Sinamar Edisi 108

Page 1

MEDIA PEMKAB LIMA PULUH KOTA Edisi 108/ XII/Januari 2014

Wabup : Keteladanan Memudar 7

9 Afri Sehat, Solusi Stratetegis Soal Air Bersih Jalin Sinerjitas, PemkabPemko Teken MoU 12

ISSN 2303-2634

Email: tabloid.sinamar@gmail.com Website : http://www.limapuluhkotakab.go.id


Redaksi 2 REDAKSI TAJUK RENCANA

Kerja Sama Serumpun Oleh : Muhamad S *)

P

ADA dasarnya, antara Kabupaten Limapuluh Kota dengan Kota Payakumbuh hanya dipisahkan karena alasan-alasan untuk kepentingan administratif pemerintahan belaka. Dalam soal adat-isitadat, budaya, asal-usul, tatanan sosial-kemasyarakatan, tradisi, dan lainnya, kedua daerah merupakan satukesatuan yang tidak terpisahkan. Di tengah zaman yang terus berkembang, dan tuntutan pembangunan yang makin banyak, soal adat-isitadat, budaya, asalusul, tatanan sosial-kemasyarakatan, tradisi, dan lainnya yang sama, memang sudah saatnya tidak lagi ditempatkan sebagai nostalgia masa lalu belaka, melainkan harus ada umpan balik positif yang bisa dipetik, baik bagi kepentingan daerah maupun masyarakat. Inilah yang sedang dikejar oleh pemerintah kedua daerah serumpun dan bertetangga dekat, yaitu Pemkab Limapuluh Kota dan Pemko Payakumbuh, menyusul dengan ditandatanganinya MoU ((MoU=memorandum of understanding) antara Bupati Limapuluh Kota dr. Alis Marajo Dt. Sori Marajo dengan Wali Kota Payakumbuh Riza Palepi di aula Balaikota di Bukik Sibaluik Payakumbuh, Senin (6/1). MoU yang ditandatangani itu meliputi tiga hal dengan sembilan ruang lingkup. Ketiganya mancakup aspek pembangunan, peningkatan pelayanan masyarakat dan pendayagunaan potensi daerah. Sementara, sembilan ruang lingkup, masing-masing bidang pemerintahan, infrastruktur, budaya/pariwisata/olahraga, kehutanan/ lingkungan hidup, ekonomi/investasi, kesehatan, pendidikan, ketentraman/ketertiban masyarakat dan penanggulangan bencana. Walikota Riza Falepi dan Bupati Ali Marajo menyatakan komitmennya untuk mengaplikasikan kerja sama antardaerah ini dalam bentuk nyata. ”Kita tak akan berhenti di sini saja, tapi, akan diwujudkan dalam bentuk karya nyata di lapangan,” tegas mereka, sambil meminta seluruh SKPD sesegeranya menindaklanjuti perjanjian kerja sama kedua daerah, dengan melengkapinya dengan berbagai regulasi. Tiada kata lain, kita hanya menyatakan satu: mendukung kesepakatan yang dibuat oleh kedua daerah. Kita juga mengapresiasi kebijakan bupati dan walikota yang meminta seluruh SKPD di daerah mereka masing-masing untuk sesegeranya menindaklanjuti perjanjian kerja sama kedua daerah, dengan melengkapinya dengan berbagai regulasi. Tujuannya jelas: MoU jangan hanya menjadi “macan kertas.” Sebab, galib terjadi, begitu banyak MoU yang dibuat oleh lembaga pemerintah dengan berbagai jenjang dan tingkatannya itu, termasuk juga institusi swasta, dan betapa “mentereng” itemitem yang tertera di dalam kesepakatan yang dibuat. Sayang, seiring perjalanan waktu, item-item yang disepakati sering menjadi tidak berarti karena hanya bermain pada tataran teori belaka, dan nyaris tanpa implikasi yang nyata. Dalam konteks kesepahaman yang disepakati antara Pemkab Limapuluh Kota dengan Pemko Payakumbuh, kita berharap sambil berdoa, janganlah sampai terjadi seperti itu. Bahkan kita menghendaki lebih dari itu, yaitu kesepakatan tersebut menemukan tindak lanjut di lapangan, yang diyakini akan berimbas untuk kepentingan daerah dan masyarakat. Dalam bidang potensi daerah, satu misal, betapa banyak potensi kedua daerah yang bisa dikerjasamakan. Sebutlah kakao, di mana kedua daerah dikenal sebagai penghasil kakao yang cukup banyak, imbas yang diharapkan dari kesepahaman itu antara lain bagaimana status sebagai daerah penghasil kakao tetap bisa dipertahankan, sejalan dengan tingkat harga yang layak dapat pula tetap terjaga, dan siapa tahu ada terobosan-terobosan baru yang bisa dilakukan sehingga tanaman itu mampu memberi nilai tambah, terutama buat para petaninya. Kabupaten Limapuluh Kota juga bisa memanfaatkan kerja sama itu untuk menaikan posisi tawar gambir sebagai salah satu komoditas tani andalan daerah ini. Bisa saja antara kedua daerah menjalin sinerjitas untuk menahan dulu pemasaran gambir ketika harga belum menggembirakan, dan kelak melepaskan ke pasaran ketika harga sudah membaik. Tentu saja diikuti dengan teknologiteknologi yang diperlukan untuk itu.*** *) Muhamad S, Kabag Humas dan Protokoler Setkab/ Pemimpin Redaksi Tabloid Sinamar

Sinamar Media Pemkab Lima Puluh Kota

Informasi Pelayanan Aparatur dan Publik

Edisi 108/ XII/Januari 2014

Dari Redaksi

Meliput 2 Iven Besar

D

I awal 2014 ini, P e m k a b Limapuluh Kota dihadapkan dengan dua agenda besar, yaitu pengesahan RAPBD 2014 menjadi Perda APBD Tahun 2014 melalui sidang paripurna DPRD, dan penandatanganan nota k e s e p a h a m a n (MoU=Memorandum of understanding) dengan daerah tetangga serumpun, Kota Payakumbuh. Karena Tabloid Sinamar merupakan bagian integral dari Pemkab Limapuluh Kota, yang dikelola oleh Bagian Humas dan Protokoler Setdakab Limapuluh Kota, maka praktis pemikiran dan tenaga serta personil media ini lebih difokuskan untuk meliput kedua kegiatan besar itu. Terkadang, lantaran keterbatasan tenaga, dengan melibatkan Pemimpin Umum/Pemimpin Redaksi, Muhamad S. S.Pd., sebagai tenaga peliput. Yang paling banyak menyita energi adalah proses pengesahan RAPBD menjadi perda APBD Limapuluh Kota, yang harus dilewati melalui beberapa kali sidang di gedung DPRD. Sebagai awak media, tugas kami tentu tidak sebatas merekam apa-apa yang muncul ke permukaan melalui forum sidang, tapi juga melakukan pendalaman-pendalaman dengan jalan mewawancarai sejumlah narasumber yang berkompeten. “Maksudnya, agar liputan yang kita hasilkan tidak dangkal,” kata Muhamad, berdalih. Kendati banyak di antara personil Tabloid Sinamar yang tidak berlatar belakang sebagai jurnalis, dan bahkan ada awalnya tergolong awam dengan yang namanya berita; tapi melalui serangkaian pembelajaran otodidak yang diberikan terhadap mereka, pada gilirannya aneka beban liputan yang mereka emban, berhasil juga dilaksanakan dengan baik. Perlunya meliput secara khusus proses pengesahan Perda APBD Limapuluh Kota 2014, bahkan dengan melibatkan jumlah awak redaksi –baik tenaga peliput maupun fotografer—yang cukup banyak, menurut Muhamad, tidak lain didasarkan pada pertimbangan bahwa APBD bukan hanya menyangkut nasib daerah dalam rentang waktu setahun berjalan, tapi begitu banyak kepentingan aparat dan masyarakat yang tergantung dari sana.

“Selain itu, kita juga mendukung dan mengapresiasi kebijakan pemkab tentang transparansi dan akuntabilitas pengelolaan APBD,” tambah Muhamad. Karena dana-dana yang tertuang di APBD dari rakyat, oleh rakyat, dan untuk rakyat, menurut Muhamad, maka memang pada tempatnya pula masyarakat harus tahu secara detail tentang untuk apa saja penggunaan danadana yang telah dianggarkan itu. Iven lain yang tidak kalah pentingnya adalah penandatanganan MoU dengan Pemko Payakumbuh, yang dilakukan Bupati Limapuluh Kota Alis Marajo dan Wali Kota Payakumbuh Riza Palepi di aula Balaikota Bukik Sibaluik, Senin (6/1). MoU kedua daerah serumpun yang bertetangga dekat itu meliputi tiga hal dengan sembilan ruang lingkup. Ketiganya mancakup aspek pembangunan, peningkatan pelayanan masyarakat dan pendayagunaan potesi daerah. Sama dengan pengesahan Perda APBD 2014, dalam momen penandatanganan MoU dengan Pemko Payakumbuh Tabloid Sinamar juga menerjunkan sejumlah personil untuk melakukan liputan langsung di lapangan, baik tenaga peliput maupun fotografer, di bawah komando Muhamad. Selain merekam peristiwa yang terjadi, kami juga melakukan pendalaman dengan mewawancarai sejumlah narasumber. Harapan kami hanya satu: bagaimana dari liputan yang kami lakukan bisa sebanyak mungkin memenuhi rasa ingin tahu masyarakat banyak, terutama hal-hal yang berkaitan dengan kepentingan orang banyak. Sebab, selain Perda APBD 2014, penandatanganan MoU dengan Pemko Payakumbuh substansinya juag diabdikan untuk kemajuan daerah dan upaya mensejahterakan masyarakat banyak.(redaksi)

Etalase

Mamukek Buruang BILA Anda melihat orang –baik satu atau beberapa orang— membawa sangkar burung dan sebuah galah kecil serta tas sedang kumal tersampir di pundak sedang menuju ke hutan, hampir bisa dipastikan mereka ada rombongan pencari burung, atau yang lebih dikenal dengan pergi memikat burung. Orang yang kerjanya memikat atau menangkap burung tersebut dinamakan dengan tukang pukek/pikek buruang. Hampir di setiap nagari dalam wilayah Kabupaten Limapuluh Kota memiliki anggota masyarakat yang menggeluti kegiatan tersebut, baik untuk sekadar melepaskan hobi beternak burung-burung, selain ada juga yang menjadikannya sebagai mata pencaharian. Lihatlah di Jorong Hulu Aie, Kenagarian Aie Putiah, Kecamatan Harau, misalnya, sejumlah anggota masyarakatnya menggantungkan sumber ekonominya dari mamukek buruang. Kegiatan ekonomi semacam ini tergolong untung-untungan juga. Pamukek, Ada kalanya burung yang hendak dipikek memang dapat.

Atau, kalaupun dapat, nilai ekonomi burung yang berhasil ditangkap tidak seberapa. Misalnya hanya dihargai Rp30.000/ekor. Tapi ketika rezeki sedang berpihak ke pamukek, adakalnya burung yang berhasil ditangkap dari jenis yang tergolong mahal di pasaran, sampai seharga Rp250.000/ekor.(e2)

Sinamar

Penerbit : Bagian Humas dan Protokoler Sekretariat Daerah Kabupaten Lima Puluh Kota PELINDUNG : Bupati Lima Puluh Kota I Wakil Bupati Lima Puluh Kota PENASEHAT: Sekda Kab. Lima Puluh Kota I Asisten Adm. Umum Setda Kab. Lima Puluh Kota PENANGGUNG JA WAB : Kabag Humas dan Protokoler Setda Kab. Lima Puluh Kota PEMIMPIN REDAKSI : Muhamad.S DEWAN RE DAKSI : Muhamad.S (Ketua), Rino Putra, Joni Indra, Ronny Informasi Pelayanan Aparatur dan Publik M.Nur REDAKTUR PELAKSANA : Rino Putra REDAKTUR : Joni Indra, Hendri Gunawan, Ronny M.Nur STAF REDAKSI : Herpatarmidi, Eliza, Gusmaria, Fitri Jufita Rahman REPORTER : Tesy Febrina, Nurfitri Rahmadani, FOTOGRAFER: Herpatarmidi, Yuridra Hasramogi, Erwin Suwanda SEKRETARIS : Gusmaria DISTRIBUTOR: Yuridra Hasramogi, Zulfadli. KONTRIBUTOR: Wali Nagari, Camat, SKPD, Anggota Balai Wartawan Lima Puluh Kota TATA LETAK/ARTISTIK: Joy ALAMAT RE DAKSI : Bagian Humas dan Protokoler Setda Kab. Lima Puluh Kota Kantor Bu pati Lima Puluh Kota, Jl. Raya Negara Payakumbuh - Pekanbaru KM 10 Sarila mak 26271 Web : www.limapuluhkota kab.go.id | Email : majalah.sinamar @ gmail.com PERCETAKAN : PT. Pekanbaru GRAFIKA (Isi diluar tanggungjawab percetakan). PERWAKILAN PEKAN BA RU : Rachpendi Sakti, Gonjong Limo Pekan Baru, Jl.Arifin Ahmad (Sebelah Universitas Terbuka) Pekan Baru. Media Pemkab Lima Puluh Kota

Redaksi menerima tulisan, opini, foto dan surat pembaca yang diketik satu setengah spasi, panjang tulisan maksimal 2 halaman folio. Untuk tulisan dan opini panjang 5.000 karakter disertai foto penulis dan biodata. Redaksi berhak merubah redaksional nas kah yang dikirim, tanpa merubah maksud dan tujuan. Dikirim via email : tabloid .sinamar@gmail.com.


Laporan Utama 3 REDAKSI

“Perbedaan pandangan dan saling adu argumentasi terutama menyangkut akurasi program yang terjadi sebelumnya adalah hal biasa dan wajar. Hal itu tidak akan mengurangi semangat dan kinerja di masa mendatang” SETELAH melalui rangkaian persidangan yang panjang dan cukup alot, akhirnya RAPBD (Rancangan Anggaran Pendapatan Belanja Daerah) Kabupaten Limapuluh Kota tahun anggaran 2014 disahkan menjadi Perda (Peraturan Daerah), dalam sidang paripurna DPRD Limapuluh Kota di Sarilamak, Kecamatan Harau, Senin (13/1). Dalam sidang paripurna DPRD dengan agenda tunggal

pengesahan RAPBD menjadi APBD 2014, semua fraksi di DPRD Limapuluh Kota secara bulat menyatakan menerima dan setuju RAPBD tersebut menjadi Peraturan Daerah APBD. RAPBD yang telah disetujui itu pendapatan sebanyak Rp974.999.854.846. Sedangkan belanja daerah sebesar Rp1.030.773.921.248 dan silfa sejumlah Rp55.774.066.402. Angka APBD Limapuluh Kota 2014 yang mencapai angka Rp1 triliun, mengalami kenaikan yang cukup signifikan dibandingkan dengan tahuntahun anggaran sebelumnya. Pada tahun anggaran 2012 lalu, satu misal, APBD Limapuluh Kota baru mencapai angka sekitar Rp800 miliar. Tapi, dibandingkan dengan sejumlah kabupaten di Provinsi Riau, angka APBD yang Rp1 triliun itu, boleh dikatakan “belum ada apa-apanya.” Bupati Limapuluh Kota dr. Alis Marajo Dt. Sori Marajo dalam sambutannya usai menandatangani Perda APBD 2014 tersebut mengakui, penyempurnaan RAPBD untuk menjadi APBD ini melalui proses panjang. Proses yang cukup menguras tenaga dan pikiran itu mengindikasikan sikap empati dan tangung jawab terhadap kesinambungan proses pembangunan di daerah ini. Menurut Bupati, perbedaan pandangan dan saling adu argumentasi terutama menyangkut akurasi program yang terjadi sebelumnya adalah hal biasa dan wajar. Hal itu tidak akan mengurangi semangat dan kinerja di masa mendatang. Ia juga mengatakan, kebijakan pembangunan yang termuat di dalam APBD tahun ini merupakan proses lanjutan pembangunan yang mempunyai nilai strategis sesuai prioritas yang telah disepakati.

BUPATI Limapuluh Kota dr.Alis Marajo Dt.Sori Marajo menerima berita acara persetujuan APBD Kabupaten Limapuluh Kota tahun 2014 dari Ketua DPRD Darman Sahladi,SE,MM (f/gun)

Sinamar Media Pemkab Lima Puluh Kota

Informasi Pelayanan Aparatur dan Publik

Edisi 108/ XII/Januari 2014

Minta Maaf Sebelumnya, dalam sidang paripurna yang dipimpin Ketua DPRD Darman Sahladi itu, Fraksi Keadilan Sejahtera melalui juru bicaranya Wardi Munir meminta maaf kepada masyarakat atas keterlambatan pembahasan RAPBD tahun ini. Ia berharap, APBD tahun ini benar-benar berpihak kepada masyarakat banyak dan mampu meningkatkan kesejahteraan masyarakat di daerah ini. “Kita meminta agar semua pihak benarbenar menggunakan APBD dengan sebaik-baiknya. Kita berharap pengelolaannya secara profesional, transparan dan akuntable,” ingat Wardi. Lebih jauh ia juga menyampaikan harapan Fraksi PKS yang antara lain kepada Dinas PU untuk bisa membangun fasilitas masyarakat hingga wilayah terisolir. Begitu juga kepada Dinas Pendidikan ia meminta guru tidak mengabaikan kualitas pendidikan siswa karena sibuk dengan urusan sertifikasi. “Kami berharap kepada Dinas Pendidikan jangan hanya memperhatikan sarana prasarana pendukung. Sebab hari ini kami melihat guru mulai mengabaikan kualitas pendidikan karena mereka juga dituntut mencapai target sertifikasi,” papar Wardi. Begitu pula Fraksi Demokrat melalui Wendi Candra dalam catatannya juga mengharapkan aspirasi masyarakat tentang infrastruktur jalan yang selama ini belum tersentuh Pemkab agar diprioritaskan dalam APBD tahun ini. Dalam catatannya fraksi ini meminta Pemkab. “Sesuai hasil reses anggota Fraksi Demokrat beberapa waktu lalu, ada beberapa aspirasi masyarakat yang harus disikapi Pemkab Lima Puluh Kota, Salahsatunya tentang pembangunan infrastruktur jalan yang selama ini belum tersentuh, agar diprioritaskan dalam APBD tahun 2014,” papar Wendi. Sedangkan Fraksi PAN

dengan juru bicara Darusalim Dt. Panduko Sindo mengakui pengesahan APBD tahun sekarang terlambat. Sebab, DPRD tidak mau menerima RAPBD begitu saja. Melainkan melewati proses untuk kesempurnaannya. Dikatakan, angka APBD Rp1 triliun lebih merupakan angka yang menggembirakan. Angka yang besar ini memerlukan penanganan yang optimal dan kehati-hatian agar anggaran itu benar-benar mencapai sasaran. “Kita berharap tahun mendatang kita dapat menghilangkan temuan,” ujar Darusalim. Ia juga memesankan agar Pemkab Limapuluh Kota benar-benar bisa mewujudkan enam prioritas pembangunan di daerah ini. Hal senada juga disampaikan Fraksi Golkar melalui juru bicaranya Sarimudanas yang menyebut proses RAPBD ini terlambat dari tahun lampau karena fraksinya tidak ingin APBD yang akan di sahkan itu tidak rasional dan tidak berpihak pada masyarakat. Dikatakan, Fraksi Golkar objektif terhadap berbagai persoalan yang muncul. Tidak dipungkiri selama ini Bupati dan Wakil Bupati telah banyak yang dilakukannya. Tapi bukan berarti tidak ada kelemahan. Sementara Fraksi PPP melalui juru bicara Musanif Putra, S.Sos dalam catatannya memaparkan fraksinya belum dapat menyetujui pembangunan gedung lantai empat buat perkantoran dinas di daerah ini. Ia berharap rencana pembangunan gedung bertingkat itu dikaji lagi. Pada bagian lain Fraksi Bintang Perjuangan Nurani Bangsa dengan juru bicaranya Zainal, B.Sc pada intinya juga meminta agar APBD ini benar-benar menyentuh kepentingan rakyat banyak. “Kami berharap prinsip belanja daerah yaitu efektifitas, efisiensi dan transpransi dan akuntabuilitas harus diimplementasikan. Setiap belanja daerah harus difokuskan untuk mencapai visi dan misi daerah,” ingat Zainal. (gun)


4

Sinamar Media Pemkab Lima Puluh Kota

Laporan Utama

Informasi Pelayanan Aparatur dan Publik

Edisi 108/ XII/Januari 2014

PAD juga Naik Menjadi Rp34 M

Irwandi, Sekretaris DPKAAD

“Memang begitulah capaian PAD kita yang bisa dicapai dengan cukup baik saat ini. Hal itu disebabkan adanya pendapatan dari sektor pajak yang sebelumnya di pungut provinsi kini menjadi penerimaan bagi daerah, seperti adanya pajak air tanah sebesar Rp219.180.488 yang kini menjadi pendapatan daerah.” 2014 mungkin tergolong tahun menggembirakan bagi pasangan Bupati Limapuluh Kota dr. Alis Marajo Dt. Sori Marajo dengan Wakil Bupati Drs. H. Asyirwan Yunus M.Si. Selain APBD yang menembus angka Rp1 triliun, angka-angka PAD (pendapatan asli daerah) juga menunjukkan peningkatan yang berarti. Pada tahun anggaran 2014 ini, seperti dikatakan Sekre-taris DPPKAD Limapuluh Kota, Irwandi, didampingi Kepala Bidang Pendapatan, Yusnadri, Rabu (8/1) kepada wartawan, target PAD akan diproyeksikan terus mengalami kenaikan, kendati angka per-tum-buhan ekonomi secara na-si-o-nal turun dari 6 menjadi 4 persen. Bahkan di tengah kondisi semak-in merosotnya nilai rupiah dan prediksi akan terjadi inflasi di 2014, tapi dalam APBD 2014 PAD ditarget menjadi Rp34 miliar.

