Sriwijaya Post Edisi Selasa, 31 Januari 2012

Page 11

12

SRIWIJAYA POST Selasa, 31 Januari 2012

Lahat, Pagaralam, Muaraenim, Empat Lawang Belasan Pondok Roboh

Barnas Belum Tentukan Sikap

MUARAENIM - Angin kencang menerjang perkebunan dan dan pertanian di Semende, Muaraenim beberapa hari terakhir. Akibatnya, tanaman dan belasan pondok dan dangau rusak. “Beberapa hari terakhir angin memang deras. Belasan pondok dan dangau rusak,” ujar Ketua Forum Kades Semende Efrizal, Senin (30/1) di Muaraenim.Masih kata Efrizal, angin kencang itu menyebabkan tanaman rusak seperti padi. Pohon kopi juga daun banyak rontok.“Karena sering dilanda angin kencang, warga sekarang mulai was-was dan takut rumah mereka roboh,” kata Efrizal yang menjabat Kades Tanjungraya, Kecamatan Semende Darat Tengah (SDT). Mengenai pondok dan dangau yang roboh dirinci Efrizal yakni di Desa Danau Gerak dua buah, Desa Cahaya Alam satu, Desa Tenam Bungkuk tiga buah, Desa Tanjungraya satu buah, dan Desa Batu Surau dua buah. (ari)

LAHAT - Dewan Pengurus Partai Barisan Nasional (DPP Barnas) memberikan klarifikasi terkait rumor yang beredar bahwa partai telah mendukung salah seorang calon yang akan maju pada Pilkada lahat 2013 mendatang. “Hingga kini belum ada keputusan partai yang dikeluarkan. Bahkan belum menentukan sikap apapun mengenai Pemilukada Kabupaten Lahat 2013 mendatang,” kata Ketua Umum DPP Barnas Williem Jaya Kusli diampingi Sekretaris Jendral (Sekjen) Taty Suhartaty di Lahat, Minggu (29/1). Menurut Wiliem jika ada pihak menyatakan mendukung salah satu calon, itu bukan berasal dari Partai Barnas. Karena DPP Barnas belum memandatkan kepada pengurus DPC Barnas Lahat untuk menentukan pilihan termasuk koalisi partai. Tambahnya, saat ini memang ada dua kepemimpinan pada DPP partai Barnas. Namun di tingkat pengadilan Tata Usaha Negara dan Mahkamah Agung, Partai Barnas pimpinan Wiliem Jayay Kusli yang dinyatakan sah. (mg10)

SRIPO/ARI

NYARIS ROBOH Tampak satu pondok di tengah sawah nyaris roboh diterjang angin kencang. Foto diambil Senin (30/ 1) di Semende, Muaraenim.

Kota Lahat Epidemik DBD

■ Juga Merapi Timur ■ 33 Kasus di 2011 LAHAT, SRIPO - Warga Kabupaten Lahat harus meningkatkan kewaspadaan agar terhindar dari penyakit Demam Bedarah (DBD). Data yang dihimpun dari Dinas Kesehatan Lahat, pada 2011 tercatat terjadi 33 kasus DBD dengan dua kecamatan yakni Kota Lahat dan Merapi Timur sebagai wilayah epidemik. Kepala Dinas Kesehatan Lahat, H Muzakir melalui Kabid Pengendalian Kesehatan Ponco Wibowo menjelaskan 33 kasus DBD selama 2011 dikumpulkan dari tiap Puskesmas di masing-masing kecamatan di Kabupaten Lahat. Ada tujuh kecamatan dianggap wilayah penyebaran penyakit demam berdarah, dan memerlukan langkah antisipasi agar tidak kembali terulang pada 2012.

