Menjelajah hutan tropis dataran rendah Taman Nasional Kutai

Page 1

Seri buku: Panduan Penjelahan Alam

Menjelajah hutan tropis dataran rendah

Taman Nasional Kutai BALAI TAMAN NASIONAL KUTAI Jl. Awang Long Tromol Pos 1 Bontang Kalimantan Timur- INDONESIA Telp. 0548 27218 Fax. 0548 22946 www.tnkutai.com


Penyusun : Sumidi, Sugeng Jinarto, Aryani Nurcahya, Rahmah, Ating Sutrisman, Zahrotun Nisaa Foto :Joshua Ratadhi, Marhumi,Fitri Ekadanti, Zefanya Suryawan,Zuhri Ruslan,Soni Djupri, Rusman, M. Yakub, Erawan Deny N,Ibnu Abbas, Djumadi, Sumidi, Sugiannur, Sugeng Jinarto, Arif Setiawan, Adam Bebko, Anne E Russon, Contemporarynomad,com Desain dan layout : Sumidi, Dicetak: CV. Cakrawala DIPA Balai Taman Nasional Kutai th. 2011


Menjelajah hutan tropis dataran rendah

Taman Nasional Kutai


00 01


Kata Pengantar Buku seri panduan penjelajahan alam kali ini menampilkan dua lokasi di Taman Nasional Kutai yang menyajikan informasi potensi dan kegiatan wisata alam di Prevab dan Sangkima. Obyek wisata alam di Taman Nasional Kutai cukup beragam mulai dari ekosistem hutan hujan tropis dataran rendah hingga keanekaragaman hayati seperti orangutan, berbagai jenis kera, burung, serangga, tumbuhan ulin dan dari famili dipterokarpa, serta tumbuhan yang lain. Pada kesempatan ini kami ingin mengucapkan terima kasih kepada pihak-pihak yang telah memberikan kontribusi berupa foto serta bahan referensi. Semoga upaya untuk melestarikan Taman Nasional Kutai dapat mendukung optimalisasi pengelolaan Taman Nasional kutai. Semoga buku informasi ini dapat bermanfaat Bontang, 2011 Kepala Balai TN Kutai Ir. Asep Sugiharta, M.Sc NIP.19640229 199003 1001


02 03

Daftar Isi

Kata pengantar......................................................01 Daftar isi.................................................................02 Pendahuluan............................................................04 Rute menuju Taman Nasional Kutai........................06 Prevab, Amazing Asian Great Ape.........................08 Sekilas tentang Prevab.....................................10 Orangutan morio..............................................13 Trekking di Prevab...........................................15 Hidupan liar di Prevab.....................................26 Peta jalur trekking...........................................28


Sangkima, Tropical rainforest trekking.................................30 Sekilas tentang sangkima..............................................32 Jalur wisata sangkima....................................................34 Peta jalur trekking...........................................................44 Tata tertib..........................................................................46


04 05

Pendahuluan Hutan tropis dataran rendah di Kalimantan Timur, sejak dulu dikenal memiliki kekayaan keanekaragaman hayati yang tinggi. Salah satu kawasan yang masih dapat dijumpai untuk melihat keanekaragaman hayati tersebut adalah Taman Nasional Kutai. Kawasan ini mulai dikenal sejak tahun 1914 dimana seorang geolog kebangsaan Belanda H. Witkamp menulis tentang kekayaan hutan dibagian timur pulau Borneo dan mengusulkannya kawasan tersebut sebagai wildreservaat. Hingga saat ini kawasan tersebut masih bertahan dan kini dikenal sebagai Taman i Nasional Kutai. Sejak dulu keanekaragaman hayati Taman Nasional Kutai telah menarik

minat banyak ilmuan dan peneliti baik dari dalam negeri mapun mancanegara untuk melakukan kegiatan penelitian disini. Stasiun penelitian orangutan di Mentoko , Taman Nasional Kutai merupakan salah satu stasiun penelitian orangutan tertua di Indonesia dan telah memberikan kontribusi bagi perkembangan ilmu ekologi hutan tropis di dunia. Kawasan ini juga merupakan laboratorium alam yang banyak menarik minat para pelajar dan mahasiswa baik dari dalam negeri maupun mancanegara untuk belajar mengenai lingkungan dan hutan tropis dataran rendah yang dikenal memiliki kekayaan jenis yang tinggi. Selain menarik dari sisi ilmu pengetahuan, Taman Nasional Kutai juga


memiliki lanskap yang indah yang membentang dari pesisir hingga hutan hujan dataran rendah sehingga menarik banyak wisatawan untuk berkunjung. Pantai, hutan dan orangutan adalah daya tarik utama dari Taman Nasional Kutai. Buku kecil ini akan memandu kita mengunjungi dua lokasi di Taman Nasional Kutai yang sangat menarik yaitu Prevab dan Sangkima. Prevab sangat populer terutama bagi wisatawan asing dan peneliti karena di lokasi inilah orangutan liar mudah ditemui, selain pesona hutan tropis yang masih asli. Prevab juga merupakan stasiun penelitian orangutan yang sangat penting bagi perkembangan ilmu pengetahuan terutama mengenai perilaku orangutan liar di habitat aslinya. Sedangkan Sangkima merupakan kawasan hutan primer dengan pohon ulin

raksasa yang berumur ribuan tahun sebagai ikon. Selain dapat melihat keanekaragaman hayati yang unik, Sangkima juga populer sebagai lokasi penjelajahan (trekking) dengan lintasan yang menantang...Selamat menjelajah......


Rute menuju Taman Nasional Kutai 06 07

Jakarta, Surabaya,(Bali) Makasar, Yogyakarta Kota lain

Jakarta - Balikpapan ( + 2 jam)

(125 Km)

BALIKPAPAN (Kalimantan Timur)

SAMARINDA

Taxi

2,5 jam (Rp. 250.000)

Bus

3 jam (Rp. 30.000)

2,5 jam (R

2,5 jam (Rp. 20.0

6 jam (Rp. 125.000) Travel

(125


5 Km)

(30 Km)

BONTANG

Sangkima

(30 Km)

(15 Km)

SANGATA

Prevab

T a m a n N a s i o n a l K u t a i

Rp. 250.000)

2,5 jam (Rp. 250.000) 5 jam (Rp.500.000,-)

2,5 jam (Rp. 20.000) 5 jam (Rp. 29.000,- / AC : 40.000)

000/ AC: Rp26.000)

Sangata- Kabo jaya Angkot : Rp.10.000,Ojek : 30.000,KaboJaya- Prevab Ketinting : Rp. 300.000 ( pergi-pulang)

catatan: untuk bus dan travel berangkat pada jam-jam tertentu


08 09


Amazing Asian Great Ape


10 11

Sekilas tentang Prevab Prevab merupakan kawasan di Taman Nasional Kutai yang berada di tepi Sungai Sangata. Kawasan ini merupakan salah satu habitat orangutan (Pongo pygmaeus) yang merupakan satu-satunya kera besar di Asia. Keberadaan orangutan liar di habitat aslinya ini telah menarik minat wisatawan, terutama wisatawan mancanegara untuk mengunjungi kawasan ini. Di lokasi ini terdapat stasiun penelitian orangutan atau lebih dikenal dengan sebutan Kamp Kakap. Selain itu, untuk menunjang wisata pendidikan, terdapat Pusat Pendidikan Lingkungan Hidup (PPLH) yang dilengkapi dengan jalur interpretasi yang disebut Rute KanCiL (Pendidikan Cinta Lingkungan).


Dalam rute KanCiL, wisatawan dapat melihat perbedaan antara hutan yang masih bagus, hutan setengah terbuka (pernah terbakar satu kali) dan hutan terbuka (pernah terbakar dua kali). Oleh karena itu, kawasan ini juga menjadi lokasi yang sesuai untuk melakukan penelitian tentang suksesi hutan alam. Selain pengamatan orangutan yang menjadi kegiatan utama wisata alam Prevab, wisatawan juga dapat menikmati keindahan pemandangan hutan hujan tropis dataran rendah yang merupakan habitat bagi berbagai jenis satwa ini. Pada pagi hari atau menjelang sore hari, wisatawan dapat menikmati pemandangan kelompok monyet ekor panjang (Macaca fascicularis) yang berada di tepi sungai.


