Tribunjogja 22-01-2015

Page 7

CMYK

region timur 7

KAMIS LEGI 22 JANUARI 2015

Berkas Kasus Buku Ajar Lengkap Pekan Depan Dilimpahkan ke Kejari Klaten kemudian ke Pengadilan Tipikor Semarang KLATEN, TRIBUN - Kasus korupsi buku ajar tahun 2004 Kabupaten Klaten memasuki fase baru. Awal pekan depan, mantan Kadisdik Sidik Purnomo yang menyandang status tersangka, siap dilimpahkan ke Kejaksaan Negeri (Kejari) Klaten, untuk kemudian dihadapkan ke Pengadilan Tipikor, Semarang. Hal ini dikemukakan Kasat Reskrim Polres Klaten AKP Fachrul Sugiarto kepada awak media Rabu (21/ 1). Di ruangannya, ia membeberkan, berkas kasus tersebut telah lengkap (P-21). Sehingga dalam waktu dekat, akan segera dilimpahkan ke Kejari Klaten. “Alhamdulillah, untuk kasus buku ajar 2004, dengan tersangka tersebut (Sidik Purnomo, Red), sudah dinyatakan P-21. Rencananya, Insyaallah Senin depan akan dilimpahkan tersangka dan barang bukti kepada Kejari Klaten,” ujarnya. Ia menyebut, dalam upaya pelengkapan pemberkasan pihaknya telah memeriksa sebanyak 56 saksi dan 36 barang bukti. Ditanya mengenai alasan pengungkapan kasus yang sangat lama, Fachrul mengatakan perlu kehatihatian ekstra dalam mengumpulkan bukti. Hal itu terkait dengan pelengkapan berkas-berkas administrasi yang harus asli. “Untuk kasus tindak pidana korupsi (tipikor), kita

Alhamdulillah Alhamdulillah,, untuk kasus buku ajar 2004, dengan tersangka tersebut (Sidik Purnomo, Red), sudah din an P-2 1. R encanan dinyy atak atakan P-21 Rencanan encananyy a, Insyaallah Senin depan akan dilimpahkan tersangka dan barang bukti kepada Kejari Klaten AKP FACHRUL SUGIARTO Kasat Reskrim Polres Klaten harus mengumpulkan bukti-bukti yang berkait dengan birokrasi, yang membutuhkan materi bukti asli, bukan salinan. Selain itu, kasus ini juga telah ditangani oleh instasi yang berbeda-beda. Dari dulu ketika masa Polwil Surakarta, hingga polwil dilikuidasi dan dilimpahkan ke Polres Klaten di tahun 2010,” ungkapnya. Korupsi buku ajar sendiri terjadi pada 2004 silam. Kasus tersebut sempat menyeret Sidik Purnomo dan mantan Bupati almarhum Haryono. Namun hingga menjelang akhir 2014, kasus itu tak kunjung terungkap. Babak baru kemudian mengemuka, ketika Sidik Purnomo ditahan oleh Polres Klaten guna kepentingan penyidikan, pada akhir bulan November tahun 2014 lalu. Setelah hampir 11 tahun terombang-ambing, kasus itu pun memasuki akan segera fase peradilan, dengan terpenuhinya berkas pem-

buktian. Untuk melengkapi berkas, Sidik Purnomo harus menjalani dua kali masa penahanan, selama 40 hari Tersangka baru Kasat Reskrim menambahkan, dalam masa penyidikan Sidik Purnomo, pihaknya belum menetapkan tersangka-tersangka baru yang berkait kasus korupsi buku ajar. Namun demikian, dirinya mengaku tetap mendalami keterangan dari saksi dan bukti yang telah terperiksa. Terpisah, Kepala Seksi Pidana Khusus (Kasi Pidsus) Kejari Klaten Nurul Anwar, mengakui bahwa berkas kasus buku ajar telah lengkap alias P21. Kini dirinya tinggal menerima limpahan tersangka dan semua bukti dari Polres atau P22. “Kita tinggal menerima penyerahan tersangka berikut barang bukti. Selanjutnya, kita akan serahkan kepada pengadilan Tipikor di Semarang pada tanggal 26 atau 27, minggu depan,” tutur Anwar. (pdg)

TRIBUNJOGJA/PADHANG PRANOTO

SISA KEBAKARAN - Sejumlah petugas memungut sisa kebakaran di gudang penyimpanan arsip dan pakaian milik Wabup Klaten Sri Hartini di Dusun Jumenang, Desa Tloyo, Wonosari, Rabu (21/1).

