Sriwijaya Post Edisi Jumat 12 Maret 2010

Page 15

SRIWIJAYA POST Jumat, 12 Maret 2010

4 Anggota Poltabes Positif Narkoba dari halaman 16 penganiayaan berdasarkan tuntutan oleh seorang masyarakat. Namun dalam keputusan akhir, ketujuh anggota tersebut tidak terbukti melakukan tindakan pelanggaran dan prosedur. Sehingga ketujuhnya bebas dari segala tuntutan kare-

Dihukum 20 Tahun, Chandra Menyanyi dari halaman 16 minya sendiri Sutoyo sehingga menjatuhkan pidana 20 tahun penjara. Terhadap putusan ini pengacara terdakwa, Zainal Arifin, SH mengatakan masih akan pikir-pikir. “Kita serahkan kepada terdakwa masih ada upaya hukum untuk banding memang diakui sangat berat bila pertimbangan hakim telah memenuhi pasal 340

PU Diduga Nyumbang Rp 600 Juta dari halaman 16 rangan yang pernah diberikannya kepada penyidik kejaksaan, termasuk soal sumbangan uang sebesar Rp 5 juta dari BKD kepada bagian keuangan pemkot seperti diungkapkan bendaharanya dalam persidangan sebelumnya. Meski dalam pemeriksaan penyidik kejaksaan Nila pernah mengaku mengetahui uang tersebut dipergunakan untuk keperluan pembahasan APBD 2007, tapi dalam persidangan yang dipimpin Ketua Ma-

na tidak cukup bukti. Lalu lima orang anggota dari Unit Resmob Poltabes Palembang disidang, Bripka HS, Bripka Sar, Brigadir Ton, Briptu MYT dan Bripda Yos. Mereka diduga melakukan penganiayaan terhadap seorang tersangka curanmor. Berdasarkan keputusan ketua sidang, hanya Brigadir Ton dan Bripda Yos saja yang menerima surat teguran tertulis. Sedangkan tiga rekannya tidak mendapatkan sanksi karena tidak cukup bukti. Lalu ada tujuh anggota

yang disidang karena ketidakhadiran dalam dinas dan tanggung jawab dinas sebagai anggota kepolisian tanpa izin. Mereka yakni Aiptu Is, Briptu DA, Briptu Ded, Brigadir NM, Bripda An dan Bripda Mar. Mereka dijatuhkan sanksi berupa kurungan dalam sel khusus selama 14 hari hingga 24 hari, sedangkan Briptu PI hanya mendapatkan surat teguran tertulis. Menurut Wakapoltabes Palembang AKBP Sabarudin Ginting mengatakan bahwa terdapat empat klasifikasi pelanggaran. (mg4)

KUHP,” kata Zainal. Begitu pula dengan jaksa penuntut umum masih akan pikir-pikir karena putusan majelis hakim ini lebih ringan dari tuntutan jaksa penuntut umum H Eko Setiawan, SH yang menuntut terdakwa hukuman mati. “Bagaimana lagi Pak mau bunuh diri dosa, pusing kalau dipikirkan,” kata Chandra. Ibu tiga anak ini juga menyesalkan hukuman 18 tahun yang dijatuhkan kepada teman selingkuhannya Riaman. Menurut Chandra, Riaman sebaiknnya dihukum mati karena telah membunuh suaminya sedangkan dia hanya meminta untuk diberi-

kan pelajaran. Sementara itu, ibu kandung korban Maimunah (56) nampak geram dengan putusan majelis hakim yang menganggap hukuman itu terlalu rendah sedangkan almarhum Sutoyo dinilainya tidak bersalah. “Kok hukumannnya rendah padahal anak saya tidak bersalah lalu dibunuh kalau anak saya salah akan saya terima hukumannya,” kata Maimunah heran. Majelis hakim yang memutus hukuman 20 tahun ini masih akan menunggu upaya hukum terdakwa melalui pengacaranya dalam waktu satu minggu sebelum eksekusi dilaksanakan. (naf)

