Sriwijaya Post Edisi Senin 22 Oktober 2012

Page 11

SRIWIJAYA POST Senin, 22 Oktober 2012

Sekolah OKI Pecahkan Rekor MURI

Tanam 25 Ribu Pohon PALEMBANG, SRIPO — Dalam rangka mendukung gerakan satu miliar pohon bersama pemerintah Indonesia dan penanaman 100 juta pohon bersama jaringan kota hijau dunia, Pemkab OKI akan melakukan penanaman 25 ribu batang pohon di seluruh sekolah di Kabupaten OKI secara serentak bersama The 1st Eno Indonesia Confrence yang dipusatkan di Danau Teluk Gelam, 1-5 November 2012. “Kegiatan ini bersama organisasi lingkungan hidup yang melalui online ENO (Environment Online Indonesia) Green Cities Network. Melihat komitmen masyarakat OKI khususnya, Sumsel pada umumnya, Bapak Bupati OKI Ir H Ishak Mekki MM diangkat sebagai pembinanya (advisor) dan Ibu Tartilah Ishak sebagi Mother ENO Indonesia. Kegiatan ini akan ditayangkan secara online melalui internet yang Insya Allah sekaligus juga memecahkan rekor MURI (Museum Rekor Indonesia),” ungkap Ketua ENO Kabupaten OKI, H Muslim SE MSi usai Rapat Panitia Persiapan Perke-

Pasrah Menunggu Tahun Depan dari halaman 1 kata yang bisa diucapkan keluarga selain bersabar untuk menunggu tahun. Semua keluarga saat kedatangan ibu, bapaknya, saudara yang bakal berangkat, jadi menangis, “Sabar ibu, mungkin jika umur masih panjang diberi Tuhan, tahun depan insyaallah diberikan jalan oleh Allah untuk berangkat. Sabar bu,” ucap salah seorang penjemput kepada ibunya. Suasis (60) saat ditemui di bandara mengatakan, kebatalan keberangkatan ini disebabkan masalah Visa. “Kami memilih haji Plus agar cepat berangkatnya, jika antre mengukuti haji regular, kami berangkat bisa tahun 2023. Jujur kami sangat kecewa karena batal berangkat,” ungkap dengan wajah pasrah. Soal Visa lanjutnya, di daerah tidak ada kepengurusan kementrian agama, “Jadi jika kita dipaksa untuk membuat Visa langsung melalui Kemenag tidak bisa, jalan terakhir jadi kita langsung melalui PT Karibin Nur Indralaya,” ungkapnya. Saat ditanya apa tanggung jawab PT Karibin Nur Indralaya, Suasis mengatakan, saat PT Karibin Nur Indralaya ditelepon, pihaknya berjanji ingin memberangkat tahun 2013. “Dengan jawab demikian, kami pasrah mendengar keterangannya, kami berharap pihak tersebut bertanggunng jawab atas kegagalan keberangkatan ini,” tegasnya. Senada dengan Suasis, calon jemaah haji asal Palembang, Imron (58), pihak penyelenggara juga beralasan hingga kini pihak keberangkatan belum mengeluarkan visa bagi jemaah haji. Ia menuturkan, ketidak pastian dari pihak penyelenggara untuk memberangkatkan calon jemaah ke tanah suci sudah dirasakan sejak dua hari terakhir. “Para calon jemaah hanya dijanji-janjikan berangkat, namun hanya ditampung di hotel. Bahkan jemaah haji sudah ada yang menginap lebih dari empat sampai delapan hari. Kami