12 13

Selain itu berbagai jenis burung cukup mudah ditemui di kawasan ini. Burung enggang (Bucerotidae) yang memiliki perilaku unik ketika berkembang biak dan memiliki kekhasan berupa paruh cula (casque) sering terlihat bertengger di pepohonan yang tinggi sambil memperdengarkan suaranya yang keras. Selama menyusuri hutan Prevab, wisatawan juga dapat mengamati berbagai jenis serangga yang unik seperti jenis Pyrops sp. Sebuah monumen ulin terbakar yang terdapat dalam rute KanCiL menunjukkan bahwa di lokasi ini pernah terjadi kebakaran hutan yang besar. Pada saat air sungai pasang, wisatawan dapat menikmati pemandangan sepanjang Sungai Sangata ke arah hulu menuju Mentoko.


Orangutan morio

Orangutan merupakan kera besar Asia penghuni hutan yang tinggal di pohon (arboreal). Orangutan terbagi dalam dua spesies yaitu Pongo pygmaeus (orangutan Borneo) dan Pongo abelii (orangutan Sumatera). Pongo pygmaeus terbagi menjadi tiga sub spesies yaitu Pongo pygmaeus pygmaeus (Kalimantan Barat), Pongo pymaeus wurmbii (Kalimantan tengah) dan Pongo pygmaeus morio ( Sabah dan Kalimantan Timur, termasuk yang hidup di Taman Nasional Kutai). Orangutan morio di Kalimantan Timur memiliki bulu dengan warna coklat kehitaman dengan rahang paling besar dan otak paling kecil. Orangutan morio mampu bertahan pada kondisi yang ekstrim seperti kemarau yang panjang, pakan yang minim dan pergerakan yang kurang dengan tingkat reproduksi antara 5-6 tahun. Orangutan Kutai pertama kali diteliti oleh Peter S. Rodman (California University, Amerika Serikat) pada tahun 1960-an di Mentoko, Taman Nasional Kutai dan masih diteliti hingga sekarang oleh peneliti dari Jepang, Kanada dan Indonesia.


14 15

Untuk menikmati wisata minat khusus ini, pengunjung disarankan menjadwalkan waktu berkunjung sekurang-kurangnya 2 (dua) hari. Hari pertama adalah persiapan dan hari kedua adalah penelusuran jalur ke dalam hutan untuk melakukan observasi dan pengamatan orangutan maupun keanekaragaman hayati yang lain. Pagi hari, sebelum pukul 06.00 diupayakan penelusuran sudah berangkat menelusuri trail wisata. Pemandu akan membawa pengunjung untuk melakukan observasi untuk menemukan dimana aktivitas orangutan ditemukan seperti makan, bermain, bergerak dan bersarang. Umumnya orangutan beraktivitas mencri makan pada waktu pagi sampai sekitar oukul 09.00 dan sore hari mulai pukul 15.00 hingga menjelang malam, dimana orangutan akan membuat sarang untuk tidur.


Trekking di Prevab Ada beberapa pilihan jalur yang dapat dilewati untuk menikmati pesona prevab dan melakukan observasi orangutan, antara lain rute kancil, Jalur TJ, dan jalur UL. Penamaan jalur merupakan hal unik disini, Rute Kancil misalnya merupakan kependekan dari “pendidikan cinta lingkungan� karena ditujukan bagi kegiatan pendidikan cinta lingkungan. Sedangkan TJ merupakan kependekan dari Tanjung. Jalur ini mengikuti lekukan sungai Sangata yang membentuk daratan yang menjorok seperti tanjung. Orangutan yang biasa berada di tempat ini


16 17

juga diberi nama Tanjung oleh peneliti orangutan dari Jepang, Akira Suzuki. Sedangkan jalur UL, SL, SG dan SP merupakan adaptasi dan kombinasi antara nama sungai dan posisi jalur. UL kependekan dari “Utara Leang” karena berada disebelah utara sungai Leang, sedangkan SL kependekan dari “Selatan Leang” karena berada di selatan sungai leang. SG adalah singkatan dari “Sungai Galah” karena jalur ini mengikuti sungai galah dan SP berarti “Sepanjang sungai”, karena jalur mengikuti sepanjang Sungai Sangata. Penamaan yang unik ini memudahkan para peneliti dan petugas untuk memantau pergerakan orangutan liar.


