Tribunjogja 07-01-2016

Page 11

tribun buffer 11

KAMIS LEGI 7 JANUARI 2016

TRIBUN JOGJA /UFI/KUR/MRF

MANGAYUBAGYO - Kemeriahan dalam menyambut Jumenengan Ndalem KGPAA Paku Alam X tak hanya tampak di sekitar Puro Pakualaman yang dihiasi dengan penjor janur dan puluhan karangan bunga ucapan selamat. Spanduk dan informasi terkait jumenengan ini juga terpampang di beberapa sudut di Kota Yogyakarta, Rabu (6/1).

Kubu Angling Takkan Mengganggu l Gelar Jumpa Pers Unjuk Sikap Jelang Jumeneng Dalem PA X YOGYA, TRIBUN ‑ Pihak KPH Anglingkusumo yang diwakili oleh KPH Wiro‑ yudho dan beberapa rekan‑ nya mengadakan konferen‑ si pers atas penolakannya terhadap penobatan KBPH Suryodilogo sebagai Paku Alam X, Rabu (6/1) siang. Secara tegas dan keras pihaknya menolak jume‑ nengan tersebut. Pasalnya, KPH Ambarkusumo yang merupakan ayahanda dari KBPH Suryodilogo, juga tidak diakui oleh pihaknya sebagai Paku Alam IX. Secara otomatis pihaknya juga tidak akan mengakui keturunan KPH Ambarkusumo, yang memiliki nama kecil RM Wijoseno Hario Bimo ter‑ sebut sebagai Paku Alam X karena mereka mengklaim memiliki raja sendiri yaitu KGPAA Paku Alam IX al‑Haj ‑ Anglingkusumo. Selama ini, pihaknya mengaku tidak bisa ber‑ suara terlalu keras demi menjaga nama baik kelu‑ arga. Namun, menurutnya dengan kesalahan berulang kali yang telah dilakukan pihak KPH Ambarkusumo maka pada jumenengan kali inilah akan dilakukan tindakan.

TRIBUN JOGJA / USMAN

MENOLAK - Pihak KPH Anglingkusumo, diwakili KPH Wiroyudho (pegang mik) dalam konferensi pers Rabu (6/1) siang di Crystal Lotus Hotel. Menantu KPH Ang‑ lingkusumo yang saat itu juga didampingi oleh kuasa hukumnya, Wilmar Sitorus menyatakan akan melaku‑ kan gugatan secara perdata maupun pidana tentang semua hal yang dirasa janggal.

Ageman Dalem Solo serta Jarik dengan batik motif Sido Mulyo yang ber‑ asal dari Surakarta. Kalau sekarang, PA X menggunakan Blangkon gaya Yogya dan juga Jarik Parang Ceplok khas Tuba Urip. Namun walaupun bergaya Yogya, ageman ter‑ sebut dipesan dari Pengrajin di Surakarta,” tuturnya ketika ditemui Tribun Jogja di Puro Pakualaman. Tak lepas dari buku Jumeneng Dalem Kanjeng Gusti Pangeran Adipati Arya Paku Alam X “Pengemban Kebuda‑ yaan” yang ada di tangannya, Sudibyo memberikan informasi terkait Ageman Dalem, atau busana serta kelengkapan lain yang dipakai dalam acara sakral tersebut. Ageman Dalem terdiri dari blangkon, ageman blenggen,

karset, bros, sabuk boro, keris kanjeng kyai bontit, jarik, selop, dan kemungkinan PA X akan mengenakan cincin. “Berarti tercatat sejarah, jika PA X merupakan Paku Alam kedua yang dilantik di Puro Pakualaman,” tutur pria yang kesehariannya berada di bagian Pawiyatan (Pendidik‑ an) Puro Pakualaman tersebut. Sudibyo menambahkan, jika nantinya Paku Alam X akan berganti kostum pada saat Kirab Ageng Jumeneng Dalem Paku Alam X. Tak lagi menggunakan Jarik, namun mengenakan celana yang dipadukan dengan kaos kaki serta sepatu. “Kalau penutup kepala kami sediakan dua, Blangkon dan Songkok. Terserah beliau mau memilih yang mana,”

