Sriwijaya Post Edisi Senin 19 Oktober 2009

Page 3

SRIWIJAYA POST Senin, 19 Oktober 2009

3

Awas Rentenir Mengintai ■ Meminjami Dana dengan Bunga Tinggi an, Ukie meminjam ke koperasi ilegal. Ia harus mengambalikan uang pinjaman menjadi Rp 1,2 juta dengan waktu 40 hari. “Bila dihitung bunganya tinggi sekitar 20 persen. Saya harus menyiapkan Rp 30 ribu setiap harinya,” ungkap Ukie. Adhin salah seorang rentenir mengaku banyak pemilik warung, pedagang dan ibu rumahtangga yang meminjam uang dengan besaran tergantung yang dibutuhkan. Tetapi, bagi nasabah baru hanya akan mendapatkan pinjaman sebesar Rp 300 ribu sampai dengan Rp 500 ribu. Untuk pinjaman Rp 300 ribu, nasabah harus mengembalikannya Rp 360 ri-

bu dengan waktu pengembalian Rp 10 ribu per hari selama 30 hari. Bagi nasabah yang sudah beberapa kali meminjam, bisa mendapatkan pinjaman hingga Rp 5 juta. Kepala Bidang (Kabid) Koperasi Dinas Perdagangan, Industri dan Koperasi Kota Palembang, Yohanes S, mengatakan tidak menutup kemungkinan banyak usaha kecil yang terlilit hutang di rentenir yang mengatas namakan koperasi, karena para pengusaha kecil ini membutukan dana bersifat spontan. “Koperasi ilegal tidak termonitor. Kami tidak bisa melakukan tindakan karena dinas tidak mempunyai wewenang untuk itu,” tutur Yohanes. (sep)

SRIPO/SYAHRUL

KOKO OLIMPIADE — Ribuan bocah mengikuti Koko Olimpiade 2009, digelar Nestle Cookie, di Atrium PTC Mall, Minggu (18/10). Kegiatan yang dimulai pukul 10.00 ini menggelar empat lomba yaitu, lomba mewarnai, spelling bee, cerdas cermat, dan menggambar Koko Olimpiade.

Serunya Sarapan Masal di Mal IBUAN anak berusia 6-12 tahun sarapan bagi massal di acara Koko Olimpiade 2009, yang digelar Nestle Cookie, Minggu (18/10). Kegiatan yang dimulai pukul 10.00 hingga 14.00 siang ini membuat PTC Mall penuh sesak pengunjung. Jumlah panitia yang tidak sebanding dengan peserta, membuat anak-anak

R

UNTUK mengatasi persoalan ini, sebaiknya usaha kecil membentuk kelompok usaha bersama dalam bentuk koperasi. Begitu pula dengan koperasi pasar yang ada di pasar-pasar harus gencar bersosialisai dengan para pedagang tentang pentingnya menjadi anggota koperasi yang memiliki badan hukum. Asisten II, Apriadi S Busri menyarankan kepada usaha kecil menjadi anggota koperasi legal sehingga dapat meminjam dana dan tidak terjebak dengan bunga tinggi yang ditetapkan koperasi ilegal ataupun rentenir. “Silahkan menghubungi koperasi resmi dan koperasi pasar bila membutuhkan dana,” jelas Apriadi. (sep) KOPERASI KOTA PALEMBANG Tahun 2009

Jumlah Koperasi Aktiv 993 Unit 750 Unit

yang didampingi orangtua mereka berdesak-desakan untuk mendapatkan cup mini berisi Koko Krunch. Bukan hanya anak-anak yang menikmati makanan ringan bergizi tersebut, orangtua peserta pun demikian. Kegiatan yang berlangsung 1 jam lebih, membuat suasana di atrium padat. Pengunjung yang ingin berbelanja, harus mencari pintu lain untuk bisa masuk ke dalam. Koko Olimpiade ke VIII, bertuju-

an untuk menampung dan menyalurkan bakat serta kreatifitas anak di bidang seni dan komunikasi. Selain sarapan pagi massal, juga digelar talkshow dengan pakar nutrisi dan psikolog. Setelah itu dilanjutkan lomba menggambar dan mewarna, lomba Sempoa, kontes spelling Bee, dan Cerdas Cermat. Kegiatan ini ikuti ratusan anak-anak dari berbagai usia yang memperlihatkan kemapuan masing-masing. (sep)

