TRIBUN LAMPUNG - 02 JANUARY 2010

Page 16

SABTU 2 JANUARI 2010

Halaman 16

Metro

cmyk

Region

TELEPON SEMUA BAGIAN: 0721-704777 (5 LINE) IKLAN: 0721-3585522 SIRKULASI: 0721-3585533, 08127211010 HOTLINE PUBLIC SERVICE: 08127212211

Tribun Lampung www.tribunlampung.co.id

PAD Digenjot Menjadi Rp 6,6 M Raperda APBD Disahkan Menjadi Perda METRO, TRIBUN - Komposisi RAPBD Kota Metro 2010 mengalami kenaikan lebih dari Rp 7 miliar. Dari komposisi sebelumnya yang hanya Rp 364 miliar menjadi Rp 372 miliar lebih. Kenaikan anggaran belanja tersebut dilakukan atas dasar pertimbangan tambahan belanja terhadap beberapa pos kegiatan yang pada penyusunan anggaran awal belum ada. Salah satu pos yang menjadi tambahan belanja adalah konsekuensi dari amanah UU No 27/ 2009 tentang DPR, DPD, dan DPRD dan beberapa kegiatan baru yang belum dianggarkan sebelumnya. Menanggapi hal tersebut, enam fraksi di DPRD Metro menyatakan menerima dan menyetujui RAPBD 2010 untuk disahkan menjadi perda dalam rapat paripurna IV di gedung dewan, Kamis (31/12). Sekretaris Fraksi Partai Demokrat (FPD) Solehan menjelaskan, untuk mengantisipasi kenaikan jumlah belanja daerah itu, legislatif dan eksekutif telah menyetujui untuk meningkatkan target anggaran pendapatan sekitar Rp 6,6 miliar. Sehingga target pendapatan anggaran daerah 2010 menjadi lebih dari Rp 355 miliar dari sebelumnya Rp 349 miliar.

Menurut Sekretaris Badan Anggaran (Banang) DPRD Metro Supriadi Dharma, selain meningkatkan target pendapatan daerah, banang legislatif dan eksekutif juga menyetujui perubahan target empat item lainnya dalam RAPBD 2010. “Pergeseran anggaran ini ditujukan demi keberpihakan anggaran pada kebutuhan riil masyarakat,” jelasnya. Supriadi mengatakan, empat hal tersebut yaitu pengurangan hibah panwas dan pengamanan pilkada, pengurangan hibah (PNPM), kegiatan Apeksi, dan pengurangan SILPA. Total keseluruhan perubahan target pendapatan belanja dan penerimaan pembiayaan anggaran setelah pembahasan sebesar Rp 9 miliar lebih. “Perubahanpenambahanpendapatan itu akan digunakan untuk mengakomodasi rencana belanja yang belum tercantum dalam RAPBD 2010. Di antaranya, belanja sekretariat DPRD, pembuatan siring/drainase RW 4 dan RW 3 di Kelurahan Karang Rejo, honorarium satpam SMPN 1 dan WTP, kegiatan bedah rumah, insentif guru, dan kebutuhan rill masyarakat lainnya,” paparnya. Meski seluruh fraksi di dewan

menyatakan menerima dan menyetujui, mereka juga memberikan beberapa catatan dalam pandangan akhirnya. Dalam pandangan FPD, SolehanmenyatakanbahwaRAPBD masih banyak ketimpangan. Indikasinya, besarnya anggaran belanja pegawai dibandingkan dengan anggaran di setiap satuan kerja perangkat daerah (SKPD). “Selain itu, anggaran yang dapat dirasakan oleh masyarakat secara langsung masih sangat kecil jika dibandingkan dengan belanja pegawai. Karena dari Rp 372 miliar itu, yang bisa dirasakan secara langsung oleh masyarakat hanya Rp 16 miliar,” tegasnya. Hal senada dikatakan Sekretaris Fraksi GSB Megasari. Menurutnya, pada RAPBD 2010 terlihat anggaran pada satker sangat terbatas. “Begitu pun dengan program dan kegiatan yang belum terakomodasi. Antara lain, peningkatan mutu guru pada dinas pendidikan dan pemberian honor dokter spesialis pada RSUD Ahmad Yani. Wakil Ketua FMB Zaenuri mengatakan, pengurangan dana hibah untuk PNPM sebesar Rp 800 jutaharusdikajiulang.Sebab,PNPM bisa menjembatani kebutuhan riil masyarakat.(nas)

Komposisi APBD Metro 2010 Uraian 1. Pendapatan Daerah PAD Dana Perimbangan Lain-lain pendapatan 2. Belanja Daerah Belanja tak langsung Belanja langsung 3. Penerimaan Pembiayaan Pengeluaran pembiayaan 4. Surplus/Defisit