Sementara, capaian target PAD Kabupaten Limapuluh Kota melebihi target setelah perubahan. Capaian terhitung sebesar Rp33.078. 525.471 dari target setelah perubahan sebesar Rp32.873.530 .524. “Artinya persentase capa-ian PAD sebesar 100,62 persen tahun 2013 lalu,” kata Irwandi, yang didampingi Kepala Bidang Pendapatan, Yusnadri, Rabu (8/1) lalu. “Memang begitulah capaian PAD kita yang bisa dicapai dengan cukup baik saat ini. Hal itu disebabkan adanya pendapatan dari sektor pajak yang sebelumnya di pungut provinsi kini menjadi penerimaan bagi daerah, seperti adanya pajak air tanah sebesar Rp219.180.488 yang kini menjadi pendapatan daerah,” katanya. Selain itu, tambahnya, yang sebelumnya dipungut pemerintah pusat kini dipungut daerah seperti, Bea Perolehan Hak atas Tanah dan Bangunan (BPHTB) dengan capaian tahun 2013 sebesar Rp508.870.480. Otomatis, kataIrwandi, pendapatan dae-rah juga ikut meningkat dengan capaian yang juga berada di atas target pendapatan daerah. Target pendapatan sebelumnya hanya Rp889.348.951.139 mampu dicapai hingga Rp890.011. 953.070 atau dengan persentase di atas seratus persen. Sekretaris DPPKAD yang terbilang cukup piawai dalam bidang keuangan dan adminis-trasi pemerintahan itu juga membeberkan sejumlah faktor penting dalam penghitungan APBD khususnya pada bagian pendapatan daerah. Menurut Irwandi, adanya pertumbuhan ekonomi dari sektor jasa dan perdagangan memiliki peran yang cukup penting, selain dari sektor pertanian. Perpindahan ibu kota kabupaten dari pusat Kota Payakumbuh

sejak beberpa tahun lalu menjadi salah satu faktor kunci terus meningkatnya pertumbuhan ekonomi. “Terutama pada sektor jasa dan perdagangan, sebelumnya konsentrasi ekonomi terpusat di Kota Payakumbuh. Namun sekarang dengan sudah dipindahkannya ibu kota Kabupaten Limapuluh Kota ke Nagari Sarilamak, Kecamatan Harau, geliat ekonomi jasa dan perdagangan mulai menunjukkan tren positif,” ungkap Irwandi dalam ana-li-sa ekonominya. Sehingga pertumbuhan ekonomi dari sisi perdagangan, jasa dan perumahan juga sa-ngat baik bagi masyarakat di Limapuluh Kota. Tentu saja hal itu, kata Irwandi, sangat berpe-ngaruh kepada kondisi ekonomi daerah dan meningkatnya pendapatan daerah. “Sejumlah pajak dan retri-busi akan ikut naik dan menjadi sumber pendapatan daerah dari sektor-sektor penting lai-nya. Padahal sebelumnya kita hanya terpaku pada dominasi sektor pertanian saja. Padahal sebe-lumnya hanya Kota Payakumbuh yang bisa memanfaatkannya,” ungkap Irwandi. Arti-nya, ketika pusat pemerintahan tidak lagi terkonsentrasi di Payakumbuh, pertumbuhan sektor-sektor pendukung sebuah daerah akan sangat menguntungkan bagi Limapuluh Kota. “Dulu ketika sejumlah gedung perkantoran masih berada di Kota Payakumbuh, omset perdagangan di pasar Sarilamak akan sangat jauh nilainya dibandingkan saat ini. Begitu juga dengan

jaa angkutan atau jasa-jasa lainya. Sekarang coba lihat dan saksikan dengan baik, sejumlah usaha masyarakat makin berkembang dan mulai menggeliat lebih baik,” tambah Irwandi. Jika diamati lebih detil dan mendalam, kata Sekretaris DPPKAD itu, saat ini tidak sedikit pegawai negeri sipil (PNS) di lingkungan Pemkab Limapuluh Kota yang sudah tinggal di seki-tar Kecamatan Harau. “Artinya kebutuhan mas-yarakat di kawasan itu akan semakin tinggi dan usaha jasa dan perdagangan juga akan semakin tumbuh. Itulah salah satu alasan, pemerintah daerah ngotot untuk bisa memindahkan seluruh gedung perkantoran dari Kota Payakumbuh ke Sarilamak dalam waktu yang cepat,” terangnya.Selain dari sektor pajak, dasar kajian kenai-kan target PAD Limapuluh Kota tahun 2014 mendatang dikare-nakan oleh menurunnya nilai tikar rupiah dan pertumbuhan ekonomi secara nasional dari 6 menjadi 4 persen. “Jika pertumbuhan ekono-mi nasional turun dengan tu-run-nya nilai tukar rupiah dan menyebabkan inflasi, otomatis kebijakan pemerintah pusat menaikkan suku bunga. Sehingga daerah akan bisa menja-di lebih baik dalam pendapatan dari jasa giro dan pendapatan bunga deposito,” katanya. Diketahui penerimaan jasa giro ta-hun 2013 sebesar Rp4.131.567. 668 dan pendapatan bunga deposito sebesar Rp4.718.750. 012. Perhitungan itulah menurut Irwandi yang ikut mempenga-ruhi pendapatan daerah.***

Pembangunan Gedung Empat Lantai Batal BANGGAR DPRD Kabupaten Limapuluh Kota, dengan Tim TAPD Pemkab Limapuluh Kota, menyepakati bahwa pembangunan gedung SKPD sebanyak empat lantai yang direncanakan dibangun semula di lahan resapan air IKK Sarilamak senilai Rp24 miliar, batal diwujudkan.. “Gedung perkantoran SKPD tetap dibangun, tapi paling tinggi berlantai II, seperti kantor Bappeda seluas 850 meter persegi hanya menghabiskan dana sebesar Rp2,4 miliar. Dengan dana 24 miliar untuk membangun kantor berlantai empat seperti rencana semula, sepuluh kantor yang bisa dibangun,” ungkap Ketua DPRD Limapuluh Kota, Darman Syahladi, yang dihubungi Sabtu (11/1). Dikatakan, pembangunan kantor empat lantai, selain memerlukan biaya tinggi, rencana pembangunan kan-tor SKPD juga meleset dari maket yang sudah disepakati DPRD pada masa lalu, Perencanaan maket dilak-sanakan PT. Nan Tembo, seperti yang diungkapkan anggota dewan Syamsul Mikar dalam rapat dengar pendapat dengan sejumlah SKPD terkait beberapa hari yang lalu, sebut Darman Syahladi.***

TANDATANGANI – Bupati Lima Puluh Kota Alis Marajo, Ketua DPRD Darman Sahladi, SE.MM dan Wakil Ketua DPRD masing-masingnya Safaruddin Dt. Bandaro Rajo serta Drh. Harmen menandatangi naskah Ranperda APBD menjadi Perda APBD Kabupaten Lima Puluh Kota tahun 2014 usai sidang penyampaian pendapat akhir fraksi di gedung dewan itu, Senin (13/1). (hendri gunawan)


5

Sinamar

Pendidikan

Asyirwan Yunus memberi sambutan pada acara syukuran di SDN 01 Tanjung Pauh Pangkalan (f-weri)

Wabup Asyirwan tidak bosan-bosannya meminta kepada para guru untuk tetap menjaga kekompakan dalam menjalankan tugas mulia ini karena semua itu salah satu faktor kunci untuk menuju keberhasilan dalam mendidik para siswa.

K

ENDATI berlokasi jauh dari ibukota kabupaten di Nagari Sarilamak, Kecamatan Harau, tapi animo untuk menuntut ilmu di kalangan anak-anak Kenagarian Tanjuang Pauh, Kecamatan Pangkalan Koto Baru, tidak kalah dengan anak-anak lain yang lokasi pemukimannya dekat dengan kawasan perkotaan. Makanya, begitu SD (Sekolah Dasar) Negeri 01 Tanjung Pauh mendapat bantuan dari APBD Limapuluh Kota berupa rehabilitasi tiga ruang belajar baru, baik para anak murid, guru, dan anggota masyarakat di kenagarian yang terletak di perbatasan Sumbar dengan Provinsi Riau itu menyambutnya dengan suka-cita. “Terasa sebuah persoalan sudah teratasi

Media Pemkab Lima Puluh Kota

Informasi Pelayanan Aparatur dan Publik

Edisi 108/ XII/Januari 2014

dengan baik,” kata Fajar, 41, seorang warga mengomentarinya. Pada Senin (13/1), dilakukan syukuran atas selesainya rehabilitasi ketiga lokal belajar tersebut, yang dihadiri Wakil Bupati Limapuluh Kota Drs. H. Asyirwan Yunus M.Si. Tampak hadir pada acara tersebut Camat Pangkalan Koto Baru Andri Yasmen, S.Sos, Kabag Tata Pemerintahan Umum Drs. Rahmat Hidayat, M.Si, Kabag Hukum Eri Fortuna, SH, Kabag Umum Indra Mulyadi, S.Pd dan Kabid TK/SD Dinas Pendidikan Arius Ali, SPd, MMP.d. Pada kesempatan itu, Kepala SD Negeri 01 Tanjung Pauah Zulfikar.SY, S.Pd menyampaikan ucapan terima kasih atas telah direhabnya gedung sekolah ini, yang mana berkat bantuan ini tiga buah lokal sudah bisa dipakai untuk proses belajar mengajar. “Semoga sekolah kita ini akan lebih maju dan mendapat peringkat di Kabupaten Lima Puluh Kota untuk ke depannya,” harap Zulfikar. Tidak hanya sampai di sana, menurut Zulfikar, pihaknya juga berharap pada masa yang akan datang bangunan sekolah itu mendapat bantuan lagi dari pemerintah, sehingga bisa lebih dirasakan lagi manfaatnya untuk kemajuan pendidikan di Nagari Tanjung Pauh. “Karena sejatinya, dalam persoalan fisik, relatif banyak di sekolah ini yang masih memerlukan perhatian dan penanganan,” ungkapnya. Sementara Wabup Asyirwan Yunus dalam sambutannya mengatakan, masalah pendidikan harus mendapat perhatikan yang lebih serius lagi, karena dunia pendidikan merupakan tolak ukur

kemajuan suatu daerah. “Kemajuan atau kemunduran suau daerah sangat banyak ditentukan oleh sejauh mana daerah itu mampu mengelola dunia pendidikan dengan baik,” kata Wabup lagi. “Kita semua di sini patut bersyukur karena sekolah ini sudah selesai direhab dan sudah menjadi kewajiban kita bersama merawat dan memeliharanya sehingga proses belajar dan mengajar bisa berlangsung dengan baik,” katanya. Di akhir sambutannya, Asyirwan tidak bosanbosannya meminta kepada para guru untuk tetap menjaga kekompakan dalam menjalankan tugas mulia ini karena semua itu salah satu faktor kunci untuk menuju keberhasilan dalam mendidik para siswa. Sementara itu Kabid TK/SD di Dinas Pendidikan Limapuluh Kota, Arius Ali, juga menyampaikan hal yang senada dan menganggap pendidikan merupakan elemen yang sangat penting dan mengharapkan prestasi yang telah dicapai untuk lebih ditingkatkan dari tahun yang kemaren. “Marilah kita bersama-sama memberikan perhatian lebih untuk kemajuan dunia pendidikan,” harapnya. Di bagian lain, Wali Nagari Tanjuang Pauh Taufik JS mengucapkan terima kasih atas kehadiran rombongan dalam acara ini dan disambut dengan sangat antusias oleh ratusan masyarakat setempat. Wali Nagari Taufik JS pada kesempatan yang sama juga mengemukakan komitmen masyarakatnya yang telah bersepajat bulat secara bersama memajukan dunia pendidikan. (joy/ogi)

Tantangan Kerja Kian Sulit, Persiapkan Diri dengan Baik PERTUMBUHAN jumlah penduduk yang cukup tinggi, termasuk di Kabupaten Limapuluh Kota, mendatangkan sejumlah implikasi tersendiri. Antara lain, menurut Wakil Bupati Limapuluh Kota Drs. H. Asyirwan Yunus M.Si., persaingan yang makin tajam untuk mendapatkan pekerjaan yang layak. Makanya, menurut Wabup Asyirwan ketika menjadi pembina upacara di SMA Negeri 1 Harau, Kecamatan Harau, Senin (13/ 1) pagi, setiap indiviadu dituntut mempersiapkan diri sebaik mungkin untuk siap bersaing di dunia kerja. “Caranya, antara lain dengan menimba bekal ilmu pengetahuan dan keterampilan sebanyak-banyaknya melalui lembaga pendidikan,” katanya. “Jangan malah nanti menyesal belakangan,” sambung Wabup. Dikatakan, begitu memasuki dunia kerja baru terasa betapa tak gampangnya untuk mendapatkan pekerjaan yang layak. “Saat-saat seperti itulah sering timbul penyesalan, kenapa ketika ada peluang untuk mendapatkan ilmu dan keterampilan, kita tidak bersungguh-sungguh untuk mendapatkannya,” sambung Wabup. Pada bagian lain Wabup Asyirwan mengharapkan SMAN 1 Harau bisa menjadi SMA terbaik di Limapuluh Kota, baik itu dari segi prestasi siswa-siswanya maupun dari segi perilaku dan kedisiplinan. “Prestasi sebuah sekolah salah satunya tidak terlepas dari bisa atau tidaknya guru-guru menjaga kekompakan dalam menjalankan proses belajar mengajar, karena kalau itu tidak bisa diwujudkan akan mempengaruhi proses pembelajaran secara keseluruhan,” imbuh Asyirwan Yunus. “Sudah menjadi harapan kita bersama semua anak didik kita yang juga merupakan harapan bangsa dan negara suatu saat nanti bisa menjadi kebanggaan

WAKIL Bupati Asyirwan Yunus menjadi Irup Upacara Senin pagi di SMAN 1 Harau (f-ogi) bagi orang tua dengan prestasi-prestasinya,” ungkap Asyirwan Yunus di hadapan majelis guru dan siswa-siswi SMA Negeri 1 Harau. Tidak lupa Asyirwan memuji pelak-

sanaan upacara bendera yang berlangsung lancar dan diikuti oleh semua siswa dengan khidmat. Di akhir amanatnya Asyirwan mengingatkan kepada siswa pada kelas akhir untuk bisa lebih giat

belajar untuk dapat melanjutkan ke tingkat perguruan tinggi. “Diharapkan kepada semua siswa dan siswi untuk dapat tekun belajar dan terus jaga serta tingkatkan kedisiplinan,” pungkas Asyirwan. (joy/ogi)


6

Pendidikan

Sinamar Media Pemkab Lima Puluh Kota

Informasi Pelayanan Aparatur dan Publik

Edisi 108/ XII/Januari 2014

un l gambir sejak tiga tah gambir, kendati nilai jua ku p un tuk me me nu hi n ua tuj lah ko rse cu be “Toh, ter ak hir tid ak lag i ma sya rak at di san a. ncari uang,” tambahnya. ke pekan. kebutuhan dari pekan a mencari uang, dengan akhirnya juga untuk me a tah un be lak an ga n, rek me “Sesusah itu tny a “Tap i sej ak be be rap ter jad i pe ru ba ha n ke san a-k em ari , he ba ap h me mb an tin g tul an g tet i say a me lih at su da t mendasar, dan realitas sin di nd ud uk seb ag ian be sar pe idi ka n an ak -an ak ny a,” paradigma yang sanga mp ir seb ag ian be sar nd pe an ha ask di rit i rio jad mp ter g me ya . ter seb ut be rse ko lah di jen jan ga ri ini ,” tam ba hn ka ta Af riz al. Ka lau , mu ng kin tid ak ter lal u ma sy ara ka t di na lai n, seb ag ian be sar pe nd idi ka n me ne ng ah bia ya ny a tid ak be git u Im pli ka sin ya , an tar itu lebih mementingkan a n ria aga ken di me ng he ran ka n, ka ren ndisi yang begitu berat orangtua a set ing gi ny ak ko an lam da an hk ka ola ere besar. “M ian un tuk me ny ek anaknya,” kata Afrizal. ah nyiapkan lahan pertan malah menguliahkan mungkin dari pada me unannya. ng tua ya ng tel tur wi r, 53 , seo ran g ora an ak ny a sam pa i Sa to sebagai bekal buat ke Ko di i, sej um lah Mawardi lag be rha sil me lol osk an hw a Dampaknya, sambung rumah setidaknya sar jan a, me ng ak u ba ena iap lar set ge ir ng mp da ha an ini ny t me kar lar ran Alam saa ge iki ng pem da asi an orient ya ng me ny terjadinya perubahan tid ak ia me mi lik i sat u an ak i dis ipl in ilm u, ata u ora ng tua ag ai ga seb rba a be ny ri ati da sej aris” a ew jan u “p sar sat di nja lam me da h ya an dia hk ha akn Ba an TA. mb aan de ng an na menginginkan anakare “K i. setidaknya tamatan SMng bergelar sarjana dua on lak ia BA NYAK jen is pe rlo an ” ya ng ter jad i di hidup yang terpaksa nya ya n ak ba jala an om a ri ari erl da ad nc “p ah i me isi tap rum a , nd ks to be rag am say a ter pa ayangkan, dalam ko camatan Pangkalan Ko g tid ak be rse ko lah , sampai tiga orang. “B it sejak beberapa tahun Nagari Koto Alam, Ke ag ak me ng an da lka n tul an n, ga an an ng sul lak de be itu an un beg up g tah a hid yan ke rap mi be no k be eko du ak du sej g ara Ba ru, ya. k-anak di sini yan a ya ng dik en al sec delapan potong,” katan ba ga im an a su sah ny a belakangan, jumlah ana lai n da ri lom ba -lo mb tua seakan “berlombanya berkurang, malah an ya dit kan h bu i nla gg ga tin ng n Jan ora rua ra ha ny a di pergu de ng an umum. Yaitu, pa pe ng hid up an an ak ny a set ing gi mb ah ,” be be rny a. rta an ari be hk nc g ola me fisik run ek de gah ny to cen ten me Ko Di at ” lom ba puan fisik. tokoh masyarak mengandalkan kemam lakoni hidup sehari-hari, Afrizal Harianto, 45, a ny aik mb me ya mungkin. mn wa elu me bah lihat lain, kalau seb yang terkuras dalam Alam lainnya, justru me ikan warga Nagari Koto ka da ng ha sil Implikasinya, antara megang gelar sarjana be rle bih , ba hk an ter an n pendid me nk ara g ga ad yan jan kes tup i at uk gk ud ota tin nd gg pe jari jumlah cu ku p un tuk me nu jad i di ka lan ga n an hanya dalam hitungan ya ng did ap at tid ak l ya ng nta Al am tid ak ha ny a ter i kemampuan ekonomi me n raa de di Nagari Koto Alam akangan jumlah sarjana i lag lik bel ah ke bu tuh an . “B elu m masyarakat yang memi ya ng ter go lon g mi ski n sebelah tangan, tapi ke rja ata u ma ka n up a ris khatulistiwa ga rek me ati n ew ka dil ah dit an gg un g ka ren a be h Sawir. ng “B ya ih. an tuk leb un n di kenagari lum ala Be gg bu . im tin ng ke n,” ora ma u gan puluhan tid ak dengan orang lai jug a set ing gi yang sama terulang itu sudah dalam hitun an g me nu ntu t ilm u di an ak -an ak ny a an ak ingin pengalaman ir pun membuhul hk Tid sed ola ek ng ya ny a me rek me lag i ter a ka Saw al. tin gg i, ba ik di Su ma pada anak-anaknya, ma ekolahkan anak-anaknya mungkin,” sebut Afriz ia ser ing me lih at da n be rba ga i pe rgu ru an ny me . tu al, ini yai si riz , Af ad vin tek an pro u r tak sat Di ka be ba n ya ng rsu sah Barat maupun di lua ng kin , seb era t ap ap un ab , say a lah ora ng tua ya ng be saj a ng ga da n ka gu m mu ba um gi a sej r ing say ga set g, en an nd ter me s eb a “Teru sin i tuk itu . “S ke rja an jen is ap ara n ma sya rak at di ha ru s dip iku l un du nia pe nd idi ka n sat upa ya h me lak uk an pe ag ar pe nd idi ka n an ak de ng an tin gk at ke sad i dalam mendidik anaka ny ha n, ma ga uta an n nd gg ua sib be rpa de ng an tuj . “K ala u gu yang sudah sangat tin wa rd i, 47 , pe mu ka ng un tuk me ng ub ah na ga ter an i jal pa ai ag sam sat un ya seb an ak ny a jan ga n ” demikian .00 0, ik, 400 ba Rp ih an ak ny a,” ka ta Ma Ma wa rd i ya ng jug a ng leb ua ng t ya pa h da an t. anak-anak ke ara sem isa l da lam sep ek an tar an ya ma sy ara ka t set em pa ag a Ke ua ng an Mi kro ika n Rp 20 0.0 00 di ast mb dip (Le Saw ir be rpa nd an ga n. ir MA mp ak LK ha la -an ak elo pe ng pertolongan-Nya, satu ya sek ola h an aku tidak pernah bia ng me tuk un itu “Alhamdulillah, berkat asi l me ny ele sai ka n m an Ala hk to isi r Ko dis lua di an i uk tas Agribisnis) ak rh en dil be ori a ar bes a pe ru ba ha n pe r sat u an ak say mereka yang sebagian i, bahkan sudah me ny an gk a ter jad iny yang secepat itu. n di perguruan tingg ya. ka hn idi bu at nd im eri pe rak ri,” sya l ga ma na jua an ai pemikir jadi PNS (pegawai neg me ros otn ya nil ka lau du lu ori en tas i ada di antaranya yang nd ati su da h ba ny ak di Me ma ng , me ny us ul t, pa em set Ma wa rdi me ng en an g, kenagarian itu hanya at rak sya Ke lan ma di an sip il), ” tam ba hn ya . ko mo dit as tan i an da , sej ak be be rap a tah un sebagian besar orangtua an ga mb ir da n ka ret , tidak lagi menjadi beb n ka ret da lah ir n mb ka antara anaknya yang ga iap t itu ny ka h ini belum ya me au ara sej sy ir ma ng sek ad ar Saw a da tar ha toh an ng a, iny me di ny a da lam ekonomi bagi dir be lak an ga n, ba ny ak me nc ari ma ka n ke rja ap a be ka l ba gi an ak -an ak a ora ng tua ya ng tel ah ter pa ksa me lak uk an nti ka n ke gia tan ny a he ng ad ng ya u t me ala pa “K em n n. set ga pa un de gs ah ma sa delapan potong. ah an ka n ke lan bir dan karet serta saw dengan modal tulang ap un ke lak po sis i ya ng saj a un tuk me mp ert tar an ya ya ng me nja di menyiapkan lahan gam be rar ti ora ng tua ya ng ap u, an Sa wi r me ng ak a, hid up ny a. Ad a di di dunia kerja, ia tan di nagari un tuk an ak -an ak ny ah memberi bekal yang empati anak-anaknya balak di beberapa hu dit u tel n i kay aka ila rik din na n pe uta an ak -an ak ny a gk a. bersan . an tetangg be rh ara p ter lal u aknya,” kata Mawardi lau tid ak n d sejumlah kenagari ksa me na mb an g da itu a atas pondasi jas as cukup untuk anak-an bal ka i , pa ter ba h Ma wa rdi nyantuninya, sebaga me At au , ad a jug a ya ng g yan an oleh Sawir u irik Ria De ng an ka ta lai n, tam n lahan perkebunan did arikian susah payah jalan negara Sumb s ka dem iap rua g i ny up sis yan me di ah u a bat jug sud g sa orangtua isa saj a me rek a hid sebut. Tidak jaran bekal menghadang ma seb ag ai ora ng tua . “B banting tulang seperti melintasi kabupaten ter um lah pr oy ek mi lik dan pertanian sebagai a, ora ng tua dim ak sud rus sej ny secara layak tanpa ha a. me nja di bu ru h di gi say a itu de pa n ba gi an ak -an ak ny ek ola hk an an ak ny a tah un say a jal an i, ba an g dik erj ak an di san g an sed luh ng pu ya me ng g tah ya ron rin do me ter Sawir. (e2) an pe lad bah di tam a h erj tid ak lag i da a,” su ny bek a ala sih saj g ma i tul is- ba ca sudah lebih dari seg Juga tidak sedikit yan tin gg i-t ing gi. “P an da rd i, me ng uti p sik ap cu ku p,” ka ta Ma wa

