Sriwijaya Post Edisi Senin 30 April 2012

Page 17

SRIWIJAYA POST Senin, 30 April 2012

17

SPBU Kehabisan BBM Sumsel Butuh Auditor Lingkungan PALEMBANG, SRIPO — Maraknya perusahaan dan kegiatan industri di Sumsel, mau tidak mau pengelolaan limbah harus menjadi perhatian karena terkait isu lingkungan. Namun sayangnya, provinsi seluas ini belum ada satupun auditor lingkungan. “Sumsel belum ada auditor lingkungan yang bisa melakukan audit terhadap upaya pengelolaan lingkungan dan upaya pemantauan lingkungan hidup atau sering disebut UKL dan UPL,” kata Pimpinan Wilayah Lembaga Pendidikan dan Pelatihan (LPP) Wana Wiyata Yogyakarta Rieka Marta SE, MSi saat pelatihan 11 orang calon auditor lingkungan di Hotel Budi, Minggu (29/4). Jika dilakukan audit sebenarnya, maka dipastikan akan banyak perusahaan dan industri yang ada di 15 kabupaten/kota di Sumsel akan terbongkar karena telah merusak dan mence-

Rieka Marta

SRIPO/SIN

mari lingkungan. Diakui, dalam izin perusahaan disertai dengan upaya tata kelolah UKL dan UPL. Namun persoalannya, apakah pengelolaan lingkungan itu sudah sesuai proposal saat meminta izin operasional diajukan. Inilah yang harus dibuktikan dan diawasi sehingga kehadiran auditor lingkungan mutlak diperlukan. “Saat mengajukan izin, Amdal cukup baik. tetapi ke-

Bikin Dialog Sendiri “SELAMAT siang pemirsa. Berjumpa kembali dengan saya, Rena dalam program Reportase. Berikut kami sampaikan berita duka dari daerah Manado. Sekitar pukul 16.00, telah terjadi kecelakaan bus di jalan utama kota. Akibat kejadian ini, tiga tewas dan empat mengalami luka-luka.” Demikian, uraian singkat dialog yang disampaikan peserta Lomba Presenter Cilik bernama Rena. Sedikit berbeda dengan peserta terdahulu, ia dengan nomor urut 16 memilih duduk di kursi untuk menjalankan perannya sebagai presenter. Meski relatif singkat, apa yang disampaikan siswi kelas VA SDIT Auladi ini cukup jelas, dan lugas. Namun siapa sangka, materi yang disampaikan Rena adalah hasil pemikirannya sendiri. Menurutnya, persiapan mengikuti lomba ini juga tidak terlalu maksimal. Untuk mencari materi dan mempersiapkan penampilannya, buah hati Ahmad Munawar dan Mardalena ini hanya punya waktu enam hari. “Saya tahu baru enam hari yang lalu. Saya sempat bingung mau menyampaikan apa, akhirnya saya bikin dialog sendiri,” ujar siswi kelahiran Tanjung Lubuk, 24 November 2001. Meski masih usia anakanak, Rena mengaku cukup sering menonton siaran berita di televisi. Ini pula yang menjadi inspirasinya untuk memilih memerankan presenter berita pada lomba tersebut. Kalah menang tidak jadi soal, kata dia. Terpenting adalah, keberanian tampil di depan umum sehingga terbiasa saat dewasa. “Saya sudah dua kali ikut lomba presenter. Tapi belum pernah menjadi juara. Tak apalah, yang penting ikut,” tukasnya. (eko as)

Rena SRIPO/SAINI

napa satu tahun dan beberapa tahun kemudian terjadi pencemaran,” katanya. Terhadap 11 calon auditor lingkungan yang ikut dalam pelatihan dan sebelum ditetapkan sebagai auditor pasca mengikuti uji kompetensi dari Kementerian Lingkungan Hidup, Rieke menyarankan agar auditor membentuk konsultan. “Selama ini yang ada konsultan pajak, auditor keuangan. Kali ini auditor lingkungan sudah ada,” katanya. Sementara itu Prof Dr Ir H Chafid Fandeli dengan Ketua Yayasan LPP Wana Wiyata Yogyakarta mengatakan, auditor diperlukan karena untuk mengetahui tingkat ketidakpatuhan penanggung jawab usaha terhadap peraturan perundangan pengelolaan lingkungan. Selanjutnya, dalam tugasnya auditor memberikan rekomendasi atas temuan pelaksanaan audit. (sin)