jelis Hakim, H Zuhardi ZA SH kemarin, Nila membantahnya. Nila mengaku lupa dan tidak sempat membaca keterangan yang diberikannya kepada penyidik kejaksaan. Padahal sebelum pemeriksaan selesai, saksi biasanya diminta untuk membaca hasil pemeriksaan lalu kemudian diminta tanda tangan. Saat saksi Bendahara Dinas PU, Gumar Alam dihadirkan JPU, ia tak banyak memberikan informasi. Di depan majelis hakim, saksi lebih banyak mengucapkan kata-kata tidak tahu. Gumar Alam mengaku hanya tahu jika mantan Kepala Dinas PU, yang kini sudah wafat yaitu Hermansyah, pernah bercerita me-

ngucurkan dana untuk sumbangan yang dikoordinir Bagian Keuangan Pemkot. Dalam persidangan, saksi hanya mengaku pernah mencairkan uang sebesar Rp 20 juta di Bank Sumsel untuk keperluan Kepala Dinas. Uang itu dipergunakan untuk membayar semua keperluan Kepala Dinas PU termasuk uang perjalanan dinas selama beberapa kali. Mengenai uang sebesar Rp 600 juta, Gumar Alam mengaku sama sekali tidak mengetahuinya. Jika itu ada kaitannya dengan pembahasan APBD 2007 dan dipinjamkan dulu dari Pemkot, ia mengaku waktu pencairan APBD Dinas PU tidak ada potongan sama sekali dari bagian keuangan. (cr2)

15

Terakreditasi Mutu A Tingkat Nasional PALEMBANG, SRIPO — Lembaga Pendidikan Komputer Palcomtech Palembang meraih penghargaan sebagai Lembaga Pendidikan Komputer dengan mutu A terbaik tingkat nasional. Penghargaan diraih sesuai SK BAN PNF nomor 014/SKEP/STS-AKR/BAN PNF/XII/2009 bersama 17 Lembaga Pendidikan Komputer lainnya di Pulau Jawa dan Bali. “Ya tentunya prestasi yang kita raih ini sangat membanggakan Palcom-

tech dan masyarakat kota Palembang. Apalagi Palcomtech merupakan satusatunya lembaga yang berhasil meraih mutu peringkat A di Pulau Sumatera,” terang Ketua Yayasan Palcomtech, Hendri didampingi Direktur Utama Program Profesional 1 tahun, Yanti Efendy dan Manager Marketing, Noverika. Diakui Hendri, prestasi yang diraih melalui proses awal seleksi proposal dan dokumentasi sampai dengan visitasi dan verifikasi

dari team assesore BAN PNF sampai akhirnya berhasil meraih penghargaan tersebut. Ditambahkan Hendri, berbagai penilaian yang telah dilewati oleh Palcomtech untuk meraih prestasi antara lain mulai system belajar dan kualitas kurikulum yang diterapkan melalui konsep E-learning. Sistem belajar dilakukan secara online melalui internet dan materi yang disajikan dalam bentuk multimedia yang interaktif serta de-

ngan penerapan system 100 persen praktik 100 persen internet. “Bisa jadi salah satu penilaiannya, karena Palcomtech terus melakukan berbagai inovasi untuk memberikan pelayanan yang terbaik bagi setiap siswa dan juga kepercayaan masyarakat,” terang Hendri. Salah satunya program dibentuknya divisi carrier center yang memberikan pelayanan agar setiap siswa Palcomtech dapat segera disalurkan bekerja. (rel)

Ajudan dan Sopir Kapoltabes Tertembak

kat hasil OPS Senpi 2009 dan 2010. Tepat pukul 08.15 acara dimulai dan sejumlah senjata api coba dimusnahkan dengan cara dipotong dengan menggunakan gergaji listrik. Mulanya pemotongan dilakukan Gubernur Sumsel, kemudian Kapolda Sumsel, dilanjutkan Kapoltabes Palembang. Sementara sisanya dilakukan oleh anggota lainnya, termasuk siapa saja yang berminat. Usai memotong sebuah senapan laras panjang Gubernur dan Kapolda melakukan wawancara bersama wartawan media. Sesaat wawancara selesai Gubernur langsung meninggalkan Mapolda. Sementara sejumlah

