Rampai Cerpen Minggu - Agustus 2012

Page 380

Bunga Rampai Cerpen ~ Minggu Ke-VI ~ Agustus 2012

“Iya, Pak nanti bisa dimakan setelah takbir keliling.” Ia meraih dompetnya dan mengeluarkan beberapa lembar uang puluhan ribu. Dan bibirku kelu seiiring tangan yang bergetar menerima beberapa lembar uang darinya. Kejadian beberapa jam yang sudah terlewatkan kembali berserakan.

AKU berjalan gontai. Tak menghiraukan cacing-cacing yang menggelitik perutku. Membiarkan keringat berguguran di wajahku. Namun, tak membuat rasa kecewaku ikut berguguran. Karena hari ini jangankan untuk memenuhi janjiku kepada Lisa, untuk membeli sebungkus nasi pun aku tak memiliki uang. Setelah tak ada satupun yang ingin membeli jagung bakar. Sementara esok Lebaran menjelang. “Jangan lupa baju Lebaran buat Icha ya Pak.” Suara Lisa tadi pagi melintas di benakku. Membuat hatiku perih kerena lagi-lagi aku tak mampu memenuhi keinginannya. Aku terus membawa langkah membiarkan senja berlalu. Masih mencari-cari alasan untuk kusampaikan kepadanya nanti biar kecewa tak terlalu dalam. Hingga kutemukan perempuan paruh baya yang sedang berdiri seorang diri menunggu angkutan umum. Dengan tas yang melingkar di lengannya. Tiba-tiba saja niat jahat itu menyinggahi benakku. “Larikan saja tasnya.” Entah dari mana bisikan itu.

371


Issuu converts static files into: digital portfolios, online yearbooks, online catalogs, digital photo albums and more. Sign up and create your flipbook.