Sriwijaya Post Edisi Selasa 25 Januari 2011

Page 11

SRIWIJAYA POST Selasa, 25 Januari 2011

11

19 Hari Tertahan di Dermaga ■ Uang Jalan Sopir Truk Membengkak PALEMBANG, SRIPO — Eddy (30) dan temannya Asrowi (26) dua dari beberapa sopir truk yang sedang antre di Pelabuhan 35 Ilir. Eddy dan Asrowi ternyata sudah 15 hari antre di pelabuhan ini pasca ditutupnya pelayaran ke Pulau Bangka. Namun bukan hanya Eddy dan Asrowi yang sudah antre 15 hari, Agus (31) sopir truk dari Semarang pun ternyata sudah antre lebih lama. “Saya antre sudah 19 hari di sini. Bayangkan selama itu saya harus menanggung sendiri kerugian karena uang jalan sudah terkuras habis,” kata Agus yang ditemui di Pelabuhan 35 Ilir, Senin (24/1). Agus ditemui ketika se-

Bayangkan selama itu saya harus menanggung sendiri kerugian karena uang jalan sudah terkuras habis

AGUS Sopir Truk

dang duduk termangu bersama teman-temannya sesama sopir truk dari Jawa yang hendak menyeberang ke Pulau Bangka. Menurut Agus, dirinya sudah tertahan 19 hari sejak antre di pelabuhan ini. Agus pun merasa heran karena dirinya bersama sopir truk lain dari Jawa meskipun sudah antre lebih dari

Kolom: Masripin Kepala Dishub Palembang

Antre tidak Banyak ANTRE sudah tidak sebanyak beberapa hari lalu. Seluruh truk dan bus yang antre sudah berkurang pasca dilakukan penyetopan penyeberangan kapal beberapa hari lalu. Jumlah kendaraan truk yang antre sekarang ini Senin (24/1) di Pelabuhan 35 Ilir sebanyak 75 unit. Ini akan diberangkat lagi malamnya sebanyak 18 unit. Kapal yang akan berangkat dua buah yaitu JM 1 yang akan berangkat pukul 22.00 SRIPO/STS WIB dan Kapal JM II berangkat pukul 20.00 WIB. Penyeberangan harus tetap berpatokan kepada keadaan cuaca karena kecepatan angin dan ketinggian ombak sangat menentukan keselamatan pelayanan di laut. Apalagi bila ombak mencapai 4 meter dan kecepatan angin sampai 20 knot, ini sangat berbahaya sekali. Jadi bukannya kita tidak memperhatikan nasib truk yang mengangkut barang tapi itu semua demi keselamatan bersama. Saat ini gelombang di ambang luar Selat Bangka mencapai 1,5 meter sampai 2,5 meter dengan kecepatan angin antara 15-20 knot. (saf)

15 hari tapi belum juga diberangkatkan. Agus menyadari truk yang diangkutnya memang bukan sembako atau barang yang cepat busuk (rusak) tapi secara finansial Agus sangat mengalami kerugian. Hal senada diungkapkan Eddy yang berasal dari Semarang. Eddy bersama Asrowi mengaku mereka bersama lima truk lain dari kota yang sama berasal dari Semarang hendak ke Pulau Bangka membawa furnitur. Diakuinya barang yang dibawa ini tidak cepat rusak namun kerugian yang dialami Eddy dan Asrowi mencapai Rp 2 jutaan. Uang jalan dari penyalur barang diberikan sebesar Rp 10 juta. Uang ini untuk sewa truk per hari Rp 200 ribu dikalikan 15 hari dengan total Rp 3 juta. Selanjutnya, uang tiket tol, kapal dan lain-lain biayanya mencapai Rp 5 juta. “Itu total sudah Rp 8 juta. Belum lagi kami di sini tertahan 15 hari dengan perincian makan plus rokok per hari diirit-irit Rp 70 ribu sampai Rp 100 ribu. Uang jalan Rp 10 juta tekor, Mbak. Kami sedih karena tertahan di sini. Jadinya kami ini bukan cari uang tapi cari utang,” kata Eddy. Ia berharap segera diberangkatkan mengingat uang yang dipegangnya sudah tak memadai lagi untuk ongkos jalan balik ke Semarang. (saf)