KETERANGAN

pohon dengan diameter diatas 50 cm

Sheter

Monumen ulin terbakar

Stasiun Penelitian Orangutan

Pos jaga

Lokasi orangutan biasa dijumpai

Mata air

Dermaga

Camping Area

Lokasi pengamatan burung

RUTE KANCIL PREVAB- TAMAN NASIONAL KUTAI

1.RUTE KANCIL Kata Kancil berasal dari singkatan kata Pendidikan Cinta Lingkungan, kata ini dipopulerkan pertama kali oleh LSM Lories (Lembaga Ornitologi dan Informasi Satwa) pada tahun 2002. Rute ini merupakan rute jarak pendek dengan jarak tempuh 1.413 m. Rute ini sangat baik untuk mengetahui proses suksesi hutan karena sebagian merupakan hutan bekas terbakar tahun 1997 yang telah tumbuh, ditandai dengan tumbuhnya berbagai Genus Macaranga dan


18 19

berbagai tumbuhan pioner lainnya. Sisa kebakaran yang hebat juga masih dapat dijumpai berupa batang ulin pohon yang terbakar yang dikenal sebagau monumen ulin bekas terbakar, sedangkan tegakkan pohon ulin yang masih hidup juga masih banyak ditemui. Selain trek yang terawat, fasilitas lain pada jalur ini adalah tersedian shelter untuk beristirahat. Disini juga terdapat stasiun penelitian orangutan yang diberi nama Camp Kakap, dibangun pada tahun 1994 atas kerjasama Universitas Kyoto, Jepang dan Universitas Padjajaran. Penelitian dilakukan oleh Dr. Akira Suzuki, seorang peneliti Orangutan dari


Universitas Kyoto, Jepang dibantu oleh pekerja lapangan yang berasal dari masyarakat sekitar. Letaknya cukup dekat dengan dermaga dan pondok PIPLH ( Pusat Informasi Pendidikan Lingkungan hidup) yang terhubung dangan jalan boardwalk sepanjang 50 meter.


20 21

2. RUTE JALUR TJ Rute ini merupakan rute dengan jarak tempuh kategori menengah. Rute ini mengikuti alur sungai Sangata dimana banyak pohon pakan orangutan. Keunikan melalui jalur ini adalah banyak terdapat pohon dengan ukuran raksasa seperti pohon Sengkuang dan juga pohon Arau. Pada musim-musim tertentu orangutan banyak juga dijumpai di jalur ini karena banyak terdapat buah Sengkuang yang merupakan makanan favorit orangutan. Tanjung juga diabadikan untuk nama orangutan yang sering terlihat di rute ini.


3. RUTE JALUR SP, SG, UL DAN SL Rute ini merupakan rute jarak panjang dengan waktu tempuh yang cukuplama, namun banyak dijumpai berbagai atraksi alam yang unik dan menarik diantaranya adalah kondisi hutan lebat, dan banyak berbagai tumbuhan berukuran besar serta berbagai satwa. Namun pengunjung memerlukan keberuntungan untuk menjumpainya mengingat satwa di sini adalah liar.


22 23

4. OBYEK MENARIK LAINNYA a. Goa Kelelawar dan air terjun Rute menuju goa kelelawar dan air terjun termasuk dalam kategori rute yang sangat panjang. Untuk menuju goa kelelawar dapat ditempuh dengan perjalanan kaki selama 6 jam setelah terlebih dahulu melewati air terjun sedangkan air terjun sendiri dapat ditempuh dalam 3 jam perjalanan. Goa ini memiliki kedalaman Âą 20 meter, dengan mulut goa setinggi Âą 2 meter dan lebar Âą 1 meter. Disebut goa kelelawar karena goa ini adalah rumah bagi ribuan kelelawar yang tingga didalamnya. Sedangkan air terjun di sini tidak terlalu tinggi namun air yang mengalir melalui sela-sela bebatuan