hun “Tapi sejak beberapa taat belakangan, saya melihn sudah terjadi perubaha paradigma yang sangat mendasar, dan realitas r tersebut terjadi di hampikat sebagian besar masyara di nagari ini.”


Peristiwa 7 REDAKSI

Sinamar Media Pemkab Lima Puluh Kota

Informasi Pelayanan Aparatur dan Publik

Edisi 108/ XII/Januari 2014

“Apabila dibutuhkan, setiap anggota satuan pengamanan harus mampu melakukan tindakan penegakan hukum terbatas yang profesional dan proporsional dengan tetap mengutamakan aspek legalitas dan perlindungan HAM, untuk menghindari terjadinya tindakan yang kontra produktif.”

B

UPATI Limapuluh Kota dr. Alis Marajo Dt. Sori Marajo mengatakan bahwa dengan memperhatikan perkembangan situasi keamanan, ketertiban masyarakat (Kamtibmas) dewasa ini, kita dapat mengetahui bahwa permasalahan yang bersumber dari berbagai aspek kehidupan sosial, menunjukkan kecenderungan menjadi gangguan kamtibmas nyata. “Apabila tidak diantisipasi dan ditangani dengan baik, fenomena tersebut dapat kita lihat dari hadirnya berbagai bentuk aksi kejahatan yang bernuansa konvensional, trans nasional dan terorganisir dengan latar belakang penyebab yang berbeda-beda,” ujar Bupati Alis Marajo yang membacakan sambutan Kapolri. Sambutan Kapolri itu dibacakan Bupati Alis Marajo ketika menjadi inspektur upacara peringatan HUT (hari ulang tahun) Satpam (satuan pengamanan) tingkat Kabupaten Limapuluh Kota yang dipusatkan di halaman Mapolres Limapuluh Kota, Senin (30/12). Upacara itu diikuti berbagai kalangan seperti anggota polisi, security, anggota Satpol PP, Dinas Perhubungan, anggota TNI, dan undangan lainnya. Bentuk aksi kejahatan tersebut, menurut Bupati, juga menampilkan warna, variasi dan tampilan yang beragam, mulai dari aksi kejahatan dengan cara-cara

BUPATI Alis Marajo serahkan hadiah Lomba dalam Rangka HUT Satpam ke-32.Erianto, Andri Ulnando, Mairizal memperoleh hadiah lomba. Sementara untuk Lomba Voli, dimenangkan oleh Satpam Politani Payakumbuh dan runner-up PTPN VI.(f/ogi) kekerasan, manual, dan komunal seperti pencurian kendaraan bermotor, pencurian dengan kekerasan, penganiayaan dan konflik antar kelompok, hingga kejahatan dengan modus operandi yang canggih dan sulit pembuktiannya, seperti tindak pidana korupsi, pencucian uang, cyber crime, termasuk kejahatan lain yang tidak kalah pentingnya. “Untuk itu kita waspadai yaitu aksi terorisme, yang dalam eksistensinya berusaha untuk melakukan regenerasi dan perekrutan anggota baru,” pesan Alis Marajo. Selaku mitra pengamanan swakarsa, Satpam diharapkan memantapkan komitmen moral dan disiplin secara konsisten sebagai pengemban fungsi

Kepolisian terbatas dan garda terdepan dalam penyelenggaraan pengamanan swakarsa. “Tingkatkan terus integritas, kualitas kompetensi dan pengetahuan saudara, agar dapat mendukung pelaksanaan tugas dengan optimal,” ungkap Alis Marajo didengarkan langsung oleh Kapolres 50 Kota AKBP Cucuk Trihono. Alis Marajo mengatakan, Satpam hendaknya menampilkan perilaku yang senantiasa correct, peka dan waspada terhadap setiap kejadian agar dapat menjaga citra baik penegak ketertiban dan pencegahan gangguan keamanan. Satpam juga diinginkan agar melakukan upaya-upaya yang lebih konstruktif, dalam

mencegah dan mengeliminir gangguan Kamtibmas melalui tindakan preventif yang tepat. “Apabila dibutuhkan, setiap anggota satuan pengamanan harus mampu melakukan tindakan penegakan hukum terbatas yang profesional dan proporsional dengan tetap mengutamakan aspek legalitas dan perlindungan HAM, untuk menghindari terjadinya tindakan yang kontra produktif,” tukas Alis Marajo membacakan pidato Kapolri. Kegiatan upacara berjalan aman dan lancar. Satpam yang berprestasi kemudian diberikan penghargaan oleh Alis Marajo. Sebelumnya, inspeksi pasukan dilakukan oleh Bupati Limapuluh Kota Alis Marajo. (dsp)

 Wabup Asyirwan Yunus

Keteladanan Memudar, Kenakalan Meningkat “Saya sering mengatakan kepada guru agar tidak melarang muridnya merokok kalau guru bersangkutan merokok di sekolah. Artinya, mengajar dan mendidik anak itu harus dengan keteladanan.”

W

AKIL Bupati (Wabup) Limapuluh Kota Drs. H. Asyirwan Yunus M.Si. melansir fenomena sosial yang terjadi di tengah masyarakat belakangan ini, terutama di kalangan generasi muda. Menurut Wabup Asyirwan, kenakalan remaja dewasa ini semakin meresahkan, dan sebaliknya keteladanan malah kian memudar. “Tidak heran banyak sekali kejadian di luar dugaan yang jauh melenceng dari ajaran agama,” kata Wabup Asyirwan Yunus dalam sambutannya ketika membuka secara resmi Mudzakarah MUI di aula Pondok Pesantren Alkautsar Sarilamak, Rabu (8/1). “Informasi yang saya dapat, sangat banyak remaja memakai narkoba dan anak SD serta SMP yang mengisap lem. Kendati angka kenakalan itu belum

terukur tapi ini harus menjadi perhatikan serius berbagai pihak,” ujar Wabup. Menurut Wabup, salah satu penyebab kenakalan itu adalah karena hilangnya keteladanan. Ia mencontohkan, dewasa ini kepercayaan siswa kepada guru sudah mulai pudar. Begitu pula kepercayaan masyarakat terhadap pemimpin, juga mulai memudar karena tidak adanya keteladanan.

“Saya sering mengatakan kepada guru agar tidak melarang muridnya merokok kalau guru bersangkutan merokok di sekolah. Artinya, mengajar dan mendidik anak itu harus dengan keteladanan,” ungkap mantan anggota DPRD Provinsi Sumatera Utara itu. “Temasuk keteladanan orang tua terhadap anaknya. Orang tua jangan menyuruh anaknya shalat kalau ia sendiri tidak pernah shalat,” ia

mengingatkan. Pada bagian lain Wabup juga mengharapkan muzakarah ini mampu melahirkan keputusan-keputusan terbaik demi keseragaman satu persepsi umat terhadap penyelenggaraan jenazah. Selain itu juga pengkaderan penyelenggara jenazah. “Kita berharap agar ke depan kita mampu lahirkan penyelenggarapenyelenggara jenazah agar masyarakat tidak bingung,” ucap Asyirwan lagi. Sebelumnya Kepala Kemenag Kabupaten Limapuluh Kota Drs. Gusmal Piliang dalam paparannya mengatakan, selain kenakalan remaja, kini juga banyak ajaran agama yang melenceng dari tuntunan Al-Qur ’an dan hadist Nabi. “Kesesatan terbaru melalui dunia maya dalam bentuk do’a berbayar,” katanya. “Kini ada lagi kesesatan berupa do’a berbayar melalui internet dengan menyerahkan uang sebesar ratusan ribu untuk didoakan di muka kabah. Ini penting menjadi perhatian berbagai pihak termasuk MUI,” tutur Gusmal. Sementara itu panitia acara H Nursal kepada wartawan mengatakan, mudzakarah ini diikuti oleh sekitar 50-an orang pengurus MUI seluruh kecamatan, pondok pesantren dan ulama kitab kuning di daerah setempat. Mudzakarah ini membicarakan penyelenggaraan jenazah antara budaya dan syariat, serta masalah pendidikan seks bagi anak dalam timbangan syari’at. (gun)


8

Sinamar Media Pemkab Lima Puluh Kota

Aparatur & Sejarah

Informasi Pelayanan Aparatur dan Publik

Edisi 108/ XII/Januari 2014

Bupati: Apel Jangan Sekadar Ngisi Absen “Apel pagi harus dimanfaatkan untuk mendengarkan arahanarahan operasional teknis. Yang tidak kalah kalah pentingnya lagi yaitu buat menyampaikan hasil monitoring dan evaluasi kinerja yang telah dilakukan selama ini.”

B

UPATI Limapuluh dr. Kota Alis Marajo Dt. Sori Marajo meminta kegiatan apel pagi yang diikuti seluruh jajaran PNS (pegawai negeri sipil) di daerah ini tak hanya sebatas mengisi absensi, tapi juga dimanfaatkan untuk memberikan arahan operasional teknis dan menyampaikan hasil monitoring serta evaluasi kinerja. “Apel pagi harus dimanfaatkan untuk mendengarkan arahan-arahan operasional teknis. Yang tidak kalah kalah pentingnya lagi yaitu buat menyampaikan hasil monitoring dan evaluasi kinerja yang telah dilakukan selama ini,” papar Bupati Alis Marajo dalam amanatnya pada apel pagi di halaman kantor bupati di Bukik Limau, Kenagaria Sarilamak, Kecamata Harau, baru-baru ini. Dalam arahan apel

pagi tersebut, lanjut Bupati, pembina apel perlu menegaskan dan mengajak para staf untuk meningkatkan kinerja termasuk di dalamnya masalah disiplin kerja. Pada bagian lain Bupati juga menegaskan agar para pegawai di lingkungan Pemkab setempat untuk melakukan perobahan mendasar menghadapi tahun 2014. Ia juga mengingatkan jajaran Pemkab setempat untuk benar-benar menindaklanjuti apa yang tertuang dan terurai di dalam APBD. “Saya minta setiap tugas itu dilakukan secara seksama. Kita tidak ingin ada yang melalaikan pertangungjawabannya sehingga menimbulkan dampak negatif,” ucap Alis. Lebih jauh Alis juga meminta semua pihak di lingkungan Pemkab Limapuluh Kota agar meningkatkan koordinasi.

Sehingga ke depan tidak ada lagi dinasdinas atau badan di luar sekretariat daerah yang melakukan tugas-tugas ke kecamatan tanpa surat dari sekretaris daerah. “Kita tidak ingin lagi ada dinas yang langsung-langsung saja memanggil waliwali nagari dalam kegiatan dinasnya tanpa sepengetahuan camat,” tegas Bupati. Selain itu Bupati juga mengingatkan setiap unit kerja untuk bisa memberikan kata sambutan yang layak bila yang bersangkutan mengatasnamakan bupati. Membuat pidato yang layak itu tidak sulit bila dipersiapkan lebih awal. “Saya minta pidato bupati yang disampaikan itu mempunyai konsep, agar kita bisa menyampaikannya secara benar dengan bahasa yang baik,” ujar Bupati. (gun)

BUPATI Alis Marajo memberikan pengarahan sewaktu pelaksanaan apel pagi gabungan di halaman kantor bupati sarilamak (f-joy)

SEJARAH

 Bupati Alis Marajo:

Jangan Sekali-sekali Melupakan Sejarah!

Tabur Bunga

BUPATI dan Muspida bersama keluarga suhada yang gugur di Titian Dalam

S

EPERTI mengulang pernyataan Bung Karno yang sangat terkenal, yaitu Jas Merah alias jangan sekalisekali melupakan sejarah, pernyataan yang sama kembali diungkapkan Bupati Limapuluh Kota dr. Alis Marajo Dt. Sori Marajo pada acara tabur bunga mengenang peristiwa gugurnya 9 syuhada di Jembatan Titian Dalam, Nagari Pandam Gadang, Kecamatan Gunuang Omeh, Jumat (10/1). “Jangan lupakan peristiwa bersejarah,” kata Bupati Alis Marajo. Ia lalu menunjuk Pandam Gadang, Titian Dalam, Lokuang, Aie Agek, Baruah Gunuang dan sebagainya sebagai tempat melakukan konsilidasi para pemimpin pemerintahan

PDRI. Makanya, kepada penulis sejarah, para guru-guru, Bupati meminta mencari informasi yang sebenar-benarnya untuk diwariskan pada generasi muda bahwa Pandam Gadang, Koto Tinggi, Talang Anau adalah nagari yang bersejarah. Dalam acara yang dhadiri Wakil Ketua DPRD Kabupaten Limapuluh Kota, Dandim 0306/50 Kota, Kajari Payakumbuh, Danyon 131/BRS, Denzipur 02/Padang Mengatas, Ketua Pengadilan Agama, Wakapolres Kab.Lima Puluh Kota Syafaruddin Dt Bandaro Rajo dan Wakapolres Kota Payakumbuh; Bupati Alis Marajo kembali mengilas-balik tentang sejarah yang pernah terjadi di Titian Dalam. Dikisahkan, peristiwa gugurnya 9

syuhada 10 Januari 1949 di Titian Dalam merupakan salah satu dari rangkaian peristiwa PDRI, yang dirangkum dalam sejarah kemerdekaan Indonesia. “Sebagai suatu bangsa yang besar perlu diberikan apresiasi oleh pemerintah daerah, yang telah mardeka melalui lintasan proses sejarah perjuangan yang panjang, kemudian diabadikan sebagai Hari Bela Negara sesuai dengan Peraturan Daerah Kabupaten Lima Puluh Kota Nomor 34 tahun 2010,” lanjut Alis Marajo. Saksi sejarah Rusli Said Dt.Rajo Imbang menyampaikan dalam kesempatan tersebut menjelaskan bahwa sebanyak sembilan syuhada bangsa yang gugur di Titian Dalam dalam membela Negara Kesatuan Republik Indonesia (NKRI) adalah Syarif Mp, Engku Kayo Zakaria, Dirin, Nuin, Radian, Manus, Nyiak Ali Dan Mak Nirin. Sementara Wakil Ketua DPRD Kabu-

paten Lima Puluh Kota Syafaruddin Dt Bandaro Rajo dalam sambutannya menyampaikan kepada anak-anak didik mulai dari SD, SMP dan SMA jangan lupa pada sejarah. Ia juga mengharapkan bahwa untuk bahan pelajaran sejarah seyogianya dilahirkan pada muatan lokal, minimal untuk kecamatan dan Kabupaten Limapuluh Kota. “Telah lahir pejuang bangsa pada masa lampau untuk membentuk PDRI guna menyelamatkan keberadaan Nagara Kesatuan Republik Indonesia,” jelas Syafaruddin. Di bagian lain, Wali Nagari Pandam Gadang Khairul Afit mengatakan, masyarakat telah menyediakan tanah untuk dibangun sebuah tugu peringatan atau prasasti dan makam pahlawan sebagai kenangan sejarah dalam rangka Bela Negara. “Ini membuktikan bahwa sampai saat ini masyarakat kami di sini masih memiliki jiwa nasionalisme dan patriotisme yang tinggi,” katanya. (her)


9

Sinamar

Infrastruktur

Media Pemkab Lima Puluh Kota

Informasi Pelayanan Aparatur dan Publik

Edisi 108/ XII/Januari 2014

Afri Sehat, Solusi Strategis dalam Persoalan Air Bersih itu bisa putus hingga tiga kali dan nyaris tak pernah yang tidak rusak setiap harinya. Karenanya, kehadiran jaringan air bersih yang dibangun atas prakarsa Wakil Sekretaris DPD Golkar Sumatera Barat Ir. Afri Yunaldi, IPM itu benar-benar sebuah berkah bagi kami,” tutur Darti. Pengakuan senada ikut disampaikan Gusti Murniati (52), warga lainnya. Menurut wanita yang biasa dipanggil Murni itu, air bersih yang dibangun dengan bantuan biaya DPD Golkar Sumatera Barat itu sangat membantu kebutuhan kerluarga dan kedai minumannya. Bila sebelumnya ia selalu mengeluhkan air untuk mencuci piring dan gelas buat jualannya, sekarang semua itu tidak ada persolan lagi.

SOLUSI – Program Air Bersih Afri Sehat menjadi solusi kesulitan air bagi masyarakat Taeh Bukik berkah bagi masyarakat Taeh Bukik. Tampak dalam foto salah seorang warga Gusti Murniati (52) memperlihatkan kran air yang ada di samping dapur rumahnya.(f/gun)

“Selama ini saya terpaksa menjemput air ke sumur yang ada di Pancuran Bungkuak yang berjarak sekitar 550 meter dari rumah saya. Sekarang saya tinggal memutar kran yang ada di dalam rumah.”

K

EHADIRAN Program Air Bersih Afri Sehat betul-betul menjadi solusi kesulitan air bagi masyarakat Kenagarian Taeh Bukik, Kecamatan Payakumbuh. Sejak adanya aliran air tersebut, masyarakat tidak lagi harus mengambil air ke sumur yang berada ratusan meter dari

(MCK) warga. rumah mereka, dan tidak pula Dikatakan, selama ini kemesti berebut air dari pipa luarganya senantiasa mendera Pansimas lagi. kesulitan air. Sebab, aliran air “Kami sangat bersyukur dari Program Pansimas yang dengan kehadiran program air ada di kampungnya sangat tidak bersih Afri sehat ini. Sebab, memadai. Lantaran aliran yang kesulitan air bersih yang selakecil, tak jarang warga bertikai ma ini kami keluhkan kini sudah lantaran berebut air. Buntutnya, terobati. Jika sebelumnya kami umumnya warga mau tak mau sering berebut air Pansimas harus menguras tenaga mekarena alirannya sangat kecil, ngambil air ke sumur Rawang kini kebutuhan air kami benaryang berjarak sekitar 500 meter benar sudah terpenuhi,” ungdari rumahnya dengan ember kap Yardatis (48) kepada wartdan driken. awan di Kampuang Muaro Lantaran tak kuat menjemJorong Bukik Topuang, baruput air ke Rawang setiap hari, baru ini. Afri Yunaldi Darti pernah membuat saluran Lebih melegakannya, lanjut air sendiri dan harus merongoh kocek untuk wanita yang akrab dipanggil Darti ini, aliran pembeli mata air sebesar 2 emas ditambah air tersebut diperoleh masyarakat dengan 10 gulung slang plastik sekitar Rp1,1 juta. gratis. Selain itu, saluran airnya benarTapi aliran air milik pribadi itu senatiasa benar mengalir hingga ke dalam rumah terputus oleh gangguan hewan ternak. warga dengan debit yang mencukupi “Bahkan dalam sehari slang air kami kebutuhan untuk mandi, cuci dan kakus

Jemput ke Sumur “Selama ini saya terpaksa menjemput air ke sumur yang ada di Pancuran Bungkuak yang berjarak sekitar 550 meter dari rumah saya. Sekarang saya tinggal memutar kran yang ada di dalam rumah,” ucap ibu sejumlah anak itu dengan raut muka bahagia. Tak beda dengan keterangan Oneldi (42). Bapak tiga anak ini menyebut karena kesulitan air, keluarganya terpaksa mengambil air ke pincuran Luak Golam yang berjarak hampir 1 km dari kediamannya. “Program Afri Yunaldi benar-benar solusi jitu bagi kami yang memang selalu menghadapi masalah air bersih,” ujar Oneldi. Dikatakan, air bersih ini mempunyai sumber air di ulayat Dt. Sori Marajo di kawasan Kayu Gadih Tungka Taeh Bukik yang berjarak sekitar 1,5 km dari pemukiman warga. Program yang dibangun sejak Oktober 2013 itu hingga kini sudah mengairi sebanyak 40 rumah dan sekarang terus dikerjakan buat sekitar 80 rumah lagi. Debit air dari sumber program Afri sehat ini diperkirakan sebanyak 3 liter/ detik. Pengerjaan pemasangan pipa dilakukan dengan bantuan tenaga gotong royong masyarakat secara bergiliran. (hendri gunawan/herfa)

Wabup Minta Warga Merawat Jalan dengan Bergotong Royong

WAKIL Bupati Drs.H.Asyirwan Yunus menggunting pita peresmian jalan PPIP di Jorong Balai Nagari Batu Balang.

