Sriwijaya Post Edisi Rabu 10 Februari 2010

Page 14

14

SRIWIJAYA POST Rabu, 10 Februari 2010

Musirawas, Banyuasin, Lubuklinggau

Kami Petani Semakin Susah

■ Tanggul Penahan Air Jebol SEKAYU, SRIPO - Tanggul penahan air di Trans P1 hingga P2 Desa Madya Mulya dan Desa Karang Tirta Kecamatan Lalan Kabupaten Musi Banyuasin, jebol sejak dua hari terakhir. Puluhan hektare sawah terancam gagal panen karena air tawar mulai tercampur dengan air asin. Informasi yang dihimpun, Selasa (9/2), tanggul penahan air yang digunakan untuk mengaliri areal persawahan warga ini tidak mampu menahan getaran ombak akibat lalu lintas Sungai Lalan. Perlahan-lahan tanggul mulai jebol dan membentuk lingkaran hingga empat meter. Ombak dan getaran akibat lalu lintas sungai memberi-

kan pengaruh pula masuknya air asin yang mengancam tanaman padi. Usnan (27) warga Desa Lalan mengatakan, lalu lintas yang padat memang menjadi penyebab jebolnya tanggul, sehingga perlu dibuat permanen, selain pemeliharaan rutin oleh dinas terkait. “Kalau gagal panen, kami mau makan apa, tentu kami petani semakin susah,” kata Usnan. Kondisi ini dibenarkan oleh Camat Lalan, Bahrum Rangkuti saat menghadiri pelantikan CPNS Kabupaten Muba di Pendopoan Serasan Sekate, Jumat (5/ 2) lalu. Menurut Bahrum kondisi tanggul masih dalam tahap pemeliharaan, sehingga perlu diperbaiki segera. (naf)

30 Meter Irigasi Ambrol

FOTO ANTARA/ASNADI HAIKAL

JEBOL — Sekitar 30 Meter irigasi Ayik Baghu di Dempo Selatan Kota Pagaralam, Senin (8/2) dini hari, ambol saat kawasan itu diguyur hujan deras. Dampaknya ratusan hektare sawah terancam kekeringan.

11 Kandidat Balon Lamar Golkar ■ 2 Posisi Bupati, 9 Posisi W abup Wabup MUSIRAWAS, SRIPO Sebanyak 11 kandidat bakal calon (Balon) yang akan maju pada Pilkada Musirawas 2010 ini, resmi meminang Partai Golkar. Rinciannnya, dua orang mendaftar untuk posisi bupati, yaitu Ridwan Mukti dan Senen Singadilaga, dan 9 orang mendaftar untuk posisi wakil bupati. “Sejak pendaftaran dibuka, ada 13 balon yang me-

ngambil formulir ke Sekretariat Partai Golkar. Namun pada hari terakhir pengembalian, Senin (8/2), hanya 11 orang yang mengembalikan formulir pendaftaran tersebut,” kata Wakil Sekretaris Bapilu DPD Golkar Musirawas, Bambang Mulya Jaya. Menurutnya, berkas nama-nama balon kandidat yang mengembalikan formulir sudah dibawa ke DPP

oleh Ketua DPD. Karena sesuai mekanisme partai Golkar, DPP yang akan melakukan verifikasi terhadap nama-nama tersebut, untuk dijadikan satu pasangan yang akan diusung Golkar, pada Pemilukada mendatang. Dijelaskan, kandidat yang mengembalikan formulir untuk posisi bupati yaitu Ridwan Mukti (incumbent) dan Senen Singa-

dilaga (Sekda Mura). Sedangkan untuk posisi wakil bupati yaitu Isa Sigit (Sekwan Mura), Hendra Gunawan (Kepala Bappeda Mura), Sambas (Ketua PAN Lubuklinggau), Fauzi H Amro (Ketua DPW PBR Sumsel), Agung Yubi Utama (Bappeda Empatlawang), Alfirmansyah (PNS Mura), Iskandar Muit (Kades Biaro, Mura), Joko Imam Santoso (mantan Sekda Lubuklinggau) dan Hasby Basyar.

Hutan Tutupan di OKI Dijual ■ Seharusnya Izin Kelola KAYUAGUNG, SRIPO Kawasan hutan tutupan yang merupakan hutan produksi seluas 8.000 hektare di kawasan Desa Muara Burnai II Kecamatan Lempuing Kabupaten Ogan Komering Ilir (OKI), akan diberikan izin kelola kepada warga yang saat ini telah menguasai lahan tersebut untuk di kembangkan sebagai hutan tanaman rakyat, dengan hak guna usaha (HGU) hingga 60 tahun. Meskipun saat ini Pemkab OKI sedang melakukan pendataan lahan dan penduduk yang ada di kawasan hutan tutupan, namun, berkembang kabar di kawasan tutup-

an ada oknum yang dapat memfasilitasi warga mendapatkan izin pengelolaan lahan, termasuk menentukan lokasinya. Bahkan ada satu oknum yang mengaku memegang 80 hektare lahan yang nantinya akan dibagikan kepada warga. Indikasi penjualan lahan ini cukup berasalan, setiap kepala keluarga (KK) akan menerima lahan seluas 2-15 hektare, melalui kelompok masyarakat dari data yang dikumpulkan dari kelompok tersebut yang akan menjadi dasar Dinas Kehutana (Dishut) melakukan pemetaan dan pemberian izin. Terhadap kabar ini Kepala Dinas Kehutanan (Kadsihut) OKI, Alibuddin, S.Sos

