Edisi 3341 Tahun X

Page 13

Super Ball Selasa, 23 Juni 2009

Halaman Halaman 17 13

7 Menit 3 Gol IT ALIA 0 ITALIA

VS

3 BRASIL

Sejarah tercipta. Brasil untuk kali pertama membobol tiga kali gawang Italia hanya dalam tempo tujuh menit. Proses gol pertama Luis Fabiano di menit 37 (1 & 2). Gol kedua Fabiano menit 42 setelah mengecoh Buffon (3). Bunuh diri Andrea Dossena menit 44 (4).

1

2

DEPAN KAMERA - Selebrasi pemain Brasil, Robinho, dengan bergaya di depan kamera bersama Kaka, Andre Santos, dan Luis Fabiano setelah bek Italia Andrea Dossena melakukan gol bunuh diri di Stadion Loftus Versfeld, Pretoria, Afsel, Senion (22/6).

3

Rapor Pemain: IT ALIA ITALIA Buf fon 5: Melakukan tiga kali Buffon penyelamatan saat posisi masih 0-0. Namun tak mampu melakukan apa-apa saat tiga gol bersarang ke gawangnya. Zambrotta 3.5: Penampilan yang buruk dan perlu diper tanyakan. Cannavaro 4: Mengawali dengan bagus menggagalkan Kaka dengan tekel, tapi dia kecolongan Luis Fabiano saat kebobolan per tama. Chiellini 3.5: Sangat mengkhawatirkan, inilah turnamen terburuk yang diikutinya. Dossena 3.5: Membuat kesalahan fatal saat menghalau bola dari Robinho hingga memasukkan bola ke gawangnya. Montolivo 3.5: Seperti kehilangan gairah bermain di lapangan tengah. Pirlo 6: Menampilkan per forma yang bersih selama ikut serta di turnamen ini. Tapi apa yang bisa dilakukan Pirlo saat rekannya yang lain menurun? De Rossi 4: Tampil sangat buruk, melakukan kesalahan tekel saat Brasil mencetak gol kedua. Camoranesi 6.5: Gelandang Italia yang terbaik, melakukan banyak peluang dan menyerang dengan sangat luar biasa. Iaquinta 4: Tidak menger ti perpindahan taktik dan pergerakan rekan lain. Toni 3: Lippi harus segera menggantinya, Toni terlihat sudah habis. Pengganti: Rossi 6 (38' Iaquinta): Cukup lumayan, melakukan percobaan tendangan keras yang berhasil ditepis Julio Cesar Pepe 6.5 (45' Montolivo): Menciptakan dua situasi yang berpeluang mencetak gol. Gilar dino 5.5 (56' TToni): oni): Gilardino Lebih bagus daripada Toni.

4 PEMBANTAIN terjadi di Stadion Loftus Versfeld, Pretoria, Afrika Selatan, Senin (22/6). Tim Samba Brasil menghajar juara dunia Italia dengan skor telak 3-0 pada laga terakhir babak penyisihan Grup B Piala Konfederasi. Hasil ini sedikit mengejutkan. Awalnya duel dua raksasa sepakbola dunia diyakini berlangsung ketat seperti pertemuan mereka sebelumnya. Namun nyatanya, Italia hanya mampu meladeni permainan Brasil sekitar 20 menit dengan satu peluang dari tendangan Mauro Camoranesi. Selanjutnya pertandingan menjadi milik Selecao hingga akhirnya tercipta dua gol dari kaki Luis Fabiano menit 37 dan 42, serta bunuh diri bek Italia Andrea Dossena menit 44. Ini merupakan kebobolan tiga gol pertama Timnas Italia sebelum babak kedua berlangsung sejak tahun 1957. Kekalahan ini sekaligus melempar Italia dari Piala Konfederasi. Sementara Brasil menjadi penguasa penuh Grup B dengan menjadi juara grup hasil dari tiga kali kemenangan. Tim Samba berhak melaju ke babak semifinal dan ditantang tim tuan rumah, Afrika Selatan, yang menjadi runner up Grup A. “Saya sangat gembira karena anakanak tampil brilian. Tapi pekerjaan ini