Kecamatan yang sempat terjangkit dan warganya terkena DBD yakni Kikim Barat, Kikim Tengah, Pulau Pinang, Pagar Gunung dan Merapi Barat. “Sementara Kecamatan Kota Lahat dan Merapi Timur dianggap sebagai wilayah epidemik, karena jumlah kasus tergolong tinggi dibanding kecamatan lain,” katanya. Timbulnya penyakit demam berdarah selalu diringi datangnya musim hujan dua bulan terakhir. Banyak genangan air yang menjadi sarang nyamuk Aedes Aegypti. Apalagi cukup banyak warga yang tidak rutin membersihkan lokasi genangan sehingga nyamuk leluasa berkembang biak. Diimbau seluruh warga

Kota Lahat selalu melakukan 3M yakni menguras, mengubur dan menutup. Sehingga bisa mencegah bagi nyamuk penyebab demam berdara, untuk terus berkembang biak. Bila dianggap perlu gunakan kelambu atau racun nyamuk agar tidak terserang demam berdarah,” katanya. “Langkah 3M wajib dilakukan semua masyarakat. Bukan hanya warga di tujuh kecamatan, yang dianggap sebagai wilayah penyebaran,” jelas Ponco. Sementara Dinkes Lahat juga terus berupaya menekan jumlah kasus DBD. Di antaranay dengan sosialisasi dan pelayanan kesehatan. Fogging keliling juga terus dijalankan meskipun hasilnya tidak seoptimal melakukan 3M karena hanya mampu membunuh nyamuk dewasa, sementara jentiknya masih bisa berkembang biak. (mg10)

SRIPO/ARDANI ZUHRI

KEKERINGAN - Seorang petani di Desa Muaralawai menunjukkan sawahnya yang kekeringan dan terancam gagal panen, Senin (30/1).

Dua Tahun Diangkat Baru Pelantikan

■ 169 Honorer Jadi PNS PAGARALAM, SRIPO - Pemerintah Kota (Pemkot) Pagaralam melalui Badan Kepegawaian Daerah (BKD) melantik 169 tenaga Honorer menjadi Pegawai Negeri Sipil (PNS) 100 persen di Gedung Serbaguna SD BI Kota Pagaralam, Senin (30/ 1). Pelantikan dilanjutkan pengambilan sumpah dilakukan langsung Walikota

Pagaralam H Djazuli Kuris. Para honorer dilantik yaitu tenaga honorer masa kerja 2005. Sedangkan pengangkatan ke-169 honorer tersebut sudah dilakukan pada 2008-2009 lalu. Pantauan Sripo saat saat mendengarkan arahan dari Walikota semua PNS yang dilantik duduk secara lesehan beralaskan karpet.

Saat memberikan arahan Walikota berharap semua honorer yang diangkat menjadi PNS bisa menjalankan tugas dengan baik dan bisa bertanggungjawab terhadap tugas yang diberikan. “Sebagai PNS yang diangkat dari tenaga honorer seharusnya bisa menunjukan prestasi yang baik dari pada PNS yang lulus dari jalur seleksi,” kata Djazuli. Diangkatnya para tenaga

SRIPO/MG10

LESEHAN —Pegawai Negeri Sipil Kota Pagaralam dari tenaga honorer yang baru dilantik duduk lesehan mendengarkan arahan dari Walikota Pagaralam H Djazuli Kuris, Senin (30/1).

honorer menjadi PNS tersebut merupakan program Pemkot Pagaralam. Tenaga honorer yang diangkat sudah mengabdi sebagai pegawai honorer sejak pertama Kota Pagaralam menjadi kota otonom. Kepala Badan Kepegawaian Daerah (BKD) Kota Pagaralam, Syafrudin memalui Sekertaris BKD, Rasyidi mengatakan, 169 tenaga honorer yang diangkat tersebut berasal dari berbagai formasi. Ada dari tenaga kesehatan, guru dan tenaga teknis. “Mereka yang diangkat ini merupakan tenaga honorer yang memunyai SK honor tahun 2005 ke bawah. Sebenarnya untuk pengangkatan sudah kita lakukan pada 2008 lalu tetapi baru pada 2012 ini kita bisa melantik para tenaga honorer ini menjadi PNS 100 persen,” ujarnya. (mg16)