SRIPO/SYAHRUL HIDAYAT

ISTIRAHAT — Tiga sopir istirahat di aspal bawah truk sembari menunggu diberangkatkan ke Pulau Bangka di Pelabuhan Feri 35 Ilir, Senin (24/1). Menurut Agus, salah seorang sopir truk dari Malang, mereka tertahan di pelabuhan ini telah mencapai 19 hari.

Kasian Sama yang Punya Barang Sriwijaya Post: Sekitar 75 unit truk barang masih tertahan di Pelabuhan 35 Ilir hingga Senin (24/1) sore. Beberapa truk dengan tujuan Pulau Bangka Belitung, sudah tertahan di dermaga ini sejak 19 hari yang lalu. Amelia Mengko duh kasian juga sama yang punya barang...tapi mau di apain lagi semoga di beri kesabaran ...

Ulfairi Adha Omongke pk alex tu na dripad buat tpt seagemes mendingan buat jembatan layang pelembang bangka tekeruan

Aan Andrian wah pecakmno caktu kesian pulo sopir tu nag makan.......... nag cari duit pulo dio tu

Takada Herry jd kemano galo pengelolah plabuhan apo nak duetnyo be??

Ata Idham Syarief Kito bingung memikirkan, pemerintah sibuk ngurus naik gaji. Nova Aldianova Ehm....perihatin nian..:

Desak PTPN Realisasikan Kebun Plasma

April Dermaga Kertapati Dibangun PALEMBANG, SRIPO —Jika tidak ada halangan April 2010 mendatang kota Palembang akan segera memiliki satu lagi dermaga pelayaran. Dermaga Kertapati akan segera dibangun dengan bantuan biaya dari APBN sebesar Rp 6 miliar. “Dermaga Kertapati akan mulai dibangun pada April 2011 ini. Dana sebesar Rp 6 miliar sudah disediakan dari bantuan APBN,” kata Asisten II Bidang Ekonomi dan Pembangunan Pemkot Palembang, Apriadi S Busri, CES, Senin (24/1). Menurut Apriadi, dana bantuan APBN tidak mencukupi karena berdasarkan estimasi kebutuhan biaya yang akan dikeluarkan untuk membangun Dermaga Kertapati sebesar Rp 12 miliar. Diakui Apriadi, kebe-

Dana sebesar Rp 6 miliar sudah disediakan dari bantuan APBN

APRIADI S BUSRI Asisten II Bidang Ekonomi dan Pembangunan Pemkot Palembang radaan Dermaga Kertapati diharapkan secepatnya terealisasi dan dapat dinikmati masyarakat luas di kota Palembang. Adapun Dermaga Kertapati akan dibangun menjadi dua kategori yaitu angkutan barang dan angkutan orang (penumpang). Detail desain Dermaga Kertapati akan dibuat dengan panjang dermaga

SRIPO/STS

mencapai 110 meter. Dermaga Kertapati didesain agar bisa terkoneksi dengan bus air, bus trans musi serta jalur khusus kereta api yang juga berada di kawasan Kertapati. “Kita berharap dengan adanya Dermaga Kertapati ini dapat mendongkrak perekonomian terutama perekonomian rakyat,” kata Apriadi. (saf)

Dua Kali Sarapan Mi Celor MENTERI Pemuda dan Olahraga (Menpora), Andi Alfian Mallarangeng selama dua hari di Palembang, dua hari pula sarapan mi celor 26 Ilir. Hari pertama tiba di Palembang, Jumat (21/1) mantan juru bicara Presiden ini satu rombongan dengan Wa p r e s Prof D r Boedi-