Simone Pepe untuk mengganti Luca Toni dan Ricardo Montolivo. Sebelumnya Giuseppe Rossi masuk menggantikan Vincenzo Iaquinta. Italia mulai menemukan permainan. Rossi memiliki peluang untuk memperkecil ketertinggalan, namun tendangan jarak jauh gelandang AS Roma ini masih bisa dimentahkan kiper Julio Cesar. Brasil kembali mengancam gawang Buffon, namun beberapa kali peluang emas tidak menghasilkan gol keempat dan kemenangan Brasil atas Italia 3-0 ini bertahan hingga peluit panjang dibunyikan wasit. “Hasil 3-0 merupakan sesuatu yang sangat mengejutkan bagi saya, namun hasil pertandingan ini menunjukkan laga yang luar biasa,” kata Kaka dilansir Goal. Sementara Cannavaro mengungkapkan rasa malunya atas hasil buruk dan kegagalan Italia di ajang pemanasan Piala Dunia ini. Bagi Canna, kekalahan ini melukai hatinya karena sangat menyakitkan. “Kami sangat kecewa dan akan kembali ke Italia dengan hanya satu menang serta dua kekalahan. Realita ini benar-benar menyakitkan,” kata Cannavaro dilansir Reuters. (Persda Network/cen)

Rapor Pemain: BRASIL Julio Cesar 6: Tampail sangat alami hingga menit ke 70. Maicon 8.5: Tampil ngotot dengan tenaga kuat. Dia memberikan assist gol per tama kepada Fabiano. Lucio 7: Malam yang mudah baginya, berkali-kali menangani Toni dengan sempurna. Juan 6: Tampil cukup disiplin. A Santos 6.5: Lumayan menjanjikan dan disiplin tapi hampir salah menghadapi Pepe di 20 menit terakhir. Gilber to Silva 7: Selalu membuka ruang dan mampu bersaing dengan Camoranesi. Felipe Melo 8: Sangat menguasai lini tengah dan mendominasi. Ramires 6.5: Hanya kalah di satu dua sentuhan. Kaka 7: Bermain di posisi penyerang ketiga, dua assistnya sangat luar biasa. Luis Fabiano 8: Kreatif dan mencetak dua gol hebat. Robinho 8: Italia tidak tahu bagaimana caranya menghentikan Robinho. Pegerakannya tak terprediksi. Pengganti: Luisao 7 (23' Juan): Menggantikan Juan, dan tampil solid. Kleberson 4 (84' Gilber to): Cukup membantu menjaga kemenangan

Fabiano: Man of the match

Ulasan Lippi

Buffon Salahkan Cannavaro

Mohon Maaf KAMI mohon maaf atas kegagalan ini. Sebagai pelatih, saya tidak mau para pemain terus menerus disalahkan atas kegagalan ini. Jujur, saya tidak bisa terlalu memaksa, mereka sangat muda dan masih harus belajar banyak untuk bisa memenangkan laga seperti ini. Saya tahu Brasil adalah tim yang sangat kuat, apalagi dengan kondisi fisik yang kurang maksimal kami merasa sangat kesulitan. Dua faktor itulah yang menyebabkan kami tidak mampu mengimbangi permainan mereka. Berilah kami kesempatan untuk memperbaiki dan mengevaluasi kekurangan yang ada di tim ini. Masih ada waktu untuk meningkatkan performa tim (cen) sebelum ke Piala Dunia 2010.(cen) *) Marcello Lippi Lippi, Pelatih Italia, dikutip tribalfootball