Yondri.YS, dan Ketua JALAN baru yang dibangun Organisasi Masyarakat melalui Program PembaSetempat (OMS) Efrizal. ngunan Infrastruktur PerWali Nagari Batu Balang desaan (PPIP) di Jorong Yondri.YS juga mewakili maBalai Nagari Batu Balang, syarakat yang ia pimpin, meKecamatan Harau, secara nyampaikan banyak terima resmi dibuka oleh Wakil kasih kepada pemerintah atas Bupati Limapuluh Kota Drs. bantuan jalan PPIP ini. “Atas H. Asyirwan Yunus, M.Si nama pemerintahan nagari Minggu (12/1). Masyarakat kami mengucapkan ribuan setempat menyatakan meterima kasih dan semoga nyambut baik jalan baru jalan ini nantinya bisa melantersebut. carkan usaha masyarakat.” Wabup Asyirwan dalam Sementara Ketua OMS sambutannya mengatakan, Efrizal melaporkan, infrastrukdengan kebersamaan dan tur jalan yang dibangun melagotong royong diyakini pasti lui PPIP ini tersebar di bebebisa menyelesaikan perbaikan Yondri YS rapa lokasi pembangunan jalan yang besar manfaatnya dengan panjang total kurang lebih 825 meter. bagi semua warga, khususnya di Nagari Batu Ia menghimbau masyarakat Jorong Balai Balang. “Diharapkan masyarakat bisa untuk bisa merawat infrastruktur yang telah melakukan pemeliharaan dan perawatan dibangun dengan baik. “Selaku anak Jorong jalan tersebut, baik secara periodik melalui Balai saya mengucapkan banyak gotong royong, sehingga jalan yang telah terimakasih kepada semua pihak yang telah dibangun bisa dimanfaatkan dalam waktu memberi bantuan-bantuan sehingga nagari yang lama,” imbuh Wabup Asyirwan. ini bisa dibangun”, ucap Efrizal. Sebelumnya Asyirwan Yunus mengPada puncak acara dilakukan serah gunting pita pertanda jalan PPIP di Jorong terima pekerjaan dari OMS ke fasilitator, Balai ini dibuka secara resmi digunakan selanjutnya dari fasilitator kepada Wali dan disaksikan oleh ratusan warga Batu Nagari Batu Balang untuk diserahkan Balang yang memadati jalan. Tampak juga tanggung jawab pemeliharaan infrahadir Ketua DPRD Limapuluh Kota Darman struktur tersebut ke KPP (Kelompok Sahladi, SE, MM, Camat Harau Deki Pemeliharaan Pembangunan). (joy/ogi) Yusman SSTP, Wali Nagari Batu Balang


10 REDAKSI

Kesra & Koperasi

Sinamar Media Pemkab Lima Puluh Kota

Informasi Pelayanan Aparatur dan Publik

Edisi 108/ XII/Januari 2014

 Bupati Alis Marajo:

Perwujudan Kesejahteraan Memerlukan Pihak Ketiga

“Kita harus berusaha bagaimana pendapatan masyarakat lebih tinggi daripada belanjanya dan diharapkan dengan rakor ini para narasumber bisa memberikan pembekalan untuk para pengasuh dan pengurus yayasan yang bergerak di bidang sosial kemasyarakatan.”

B

UPATI Limapuluh Kota dr. Alis Marajo Sori Marajo mengatakan bahwa diperlukan pihak ketiga yaitu kalangan dunia usaha untuk membantu penyelenggaraan kesejahteraan sosial dan mewujudkan good governance (pemerintahan yang bersih), selain pemerintah daerah dan masyarakat itu sendiri. Bupati Alis Marajo mengatakan hal itu dalam sambutannya saat membuka secara resmi acara Rapat Koordinasi Lembaga Koordinasi Kesejahteraan Sosial (LKKS) Kabupaten Limapuluh Kota yang bertempat di rumah dinas Bupati Limapuluh Kota di kawasan Labuh Basilang, Payakumbuh, Rabu (8/1). Tampak hadir pada acara tersebut, Kadis Sosnakerstran Nasriyanto, ST, Kepala BPMPN Rahmanida, S.Sos, Kabid Bansos Dinsosnakerstran Afdal, Ketua Harian LKKS Sumatera Barat Drs.H.Par-

BUPATI Alis Marajo membuka Rakor LKKS di Rumah Dinas Bupati Labuah Basilang (f-ogi) lagutan Nasution, M.Si, Ketua Umum LKKS Lima Puluh Kota Ny.Rismawati Alis Marajo, Organisasi Kemasyarakatan, Yayasan Sosial, BUMN, wiraswasta dan para undangan lainnya Lebih lanjut Alis Marajo menyampaikan harapannya, yaitu dengan terlaksananya rakor ini bisa terwujud suatu komitmen bersama dalam peningkatan kesejahteraan sosial masyarakat. “Bagaimana kita secara bersama-sama mewujudkan kemakmuran masyarakat, dengan adanya LKKS ini diharapkan bisa membantu

pembangunan di Kabupaten Limapuluh Kota”, imbuh Alis Marajo. Karena, tambah Bupati Alis Marajo, inti dari kemiskinan adalah rendahnya produktifitas sumber daya manusia. “Maka untuk itu kita harus berusaha bagaimana pendapatan masyarakat lebih tinggi daripada belanjanya dan diharapkan dengan rakor ini para narasumber bisa memberikan pembekalan untuk para pengasuh dan pengurus yayasan yang bergerak di bidang sosial kemasyarakatan,” tambahnya lagi.

Sebelumnya Kadis Sosnakerstran Nasriyanto mengungkapkan bahwa pengurus LKKS ini berasal dari lembaga sosial, organisasi kemasyarakatan, dunia usaha dan instansi sosial. “Kita jangan sampai lupa dengan peran kita masing- masing dalam LKKS untuk mengkoordinasikan dan membina organisasi dan lembaga sosial serta mengembangkan kesejahteraan sosial masyarakat”, imbuhnya. Sementara itu Ketua Umum LKKS Limapuluh Kota Ny.Rismawati Alis Marajo juga memaparkan program kerja dari LKKS, di mana lembaga yang beranggotakan sekitar 30 orang ini mempunyai 5 tugas yaitu mengkoordinasi lembaga sosial, membina lembaga sosial, mengembangkan modelmodel penyelenggaraan kesejahteraan sosial, mengadakan forum konsultasi penyelenggaraan kesejahteraan sosial dan melaksanakan advokasi sosial dan anggaran. “Diharapkan lembaga ini bisa menjembatani lembaga-lembaga sosial bagaimana mengatasi masalah-masalah sosial di tengah-tengah masyarakat”, ucapnya. Senada dengan itu Ketua Harian LKKS Sumbar Parlagutan Nasution juga mengungkapkan bahwa bahwa kelompok yang harus dilayani oleh LKKS adalah PMKS (Penyandang Masalah Kesejahteraan Sosial) dan itu bukan tanggung jawab pemerintah daerah saja. “Jadi diharapkan kita bisa duduk semeja dan menyamakan persepsi serta membuat komitmen untuk masalah ini”, ucap Parla. Selain itu Parla juga mengharapkan nantinya bisa terbentuk Forum Multi Stakeholder dalam mengatasi masalah kesejahteraan sosial dan masalah kemiskinan. (joy/ogi)

EKBIS  KSU Sakato Maek

Dari Modal Awal Rp98,8 Juta, Berkembang jadi Rp147,4 Juta

DI tengah banyaknya lembaga ekonomi koperasi yang sulit tumbuh dan berkembang, KSU (Koperasi Serba Usaha) Sakato Jorong Koto Gadang Nagari Maek, Kecamatan Bukik Barisan, malah menunjukkan realitas yang menggembirakan. Bayangkan, dari modal semula sebesar Rp98,8 juta, pada tahun 2012 meningkat menjadi Rp147,4 juta lebih. Untuk memotivasi KSU itu lebih

ANGGOTA KEHORMATAN - Wakil Bupati Lima Puluh Kota Asyirwan Yunus mendaftar dan menyerahkan simpanan serta tabungan sebagai anggota kehormatan pada KSU Sakato Jorong Koto Gadang Nagari Maek di Koto Gadang, baru-baru ini. (hendri gunawan)

berkembang lagi, Wakil Bupati Limapuluh Kota Drs. H. Asyirwan Yunus M.Si. langsung mendaftar dan menyerahkan simpanan pokok, simpanan wajib serta tabungan sebagai tanda dicatatnya sang Wabup sebagai anggota kehormatan di koperasi itu. “Kami merasa sangat senang Wakil Bupati menjadi anggota kehormatan pada KSU kami ini. Kami, optimis kehadiran wabup akan mampu memotivasi koperasi ini lebih berkembang lagi,” ungkap salah seorang pengurus KSU Sakato Mawardi di sela acara pendafataran Wabup Asyiwan Yunus menjadi anggota kehormatan di kantor KSU itu, baru-baru ini. Menurut Mawardi, selama tahun 2012 KSU Sakato berhasil menambah modal sekitar Rp48,6 juta lebih. Pada periode itu mampu mengumpulkan Sisa Hasil Usaha (SHU) sebesar Rp34.174.604. SHU ini meningkat dari tahun 2011 sebanyak Rp11,3 juta lebih. “Selama tahun 2012 realisasi penerimaan pendapatan koperasi tercatat sebesar Rp34 juta lebih. Bila dibanding pada periode yang sama tahun 2011 terjadi peningkatan sebesar 139,3 %,” jelas Mawardi. Begitu pula jumlah anggota, hingga akhir tahun 2012 berjumlah 139 orang. Angka ini jauh meningkat dari tahun 2011 yang hanya 68 orang. “Kehadiran Wakil Bupati dalam keanggotaan koperasi ini kami harapkan mampu memotivasi masyarakat Jorong Koto Gadang untuk ikut bergabung dengan KSU ini,” ulang Mawardi. (gun)


Agropolitan 11 REDAKSI

Sinamar Media Pemkab Lima Puluh Kota

Informasi Pelayanan Aparatur dan Publik

Edisi 108/ XII/Januari 2014

PENYERAHAN tropi dan piagam penghargaan juara I Pokmaswas Nago Sakti oleh Asyirwan Yunus (f-ogi)

“Dari kegiatan yang positif ini diharapkan akan berakibat kepada menguatnya rasa gotong royong di tengah masyarakat dan menguatnya rasa kepedulian masyarakat terhadap lingkungan.”

K

ALAU awalnya dimaksudkan untuk melestarikan jenis-jenis ikan yang mulai langka, tapi kemudian berhasil keluar sebagai juara I tingkat kabupaten; pantas saja warga Jorong Lubuak Nago, Nagari Pangkalan, Kecamatan Pangkalan Koto Baru, bersyukur dan berbesar hati akan prestasi yang diraih

oleh warga setempat. Implikasi dari rasa syukur itu kemudian ditindaklanjuti dengan kegiatan syukuran yang digelar, Kamis (16/1). Acara itu dihadiri Wakil Bupati Drs. H. Asyirwan Yunus M.Si., Ketua DPRD Kota Payakumbuh H.Wilman Singkuan, Kepala Dinas Perikanan Ir.Refilza, Camat Pangkalan Koto Baru Andri Yasmen, S.Sos, Kapolsek, Wali Nagari Pangkalan Diswanto, wali jorong se-Nagari Pangkalan, Danramil, anggota Syamsul Mikar, Kepala UPT, tokoh-tokoh perantau serta ratusan masyarakat Nagari Pangkalan. Ini pangkal soalnya: Pokmaswas (Kelompok Masyarakat Pengawas) Lubuak Larangan Nago Sakti pada 2014 berhasil merenggut gelar juara I tingkat Kabupaten Limapuluh Kota, dan berhak mewakili daerah ini untuk lomba yang sama di tingkat Sumbar. Tertumpu harapan, kelak Pokmaswas itu berhasil membawa nama baik Kabupaten Limapuluh Kota di tingkat nasional. Padahal, menurut Ketua Pokmaswas

Nago Sakti, Syahrial, Pokmaswas yang dibentuk murni dari keinginan dan kemauan masyarakat Jorong Lubuak Nago dan didukung oleh pemerintahan nagari pada 2011 itu, awalnya dimaksudkan untuk melestarikan beberapa jenis ikan yang sudah mulai langka di sungai itu, selain tentu saja juga dimaksudkan untuk meningkatkan perekonomian masyarakat. “Kami semua dari Lubuak Nago telah bertekad bersama-sama, bahu-membahu untuk mendukung keberhasilan Pokmaswas Nago Sakti,” kata Syahrial. Wabup Asyirwan dalam sambutannya mengharapkan agar Pokmaswas Nago Sakti berhasil mengukir prestasi terbaik di tingkat nasional. Ia juga mengungkapkan, persoalan yang sangat substantif adalah selain bertujuan untuk konservasi, harusnya dengan lubuk larangan ini kita juga merawat dan memelihara lingkungan, terutama daerah aliran sungai. “Dari kegiatan yang positif ini akan berakibat kepada menguatnya rasa gotong royong

di tengah masyarakat dan menguatnya rasa kepedulian masyarakat terhadap lingkungan,” katanya. “Dengan kegiatan lubuak larangan ini pemerintah daerah mengajak kita semua untuk selalu mengawasi dan peduli terhadap kondisi sungai kita terutama yang ada di Kecamatan Pangkalan Koto baru ini,” kata Asyirwan lagi. “Tetaplah jaga kekompakan dan mempersiapkan diri untuk perlombaan ke tingkat propinsi untuk selanjutnya mudah-mudahan bisa ke tingkat nasional.” Wali Nagari Pangkalan Diswanto menyampaikan, pemerintahan nagari memberi apresiasi pada Pokmaswas Nago Sakti karena telah menjalankan aktivitasnya sesuai dengan prosedur yang telah diberikan oleh Dinas Perikanan sehingga bisa menjadi juara I tingkat kabupaten dan itu suatu prestasi yang membanggakan. “Ke depannya diharapkan bisa untuk lebih meningkatkan prestasinya sehingga bisa berlaga di tingkat nasional,” katanya. (joy)

Petani Kewalahan Hadapi Serangan Hama Tikus “Sampai sekarang serangan hama tikus masih terjadi, walau berbagai upaya sudah dilakukan petani untuk memusnahkan binatang penggerak itu, seperti berburu tikus bersama, memasang perangkap tikus dan lainnya.”

S

ELUAS belasan hektare sawah anggota kelompok tani Putra Putri Amanah, Kubang Rasau, Nagari Balai Panjang, Kecamatan Lareh Sago Halaban, diserang hama tikus. Namun sampai kini belum tertanggulangi maksimal, sehingga menimbulkan kerugian berarti bagi anggota kelompok tani setempat. Ketua Keltan Putra Putri Amanah, Budiman, menjelaskan dampak dari serangan hama tikus tersebut, yaitu hanya seperempat hasil panen padi yang tersisa. “Sampai sekarang serangan hama tikus

masih terjadi, walau berbagai upaya sudah dilakukan petani untuk memusnahkan binatang penggerak itu, seperti berburu tikus bersama, memasang perangkap tikus dan lainnya,” katanya. Hal senada juga diungkapkan anggota keltan setempat, Asril. Selain hama tikus yang menyerang padi petani, juga tanaman kakao terkena hama, buah menghitam dengan biji lengket, sehingga tidak mampu menghasilkan uang. “Kami anggota keltan merasa kesu-litan memberantas hama tersebut, “ulas Asril. Kadis Tanaman Pangan, Afrizul Nazar mengatakan, untuk penaggulangan hama tikus sudah dilakukan, hanya saja diperlukan posko pengendalian hama tanaman di Kubang Rasau, supaya hama tanaman di kawasan itu mampu tertanggulangi sejak dini. Selain itu masyarakat tani diajaknya untuk membayarkan zakat, mungkin saja masyarakat yang sudah mampu alfa menunaikan zakat padinya, sehingga yang maha pencipta mendatangkan musibah,sebutnya. Dalam kesempatan itu, Afrizul Nazar, menghimbau masyarakat utamanya anggota kelompok tani, jangan memak-sakan diri membuat usaha yang tidak mampu dilaksanakan. “Kita punya tenaga dan lahan, pilih usaha unggulan sesuai dengan potensi yang ada. Contohnya, lahan potensial di

tanah ulayat bisa dibicarakan bekerja sama dengan kelompok ditanami cabai dan jagung yang masih punya prospek cerah. Khusus untuk pengendalian hama kakao, perlu pemeliharaan yang kontinyu, mulai dari pemangkasan dahan, pemupukan dan kebersihan di lahan tanaman. Karena kakao butuh pemeliharaan, setelah ditanam dibiarkan begitu saja atau hanya mengambil buah tentu tidak akan berhasil

maksimal, sebutnya. “Tapi, yang paling mudah dan murah pemeliharaannya dan punya pasar menjanjikan adalah bertanam tebu. Setiap anggota kelompok menanam tebu lima rumpun saja sehari, maka 26 jumlah anggota Keltan Putra Putri Amanah, sudah ada tebu 130 rumpun, jika dikalikan sebulan hampir seribu rumpun tebu yang dimiliki kelompok,” sebutnya. (zulkifli)


12

Sinamar Media Pemkab Lima Puluh Kota

Laporan Khusus

MoU yang disepakati merupakan wujud dari mengembalikan sejarah kedua daerah yang serumpun. “Ke depan, setiap kebijakan yang dilahirkan, benar-benar saling menguntungkan kedua daerah.” Laporan : Hendri Gunawan

A

NTARA Kabupaten Limapuluh Kota dengan Kota Payakumbuh yang selama ini hanya terikat dalam satu-kesatuan asal-usul, hukum adat, budaya, tradisi, dan lainnya, dan sama-sama bernaung di bawah merek Luak Limopuluah sekarang bergerak ke arah hubungan yang lebih kongkrit lagi, yaitu menjalin kerja sama dalam sejumlah bidang pembangunan. Dua pimpinan di kedua daerah, masing-masing Bupati Limapuluh Kota dr. Alis Marajo Dt. Sori Marajo dan Wali Kota Payakumbuh Riza Falepi, menan-

Informasi Pelayanan Aparatur dan Publik

Edisi 108/ XII/Januari 2014

datangani nota kesepahaman kerja sama (MoU=Morandum of understanding) antarkedua daerah, yang dilakukan dalam acara yang dipusatkan di Aula Balaikota Payakumbuh di Bukik Sibaluik Payakumbuh, Senin (6/1). Penandatanganan nota kesepahaman kerjasama itu, dihadiri Wakil Walikota H. Suwandel Muchtar, Sekdako H. Benni Warlis, Sekdakab Yendri Thomas, anggota Muspida, Ketua DPRD Payakumbuh Wilman Singkuan, Wakil Ketua DPRD H. Sudirman Rusma, Ketua TP-PKK Ny. Dr. Henny Riza Falepi, pimpinan SKPD kedua daerah, Ketua KAN 8 nagari, ormas, orpol dan sejumlah undangan lainnya. Nota kesepahaman yang ditandatangani itu, meliputi tiga hal dengan sembilan ruang lingkup. Ketiga hal dimaksud adalah aspek pembangunan, peningkatan pelayanan masyarakat dan pendayagunaan potensi daerah. Sementara, sembilan ruang lingkup yang akan dikejar, mencakup bidang-bidang pemerintahan, infrastruktur, budaya pariwisata olahraga, kehutanan/lingkungan hidup, ekonomi/investasi, kesehatan, pendidikan, ketentraman/ketertiban masyarakat dan bidang penanggulangan bencana. Walikota Payakumbuh Riza Falepi dan Bupati Limapuluh Kota Ali Marajo, di depan 200an undangan yang hadir, menyatakan komitmen mereka untuk

mengaplikasikan kerja sama antardaerah ini dalam bentuk nyata. ”Kita tak akan berhenti disini (penandatanganan MOu saja, Red). Tapi, akan diwujudkan dalam bentuk karya nyata di lapangan,” tegas Riza dan Alis Marajo. Untuk itu, Bupati Alis Marajo dan Walikota Riza meminta seluruh SKPD (satuan kerja perangkat daerah) sesegeranya menindaklanjuti perjanjian kerjasama kedua daerah, dengan melengkapinya dengan berbagai regulasi. Menurut Bupati, MoU yang disepakati merupakan wujud dari mengembalikan sejarah kedua daerah yang serumpun. “Ke depan, setiap kebijakan yang dilahirkan, benar-benar saling menguntungkan kedua daerah,” sebut Alis Marajo. Dikatakan, Pemkab dan Pemko Payakumbuh, sesuai dengan semangat otonomi daerah, hanya terpisah karena adimintrasi pemerintahan saja. Tapi, secara kultur budaya, Payakumbuh dan Limapuluh Kota, adalah satu kesatuan yang tak bisa dipisahkan. Karena itu, seluruh SKPD dan DPRD harus punya visi yang sama memajukan kedua daerah, untuk kesejahteraan masyarakat Luak Limopuluah. Kedua daerah ini akan cepat berkembang, jika sinergisitas dalam setiap gerak pembangunan dapat diaplikasikan, kata walikota dan bupati.***


13

Laporan Khusus

FOTO Bersama usai MUO.

