Majalah Teknokra Edisi 216 Desember 2015

Page 39

Foto Ayu Yuni Antika

“Memang saat pertama pemakaian, kulit akan mulus. Tapi selanjutnya akan timbul flek tebal yang sulit dihilangkan,” Dr. M. Syafei Hamzah kulitnya ketergantungan. “Setelah krimnya habis, muka kembali seperti semula. Dan ada efek samping sedikit kusam,” keluhnya. Mahasiswi Fakultas Pertanian Unila, Jurusan Agribisnis 2012 ini, juga pernah mengalami efek samping saat menggunakan salah satu produk kosmetik ternama. Faktor ketidakcocokan membuat wajahnya malah berjerawat. Akhirnya ia memutuskan berhenti memakainya. Spesialis penyakit kulit dan kelamin, Rumah Sakit Umum Daerah Dr. H. Abdul Moeloek (RSUDAM) Lampung, dr. M. Syafei Hamzah, Sp.KK FINS DV (Fellow Indonesian Dermatovenereology) mengaku, wanita saat ini tampil mengikuti mode estetik agar lebih tampil percaya diri. Pasiennya masih didominasi remaja putri (pelajar atau mahasiswi). Keluhannya tak lain

karena efek samping penggunaan makeup dan krim dari klinik kecantikan tertentu. Syafei yang masih aktif menjadi dosen di Fakultas Kedokteran Unila ini tak menampik perawatan dan penggunaan makeup remaja saat ini sudah berlebihan. Tanpa pikir panjang, mereka ingin tampil cantik serba instan. Membeli kosmetik yang tak jelas komposisinya. Cepat terbujuk ajakan teman untuk ikut perawatan di klinik kecantikan adalah keputusan yang tidak bijak. Pewarna dan bahan berbahaya seperti merkuri (Hg ; Hydrargyrum) banyak terkandung dalam kosmetik. Akibat pemakaian yang terlalu lama, beresiko memicu kanker. “Memang saat pertama pemakaian, kulit akan mulus. Tapi selanjutnya akan timbul flek tebal yang sulit dihilangkan,” terang Dr. Syafei saat ditemui di ruangannya, Jumat (18/12). Menurut Doktor lulusan Universitas Sumatera Utara (USU) itu, krim pemutih di klinik atau salonsalon tertentu, memiliki konsentrasi yang lebih tinggi. Akhirnya, kulit wajah belum mampu beradaptasi hingga menimbulkan iritasi, sampai mengalami dermatitis kontak (peradangan, gatal-gatal, perih dan lecet pada kulit).“Jika sudah merah, gatal, dan perih, menunjukkan kulitnya sudah mengelupas. Bisa juga merangsang timbulnya jerawat,” ujarnya Mengetahui jenis kulit sebelum memutuskan memakai makeup atau melakukan perawatan, merupakan prinsip utamanya. Apakah termasuk tipe kulit normal, berminyak, atau kering. Dalam memilih produk kosmetik, Dr. Syafei menganjurkan konsumen membeli

Teknokra - Tahun 2015 Edisi 216

kosmetik yang terdaftar di Badan Pengawas Obat dan Makanan (BPOM). “Pilih kosmetik yang terdapat tulisan hipoalergenic,” tuturnya. Adanya tulisan hipoalergenic menerangkan bahwa bahan-bahan di dalam suatu produk kecantikan, jarang menyebabkan alergi bagi penggunanya. =

Tips menjaga kesehatan dan kesegaran kulit 1. Pola makan dengan menu seimbang (karbohidrat, protein, serat dan vitamin serta susu) 2. Tidur yang cukup. Jangan terlalu sering begadang. 3. Olahraga rutin membantu menjaga kesegaran kulit. 4. Banyak minum air putih serta makan sayur dan buah. 5. Kurangi makanan yang berminyak dan junkfood.

Beberapa hal yang ­dapat dilakukan setelah timbul gejala alergi: •

Begitu timbul kemerahan dan gatal, segera stop pemakaian kosmetik. Mencuci wajah menggunakan sabun bayi untuk menetralisir iritasi. Jika iritasi agak parah, dianjurkan untuk menetralisirnya dengan larutan Natrium Klorida (NaCl) . Segera ke dokter untuk mendapatkan pengobatan.

| 39


Turn static files into dynamic content formats.

Create a flipbook
Issuu converts static files into: digital portfolios, online yearbooks, online catalogs, digital photo albums and more. Sign up and create your flipbook.
Majalah Teknokra Edisi 216 Desember 2015 by UKPM TEKNOKRA - Issuu