Rampai Cerpen Minggu - Agustus 2012

Page 343

Bunga Rampai Cerpen ~ Minggu Ke-VI ~ Agustus 2012

“Sudahlah, Sayang! Aku tak ingin mendengarkan cerita itu lagi, marikita bersenang-senang saja!” “Kau benar-benar tak percaya ceritaku? Oke, lihat saja, sebentar lagi aku akan menjadi wanita suci itu. Wanita yang dirahimnya kelak akan dititipi janin seorang Mesias. Juru selamat yang telah dinanti.” Akhirnya aku memilih diam dan pura-pura mendengarkan Afriani menuntaskan ocehannya, sembari terus mencoba untuk tenang karena wanita itu masih saja memejamkan matanya. Memacu mobil Xenia seperti seekor kuda terbang melajukan kereta kencana. Melesat. Tetapi ia memang hafal betul lekuklekuk jalan raya. Ia tahu pasti kapan harus belok, menikung, menaik-turunkan tuas kopling, dan mengatur gas. Bahkan, ia tak pernah telat satu detik pun menekan pedal rem di setiap lampu merah. Ia benar-benar seperti mendapat bisikan. “Ha-ha-ha. Kau tak perlu khawatir, Sayang! Jibril yang akan menanggung keselamatan kita. Tugasmu hanya satu, bangunkan aku jika kau melihat ada polisi lalu lintas menguntit kita. Kau tahu, Lucifer, iblis paling kuat, sering kali menyusup ke otak mereka.” Seperti biasa, Afriani seolah bisa membaca isi kepalaku.

ITU hari keduaku bersama Afriani, dan tiga teman lainnya, berburu kesenangan. Berpindah-pindah dari satu tempat hiburan ke tempat hiburan lainnya. Mereguk berbagai macam minu334


Issuu converts static files into: digital portfolios, online yearbooks, online catalogs, digital photo albums and more. Sign up and create your flipbook.