Baju Mendiang Suami Wabup Ludes KLA TEN, TRIBUN - Api membakar gudang KLATEN, milik Wakil Bupati Klaten, Sri Hartini di lantai dua rumah pribadinya di Dusun Jumenang, Desa Tloyo, Kecamatan Wonosari, Rabu (21/1). Si Jago Merah melalap pakaian dan arsip-arsip milik almarhum sang suami, Haryanto. Beruntung, kejadian itu tidak meluas dan menyebabkan korban jiwa. Rentetan kejadian bermula pada sekitar pukul 06.00 pagi. Penghuni rumah, Andy Purnomo sempat mendengar suara dentuman dari lantai atas rumah tersebut. Namun hal tersebut tidak diindahkan. Sampai kemudian sekitar pukul 08.00, seorang warga sekitar mencium bau benda terbakar dan membangunkan seisi rumah. Adalah Sudar, yang mengetahui peristiwa tersebut. Ia mengaku membaui benda terbakar

dari sekitar rumah wakil bupati. Setelah itu, dirinya juga melihat asap mengepul dari lantai dua milik Sri Hartini. “Pertama saya mencurigai ada bau seperti karet terbakar. Ketika mendongak ke atas, ternyata ada asap mengepul dari lantai dua,” ujar Sudar yang tinggal dibelakang rumah wakil bupati. Setelahnya, ia berusaha menelpon Andy Purnomo, yang merupakan anak Sri Hartini. Namun rupanya teleponnya tidak kunjung diangkat oleh sang empunya. Ia lantas menggedor pintu depan rumah tersebut dan memberitahu seisi rumah. Benar saja, setelah pintu lantai dua dibuka, api sudah membesar. Kemudian penghuni rumah langsung menghubungi petugas kebakaran. Sembari menunggu pemadam

kebakaran, warga beserta pemilik rumah mengevakuasi barang-barang yang masih bisa diselamatkan. Petugas pemadam kebakaran yang datang berhasil melokalisir api agar tidak menyebar. Si Jago Merah dapat dipadamkan dengan mengerahkan 13 petugas, dua mobil damkar dan sebuah mobil tanki. Api sendiri akhirnya dijinakkan pada pukul 10.00. Wakil Bupati Sri Hartini yang datang ke rumahnya mengaku tidak berada di tempat ketika kebakaran terjadi. Diberitahu oleh sang anak, ia tiba ketika api sudah dipadamkan petugas. Komandan regu damkar Gatot Widianta menyampaikan, kebakaran diduga akibat korsleting listrik. Menurut kalkulasinya, kerugian yang diderita sekitar Rp21,6 juta. (pdg)

Bantaran Sungai Woro Terancam Bencana

Dodit Mulyanto TWITTER

Kondisi Comic Dodit Mulyanto Membaik SOLO, TRIBUN - Kondisi Stand Up Comedian (Comic), Dodit Mulyanto berangsur membaik, meskipun masih berada di Rumah Sakit Kasih Ibu, Solo, Rabu (21/1). Kakak kandung Dodit, Kristi Indatning menuturkan kalau komedian alumnus program acara Stand Up Comedi Indonesia (SUCI) 4 di Kompas TV ini kondisinya lebih baik dari hari-hari sebelumnya. “Kemarin masih terasa sesak napas, tetapi kini sudah tidak lagi dan sudah membaik,” ujar Kristi kepada Tribun Jateng (Tribun Network), Rabu (21/1). Comic berusia 29 tahun jatuh sakit pada hari Jumat (16/1) lalu, saat berada di hotel seusai berlatih untuk pementasannya di Solo pada hari Sabtu (17/1). Dodit menderita penyakit jantung coroner dan dibawa ke ruang ICU sebelum akhirnya dipindahkan ke ruang rawat inap pada hari Selasa (20/1) lalu. “Sakitnya karena kebanyakan

