Rampai Cerpen Minggu - Agustus 2012

Page 108

Bunga Rampai Cerpen ~ Minggu Ke-VI ~ Agustus 2012

pasukanku, tidak akan dapat meredam orang-orang itu,� pikirnya lagi. Maka begitulah. Pada suatu ketika, dengan tujuan agar tak ada lagi penduduk kota yang membicarakan keburukannya, yang kemungkinan besar bisa membahayakan kedudukan si penguasa di kemudian hari, si penguasa mengeluarkan kebijakan yang aneh. Kebijakan paling aneh yang pernah dbuat. Memotong lidah semua penduduk kota itu. Dan bukan hanya lidah orang yang sudah dewasa yang dipotong, melainkan juga lidah anak-anak. Bahkan, lidah mereka yang masih bayi. Lalu begitulah. Entah kenapa, setelah semua lidah penduduk dipotong, setelah semua yang ada di kota itu menjadi bisu, setiap bayi yang lahir, tiba-tiba saja sudah tak berlidah. Semua orang menjadi bisu. Hingga hari ini. Itu memang cerita yang sulit diterima akal sehat. Namun, cerita itu bukanlah satu-satunya cerita tentang asal mula bisunya penduduk kota tua itu. Ada cerita lain. Konon, dulu, penduduk kota ini adalah orang-orang yang banyak bicara. Tidak sedetik pun mereka tidak bicara. Bahkan, dalam tidur pun, mereka bicara. Mengigau. Semua selalu ingin bicara. Semua selalu ingin ucapannya yang didengar. Namun siapa yang mendengar bila semua orang hanya ingin bicara? Semua seolah lupa kenapa Tuhan menciptakan satu mulut dan dua telinga. Semua seolah lupa bila Tuhan ingin kita lebih banyak mendengar daripada berbi98


Issuu converts static files into: digital portfolios, online yearbooks, online catalogs, digital photo albums and more. Sign up and create your flipbook.