Raskin Mulai Disalurkan

SRIPO/ZIE

Meizarani

MUSIRAWAS, SRIPO - Kepala Kantor Seksi Logistik Musirawas-Lubuklinggau, Meizarani didampingi Staf Operasional Joko Susilo mengatakan, beras untuk keluarga miskin (Raskin) di wilayah Musirawas, mulai disalurkan. Sampai Selasa (9/2) kemarin, sudah beberapa desa di tiga kecamatan, yaitu Kecamatan Rupit, Tiangpumpungkepungut dan Tuahnegeri yang melakukan permintaan ke Kansilog. “Saat ini, baru tiga kecamatan yang melakukan permintaan raskin, dan sudah kita salurkan sebanyak 58 ton, sesuai permintaan. Sedangkan untuk wilayah Lubuklinggau, sudah lebih dulu disalurkan, dimana sampai hari ini (kemarin) kita sudah menyalurkan raskin sebanyak 63 ton,” u-

jarnya. Disebutkan, pihaknya melakukan penyeleksian terhadap kualitas raskin yang akan disalurkan kepada rumah tangga sasaran (RTS) di Musirawas dan Lubuklinggau. Jika masyarakat menemukan raskin tidak sesuai standar, misalnya tingkat kerusakan beras dan menir terlalu banyak, maka Kansilog setempat siap mengganti beras tersebut. Dijelaskan, untuk Musirawas jumlah pagu raskin tahun 2010 ini sebanyak 632,97 ton per bulan dengan jumah RTS sebanyak 42.198. Dari 21 kecamatan yang ada diwilayah Musirawas, kecamatan yang paling banyak membutuhkan raskin adalah Kecamatan Megangsakti, sebanyak 58,47 ton per bulan, dengan jumlah RTS sebanyak 3.898. Sedangkan kecamatan yang paling sedikit adalah Kecamatan Sukakarya, sebanyak 11.55 ton per bulan dengan jumlah RTS sebanyak 770 RTS. Sementara jumlah pagu raskin Lubuklinggau pada tahun 2010 ini sebanyak 176,55 ton dengan jumlah RTS sebanyak 11.770. Kecamatan yang paling banyak membutuhkan raskin adalah Lubuklinggau Barat I mencapai 43,41 ton per bulan dengan jumlah RTS sebanyak 2.894. Sedangkan kecamatan yang paling sedikit membutuhkan raskin adalah Lubuklinggau Timur I hanya 15,40 ton per bulan dengan 11.027 RTS. (zie)

melalui Kabid Perencanaan, Masayu Atika menegaskan, tidak dibenarkan masyarakat memperjualbelikan kawasan hutan tutupan. “Yang ada izin kelola akan diberikan kepada masyarakat setempat sesuai dengan peraturan Menteri Kehutanan tentang pemanfaatan Hutan Tanaman Rakyat (HTR),” kata Masayu Atika kepada Sripo, Selasa (9/2). Masyarakat di kawasan itu akan diklarifikasi dan didata ulang kelayakan untuk menerima izin. Kendatipun dalam pengelolaan lahan ini menganut sistem pengelolaan hutan produksi lestari, artinya tidak semua lahan yang ada akan diberikan seluruhnya kepada warga. Sementara itu Ketua Pe-

kerja Sosial Masyarakat (PSM) OKI, Welly Tegalega SH mengingatkan, instansi terkait agar melaksanakan pembagian izin kelola ini tepat sasaran dan betul-betul masyarakat yang berhak untuk menerimanya. Jangan sampai program ini dijadikan kesempatan oknum tertentu untuk menguasai hutan milik negara itu. “Ini sangat riskan dan rawan dimanipulasi, jika kita asumsikan hutan yang dikelola seluas 5.000 hektare, maka lebih dari 1.000 KK yang menerima lahan seluas 2- 5 hektare, tapi ini juga bisa dimanipuasi dengan data fiktif yang sengaja dibuat untuk mendapatkan lahan, ini harus diperhatikan,” tegas Welly. (std)