relatif jernih dan bersih. b. Riam/ Jeram sungai Sangata Dengan menggunakan perahu bermesin (ketinting) wisatawan dapat menyusuri sungai Sangatta ke arah hulu. Sungai sangata memiliki riam pada bagian hulu dengan kondisi yang berbeda-beda, bebrapa riam yang dikenal adalah riam Senara, riam Panjang, riam Takalak, riam Batu buan, riam Hambut tangan, riam Batu rumah dan lain-lain. Untuk menuju riam Panjang jarak yang ditempuh sekitar 2 jam perjalanan. Pada riam Panjang pengunjung dapat melakukan kegiatan rafting (arung jeram) jika memiliki


24 25

berbagai peralatan yang memadai. Adapun riam Takalak, riam Batu Buan, riam Hambut Tangan dan riam Batu Rumah dapat ditempuh dengan perjalanan 2 hari. Di sebelah sungai Semaduningkat (anak sungai Sangata), atau di sebelah selatan sungai Bendili juga terdapat stasiun penelitian orangutan. Stasiun ini mulai dibangun dan selesai pada tahun 2010 oleh Prof. Anne Russon, seorang peneliti Orangutan dari York University, Kanada. Tujuan penelitian di sini untuk mendukung perlindungan orangutan dengan cara meningkatkan pemahaman akan pola yang ada pada orangutan Taman Nasional Kutai


Di waktu-waktu tertentu terkadang sulit untuk menjumpai satwa di sekitar Prevab, hal ini berhubungan dengan perilaku satwa yang memiliki kecenderungan untuk mencari makanan di tempat-tempat yang terdalam di kawasan hutan yang lebat, sehubungan dengan menipisnya jumlah pakan yang berada di tempat-tempat terbuka seperti di pinggir sungai maupun di sekitar trail wisata. Faktor tersebut didukung oleh adanya pohon pakan yang telah habis buahnya maupun pucuk daun mudanya serta masa-masa berbuahnya pun telah habis. Bulan-bulan yang menurut para pemandu lapangan relatif mudah untuk menjumpai satwa adalah pada saat Bulan Januari sampai dengan Maret dan Bulan September sampai dengan Nopember, karena pada dua periode tersebut pohonpohon pakan mulai banyak berbuah, sehingga berbagai satwa memiliki kecenderungan untuk menuju tempat tersebut. Beberapa wisatawan juga tidak sekedar ingin melihat satwa, namun mereka terkadang hanya ingin melihat keindahan alam dan flora. Wisatawan yang demikian tidak harus memikirkan waktu yang tepat untuk berkunjung, namun kapanpun mereka bisa lakukan dan cukup dengan mengontak petugas yang setiap saat berjaga di tempat tersebut.


26 27

Hidupan liar di Prevab Mamalia Orang utan (Pongo pygmaeus morio) Kera ekor panjang (Macaca fascicularis) Owa-owa (Hylobates muelleri) Beruang madu (Helarctos malayanus) Macan dahan Kalimantan (Neofelis diardi) Pelanduk/ kancil (Tragulus javanicus) Kijang (Muntiacus muntjak) Rusa sambar (Cervus unicolor) Trenggiling (Manis javanica)

Rodentia Bajing besar (Ratufa affinis) Bajing kerdil telinga hitam (Nanosciurus melanotis) Bajing kerdil dataran rendah (Exilisciurus exilis) Bajing kelapa (Callosciurus notatus)

Reptilia Biawak (Varanus salvator) Bunglon hutan (Gonocephalus chamaeleontinus) Bunglon borneo (Gonocephalus borneensis)

Insecta Kutu lentera (Pyrops sp.) Kaki seribu (Glomeris connexa)

Amphibia Katak bibir putih (Hylarana labialis)

Aves (berbagai jenis burung) Rangkong badak(Buceros rhinoceros) Enggang klihingan(Anorrhinus galeritus) Julang jambul hitam (Aceros corrugatus) Julang emas (Aceros corrugatus) Rangkong gading (Buceros vigil) Murai batu (Copsychus malabaricus) Kacembang gadung(Irena puella) Pelatuk ayam (Dryocopus javensis) Sikatan ninon(Eumyias indigo) Cekakak merah(Halcyon coromanda) Kareo padi (Amaurornis phoenicurus) Serindit melayu (Loriculus pusillus)


Pohon-pohon utama yang tumbuh di Prevab Ulin (Eusideroxylon zwageri) Kayu arang (Diospyros borneensis hiern) Keledang (Artocarpus lanceifolius roxb.) Meranti (shorea sp.) Kapur (Dryobalanops sp.)