RAPBD 2010(Rp) 349.040.671.869 21.579.326.649 275.861.345.220 51.600.000.000 364.909.171.645 244.738.804.393 120.170.367.252 18.968.499.776 3.100.000.000 15.868.499.776

APBD 2010 (Rp) 355.640.671.869 25.179.326.649 275.861.345.220 52.600.000.000 372.771.171.645 243.873.804.393 128.897.367.252 20.230.499.776 3.100.000.000 17.130.499.776

Perubahan Target Pendapatan Belanja dan Penerimaan Pembiayaan Uraian Penambahan Target Pendapatan Pengurangan Hibah Panwas dan Pengamanan Pilkada Pengurangan Hibah (PNPM) Kegiatan Apeksi Pengurangan SILPA Jumlah

Sesudah Pembahasan (Rp) 6.600.000.000 200.000.000 800.000.000 200.000.000 1.262.000.000 9.062.000.000

GRAFIS: TRIBUN LAMPUNG/HERMAWAN

Bupati Stop Sumur Bor GUNUNG SUGIH, TRIBUN - Bupati Lamteng Mudiyanto Thoyib akhirnya mengeluarkan surat rekomendasi penghentian sementara pengoperasian sumur bor milik PT Great Giant Pineapple (GGP) yang belum berizin. Surat bernomor 540/307/D.5/II/2009 tanggal 29 Desember 2009 itu merupakan tindak lanjut surat DPRD Lamteng No 170/II/13/2009. Menurut Ketua Komisi C DPRD Lamteng Bambang Suryadi, Kamis (31/12), dalam suratnya, bupati melarangsementarapengoperasian sumur bor yang belum berizin. Namun, hal itu tidak berlaku bagi sumur bor yang digunakan untuk kepentingan sosial. “Penghentian operasional sumur bor yang belum berizin tersebut dilakukan sampai PT GGP memenuhi syarat sesuai peraturan berlaku,” jelasnya. Surat tersebut ditujukan kepada pimpinan perusahaan dan ditembuskan ke DPRD Lamteng, Inspektur Lamteng, Kadistamben LH, Kabag Hukum Setkab, dan Kasat Polisi Pamong Praja Lamteng. Bambang menegaskan, komisi C berencana melakukan sidak ke PT GGP untuk mengetahui apakah sumur bor tak berizin tersebut masih dioperasionalkan atau tidak.(leo)

TRIBUN LAMPUNG/EKA ACHMAD SHOLICHIN

DEMO SATONO - Sekitar 50 massa yang menamakan dirinya Aliansi Mahasiswa Pelajar (AMP) Lamtim berdemo di Mapolres Lamtim, Rabu (30/12). Mereka menuntut kelanjutan kasus dugaan korupsi sebesar Rp 119 miliar yang melibatkan Bupati Satono. Dana tersebut tersimpan di BPR Tripanca Setiadana.

Kriminalitas Meningkat 41% Sepanjang 2009 Terjadi 478 Kasus METRO, TRIBUN - Sepanjang tahun 2009, angka kriminalitas di yang terjadi di wilayah hukum Polresta Metro mencapai 478 kasus. Angka tersebut meningkat 41 persen dibandingkan kasus yang terjadi pada 2008, yang hanya 339 kasus. Menurut Wakapolresta Metro Kompol Oki Waskita mewakili Kapolresta AKBP Waris Agono, dari 478 kasus pada 2009 lalu, yang bisa ditangani sebanyak 312 kasus atau 65 persen. Hal ini menurun satu persen dari 2008 yang mencapai 66 persen dengan 264 kasus yang terselesaikan. “Memang ada peningkatan kriminalitas sebesar 41 persen dari tahun lalu dengan penurunan penyelesaian kasus sebesar satu persen,” ujarnya saat mengadakan jumpa pers di aula mapolresta setempat, Kamis (31/12). Ia mengatakan, dari kasus-kasus tersebut, yang paling menonjol adalah kasus curanmor dengan 116 kasus pada 2009. Kasus ini pun, menurutnya, meningkat tajam dibandingkan dengan tahun lalu yang hanya 92 kasus. “Hal inilah yang sebenar-

nya perlu diantisipasi oleh masyarakat Metro. Jangan sembarangan untuk meninggalkan kendaraannya tanpa memberikan kunci pengaman tambahan,” imbaunya. Untuk mengantisipasi berbagai hal yang berkaitan dengan kriminalitas, Oki menuturkan bahwa pihaknya telah membuat berbagai terobosan. Di antaranya, dengan menyiagakan pos-pos pengamanan di berbagai titik yang dianggap rawan kejahatan. “Selain itu, kami juga sudah pasangan CCTV (closed-circuit television) di empat titik, yakni simpang Tugu Pena, bunderan Banjarsari, simpang Kampus, dan 16 C,” jelasnya. Ia mengatakan, selain sebagai alat untuk memantau arus lalu lintas dan kegiatan masyarakat, empat titik CCTV yang dipasang itu juga sebagai pantauan aktivitas lain yang mencurigakan. “Belum lama ini kami juga sudah bentuk TCC dan call center serta SMS center. Jadi segala bentuk pengaduan mengenai kriminalitas bisa langsung kita tangani,” ungkapnya.