Warga Sumbangan Perbaiki Jalan BANYUASIN, SRIPO Warga Desa Tajahmulya Kecamatan Betung harus melakukan perbaikan sendiri jalan penghubung sepanjang 6 KM denan lebar 8 meter yang mengalami rusak parah. Saat ini kondisi badan jalan dipenuhi lumpur, sehingga menyulitkan transportasi warga setempat. Warga secara bergotongroyong membuat jembatan alternatif dari pohon kelapa dan batang pohon cempedak di 18 titik ruas jalan yang rusak itu. Hal ini dilakukan karena lambannya perbaikan yang dilakukan Pemkab Banyuasin, padahal kondisi jalan yang menghubungi lima desa di wilayah itu yakni Desa Tajahraya II, Tanjungpasir, Galangtinggi, Tajahmulya dan Tajahraya I kondisinya sangat parah. Kades Tajahmulya, Supandi Usman saat menghadap pimpinan DPRD Banyuasin, Selasa (9/2) mengatakan, kerusakan jalan di wilayah itu telah melumpuhkan akses transportasi warga. Kendaraan jenis apupun termasuk double gardan tidak mungkin bisa melintas, sebab badan jalan sudah membentuk kubangan lumpur yang mencapai kedalaman setengah meter. “Warga sudah urunan dan terkumpul dana Rp 11.850.000 sumbangan warga dan perangkat desa. Uang ini rencaanaya akan kami serahkan Rabu (10/ 2) ke Kepala Dinas PU BM

SRIPO/UDN

Supandi Usman

Banyuasin agar cepat memperbaiki jalan ke desa kami yang rusak, mengingat setiap kami tanya Pemkab Banyuasin mengaku tidak punya dana untuk memperbaiki jalan ke desa kami,” kata Supandi seraya menyebutkan, penduduk Desa Tajahmulya 4.890 jiwa atau 1.140 kepala keluarga (KK). Wakil Ketua DPRD Banyuasin, H Askolani didampingi Ketua Komisi III Drs Nurwahid dan Sekretaris Arisa Lahari mengatakan, aggaran perbaikan ruas jalan penghubung Tajahmulya-Tajahraya I itu sudah masuk dalam APBD 2010 senilai Rp 2 miliar. “Jalan di wilayah itu sepanjang dua kilometer akan dicor beton bertulang. Prosesnya masih dilakukan tender oleh dinas terkait,” katanya. (udn)

“Untuk balon wabup yang sebelumnya juga mengambil formulir tapi tidak mengembalikan adalah Syarkowi Wijaya dan H Mulyanto (mantan Sekda Lubuklinggau). Karena tidak mengembalikan formulir, maka nama mereka tidak diikutsertakan untuk diusulkan ke DPP Golkar,” ujar Bambang. (zie)

PAGARALAM, SRIPO Longsor sepajang 30 Meter menimbun saluran irigasi Ayik Baghu di Dusun Karang Anyar Kelurahan Kancediwe Kecamatan Dempo Selatan, Kota Pagaralam. Tidak kurang ratusan hektare sawah terancam kekeringan dan gagal panen. Terdapat lima titik daerah aliran irigasi yang juga mulai longsor dan terancam ambrol. Timbunan longsor bukan hanya merusak saluran irigasi saja, bahkan dinding saluran juga ambruk ke dalam jurang sekitar 50 meter. Meskipun sudah dilakukan pembuatan pematang yang baru tapi kondisinya sudah mulai retak-retak dan menggantung akibat disiram air hujan. Dampak kerusakan irigasi ini juga lahan persawahan dan kolam warga setempat mulai mengalami kekeringan, sehingga petani kesulitan mengelola lahan pertaniannya. Ketua RW 02 Dusun Karang Anyar, Syamsul didampingi Ketua RT 06 Sulaiman dan Ketua RT 05 Indrianto yang ditemui di lokasi, Selasa (9/2) menga-

takan, longsor yang menyebakan kerusakan saluran irigasi itu sudah empat kali terjadi dalam kurun waktu satu pekan ini, dan terakhir cukup parah sepanjang 30 meter saluran irigasi dengan lebar 4 meter ambrol. Peristiwa ini terjadi, Senin (8/2) sekitar pukul 02.00 saat hujan deras. Pengamatan di lapangan, posisi irigasi bukan hanya di tepi jurang dan di atas tebing, tapi sebagian termasuk daerah yang paling rawan longsor. Sekitar 300 meter saluran irigasi yang rawan longsor, selain bangunannya masih berupa tanah belum disemen, dinding irigasi ini pun sebagian bocor. Irigasi ini dibangun sekitar tahun 1999 pada saat Pagaralam masih menjadi bagian dari Kabupaten Lahat. Kepala Dinas PU Kota Pagaralam, Ir H Edy Thamrin, MM mengatakan, kerusakan irigasi akibat lonsgor di daerah Dempo Selatan itu segera diperbaiki dengan dana bencana alam, sebab tidak mungkin menggunakan dana lain karena terjadi bencana tersebut setelah APBD tahun 2010 disahkan. (Ant)


Issuu converts static files into: digital portfolios, online yearbooks, online catalogs, digital photo albums and more. Sign up and create your flipbook.