3) Alkena dengan lebih dari satu ikatan rangkap Jika alkena memiliki lebih dari satu ikatan rangkap, namanya diberi tambahan diena (untuk dua ikatan rangkap) atau triena (untuk tiga ikatan rangkap). Contoh: a) H3C – CH = CH – CH2 – CH = CH2 o 1,4–heksadiena b) H3C – C = CH – CH – CH = CH2 o 3-etil– 5 metil–1,4–heksadiena | | CH3 C2H5 b. Isomer alkena Alkena paling rendah yang memiliki isomer yaitu butena (C4H8). Alkena memiliki dua jenis isomer sebagai berikut. 1) Isomer posisi Isomer posisi adalah senyawa-senyawa dengan rumus molekul sama, namun memiliki penataan atom yang berbeda. Alkana hanya memiliki satu jenis isomer posisi, namun alkena memiliki dua jenis perubahan penataan atom, yaitu: a) isomer posisi di mana perubahan posisi dialami oleh ikatan rangkap, b) isomer posisi di mana perubahan posisi dialami oleh rantai cabang. Contoh: a) Berapa isomer posisi yang mungkin dimiliki oleh butena? (1) H2C = CH – CH2 – CH3 o 1-butena (2) H3C – CH = CH – CH3 o 2-butena (3) H2C = C – CH3 o 2-metil-propena | CH3 b) Berapa isomer posisi yang mungkin dimiliki oleh pentena? (1) H2C = CH – CH2 – CH2 – CH3 o 1-pentena (2) H3C – CH = CH – CH2 – CH3 o 2-pentena (3) H2C = C – CH2 – CH3 o 2-metil-1-butena | CH3 (4) H2C = CH – CH – CH3 o 3-metil-1-butena | CH3
150
Hidrokarbon