Ts 96

Page 1

ISSN 2303-2634


Sinamar Media Pemkab Lima Puluh Kota

Redaksi 2 REDAKSI

Informasi Pelayanan Aparatur dan Publik

Edisi 96/Tahun XII/1 - 15 Juni 2013

Tambahan “Darah” Baru

Etalase Punju Cindawan BAGI Anda yang suka berwisata kuliner, jangan mengaku dulu sebagai pen cinta kuliner, bila belum mencicipi makanan khas warga Kabupaten Limapuluh Kota. Salah satu di antaranya adalah punju cindawan. Seperti namanya, punju cinda wan adalah makanan berbahan baku cendawan atau jamur. Biasanya jamur yang sering digunakan untuk membuat punju cindawan adalah jamur tiram putih dan jamur kuping yang sudah dibudidayakan masyarakat. Dalam proses pembuatan punju cindawan, jamur tiram atau jamur kuping diiris sepanjang 10 sampai 12 centimeter. Setelah dibilas dengan air bersih, jamur dimasak seperti memasak sampadeh atau asam pedas. Rasanya, cukup menggugah selera. Nilai gizinya juga tinggi, di samping kadar lemaknya yang sangat rendah.(e2)

Punju Cindawan (f/net)

Sinamar

A

LHAMDULILAH, kami merasa perlu memanjatkan puji dan syukur kepada Allah SWT karena Tabloid Sinamar yang kami kelola kembali mendapatkan tambahan tenaga atau “darah” baru, yang diharapkan akan berimplikasi terhadap kualitas hasil pekerjaan yang sesuai dengan harapan dan keinginan masyarakat. Tenaga atau “darah” baru yang ikut memperkuat skuad kami kali ini dinilai bersesuaian dengan bidang tugas dan pengabdian yang dipercayakan kepada kami, yaitu berkaitan dengan komunikasi dan publikasi, atau yang lebih sering disebut dengan kehumasan. Sosok yang dimaksud adalah Hendri Gunawan, yang sebelum menca tatkan diri sebagai PNS (pegawai negeri sipil) di lingkup Pemkab Limapuluh Kota, dikenal sebagai praktisi media massa. “Gun” begitu Hendri Gunawan akrab disapa adalah putera Almarhum Nilwan Bata, yang semasa hidupnya mendedikasi kan diri sebagai koresponden Harian Singgalang untuk wilayah liputan Kabupa ten Limapuluh Kota dan Kota Payakumbuh. Gunawan kemudian, seusai menamatkan pendidikan di jenjang perguruan tinggi, mengikuti jejak orangtuanya dengan menja lani hari-hari sebagai wartawan di Harian Singgalang, Padang Ekspres dan Sumbar Mandiri. Jelas saja pengalaman Gun berke cimpung sekian lama di media massa sa ngat bermanfaat bagi kami, terutama dalam mendukung penerbitan Tabloid Sinamar, tentu saja dengan tidak mengabaikan tugas utama Gun sebagai aparat di lingkup kerja Bagian Humas dan Protokeler Setda Kabupaten Limapuluh Kota. Makanya, Muhamad S. S.Pd, yang menjabat sebagai pemimpin re

Media Pemkab Lima Puluh Kota

Tajuk

Informasi Pelayanan Aparatur dan Publik

Penerbit : Bagian Humas dan Proto koler Sekretariat Daerah Kabupaten Li ma Puluh Kota PELINDUNG : Bupati Li ma Puluh Kota I Wakil Bupati Lima Puluh Kota PENASEHAT: Sekda Kab. Lima Pu luh Kota I Asisten Adm. Umum Setda Kab. Lima Puluh Kota PENANGGUNG JAWAB : Kabag Humas dan Protokoler Setda Kab. Lima Puluh Kota PEMIMPIN REDAKSI : Muhamad.S DEWAN RE DAKSI : Muhamad.S (Ketua), Rino Put ra, Joni Indra, Ronny M.Nur REDAKTUR PELAKSANA : Rino Putra REDAKTUR : Joni Indra, Ronny M.Nur STAF REDAK SI : Herpatarmidi, Eliza, Gusmaria, Fitri Jufita Rahman REPORTER : Tesy Febrina, Hendri Gunawan, Nurfitri Rahmadani, Sudriati FOTOGRAFER: Herpatarmidi, Yuridra Hasramogi, Erwin Suwanda SEKRETARIS : Iis Sugiarti DISTRIBUTOR: Zulfadli KONTRIBU TOR: Wali Nagari, Camat, SKPD, Ang gota Balai Wartawan Lima Puluh Kota TATA LETAK/ARTISTIK: Joy ALAMAT REDAKSI : Bagian Humas dan Pro tokoler Setda Kab. Lima Puluh Kota Kan tor Bupati Lima Puluh Kota, Jl. Raya Ne gara Payakumbuh - Pekanbaru KM 10 Sarilamak 26271 Web : www.limapuluh kotakab.go.id | Email : majalah.si namar@gmail.com PERCETAKAN : PT. Pekanbaru GRAFIKA (Isi diluar tang gungjawab percetakan). PERWAKILAN PEKAN BARU : Rachpendi Sakti, Gon jong Limo Pekan Baru, Jl.Arifin Ahmad (Sebelah Universitas Terbuka) Pekan Baru. Redaksi menerima tulisan, opini, foto dan surat pembaca yang diketik satu setengah spasi, panjang tulisan maksimal 2 halaman folio. Untuk tulisan dan opini panjang 5.00 karakter disertai foto penulis dan biodata. Redaksi berhak merubah redaksional naskah yang dikirim, tanpa merubah maksud dan tujuan. Dikirim via email : tabloid.sinamar@gmail.com.