Polresta Siap jumeneng tersebut. Guna memaksimalkan pengamanan, petugas juga akan melakukan pemerik‑ saan menggunakan metal detektor. Pemeriksaan diberlakukan terhadap setiap orang yang akan masuk ke Puro Pakua‑ laman, termasuk tamu undangan. “Pintu masuk semen‑ tara hanya satu pintu, tapi nanti melihat kebutuhan dan koordinasi dengan panitia,” tambah Kompol Sigit. Sementara itu, guna memperlancar gelaran Ju‑ menegan Paku Alam, akan dilakukan penutupan jalan di sejumlah ruas ja‑ lan yang berada di sekitar Puro Pakualaman. Kasat Lantas Polresta Yogya‑

karta, Kompol Sugiyanta menerangkan penutupan akan dilakukan sebelum dilaksanakan Kirab Ageng Jumenengan Paku Alam X, pada pukul 14.00 hing‑ ga pukul 17.00. Kirab Jumenengan akan melalui rute, Puro Pakualaman ‑ Jalan Sultan Agung ‑ Jalan Gajah Mada ‑ Jalan Bausasran ‑ Jalan Gayam ‑ Jalan Cendana ‑ Jalan Kusumanegara ‑ Ja‑ lan Sultan Agung ‑ kemba‑ li ke Puro Pakualaman. “Persimpangan yang dilalui jalan‑jalan itu akan dilakukan penutupan. Arus lalu lintas akan kami alihkan ke jalan yang berada disekitarnya dan bersifat kondisional,” jelas Kompol Sugiyanta. Selain itu, saat prosesi

Pastikan Prosesi

Oleh karenanya, Kapol‑ resta berserta jajarannya juga berusaha melakukan pengkondisian terhadap situ‑ asi tersebut. Hal itu dilakukan demi terciptanya situasi kon‑ disi keamanan serta kelan‑ caran peristiwa bersejarah, dan wilayah kota Yogyakarta pada umumnya. Disisi lain sebagai ma‑ nusia biasa, demi memaksi‑ malkan dalam menkoordinasi pengamanan kesehatan menjadi halnyang selalu diperhatikannya. Setelah

beberapa pekan fokus dalam operasi lilin serta pengaman‑ an Wakil Presiden saat tahun baru lalu, saat ini Kapolresta harus mengkoordinasi kea‑ manan peristiwa bersejarah. Pintar dalam memana‑ jemen waktu menjadi solusi bagi dirinya. Istirahat cukup serta olahraga dikala seng‑ gang untuk menjaga stamina saat bertugas sering dilaku‑ kan oleh Kapolresta yang berasal dari Semarang ini. “Bisa memanajemen wak‑ tu untuk melaksanakan tugas

“Kami akan gugat secara perdata dan pidana semua hal yang janggal, bukan hanya satu hal tapi banyak hal dan kami tidak bisa menyebutkannya kare‑ na itu adalah domain dari isi gugatan yang akan kami layangkan,” ujar KPH. Sambungan Hal 1 terangnya. Kirab Ageng Jumeneng Dalem Paku Alam X dilak‑ sanakan pukul 14.00. Total peserta yang akan memeriah‑ kan kirab tersebut adalah 438 orang. Urutannya adalah Mobil Voorijder, Mobil Pemadam, Mobil Voorijder, Marching Band, Paskibraka, Barisan Klebet Pakualaman, Mobil back up (Satwa), Pasukan Ga‑ jah, Manggala Yudha, Prajurit Lombok Abang, Kereta Kyai Manik Kumala (KGPAA Paku alam X), Ajudan Dalem, Kereta Ampilan, Kereta Kyai Rara Ku‑ menyar, Kereta Kyai Brajanala, Kereta Kyai Manik Braja, Lurah Prajurit, Prajurit Plangkir, Pra‑ jurit Kavaleri (Berkuda), Mobil Medis, Penutup. (kur) Sambungan Hal 1

