sadarnya masyarakat untuk beralih ke bahan nabati alami dalam memelihara kesehatan. Tetapi, produk ini bukanlah obat melainkan makanan kesehatan untuk memelihara kondisi tubuh. Dan untuk konsultasi kunjungi segera purwati-s@centrin.net.id atau telepon (021) 70288540 dan ( 0431 ) 3446193, 085210043630 tersedia di Apt. Kimia Farma, Apt. Setia I & II, Apt. Gracia Farma, Apt. Ananda, Apt. Rakyat Farma, Apt. Bakti Farma, Apt. Tanjung Farma, Apt. Pelita farma, Apt. Medistar, Medika Farma, Sehat Farma,Apt. Eka Farma, Apt. 31 - Bahu, TO. Teluk Indah Jaya, TO. Sumber Sehat - IT Centre, Fresh Mart , Golden Swalayan & Pioneer Jaya Supermarket serta Apotik - Apotik terkemuka di Kota Manado. Apt. Re’ra, Apt. Kairos, Airmadidi. Apt. Bahari, Apt. Girian Farma, Apt. Sengkang Sehat, Apt. Sengkang Baru, Apt. Irra Farma, Apt. Alia Jaya , Bitung . Sub Dist. Minahasa 081340272333 Apt. Medifarma, Apt. Jelita, MM Edony, Tk. Jelita, Tondano. TO. Ruth, TO. Pelita, MM Mulia, Apt. Atlanta, Langowan. Tk. Taulu, Erdita MM, TO. Karapita, Kawangkoan. MM. Imanuel, Sonder. Tk. Gembira, Tk. Restu Sejati, Ratahan. Sub Dist Tomohon 081356199188 Gian Mart, Century, Apt. Nusantara, Apt. Gran Central, Apt. Anastasia,Apt. Sehat, Tomohon. Sub Dist Kotamobagu 087846904822, (0434) 22195 Apt. Kartika I, II & III, Apt. Liansa Bogani, Kotamobagu. (adv)


Issuu converts static files into: digital portfolios, online yearbooks, online catalogs, digital photo albums and more. Sign up and create your flipbook.