2 minute read

KEGIATANKU DI JUWONO

Bulan lalu, kelas delapan SMP Santa Ursula Jakarta mengikuti live-in di Muntilan. Kami tinggal di sana mulai tanggal 27 Maret 2023 sampai tanggal 1 April 2023. Kelas saya (84) dapat kesempatan untuk tinggal di Desa Juwono. Orang-orang di sana menyambut kami dengan tangan terbuka saat kami tiba. Kami kemudian dibagi menjadi beberapa kelompok menuju rumah-rumah yang akan menjadi tempat tinggal kami selama live-in Saya bersama beberapa teman sekelas tinggal di Dusun Selosari Disana kami menempati rumah orang tua asuh dengan seorang teman sekelas pilihan kami Oleh karena kelas saya memiliki jumlah siswa yang ganjil, saya berbagi rumah dengan dua orang teman di rumah Pak Yono

Saat pertama kali tiba di rumah Pak Yono, kami bertemu djfdkjfkdj engan orang tua asuh kami, Pak Yono dan Bu Fransiska. jkfdjk Mereka memiliki seorang putri yang duduk di kelas delapan nfdn bernama Vani. Usai perbincangan, kami makan siang yang terdiri dari nasi, tahu, ayam, dan sayuran. Setelah makan jijk siang, kami membantu Pak Yono menanam cabai di jifejijfiejif halaman belakang. Kami belajar menanam cabai dengan jijidji dibantu orang tua asuh kami. Ibu guru Kristy dan Ibu guru jfir Endah, kemudian datang menemui kami Mereka mjdvdvfvbfbff emotret kami saat kami menanam biji cabai

Advertisement

Keesokan harinya, kami membantu Pak Yono mengemas sayur-sayuran untuk dijual di pasar. Pare dan c cabai dibungkus dengan plastik terpisah Setiap tas tidak bboleh memiliki berat kurang dari lima kilogram. Menurut Pak Pak Yono, berat sayuran akan berkurang akibat perjalanan kjfdkjfkdj ke luar kota. Kami pergi ke pasar menggunakan gerobak kfdjkfd menggunakan gerobak setelah semua sudah dibungkus. KKami menempuh waktu sekitar 30 menit untuk sampai ke s sana Saat perjalanan, kami bertemu guru-guru dan temanteman sekelas.

Kami membantu Pak Yono mengantarkan cabai, timun, kemangi, dan lain-lain di pasar. Semua orang di sana sepertinya juga menjual sayuran dan buah-buahan. Saya mengamati ada yang menjual jahe, kacang hijau, tomat, selada, jagung, kentang, kacang hijau, dan lain-lain

Setelah membantu Pak Yono ke pasar, kami mengerjakan 'Home Industry' Saya dan teman-teman duduk di beranda, menunggu beberapa teman sekelas kami datang agar kami bisa melakukan kegiatan ini bersama

Dalam kegiatan ini kami memasak dua hidangan tradisional, yaitu klemet dan kemplang Klemet adalah singkong parut yang dibungkus daun pisang elajah ala ar banyak hal baru saat menjelajahi alam lajar menanam pohon salak dan padi h alam saya mendapat bagian menanam padi Kami juga berbagi buah salak Kami melihat mkcdkm kambing dan marmut, serta air terjun Air terjunnya jifrjijrijf sangat menakjubkan Semua orang, termasuk para guru, dapat bermain di sana Kami basah kuyup Kami kkofrkokfork emudian makan nasi doa yang diisi dengan telur, ikan, dkdeo an sayuran. Di sebelah air terjun, kami makan nasi doa mkmrmdengan teh hangat. Suasana waktu itu terasa damai. Kami jijdij kemudian berjalan pulang, beberapa teman pulang ke rumah kforko mengendarai sepeda motor. Hari itu ditutup dengan misa dan kfirijrfirsaling berbagi Dari misa yang saya ikuti, saya belajar bahwa ada halkfdkj hal dari live-in yang bisa dibawa pulang ke Jakarta yang tidak saya dapatkan selama ini Itulah kesan pesan, komitmen, dan nilai-nilai baru yang bisa dibawa ke Jakarta Saya belajar nilai-nilai positif dalam hidup bermasyarakat serta lebih bersyukur atas hidup yang saya dapatkan sampai sekarang ini. Pengalaman live-in menjadi pengalaman berharga yang tidak akan saya lupakan. (IJBS)

Sedangkan kemplang adalah parutan kelapa yang digoreng, rasanya seperti nugget. Ibu asuh memasakkan kami kolak sementara kami memarut bahan-bahannya untuk 'Home Industry' . Kolak adalah salah satu makanan tradisional Indonesia yang dibuat dengan pisang, gula aren atau kelapa, santan, dan daun pandan yang memiliki tekstur yang lembut dan rasa yang gurih serta manis. Kami semua menikmati kolak buatan ibu asuh ketika kepala sekolah dan beberapa guru lain mengunjungi kami Mereka membantu kami memarut bahan-bahannya Sisa makanan yang kami buat dibagikan kepada orang-orang sekitar komunitas masyarakat Saya dan teman-teman membagikan makanan kepada tetangga, orang-orang yang lewat rumah kami, dan masjid terdekat. Setelah kami mendistribusikan makanan tersebut, kami mengakhiri hari itu dengan sharing atas apa yang kami kerjakan.

This article is from: