Sripo, 23 September 2013

Page 6

6

SRIWIJAYA POST Senin, 23 September 2013

Menjamurnya Minimarket KEPALA Sekolah Menengah Atas (SMA) Negeri 5 Palembang Drs H Budiono Marihan MSi, meraih penghargaan terbaik tentang artikel dan masuk dalam majalah Otonomi Daerah edisi September. Artikel untuk jenjang S2/ S3/dosen keluar sebagai juara I seSumsel dari Asosiasi Pemerintahan Kabupaten/Kota Seluruh Indonesia (APKASI) dibawah pimpinan Ir H Isran Noor Msi yang sudah dinilai secara nasional. “Saya mendapatkan penghargaan terbaik ini saat sedang menempuh program doktor di Institut Agama Islam Negeri (IAIN) Raden Fatah Palembang,” katanya, Sabtu (21/9). Dikatakan, pesertanya berasal dari seluruh Indonesia, lalu dilakukan pemilihan penulisan terbaik tentang otonomi daerah per provinsi dan dirinya terbaik untuk Sumsel. Budiono menceritakan awalnya ia mengirim tiga artikel dengan judul yang berbeda dan satu dari ketiga artikel tersebut masuk dalam nominasi. Artikel yang masuk tersebut berjudul “Mini Market vs Toko Tradisional: Neo Liberalisme Di Era Ekonomi Panca”. Melalui artikel tersebut Budiono menyampaikan mengenai keprihatinannya terhadap kemunculan minimarket yang dinilai merugikan pedagang kecil di pasar tradisional. Dalam artikelnya tersebut, Budiono mengungkapkan perasaan kasihan terhadap pedagang kecil yang ada di pasar tradisional yang kini sudah mulai berkurang akibat kalah bersaing dengan mini market yang semakin menjamur. “Bukannya saya tidak setuju dengan kemunculan minimarket, tetapi

mestinya ada aturan yang harus dipatuhi pemilik minimarket. Liat saja sekarang setiap radius 50 meter, minimarket dengan nama yang sama terlihat begitu ramai. Tentu ini tidak berpihak pada pedagang kecil,” ujarnya. Ia berharap melalui tulisannya ini dapat menggugah pemerintah untuk mulai memikirkan nasib pedagang kecil dengan membuat peraturan yang memperketat pembukaan minimarket. Ia menambahkan, dalam artikel yang ditulisnya ini memiliki titik fokus pada keberadaan mini market yang makin menjamur. Meskipun sekilas menjamurnya minimarket terlihat penyerapan tenaga kerja, tetapi jumlahnya tidak banyak. Menurutnya, justru semakin banyaknya minmarket akan menambah jumlah pengangguran. “Kan yang diserap hanya sekitar 5-6 orang tiap minimarket, sedangkan pedagang kecil jumlahnya bisa ratusan,” tambahnya. Kualifikasi yang ditetapkan oleh minimarket yang menerima pegawai juga hanya untuk yang muda dan cekatan, tidak menerima yang sudah tua dan berkeluarga. Proses penyusunan artikel ini diakui Budiono tidak membutuhkan waktu lama. Ia hanya membutuhkan sekitar satu bulan dimulai dari menemukan ide, pengumpulan bahan, penulisan, dan penyelesaian. “Alhamdulillah tidak ada kesulitan sama sekali dan apa yang saya tulis ini dapat memberikan masukan yang berarti untuk pemerintah. Ini juga demi ekonomi kerakyatan kita yang kesannya digencet oleh pengusaha yang menginginkan keuntungan besar,” harapnya. (cr4)

Drs H Budiono Marihan MSi SRIPO/CR4

IST

SOSIALISASI – Kakanwil Kemenag Sumsel memberikan sosialisasi 4 Pilar Kebangsaan kepada sisiwa-siswi MAN 2 Palembang, Jumat (20/9).

Dosen Terancam Jadi Staf lJika 2015 Belum Sertifikasi PALEMBANG, SRIPO – Sebanyak 90 persen dosen di Perguruan Tinggi Swasta (PTS) saat ini belum mengikuti sertifikasi. Sesuai Undang-Undang (UU) No 14 Tahun 2005, pada 2015 seluruh dosen baik dari PTS ataupun PT Negeri (PTN) sudah harus disertifikasi. Dosen akan dicabut tugas mengajarnya dan dikembalikan menjadi staf jika belum mengikuti program sertifikasi. Kepala Bidang Tata Usaha Koordinasi Perguruan Tinggi Swasta (Kopertis) wilayah II Dra Hamidah Lubis, Sabtu (21/9) mengatakan hingga 2013 baru sebanyak 869 dosen PTS yang disertifikasi, dari 8000 dosen yang ada. Menurutnya, sebagian besar terkendala pada syarat pengumpulan portofolio yang

