TRIBUN KALTIM 28-12-2008

Page 16

16

MINGGU 28 Desember 2008

Hanya Kamu yang Bisa By: Tiket [intro] F#m E D Bm 2x F#m hampa terasa Bm kau curi hatiku D dengan berbeda caramu A E/G# menaklukkan hati kecilku F#m berjuta rayuan Bm yang pernah kurasa D namun tak pernah tersentuh A E tak ada yang mengesankanku

Kontak ! Email : caturband@ymail.com ! Telepon : 0545-4705803 ! Studio: Jl Diponegoro RT IV Sendawar, Kutai Barat

Bm tapi semua berbeda C#m saat kau ada di sini D mempesonakan aku E selalu [chorus] A hanya kamu yang bisa D membuat aku jadi tergila-gila C#m membuat aku jatuh cinta Bm E karna tak ada yang lain sepertimu A berkali ku mencoba D

berpaling dengan makhluk indah lainnya

C#m namun tak pernah kurasakan bila Bm E seindah bercinta aku denganmu [interlude] F#m E D Bm 2x D Bm tapi semua berbeda C#m saat kau ada di sini D mempesonakan aku E selalu

[chorus] A hanya kamu yang bisa D membuat aku jadi tergila-gila C#m membuat aku jatuh cinta Bm E karna tak ada yang lain sepertimu A berkali ku mencoba D berpaling dengan makhluk indah lainnya C#m namun tak pernah kurasakan bila Bm E seindah bercinta aku denganmu

Gadis Desa. Itulah salah satu lagu jualan Catur Band di indie album keduanya yang baru saja di launching, Sabtu (20/12) lalu di Samarinda Centra Plaza (SCP). Judul lagu Gadis Desa memang salah satu wujud gambaran Catur Band. Mengapa? Sebab, band yang terdiri dari tiga cewek dan satu cowok ini berasal dari daerah yang jauh di utara Kalimantan Timur, atau tepatnya di Sendawar, Kutai Barat (Kubar). Karena itu, mereka bangga menyebut dirinya sebagai band dari desa. Melihat performa Catur Band di atas panggung, tidak akan disangka jika band

ini berasal dari daerah pelosok. Pasalnya, aksi panggung dan musikalitas band yang digawangi Romi, Betty, Micky, dan Angga ini tidak kalah dengan band-band asal kota besar lainnya. “Kami memang dari desa. Kami juga bangga disebut gadis desa. Tapi kami tidak ingin penampilan dan kualitas musik kami kalah dengan band-band dari kota,” kata Romi, sang vokalis. Bicara warna musik, band yang baru seumur jagung ini mengusung aliran pop rock alternatif. Kiblat musik mereka mengacu grup band Cokelat. “Aliran kami pop rock alternatif. Mudahnya, lagu-lagu kami nggak melow-melow

amat, tapi juga nggak keras-keras amat. Jadinya bisa dinikmati siapa saja. Mirip lagu-lagunya Cokelat lah,” ujar Micky, gitaris Catur Band. Catur Band terbentuk 4 Mei 2008. Berawal dari nongkrong-nongkrong di sekolah, empat siswa SMAN 1 Sendawar ini lantas berinisiatif menyalurkan hobi mereka dalam bermusik. Kebetulan, tiga cewek dan satu cowok ini memiliki keahlian masing-masing untuk membentuk suatu band. “Kami memang punya hobi musik. Awalnya hanya nongkrongnongkrong di sekolahan. Terus terpikir, kenapa kami nggak buat grup band,

kan kita punya keahlian masingmasing,” ujar Betty, si penggebuk drum. Akhirnya, dukungan dari pihak sekolah dan Catur Management Sendawar, Romi, Betty, Micky dan Angga lantas membentuk band yang diberi nama Catur Band. Meski masih terhitung belia, band yang diisi anak-anak kelas III SMAN 1 Sendawar ini sudah beberapa kali manggung menjadi band pembuka beberapa band ibu kota. Terakhir, Catur Band menjadi band pembuka konser ST 12 di Lapangan Kinibalu Samarinda. “Kami juga mengisi konser musik saat acara U Mild U Bikers di

