TRIBUNKALTIM - 30 DESEMBER 2010

Page 9

Final Indonesia VS Malaysia

Piala Suzuki AFF 2010 KAMIS, 30 DESEMBER 2010

HALAMAN 10

2010

tribun kaltim

Rizal Lempar Dua Kaos Timnas BALIKPAPAN, TRIBUN Menjelang pergantian tahun, Pemkot Balikpapan menggelar ekspose akhir tahun dimeriahkan nonton bareng (Nobar) final AFF leg kedua, Indonesia lawan Malaysia, acara digelar di aula rumah jabatan Walikota Balikpapan, Rabu (29/12). Dihadiri puluhan wartawan media cetak dan elektronik, serta para pejabat di lingkungan Pemkot Balikpapan berlangsung semarak. Saking antusiasnya, Wakil Walikota Balikpapan Rizal Effendi sampai menghentikan sesi tanya jawab lantaran pertandingan telah dimulai. “Nanti saja dijawab ya, kalau jeda babak pertama. Untuk yang masih mau nanya, pertanyaannya ditulis di kertas saja. Nanti kita jawab pas jeda,” ujar Rizal disambut tepuk tangan puluhan wartawan tanda setuju.

Beberapa kali Rizal dan pejabat lainnya mengurut kepala tatkala peluang timnas yang bergelombang tak kunjung berujung gol. Terlebih saat Firman Utina gagal mengeksekusi penalti. Kabag Pembangunan Setkot Balikpapan yang juga Ketua KNPI, Muhaimin pun sampai berdiri dan berteriak saat tendangan kapten Indonesia tersebut berhasil digagalkan kiper Malaysia. Rizal spontan melemparkan dua kaos timnas yang telah dipersiapkannya sejak awal ke arah kumpulan wartawan saat bek Timnas, M Nasuha berhasil membobol gawang Malaysia untuk menyamakan skor menjadi satu sama. “Itu (lempar kaos) reaksi spontan saja karena dari sekian banyak peluang baru bisa gol juga akhirnya,” tuturnya. Usai pertandingan, Rizal

menuturkan Indonesia harus mengakui ketenangan Malaysia menghadapi gempuran bergelombang Indonesia. Gagalnya eksekusi penalti Firman Utina, menurut Rizal menurunkan semangat bertanding para punggawa Timnas lainnya. “Harus kita akui Malaysia bermain tenang seperti leg pertama lalu. Absennya Okto juga berpengaruh di lini serang kita. Tapi yang paling parah saat penalti itu gagal, wah,,disitu semangat para pemain jadi pudar. Kalau penalti itu gol, ceritanya bisa lain,” ujarnya dengan sedikit lesu. Senada dengan Rizal, salah satu wartawan, Habibi, yang mengikuti Nobar sejak awal juga mengakui penalti Firman yang berhasil di blok menjadi penyebab gagalnya Indonesia merengkuh gelar. (m26)

TRIBUN KALTIM/FACHMI RACHMAN

Lebih dari Seribu warga memadati Hall City Walk untuk menyaksikan perjuangan Timnas Indonesia pada acara nonton bareng Final Piala Suzuki AFF di Balcony City Balikpapan, Rabu (29/12).

1.200 Peserta Nobar Padati Balcony City BALIKPAPAN, TRIBUN Ditaksir tidak kurang dari 1.200 orang memadati City Walk, Balcony City Balikpapan, rabu (29/12). Mereka semua sedang menyaksikan atraksi nonton bareng (Nobar) Final Piala Suzuki AFF 2010. Suasana para pegila bola Balikpapan memang luar biasa. Layaknya nonton di stadion, mereka memadati City Walk yang dipasangi layar berukuran 4 X 3 meter. Suasana mirip nonton di lapangan terbuka. Riuh, gaduh dan kemeriahan tampak di wajah para pengunjung nobar. Mulai anakanak hingga dewasa tampak berjubel, bunyi terompet dan yel-yel serta lagu kebanggaan Garuda di Dadaku kerap dikumandangkan. Sejak pukul 18.00 massa sudah berdatangan memadati tempat yang sudah disediakan oleh panitia kerja sama natara Balcony dengan Tribun Kaltim. Duduk beralaskan karpet biru, kebanyakan dari mereka menggunakan kostum merah meriah. Bahkan kaos merah berlambang Garuda sudah mendominasi setelan yang dike-

nakan oleh penonton. Wajah mereka dihiasi stiker merah putih, pipinya diberi pewarna merah putih dengan dandanan menarik. Bunyi tetabuhan keras, serta terompet tekan ditiup nyaringnyaring memecahkan telinga. Itulah gambaran City Walk Balcony tadi malam. Keriuhan semakin meninggi ketika Firman Utina dkk memasuki lapangan seluruh pengunjung memberikan tepuk tangan. Lagu kebangsaan Indonesia Raya dinyanyikan para pemain timnas di layar selebar 4x3 meter tersebut juga diikuti para pengunjung. Mereka semua larut dalam suasana Indonesia sesungguhnya. Barangkali lagu Indonesia Raya dinyanyikan oleh pendudukan Indonesia paling banyak saat dinyanyikan jelang final di Senayan tadi malam. Pada awal awal babak II permainan masih terus berimbang. Sorak sorai menggema luar biasa ketika, wasit meniupkan peluit kesempatan penalti bagi Indonesia. Sebaliknya,