belum selesai. Masih ada yang perlu dibenahi dari tim ini yang saya rasakan sudah mulai menemukan kekompakan,” kata Pelatih Brasil Carlos Dunga dikutip FIFA.com Dunga menilai ketidaksempurnaan performa anak asuhnya terlihat di awalawal pertandingan. Ricardo Kaka dkk sempat mendapat tekanan serius dari Italia. Mantan kapten Brasil ini kemudian memuji mental pemainnya yang mampu bangkit dari tekanan. Acungan jempol patut diberikan kepada tiga penyerang Brasil, Fabiano, Robinho, dan Kaka yang menjadi aktor kemenangan. Fabiano mencetak gol pertama setelah mengelabui kiper Italia Gianluigi Buffon. Kemudian Kaka memberi asissts kepada Fabiano sebelum akhirnya Dossena melakukan aksi bunuh diri saat mencoba memotong umpan Robinho. Aksi ketiganya benar-benar membuat barisan pertahanan Italia yang dikomandani bek tangguh sekaligus kapten tim Fabio Cannavaro kocar-kacir. Empat pemain bertahan Italia seolah tak kuasai menghadang laju trio Samba yang memperlihatkan skill luar biasa dipadu kecepatan tersebut. Di babak kedua, Pelatih Italia Marcello Lippi langsung melakukan perombakan. Ia memasukkan Alberto Gilardino, dan

Fabio Cannavaro

APPHOTO

TERSINGKIRNYA Italia dari Piala Konfederasi menjadi catatan buruk bagi Gli Azzurri. Ibarat sebuah tamparan keras bagi sang juara dunia. Kiper Italia, Gianluigi Buffon, pun geram dengan kinerja buruk rekan-rekannya selama mengikuti turnamen Piala Dunia mini ini. Ia menyatakan Italia butuh perubahan. “Sudah jelas kami tidak bisa mengimbangi Brasil. Kami tidak kompetitif. Ini laga besar. Kami mencurahkan jiwa dan raga untuk laga ini. Namun itu tak cukup,” kata Buffon dilansir Goal, Senin (22/6). Italia kandas karena kalah

dalam memasukkan jumlah gol dari Amerika Serikat yang melaju ke semifinal setelah dengan sangat mengejutkan mengalahkan Mesir 3-0. Dari tiga laga, gawang Buffon kebobolan lima gol. “Sungguh berat ketika kalah melawan Brasil kami memainkan Fabio Cannavaro yang sudah sebulan tidak berlatih dan Gennaro Gattuso yang baru saja absen selama tujuh bulan,” kata kiper Juventus ini. Buffon menyerukan perbaikan dan perubahan materi di tubuh tim nasional Italia. “Kami hanya bisa berharap pemain muda bisa memberikan peningkatan

kualitas,” katanya. Pelatih Marcello Lippi memang masih mempercayakan skuad lama yang tergolong sudah gaek. Sadar akan kelemahan yang mulai dirasakan, Cannavaro pun mulai pasrah terhadap pilihan pelatih di ajang Piala Dunia 2010 nanti. “Kami akan melihat apa yang terjadi musim berikutnya. Sulit untuk mengatakan siapa yang akan dipilih Lippi untuk Piala Dunia. Tapi kami harus memberikan dia waktu untuk melihat kembali penampilan masing-masing pemain,” kata Cannavaro.(Persda Network/cen)

Ulasan Dunga

Kerja Sama TIM ini masih perlu ditingkatkan lagi, kami memiliki pemain dengan teknik dan kemampuan tinggi. Mereka memiliki kemauan untuk bekerja sama dan bekerja sesuai di jalur yang benar. Hal-hal seperti inilah yang akan kami tumbuhkan lagi. Kami melihat Italia sangat superior dari segala aspek di setiap pertandingan yang mereka jalani. Tapi kami mampu mengalahkan mereka, tim juara Piala Dunia. Bagi kami ini adalah jalan yang tepat untuk melaju ke babak selanjutnya. Sejujurnya, kami belum melihat kondisi tim kami sempurna terutama jika melihat performa anak-anak di awal babak pertama. Kami berharap kondisi fisik pemain bisa terus terjaga untuk laga (cen) selanjutnya yang lebih berat.(cen) *) Carlos Dunga, Pelatih Brasil, dilansir fifa.com APPHOTO/MARTINMEISSNER


Issuu converts static files into: digital portfolios, online yearbooks, online catalogs, digital photo albums and more. Sign up and create your flipbook.