Krisis Finansil Cina – 43
BAMBI ini diharapkan mampu mensimulasi dampak perubahan suatu variabel seperti BI rate, nilai tukar, PDB, Giro Wajib Minimum (GWM), dan Capital Adequacy Ratio (CAR), terhadap variabel lainnya dalam bentuk impulse response analysis. Hasil simulasi diharapkan dapat digunakan sebagai masukan bagi assessment dampak kebijakan moneter dan makroprudensial serta untuk membentuk skenario macro stress test ketahanan sektor perbankan dalam menghadapi shock variabel makroekonomi. Analisa BAMBI terbagi atas 20 variabel makroekonomi dan 36 variabel perbankan. Persamaan behavioural dalam model lebih didasarkan pada hubungan empiris dan data. Variabel endogen dalam model diestimasi dengan persamaan Error-Correction Model (ECM), Ordinary Least Squares (OLS), atau persamaan identitas. Financial Stability Index Sampai saat ini belum ada definisi baku tentang Financial Stability Index (FSI). Definisi dan pengukuran kestabilan yang aktual harus berhadapan dengan berbagai elemen yang saling terkait dan berinteraksi kompleks. Hal ini belum memasukkan unsur dan dimensi waktu dan tempat. Cara kita melihat sesuatu tergantung pada perspektif. Financial Stability Index (FSI) memiliki cukup banyak sinonim. Beberapa sinonim terkait FSI mencakup Aggregate FSI (AFSI), Financial Stress Index, Financial Soundness Index, Financial Conditions Index, PCA (Principal Component Analysis), EWSI (Early Warning System Index), National Activity Index, Indeks Stabilitas Finansil dan Risiko Sistemik, Indeks Stabilitas Finansil dan Risiko Kedaulatan, atau lainnya. Kita bisa melihatnya seperti gelas yang terisi sebagian atau kosong sebagian, stabil, rentan, stres, krisis, ketidakseimbangan, tidak bergejolak (inexcessive volatility), atau lainnya. Ada dimensi micro-prudential dan macro-prudential, risiko yang spesifik pada satu individu atau broader systemwide.
Bobot, skala, prioritas, preferensi pada ukuran dan/atau patokan suatu sistem menjadi tidak stabil sangat subjektif. Ada yang mengacu pada penurunan sebanyak 25% pada nilai tukar, indeks saham gabungan, atau lainnya. Ada pula yang menggunakan skala yang sifatnya sangat relatif bila kita mengacu pada konsep pigeon holing. Semua indikator menjadi relatif. Ada yang menggunakan penurunan PDB, pajak, peningkatan inflasi dan pengangguran; DSR, exposure utang valas terhadap indikator lainnya; aset netto, disposable income; cadangan devisa, nilai tukar, neraca saldo (current account), arus modal, maturitas; agregat moneter, suku bunga, ukuran risiko perbankan, modal bank, likuiditas, mutu kredit, credit rating, potensi kerentanan (concentration/systemic); indeks saham gabungan, corporate (risk) spreads, premi likuiditas, dan atau lainnya.28 Gadanecz dan Jayaram dari Bank for International Settlements menginventarisir beberapa FSR (Financial Stability Reports) yang dibuat beberapa bank sentral di seluruh dunia. Upaya kompilasi 28
Blaise Gadanecz and Kaushik Jayaram, Measures of financial stability – a review, Bulletin, 31, IFC, July 2009.
online version, uploaded 1 Sept. 2019
Penilaian risiko (risk assessment) kemudian berkembang untuk juga mencakup segala hal yang berbau finansil seperti pasar, institusi, dan prasarana. Dinamika prilaku kemudian menjadi fokus tersendiri karena sifatnya yang menular, contagious, dan memiliki mekanisme transmisi kejutan. Ada kerangka kerja hukum, fiskal, dan akuntansi. Ada pula pertimbangan alokasi tabungan bagi peluang investasi yang menguntungkan.