PALEMBANG, SRIPO — Sejumlah Stasiun Pengisian Bahan Bakar Umum (SPBU) dalam kota dan daerah terjadi kekosongan. Hal ini terjadi PT Pertamina melakukan pengendalian suplai dengan alasan kuota BBM Sumsel dikurangi 20.000 Kiloliter (Kl) oleh pusat. Humas PT Pertamina Unit Pemasaran (UPms) II Palembang Robert NV sebelumnya mengakui adanya pengendalian suplai BBM khususnya premiun di sejumlah SPBU. Hal itu dilakukan karena kuota lebih kecil dari realisasi sehingga dilakukan pembatasan. “Untuk suplai BBM per 8 April saja, sudah terealisasi 31 persen sedangkan saat ini 24 April diperkirakan realisasi mencapai 90 persen lebih. Atau dengan angka riilnya realisasi mencapai 66.930 Kl dan tersisa 16.700 Kl lagi dan kini jumlahnya habis. Pengendalian terus dilakukan setiap saat agar suplai BBM cukup hingga akhir bulan,” katanya baru-baru ini. Terkait pengendalian suplai BBM di Sumsel saat ini dan ditambah rencana

PEMBATASAN itu kebijakan pemerintah, bukan Pertamina. Produksi di Plaju tidak kami batasi dan tetap berproduksi sesuai rencana

TEUKU CHAIDIR GM PT Pertamina (Persero) RU III Plaju SRIPO/STS

pembatasan BBM bersubsidi terhitung awal April ini, ternyata kilang Pertamina yang ada di Refenery Unit (RU) III Plaju, tidak ada pembatasan produksi. Setiap hari rata-rata memproduksi 90.000 barel/hari. “Pembatasan itu kebijakan pemerintah, bukan Pertamina. Produksi di Plaju tidak kami batasi dan tetap berproduksi sesuai rencana,” kata GM PT Pertamina (Persero) RU III Plaju Teuku Chaidir kepada wartawan usai acara pemeriksaan gratis 500 ibu Hamil dalam rangka pemecahan rekor MURI. Minggu (29/4). Produksi di Plaju mencapai 90.000 barel/hari dengan jenis premium, avtur, minyak tanah, solar. Na-

mun diakui untuk jenis pertamax, diproduksi di unit lain, Kalau pun Plaju memproduksi Pertamax, jumlahnya tidak begitu banyak. Sayangnya, Chaidir tidak begitu hafal jumlah produksi masing-masing jenis BBM tersebut. Namun dari banyak jenis BBM, sepertinya jenis solar paling besar diproduksi karena sesuai dengan komposisi crude, kebijakan pusat dan kemampuan mesin yang ada di kilang. Dengan komposisi crude itu, ungkap Chaidir, Plaju tidak bisa menentukan kebijakan sendiri untuk memproduksi jenis BBM tertentu saja. Namun yang pasti, porsi jenis solar lebih banyak dan memang paling

banyak dibutuhkan. Khusus mengenai minyak mentah, saat ini Plaju mendapat suplai dari perusahaan eksplorasi minyak yang ada Sumsel dengan komposisi 65 persen, sedangkan sisanya 35 persen minyak mentah berasal dari Kalimantan dan Riau yang diangkut melalui kapal. Chaidir menolak mengomentari soal pembatasan dan permintaan BBM, jenis premiun yang belakangan sangat tinggi. “Kalau soal distribusi dan pengaturan, itu kewenangan unit pemasaran,” kata Chaidir. Sebelumnya menurut Robert, alokasi premiun untuk jatah 2012 bagi Sumsel dikurangi 20.000 Kl atau diberikan jatah hanya 220.734 Kl. Padahal dibandingkan kuota BBM premium 2011 lalu, Sumsel mendapat alokasi 220.734 Kl dengan realiasi lonjakan 228.220 Kl. “Kalau melihat peningkatan kebutuhan premiun 2011 yang lebih, harusnya pemerintah menambah kuota premiun untuk 2012. Tetapi nyatanya dikurangi,” paparnya. (sin)