Saya tak Kecewa

Bentuk Kelompok Usaha

SRIPO/FIL

PALEMBANG, SRIPO — Sulitnya mengakses dana perbankan, membuat para pedagang dan UKM mencari alternatif pembiayaan dari pihak lain. Risikonya, kadang-kadang mereka terjebak dengan para rentenir yang memberikan pinjaman dengan bunga tinggi. Beberapa pedagang pasar 26 Ilir dan usaha kecil yang ditemui Sripo, beberapa waktu lalu mengaku sebenarnya mereka tidak mau meminjam dana dari koperasi ilegal atau rentenir, karena bunga yang diberikan tinggi hingga 40 persen dengan jangka waktu pengembalian singkat, yakni satu bulan. Namun karena tidak ada pilihan terpaksa harus diambil, ditambah lagi persyaratannya mudah dan tidak ada agunan. “Kalau meminjam di bank, mana mungkin dikabulkan. Saya sendiri sudah beberapa kali mengajukan pinjaman. Mereka minta agunan,” kata Hamid (35). Hal yang sama dikatakan Ukie, Pemilik Salon Purnama kawasan Pasar Palimo. Menurutnya, dirinya pernah ditawari pinjaman dari salah satu bank, karena tak mempunyai jaminan seperti yang disyaratkan, akhirnya pinjaman tersebut tidak dikucurkan. Padahal ia membutuhkan dana sekitar Rp 1 juta untuk membeli peralatan salon. Karena tak ada pilih-

SUKA cita masuk 10 besar pada Pemilihan Putri Indonesia (PPI) pekan lalu, Putri Sumsel 2009 Sharina Aria Putri, menggelar acara syukuran, Sabtu (17/10) malam di Lounge The Aryaduta Hotel Palembang. Syukuran yang berlangsung sederhana itu dihadiri Ketua Dewan Kesenian Sumsel dan sejumlah wartawan dan para alumni Putri Sumsel 2009. Ririn, sapaan akrabnya terlihat cantik dengan balutan gaun coklat dipadu warna hitam. Dia menceritakan pengalamanya selama mengikuti grand final PPI 2009. “Setelah saya berusaha sebaik mungkin, Alhamdulillah saya masuk 10 besar. Prestasi ini lebih baik dari pemilihan sebelumnya. Karena saya bersyukur dan bangga,”ujar

Sharina Aria Putri

Ririn yang didampingi ibundanya dan General Manager The Aryaduta Hotel Bramwell Pierce. Namun ketika diadakan tanya jawab dengan wartawan, Putri Sumsel 2009, bukan mendapat pujian malah mendapat kritikan yang tajam oleh dua wartawan yang hadir dalam acara syukuran tersebut. Menurut wartawan tersebut kami tidak bangga anda meraih 10 besar. “Tapi kalau anda meraih satu predikat, baru kami dan masyarakat Sumsel baru bangga,” tegasnya. Meski dikritik Ririn, dia tidak kecewa. Bahkan menurut Ririn, mengikuti grand final ini, bukan mudah. “Alhamdulillah saya telah berusaha semaksimal mungkin. Mudah-mudahan pada pemilihan PPI berikutnya Duta Sumsel dapat meperbaiki posisinya atau bisa meraih gelar PPI,” ujarnya. (fil)


Issuu converts static files into: digital portfolios, online yearbooks, online catalogs, digital photo albums and more. Sign up and create your flipbook.