Perbandingan Kasus Kriminalitas 2008 dan 2009 Kasus Judi Narkoba Tipiring

2008 10 kasus 10 kasus (26 orang) -

Curanmor 92 kasus Curat, curas, dsb 339 kasus

2009 20 kasus 12 kasus (39 orang) 14 kasus

Ket Selesai Selesai

Miras 1.562 botol, tuak 450 liter 116 kasus 478 kasus Naik 41 persen

Perbandingan Lakalantas 2008 dan 2009 Kasus Lakalantas Meninggal dunia Luka Berat Luka Ringan Kerugian Materi

2008 51 kasus 14 orang 6 orang 42 orang Rp 34,8 juta

GRAFIS: TRIBUN LAMPUNG/HERMAWAN

cmyk

2009 73 kasus 19 orang 20 orang 75 orang Rp 66.350.000

Ket Naik 43 persen -

Selain antisipasi terhadap kriminalitas, Polresta Metro juga selama 2009 sudah menggalakkan berbagai sosialisasi kepada masyarakat, baik melalui forum rohani maupun police contact yang bekerja sama dengan empat radio swasta di kota ini. “Biasanya para perwira kita bergantian ikut siaran di radio Metropolis, SSB, Kartika, dan Ramayana,” terangnya. Berbagai hal tersebut di atas, kata dia, sebagai salah satu upaya korps baju cokelat untuk menyambut tahun baru 2010 yang diperkirakan permasalahannya akan lebih kompleks lagi.

“Berdasarkan hasil laporan para intel kami, kasus kejahatan di tahun 2010 diprediksi lebih meningkat lagi seiring makin kompleksnya kehidupan masyarakat,” ujarnya. Oki menegaskan, pada 2010 mendatang pihaknya akan memfokuskan antisipasi terhadap gejolak yang timbul pada pembangunan Metro Mega Mall yang hingga kini masih menjadi kontroversi. “Lalu ada masalah KLP, konflik panwas dengan KPU, pengamanan pilkada, masalah kenaikan upah minimum, dan perkara KTP ganda,” tegasnya.(nas)

Pelanggaran Disiplin Anggota WAKAPOLREST A Metro Kompol AKAPOLRESTA Oki Waskita mewakili Kapolresta AKBP Waris Agono mengungkapkan, selain fokus terhadap penanganan kriminalitas yang terjadi di masyarakat, pihaknya juga menilai disiplin anggota mereka setiap tahunnya. Pada 2008 lalu, Oki mencatat ada sebanyak 22 kasus pelanggaran disiplin yang dilakukan oleh 29 anggotanya. Sedangkan pada 2009, jumlah kasus pelanggaran masih sama,

yaitu 22 kasus, meski jumlah anggota yang melanggar menurun menjadi 26 orang. “Mereka ini rata-rata melanggar disiplin dengan tidak masuk dinas tanpa keterangan, kasus menelantarkan keluarga (KDRT), kasus narkoba, dan berbuat hal-hal yang merendahkan martabat Polri. Semuanya sudah kita tangani dengan menyelesaikannya dalam persidangan,” terang(nas) nya.(nas)

Lakalantas Naik 43 Persen POLREST A Metro selama tahun POLRESTA 2009 mencatat kasus kecelakaan lalu lintas (lakalantas) di kota ini sangat tinggi, yakni mencapai 73 kasus. Angka ini mengalami kenaikan dari tahun lalu yang hanya 51 kasus atau naik sebesar 43 persen. Menurut Wakapolresta Kompol Oki Waskita yang mewakili Kapolresta AKBP Waris Agono dalam jumpa pers, Kamis (31/12), dalam kasus lakalantas pada 2009, sedikitnya 19 orang

menjadi korban tewas, lalu 20 orang luka berat dan 75 orang luka ringan. “Sedangkan pada 2008, hanya ada 51 kasus lakalantas dengan 14 orang meninggal dunia, enam orang luka berat, dan 42 orang lainnya mengalami luka ringan,” jelasnya. Kemudian, kata dia, lakalantas juga mengakibatkan kerugian materi yang mencapai Rp 66.350.000. Sedangkan pada tahun 2008, kerugian (nas) materi hanya Rp 34,8 juta.(nas)


Issuu converts static files into: digital portfolios, online yearbooks, online catalogs, digital photo albums and more. Sign up and create your flipbook.