Belajar Drum Otodidak

Bawa Kubar Lebih Terkenal

Kami Memang dari Kampung

Ingin seperti Cokelat

Maria Betty (Drummer)

Erlangga Cahya Saputra (Bassis)

Romiyanti (Vokalis)

Bayu Puspita (Gitaris)

20 September 1990

17 November 1991

28 November 1990

Kami memang dari kampung. Karena itu saya tidak malu kalau kami dibilang gadis desa. Tapi justru itu yang membuat kami lebih terobsesi untuk bisa maju menunjukkan kemampuan kami. Meski dari desa, kami tidak kalah dengan band-band kota. Dari kecil saya memang suka nyanyi. (eza)

Saya mulai pegang gitar sejak kelas 4 SD. Tapi mulai serius belajar gitar sih sejak SMP. Obsesi saya di Catur Band, saya ingin seperti band-band lainnya, bisa terkenal. Bukan hanya di Kaltim, tapi juga di tingkat nasional. Kalau bisa ngetop seperti grup band (eza) cokelat idola kami.(eza)

10 November 1990 Saya belajar ngedrum otodidak aja. Alat musik lain yang saya bisa bass dan gitar, tapi itu juga sedikit-sedikit aja bisanya, nggak bisa-bisa amat. Saya sih berharap, bersama Catur Band ini saya bisa banyak berkarya. Harapan saya, Catur Band bisa berkibar, bukan hanya di Kaltim (eza) tapi juga di tingkat nasional.(eza)

Saya berharap band ini bisa membawa nama Kubar lebih terkenal, setidaknya di Kaltim. Selain itu, saya juga ingin band kami ini jadi motivator buat anak band di Kubar lainnya untuk berani (eza) tampil.(eza)

Stadion Sempaja akhir November lalu,” kata Angga, bassis Catur Band yang paling ganteng di antara personil lainnya. Kini, Catur Band sudah melahirkan dua album indie label. Album pertama mereka beri judul Alamku Surgaku, dan album kedua berjudul Cowok-cowok Nakal. “Kami semua berharap, lagu-lagu Catur Band bisa diterima masyarakat Kaltim dan masyarakat Indonesia. Meski dari desa, kami akan berusaha menembus musik nasional. Cita-cita kami, Catur Band bisa sepopuler dan sengetop grup band Cokelat,” ujar (eza) Romi.(eza)

Catur sama dengan Empat FILOSOFI pemberian nama Catur Band sendiri tak lepas dari nama manajemen mereka, Catur Management. Selain itu, Catur (yang berarti empat) sesuai dengan jumlah personelnya, empat orang. “Nama Catur Band berasal dari nama manajemen kami yaitu Catur Management yang berjumlah empat orang. Selain itu personel kami empat orang. Kan catur artinya empat. Karena itu manajer kami ada empat dan personel kami sendiri ada empat,” kata Romi, vokalis Catur Band. Catur Band memang lahir

dari Catur Management Sendawar. Manajemen ini terdiri dari Martin, Iwan, Agus, dan Yudi yang juga berjumlah empat orang. Manajemen inilah yang melahirkan Catur Band dan memberikan nama Catur pada band yang diawaki Romi, Betty, Micky dan Angga. “Kami akui tidak mudah untuk Catur Band bisa go nasional karena memang band ini dari daerah yang bisa dibilang cukup jauh di Kubar. Tapi kami optimis, kami bisa membuat Catur Band bisa dikenal hingga nasional,” ujar Martin, Manajer (eza) Eksekutif Catur Band.(eza)


Turn static files into dynamic content formats.

Create a flipbook
Issuu converts static files into: digital portfolios, online yearbooks, online catalogs, digital photo albums and more. Sign up and create your flipbook.