Edisi 3212 Tahun IX

Page 4

4 SABTU, 14 FEBRUARI 2009

JAKARTA

BEI Perbaiki Sistem Manajemen Risiko PT Bursa Efek Indonesia (BEI) merancang sistem baru manajemen risiko (risk management) perusahaan efek untuk menggantikan sistem yang saat ini dinilai kurang memadai. Langkah BEI ini menyusul maraknya penyelewengan dana nasabah di industri pasar modal. “Kita tengah merancang sistem baru untuk membenahi risk management perusahaan sekuritas. Kita kaji kembali, mulai dari risiko profil perusahaan, aktifitas, eksposur, termasuk nilai Modal Kerja Bersih Disesuaikan (MKBD) setiap anggota bursa,” kata Direktur Utama BEI Erry Firmansyah di Jakarta, Jumat (13/2).

Rupiah Berpotensi Tembus 12.000

Target Premi Jiwasraya Rp 2,5 Triliun

Langkah BEI ini dilakukan menyusul hasil pertemuan antara otoritas pasar modal dengan DPR yang menilai risk management dari brokerbroker masih perlu dibenahi. Sistem baru manajemen resiko ini diharapkan mulai diterapkan akhir 2009 ini. “Kita me-review untuk memberikan sistem risk management secara gratis,” ungkap Erry. Menurut Erry, melalui sistem ini, nantinya otoritas bursa dapat memantau secara real time risk management setiap anggota bursa. Pelaksaannya akan online. Langkah terobosan ini dinilai dapat menjadi acuan untuk meminimalkan risiko. (PersdaNetwork/ugi)

PERUSAHAAN asuransi milik pemerintah, PT Asuransi Jiwasraya (Persero), menargetkan pendapatan premi Rp 2,5 triliun pada 2009. Krisis krisis keuangan global diperkirakan tak akan berpengaruh terhadap minat masyarakat ber-asuransi. Direktur Utama Asuransi Jiwasraya Hendrisman Rahim mengatakan, target Rp 2,8 triliun naik dari premi 2008 sebesar Rp2,5 triliun. “Kita fokus pada produk tradisional terutama dari group insurance. Juga untuk unit link akan ditambah guna mendukung target,” kata Rahim usai kerjasama dengan BRI di Jakarta, Kamis (12/2). Menurutnya, penjualan premi saat ini masih didominasi dari pola keagenan sebesar 60 persen

dari total premi atau kurang lebih 5.800 agen. Serta bancassurance juga akan dikembangkan lebih besar menjadi 15-20 persen dari saat ini yang porsinya masih sekitar 5 persen. “Target portofolio unit link juga diperkirakan bisa mencapai 20 persen dari total portofolio,” paparnya. Direktur Keuangan Asuransi Jiwasraya, Harry Prasetyo mengatakan komposisi investasi perusahaan pada 2008 terbesar masih pada produk reksa dana dan obligasi yang sekitar 60-70 persen dari nilai investasi Rp 3 triliun. “Kami targetkan hasil investasi akan tumbuh 5-10 persen yang nilainya sekitar Rp 500 miliar. Tahun lalu hasil investasinya sebesar Rp480 miliar,” paparnya. (Persda Network/aco)

RUPIAH yang sempat anjlok hingga level 12.000 per dolar AS, namun akhirnya saat penutupan Jumat (13/2) mampu menguat 70 poin ke level 11.750 per dolar AS dibandingkan Kamis (12/2) sebesar 11.820 per dolar AS. Pengamat valas PT Integral Investama, Tony Mariano, melihat penguatan rupiah ini disebabkan intervensi Bank Indonesia (BI) ke pasar uang. “BI kembali masuk pasar mengawal rupiah, sehingga menguat pada penutupan akhir pekan,” katanya. Namun Tony mengingatkan potensi pelemahan rupiah pada pekan depan masih terbuka. Sebab permintaan terhadap dolar masih tinggi. Ia memperkirakan, rupiah masih berpotensi tembus angka

12.000 per dolar AS. Sementara Indek Harga Saham Gabungan (IHSG) terus melanjutkan penguatan. Saat penutupan akhir pekan, IHSG menguat 13,321 poin atau 1,05 persen ke level 1.338,742. Sehari sebelumnya, Kamis (12/2) IHSG menguat tipis 0,597 poin atau 0,045 persen. Frekuensi perdagangan sebanyak 53.542 kali dengan volume 2.027 juta lembar saham senilai Rp 1,382 miliar. Sebanyak 90 saham naik, 40 saham turun dan 48 saham stagnan. Saham sektor perdagangan, perkebunan, industri dasar dan pertambangan mengalami penguatan tertinggi masingmasing 2,336 persen, 2,028 persen, 1,464 persen, dan 1,380 persen. (PersdaNetwork/ugi)