Andi Alfian Mallarangeng

SRIPO/ZAINI

ono memilih berpisah. Jika Wapres ke Gasing, sementara Andi lebih memilih ke Palembang dan menikmati sarapan mi celor bersama Kadis PU Cipta Karya Ahmad Rizal dan Kadispora Sumsel Muzni Wijaya. Hari kedua, Sabtu (22/1) kembali Andi mengulangi kelezatan kuliner mi celor ini, tidak tanggung-tanggung, ia ditemani Gubernur Sumsel Ir H Alex Noerdin SH. Pagi itu Palembang terasa dingin karena hujan gerimis menguyur Palembang. Andi terlihat lahap menikmati satu porsi mi celor dengan teh susu hangat di mejanya. Bahkan, ia tidak segan minta ditambah bawang goreng, lalu ia hamburkan sendiri ke piringnya. “Mantap,” kata Andi, seraya mengacungkan jempol. Kepada Sripo, Andi mengatakan, mi celor 26 Ilir sangat cocok dan nikmat jika dimakan pagi hari, dan tidak bisa dibawa ke Jakarta untuk oleh-oleh karena kuah yang dibuat hanya bisa bertahan dalam waktu yang tidak terlalu lama. “Kalau siang, kita makan Martabak HAR, sedangkan pempeknya cukup malam hari. Martabak dan pempek sudah banyak di Jakarta. Tapi mi celor 26 Ilir, belum ada di Jakarta. Kalau ada, pasti saya akan menjadi pelanggan pertama,” kata Andi. (h husin)

■ Kunker Komisi II ke Lampung

B

EBERAPA hari lalu (19-21 Januari) Komisi II DPRD Sumsel melakukan kunjungan kerja (Kunker) ke PTPN VII Lampung. Kunjungan ini bertujuan untuk mendesak PTPN VII segera merealisasikan kebun plasma yang dijanjikan kepada warga Sidomulyo, Tungkal Ilir, Banyuasin. Ketua Komisi II DPRD Sumsel, H Budiarto Marsul, menjelaskan, desakkan yang dilakukan pihaknya, menghasilkan sebuah kesepakatan bahwa PTPN VII akan segera mengaplikasikan ke-

bun plasma yang dalam PARIWARA dimaksud. pengelola“Bahkan meannya, warreka (PTPN VII) sudah mega akan dilibatkan menjanawarkan sebuah konsep di tenaga kerja. ke kita, sehubungan dengan “Warga akan dibayar realisasinya,” jelasnya. PTPN VII dengan aturan Dikatakan, PTPN VII akan upah yang ada. Sementara mengelola tanah milik mahasil produksi kebun itu, syarakat di Desa Sidomulya nantinya digunakan untuk milik 290 kepala keluarga membayar cicilan kredit ke (KK) sekitar 400 Hektare. bank,” kata Budiarto, selanKemudian tanah itu nantinya jutnya menambahkan, jika akan disertifikatkan, selancicilan lunas, lahan tersebut jutnya sertifikat tersebut ditetap akan menjadi milik pakai untuk diagunkan ke warga. bank. “Kita nilai, konsep terseUang hasil agunan ini, dibut bagus. Rencananya kita setorkan ke PTPN VII untuk akan memanggil petani di dipakai membuat kebun, Sidomulyo, BPN, beberapa

Bank, Dinas Koperasi dan UKM serta pihak terkait lainnya duduk bersama membahas ini,” sambungnya. Pihaknya berharap, konsep tersebut juga dilakukan perusahaan lain di Sumsel. Demikian juga dengan Dinas Koperasi dan UKM hendaknya turut membantu membuatkan badan hukum bagi kelompok tani dalam mengelola kebun plasma tersebut. “Ini penting untuk diperhatikan, sebab dengan cara ini warga akan mendapatkan banyak keuntungan,” imbuhnya. (mg1/adv)


Issuu converts static files into: digital portfolios, online yearbooks, online catalogs, digital photo albums and more. Sign up and create your flipbook.