Peta jalur trekking di Prevab

28 29

117'27'30"

117'27'20"

117'27'40"

11

0'32'20"

50 m

40 m

G

rS

jalu

20 m

jalur

0'32'10"

UL

P

rS

jalu

s.

le

an

g 4

rS

jalu

6

5

rK

L

jalu

jalu

rP

rS

jalu

P

5

0'32'00"

30 m

40 m

7

0'31'50"

117'27'20"

117'27'30"

jalur trekking

117'27'40"

sungai

7

11


04. Sengkuang Raksasa 117'28'00"

17'27'50"

05.Jembatan 0'32'20"

jalur TJ

03. Boardwalk 06.Jalur setapak

S.Sangata

0'32'10"

jalur TJ

02. Stasiun Research 0'32'00"

3

07. Shelter 2

8

1

01.Dermaga

7

0'31'50"

117'28'00"

17'27'50"

kontur

08. PPILH


30 31


Sangkima Wisata Alam

Tropical Rainforest Trekking


32 33

Sekilas tentang Sangkima Hamparan hutan hujan dataran rendah yang terdapat di Taman Nasional Kutai ini merupakan salah satu daerah tujuan wisata alam di Propinsi Kalimantan Timur. Tumbuhan yang hidup di kawasan ini merupakan merupakan asosiasi dari jenis ulin (Eusideroxylon zwageri), meranti (Shorea spp), dan kapur (Dryobalanops sp). Sedangkan sebagian yang lain merupakan tumbuh-tumbuhan yang mengawali proses suksesi setelah terjadi kebakaran pada tahun 1997 (genus Macaranga dan Eugenia), yang kini mulai digantikan oleh tumbuhan fase berikutnya melanjutkan suksesi.


Satwa yang sering ditemui di kawasan ini adalah orangutan (Pongo pygmaeus), beruk (Macaca nemestrina), monyet ekor panjang (Macaca fascicularis), serta berbagai jenis burung seperti kangkareng perut putih (Anthracoceros albirostris), raja udang (Alcedinidae), srigunting (Dicrurus spp), pita (Pittidae) dan sempidan biru (Lophura ignita). Sangkima yang berada di Seksi Pengelolaan Taman Nasional Kutai Wilayah I Sangata dan secara administratif berada di wilayah Kabupaten Kutai Timur ini merupakan tempat wisata yang banyak dikunjungi wisatawan karena lokasinya yang mudah dijangkau oleh kendaraan umum.


34 35


Kawasan wisata ini memiliki beberapa objek daya tarik wisata baik yang alami maupun buatan. Pohon ulin raksasa yang diperkirakan berumur 1000 tahun dan memiliki diameter 2,47 cm merupakan salah satu atraksi wisata yang dapat ditemukan setelah menyusuri boardwalk sepanjang kurang lebih 900 m. Untuk mengelilingi kawasan wisata alam Sangkima sepanjang 4 km, pengunjung harus melewati trek wisata serta sungai dan tebing yang dapat dilintasi dengan meniti jembatan yang konstruksinya dikondisikan dapat bergoyang, seperti jembatan gantung dan jembatan sling. Rumah pohon, pemandian tujuh putri, dan Arboretum Tumbuhan Obat, Hias dan Anggrek (TOHA) merupakan atraksi wisata lainnya yang dapat dinikmati oleh wisatawan. Kegiatan yang dapat dilakukan oleh wisatawan di kawasan wisata alam Sangkima antara lain adalah: jungle trekking, berkemah, pengamatan satwa, dan pengenalan pohon.