1

suasana seolah tenggelam, ketika Firman Utina gagal mengeksekusi kesempatan emas itu. Penonton seolah terdiam, syok. Namun, para pengunjung tersebut kembali riuh memberi dukungan. Alhasil gol M Nasuha menjadikan skor 1-1 membuat asa dan harapan para pecinta Timnas ini bergemuruh. Mereka kembali berteriak histeris saat M Ridwan membobol gawang Malaysia Fahmi. Namun, skor 2-1 tersebut bertahan hingga peluit panjang dibunyikan. Ardi, seorang pengunjung mengaku kecewa terhadap penampilan Timnas yang lemah dalam finishing. Selain itu, penalti yang diekseskusi Firman Utina menjadi salah satu penyebab mandulnya pemain timnas. “Sangat kecewa, karena kami berharap main di Indonesia kita bisa balas 4-0. Apalagi Firman yang tidak berhasil mengeksekusi penalti. Semuanya hampa, tapi mau gimana lagi mas, itulah sepak bola,” kata Ardi. Berbeda dengan Santi,

meski timnas tidak berhasil menjadi juara pada Piala AFF kali ini, namun kemenangan di Jakarta bisa menyembuhkan luka. “Lumayan lah Mas, daripada kalah. Tapi kita kan Juara II,” katanya. Ketua Pelaksan Nobar, Ivan mengaku senang. Meski Timnas kalah tapi antusias ribuan pengunjung layak diapresiasi. “Nobar berjalan dengan luar biasa sukses. Ribuan pengunjung berjubel, meski Timnas kalah tapi mereka tetap menikmati nobar ini,” kata Ivan. Hal senada diutarakan Marcomm Balcony City Balikpapan, Ratu Lendyarta. Dai mengatakan bahwa acara nobar tersebut sukses. Animo pengunjung luar biasa, bahkan mereka berdiri selama 90 menit. “Luar biasa! Nobarnya keren dan para pengunjung rela berdiri selama pertandingan,” tuturnya. Dalam acara Nobar didukung oleh PT Kideco Jaya Agung, PT Samekarindo Indah (Suzuki), Coca Cola Amatyl Indonesia, Save Borneo Community, Telkomsel, Telkom Vision, Langit Vision. (fer)

2

TRIBUN KALTIM/FACHMI RACHMAN

3

TRIBUN KALTIM/FACHMI RACHMAN

4

TRIBUN KALTIM/FACHMI RACHMAN

TRIBUN KALTIM/FACHMI RACHMAN

1. Irwan Zainal Abidin dari Kideco menyaksikan seorang penonton yang mendapatkan kaus jersey Timnas. 2. Modern dance menutup kemeriahan noba Final Piala Suzuki AFF di Balocny City. 3. Ribuan pendukung Timnas Indonesia berdiri dan bernyanyi bersama saat lagu Indonesia Raya berkumandang di GBK. 4. Penonton wanita tak kalah tegangnya dengan penonton pria ketika Timnas Indonesia ketinggalan 1-0.

Komentator dapat Hadiah dari Kideco BALIKPAPAN, TRIBUN - PT KIDECO Jaya Agung mendukung acara nonton bareng final pertandingan Piala Suzuki AFF 2010. Penyelenggaraan dilakukan dua kali pada babak final tanggal 26 dan 29 Desember. Sebelumnya Tribun telah memuat sebanyakl 60 komentar dan prediksi para narasumber dan pecinta bola. Usai final Rabu (29/12) tadi malam yang dihadiri Direktur PT Kideco Jaya Agung Irawan Zainal Abidin telah menyiapkan hadiah

khusus bagi peserta nonton bareng, dan mengundi sebanyak 60 nama narasumber. “Kami mendukung acara ini demi Indonesia. Kita berharap menang, akan tetapi usaha yang sudah luar biasa itu ternyata belum menghasilkan Indonesia jadi juara. Tidak usah kecewa, mari kita terus berjuang,” kata Irawan. Tetapi dia merasa puas, karena Timnas sudah memberikan suguhan penampilan luar biasa,

bermain cantik, fair dan sudah banyak kemajuan. “Lebih dari itu suporter Indonesia sangat luar biasa meski kalah, tetapi bisa menerima keadaan dan tetap solid tanpa ada gangguan. Saya menganggap suporter Indonesia sudah semakin dewasa. Inilah olahraga!” kata Irawan. Setelah melakukan pengundian, terdapat lima pemenang yang mendapat kaos asli Timnas Garuda dalam laga Piala AFFP 2010, masing-masing:

1. Ny. Aminah Amins, istri mantan Wallikota Samarinda 2. Dachamer Munthe SH, Kepala Kejaksaan Tinggi Kaltim di Samarinda 3. Muslimin, Sekretaris Umum Pengda IKASI Kaltim 4. Jamal Al Rasyid, Manajer Persiba Balikpapan 5. Suharjono SH, Ketua Pengadilan Negeri Samarinda. Hadiah akan diantarkan kepada masing-masing pemenang, “Saya ucapkan selamat, mudah-mudaha kaos ini bisa menjadi kenangkenangan,” kata Irawan. (ps)


Turn static files into dynamic content formats.

Create a flipbook
Issuu converts static files into: digital portfolios, online yearbooks, online catalogs, digital photo albums and more. Sign up and create your flipbook.