Bawa Handuk dari Rumah MINGGU (29/4), Atrium Under Mall Palembang Square (PS) tampak ramai. Lebih ramai dari weekend seperti biasanya. Ratusan anak-anak atau balita (bayi lima tahun) mendominasi gerak dan suara dalam acara Pentas Kreasi Anak Sripo Kids dan Pelican Kids yang berlangsung di sana pukul 10.00-16.00. **** INI merupakan Pentas Kreasi Anak Sripo Kids yang diselenggarakan untuk keempatkalinya. Kali ini ada tiga tangkai perlombaan yang dilaksanakan. Yaitu Lomba Mewarnai untuk anak usia 4 tahun-6 tahun, Lomba Presenter Cilik usia 7 tahun-11 tahun, dan Lomba Busana Tradisional usia 4 tahun-6 tahun, juga usia 7 tahun-11 tahun. Kegiatan rutin Sripo itu dibuka dengan lomba mewarnai. Mengambil posisi di sebelah kanan panggung, sekitar 120 anak beradu kreasi dalam member warna pada objek gambar yang disediakan panitia. Para orangtua yang umumnya ibu-ibu, mengawasi aktivitas anak-anak mereka dari pinggir arena perlombaan. Dengan aba-aba panitia, ratusan peserta mulai membuka kotak pensil warna yang dibawa dari rumah masing-masing. Di atas meja ukuran mini, mereka berusaha memberikan warna terbaik yang disukai untuk objek gambar yang ada di hadapan mereka. Ada yang mengguratkan pensil dengan tangan kanan. Ada pula yang menggunakan tangan kiri, sesuai kebiasaan.

SRIPO/ZAINI

MEWARNAI — Sejumlah peserta TK, SD mengikuti lomba mewarnai pada acara Pentas Kreasi Anak Sripo Kids di Under Mall PS, Minggu (29/4).

Adi (5 tahun), salah seorang peserta, mengaku senang bisa mengikuti lomba ini. Ia sudah beberapa kali ikut lomba, kendati belum pernah terpilih sebagai juara. Waktu 1,5 jam yang diberikan panitia, dimanfaatkannya semaksimal mungkin untuk membuat warna gambar menjadi lebih terang, rapi an bersih. Sesekali ia mengelap tangan kanan dan kirinya dengan handuk, agar tidak mengotori objek gambar di selembar kertasnya.

“Bawa handuk dari rumah, agar kertasnya tidak kotor,” kata Adi dengan bahasa dan logat Palembang-nya. Di arena perlombaan terpisah, juga berlangsung Lomba Presenter Cilik. Di atas panggung berlidah dengan luas sekitar 8x4 meter, 16 peserta dari anakanak usia 7 tahun-11 tahun bergantian unjuk kebolehan. Ada yang berlagak seperti presenter kawakan dengan pembawaan yang “pede abis”. Dari sisi materi, ada yang

menyampaikan persoalan lingkungan, kesehatan, berita, hingga galeri olahraga. Penampilan mereka tidak hanya menghibur, tetapi juga memberikan pengetahuan bagi peserta lain dan para penonton yang hadir. Ardian (8 tahun), salah seorang peserta, tidak mau dikatakan grogi saat tampil memerankan seorang presenter. “Saya tidak gerogi kok. Soalnya sudah siap-siap dari lama,” katanya. Ketua Pelaksana Acara,

Imam Munandar menjelaskan, Pentas Kreasi Anak tersebut merupakan bentuk komitmen dan kepedulian Sripo terhadap anak sebagai aset terpenting untuk daerah dan bangsa ini. “Acara ini menggali dan mengembangkan potensi atau bakat mereka, perlu ada media yang memfasilitasi,” katanya. Juara dari berbagai lomba di arena Sripo Kids ini mendapatkan penghargaan dan hadiah dari panitia. (eko as)


Issuu converts static files into: digital portfolios, online yearbooks, online catalogs, digital photo albums and more. Sign up and create your flipbook.