Jalur wisata Sangkima 1. Jalur Boardwalk Petualangan di lokasi Wisata Alam Sangkima dimulai dari jalur boardwalk sepanjang 900 m, dengan jalan masuk tepat di depan Balai Pertemuan Umum. Memasuki jalur ini, kita akan langsung merasakan suasana kesejukan hutan tropis. Sinar matahari yang terhalang rimbunnya dedaunan, lantai hutan yang lembab dan dipenuhi dengan serasah hutan, berbagai tingkat formasi tumbuhan mengisi ruang-ruang dari lantai hutan sampai ke puncak kanopi. Pada jalur ini kita akan melewati sebuah camping ground yang disediakan bagi mereka yang ingin berkemah di lokasi ini. Pada jalur ini terdapat dua buah shelter sebagai tempat persinggahan ataupun beristirahat


36 37

untuk melepas lelah setelah berjalan sekian lama menyusuri hutan sambil menikmati suasana alam di sekitarnya. 2. Jembatan Gantung Jembatan gantung ini merupakan bagian dari jalur boardwalk yang menyeberangi Sungai Sangkima dan merupakan tantangan pertama bagi perjalanan wisata alam menyusuri jalur outbond Sangkima, karena tidak semua orang berani mencoba petualangan ini. Kemantapan dan keteguhan hatilah sebagai kunci keberhasilannya..!!!!


3. Ulin Raksasa Pohon ulin raksasa ini berada di akhir jalur boardwalk. Pada obyek ini terdapat daya tarik tersendiri, karena saat ini tidak di sembarang tempat dapat ditemukan pohon ulin dengan diameter lebih dari 2 meter ini. Diperkirakan pohon ini telah berusia ratusan tahun, mengingat pertumbuhan diameter spesies ini diperkirakan hanya sekitar 1 mm per tahun. Diperlukan beberapa rentangan tangan orang untuk dapat mengelilingi pohon ini.


38 39

4.Jembatan Titian Beberapa saat setelah meninggalkan pohon ulin raksasa, kita akan sampai di jembatan titian untuk menyeberangi salah satu cabang Sungai Sangkima. Titian yang terbuat dari balok-balok kayu tersusun membentuk rangkaian jembatan. Membutuhkan kesabaran dan keteguhan hati agar perjalanan dapat berjalan dengan lancar. Satu persatu balok harus ditapaki dengan ekstra hati-hati agar tidak terperosok di antara balok-balok penyusun jembatan titian.


5. Shelter 3 (Puncak) Shelter 3 ini terletak di sebuah puncak bukit, terletak di antara Jembatan Titian dan Jembatan Sling 1. Karena letaknya yang berada di ketinggian dan untuk sampai di tempat ini membutuhkan perjuangan yang cukup berat dengan tanjakan-tanjakannya, shelter ini menjadi tempat strategis untuk melepas lelah sekaligus menikmati keindahan alam di sekitarnya. Awas!!! Berhati-hatilah untuk tidak membuang sampah anorganik sembarangan, karena akan merusak lingkungan, keindahan dan kenyamanan pengunjung lainnya.


40 41

6. Jembatan Seling 1 Setelah menuruni bukit meranti yang melelahkan para pengunjung selanjutnya akan di uji oleh sebuah tantangan yang memicu adrenalin yaitu melewati jembatan yang di buat dari seutas sling baja dengan ketinggian yang cukup ekstrim. Bagi yang mengidap phobia terhadap ketinggian ada jalur alternatif lainnya yaitu melewati turunan yang berada di sisi jembatan sling. Namun jangan lupa untuk tetap berhati-hati, jangan sampai terpeleset.


7. Pemandian Tujuh Putri Pemandian tujuh putri adalah sebuah air terjun kecil yang airnya berasal dari mata air perbukitan yang terdapat di wisata alam Sangkima, dimana aliran air tersebut kemudian membentuk tujuh lekukan menyerupai kolam sehingga diibaratkan apabila ada putri turun dari khayangan maka ketujuhnya bisa langsung menikmati kesejukan mata air Sangkima. Selain air yang sejuk dan jernih, di sini pengunjung juga dapat melihat ikan dan udang kecil air tawar yang berwarna-warni di antara kejernihan air pemandian sehingga membuat betah pengunjung untuk berlama-lama disini.