dimiliki dosen bersangkutan. “Sebagian besar dosen tidak lulus dalam proses pengumpulan portofolio dan pemeriksaan karya ilmiah,” katanya. Ia mengatakan, aturan penilaian karya ilmiah yang ditetapkan Direktorat Jenderal Pendidikan Tinggi (Ditjen Dikti) cukup ketat sehingga cukup sulit untuk dipenuhi. Karya tulis ilmiah yang dimiliki dosen sebagian besar tidak asli sehingga menyulitkan dosen mengurus sertifikasi. Padahal, pengumpulan karya tulis ilmiah menjadi salah satu syarat pendaftaran sertifikasi. “Kita akui masih sedikit sekali dosen yang tertarik untuk membuat karya tulis, padahal itu menjadi salah satu kriteria profesionalitas seorang dosen,” ungkap-

nya. Selain itu, masih banyaknya dosen yang saat ini belum bergelar S2 atau sedang menjalani pendidikan masternya. “Syarat lainnya dosen juga minimal memiliki kualifikasi pendidikan S2,” tambahnya. Pada 2013 ini Kopertis Wilayah II mendapatkan kuota sertifikasi untuk 348 dosen PTS. Namun, jika proses sertifikasi tahun ini selesai dan jumlahnya tidak memenuhi kuota, maka tidak akan dipaksa untuk cukup. Menurut Hamidah, memang hanya dosen yang sesuai kriteria yang dapat lulus dan tidak dapat dipaksakan dosen peserta sertifikasi untuk lulus sekedar untuk memenuhi kuota. Melalui Portofolio Kriteria kelulusan dosen di-

periksa melalui portofolio yang dikumpulkan. Selanjutnya, dosen yang dinyatakan lulus kriteria administrasi akan mengikuti Tes Potensi Akademik (TPA) dan Tes Kemampuan Bahasa Inggris (TKBI), semuanya diadakan Ditjen Dikti. Menurut Hamidah, semua proses dilakukan Ditjen Dikti dan Kopertis hanya bertugas untuk mengumpulkan berkas yang sudah dikirimkan dosen. “Kami hanya mengajukan data dan semua penilaian dilakukan Dikti. Selain itu juga kami akan mendampingi dosen yang belum disertifikasi untuk dapat segera melengkapi berkasnya, sehingga pada 2015 nanti seluruh dosen PTS sudah disertifikasi,” ungkapnya. (cr4)

Kurikulum 2013 Diterima Masyarakat SEMARANG, SRIPO – Wakil Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Musliar Kasim mengatakan kurikulum baru 2013 dalam penerapannya di sejumlah sekolah pilihan tahun ini diterima baik oleh masyarakat. “Banyak testimoni dari guru-guru yang menyambut baik penerapan kurikulum 2013. Guru kan tidak bisa dibeli, tidak mau dia disuruh ngomong ini padahal tidak sesungguhnya,” katanya di Semarang, Sabtu (21/9) lalu. Hal tersebut diungkapkannya usai menyampaikan kuliah umum bagi sebanyak 1.075 mahasiswa baru Program Pascasarjana Universitas Negeri Semarang (Unnes) yang berlangsung di Auditorium Unnes. Testimoni dari guruguru yang mengapresiasi kurikulum baru, kata dia, tersebar dari seluruh wilayah, baik yang ada di Jakarta maupun di daerah-daerah, termasuk testimoni dari orang tua dan siswa. “Selama ini kita kan se-

BANYAK testimoni dari guru-guru yang menyambut baik penerapan kurikulum 2013. Guru kan tidak bisa dibeli, tidak mau dia disuruh ngomong ini padahal tidak sesungguhnya MUSLIAR KASIM

lalu melihat, misalnya, anak-anak datang pagi ke sekolah. Tiba-tiba ada pengumuman bahwa hari ini tidak bisa belajar karena guru rapat. Anakanak pasti senang dan bertepuk tangan,” katanya. Menurut Musliar, sudah saatnya dibangun kondisi agar anak-anak harusnya bersedih jika guru tidak datang dan tidak bisa mengajar, salah satunya mulai ditanamkan melalui penerapan kurikulum 2013. “Dari hasil pengamatan, dengan penerapan kurikulum baru, ternyata anak-anak banyak yang datang lebih awal ke sekolah, tak sabar menunggu pelajaran berikutnya yang akan disampaikan guru,” katanya.

Ia mengakui bahwa pihaknya tengah melakukan evaluasi penerapan kurikulum baru melalui metode sensus, bukan survei maupun pengambilan sampel, melainkan melibatkan seluruh sekolah yang menerapkan kurikulum 2013. “Semua sekolah yang mengimplementasikan kurikulum baru kita wawancara, baik kepala sekolahnya, guru, orang tua siswa, maupun siswa, untuk mengetahui persepsi mereka terhadap kurikulum baru,” katanya. Proses evaluasi penerapan kurikulum baru sampai saat ini masih berjalan, lanjut dia, hasilnya nanti akan digunakan sebagai pedoman program pendampingan guru untuk mengimplementasikannya ke depan. “Sekarang ini kan baru beberapa jenjang yang menerapkan, seperti di sekolah dasar untuk kelas I dan IV, kemudian SMP kelas I, dan SMA kelas I. Nantinya, semuanya akan mengimplementasikan,” kata Musliar. (sin/ant)

Musliar Kasim IST


Issuu converts static files into: digital portfolios, online yearbooks, online catalogs, digital photo albums and more. Sign up and create your flipbook.