BUPATI Berpidato Usai Teken MOU

Sinamar Media Pemkab Lima Puluh Kota

Informasi Pelayanan Aparatur dan Publik

Edisi 108/ XII/Januari 2014


14

Sorot

Sinamar Media Pemkab Lima Puluh Kota

Informasi Pelayanan Aparatur dan Publik

Edisi 108/ XII/Januari 2014

 Wabup Asyirwan Yunus:

“Sebuah pekerjaan berat akan menjadi mudah kalau sudah dipikul secara bersama-sama. Tidak ada yang berat kalau semua itu dilukan dengan iklhas dan dalam buhu sinerjitas yang kuat.”

S

EBAGAI sebuah ormas (organisasi kemasyarakatan) yang tergolong besar dan disegani di Tanah Air, setiap tahun Muhammadiyah selalu memperingati milad (hari ulang tahun). Termasuk tahun ini, Muhammadiyah Tingkat Kabupaten Limapuluh Kota memperingati milad ke-101 M/104 H. Apa yang diharapkan dari milad Muhammadiyah tahun ini? “Muhammadiyah merupakan organisasi besar di republik ini yang bertujuan untuk mencerdaskan umat Islam melalui pendidikan,” kata Wakil Bupati Limapuluh Kota Drs. H. Asyirwan Yunus M.Si. dalam sambutannya pada acara milad Muhammadiyah yang ke-101 M/104 H, di Gedung UDKP Kecamatan Suliki, Minggu (12/1). Karena merupakan sebuah organisasi yang besar, menurut Wabup, wajar pula tertumpang harapa besar pada organisasi yang digagas oleh KH Achmad Dahlan di Yogyakarta itu. Yaitu, “Semoga dengan milad Muhammadiyah ke 101 M/104 H tahun ini bisa menjadi momentum kemajuan bangsa,” tambah Wabup Asyirwan anggota DPRD Provinsi Sumatera Utara itu. Tampak hadir pada kesempatan tersebut Camat Suliki Harman A.Md. yang juga Ketua Muhammadiyah Suliki Gunung Mas, Pimpinan Wilayah Muhammadiyah Provinsi Sumbar, Pimpinan Daerah Muhammadiyah Kabupaten Limapuluh Kota, Pimpinan Cabang Ranting Muhammadiyah se-KecamatanSuliki, Muspika, wali nagari, kepala sekolah, para guru dan

WABUP Asyirwan Yunus hadiri Milad Muhammdiyah ke-101 di Suliki (f-ogi) keluarga besar Muhammdiyah lainnya. Pada bagian lain, Wabup Asyirwan mengingatkan tentang telah banyaknya terjadi penyimpangan-penyimpangan dalam kehidupan masyarakat, terutama di kalangan generasi muda. Ia menyebut contoh sang anak yang tidak lagi takut dan segan kepada orangtua, apalagi gurunya. Atau sejumlah perilaku menyimpang yang jauh dari norma-norma yang dianut dan diyakini bersama. “Harapan kita, Muhammadiyah ikut berperan untuk meminimalisir sejumlah femomena sosial yang cenderung semakin memprihatinkan itu,”tambah Wabup. Selain merupakan tuntutan ajaran agama untuk memberantas aneka kemungkaran, menurut Wabup Asyirwan, keterlibatan Muhammadiyah secara aktif dalam kegiatan-kegiatan semacam itu merupakan wujud tangung jawab sosial dan moral Muhammadiyah. “Pada momentum milad kali ini, mari kita

bersama-sama merenungi bahwa masalah sosial dan kemasyarakatan merupakan tanggung jawab kita bersama,” ujar Asyirwan, sambil menambahkan bahwa sebuah pekerjaan berat akan menjadi mudah kalau sudah dipikul secara bersama-sama. “Tidak ada yang berat kalau semua itu dilukan dengan iklhas dan dalam buhu sinerjitas yang kuat,” tandasnya. Sementara itu Ketua Wilayah Muhammadiyah Suliki Gunung Mas Harman, A.Md dalam pidatonya menyampaikan ucapan syukur karena dengan usia yang panjang ini merupakan anugerah bagi Muhammadiyah, meskipun masih banyak rintangan yang akan dihadapi ke depannya. “Panjangnya usia Muhammadiyah tidak lepas dari besarnya kepercayaan masyarakat terhadap Muhammdiyah sehingga bisa tetap berjalan sejauh ini,” imbuh Harman. Dengan tema Meraih Keunggulan untuk Kemajuan Bangsa, menurut Herman, semoga para generasi muda bisa memetik pembelajaran

sehingga bisa menghargai jejak perjuangan anak negeri. Sebelumnya Ketua Panitia Milad Ali Zamri dalam lapirannya menyampaikan bahwa kegiatan milad tersebut dilaksanakan berdasarkan Instruksi Pimpinan Pusat Muhammadiyah Nomor 16 Tahun 2013 Tanggal 30 September 2013 tentang Pencanangan Milad Muhammadiyah Ke101 M/104 H. Tidak hanya di Limapuluh Kota, menurut Ali Zamri, kegiatan serupa juga dilakukan hampir di seluruh daerah di Indonesia. Tujuan pelaksanaan milad, menurut Ali Zamri, antara lain dimaksudkan meningkatkan pengetahuan dan keimanan serta pengamalan ajaran Islam serta mendorong generasi muda sebagai generasi penerus. “Terima Kasih kepada semua keluarga besar Muhammadiyah yang telah hadir dan kepada semua pihak yang telah membantu sehingga acara ini bisa berlangsung,” ucap Ali Zamri. (joy/ogi)

“Tugas Bersama Perbaiki Moral Para Anak Didik”

W

AKIL Bupati (Wabup) Limapuluh Kota Drs. H. Asyirwan Yunus M.Si. mengatakan bahwa sudah menjadi tugas bersama untuk memperbaiki moral anak didik. “Salah satu upaya yang bisa dilakukan ke arah itu adalah dengan ajaran agama yang utuh agar mereka tidak terjebak begitu jauh dari penyimpangan pergaulan saat ini,” katanya. Wabup Asyirwan mengatakan hal tersebut dalam acara Pembinaan Penyuluh Agama Honorer tentang Pemberdayaan Zakat di Aula Al Kautsar, Sarilamak, Kecamatan Harau, Kamis (9/ 1). Dalam acara yang dibuka secara resmi oleh Wabup Asyirwan itu, tampak hadir Kepala Kantor Wilayah Kementerian Agama Sumatera Barat Drs.H.Syahrul Wirda, MM dan sejumlah undangan lainnya. Dalam kesempatan itu, Wabup Asyirwan mengemukakan sejumlah fenomena sosial yang terjadi di tengah masyarakat belakangan ini, terutama di kalangan generasi muda. Antara lain, sejumlah anak yang sudah kecanduan menghisap lem. “Padahal sama-sama kita ketahui, perilaku tersebut menurut ilmu kesehatan bisa mengakibatkan kerusakan permanen pada syaraf anak-

anak,” ujarnya. Di samping itu, Wabup Asyirwan juga mengungkapkan atas nama pemerintah daerah mengucapkan rasa terima kasih dan penghargaan kepada Kemenag atas berlangsungnya acara pembekalan ini. “Kita berharap para penyuluh agama ini bisa bersama-sama menyikapi fenomena negatif yang sedang terjadi, kalau tidak generasi kita kedepannya akan semakin rusak dan tidak memiliki moral, karena ajaran agama ini lah yang dapat mengangkat harkat dan martabat kita,” pungkas Asyirwan. Sementara itu, Kakanwil Kemenag Drs.H Syahrul Wirda, MM juga mengatakan hal yang senada. Dikatakan, penyakit moral terhadap anak-anak ini tidak lepas dari tanggung jawab orang tua dan pendidik dan berharap para penyuluh agama bisa menyikapi hal ini. “Kita berharap penyuluh bisa menggiatkan lagi remaja mesjid dan gerakan Magrib mengaji. Dalam melaksanakan tugas penyuluhan keagamaan jangan sampai lupa membuat program kerja agar mampu secara maksimal menjalankan fungsi-fungsinya di tengahtengah masyarakat,” ucap Syahrul. Pembekalan dan Pembinaan terhadap Penyuluh Agama ini berlangsung selama

WABUP Asyirwan Yunus hadiri pembinaan bagi penyuluh agama honorer di aula Al Kautsar (f-erwin) sehari penuh dengan jumlah peserta sebanyak 171 orang penyuluh agama honorer se-Kabupaten Limapuluh Kota, yang dibagi menjadi dua angkatan dengan narasumber Drs.H.Gusman Piliang, MM, Ketua Baznas Kabupaten

Tanah Datar Drs.H.Emrizal Dt.Iyang Bosa, M.Ag, Ketua Paga Nagari Sumbar Ibnu Aqil, Ketua Baznas Kabupaten Limapuluh Kota H.Jayusman, S.Pd, M.M, Pd serta Kasi Bimas Islam Kemenag Kabupaten Limapuluh Kota


15

Sinamar Media Pemkab Lima Puluh Kota

Syiar Islam REDAKSI

WABUP Maulid Nabi di MTSM Pangkalan (f-ogi)

Informasi Pelayanan Aparatur dan Publik

Edisi 108/ XII/Januari 2014

WABUP Maulid Nabi di Aula Kantor Bupati Sarilamak (f-erwin)

 Peringatan Maulid Nabi

Wabup Minta Masyarakat Teladani Perilaku Rasulullah “Hendaknya dengan acara (Maulid Nabi) ini kita semua bisa memberikan contoh dan pembelajaran kepada siswa tentang keteladanan Rasullullah, bukan hanya sekadar memperingati.”

W

AKIL Bupati (Wabup) Limapuluh Kota Drs. H. Asyirwan Yunus M.Si. menghadiri peringatan Maulid Nabi Muhammad SAW tahun ini di beberapa tempat. Antara lain, di Jorong Ekor Parit, Nagari Limbanang, Kecamatan Suliki; di Jorong Pasa Usang, Nagari Pangkalan, Kecamatan Pangkalan Koto Baru; di aula Kantor Bupati Sarilamak di Kecamatan Harau; dan di Gadang Ateh Nagari Mungo, Kecamatan Luak. Kerika menghadiri maulid di Jorong Ekor Parit, Selasa (14/1), Wabup meminta masyarakat meneladani akhlak dan perilaku Nabi Muhammad SAW. Ia meminta momentum peringatan Maulid Nabi Muhammad SAW selaku guru, yang menuntun tentang kesabaran. “Hendaknya dengan acara ini kita semua bisa memberikan contoh dan pembelajaran kepada siswa tentang keteladanan Rasullullah, bukan hanya sekadar memperingati,” pungkas Asyirwan. Peringatan maulid di sini dihadiri antara lain oleh Kepala Dinas Pendidikan Drs.Desri, M.Pd, Kepala Kantor Kementrian Agama Drs. H.Gusman Piliang, M.Ag beserta jajarannya, Camat Suliki Harman, A.Md, majelis guru MDA se-Kabupaten Limapuluh Kota dan seluruh siswa MDA seKabupaten Limapuluh Kota. Acara yang diadakan di Pasar Limbanang ini berlangsung meriah dan disaksikan oleh ratusan masyarakat setempat dengan antusias. Pernyataan serupa juga disampaikan Wabup Asyirwan ketika berbicara dalam forum peringatan Maulid Nabi di Aula Kantor Bupati Limapuluh Kota di Sarilamak, Kamis (16/1). Kepada para aparatur, Wabup mengingatkan bahwa selaku aparatur dan abdi masyarakat hendaknya kita

semua bisa menjadikan sifat Rasulullah sebagai contoh dan tauladan dalam kehidupan, baik saat kita bermasyarakat maupun ketika menjalankan roda pemerintahan. Dalam acara yang dihadiri Sekdakab H.Yendri Tomas, SE, MM, Muspida, Kepala SKPD dan ratusan pegawai itu, diingatkan Wabup, empat sifat Rasulullah, yaitu siddiq, amanah, tabliqh dan fathonah ke depan harus mampu direalisasikan dalam kehidupan sehari-hari. “Jadikanlah peringatan Maulid Nabi ini menjadi titik kulminasi dan renungan apakah kehadiran kita di sini hanya untuk mendengarkan tausyiyah atau kita mampu meningkatkan kualitas keimanan kita,” kata Asyirwan. Sementara itu Drs.Syahrial Tanjung, MA dalam ceramahnya menuturkan, pada momentum Maulid Nabi Muhammad SAW ini, kita sebagai generasi penerus harus tetap menjaga aqidah sebagai umat Nabi Muhammad SAW dan janganlah kita sampai tergolong kepada orang-orang yang merugi. “Hari ini lebih baik dari kemaren, hari esok lebih baik dari hari ini, jangan sampai hari ini lebih buruk dari kemaren, karena apabila itu terjadi berarti kita sudah mendapat teguran dari-Nya,” ungkap Syahrial. Berbicara saat menghadiri peringatan Maulid Nabi Muhammad SAW yang dilaksanakan Kelompok Kerja Guru Agama di Jorong Balai Gadang Ateh, Nagari Mungo, Kecamatan Luak, yang digelar di Masjid Raya Talago Nagari Mungo, Selasa (14/1); Wabup Asyirwan meminta jangan menjadikan peringatan Maulid Nabi Muhammad SAW ini hanya sekadar seremonial belaka. “Karena dengan memperingatinya setiap tahun, seharusnya kita bisa mencontoh dan meneladani perjuangan dan pengorbanannya,” kata Wabup. Wabup juga mengingatkan, dengan momentum Peringatan Maulid Nabi Muhammad SAW, marilah berupaya mengubah cara pandang kita, tingkah laku kita ke arah yang lebih baik lagi dan menjadi contoh di tengah masyarakat terutama keluarga kita sendiri. “Harusnya momentum peringatan Maulid Nabi SAW ini bisa kita jadikan titik balik untuk memperbaiki moral dan watak kita sesuai dengan tingkah laku Rasullullah,” pungkas Asyirwan.

Sementara Kadisdik Desrimengatakan, dengan peringatan Maulid Nabi SAW ini mudah-mudahan membawa berkah untuk peningkatan aqidah, moral dan budi pekerti kita semua”. Tidak lupa Desri mengungkapkan rasa syukurnya terhadap kepedulian pemerintah daerah terhadap dunia pendidikan di Limapuluh Kota. “Kita semua dari dunia pendidikan tidak boleh menyia-nyiakan besarnya perhatian pemerintah daerah, hal ini harus kita harus kita manfaatkan dengan sebaik-baiknya dan semaksimal mungkin,” imbuh Desri. Dalam tausyiah yang diberikan oleh Drs.H.Zakaria dari Kankemenag Limapuluh Kota, ditekankan bahwa peringatan Maulid Nabi SAW yang dilakukan tiap tahun, terkadang dengan melupakan tata cara kehidupan Rasullullah. “Kita bangun mushalla dan masjid, tapi itu semua tak akan memberikan manfaat kalau kita tidak betul dalam melaksanakan shalat sesuai dengan Rasulullah,” ujar Zakaria. Dikatakan Zakaria, shalat merupakan amalan utama yang akan dinilai di akhirat nanti, baru kemudian diikuti oleh amalanamalan lain. “Jadi marilah dengan momen peringatan Maulid Nabi Muhammad SAW ini kita jadikan suatu dasar untuk mengubah perilaku kita, baik itu dari segi beribadah maupun dalam kehidupan sehari-hari,” ungkap Zakaria, dalam acara yang dihadiri Camat Luak Elsiwa Fajri, SSTP, Walinagari Mungo Mestari Dt. Marajo Malikan, Wali Jorong, Kepala UPT, majelis guru, dan masyarakat setempat. Seperti Lebah Wabup Asyirwan juga menghadiri peringatan Maulid Nabi Muhammad SAW di Madrasah Tsanawiyah Muhammadiyah Jorong Pasa Usang, Nagari Pangkalan, Kecamatan Pangkalan Koto Baru, Kamis (16/1). Tampak hadir Camat Pangkalan Andri Yasmen, S.Sos, Walinagari Pangkalan Diswanto, siswa-siswi MTsM Pangkalan dan masyarakat Jorong Pasa Usang. Dalam kesempatan ini, Wabup Asyirwan mengatakan, Madrasah Tsanawiyah Muhammadiyah yang berada di Jorong Pasa Usang, Nagari Pangkalan, itu harus jadi perhatian kita bersama dan harus dikembangkan sehingga bisa menjadi sekolah unggulan karena satu-

satunya yang ada di Pangkalan. “Kita hendaknya bisa bersatu hati untuk memberikan yang terbaik untuk sekolah ini,” katanya. Lebih jauh Wabup Asyirwan Yunus mengatakan, dalam hidup kita bisa mengambil pelajaran dari alam. Ia meminta untuk hidup seperti lebah. Di mana lebah makanannya adalah putik sari bunga. Artinya, dalam kehidupan seharihari berusahalah kita semua untuk memakan makanan yang halal, selanjutnya lebah mengeluarkan madu yang bermanfaat bagi manusia, yang artinya usahakanlah keberadaan kita hidup di dunia ini bisa bermanfaat bagi orang lain. Ia juga mengatakan, lebah terbang dari dahan dan ranting tanpa satupun yang dibuatnya patah, yang artinya di manapun kita berada jangan pernah membuat kerusakan dan keributan serta pelajaran terakhir yang bisa diambil dari lebah adalah kalau diganggu lebah akan mengejar kemanapun kita lari. Artinya, itu melambangkan keteguhan hati akan kebenaran dan tidak bisa ditawar-tawar dengan apapun terang Asyirwan. “Mudahmudahan ke depannya kita semua bisa menjaga persatuan dan kekompakan serta bisa mengambil manfaat dari Peringatan Maulid Nabi ini,” tutup Asyirwan. Sementara itu Drs.H.Zakaria dalam ceramahnya mengatakan, “Dalam hidup seharusnya kita bisa mengoreksi cara-cara beribadah sehingga sesuai dengan caracara Rasullullah. Tidak ada salahnya kita semua bisa membedah cara-cara ibadah kita seperti menunaikan shalat, apakah sudah sesuai dengan Rasullullah ujar Zakaria. Apabila semua itu telah kita lakukan maka itu yang dinamakan Maulid Nabi karena kita telah bisa meneladani perilaku Rasullullah dan mengikuti jejak langkah yang diwariskannya,” imbuh Zakaria lagi. Sebelumnya Ketua Panitia melaporkan dalam peringatan Maulid Nabi di MTSM Pangkalan ini juga diadakan beberapa lomba, di antaranya Lomba Bintang Kasidah tingkat SD, Lomba jalan santai tingkat SD/SLTP dan Lomba Pidato tingkat SD/SLTP. Di mana tropi pemenang lomba diserahkan oleh Wabup Drs.H.Asyirwan Yunus, M.Si, Drs.H.Zakaria dan Camat Pangkalan Andri Yasmen, S.Sos. (joy/ogi)


16

Kuliner

Sinamar Media Pemkab Lima Puluh Kota

Informasi Pelayanan Aparatur dan Publik

Edisi 108/ XII/Januari 2014

Mahasiswa Politeknik Pertanian Temukan Kopi Luwak Fermentasi Tanjung Pati Limapuluh Kota, kafe-kafe kopi di Payakumbuh, dan berbagai tempat yang menyediakan kopi sebagai minuman utamanya. Beberapa dosen Politeknik Pertanian Payakumbuh telah mencoba kopi hasil fermentasi ini. Penikmat kopi di Payakumbuh dan Limapuluh Kota juga mengacungkan jempolnya. Rencana Pebriansyah akan membawa kopi yang dihasilkan ini, akan mengikutkannya pada pameran kopi bulan April nanti di Padang. Pameran kopi berbagai asal ini akan dihelat Dinas Perkebunan Sumbar ini akan ikut mempresentasikan kopi fermentasi milik Pebriansyah. Selain itu, kopi yang dihasilkan juga akan dicoba dirumah Kopi Nunos Padang dan diujikan ke pada Para Q- Grader (penilai kopi) bersertifikasi internasional. Pengurus organisasi Asosiasi Kopi Special Indonesia (Specialty Assosoation Coffee of Indonesia), A Syafudin yang juga ekportir kopi dari PT Sabani Internasional mendukung kopi fermentasi ini untuk dijadikan kopi spesies baru. Untuk terus melakukan pengembangan teknis terkait kopi mulai dari hulu sampai hilir, Pebriansyah juga didukung oleh para pengajar di Politeknik Pertanian Payakumbuh. Kopi merupakan produk minuman yang banyak diburu oleh banyak masyarakat saat ini.

Pebriansyah Mahasiswa Politeknik Pertanian Payakumbuh Sedang Membuat Kopi Luwak Fermentasi.

Bahan buah kopi yang diolah sama dengan bahan yang diberikan untuk makanan Luwak. Hanya, bahan mentah itu difermentasi organik atau alami. Campuran alami ini menghasilkan kopi yang nikmat, tak kalah dengan rasa kopi luwak di pasaran.