Leasing Motor Batasi Penyaluran Omzet Pembiayaan Akan Turun 20 Persen Yang kami usahakan adalah agar tahun ini tetap, tetapi itu sulit. Jadi, kemungkinannya turun, maksimal 15 persen. MARGONO TANUWIJAYA PT Federal International Finance

JAKARTA, TRIBUN - Sulitnya perusahaan leasing motor mendapat pendanaan dari pihak perbankan membuat leasing semakin berhati-hati menyalurkan pembiayaan pada masyarakat. Beberapa perusahaan leasing yang dihubungi Tribun, Jumat (13/2), menyatakan akan mengerem atau bahkan menurunkan jumlah pembiayaan kredit kepemilikan motor. Bahkan PT Federal International Finance (FIF) memperkirakan penurunan jumlah unit pembia-

yaan sepeda motor pada 2009. Direktur FIF, Margono Tanuwijaya, mengatakan, pada 2009 ini pihaknya berusaha melakukan beberapa skenario untuk mencegah penurunan. “Yang kami usahakan adalah agar tahun ini tetap, tetapi itu sulit. Jadi, kemungkinannya turun, maksimal 15 persen,” kata Margono. Karena itu, target kredit pun diperkirakan tidak akan lebih dari tahun lalu. Tahun ini, anak perusahaan milik PT Astra International Indonesia (ASII) itu akan menggelontorkan kredit sebesar Rp 12 triliun. Pengelola FIF menargetkan pinjaman perbankan bisa menutup 60 persen dari seluruh kebutuhan pendanaan mereka. Sisanya, FIF menggunakan dana kas internal. Per akhir tahun 2008, nilai pembiayaan FIF sebesar Rp 12,5 triliun. Di tahun ini, FIF memprediksi pasar pembiayaan motor akan lesu mengikuti penurunan daya beli masyarakat. FIF memperkirakan omzet pembiayaan

Sejak Oktober Sudah Turun STANLEY menjelaskan, permintaan kredit motor sudah menurun sejak Oktober 2008. Penurunan permintaan kredit motor secara total berkisar 15 persen. Menurutnya, tahun 2008 total unit motor yang dibiayai sekitar 1,1 juta. “Tahun ini lebih baik ngomong susahnya saja. Tidak akan lebih dari tahun lalu. Mudah-mudahan tidak turun,” ujar Stanley. Namun hal ini yang akan dimanfaatkan oleh Adira. “Sekarang persaingannya berubahkarena banyak perusahaan pesaing yang

sudah tidak beroperasi lagi. Jadi, kami ingin mengambil kesempatan itu. Tetapi untuk memberikannya sangat hati-hati,” kata dia. Hingga akhir 2008, FIF menargetkan pembiayaan motor baru sebanyak 980 ribu unit. Sampai September, FIF telah melakukan pembiayaan 760.000 unit motor, naik 38,6 persen dari tahun sebelumnya sebanyak 548.000 unit. Tahun ini, kata Margono, jumlah pembiayaan tidak akan melampaui perolehan 2008. (PersdaNetwork/ ewa)

motor di 2009 merosot 20 persen dibanding 2008. Hal sama disampaikan CEO PT Adira Dinamika Multi Finance Tbk (Adira) Stanley Atmadja. Menurut Stanley, hal yang sekarang sedang diusahakan oleh anak usaha Bank Danamon Tbk ini adalah mempertahankan pembiayaan sebesar tahun lalu. “Tahun lalu kami mencapai Rp 17 triliun, tahun ini kami akan usahakan untuk tetap. Tapi untuk menaikkan jumlah kredit, rasanya sulit,” kata Stanley. (PersdaNetwork/ewa)

TOTAL PENYALURAN • Pembiayaan FIF pada 2008 Rp 12,5 triliun • Hingga September 2008, FIF membiayai 760 ribu unit motor • Pembiayaan Adira pada 2008 Rp 17 triliun • Penyaluran 2008 untuk 1,1 juta unit motor • Tahun 2009 diperkirakan menyusut 15-20 persen

KOMPAS/LUCKY PRANSISKA

Masih Lemah Warga menukarkan uang dolar dengan rupiah di Ayu Masagung, Kwitang, Jakarta, Jumat (13/2). Rupiah berpotensi melemah ke posisi 12.000 per dolar pada pekan depan. Sebab permintaan terhadap dolar masih tinggi.