Jumenengan petugas juga akan melakukan penutup‑ an jalan di sekitaran Puro Pakualaman. Penutupan dilakukan dari pukul 07.00 hingga pukul 12.00. Penutupan dilakukan di perempatan Pasar Sentul, persimpangan bekas Bioskop Permata, pertigaan Bintaran tengah depan Museum Sudirman, perempatan Jalan Masjid, pertigaan Jalan Harjo‑ winatan, pertigaan Jalan Harjono dan Pertigaan Jalan Jayengprawiran. “Bagi masyarakat yang akan melintas di kawasan tersebut untuk menyesuai‑ kan. Harapannya pelaksa‑ naan prosesi Jumenengan dan kirab ageng ini bisa berjalan dengan lancar,” ujarnya. (akb) Sambungan Hal 1 secara baik dan benar serta maksimal. Antara hak dan kewajiban harus seimbang, tapi untuk kewajiban kami sebagai anggota Polri, insan Bhayangkara ya kami harus utamakan itu,” ujarnya. Kapolresta berharap dalam kegiatan Jumeneng‑ an ini masyarakat dapat mendukung secara penuh dan meramaikan. Selain itu masyarakat juga diharapkan dapat ikut membatu menga‑ mankan peristiwa bersejarah ini. (akb)

Wiroyudho. Walaupun pihaknya menolak jumenengan PA X tersebut KPH. Wiroyud‑ ho mengaku tidak akan melakukan ancaman dalam acara seremonial yang akan dilangsungkan Kamis (7/1). Pengamanan yang

terlalu ketat di lingkungan tempat dilangsungkannya acara penobatan dirasa oleh pihaknya sangat berlebih‑ an. “Tidak usah parno. Kami bukan preman, kami akan melakukan tindakan yang elegan sesuai hukum dan norma yang berlaku,” ucap KPH. Wiroyudho. Namun, KPH Wiroyud‑ ho juga menyatakan bahwa pihaknya tidak akan mela‑ rang jika ada dari pihak ke‑ luarganya yang akan hadir dalam upacara penobatan Paku Alam X. “Contohnya seperti KGPH Widjojoku‑ sumo jika akan mewakili kami silahkan. Tapi dengan kehadiran keluarga kami bukan berarti merupakan dukungan kami terhadap jumenengan,” tambahnya. Intinya pada pertemuan dengan para pewarta terse‑ but, kubu KPH Anglingku‑ sumo tidak mengakui dan menentukan sikap menolak atas jumenengan tersebut. “Terserah mau mengun‑ dang raja senusantara, presiden, itu belum tentu keabsahannya sebagai Paku Alam,” ucap penekanan KPH. Wiroyudho. (una/ mrf)

Sudah Sesuai Paugeran PENGHAGENG Urusan Pambudaya Puro Pakualaman, KPH Kusumo Parasto mengaku tak mempermasalahkan penolak‑ an yang dilakukan keluarga Anglingkusumo atas jumeneng dalem yang dilakukan KBPH Prabu Suryodilogo sebagai KG‑ PAA Paku Alam X. Bahkan pihaknya mempersilakan keluarga Anglingkusumo jika ingin menggugat. Dia menambahkan, penobatan KBPH Prabu Suryodilogo sebagai KGPAA Paku Alam X sudah sesuai dengan paugeran yang ada. Sebab jika dirunut dari silsilah, dia merupakan anak lelaki pertama dari KGPAA Paku Alam IX. Pun Kusumo Parasto menyebut dalam menentukan pangeran pati maupun merunut hubungan darah dan silsilah, pihaknya menggunakan pratondo asal. “Pratondo asal ini untuk menentukan hubungan darah dan silsilah yang jelas. Suryodilogo kan sudah dinobatkan jadi pangeran pati. Kerabat dan masyarakat tidak mempermasa‑ lahkan,” ucap Kusumo Parasto. Pun saat RM Ambarkusumo diangkat menjadi pangeran pati dan kemudian dinobatkan sebagai KGPAA Paku Alam IX, menurutnya juga berasal dari pratondo asal. Saat itu KGPAA Paku Alam VIII tak meninggalkan surat wasiat terkait pemberi‑ an tahta, dan kedua istrinya tak ada yang dijadikan permaisuri. “Tapi bisa dilihat. Ada tanda sebelum Ambarkusumo diangkat menjadi pangeran pati, dia diminta pulang ke Jakarta. Pratondo asalnya saat dinobatkan, keluarga inti, internal dan masyarakat menyetujui,” kata dia. Kusumo Parasto mengatakan, pihaknya akan menang‑ gapi secara positif terkait penolakan yang dilakukan keluarga Anglingkusumo. Dalam artian, penolakan itu akan dibuat pihaknya agar hati‑hati dalam bertindak dan tidak merugikan siapapun. “Kalau begini kan jadi ada kontrol, Paku Alam X harus berjalan dengan hati‑hati. Jadi nggak apa‑apa ada penolakan,” tukas Kusumo Parasto. (mrf)