S

IAPA yang tidak kenal dengan kopi luwak? Kedalaman rasa kopi ini bahkan bisa dinikmati berjam-jam lamanya, meski hanya secangkir seduhan air panas saja. Tapi mungkin tidak banyak yang tahu bahwa di “kedai” kopi kenamaan, kopi seharga Rp45 ribu secangkir ini ternyata bisa diproduksi oleh mahasiswa Politeknik Pertanian Payakumbuh. Pebriansyah, demikian nama mahasiswa itu, yang saat ini tercatat duduk di tahun akhir program studi Manajemen Perkebunan pada Politeknik Pertanian Payakumbuh. Berkat ketelatenan dan ketekunannya, Pebriansyah berhasil memproduksi kopi robusta lokal difermentasi dengan enzim papain dari getah papaya, jadilah kopi luwak, rasanya sama persis. Saat ini kopi luwak memang sedang tenar-tenarnya, sementara di bagian lain memproduksi kopi luwak butuh waktu dan biaya yang banyak. Serta, hewan jenis luwak yang banyak. Pebriyansah, mahasiswa Politeknik Pertanian Negeri Payakumbuh ini, mengaku terinspirasi untuk membuat pengolahan kopi yang rasanya menyamai kopi luwak tanpa menggunakan binatang luwak atau dikenal sebagai

musang pemakan buah ini. Harus diakui, kopi hari ini sudah menjadi komoditi kedua setelah beras. Produksi Indonesia dikenal baik di dunia. Indonesia adalah negara produsen kopi keempat di dunia. Bahan buah kopi yang diolah sama dengan bahan yang diberikan untuk makanan Luwak. Hanya, bahan mentah itu difermentasi organik atau alami. Campuran alami ini menghasilkan kopi yang nikmat, tak kalah dengan rasa kopi luwak di pasaran “Cara fermentasi dengan memanfaatkan getah papain yang banyak tumbuh di Payakumbuh dan Limapuluh Kota. Biji kopi yang telah dipanen difermentasi dengan getah papain sehingga menghasilkan rasa pahit dan menurunkan kadar karbohidrat di buah kopi,” Pebriansyah, mahasiswa kreatif dan ulet ini menerangkan. Fermentasi dengan getah papain setara dengan fermentasi dalam lambung Musang (Luwak). Sehingga, hasilnya tak kalah dengan kopi luwak yang dihasilkan dari kopi sisa kotoran Musang. Di saat sekarang kontroversi tentang halal haramnya kopi luwak yang bersumber dari kotoran musang pun belum ada ujung pangkalnya, Pebriansyah menemukan kopi fermentasi dengan bahan alami dengan cita rasa yang sama persis. Soal halal atau haram ini menginspirasi Pebriyansah untuk membuat kopi rasa kopi luwak dengan fermentasi getah papain yang tidak diragukan halal-haramnya. Sebab getah papain atau papaya sudah jelas halalnya, ditambah rasa yang dihasilkan pun tak kalah dengan kopi luwak itu sendiri. Proses pengolahan untuk mengasilkan kopi ini terbilang sangat sederhana dan terbilang cukup mudah karena hanya buah kopi dan difermentasi dengan enzim papain (getah pepaya) selama 48 jam. Pepaya, batiah, atau kalikih itu disadap atau dideres getahnya. Setelah itu, pengupasan dan penjemuran, lalu disangrai. “Tujuannya, agar para petani kopi dapat meningkatkan harga jual kopi

setelah dilakukan fermentasi ini dan pendapatan petani kopi dapat meningkat,” niat tulus Pebriansyah, mahasiswa Politeknik Pertanian Payakumbuh ini, yang saat ditanya belum akan mempatenkan penemuannya ini. Pebriansyah mengaku perhatian akademisi terhadap kopi belum maksimal. Padahal, kopi sudah menjadi komoditi ekspor yang memberikan pendapatan negara cukup tinggi. Dalam dunia perkopian rasanya tidak ada hentinya dibicarakan, karena penikmat kopi makin hari makin akan meningkat. Di mana-mana kopi hasil olahan yang dilakukan oleh Pebriyansah ini sudah banyak dilakukan uji rasa di berbagai tempat diantara di kafe pojok Sudirman

Inovasi Pertanian Sejak 1989, Politeknik Pertanian Payakumbuh ternyata telah banyak memproduksi variasi dan inovasi pertanian. Banyak kalangan di kampus pertanian yang berdomisili di Tanjung Pati Kabupaten Limapuluh Kota ini, namun berafiliasi kepada Pemerintah Kota Payakumbuh ini, aktif meneliti dan menulis banyak hal terkait pertanian dan eksplorasi terkait. Pebriansyah, satu di antaranya. Mahasiswa yang “nyinyir ” dengan inovasi tanaman kopi ini, mengkoleksi ratusan buku dan kopi produksi dari berbagai daerah di Indonesia. Dari Sabang sampai Merauke. Di rumah kosnya, dekat kampus Politeknik Pertanian Payakumbuh, tersimpan acak-acakan beragam bungkusan kopi dan dokumen-dokumen kopi nasional dan internasional. Pebriansyah, mahasiswa asal Sumatera Barat ini menguasai enam bahasa di Indonesia; Jawa, Batak, Minang, Mandailing, Makasar, dan Sunda. Kemampuannya beradaptasi, menjadikannya terpakai setahun mendampingi lembaga swadaya masyarakat di Suku Anak Dalam di Dharmasraya. Kini, mahasiswa aktif ini sedang mempersiapkan kelulusannya. Saat ini, meski belum tamat kuliah, ia sudah diperkerjakan dan diajak sebagai konsultan di beberapa perusahaan nasional, khususnya bidang pertanian. Luar biasa! (dody syahputra)


Sinamar Media Pemkab Lima Puluh Kota

17 Kaba Rantau

Informasi Pelayanan Aparatur dan Publik

Edisi 108/ XII/Januari 2014

Pelantikan Andi Rachman jadi Wagub Riau Tertunda Gugatan “Gugatan yang diajukan oleh pasangan Herman dan Arsyaf, masa berlakunya sudah melewati batas waktu, sesuai dengan undangundang putusan sengketa pemilu sudah harus dikeluarkan dalam jangka waktu 14 hari kerja sejak gugatan didaftarkan.”

P

ELANTIKAN dan pengambilan sumpah jabatan putera Nagari Pangkalan, Kecamatan Pangkalan Koto Baru, sebagai Wakil Gubernur Riau, yaitu Arsjadjuliandi Rachman, tertunda. Pasalnya, pasangan Herman AbdullahAgus Widayat yang menjadi pesaing di Pilgub Riau putaran II, mengajukan gugatan ke MK (Mahkamah Konstiusi) Padahal, berdasarkan rekapitulasi suara yang dilukan oleh KPU Riau, beberpa waktu lalu, Arsjadjuliandi Rachman yang akrab dengan panggilan Andi Rachman, bersama pasangannya yaitu calon gubernur H. Annas Maamun, meraih suara yang sangat jauh berbeda dengan lawannya, yaitu dengan selisih suara sekiar 19 persen. Pasangan Annas-Andi ini mendapat dukungan dari Partai Golkar (Golongan Karya). Sebelumnya diperoleh informasi, kendati menunggu hasil gugatan pasangan Herman-Agus di MK, Pemprov Riau tetap menjadwalkan pelantikan pasangan Annas-Andi di Januari 2014 ini. Hal itu dikatakan Kepala Biro Tata Pemerintahan (Tapem) Sekretariat Daerah (Setda) Riau, M. Guntur. Guntur mengatakan, pelantikan pasangan Annas-Andi tetap dijadwalkan Januari 2014, kemungkinan di akhir bulan. “Gugatan yang diajukan oleh pasangan

Herman dan Arsyaf, masa berlakunya sudah melewati batas waktu, sesuai dengan undang-undang putusan sengketa pemilu sudah harus dikeluarkan dalam jangka waktu 14 hari kerja sejak gugatan didaftarkan. Apabila dalam jangka waktu itu tidak ada keputusan, gugatan dinyatakan batal,” ungkap Guntur, seperti dilsnsir oleh riauaksi.com. Menurut Guntur, seharusnya Komisi Pemilihan Umum Daerah (KPU) Riau menuntut ke MK, kenapa gugatan yang telah habis masa berlakunya tetap di jalankan. Sudah lewat 14 hari tetapi kenapa tetap berjalan. Dan dari informasinya sidang gugatan pertama akan dilaksanakan pada tanggal 6 Januari mendatang. Sementara itu, ketua KPU Riau, Edi Sabli menyebutkan, gugatan yang diajukan oleh pasangan Herman dan Agus merupakan kewenangan MK. Dan batas waktu dari MK tidak ada kadaluarsanya. Walaupun batas waktu gugatan yang diajukan Herman sudah melewati 14 hari. “Semua kewenangan MK, dan batas waktu 14 hari itu setelah ada sidang pertama. Selanjutnya baru ada putusan dari MK, apapun putusan MK kita siap menjalankannya,” terang Edi. Edi menuturkan, setelah adanya putusan dari MK. MK memberikan batas waktu selama 90 hari untuk mempersiapkan Pemungutan suara ulang (PSU). Jika MK memerintahkan tetap dilaksanakan di tahun 2014 maka PSU harus dijalankan. “MK memerintahkan PSU ulang kita laksanakan,” kata Edi. Tapi menghadapi gugatan pihak Herman itu, kendati pihak KPU Riau mengaku belum melakukan persiapan apapun, tapi pihaknya yakin berada di posisi yang benar. “Memang KPU Riau tidak melakukan persiapan apa-apa pada sidang pertama yang akan digelar pada Selasa (7/1/2013) di MK nantinya, Sebab, kita hanya mendengarkan materi gugatan oleh pengugat. Namun pada sidang kedua, barulah kita akan mempersiapkan materi dari kita sebagai tergugat, “ ujarnya. Menurutnya dengan adanya gugatan

dari pasangan HermanAgus, maka KPU Riau juga mempersiapkan semuanya. “Kita melihat gugatan tersebut tidak ada masalah dan kami yakin akan bisa memengkan gugatan tersebut, “ ujarnya. Di bagian lain, Sekretaris Daerah Provinsi (Sekdaprov) Riau Zaini Ismail mengajak seluruh masyarakat Riau mengawal proses hukum sidang gugatan Pilkada Riau 2013 putaran dua yang dilayangkan pasangan Herman Abdulah-Agus Widayat ke Mahkamah Konstitusi (MK). Masyarakat juga diajak agar menjaga situasi dan stabilitas keamanan menjelang keluarnya putusan MK terkait pemenang Pilgubri 2013. Menurut Sekda, tindakan-tindakan yang bersinggungan dengan hukum harus dihindari. “Mari kita ikuti proses hukum ini. Mudah-mudahan apa yang sudah dijadwalkan KPU Riau bahwa pelantikan Gubernur dan Wakil Gubernur Riau terpilih pada 20 Februari nanti agar dapat terlaksana tepat pada waktunya,” kata Zaini di Pekanbaru, Selasa (7/1/14). Menurut Sekda, gugatan Herman-Agus terhadap keputusan KPU Riau yang menetapkan pasangan Annas Maamun-Arsyadjuliandi Rachman sebagai pemenang Pilgubri 2013 putaran dua merupakan hak Herman-Agus sebagai peserta Pilgubri 2013. “Kita berharap, dalam proses hukum ini, setiap keputusan yang dikeluarkan MK tidak berdasarkan intervensi dari pihak manapun, tapi keputusan itu hendaknya berdasarkan bukti-bukti kuat yang ditemukan di persidangan,” harap Zaini. TPS di Hutan Sementara itu, sidang lanjutan gugatan sengketa pemilihan umum kepala daerah Provinsi Riau di MK dilakukan, Kamis (9/1/ 14), dengan agenda sidang mendengarkan keterangan saksi dari pihak Termohon yakni, KPU Riau dan Pihak Terkait pasangan nomor urut 2, yakni Annas Maamun-Andi Rachman. Dalam sidang ketiga yang dipimpin ketua majelis h a k i m

Hamdan Z o e l v a dengan anggota Patrialis Akbar, Anwar Usman dan M Alim ini dimulai tepat pukul 09.15 WIB dengan menghadirkan saksi 17 orang, dimana dari pihak Termohon yang hadirkan 8 saksi dan pihak Terkait 9 saksi. Di antaranya saksi dati Pihak Termohon, Agus Salim, Suriyanto, Ali Akbar, Amri Sianturi, Martin Luther, Sandra Marawira, Agus Suriadi, sedangkan Pihak Terkait Sam rizal, Mardiansyah, Sarussamin, Haisar, Harjoni dan lain-lain. Dalam keterangan saksi dari pihak Termohon, Agus Salim yang merupakan Anggota KPU Rohil. Katanya, dalam dalil saksi Pemohon yang mengatakan bahwa ada TPS di hutan yang masuk wilayah Kota Dumai itu tidak benar, dimana TPS berada di Desa Darussalam bukan berada di wilayah Kota Dumai. “TPS yang di hutan itu, tidak berada di wilayah Dumai tapi Desa Darussaam bukan berada di Dumai tapi di Kabupaten Rohil. Dimana terdapat dua TPS, TPS 3 dengan pemilih 29 orang ada TPS 4 dengan 134 pemilih,” katanya, seperti dilansir riauterkini.com. Saat ditanya majelis hakim Hamdan Zoelva, siapa pasangan calon yang menang di kedua TPS tersebut. Dirinya mengatakan, yang menang adalah pasangan nomor 2, dengan kemenangan hampir seratus persen. “Pasangan yang menang adalah pasangan nomor urut 2 dengan peroleh suara 29 di TPS 3 dan 133 suara di TPS 4 dan semuanya suara sah,” terangnya. Terkait adanya pencoblosan oleh anggota KPPS yang didalilkan saksi dari Pemohon sebelumnya, Suriyanto sebagai petugas KPPS di Kecamatan Sinaboi, mengatakan bahwa dirinya tidak mencoblos lebih dari sekali seperti yang didalilkan saksi Pemohon. “Saya mencoblos di TPS 04 dan saya tidak mencoblos tiga kali. Memang saya membawa empat undangan dan saya hanya mengambil satu dan tiganya saya serahkan ke ketua KPPS,” katanya. (e2)


& Telusur REDAKSI 18 Pariwisata

Sinamar Media Pemkab Lima Puluh Kota

Informasi Pelayanan Aparatur dan Publik

Edisi 108/ XII/Januari 2014

Diinjeksi Rp5 M, Harau Diyakini Bisa Berkontribusi Rp1 M/Tahun Ali Hasan, S.Sos Kabid Pariwisata Dinas Pariwisata (f-joy)

LEMBAH harau (f-joy)

“Uang sebesar Rp5 miliar tersebut akan dialokasikan untuk berbagai keperluan seperti untuk membangun kios pedagang, kolam renang anak-anak dua buah, pentas seni, dan sebuah jembatan wisata.”

S

IAPA yang tidak mengenal Lembah Harau di Kecamatan Harau, Kabupaten Limapuluh Kota? Inilah salah satu objek wisata andalan Limapuluh Kota, yang ketenarannya sudah sejak lama melampaui batas-batas daerah dan

negara. Lihatlah, hampir tiap waktu, objek wisata itu ramai dikunjungi wisatawan. Tapi, kondisi yang ada di Lembah Harau saat ini diyakini masih berpotensi ditingkatkan, yang tentu saja akan berdampak terhadap penerimaan daerah melalui PAD (pendapatan asli daerah). Menurut Kabid Pariwisata di Dinas Kebudayaan Pariwisata Pemuda dan Olah Raga, Ali Hasan, S.Sos, untuk melakukan pembenahan terhadap objek wisata itu, setidaknya “Memang dibutuhkan dana Rp5 miliar untuk pengembangan Lembah Harau,” ujar Ali Hasan. Lalu apa umpan balik yang bisa diterima kalau pemkab jadi menginjeksikan dana Rp5 miliar untuk pembenahan Lembah Harau? “Kalau kebu-tuhan dana tersebut direa-lisasikan pemkab, kami yakin pema-sukan dari retribusi akan mencapai angka Rp1 miliar per tahun,” terang Ali Hasan.

Dijelaskan Ali Hasan, uang sebesar Rp5 miliar tersebut akan dialokasikan untuk berbagai keperluan seperti untuk membangun kios pedagang, kolam renang anak-anak dua buah, pentas seni, dan sebuah jembatan wisata. “Kita di dinas sudah menyiapkan DED (detail enginering desain) untuk kebutuhan dana dimaksud. Mudah-mudahan kebutuhan dana itu sudah dapat direalisasikan tahun 20142015,” tambahnya. Ali Hasan mengungkapkan, Lembah Harau merupakan objek wisata andalan Limapuluh Kota, selain Bungsu Resort, Pemandian Batang Tabik, Pusako Rumah Gadang di Sungai Baringin, Homestay Echo, Kapalo Banda dan Pilubang Resort. Lantaran Lembah Harau itu objek wisata andalan, sebut Ali Hasan, selama ini Pemkab melalui Dinas Kebudayaan Pariwisata Pemuda dan Olah Raga, sudah melakukan pem-binaan. Di Harau sudah

dibentuk Kelompok Pelaku Wisata, yang terdiri dari Kelompok Sarbun, di Sara-sah Bunta, Kelompok Sari banilai, di Aka Barayun, Kelompok Lestari di Taman Rekreasi Anak, dan Kelompok Penangkaran Kupu-kupu. Setiap Kelompok Pelaku Wisata, kata Ali Hasan, sudah dilatih dalam bidang sadar wisata, pelatihan guide (pemandu wisata), sosialisasi tentang kepariwisataan, pemberdayaan wisata minat khusus. Tidak hanya itu, masing-masing kelompok pun telah memperoleh dana PMPN Mandiri Pariwisata sejak tahun 2012 sebesar Rp100 juta per kelompok. Dana bantuan tersebut, ungkap Ali Hasan, dipergunakan Kelompok Pelaku Wisata, untuk sarana penunjang pariwisata, seperti, pengadaan kereta api, water-ball, flying fox, sarana panjat tebing, mobil odong-odong, sepeda air, tikar dan badut. Setiap sarana wisata yang digunakan tamu, dananya masuk ke kas kelompok. Ali Hasan mengatakan, tahun 2013 objek Wisata Lembah Harau juga men-dapatkan bantuan dari Kementerian Dalam Negeri RI sebesar Rp400 juta untuk pengembangan anggrek. Sebanyak 1.783 batang anggrek yang terdiri dari 16 jenis sudah ditanam di Lembah Harau. Berbicara soal pencapaian target PAD, dikatakan Ali Hasan, soal pencapaian target PAD dari sektor pariwisata, cukup menggembirakan. Tahun 2013 realisasi PAD dari Pariwisata sebesar Rp410 juta, padahal target hanya Rp350 juta. (zulkifli)

Alih Fungsi Lahan Jalan Terus, Posisi Surplus Beras Terancam INI kecemasan yang sifatnya sudah mengglobal, dan tidak hanya terjadi di Kabupaten Limapuluh Kota. Yaitu, lahan pertanian tanaman pangan yang merupakan sumber untuk mendapatkan bahan-bahan kebutuhan pokok, perlahan luasnya makin menyusut, digerogoti oleh berbagai kepentingan lain. “Bagi Kabupaten Limapuluh Kota sebagai salah satu sentra produksi beras di Provinsi Sumatera Barat, realitas tersebut juga mendatangkan ancaman tersendiri, yaitu posisi daerah sebagai surplus beras,” demikian keterangan Kepala Bidang Tanaman Pangan di Dinas Tanaman Pangan, Holtikultura dan Perkebunan Kabupaten Limapuluh Kota, Eky Hari Purnama. Dikatakan, pengalihan fungsi lahan pertanian ke non pertanian di Kabupaten Limapuluh Kota tetap ber-lang-sung setiap tahun, hingga luas lahan sawah menjadi berkurang. Dikhawatirkan produksi tanaman pangan khususnya padi menurun setiap tahunnya, dampaknya peningkatan surplus beras terancam. Berdasarkan data dalam angka Limapuluh Kota, menurut Eky, rata-rata 1 persen kekurangan lahan sawah setiap tahun-nya. Pada tahun 2009 luas sawah yang ada di Kabu-paten Limapuluh Kota,

mencapai 22.222 hektare, tahun 2010 berkurang luasnya menjadi 22.217 hektare. Sedangkan tahun 2011 berdasarkan angka statistik lahan sawah ber-kurang lagi seluas 3 hek-tare, sehingga luasnya 22.214 hektare. Sementara itu di tahun 2012 menyusut lagi menjadi 22.203 hektare. Kendala lain dalam upaya meningkatkan surplus beras di daerah ini, menurut Eky, masih luasnya lahan sawah tadah hujan yang tersebar di seluruh ke-camatan, yang masih domi-nan pengairan setengah tek-nis dan sederhana. Sedang-kan sawah berpe-ngairan teknis belum merata. “Berdasarkan data yang ada, sawah tadah hujan yang tersebar di seluruh keca-matan tercatat seluas 6.619 hektare, lahan sawah tadah hujan terluas terdapat di Kecamatan Lareh Sago Halaban 1.207 hektare, Kecamatan Harau 1.165 hektare dan Kecamatan Guguk seluas 1.053 hektare. Selebihnya berada dibawah 700 hektar, namun Dinas Tanaman Pangan tetap optimis surplus beras diperta-hankan,” katanya. “Kendala yang yang ada itu tidak menjadikan kita patah semangat untuk memacu pertumbuhhan surplus beras di Kabupaten Limapuluh Kota, petani yang tergabung dalam kelompok dimotovasi

untuk melakukan berbagai kegiatan, dina-taranya menggunakan benih unggul, menerapkan perta-nian modern dengan meng-gunakan alsintan, bantuan pupuk dan pasca panen, “ungkapnya. Dikatakan, dari sisi pe-ngairan memang masih perlu peningkatan, sebab pengairan teknis belum merata hanya utuk sawah seluas 574 hektare, terba-nyak pengairan setengah untuk 5..937 hek-tare sawah teknis dan pengairan seder-hana mampu mengairi sawah seluas 7.742 hektare serta jaringan irigasi desa non PU untuk seluas 1.871 hektare sawah. Walau demikian, produksi padi Limapuluh Kota, tahun 2012 mencapai seberat 219.003 ton gabah kering giling (GKG). Sedangkan produksi tahun 2013 diperkirakan naik seberat 10.957 ton GKG, sehingga jumlah produksi bertambah men-jadi 229.960 ton GKG. Tahun 2014 ini, mudah mudahan ada tambahan jaringan irigasi yang diba-ngun. Seperti jaringan

irigasi desa non PU memanfaatkan dana DAK, jaringan irigasi yang dibiayai APBD Lima-puluh Kota, yang dikerjakan lewat Dinas Pekerjaan Umum setempat, serta bantuan pembangunan irigasi dari Pemerintah Propinsi Sumbar. (zulkifli)

Eki Hari Purnama Kabid Dinas Tanaman Pangan dan Hltikultura (f-joy)


19 REDAKSI Humaniora

Sinamar Media Pemkab Lima Puluh Kota

Informasi Pelayanan Aparatur dan Publik

Edisi 108/ XII/Januari 2014

Kaki Dirantai, Siang Malam di Pondok Tidak Berdinding

Sulit dibayangkan kondisi dingin suhu udara pada malam hari yang harus ditahan Binu, sebab dinding pondoknya yang berada di dalam sebuah kebun di belakang rumah warga tidak memiliki dinding yang cukup.