kopi dan rokok serta kecapekan karena banyaknya aktivitas. Jadi, biar di rawat inap dahulu di sini untuk beristirahat dan mengembalikan kebugaran tubuhnya,” tandas Kristi. Minta Timlo Bahkan menurut Kristi, kondisi comic asal Blitar ini sudah mulai meningkat. Beberapa kali, Dodit bahkan meminta makan-makanan kesukaannya untuk dimakan di kamar rawat inap di Rumah Sakit. “Makannya sudah mulai banyak. Bahkan tadi dia (Dodit) meminta dibawakan Timlo untuk dimakan dan lalu dibawakan rekannya,” tutur Kristi. Namun Kristi membatasi makanan yang akan dikonsumi adiknya. Hal ini lantaran Dodit dilarang dokter mengonsumsi makanan yang berlemak dan bersantan. “Kalau makanan yang berlemak dan bersantan tidak boleh. Jadi, saat dia request untuk makan tengkleng, saya larang dulu,” sambung Kristi. (tribunjateng/har)

KLATEN, TRIBUN - BPBD Klaten mendesak penanganan sistematis dalam upaya penanggulangan musibah banjir yang selalu berulang di Kabupaten Bersinar tersebut. Hal itu dapat dilakukan dengan kerja sama antara dinas PU, DPRD dan segenap pemerintah kecamatan, desa serta relawan. Menurut Kepala Pelaksana Harian (Kalakhar) BPBD Klaten Sri Winoto, penanganan banjir tidak bisa bersifat parsial. Hal itu didasari hasil susur sungai Woro dan Dengkeng oleh

SAR Klaten, terungkap banyak kerusakan di aliran sungai tersebut. “Setelah dilakukan susur Sungai Woro dan Dengkeng, sejauh kurang lebih 50,9 kilometer, terdapat temuan-temuan terhadap ancaman bencana di sekitar bantaran sungai,” ujarnya, Rabu (21/1). Menurutnya, ancaman yang begitu tinggi berupa tingginya sedimentasi, ataupun penggerusan tanggul yang mengakibatkan bahaya banjir. Namun demikian, selama ini pihaknya

baru bisa memperbaiki permasalahan tersebut dengan penanganan yang bersifat sementara, yakni perbaikan talud menggunakan karung plastik, beronjong dan lain sebagainya. “Dengan kompleksnya persoalan di sepanjang bantaran Sungai Woro dan Dengkeng, kami rasa itu perlu menjadi PR bagi kita semua,” ungkapnya. Winoto mengungkapkan, ke depan akan terus melakukan pemantauan terhadap bantaran sungai. Hal itu akan dijadikan ba-

han sebagai, informasi bagi eksekutif dan legislatif. Ia juga mendesak perbaikan bantaran sungai secara permanen. Hal itu menurutnya bisa dilakukan oleh Dinas PU melalui Bidang Sumberdaya Air (SDA). Hal itu juga dipertegas oleh anggota komisi III DPRD Klaten Sunarto. Menurutnya perlu ada regulasi yang jelas mengenai bantaran sungai. Karena selama ini permasalahan banyak terdapat di areal tersebut. Menjawab hal itu Kabid SDA Harjaka mengatakan,

akan segera mengajukan dana perbaikan kepada pemerintah pusat. Namun demikian, ia juga meminta informasi tambahan mengenai keadaan bantaran sungai. “Dari data yang kami miliki kami akan mengajukan dana senilai Rp13 miliar. Akan tetapi jumlah bisa bertambah, mengingat kami juga memerlukan data dari BPBD guna normalisasi sungai. Menurut hitungan kami, dana untuk hal itu bisa mencapai triliyunan rupiah,” tuturnya. (pdg)


Turn static files into dynamic content formats.

Create a flipbook
Issuu converts static files into: digital portfolios, online yearbooks, online catalogs, digital photo albums and more. Sign up and create your flipbook.
Tribunjogja 22-01-2015 by tribun jogja - Issuu