MINGGU KLIWON
24 JULI 2016
www.tribunjogja.com
likes: tribun jogja
follow us: @tribunjogja
17
@tribunjogja
LaQuena Rilis Album Matahari BAND yang ditinggal oleh frontman atau vokalis utama, biasanya eksistensi mereka sulit untuk bertahan lama. Beruntung bagi band rock asal Yogya, LaQuena yang meski pernah ditinggalkan seluruh personelnya beberapa tahun silam, namun band tersebut masih tetap eksis hingga kini. Bersama personel baru, Julia sang
DISKOGRAFI Singel Pacar Temanku -
Kompilasi Nescafe Aquarius Musikindo (2004) Yang Baru - Rawk Management (Indie) (Juni 2006) Berlari - Rawk Management (Indie) (Juni 2012) Singel Lawan - Rawk Management (Indie) ( Agustus 2013)
lady rocker tidak lantas menyerah. Setelah mengacak-ngacak skena musik independen lewat album `Berlari’ (2012), band ini merilis album ketiga berjudul `Matahari’. Di album yang bermaterikan 14 lagu ini, LaQuena juga berkolaborasi dengan beberapa musisi, di antaranya `Rawk People’ (Dory Soekamti), `Matahari’, `Musuh Manusia’ (Ahmad Fauzan/ The Aline), dan `Lemari Jiwa’ (Aji/ Down For Life), dan beberapa musisi lain pada gitar, keyboard, bass, dan synth. Berbeda dengan album-album sebelumnya,
pada departemen tata suara, album `Matahari’ lebih segar, dan penuh energi. Sebelum dirilis secara resmi, pada Desember tahun lalu LaQuena bekerja sama dengan Encore Music merilis video live performance lagu `Pacar Temanku’ (Cipt. Sandy Tanarius) dan `Matahari’. Lalu pada Maret lalu, LaQuena merilis video musik `Janji’ yang merupakan single pertama dari album ini. LaQuena dibentuk sejak 2003, dan langsung menggebrak dengan singel pertamanya `Pacar Temanku’ (2004), lagu tersebut menjadi bagian dari album kompilasi Nescafe Get Started (Aquarius Musikindo 2004). Album pertama yang diberi judul `Yang Baru’ (2006), kemudian menelurkan hit `Di Bawah Hujan’. Lagu ciptaan gitaris Endank Soekamti ini memuncaki chart indie radio pada waktu itu. Tahun 2012 LaQuena menjadi awal kebangkitan band ini setelah melalui episode gelap dalam kurun waktu lima tahun. Bersama formasi baru Julia Candra (Vokal & Gitar), Garry Mailangkay (Gitar), Agib Tanjung (Bass), dan Alvian Vinuria (Drum) mereka tetap bertahan hingg sekarang. “Saat-saat menyedihkan
buat saya adalah ketika harus mengalami pergantian personel. Rasanya seperti kehilangan anggota keluarga,” ujar Julia. Kini di saat semua personel sibuk dengan kegiatannya sendiri-sendiri, di saat orang mulai melupakan LaQuena, dan juga banyak generasi baru yang belum pernah mendengar nama band ini, Julia tetap memutuskan untuk terus berjalan di band ini. Menurut Garry, bermusik itu ialah berproses yang tak selalu mudah dimengerti. Menurutnya LaQuena ini band keras kepala. “Kita nggak peduli. Tetap aja maen, dan tentunya keluarin single, video, dan album,” tegasnya. Garry yang paling banyak menulis lagu untulk album ini mengaku bahwa beberapa lagu ditulis dari pengalaman pribadi, dan beberapa dari pengalaman teman dan orang terdekat. “Hampir seluruh lagu di album ini diciptakan untuk keluar dari kotak yang secara tidak sadar telah kami buat sendiri. Tidak mudah, tapi bukan mustahil. Berproses sekitar 2 tahun dalam semangat indie memang banyak rintangan yang dihadapi,” kata Garry. (rap)
GMHRPH #4 Akrabkan Seniman KALI keempat para pelaku kreatif di Yogyakarta menggelar GMHRPH (Gemah Ripah), sebuah event yang mempertemukan para musisi, seniman, dan orang-orang di balik industri kreatif lainnya. Bertempat di Vila Ngesti Laras, Rabu, (20/7) para peserta yang mengenakan kostum unik ini beraksi di atas catwalk. Pertunjukan band dibuka dengan penampilan TWT band, sebuah grup jam session band asal Jogja yang memainkan tembang-tembang top 40. Selanjutnya kolaborasi band-band indie yang memainkan tembang memorabilia Jogja seperti,
Endank Soekamti dan The Super SAS PEKAN ini Endank Soekamti meluncurkan `Terimakasih’, single terbaru mereka dari album Soekamti Day. Lagu ini memang sengaja ditujukan kepada siapa saja yang telah menemani perjalanan trio pop punk ini. Bulan lalu, jagad musik dikagetkan dengan keputusan sang drummer, Ari Soekamti yang menyatakan mengundurkan diri dari band. Dukungan para kamtis pun tak terbendung, contohnya lewat membanjirnya tagar #SaveAriSoekamti di media sosial. Secara resmi Endank Soekamti memang menyatakan bahwa mereka tak akan menggantikan posisi Ari Soekamti sebagai drummer, bahkan selalu membuka pintu jika suatu saat Ari kembali.
Lantas, untuk mengisi kekosongan posisi drummer, kini Endank Soekamti dibantu additional player yang dijuluki The Super SAS (Save Ari Soekamti). Tokoh di balik The Super SAS ini sebenarnya tak asing, karena ia adalah drummer pertama Endank Soekamti sebelum Ari Soekamti, dan pernah menggantikan posisi Ari saat berhalangan tampil di tahun 2007. Menurut Dory, alasan drummer pembantu ini tidak menggunakan nama aslinya ialah kesepakatan mereka bahwa Ari Soekamti tidak tergantikan. “Namun sambil menanti kembalinya Ari, Endank Soekamti tetap harus terus berkarya,” ujar gitaris dan vokalis Endank Soekamti ini. (rap)
Foto: IST/Riefky Ade Habibie
Seventeen, Shakey, Bre, Newdays, Stereovilla dan lainnnya. Kolaborasi ini pun melibatkan beberapa personel dari band-band tersebut. Sebagai penutup tampil Erix Soekamti memainkan tembang lawas milik Endank Soekamti. Semua yang datang sontak ikut bernyanyi, berdansa, bahkan banyak di antaranya yang sengaja naik ke atas panggung menemani Erix yang dibantu oleh Fendy dan Tony, keduanya pernah menjadi bagian Endank Soekamti pada formasi awal. Masih seperti tahun-tahun sebelumnya, pesta ditutup dengan pe-
nampilan orkes dangdut koplo pimpinan Hadi Soesanto. Yogyakarta memang kota yang banyak dihuni oleh orang-orang kreatif. Di event tahunan ini setidaknya lebih dari 100 orang yang terdiri dari musisi, MC kondang, event organizer, pegiat film, fotografer, manajer, kru band, sound man, wartawan musik, dan lainnya datang ke acara ini. GMHRPH memang sengaja digelar untuk menjalin silaturahmi, dan menambah keakraban para pelaku dunia seni dan hiburan tersebut. (rap)