Petak Sawah Retak Seribu ■ Terancam Gagal Panen MUARAENIM, SRIPO Ratusan hektar sawah di Desa Muaralawai, Kecamatan Muaraenim, terancam gagal panen. Sebab sudah hampir dua pekan terakhir hujan belum juga turun sehingga tanaman padi mereka terancam kekeringan, Senin (30/1) di Desa Muaralawai, Kecamatan Muaraenim. Darmawi, warga Desa Muaralawai, Darmawi mengatakan kekeringan terjadi dua minggu terakhir. Jika hujan tak kunjung turun seminggu ke depan, diprediksi padi akan mati. Sebab sawah mereka memang persawahan tadah hujan sehingga airnya sangat tergantung curah hujan. Jika kekurangan air maka sawah akan menjadi retak-retak. Padahal, biasanya jika tidak kekeringan pada akhir bulan Maret biasanya padai sudah dapat di panen. “Saat ini umur padi baru

sekitar 100 hari dan normalnya Maret nanti baru bisa panen. Tapi kalau kondisi seperti ini, bisa gagal,” katanya. Jika bisa dipanen maksimal sekitar 300 kilogram per hektare sedangkan biasanya bisa satu ton per hektare. Menurut Darmawi sebelumnya petak-petak sawah petani telah terisi air oleh hujan. Namun, tanaman padi justru diserang hama keong emas. Keong-keong ini memakan tanaman padi mulai dari pangkal hingga ke akarnya. Sehingga, untuk mengusir hama ini maka para petani harus mengeringkan sawahnya sementara waktu. Namun, begitu sawah telah dikeringkan dan hama mulai menjauh, hujan justru tidak lagi turun. “Akibatnya, sawah menjadi retak-retak begini,” katanya. Pantauan Sripo, sawah terlihat retak-retak. Tanam-

WALIKOTA Pagaralam H Djazuli Kuris menyatakan siap menyalonkan diri menjadi Gubernur Provinsi Sumatera Selatan (Sumsel) periode 2014-2019. Hal tersebut sudah beberapa kali disampaikannya di hadapan publik Kota Pagaralam akhir-akhir ini. Namun H Djazuli Kuris menyatakan, dia akan maju dalam pemilihan Gubernur Sumsel jika H Alex Noerdin yang merupakan Gubernur Sumsel saat ini benar akan maju menjadi Gubernur DKI Jakarta. Namun jika Alex Noerdin masih akan maju di Pemilihan Kepala Daerah (Pilkada) Sumsel, dia belum akan ikut dalam pesta demokrasi tersebut. “Saya siap menjadi Gubernur Sumsel, namun jika Bapak Alex Noerdin yang merupakan pimpinan saya saat ini tidak lagi akan mencalonkan diri sebagai Gubernur Sumsel priode ke dua ini,” ujar Djazuli yang akan mengakhiri masa jabatan walikota 2013. Lebih lanjut Djazuli menyatakan kesiapannya bersaing dengan beberapa bakal calon Gubernur Sumsel yang sudah menyatakan diri ikut dalam

pemilihan gubernur mendatang. Karena menurutnya setiap balon saat ini sudah memiliki basis sendiri. “Hal ini bukan sekedar mencari sensasi saja. Namun, jika memang bapak Alex tidak lagi akan mencalonkan diri menjadi Gubernur Sumsel lagi,” jelasnya. Menanggapi rencana Walikota Pagaralam akan mencalonkan diri

an padi yang tumbuh di atasnya terlihat gersang akibat kekurangan air. Diserang Hama Puluhan hektare sawah di beberapa desa di Kecamatan Pasemah Air Keruh, Kabupaten Empatlawang diserang hama padi merah atau tungro. “Dipastikan tanaman padi gagal panen bila terserang hama ini. Karena bila terserang penyakit ini, padi akan mati dan mengering, sehingga buah tidak berisi dan rusak,” kata Mardin (35) salah seorang petani di kawasan Desa Muarasindang. Menurutnya, saat ini tanaman apdi rata-rata berumur 1,5 bulan atau hampir memasuki masa berbuah. Berbagai usaha telah dilakukan mengantisipasi dan mencegah meluasnya hama ke tanaman padi lainnya. Namun, mereka kewalahan bahkan hama meluas. Sehingga sampai saat ini tanaman padi sudah rusak baik batang dan daun sudah rusak. (ari/st2)

Nyalon Gubernur

menjadi Gubernur Sumel, tokoh masyarakat Kota Pagaralam, H Dimyati Rais mengatakan, sepertinya niat tersebut sudah didukung atasannya yaitu Gubernur Sumsel saat ini. “Kemungkinan sudah ada izin atau sinyal dari atasannya,” ujarnya singkat. (wawan seftiawan)

SRIPO/MG16

H DJAZULI KURIS


Issuu converts static files into: digital portfolios, online yearbooks, online catalogs, digital photo albums and more. Sign up and create your flipbook.