Sriwijaya Post Edisi Senin 26 Oktober 2009

Page 3

SRIWIJAYA POST Senin, 26 Oktober 2009

Isu Demo Ancam PLN ■ Dua Kali Sehari Listrik Padam PALEMBANG, SRIPO — Terganggunya sejumlah pembangkit listrik milik PLN, menyebabkan sistem kelistrikan Sumbagsel mengalami defisit 362 Megawatt (MW). Akibatnya, masyarakat gerah, apalagi padamnya listrik tak menentu dan tiba-tiba. Bahkan di Plaju dalam sehari dua kali listrik padam, Sabtu (24/10). Isu demo pun mengancam PT PLN pada peringatan Harlisnas (Hari Listrik Nasional) yang akan digelar besok, Selasa (27/10) di Halaman PT PLN (Persero) Pikitring (Proyek Induk, Pembangkit dan Jaringan) Jl Residen Abdul Rozak. Informasi yang dihimpun Sripo, Minggu (25/10) menyebutkan isu demo terhadap kinerja PLN akan menyebar di tiga lokasi. Para pendemo secara terpisah akan berunjukrasa di Gedung PT PLN (Persero) Pembangkitan di Jl Demang Lebardun karena dinilai sebagai instansi yang bertanggung jawab atas kerusakan dan gangguan di sejumlah pembangkit listrik. Rombongan kedua akan mendatangi kantor PT PLN (Persero) Unit Pengatur Beban (UPB) di Keramasan karena institusi ini yang menentukan kuota pemadaman dan mendesak agar dalam suatu lokasi pemadaman tidak terjadi setiap hari. Rombongan ketiga akan mendatangi kantor PT PLN (Persero) SWJB dengan tuntutan agar PLN unit ini diminta melakukan pelayanan kepada pelanggan seiring mulai masuknya musim hujan sehingga pemadaman tidak terjadi. Belum diketahui unsur

DEFISIT 362 MW AKIBAT GANGGUAN PEMBANGKIT ● ● ● ● ● ●

Pembangkit di PLTU Ombilin Unit 1 dan 2 Gangguan PLTG TM Borang 1x40 MW PLTU batutegi (28 MW) PLTG Tarahan Unit 4 (80 MW PLTG MT Borang kapasitas 40 MW PLTG Bukitasam Unit III

mana yang akan melakukan aksi. Namun dari beberapa sumber Sripo, seperti dari Forum Komunikasi Lintas Kecamatan Palembang, Muhammad Ali membenarkan adanya ajakan untuk menggelar aksi damai di tiga kantor PLN, khususnya di PLN Pembangkitan. Sementara Ketua Yayasan Lembaga Konsumen Indonesia (YLKI) Sumsel RM Taufik Husni SH, MH saat dihubungi sudah menyatakan kesediaan untuk berpartisipasi dalam rangka aksi damai di tiga kantor PLN. “YLKI siapkan 50 orang untuk tiap-tiang kantor PLN,” katanya. “Bisa juga di Harlisnas, bisa juga di lain hari. Tergantung situasi, aksi tetap dilakukan karena itu komitmen kawan-kawan,” kata Taufik. Menurutnya, Pembangkit Listrik Tenaga Gas (PLTG) Truck Mounted (TM 2500) Borang di Palembang sering rusak, padahal menjadi salah satu sumber pembangkit listrik di Sumatera Selatan dan sekitarnya. Sering rusaknya pembangkit tersebut karena masalah manajemen. “Sofyan Djalil saat menjabat Meneg BUMN pernah mengatakan di depan anggota Komisi VI DPR dua tahun lalu kalau persoalan PLTG Truck Mounted ada di kesalahan ma-

Pembangkit Rusak MANAJER Distribusi PT PLN (Persero) S2JB, Ir Paranai Suhaspan, Jumat (23/10) mengatakan, saat ini kelistrikan Sumsel dalam kondisi byarpet karena sejumlah pembangkit besar mengalami gangguan bahkan PLTG Truck Mounted di Borang mengalami kebocoran. Tercatat ada enam pembangkit yang rusak. Situasi ini semakin rumit, kalau PLTU Bukitasam unit IV juga mengalami penurunan daya operasi. Dari total kemampuan 90 MW turun menjadi 30 MW. “Pemadaman terjadi di sektor pembangkitan karena banyak mesin yang keluar sistem,” katanya. (sin)