15 Tahun Hanya Tergolek dari halaman 1 adiknya. “Kami terpaksa bergantian menjaganya. Sebab takut nanti terjadi apa-apa jika ditinggal sendirian,” ujar Hendri usai menerima bantuan kursi roda dari Bupati Muaraenim Muzakir SS, beberapa waktu lalu. Diceritakan Hendri yang sehari-harinya berprofesi sebagai petani ini, bahwa ketika anaknya lahir, kon-

mahan Satuan Karya Pramuka Sumsel di Sekretariat Kwartir Daerah (Kwarda) Gerakan Pramuka di Jl Aerobik Kampus Palembang, Sabtu (20/10). Berdasarkan konfirmasi hingga Jumat (19/10), kegiatan penanaman pohon ini juga bakal dihadiri Menteri Kehutanan Zulkifli Hasan dan Menteri Lingkungan Hidup Prof Balthasar Kambuaya, Dubes Finlandia, Pendiri ENO Mika Van Henen dari Finlandia, beberapa kepala daerah yang berkomitmen dengan jari-

ngan kota hijau dunia antara lain Gubernur NTT, Walikota Tangerang, Walikota Padang, dan Bupati Kendal. “Kegiatan penanaman pohon besama ENO ini bersamaan pula dengan kegiatan kita Perkemahan SAKA Gerakan Pramuka Sumsel 3-8 November 2012 yang puncak acaranya 3 November 2012 yang akan dibuka Pangdam II/Swj Mayjen TNI Nugroho Widyotomo. Kita barusan rapat yang dipimpin Ketua Harian Kwarda Sumsel H Sulastro SE dan Sekretaris H Amriadi SPd. Saya sendiri di acara perkemahan ini sebagai Wakil Ketua Bidang Kegiatan,” ujar Muslim yang juga Kepala Dinas Pendapatan Pengelola Keuangan dan Aset Daerah (DPPKAD) OKI. Sebanyak 1.500 peserta dari delapan SAKA (Satuan Karya) pramuka se-Sumsel akan mengikuti perkemahan. Antara lain dari SAKA Bahari, SAKA Wira Kartika, SAKA Wana Bakti, SAKA Taruna Bumi, SAKA Kencana, SAKA Dirgantara, SAKA Bhayangkara, SAKA Bakti Husada. (fiz)

sering menanyakan untuk pemberangkatannya, mereka hanya bilang tunggu saja,” katanya. Ditambahkannya, dengan terjadi kejadian ini, dirinya sendiri hanya bisa terduduk lemas saat saat di Bandara Sultan Mahmud Badarudin II, Hanya tinggal jadi, “Ini mungkin ujian, tetapi kita harus terima, dan tawakal, jika ada waktunya Tuhan akan memberikan jalannya,” tandasnya. Malu Pulang Kampung Sejumlah jamaah calon haji (JCH) yang gagal berangkat ke Tanah Suci di Hotel Mega Matra, menangis saat mesti kembali ke kampung halamannya, Sabtu (20/10). Salah seorang yang menangis, yakni Darwiyah (54), JCH asal Indramayu. Kemarin sore, Darwiyah menunggu rekan-rekannya menjemput dirinya untuk pulang ke kampungnya di Indramayu. Sore itu, Darwiyah dengan membawa dua tas besar berisi baju dan perlengkapan yang rencananya ia pakai selama di Tanah Suci, menunggu rekannya di bawah pohon mangga yang berada di parkiran mobil Hotel Mega Matra di Jalan Matraman Raya, Jakarta Timur. Hotel itu adalah tempat penampungan mereka sebelum berangkat haji. Darwiyah terus menitikkan air mata, sedangkan sejumlah rekan-rekan sesama jamaah yang gagal berangkat tampak menenangkannya. Bahkan, ketika mobil Xenia hijau metalik yang menjemputnya datang, tangis Darwiyah makin terdengar jelas. Seorang jamaah calon haji wanita lainnya lekas menghampiri Darwiyah, lalu memeluknya erat-erat. “Sudah Bu, sudah, mau bagaimana lagi kalau sudah tidak bisa berangkat,” ucap Ibu tersebut menenangkan. Tapi Darwiyah terus menangis. Rupanya, di kampungnya, Darwiyah sudah kepalang bercerita, bahkan mengadakan acara makanmakan sebelum berangkat naik haji. Makanya, Darwiyah merasa malu untuk kembali ke kampungnya lantaran gagal berangkat haji. Akhirnya, Darwiyah pun memilih masuk ke mobil dengan langkah perlahan dan mata sembab.