Kembalikan Ciri nikah dengan puteri dari Raja Keraton Solo, Pakubuwono X. Sehingga disadari atau tidak, ciri khas Puro Paku‑ alaman berciri khas yang condong pada Keraton Solo. “Paku Alam VIII otoma‑ tis juga condong berciri khas Keraton Solo. Ibunya kan anak dari Raja Keraton Solo. Kecenderungannya tetap ke Keraton Solo, otomatis,” jelas Kusumo Parasto saat ditemui di Puro Pakualaman, Rabu (6/1). Sementara untuk KG‑ PAA Paku Alam IX, diaku‑ inya berciri khas yang lebih condong ke Keraton Yog‑ yakarta. Menurut Kusumo Parasto, hal itu dikarenakan KGPAA Paku Alam IX me‑ rupakan pangeran pati atau putera mahkota yang dijumenengkan atau dinobatkan pasca kemerdekaan. Pun di masanya, KGPAA Paku Alam IX berkantor bersama Raja Keraton Yogyakarta di Kompleks Kepatihan. “Tapi sebenarnya ke ke‑ dua belah pihak, kami tetap berkomunikasi baik. Paku Alam I kan berasal dari istri selir Hamengku Buwono I. Kalau Keraton Solo, Ham‑ engku Buwono juga berasal dari Solo. Semua ada hu‑ bungannya,” sambung dia. Kusumo Parasto me‑ nambahkan, KBPH Prabu

Suryodilogo yang dinobat‑ kan sebagai KGPAA Paku Alam X akan menggunakan ciri khas Puro Pakualaman sendiri. Tak condong kema‑ na pun. Hal ini dilakukan guna mengembalikan ciri khas Puro Pakualaman yang dahulu diterapkan oleh KG‑ PAA Paku Alam I hingga KGPAA Paku Alam VI. “Tapi selama ini ciri khas yang dimaksud condong ini dari segi pakaian, khu‑ susnya. Nanti yang ingin dikembalikan Paku Alam X yaitu budayanya juga,” tegasnya. Kerabat Puro Pakua‑ laman, KRMT Indro “Kim‑ pling” Suseno mengatakan, perubahan ciri khas dari Puro Pakualaman lebih pada aksesori yang dikenakan rajanya. Pun hal itu bermula saat KGPAA Paku Alam VII memiliki istri dari Keraton Solo. Diakuinya juga, KG‑ PAA Paku Alam X akan me‑ ngembalikan ciri khas yang dimiliki Puro Pakualaman itu sendiri. “Kita itu punya ciri khas sendiri. Contohnya blang‑ kon, wayang Pakualaman yang memakai keris. KG‑ PAA Paku Alam X akan kembali menggunakan ciri khas Puro (Pakualaman) sen‑ diri,” jelas Kimpling, sapaan akrabnya.

Panitia Ancam media, kalau wartawannya banyak. Kisaran ratusan. Kita tidak bisa memastikan kalau jumlahwartawannyaberapa,” ucap Agus saat ditemui di Me‑ dia Center Puro Pakualaman, Rabu (6/1). Dia mencontohkan, salah satu televisi milik pemerintah meminta id card untuk war‑ tawannya sebanyak 22 buah. Pun salah satu televisi swasta jugamemintaidcardsebanyak 10 buah untuk dapat meliput. Belum untuk media lainnya, baikmediacetakmaupunelek‑ tronik yang biasanya meminta id card yang jumlahnya lebih dari satu. Untuk prosedur menda‑ patkan id card, lanjut Agus, se‑ belumnya perusahaan media

diminta untuk mengirimkan surat permohonan peliputan ke pihaknya. Setelah itu, tim dari Media Center menyeleksi terkait media yang diberi izin untuk meliput. Pun Media Center juga memberikan id card kepada wartawan yang hadirpadapressconferenceyang digelar pada Senin (4/1) lalu. “Selain itu kami tidak me‑ nerima.Kalaubesokwartawan datang tanpa id card, nggak boleh masuk. Ngeliput dari luar. Ini aja yang nelfon mau ngeliput hampir 90 media, tapi nggak kita follow up. Kasihan teman‑teman yang daftar du‑ luan,” jelas dia. Agus pun mengungkap‑ kan, pihaknya telah membuat aturan ketat terkait peliputan