Ekplorasi Musik D

UA belas tahun bukan waktu yang singkat untuk mendalami profesi sebagai guru musik. Tentulah sudah banyak pengalaman selama itu. Inilah yang dirasakan Amira Syafinas, sehariharinya akrab dipanggil Mira. Bagi murid sekolah musik Swara Indah Music & School Palembang, sosok ibu dari satu anak ini tidak asing lagi. Ia sudah 12 tahun mengajar di sekolah musik yang berlokasi di Jl Kolonel Atmo Palembang. Mira yang dibinSRIPO/ZAINAL PILIANG cangi, mengaku sa- Amira Syafinas ngat menyenangkan jadi guru musik. Namun tentu ada suka dukanya. Dukanya kata putri pasangan dr Syafruddin Yunus, Sps.K dan dr Aisyah Gani. “Kalau ada orangtua murid yg kadang komplain mengenai anaknya dan nyalahin gurunya, atau murid-murid yang tidak mau latihan”. Sedangkan sukanya kalau banyak murid yang rajin latihan dan semangat sekali belajar musik. Bahkan ada beberapa murid yang rajin melanjutkan pendidikan musiknya di Jakarta hingga menjadi musisi atau guru. “Nah, yang begitu saya merasa bangga dan senang banget,” ujar wanita kelahiran Palembang 6 Maret 1980 ini. Asyiknya lagi, tambah si jago piano dan orgen yang sudah menyandang S2 ini, hubungan murid dan guru sekarang sudah seperti berteman. “Dalam mengajar saya berusaha mendekatkan diri secara lebih dalam untuk lebih memahami karakter anak sehingga anak tidak segan dan tidak takut untuk sharing ataupun bertanya,” kata peraih Technical Indonesia Music Festival Tingkat Nasional di Jakarta mewakili Sumsel tahun 1992. Sampai kapan akan menjadi guru musik ? “Jadi guru musik saya rasa tidak ada batas usia, karena sampai kapan pun musik itu harus terus diekplorasi, dikembangkan dan tidak ada habisnya untuk di pelajari.” jawab istri dari Maiduti Hariman ini. “Yang pasti saya ingin mendidik anak murid saya agar kemampuan bermusiknya melebihi saya. Dengan demikian saya bisa bilang saya sukses mendidik mereka.” ujar ibu dari seorang putri bernama Hanna. (Zainal Piliang)

najemen. Dan YLKI melihatnya ada ketidakterbukaan,” katanya. Hingga saat ini PLN belum memberikan kompesasi apa pun. Yang dikhawatirkan masyarakat justru tagihan bulan akan terjadi kenaikan sementara listrik sering padam. (sin)

3

Jari Mereka Sama Pintar dengan Mesin Hitung ERINGATAN hari jadi Bank Sumsel ke-52, diisi berbagai kegiatan. Dari sekian banyak lomba yang menjadi perhatian adalah lomba adu kecepatan dan ketepatan menghitung uang. Pesertanya, para teller dari berbagai kantor cabang Bank Sumsel baik di Palembang, Bangka Belitung (Babel), dan Jakarta. Sebanyak 28 peserta mengikuti lomba yang tujuannya untuk mencari sosok yang tercepat dan teliti dalam menghitung uang. Panitia menyiapkan 200 lebar uang pecahan nominal Rp 1.000 dengan waktu 25 detik. Dari waktu yang disediakan, panitia akan menghitung berapa banyak uang yang berhasil dihitung peserta secara manual. Hasil penghitungan itu kemudian dicocokan dengan perhitungan melalui mesin. Masing-masing peserta dari satu kantor yang sama men-support temannya yang sedang mengikuti perlombaan mulai dari teriakan hingga tempuk tangan. Pada babak penyisihan peserta dari kantor cabang Muaraenim, bernama Poppy berhasil menghitung paling banyak, yakni 118 lembar. Hasil perhitungan manual dara manis berkulit sawo matang ini tidak ada perbedaan dengan penghitungan melalui mesin. Begitu pula dengan Anita dari kantor cabang Rivai yang mampu menghitung 115 lembar tanpa kesalahan. Jari-jari manis mereka mengantarkan ke-

P

SRIPO/SYAHRUL HIDAYAT

HITUNG UANG — Sejumlah petugas teller Bank Sumsel mengikuti lomba menghitung uang secara cepat, Sabtu (24/10). Hitungan uang cepat ini digelar dalam rangka menyambut HUT ke-52 Bank Sumsel dan juga meningkatkan tali silaturahmi sesama karyawan.

dua gadis cantik masuk babak final. Di babak ini panitia menyediakan 500 lembar pecahan Rp 1.000 dengan waktu yang diberikan 60 detik. Untuk memenangkan perlombaan ini peserta peserta harus menghitung lebih dari 250 lembar tanpa selisih. Jika tidak memenuhi ketentuan peserta tidak akan maju ke babak berikutnya. “Saya mempersiapkan diri sejak beberapa

hari lalu.Tadi saya grogi, dan sempat lupa berapa banyak yang saya hitung,” tutur Poppy sambil tertawa kecil. Ketua Kegiatan, Elda Zahara mengatakan kegiatan ini untuk mencari pemenang yang akan diikutikan pada Pekan Olahraga dan Seni (Porseni) di Medan tahun 2011. “Pemenang akan mendapatkan hadiah berupa uang tunai,” jelas Elda Zahara. (arsep p)


Issuu converts static files into: digital portfolios, online yearbooks, online catalogs, digital photo albums and more. Sign up and create your flipbook.