Bank Swasta Segera Turunkan Bunga Diperkirakan 3-6 Bulan Mendatang JAKARTA, TRIBUN - Perbankan swasta yang tergabung dalam Perhimpunan BankBank Nasional Swasta (Perbanas) meyakinkan para debitur, yang mengambil kredit di bank, kesiapan bank swasta segera menurunkan bunga kredit. Ketua Umum Perbanas, Sigit Pramono mengatakan berapa persen dan kapan penurunan bunga kredit tergantung masing-masing bank serta tidak serentak. Namun diperkirakan dalam tiga atau enam bulan mendatang. “Saya kira akan terjadi penurunan (bunga kredit) dalam tiga atau enam bulan menda-

tang tapi berapa itu tergantung masingmasing bank,” kata Sigit usai menghadiri diskusi “Pengusaha dan Partai Politik” di Jakarta, Jumat (13/1). Menurut dia dalam kondisi seperti sekarang ini tak mudah bagi bank langsung menurunkan bunga kredit. Meskipun Bank Indonesia telah menurunkan suku bunga acuan atau BI Rate 100 basis poin dalam dua bulan terakhir (JanuariFebruari). “Kalau BI Rate turun maka penurunannya (bunga kredit) tidak seketika itu juga,” paparnya. Sigit melanjutkan, penurunan bunga kredit dipengaruhi empat hal yakni biaya dana bank (cost of fund), biaya overhead (operasi) bank, marjin keuntungan, dan premi resiko. “Biaya operasi dan margin itu bisa ditekan atau dikurangi, sedang yang cost of fund itu diluar dari bank. Misalnya masyarakat masih menginginkan agar mendapatkan suku bunga deposito dan giro yang tinggi,” kata Sigit. Untuk premi margin, lanjut Sigit, sangat tergantung oleh persepsi dunia usaha dalam melihat risiko. Pasalnya, bila sektor dunia usaha menganggap risiko usaha masih tinggi, maka perbankan juga akan melihat yang sama.(Persda Network/aco)

Investor Timteng Incar 4 Sektor JAKARTA, TRIBUN - Investor asal Timur Tengah membidik sejumlah proyek infrastruktur, pertambangan, perkebunan, dan pelabuhan di Indonesia. Minat mereka ini akan ditindaklanjuti dalam World Islamic Economy Forum (WIEF) kelima yang akan diselenggarakan di Jakarta. Demikian dikemukakan Menteri Negara Badan Usaha Milik Negara (BUMN) Sofyan Djalil di kantornya, Jalan Medan Merdeka Selatan, Jakarta, Jumat (13/2). “Mereka masih bicara infrastruktur, pertambangan, perkebunan, dan pelabuhan. Kalau properti, untuk sementara nggak dulu,” jelasnya. Sejak Senin (9/2), Menteri bertolak ke Mesir, Uni Emirat Arab (UEA), Dubai, dan Bahrain sebagai utusan khusus presiden dalam rangka mengundang beberapa kepala negara supaya datang di forum tersebut. “Tanggapannya positif.

Nanti mereka akan konfirmasi,” katanya. Ia mengatakan, forum tersebut ditujukan supaya menjadi sebuah media investasi bagi negara-negara Islam di dunia. Dalam forum tersebut, akan diusahakan supaya lebih banyak investasi dan kerjasama antara pengusaha Indonesia dengan pengusaha negara timur tengah. “Dalam forum yang kelima ini kelihatannya yang mendaftar sudah banyak. Kebanyakan para pebisnis,” ungkapnya. Ia mengatakan, sesuai instruksi dari Presiden Yudhoyono, kemampuan Indonesia dalam mengatur pertemuan internasional ini harus bisa dilaksanakan sebaik mungkin. Menteri mengaku, dalam kunjungan tersebut, pihaknya sekaligus melakukan roadshow di Dubai dengan beberapa pengusaha yang tertarik menginvestasi di Indonesia. (dtc)

Sekolah Unggulan


Issuu converts static files into: digital portfolios, online yearbooks, online catalogs, digital photo albums and more. Sign up and create your flipbook.