anggota kepolisian melanjutkan pemusnahan Senpi. Tak lama berselang, sekitar pukul 09.20 tiba-tiba terdengar suara ledakan senapan yang dipotong oleh salah satu anggota Brimob. Bersamaan dengan itu, juga terdengar jeritan dari seorang yang ternyata ajudan Kapoltabes Palembang, Briptu Bela yang saat itu berada sekitar 15 meter dari senjata yang dipotong. “Aduh, saya kena nih,” katanya sembari memegang bokongnya yang sudah mengeluarkan darah. Seketika suasana menjadi semakin hiruk, beberapa petugas segera menghampiri korban dan meneriakkan agar memanggil

ambulan. Sementara belasan wartawan juga sibuk mencari informasi mengenai kecelakaan yang terjadi. Tidak lama kemudian nampak Kapolda, Irjen Pol Hasyim Irianto langsung menghampiri korban yang mulai diangkat ke mobil ambulan Polda. Pada kesempatan itu ia tak banyak berkomentar. Namun ia mengatakan, peristiwa itu merupakan kecelakaan yang disebabkan kelalaian petugas dalam membersihkan senjata. “Dugaan sementara, senjata yang dipotong itu masih ada pelurunya. Namun kita akan mengadakan pendalaman terhadap peristiwa ini,” jelasnya. (mg1)

memberatkan pedagang sementara omzet terus menurun. Bahkan yang membahayakan pengunjung dan pedagang, asap yang dikeluarkan genset yang mencapai puluhan mencemarkan udara. “Mas lihat sendiri. Genset, kabel, dan pompa berserakan,” ujarnya. Bambang, Petugas Keamanan 16 Ilir mengatakan pengelolaan Pasar 16 Ilir saat ini dikelola swasta yakni PTPM termasuk untuk soal kebersihan dan keamanan. Laki-laki yang ditemani tiga rekannya mengarahkan untuk menemui pengelola pasar yang berkantor di Ja-

lan 16 Ilir sembari memberkan nomor telepon kantor tersebut. Namun salah seorang pegawai kantor ini, Yuli mengungkapkan bahwa di kantor sudah tidak ada pegawai lagi sudah pindah ke tempat lain. “Saya tidak berani memberikan komentar, takut salah. Dulu ini kantornya, tapi sekarang sudah tidak lagi,” tegas Yuli. Sripo lalu menghubungi telepon kantor PTPM. Seorang pria mengaku bernama Hadid melalui telepon mengungkapkan bahwa benar ia ada di kantor pengelola Pasar 16 Ilir. Namun dia tidak mau berko-

mentar, karena ia hanya office boy. “Kalau mau ketemu dengan pegawai lain besok pagi saja. Saya tidak tahu apa-apa, saya baru satu bulan bekerja di sini,” ujar Hadid. Abdullah Adnan, pedagang eks Pasar 16 Ilir mengaku mengetahui proses pengelolaan Pasar 16 Ilir dari Pemkot dengan PTPM di tahun 1996. Menurut Abdullah awalnya lantai V Pasar 16 Ilir diperuntukkan hotel dengan 56 kamar, tetapi sekarang menjadi tempat pedagang pakaian bekas. Ia mendukung pengambil alihan Pasar 16 Ilir oleh Pemkot. (sep)

dari halaman 16 saja,” ujarnya. Pantauan Sripo, saat itu tengah berlangsung acara pemusnahan senjata api rakitan yang dihadiri Gubernur Sumsel dan segenap unsur Muspida. Sebelum pukul delapan di Markas Polda sudah berkumpul sejumlah anggota kepolisian yang mempersiapkan 600 pucuk senjata dan 22,50 kg ganja yang akan dimusnahkan. Kesemuanya merupakan serahan masyara-

Pedagang Senang Pemkot Kelola 16 Ilir dari halaman 9 “Kami mendukung sekali rencana Pemkot mengambil alih pasar ini,” Hendra, seorang pedagang. Hendra mengeluhkan saat ini, setiap hari pedagang membayar retribusi Rp 5.000. Uang itu termasuk kebersihan dan keamanan. Menurutnya sewa kios antara Rp 60 juta sampai dengan Rp 65 juta per tahun


Issuu converts static files into: digital portfolios, online yearbooks, online catalogs, digital photo albums and more. Sign up and create your flipbook.