Hari Ini Bayar Kepala Satuan Reserse dan Kriminal Polres Metro Jakarta Timur, AKBP Dian Perri mengungkapkan kasus ratusan calon jamaah haji dari AL Bayan Tour and Travel yang mengamuk di Hotel Mega Matra, Matraman, Jakarta Timur lantaran merasa ditipu, sudah disepakati kedua pihak untuk diselesaikan secara damai. “Kami hanya sebagai fasilitator saja. Kedua pihak sudah membuat kesepakatan, dan pihak agen akan mengembalikan uang calon jamaah besok Senin,” jelas Dian saat dihubungi Tribunnews.com, Minggu (21/10). Lebih lanjut Dian menuturkan, jika masih ada kendala dalam pengembalian uang, calon jamaah dapat melaporkan pihak agen ke kepolisian wilayah yang berwenang. “Ini ranah perdata, wanprestasi dalam istilah hukumnya ingkar janji. Jika kesepakatan tak juga terwujud silahkan melapor di Riau bagi yang asalnya dari sana atau yang dari Jambi juga,” jelas Dian. Dian mengatakan, saat ini sebagian calon jamaah sudah ada yang kembali ke kampung halamannya. Sebelumnya, sekitar 850 calon jamaah haji dari AL Bayan Tour and Travel mengamuk di Hotel Mega Matra, Matraman, Jakarta Timur lantaran merasa ditipu. Mereka batal menunaikan ibadah haji karena pihak jasa pemberangkatan membatalkan secara sepihak. “Pihak penyelenggara beralasan dari pihak imigrasi belum mengeluarkan visa bagi jamaah, ini yang membuat para jamaah kesal. Padahal lebih dari 800 calon jamaah haji ini sudah menyetor uang mulai dari Rp 95 juta sampai Rp 185 juta,” ujar Sudirman, calon jamaah haji asal Maluku, Sabtu (20/10) lalu. Mereka yang yang merasa ditipu oleh pihak penyelenggara, histeris serta mengamuk. Bahkan beberapa diantaranya mengaku sudah merasakan hal ini sejak 10 hari terakhir. Para calon jamaah haji yang sebagian besar orang tua itu ditampung di hotel sejak 10 hari terakhir sampai ada keputusan berangkat dari pihak penyelenggara. (mg2/tribunnews.com)

disinya normal dan sehat seperti bayi lainnya. Namun ketika anaknya berumur enam bulan, tiba-tiba demam panas dan akhirnya step. Lalu ia membawanya berobat. Tetapi beberapa hari kemudian, kondisi fisik anaknya terus menurun dan setelah sembuh ternyata mulai terlihat ada perubahan. Jika anak-anak seusianya sudah bisa jalan, anaknya belum bisa berjalan begitupun bicara. Ia sudah kemana-mana berupaya mengobati sakit anaknya, namun kesembuhan belum juga menghampirinya. “Kalau makan ringan seperti roti, anak saya masih

bisa, tetapi kalau makan nasi itu harus disuapi,” katanya. Untuk itu, ia berharap adanya uluran tangan dari para dermawan atau pemerintah, yang bisa membantu kesembuhan anaknya sehingga normal seperti anak-anak sebayanya. Dan ia sangat berterimakasih atas, bantuan kursi roda yang diberikan oleh pemerintah. Sebab, selama ini, anaknya hanya tergolek di lantai atau kasur. Dan jika ingin berjalan harus digendong. Dengan adanya kursi roda ini, setidaknya ia bisa duduk dan berjalan-jalan. Tidak lagi hanya tergolek. (ari)