K

ETIKA sebagian besar manusia berusia senja hanya tinggal menjalani sisa-sisa hidup dengan bersantai atau memperbanyak amalibadah, realitas berbeda justru harus dijalani oleh Binurihim, 70, yaitu harus pasrah kebebasannya terenggut karena kakinya di rantai, dan bermukim di sebuah pondok tak berdinding. Pria berusia sekitar 70 tahun, warga Jorong Koto, Nagari Ampalu, Kecamatan Lareh Sago Halaban, mengalami nasib yang menyedihkan di pengujung sisa umurnya akibat gangguan jiwa yang dialami sejak 10 tahun terakhir. Tingkah polah kakek yang sulit dikontrol, memaksa keluarga merantai dan menempatkannya di pondok kecil tak berdinding sepanjang siang dan malam. Rantai berkarat melingkar dengan lilitan yang erat di pergelangan kaki kiri seorang kakek yang diketahui sudah me-nunjukkan perilaku aneh sejak 10 tahun belakangan. Ditempatkan pada sebuah pondok terpencil dari rumah para tetangga, kakek malang itu menghabiskan harihari dengan derita di ujung usianya. Pondok terbuat dari kayu berukuran 2x2 meter tanpa dinding yang memadai dengan tinggi hanya sekitar dua meter, jauh dari kesan manusiawi. Namun apa boleh buat, keterbatasan biaya untuk menempatkanya pada tempat yang lebih baik, di luar kemampuan keluarga. Ironisnya lagi kakek 4 anak itu juga berada dekat dengan kandang peternakan ayam pedaging. Sehingga dipastikan bau busuk kotoran ayam menjadi udara yang sehari-hari dihirup oleh kakek yang akrab disapa Binu

BINURIHIM, penderita ganguan mental di Ampalu Lareh Sago Halaban. itu. Sulit dibayangkan kondisi dingin suhu udara pada malam hari yang harus ditahan Binu, sebab dinding pondoknya yang berada di dalam sebuah kebun di belakang rumah warga tidak memiliki dinding yang cukup.Hanya dikelilingi dinding papan setinggi 30 meter saja dari batas lantai papan tempatnya dipsung. Gangguan jiwa yang dialami Binu, menurut tetangga dan menantu kakek yang ditinggal mati istrinya itu, disebabkan tekanan jiwa atas masalah yang dihadapinya. Namun secara pasti, anak dan

keluargapun tidak bisa menemukan apa penyebab sebenarnya. Akhirnya setelah menjadi kerisauan keluarga, kini dengan adanya upaya yang dilakukan oleh pemerintah, pihak keluarga merasa sangat lega. Sebab ada harapan orang tua mereka bisa diobati dan bisa kembali seperti manusia normal lainya seperti sediakala. Untuk kebutuhan Binu sehari-hari di pondok itu, disiapkan oleh sang menantu bernama Side (40), yang merupakan istri dari Asril, anak kedua Binu. Informasi lain yang diterima menyebutkan, Binu yang mempunyai empat or-

ang anak, yaitu 3 laki-laki dan 1 perempuan, dahulunya adalah pria normal dan tidak menganggu. Ia diperkirakan mengalami gangguan kejiwaan karena mengalami masalah pribadi. Tidak diketahui secara pasti, masalah pribadi apa yang pernah dialami Binu yang membuat kepribadiannya sampai terganggu. Perilaku keseharian yang ditunjukkan Binu sangat wajar, hanya saja sesekali berbicara sendiri dan menyebutkan hal-hal yang sulit dimengerti. Sehingga sulit dibedakan perilaku yang aneh jika hanya sebentar mengamati.***

Wabup Perintahkan untuk segera Lakukan Pengobatan

W

AKIL Bupati Limapuluh Kota, Drs.H.Asyirwan Yunus, M.Si menginstruksikan Dinas Kesehatan Limapuluh Kota melalui kepala dinasnya, dr. Prima Noveki Syahrir, untuk segera memberikan pengobatan dan perawatan terhadap Binurihim, panggilan Binu (70), warga Jorong Koto, Nagari Ampalu, Kecamatan Lareh Sago Halaban, yang terpaksa dirantai/dipasung disebuah pondok dekat ladang di belakang rumah oleh pihak keluarga. Wabup Asyirwan Yunus datang ke pondok Binu, Selasa (7/1), yang didampingi Camat Lareh Sago Halaban Drs. Muftil Wahyudi, Kadis Sosnakerstran Nasriyanto, ST, Kabid Bansos Afdal. Pada kesempatan itu, Wabup Asyirwan juga meminta agar pihak keluarga dan warga sekitarnya untuk dapat terus memberikan perhatian sehingga dapat membantu kesembuhannya. “Kita sudah menginstruksikan Dinas Kesehatan untuk dapat menindaklanjuti kasus pasungan yang dialami Pak Binu. Semoga ia dapat segera menjalani pengobatan dan perawatan di Rumah Sakit H.Achmad Darwis Suliki. Saat ini kita juga

membawa sedikit bantuan bagi Pak Binu, semoga dapat bermanfaat,� sebut Asyirwan. Bantuan yang diserahkan adalah matras, makanan, susu, gula, selimut dan lainnya. Bantuan tersebut diterima Edi (48) yang merupakan kemenakan Pak Binu. Atas nama keluarga ia menyatakan berterima kasih dan berharap agar Pak Binu segera mendapatkan perawatan dan pengobatan. “Atas nama pihak keluarga kami mengucapkan terima kasih atas bantuan dan kunjungan dari Pak Wabup, semoga dengan kunjungan ini nantinya dapat ditindaklanjuti dengan pengobatan orang tua kami,� sebut Edi, yang didampingi Efriyunizal, Wali Jorong Koto. Pihak keluarga dan wali jorong juga mengatakan bahwa Pak Binu terpaksa diikat dengan rantai/ dipasung karena dikhawatirkan menganggu orang jika dilepas. Sebab dahulu pernah ia dilepaskan dari rantai, ia kerap menakuti warga. Puncaknya, ia pernah membakar dua buah rumah warga yang masih kerabatnya. Hingga kini, keluarga maupun pihak jorong berharap Pak Binu untuk segera menjalani pengobatan. (joi)

WABUP Asyirwan Yunus mengunjungi Binurihim, penderita gangguan mental di Ampalu Lareh Sago halaban (f-ogi)


20 Humaniora

Sinamar Media Pemkab Lima Puluh Kota

Informasi Pelayanan Aparatur dan Publik

Edisi 108/ XII/Januari 2014

 Suka-duka Berburu Buah Durian

Kepepet, Terkadang Terpaksa Berebut dengan Inyiak Bolang

“Mungkin mereka juga tahu kita sedang mencari nafkah,” duga Syamsir. Bagi pencari buah durian yang tergolong berani dan bernyali tinggi, begitu melihat harimau mau merebut buah durian, ia “minta izin” pada Inyiak Bolang itu.

K

ALAU Anda menikmati buah durian yang dipajang berjejer di sepanjang ruas jalan negara Sumbar-Riau yang terdapat di beberapa nagari dalam Kecamatan Pangkalan Koto Baru, mungkin Anda tidak pernah membayangkan bahwa sebagian buah durian tersebut didapat dengan cara-cara yang tidak gampang. “Ada yang terkadang bertarung dengan nyawa,” kata Syamsir, 41, seorang pencari buah durian di Jorong Lubuak Jantan, Kenagarian Manggilang. Sebab, galib terjadi, menurut Syamsir, begitu musim durian berbuah, yang berburu buah yang lezat itu bukan hanya manusia, dimaksudkan untuk mata pencaharian tambahan. “Harimau merupakan jenis binatang yang doyan buah durian,” kata Syamsir. Karena upaya pencarian buah durian dilakukan siang dan malam, maka pada saat-saat tertentu bukan tidak mungkin antara manusia dengan harimau sedang mengintai buah yang sama. “Saya pernah berebut buah durian dengan Inyiak Bolang itu,” kata Syamsir. Inyiak Bolang adalah sebutan lain untuk harimau. Dikira buah durian tersangkut di ranting, “Eh, baru belakangan saya sadar bahwa yang tadi

menarik buah durian adalah tangan harimau,” kenangnya. Tapi, seperti dikatakan Syamsir, kalau tidak terdesak, biasanya harimau-harimau yang sedang mencari buah durian barengan dengan manusia itu, tidak melakukan perlawanan. Ia biasanya menyingkir ke dalam semak-semak, “Mungkin mereka juga tahu kita sedang mencari nafkah,” duga Syamsir. Bagi pencari buah durian yang tergolong berani, begitu melihat harimau mau merebut buah durian, ia “minta izin” pada Inyiak Bolang itu. Ya, karena kondisi perekonomian yang sedang sulit menyusul belum membaiknya komoditas tani yang jadi andalan perekonomian masyarakat, yaitu gambir dan karet, mencari buah durian merupakan mata pencaharian alternatif yang menjanjikan, dan hasilnya bisa langsung dinikmati. Yaitu, begitu buah durian dibeli oleh toke, maka pada saat bersamaan uang hasil penjualan langsung bisa diterima. Sudah menjadi semacam konsesus di nagari-nagari sentra buah durian, yaitu batang-batang durian yang di dalam hutan yang tidak ditunggui oleh pemiliknya, setiap buah yang jatuh merupakan hak bersama. Inilah peluang bagi anggota masyarakat yang tidak memiliki batang durian, untuk mendapatkan buah durian dengan cara terjun langsung ke batang-batang durian itu yang berada di tengah rimba. Makanya, usai Magrib di saat musim musim durian berbuah, sejumlah anggota masyarakat yang dibekali baju dingin dan senter serta ambuang (wadah untuk membawa barang) bergerak ke tengah rimba. Mereka tengah mendatangi batangbatang durian yang sedang musim jatuh. Ada yang pergi secara berkelompok, terdiri dari 2 atau 3 orang, atau ada juga yang pergi sendirian. Inilah salah satu modal paling berharga bagi setiap pencari buah durian yang melakukan hunting ke tengah rimba, yaitu

memiliki nyali yang tinggi. Di tengah rimba yang gulita di malam hari, mereka hanya berbekal senter sebagai alat penerangan. Tidak ada rasa takut kalau di tengah jalan ketemu dengan hantu, satu misal. Atau ketemu dengan binatang buas seperti ular, serigala, dan yang tersering adalah harimau. Dalam konteks persoalan seperti ini, mereka sudah punya satu prinsip, yaitu lebih baik berkelahi dengan binatang buas atau berhadapan dengan makhluk-makhluk misteri daripada bacakak jo galang-galang. Dengan kata lain, seberat apapun pekerjaan akan tetap mereka lakukan agar kenerlangsungan hidup diri dan keluarga yang menjadi tanggung jawabnya tetap terjamin. Di tengah rimba yang gelap gulita itu, mereka tidak hanya berdiri pada satu titik, melainkan bergerak dari satu batang durian ke batang lainnya. Kalau di batang tertentu, satu misal, didapat durian dalam jumlah puluhan, maka untuk mencari tambahan mereka bergerak ke batangbatang lainnya sambil membawa buah durian yang sudah didapat. Jangan ditanya bagaimana beratnya medan yang harus ditempuh. Tapi ini pulalah yang agaknya membuat “asyik,” yaitu pada saat musim buah durian jatuh, hampir tidak ada rimba-rimba di nagari-nagari sentra buah durian yang sepi. Hampir setiap rimba yang memiliki buah durian ada saja yang datang untuk mencari buah durian, bahkan pada beberapa batang di antaranya ditunggui oleh pemiliknya. Terutama batang durian yang berada di tengah ladang, baik karet maupun gambir. Susah-payah mencari buah durian ke tengah rimba, bahkan terkadang tantangannya adalah pertaruhan dengan nyawa, hasil yang diperoleh sering lebih dari cukup, yang mendorong semakin banyak orang berburu buah durian ke tengah rimba. Pergi ke tengah romba usai

Magrib dan baru pulang ke perkampungan manakala pagi menjelang, minimal setiap pencarian membuahkan hasil berupa 30 buah durian. Kendati melewati medan yang tergolong berat, tapi buah durian sebanyak itu hanya sekali angkut ke perkampungan dengan menggunakan sarana ambuang tadi. “Paling beratnya hanya antara 40 sampai 50 kg,” aku seorang pencari buah durian. Bandingkan dengan gambir yang terkadang memiliki berat sampai 60 kg, juga dengan enteng dibawa dengan tenaga dari rimba ke perkampungan. Hasilnya? Dipatok saja pada tingkat harga terendah, yaitu Rp6.000/buah, berarti si pencari buah durian sudah mengutip hasil Rp180.000 hanya dalam semalam kerja. Tapi kalau buah durian itu dijual Rp8.000 ke para toke yang sudah menunggu perkampungan, berarti hasil yang diperoleh mencapai Rp240.000/ malam, jauh di atas upah bekerja sebagai kuli di ladang orang yang hanya diganjar Rp60.000/hari. Soal pemasaran, sesuatu yang tak perlu diragukan. Karena, begitu sampai di perkampungan, dipastikan sudah ada toke yang menawarnya. Toke-toke itu pulalah yang kemudian memasarkan langsung buah durian itu, antara lain dengan cara memajang di sisi jalan negara SumbarRiau yang melintasi kenagarian itu. Selain ada juga yang memasarkan langsung ke Pekanbaru, ibukota Provinsi Riau. Bagi yang tergolong gigih dan ulet, musim durian berbuah adalah saat di mana ia bisa menabung. Maklum, dengan penghasilan yang rata-rata Rp200.000/hari, di luar untuk pemenuhan kebutuhan pokok, sisanya bisa ditabung. Kalau saja dalam setahun musim durian berbuah lebat itu mencapai satu bulan, kalikan saja berapa penghasilan yang berhasil diraup para pencari buah durian. (e2)


21 OLahraga

Sinamar Media Pemkab Lima Puluh Kota

Informasi Pelayanan Aparatur dan Publik

Lahirkan Karateka Handal, Dojo SMAN 1 Limbanang Gelar Sirkuit Edisi 108/ XII/Januari 2014

“Dengan adanya sirkuit ini kita berharap mendapatkan calon atlit baru yang siap untuk diterjunkan dalam sirkuit antar dojo, bahkan untuk pertandingan tingkat provinsi seperti kejuaraan Forki tingkat Sumbar yang segera datang.”

S

EBANYAK59 karateka dari dojo SMA N 1 Suliki di Limbanang bersaing dalam sirkuit karate di SMA N 1 Suliki, Minggu lalu. Tujuannya untuk mendapatkan bibit karateka handal buat masa mendatang. Senpay Herman Soeardi, SH didampingi senpay Fuad Zaki mengatakan, event ini sengaja dilakukan antara lain untuk memotivasi sekaligus sebagai ajang mensosialisasikan peraturan pertandingan bagi para murid. “Sasaran kita melakukan sirkuit ini buat menambah motivasi para murid agar berlatih lebih giat lagi. Tak kalah pentingnya untuk mensosialisasikan peraturan pertandingan bagi atlit pemula,” ujar Fuad yang mantan atlit nasional ini. Selain itu, pertandingan ini juga dilakukan dalam rangka kadernisasi atlit. Termasuk buat mempersiapkan karateka handal yang siap untuk bertanding pada kejuaraan Forki Provinsi Sumatera Barat di Kota Padang pada bulan Maret mendatang. “Dengan adanya sirkuit ini kita

berharap mendapatkan calon atlit baru yang siap untuk diterjunkan dalam sirkuit antar dojo, bahkan untuk pertandingan tingkat provinsi seperti kejuaraan Forki tingkat Sumbar yang segera datang,” ujar senpay pemegang Dan II tersebut. Pada bagian lain pelatih Herman mengatakan, sirkuit ini merupakan yang pertama kalinya dilakukan di dojo yang sudah berdiri sejak tahun 1989 silam tersebut. Tujuannya untuk menjaring dan memantau atlet pemula. Ke depan pertandingan antar murid di dojo ini akan rutin digelar minimal sekali enam bulan. “Sirkuit ini antara lain mempertandingkan Kata putera dan puteri serta Kumite pada 8 kelas pertandingan di kelompok putera dan puteri mulai dari usia dini hingga junior,” papar Herman yang juga Kepala Seksi Pengembangan Prestasi pada Dinas Budparpora Kabupaten Limapuluh Kota itu. Dikatakan Herman, selama ini karateka dari dojo SMA N 1 Suliki cukup mampu menunjukan kebolehannya. Selama tahun 2013 murid dari dojo ini atas nama Rindi Rahmadila berhasil tampil beberapa kali mewakili Provinsi Sumatera Barat seperti untuk piala Mendagri di Denpasar Bali pada bulan Agustus lalu, serta mewakili Sumbar pada O2SN Nasional di Kalimantan Timur. Tidak hanya itu, murid dari dojo ini juga senantiasa ikut dalam kejuaraan Daerah (Kejurda) Forki Sumatera Barat, Popda dan Kerjurda Lemkari. “Bahkan pada pertandingan Bupati Pasaman Cup 2 belum lama ini kita berhasil merebut juara umum tiga, kendati waktu itu kita hanya mengirim atlit sebanyak tiga orang saja,” ucap Herman Sementara itu salah seorang walimurid Drs. Taufik yang juga Penilik Dinas Pendi-

BERFOTO - Para Karateka dari dojo SMA N 1 Suliki di Limbanang Kab. Lima Puluh Kota berfoto bersama pelatih Herman Soeardi,SH dan Fuad Zaki usai bertanding dalam sirkuit karate di SMA N 1 suliki, belum lama ini. (hendri gunawan)

KOMITE - Untuk mendapatkankan bibit karateka handal untuk masa mendatang, dojo SMA N 1 Suliki menggelar sirkuit, baru-baru ini.(hendri gunawan) dikan di Kecamatan Suliki mengatakan, kejuaraan itu diharapkan dapat mengasah kepribadian para anak didik di dojo ini.

Sebab, dewasa ini generasi muda lebih suka bermain di Warnet atau balapan motor. (hendri gunawan)

Ada, Lho, Nagari yang Tanpa Kegiatan Olahraga Sama Sekali DISADARI bahwa kegiatan di bidang olehraga bisa untuk menjaga kesehatan dan bisa juga untuk tujuan prestasi; tapi jangan heran bila di Kenagarian Koto Alam, Kecamatan Pangkalan Koto Baru, hari-hari dilalui oleh masyarakat di sana tanpa denyut kegiatan di bidang olahraga sama sekali. Sebutlah sejumlah cabang olahraga yang tergolong banyak peminatnya, seperti sepakbola, bola voli, sepak takraw, atau bulu tangkis, sudah terbilang lama tidak ada gaungnya di nagari itu. Hanya ada satu cabang yang terkadang berdenyut sekali-sekali, yaitu bulu tangkis yang biasa digelar di Gedung Pertemuan di Jorong Simpang Tigo, itu pun tidak rutin dilaksanakan, dan dengan jumlah peminat yang tidak seberapa. Cabang olahraga paling diminati sejagad, yaitu sepakbola, sudah lama mati suri di kenagarian yang dilalui oleh garis Khatulistiwa itu. Sebuah lapangan sepakbola yang dimiliki, yang terletak di Jorong

Koto Tongah, sudah lama merimba dan dibiarkan tidak terawat. Selain rumput lapangan yang sudah tumbuh begitu tinggi, di sana juga tidak adalagi berdiri tiang gawang. Untuk cabang-cabang olahraga lain, sebutlah bola voli, sepak takraw, atau tenis meja, kemunculannya insidentil saja. Sempat aktif beberapa lama di sejumlah jorong di kenagarian yang berpenduduk 3.000 jiwa lebih itu, tapi sejak beberapa waktu belakangan nyaris tidak terdengar lagi denyut kegiatan di sejumlah cabang olahraga itu. Lokasi yang pernah dijadikan sebagai lapangan, juga tampak merimba. Cabang olahraga yang baru muncul belakangan di kenagarian itu adalah futsal, yang berlokasi di Jorong Koto

Tangah. Boleh jadi karena cabang olahraga yang satu ini baru dikenal kenagarian tersebut, jumlah peminatnya juga tidak seberapa. Boleh dikatakan kegiatan olahraga futsal, baik berupa pertandingan maupun latihan di sana, tidak berlangsung rutin tiap hari. Tidak diperoleh informasi pasti, apa yang menjadi penyebab sehingga anggota masyarakat di sana tidak terlalu menggandrungi kegiatan di bidang olahraga. Sebagian ada yang menilai,

karena setiap hari tenaga sudah terkuras bekerja di lahan-lahan pertanian, maka masyarakat menganggap tidak perlu lagi berolahraga, karena kegiatan di lahan pertanian untuk mencari nafkah sudah lebih dari berolahraga. Ada juga yang menghubungkan dengan kondisi perekonomian masyarakat, yang sejak beberapa tahun belakangan terpukul menyusul anjloknya harga komoditas tani yang menjadi andalan perekonomian masyarakat setempat, yaitu gambir dan olahraga. Dikatakan, karena kondisi ekonomi yang sulit, banyak di antara anggota masyarakat yang tak punya waktu lagi berpikir di luar upaya pemenuhan kebutuhan dasar. (e2)


22 REDAKSI Varia

Sinamar Media Pemkab Lima Puluh Kota

Informasi Pelayanan Aparatur dan Publik

Edisi 108/ XII/Januari 2014

PPIP Ekor Parit Diresmikan

WABUP Asyirwan Yunus melakukan pengguntingan pita peresmian PPIP Ekor Parit Kecamatan Suliki.