42 43

8. Rumah Pohon Setelah puas menikmati keindahan dan kesejukan alam di pemandian tujuh putri, tidak berapa lama pengunjung akan dapat menikmati keindahan alam dari atas ketinggian dengan menaiki rumah pohon yang dibuat di atas pohon ulin dengan ketinggian kurang lebih 15 meter. Di sini pengunjung dapat merasakan ketenangan dan hembusan semilir angin yang menembus rimbunnya kanopi pepohonan Dipterocarpaceae. Bagi pengunjung yang takut ketinggian, di sini juga terdapat pohon ulin tumbang yang memang sengaja dibiarkan sebagai tempat duduk sekaligus bersantai sambil mendengarkan riuhnya nyanyian berbagai macam satwa burung.


9. Jembatan Seling 2 Jembatan sling ke-2 adalah merupakan puncak dari petualangan di obyek wisata alam Sangkima. Disini juga merupakan ajang pembuktian nyali bagi para pengujung, karena pada tantangan ini pengunjung diwajibkan untuk melewati jembatan yang di desain dari seutas sling baja melintasi derasnya arus sungai Sangkima. Mau tidak mau, jika ingin segera beristirahat dan menyelesaikan petualangan pengunjung harus berani menyeberang jembatan, karena jika memutar kembali akan menempuh waktu


44 45

Peta jalur treking Wis Rumah pohon .08

117'28

117'28'10'’

117'28'00'’

40 m 50 m 60 m 70 m

Pemandian tujuh putri .07

80 m 90 m

0'22'20'’ 100 m 110 m

7 6

8

0'22'10'’

Jembatan Sling .06

2

5 5 0'22'00'’

Jembatan kayu .05 117'28'00'’

117'28

117'28'10'’

0.5

0

Jalan BontangSangata

Sunga Board


sata Alam Sangkima 01. Pusat informasi,Ticketing

8'20'’

117'28'40'’

117'28'30'’

60 m

2 50 m

0'22'20'’

1

02. Shelter

40 m

6

2 30 m

3

0'22'10'’

2

03. Jembatan gantung

30 m

2

40 m

50 m

60 m

0'22'00'’

70 m

4

8'20'’

gai dwalk

04. Ulin Raksasa 117'28'30'’

117'28'40'’

0.5

1 kilometer

Track wisata garis kontur


Tata tertib kunjungan

46 47

1. Didampingi petugas dari Seksi Pengelolaan Taman Nasional Wilayah yang dikunjungi dengan beban tanggung jawab dari pengunjung. 2. Bagi pengunjung dengan tujuan pembuatan film atau foto komersil harus menyerahkan kopi foto atau video kepada Balai Taman Nasional Kutai selambat-lambatnya dalam jangka waktu 1 (satu) bulan. 3. Segala resiko yang terjadi dan timbul selama berada di lokasi menjadi tanggung jawab sendiri. 4. Tidak diperkenankan untuk mengambil tumbuhan, satwa dan organisme lainnya atau bagian dari tumbuhan dan satwa dari kawasan TN Kutai 5. Tidak mengganggu satwa yang ada dalam kawasan selama kunjungan 6. Tidak membuang sampah di sembarang tempat dalam kawasan hutan.

Tiket No

Jenis Tiket

Wisatawan Lokal

Wisatawan Mancanegara

1

Tiket masuk

Rp 1.500,-/orang

Rp 15.000,-/orang

2

Tiket kamera

Rp 3.000/kamera

Rp 30.000,-/kamera

3

Tiket handycam

Rp 12.500,-/video

Rp 125.000,-/video



“Sungguh menakjubkan apa yang ada di alam selagi masih ada kesempatan, marilah kita berupaya bersama-sama untuk melestarikan kekayaan alam di Taman Nasional Kutai sebagai tempat penelitian, pendidikan, penunjang budidaya dan wisata alam.� __________

Taman Nasional Kutai research

education

ecotourism

w w w . t n k u t a i . c o m


Issuu converts static files into: digital portfolios, online yearbooks, online catalogs, digital photo albums and more. Sign up and create your flipbook.