SRIPO/ABDUL HAFIZ

H Muslim SE MSi

11

Massa Ancam Bakar dan Bunuh dari halaman 1 dilarikan ke RSMH Palembang karena menderita luka pukul di punggung oleh massa. Kemudian, kerusakan rumah juga dialami Nurdin bin Gofar (55), yang mana kaca rumahnya berantakan setelah ratusan massa melemparinya dengan batu. Bahkan Aida (50), istri Nurdin menderita luka sobek di bagian kepala karena terkena lemparan batu. Usai melakukan aksinya di dusun tersebut, massa yang beringas tersebut langsung membubarkan diri ke desa mereka sembari mengumpat dan mencaci maki penghuni dusun tersebut. “Saya tidak tahu apa masalahnya, tiba-tiba ratusan warga dari Lubuk Rengas lengkap pakai parang, kayu, dan batu menyerang rumah saya. Mereka mengancam membakar, dan membunuh kami semua. Bahkan, kepala saya kena lempar batu hingga robek,” ungkap Aida, salah satu warga yang rumahnya turut dirusak. Bahkan, massa sampai nekad masuk ke rumahnya dan memukul suaminya, Nurdin Gofar hingga memar di bagian muka. “Sepanjang kejadian, saya menjerit minta tolong untuk berhenti menyiksa suami saya, tapi mereka tetap menyiksanya,” ucap Aida. Juga dikatakan Santi, anak dari Yaumi. Dia menyebutkan, warga sangat beringas dan diperintahkan oleh Kades Lubuk Rengas untuk merusak rumahnya. “Rumah kami dikepung warga, mereka melempari rumah kami pakai batu dan kayu. Atap, dinding sampai berlubang semua. Ayah saya, Yaumi yang kabur ke hutan dikejar massa pakai parang dan kayu, ayah saya sempat dipukul di bagian punggung hingga ping-

SRIPO/SYAIFUDDIN

PECAH — Kades Lubuk Saung Dodi M Pisol memperlihatkan jendela kaca rumah Nurdin bin Gopar yang pecah akibat aksi beringas warga Lubuk Regas, Minggu (21/10).

san. Saya juga lihat, kalau kades itu yang provokator menyuruh warga merusak rumah kami,” ucapnya. Usai kejadian, kondisi Desa Lubuk Saung mencekam. Beberapa warga tampak berjaga-jaga di wilayah perbatasan desa tersebut. Tim gabungan dari Polsek Pangkalan Balai dan Polres Banyuasin langsung terjun ke lokasi. Kades Lubuk Saung, Dodi M Pisol mengatakan, jika saat kejadian dia sedang pergi hajatan di wilayah Plaju. Ketika mendengar kejadian tersebut, dia langsung pulang ke desa. “Saya langsung menghubungi polisi, karena takut terjadi aksi balas dendam dari warga saya. Saya juga menenangkan warga untuk tidak melakukan aksi balas dendam tersebut. Masalah ini berasal ketika warga kami membangun gapura diperbatasan desa, dan diserang hingga masuk ke desa kami,” ucapnya. Diterangkannya, jika kericuhan ini pernah terjadi di tahun 2008 lalu, perihal hak pilih pada Pemilu Legislatif. “Ini masalah perbatasan desa, karena Dusun I kami diplot warga Lubuk Rengas masuk ke wilayah mereka. Padahal, ada 10 KK yang berdiam di dusun ini ada-

lah orang Lubuk Saung, dan hanya empat KK saja yang berasal dari Lubuk Rengas,” ucapnya. Dikatakannya, jika permasalahan ini imbas dari ketidaktegasan bupati soal batas desa hingga berbuntut kepada aksi anarkis desa tetangganya tersebut. “Bertahun-tahun masalah batas desa ini tidak pernah selesai. Kami minta ketegasannya, dan hukum mengadili Kades Lubuk Rengas, Muhammad Erni yang jadi provokator. Jika tidak, jalan desa akan kami portal, dan seluruh warga Desa Lubuk Rengas tidak bisa keluar dari desanya,” katanya. Sementara, Camat Banyuasin III, Indera Supawi mengaku bakal memanggil pihak terkait yang berseteru untuk dicarikan jalan keluar. “Besok (hari ini, red), kedua kades akan dipanggil. Rencananya juga akan dihadiri DPRD Banyuasin untuk menyelesaikan masalah tapal batas desa ini. Kita cari jalan keluarnya yang terbaik, jangan sampai ada kejadian yang sama terulang,” katanya. Kapolres Banyuasin AKBP Agus Setiyawan melalui Kapolsek Pangkalan Balai Iptu Agus Irwantoro didampingi Kanit Intelkam