Sambungan Hal 1

Pengemban Kebuda‑ yaan Menurutnya, hal itu se‑ suai dengan moto Jumeneng Dalem KGPAA Paku Alam X yakni pengemban kebu‑ dayaan. Pun moto tersebut sudah diterapkan dengan mengubah logo Puro Paku‑ alaman yang memiliki sayap lima, sesuai dengan aturan di awal. Sebelumnya pada saat kepemimpinan KGPAA Paku Alam VIII, sayap terse‑ but sempat diubah menjadi delapan. Adik KBPH Prabu Su‑ ryodilogo, BPH Haryo Seno menambahkan, kereta Kyai Jaladara yang baru selesai dibuatnya dimaksudkan un‑ tuk digunakan KGPAA Paku Alam X saat menghadiri undangan resmi dari Kera‑ ton Yogyakarta. Hal ini juga untuk mengembalikan ciri khas dari Puro Pakualaman. “Karena kalau pakai mo‑ bil kan aneh. Kita ingin me‑ ngembalikan seperti dulu, Paku Alam ketika diundang ke acara resmi Keraton Yog‑ yakarta akan menggunakan kereta Kyai Jaladara yang ditarik enam ekor kuda,” pungkas dia. Megawati Ketua IV Panitia Jume‑ neng Dalem, Widihasto Wasana mengatakan, man‑ tan Presiden RI Megawati

Soekarno Putri memastikan akan hadir dalam penobatan KBPH Paku Alam di Puro Pakualaman. Sehingga kursi tamu ditata ulang pihaknya. “Bu Megawati hadir ber­ sama rombongan kecil. Se‑ hingga sekarang kursi tamu sedang di tata ulang,” ung‑ kap Hasto, sapaan akrabnya saat ditemui di Kom­pleks Kepatihan. Dia menambahkan, raja nusantara yang dipasti‑ kan akan hadir yakni raja dari Cirebon, Kasepuhan, Keprabon, Kanoman dan Mangkunegoro. Sementara Raja Keraton Surakarta, Paku Buwono XIII pamit lantaran sakit sehingga mengutus Pageran Puger. “Selain itu akan ada Ke‑ dubes Belanda dan Tunisia, sembilan Konsulat Kehor‑ matan, dan banyak lainnya. Total 1.500 tamu. Mohon doa restunya,” ujar dia. Komandan Korem (Dan‑ rem) 072/Pamungkas, Brig‑ jend TNI Stephanus Tri M menuturkan, Presiden RI Joko Widodo yang dijad‑ walkan akan mengikuti Ju‑ meneng Dalem KBPH Prabu Suryodilogo. Pun menurut informasi yang diterimanya, beberapa menteri juga batal hadir. (mrf) Sambungan Hal 1

wartawanmelaluipembedaan warna id card. Jika berwarna merah, wartawan tersebut ha‑ nya boleh meliput dari Media Center setempat. Sementara jika berwarna hijau, wartawan itu diperkenankan meliput di sampinglokasijumenengdalem. Akses khusus Seperti diketahui, id card berwarnahijaudiperuntukkan untuk videografer maupun fotografer. Sementara id card berwarna merah diperuntuk‑ kan untuk wartawan media cetak maupun online. Agus menjelaskanjikaterdapatwar‑ tawanyangmelanggaraturan, pihaknyaakanmemberisanksi tegas. “ID Card‑nya akan kami minta dan kami suruh untuk

keluar Puro. Baik pemegang ID card hijau yang keluar dari area yang ditetapkan, atau pemegangIDcardmerahyang masuk ke area hijau. Bahkan kalau Presiden atau menteri bawa wartawan, kami akan tegas tidak memperbolehkan masuk ke Puro,” ujarnya. Penghageng Urusan Pam­ budaya Puro Pakualaman, KPH Kusumo Parasto me‑ ngatakan, tingginya minat me‑ dia untuk meliput Jumeneng Dalem dianggapnya sebagai representasianimomasyarakat. Oleh karenanya hal itu akan pihaknya gunakan sebagai cambuk untuk membuat Puro Pakualamanlebihmemberikan manfaat kepada masyarakat. (m reza firmansyah)


Turn static files into dynamic content formats.

Create a flipbook
Issuu converts static files into: digital portfolios, online yearbooks, online catalogs, digital photo albums and more. Sign up and create your flipbook.