L

IMBANANG – Program PPIP (Perce patan Pembangunan Infrastruktur Pedesaan) di Jorong Ekor Parit, Nagari Limbanang, Kecamatan Suliki, pemakaiannya diresmikan Wakil Bupati Limapuluh Kota Drs. H. Asyirwan Yunus M.Si., Jumat (17/1), yang dihadiri Camat Suliki Harman Amd, Kabid Cipta Karya dari Dinas PU Deswanto, Muspika dan tamu undangan lainnya. OMS (organisasi masyarakat setem-

pat) Ekor Parit, Irwandi SH, melaporkan bahwa program PPIT di daerah itu dilakukan dalam bentuk pembangunan jalan lingkar sepanjang lebih kurang 850 meter, dan lebar 2,5 meter, dengan memakan waktu pengerjaan selama dua bulan. “Mudah-mudahan pembangunan jalan ini bermanfaat bagi masyarakat, karena memang masyarakat kami sudah lama mendambakan pembangunan jalan ini,” sebut Irwandi.

Syaiful: Belum Usulan Krusial SARILAMAK-Direktur Eksekutif LSM (Lembaga Swadaya Masyarakat) Madani Sumbar Syaiful Rahman menilai rencana pembangunan gedung empat lantai untuk sejumlah SKPD di lingkup Pemkab Limapuluh Kota yang menelan anggaran yang cukup besar, dinilai belum termasuk jenis usulan yang krusial. Dikatakan, usulan pembangunan gedung bersama 4 SKPD senilai Rp24 miliar dalam APBD 2014 belum usulan yang krusial, karena masih banyak persoalan masyarakat yang lebih penting Syaiful Rahman ketimbang sekadar mempercantik aksesoriss atau fasilitas kerja pemerintah daerah. “Di kondisi menuju globalisasi ini kita harus pakai rasio kepantasan. Apakah kinerja pemerintah yang masih jauh dikatakan prima, perlu terus dipacu dengan fasilitas yang mewah. Jangan sekadar keinginan Dinas PU, menciderai nama baik bupati. Kalau ini tetap direalisir, disinyalir ada barter politik antara pemkab dengan legislatif. Padahal, ini saatnya legislatif mencuri perhatian rakyat, dengan menolak usulan pembangunan gedung tersebut,” tegas Syaiful. Sebelumnya, Wendra Yunaldi juga menilai usulan pembangunan gedung baru senilai Rp24 miliar sebagai kantor bersama Distanhorbun, Disnak, BP4K dan Kantor Ketahanan Pangan, tidak logis. Ketimbang membangun gedung baru, Wendra mengusulkan pemkab membeli tanah untuk membangun demplot yang bisa memberdayakan petani. “Kalau gedung baru itu dibangun, kita khawatir, akan menambah banyak bengkalai saja. Sementara, bengkalai yang dulu-dulu, tidak pernah selesai sampai sekarang. Karenanya, hanya ada satu kata. Pemba-ngunan gedung baru bernilai Rp24 miliar harus ditolak DPRD. Setelah itu, APBD 2014 harus segera disahkan, dengan mengakomodir aspirasi yang sudah disampaikan rakyat melalui Musrenbang,” tukuk Wen-d-r-a Yunaldi.***

Wali Nagari Limbanang, Imam Masri Dt. Bosa Marajo, dalam sambutannya mengucapkan banyak terima kasih kepada Pemka Limapuluh Kota yang telah memfasilitasi sehingga dana PPIP ini bisa digunakan untuk membangun jalan di nagari ini. “Marilah kita bersama-sama melihara dan menjaga jalan ini sehingga tidak cepat rusak sehingga bisa kita gunakan bersama sehari-hari,” pungkas Imam Masri.

Sementara Wabup Asyirwan Yunus mengatakan, program ini bisa dilakukan tak lepas dari andil masyarakat sehingga terlaksana dengan lancar, tinggal bagaimana kita memelihara dan menjaga jalan ini agar tidak cepat rusak. “Kita samasama berharap untuk tahun 2014 ini Kabupaten Limapuluh Kota ini mendapat kucuran dana dari pusat, tentunya untuk perbaiki sarana dan prasana untuk masyarakat,” ujarnya. (ogi/joy)

Alumni SPG 1985 Gelar Reuni

REUNI SPG 85 yang dihadiri Wabup Asyirwan Yunus (f-ogi) GUGUAK VIII KOTO-Para alumni SPG (Sekolah Pendidikan Guru) Payakumbuh tamatan tahun 1985 menggelar reuni akbar bertempat di SD Negeri 12 Guguak VIII Koto, Kecamatan Guguak, Selasa (14/ 1). Dalam kegiatan tersebut, setidaknya sebanyak 42 alumni tahun 1985 tampak hadir. Ketua Alumni SPG 1985 Guspendi melalui Yusrilon S.Pd mengatakan tentang betapa besarnya manfaat yang bisa dipetik dari kegiatan reuni, antara lain untuk bersilaturahmi setelah sekian lama tidak berjumpa lantaran terkungkung oleh kesibukan masing-masing. “Marilah kita semua tetap menjaga kekompakan dan saling bertukar pengalaman serta tetap menjalin tali silaturahim untuk kemajuan kita bersama,” imbuh Yusrilon. Sementara itu Salmianis, S.Pd dalam

kapasitasnya sebagai ketua panitia pelaksana reuni bagi para alumni SPG Payakumbuh tahun 1985 melaporkan acara bahwa di tahun-tahun sebelumnya pertemuan ini cuma dihadiri sebanyak lima orang alumni saja. “Alhamdullillah, sekarang semakin banyak yang hadir dan kita berharap ke depannya akan lebih banyak lagi,” tutup Salmianis. Sementara Wakil Bupati Limapuluh Kota Drs. H. Asyirwan Yunus M.Si. dalam sambutannya mengatakan bahwa para pendidik tidak hanya dituntut cuma sekedar mengajar, tapi harusnya bisa menjadi contoh dan tauladan bagi masyarakat. “Bagaimana kita sebagai seorang pendidik mampu membangun sistem pendidikan sehingga bisa melahirkan anak didik yang mempunyai moral dan karakter,” imbuh Asyirwan. (ogi/joy)


23 REDAKSI Varia

Sinamar Media Pemkab Lima Puluh Kota

Informasi Pelayanan Aparatur dan Publik

Edisi 108/ XII/Januari 2014

50 Satya Lencana di HAB Kemenag T

ANJUANG PATI- Upacara Hari Amal Bakti (HAB) Kementerian Agama ke68 tahun 2014 berlangsung khidmat dan dipenuhi oleh seluruh insan Kemenag di Limapuluh Kota di Lapangan Politeknik Pertanian Payakumbuh, Jumat (3/1). Bertindak selaku inspektur upacara adalah Wakil Bupati Limapuluh Kota Drs. H. Asyirwan Yunus M.Si. Dalam meringatan HAB Kementerian Agama Republik Indonesia yang ke-68, sebanyak 50 pegawai di lingkungan Kemenag Kabupaten Limapuluh Kota mendapatkan tanda Kehormatan Satya Lencana Karya Satya dari Preesiden RI yang diserahkan Wakil Bupati Limapuluh Kota, Asyirwan Yunus. Pemberian tanda Kehormatan Satya Lencana Karya Satya tersebut, merupakan bentuk penghargaan terhadap pegawai Kemenag yang sudah mengabdi bertahuntahun untuk kemajuan Negara RI, khususnya Kabupaten Limapuluh Kota. Yakni, terhadap pegawai masa dinas selama 30 tahun sebanyak 8 orang, 20 tahun sebanyak 19 0rang dan 10 tahun sebanyak 23 orang. “ Ini merupakan bentuk penghargaan terhadap pegawai yang telah mengabdi untuk kemajuan daerah,” ujar Asyirwan Yunus, Wakil Bupati Limapuluh Kota usai penyerahan penghargaan tersebut, Halaman Kampus Politani Unand Tanjung Pati, Jumat (3/1). Asyirwan Yunus menuturkan, Hari Amal Bakti Kementerian Agama, merupakan momentum terbaik, mengingatkan bangsa Indonesia tentang posisi strategis pembangunan kehidupan beragama dalam Negara Kesatuan Republik Indonesia. Sementara itu, Kepala Kemenag Limapuluh Kota, Gusman Piliang berterima kasih atas pemberian penghargaan yang tinggi sekaligus dukungan lintas sektoral, baik unsur pemerintah maupun masyarakat termasuk Pemerintah Daerah dan organisasi keagamaan yang telah mendukung pelaksanaan tugas dan program Kementerian Agama selama ini. “Banyak bidang dan lingkup tugas kita yang bersinggungan secara langsung dan tidak langsung dengan sektor dan instansi lain,” imbuh Gusman Piliang.***

WABUP Asyirwan Yunus, Irup Upacara HAB Kemenag Ke-68 di Lapangan politani Tanjung Pati

Jembatan Kabun-Lambuak Putus HALABAN-Jembatan darurat yang dibuat warga Nagari Halaban, Kecamatan Lareh Sago Halaban, Kabupaten Limapuluh Kota, yang berfungsi sebagai jalan alternatif penghubung dua jorong, yakni Jorong Kabun dengan Jorong Lambuak, putus total akibat dihantam arus Sungai Dareh, belum lama ini. Pada Minggu (12/1) siang, ratusan masyarakat Nagari Halaban bergotongroyong untuk memperbaiki jembatan darurat tersebut, Minggu (12/1) siang. Tampak juga ikut bergoro Ketua Partai Demokrat Sumbar, Capt. H. Josrizal Zain, SE.MM Datuak Kakondo. Dalam gotongroyong itu, Wali Nagari Halaban bercerita panjang lebar kepada Josrizal Zain, yang dikenal berhasil dalam mem-bangun Kota Payakumbuh.

Menurut Hamdan, jembatan darurat penghubung Jorong Kabun dengan Jorong Lambuak yang dibuat masyarakat, dengan cara menyusun batu sepanjang 10 meter, dengan melewati Sungai Dareh, putus total, sejak 13 September 2013 silam. Sampai Minggu (12/1) kemarin, jembatan tersebut belum kunjung diperbaiki pemerintah daerah. Padahal, Hamdan mengaku, sudah melaporkan peristiwa putusnya jembatan tersebut ke Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Limapuluh Kota. “Kami, sudah laporkan peristiwa hanyutnya jembatan darurat penghubung Jorong Kabun dengan Jorong Lambuak ini kepada BPBD. Namun belum ada kepastian kapan akan diperbaiki. Karenanya, masyarakat kami berinisiatif bergotong-

royong memperbaikinya,” kata Hamdan, dikutip Padang Ekspres. Upaya warga membangun ulang jembatan darurat yang dinamai sebagai Jembatan Bulan itu, dikhawatirkan Hamdan akan kembali sia-sia. Karena, jika hujan deras dan air Sungai Dareh meluap,

Aman dari Ancaman Longsor AIE PUTIAH-Ruas jalan negara SumbarRiau dari Jorong Hulu Aie, Kenagarian Aie Putiah, Kecamatan Harau, arah ke Nagari Pangkalan, Kecamatan Pangkalan Koto Baru, sejak beberapa tahun belakangan relatif aman dari ancaman longsor tebing bukit di kiri-kanan jalan menyusul setelah dilakukan kegiatan pelebaran jalan, beberapa tahun lalu. Padahal, selain ruas jalan itu ditandai dengan bengkolan yang banyak dan patah-patah, sebagian besar jalan berada di tepi bukit dengan tingkat kelabilan tanah yang cukup tinggi. Tambahan lagi, di beberapa titik dijadikan oleh masyarakat sebagai lokasi penggalian bahan galian C secara ilegal. Sebelum pelebaran, hampir di setiap musim penghujan ruas jalan itu ditimpa longsoran bukit. Tapi setelah dilakukan pelebaran yang

dikerjakan PT Statika Mitra Sarana (SMS), beberapa tahun lalu, seberapa lebat pun hujan yang melanda kawasan itu, hampir tidak pernah terjadi longsoran tanah, baik yang menimpa badan jalan, atau badan jalan yang ambrol ke dasar jurang. Kendati pernah juga terjadi longsoran tanah, intensitasnya tergolong rendah, dan bisa cepat ditangani. “Alah aman awak bajalan di situ,” kata Iyon, 45, pengemudi truk Fuso PadangPekanbaru yang memuat semen untuk dipasarkan di Riau. Dikatakan Iyon, sebelum pelebaran sudah hampir dipastikan ruas jalan itu tersumbat karena kasus longsoran. “Kalau sudah demikian, bersiap-siap sajalah untuk menghadapi kemungkinan terburuk, termasuk terjebak macet selama berjam-jam,” tuturnya. (e2)

jembatan tersebut bisa putus lagi. “Karena jembatan ini dulunya hancur karena bencana alam, kami berharap, bisa diperbaiki. Kami berharap bantuan dari Pak Josrizal Zain dan Partai Demokrat Sumbar untuk memfasilitasinya,” kata Hamdan.***

“Hujan Melulu, Kapan Kami Bisa Menderes?” PANGKALAN-Pekan kedua Januari 2014 yang ditandai dengan hujan yang turun berkepanjangan, membuat para petani karet di Kecamatan Pangkalan Koto Baru, praktis tidak bisa turun ke ladang untuk menderes karetnya. “Hujan melulu, kapan kami bisa menderes?” keluh sejumlah petani karet. Tanaman karet memang memiliki karakter tersendiri, yaitu susah dideres getah karetnya di musim penghujan. “Kalau tetap juga dipaksakan, getah karet yang dideres tidak akan bertemu di wadahwadah penampungan karena ikut dilanda oleh air hujan,” aku Amri, 48, penderes karet di Kenagarian Manggilang. Makanya, pada saat musim hujan, banyak petani karet yang tidak menderes tanaman karetnya. Pada pekan kedua Januari ini, karena hujan yang turun saban hari, membuat banyak di antara petani karet yang sama sekali tidak pergi ke kebun untuk menderes karet. “Apa boleh buat, ini jalan nasib yang harus dilakoni,” timpal Syaiful, petani karet yang lain di kenagarian yang sama. “Karena tidak bisa menderes, maka praktis dalam pekan ini tidak ada uang masuk sama sekali,” tambahnya. Persoalan bagi petani karet bukan hanya dihadapkan dengan kendala iklim, tapi juga kondisi harga yang belum juga membaik sebagaimana yang diharapkan. “Sekarang harganya hanya Rp7.000/kg,” kata mereka. Harga karet sebanyak itu dinilai belum memberikan umpan balik yang memadai bagi petani. Karena selain pernah mencapai harga Rp18.000/ kg, harga sebanyak itu juga dihadapkan dengan pergerakan harga barang-barang kebutuhan pokok yang cepat melonjak di pasaran. (e2)


Sinamar Media Pemkab Lima Puluh Kota

24

Sosok

Informasi Pelayanan Aparatur dan Publik

Edisi 108/ XII/Januari 2014

FOTO BERSAMA-Para penerima penghargaan berfoto bersama dengan Bupati LimaPuluh Kota Alis Marajo. (hendri gunawan)

“Pembangunan di sektor pertanian dengan sejumlah sub-sektor itu diyakini akan mampu meningkatkan nilai tambah dan daya saing dengan pendekatan kawasan yang dikelola dengan sistem agribisnis.”

S

TRUKTUR perekonomian masyarakat Kabupaten Limapuluh Kota sejauh ini belum mengalami pergeseran yang berarti. Dikenal sebagai daerah agraris, sejauh ini sektor pertanian dengan sejumlah sub-sektornya masih tetap sebagai penyumbang terbesar bagi PDRB (produk domestik regional bruto). “Kontribusi sektor (pertanian) ini mencapai 34,48%, dengan sumbangan sekitar Rp2,75 triliun dari keseluruhan PDRB yang bernilai Rp7,96 triliun pada tahun 2012 lalu,” kata Bupati Limapuluh Kota dr. Alis Marajo Dt. Sori Marajo dalam

sambutannya pada acara penyerahan manfaat kegiatan Dinas Tanaman Pangan, Hortikultura dan Perkebunan Tahun Anggaran 2013 di halaman kantor bupati setempat, Jumat (17/1). “Dari kondisi riil di lapangan, pembangunan ekonomi di daerah ini masih tetap didominasi oleh sektor pertanian,” ujar Alis, sambil menambahkan, realitas tersebut nyaris tidak memgalami perubahan yang berarti sejak beberapa tahun belakangan. “Bahkan ke depan kita juga memproyeksikan, peranan sektor dimaksud masih akan tetap dominan, sesuai dengan potensi yang kita miliki,” tambahnya. Sektor pertanian bukan saja dominan dalam memberi kontribusi bagi PDRB daerah ini, tapi juga tergolong banyak menyerap tenaga kerja. Dalam soal ini, Bupati Alis memaparkan bahwa jumlah angkatan kerja yang terlibat di sektor yang satu ini mencapai 75.581 orang atau sekitar 45,10% dari total angkatan kerja 167.559 orang. Tidak diperoleh data, bagaimana trend penyerapan tenaga kerja di sektor pertanian dari tahun ke tahun. Kendati terbilang sebagai kontributor utama pembangunan daerah, menurut Bupati Alis Marajo, namun sektor pertanian di Kabupaten L i m a p u l u h Kota

sejauh ini masih saja belum terlepas dari berbagai permasalahan yang butuh penanganan. D antaranya, sebut Bupati Alis Marajo, penekanan terhadap lahan. Persisnya, yaitu terjadinya aih fungsi lahan dari pertanian ke nn-pertanian. Persoalan lain adalah perubahan iklim, yang belakangan menjadi momok baru yang menakutkan bagi kegiatan di sektor pertanian, yang persoalannya sudah terjadi secara mengglobal. Perubahan iklim ini antar dipicu oleh perilaku manusia, seperti melakukan praktek pembalakan liar (illegal logging), yang berimbas terjadinya pemanasan global (global warming). Tidak hanya sampai di sana. Menurut Bupati Alis Marajo, kegiatan pertanian di Kabupaten Limapuluh Kota juga dihadapkan dengan sejumlah persoalan lain yang memerlukan penanganan segera seperti keterbatasan infrastruktur, belum optimalnya sitem perbenihan dan perbibitan. “Selain itu persoalan keterbatasan akses petani terhadap permodalan, lemahnya kapasitas kelembagaan petani dan rendahnya nilai tukar petani,” katanya. Padahal, sambung Bupati, pembangunan di sektor pertanian dengan sejumlah sub-sektor itu diyakini akan mampu meningkatkan nilai tambah dan daya saing dengan pendekatan kawasan yang dikelola dengan sistem agribisnis. Makanya, sambung Bupati, pihaknya sejak beberapa tahun belakangan melakukan upaya yang sungguhs u n g g u huntuk

memajukan sektor pertanian di daerah ini. Ia lalu menunjuk contoh tahun 2013, di mana di Kabupaten Limapuluh Kota telah dilaksanakan pengembangan kawasan jeruk seluas 50 hektar dengan total dana Rp590.186.000, dan pengembangan kawasan cabe 40 hektar dengan anggaran Rp567.382.000. Selanjutnya, imbuh Bupati Alis Marajo, juga dilakukan kegiatan pembangunan jalan usaha tani sebanyak 25 unit yang dibiayai dengan dana Rp1,8 miliar lebih serta kegiatan lainnya. “Berbagai kegiatan tersebut dibiayai dengan dana APBN tugas pembantuan APBD Provinsi Sumatera Barat dan APBD Kabupaten Limapuluh Kota,” terang mantan Wakil Ketua DPRD Kabupaten Limapuluh Kota itu. Dalam kesempatan itu Bupati Alis Marajo juga menyerahkan penghargaan kepada perwakilan sejumlah kelompok tani penerima manfaat kegiatan di bidang pertanian. Selain itu juga diserahkan peghargaan bagi petugas pendamping berprestasi, yang masing-masingnya diperoleh oleh Suardi, Fera Yumarti dan Musril. (gun)

PENGHARGAAN-Bupati Limapuluh Kota Alis Marajo menyerahkan penghargaan kepada kelompok tani penerima manfaat kegiatan di bidang pertanian dan petugas pendamping berprestasi dalam apel gabungan di halaman kantor bupati setempat, Jumat (17/1). (hendri gunawan)


Issuu converts static files into: digital portfolios, online yearbooks, online catalogs, digital photo albums and more. Sign up and create your flipbook.