dirujuk ke BPHI. Mendapat informasi terakhir Aji Aman, petugas Kloter yang standby di Maktab (Pembimbing Ibadah dan seorang perawat) bersama keluarga dekat Aji Aman langsung menuju BPHI. Tepat pukul 04.00, di ruang ICU BPHI Jl Kholidah 1, Aji Aman menghembuskan napas terakhir. Mendengar suaminya

meninggal, Rohayu (72) langsung syok dan menangis, terlebih jemaah haji Kloter 4 datang di BPHI. Suasana haru juga dirasakan jemaah haji lainnya yang satu Kloter, terlebih saat Rohayu tiba di Maktab yang disambut isak tangis jemaah haji lainnya, khususnya jemaah haji wanita. Langsung Dimakamkan Berita duka ini langsung

dilaporkan Ketua Kloter 4 PLM, Napiqurahman ke Maktab dan Sektor dan Kanwil Kemenag Sumsel. Tidak berapa lama, pihak maktab tiba di BPHI dan langsung mengurusi kewajiban bagi yang hidup terhadap jemaah haji yang meninggal dunia. Begitu selesai dimandikan dan dimakamkan serta disalatkan, almarhum dimakamkan di Pemakaman Assyara’I. “Almarhum sudah dimakamkan,” kata Sulaiman, petugas Maktab 36. Selain berita duka, wartawan Sripo yang ada di Mekkah, juga sempat meninjau lokasi wukuf di Padang Arafah. Bahkan saat kunjungan itu, kawasan Arafah diguyur hujan gerimis. Sripo bersama warga Arab yang ada di lokasi ikut menikmati guyuran hujan gerimis dan sengaja membasahi pakaian yang dikenakan dengan air hujan. “Ini barakah dari Allah, untuk haji,” kata Syech Mahmud ibnu Ikbal Damanhuri, selaku Ketua Maktab 36 Mekkah. (sin)

da. Selain itu pihaknya berterimakasih kepada seluruh keluarga dan simpatisan yang telah mendukung sehingga pasangan Nansuko mendapatkan hasil terbaik. Sementara itu H Darmadi Djufri menyampaikan pihaknya mengakui bahwa setelah melihat real count yang dilakukan, suaranya belum cukup untuk memenangkan Pilkada Kota Lubuklinggau. “Kami mengakui perolehan pasangan Deel belum cukup untuk memenangkan Pilkada,” ungkapnya. Ia mengajak seluruh tim

sukses, simpatisan, serta tim keluarga untuk dapat menerima fakta dengan arif elegan dan gentleman. Selain itu dirinya mengucapkan terimasih atas kerja keras seluruh elemen yang mendukung pencalonan pasangan Deel. “Saya melihat semua perangkat telah bekerja maksimal namun kita harus menerima kenyataan dengan hati lapang dan ikhlas,” imbuhnya Lanjutnya, perjuangan tidak hanya sampai disini, pihaknya akan terus menerus berjuang demi kepentingan umum. Versi Rustam Sementara Ketua Tim Pemenangan pasangan nomor urut 5, Suhada menyampaikan berdasarkan real count yang dilaksanakan Tim Pemenangan pasangan H Rustam Effendi dan Irwan Evendi yang dikenal RI memenangkan pemilukada Kota Lubuklinggau. “Berdasarkan real count pasangan RI memenangkan pemilukada Kota Lubuklinggau,” ungkapnya. Ia menambahkan pihaknya akan menjaga serta memperjungkan amanat rakyat yang dipercayakan kepada pasangan RI ini

hingga nantinya diumumkan oleh KPUD Kota Lubuklinggau sebagai lembaga penyelenggara pemilukada. “Kami sangat bersyukur atas kemenangan ini, bahkan beberapa pasangan telah mengucapkan selamat kepada kami,” imbuhnya Disinggung mengenai pasangan yang telah terlebih dahulu mengklaim bahwa memenangkan pemilukada, ia menjawab itu merupakan hak setiap tim pemenangan melihat dari hasil perhitungan cepat seperti halnya pihaknya. “Andai kata nantinya kita dinyatakan kalah oleh KPU tentunya pihaknya akan legowo menerima hasil tersebut,” ungkapnya. Ia menambahkan real count pasangan RI didasarkan oleh bukti nyata yakni formulir C1 yang diambil dari setiap TPS di 354 TPS yang tersebar di 72 kelurahan dan delapan kecamatan di Kota Lubuklinggau. Sementara itu Rustam Effendi mengungkapkan dirinya sangat gembira sekaligus terharu terhadap kepercayaan yang dipercayakan rakyat kepadanya. “Saya bahagia dan haru bahwa kami menang,” ungkapnya. (TS)

Biarkan Aku Pergi dari halaman 1 Oleh petugas kesehatan Kloter 4/PLM dr Eka Meiliastuti dan paramedis Iwan, Aji langsung dirujuk ke sektor. Di ruang perawatan ini, Aji Aman diberikan oksigen dan cairan infus. Namun saat akan dipasangkan infus dan oksigen, Aji Aman menolak. “Jangan paksa aku, biarkan aku pergi,” kata Aji Aman ke petugas kesehatan. Namun begitu, dokter sektor dan dokter Kloter tidak menggubris semua ucapannya dan langsung memberikan tindakan dan Aji Aman terlihat tenang, bahkan sempat bangkit dari tempat tidurnya. Melihat reaksi Aji Aman itu, petugas medis langsung memintanya untuk kembali berbaring. Namun saat pukul 03.00, kondisi Aji Aman memburuk dan Aji Aman

Darmadi Minta Pendukungnya Ikhlas dari halaman 1 nyampaikan kemenangan ini merupakan kemenangan bermartabat karena memang melalui persaingan yang sangat ketat dan perbedaan yang sangat tipis. Ia menambahkan pihaknya siap apabila ada gugatan dari pihak lain yang terkait pelaksanaan pemiluka-

Tim Serse-Intel Segera ke Lapangan dari halaman 1 kanya ini akan kita telusuri,” kata dia. Sementara pengamat ekonomi, Didiek Susetyo justru berpandangan lain. Dia berpendapat, apakah bisnis tersebut judi atau tidak harus kembali ke pribadi masing-masing. “Kalau memang itu ada indikasi judi, seharusnya

Briptu Ari Putra membenarkan adanya bentrok antara warga Desa Lubuk Saung, Kecamatan Banyuasin III dengan warga Desa Lubuk Rengas, Kecamatan Rantau Bayur. “Akibat kejadian ini, seorang warga bernama Nurdin bin Gopar warga Desa Lubuk Saung mengalami luka lebam di sekujur tubuh setelah dikeroyok warga Lubuk Rengas,” katanya. Korban sendiri sudah melapor ke Polres Banyuasin mengingat tempat kejadian perkara masuk Polsek Rantau Bayur bukan Polsek Pangkalan Balai. “Artinya proses penyidikan dilakukan Polres Banyuasin,” katanya. Diterangkannya, aksi kerusakan ini dipicu oleh persoalan batas desa yang memang sudah terjadi sejak tahun 2008 lalu. “Ini muncul kembali setelah adanya rencana warga Desa Lubuk Saung yang akan membangun gapura batas desa di dekat masjid Lubuk Rengas yang dimotori korban Nurdin bin Gopar dan sejumlah warga lainnya. Melihat itu, warga Lubuk Regas tidak bisa menerima sehingga terjadinya kerusuhan tersebut,” pungkasnya. (udn)

SRIPO/SIN

Rohayu (72) —nomor dua kiri —disambangi jemaah haji Kloter 4 lainnya yang menyatakan ikut berduka.

tidak usah dimainkan. Namanya hukum ekonomi, ada demand berarti ada permintaan. Justru yang menyuburkan bisnis ini adalah para konsumen sendiri,” katanya. Justru yang salah, lanjut dia, tempat tersebut disamaratakan antara permainan anak dan para dewasa. Kalau memang ada arah ke perjudian, wajib dipisah mana yang ke arah judi mana yang tidak. “Silahkan buat komunitas sendiri, kalau memang ada arah perjudian. Jangan korbankan anak-anak. Ini yang penting,” katanya. (sta)


Issuu converts static files into: digital portfolios, online yearbooks, online catalogs, digital photo albums and more. Sign up and create your flipbook.