Oleh : Muhamad.S, S.Pd )*

DISAAT batas-batas teritorial wila yah makin kabur, dan di saat kendala jarak dan waktu bukan persoalan yang menjadi kendala, antara lain dimungkinkan oleh kemajuan iptek (ilmu pengetahuan dan teknologi) di bidang informasi dan ko munikasi; maka sebuah “ketakutan” baru pun datang: bagaimana dengan nasib seni dan budaya lokal?. Itulah yang realitas yang sejak belakangan terjadi, yang saban hari kita menjadi saksi sejarah. Yaitu, begitu gampang seni dan tradisi serta budaya yang datang dari luar masuk ke sini, yang hampir tidak ada kekuatan untuk mela kukan filterisasi. Semuanya masuk ke seluruh lini, ke setiap sendi dan denyut nafas penduduk, yang selama sekian gene

Hendri “Gun” Gunawan (f/joy)

Gusmaria (f/joy)

daksi dan penanggung jawab tabloid ini,langsung menyerahkan amanah seba gai redaktur kepada Gun, yang bertugas menggawangi sejumlah halaman. Selain itu, Gun juga diberi kewajiban untuk mela kukan liputan dan wawancara dengan nara sumber, kalau kondisi memang menuntut demikian. “Harapan kita, dengan berga bungnya Gun, kualitas isi dan tampilan Tabloid Sinamar akan bisa ditingkatkan dibandingkan dengan sebelumnya,” kata Muhamad. Muhamad memang punya obse si, kendati Tabloid Sinamar merupakan media internal milik Pemkab Lima puluh Kota, tapi kualitas isi dan tampilan media ini diupayakan akan sama dengan media komersial yang banyak beredar di pa saran. Sebab, dengan kualitas isi dan tam pilan yang dibuat semenarik mungkin, diharapkan tingkat kebutuhan dan ketergan

tungan masyarakat terhadap media ini akan tinggi. Muhamad berpikiran, kalau media ini dibuat asal-asalan, minat orang untuk mendapatkan dan membaca media ini tidak terlalu banyak. “Jangan-jangan media yang susah - susah kita buat hanya dijadi kan untuk pembungkus ikan asin,” katanya berar gumentasi. Informasi lain yang terasa perlu kami sampaikan adalah, yaitu Muhamad, yang tidak lain Kabag Humas dan Protokoler Setdakab Limapuluh Kota bersama stafnya Hendri Gunawan dan Gusmaria, pada Jumat dan Sabtu (24-25/5) berada di Kota Medan, Provinsi Suma tera Utara, untuk mengikuti pertemuan Bako humas (Badan Koordinasi Hubungan Masyarakat) untuk wilayah barat Indonesia. “Banyak nilai dan informasi positif yang bisa kita petik dari kegiatan tersebut,” kata Muhamad melalui sambungan telepon, Sabtu (25/5).(joy)

Melestarikan Seni dan Budaya Lokal rasi sangat mencintai seni dan tradisi yang bersumber dari akar budaya sendiri. Me lalui media televisi, radio, internet, dan lain nya, masyarakat di sini bisa dengan gam pang melihat aneka tradisi dan budaya yang bersumber dari negara lain. Semuanya bi sa diakses dengan sangat cepat, sangat mudah, tanpa perlu menunggu lama-lama. Kemajuan iptek di bidang informasi dan komunikasi memberi sejumlah kemudah an, yang mungkin saja sebelumnya tidak pernah terbayangkan. Yang kemudian men jadi persoalan, tidak semua di antara seni dan budaya yang datang dari luar itu sesuai dengan nilai-nilai dan tradisi lokal, yang te lah diwariskan secara turun-temurun. Bahkan tidak sedikit di antara tra disi dan budaya luar itu yang bertentangan dengan tradisi dan budaya lokal. Sebutlah, satu misal, pola pergaulan bebas, taritarian yang menonjolkan aurat, dan lainnya. Susahnya, tidak sedikit di antara anak bangsa yang menelan bulat-bulat semua seni dan budaya yang datang dari luar, yang dianggap sebagai mengikuti kemajuan zaman. Yang terjadi kemudian, bisa dilihat sehari-hari, begitu banyak di antara anak negeri yang seakan tidak lagi berpijak di negerinya sendiri, melainkan larut dengan seni dan budaya yang datang belahan dunia lain. Sekali lagi, apa kekuatan yang bisa menghambat masuknya aneka seni dan budaya yang datang dari dunia luar tersebut?. Sebagai sebuah negara yang sedang berkembang, Indonesia sebagai sebuah bangsa dan negara yang berdaulat tentu saja tidak mungkin mengisolasi diri

dari tata pergaulan internasional. Bagai manapun, Indonesia harus tetap berada dalam tata pergaulan internasional. Kegi atan Pekan Budaya yang digelar secara rutin oleh Pemerintah Kabupaten Limapuluh Kota, agaknya salah satu jawaban yang pas agar anak negeri tidak larut dengan pengaruh seni dan budaya yang datang dari dunia luar. Dari kegiatan semacam itu, setidaknya anak negeri ini akan mengenal aneka seni dan budaya lokal, yang selama ini mungkin banyak di antara mereka yang melupakannya. Dari pengenalan, kemudian diha rapkan akan muncul keinginan untuk mem pelajari dan mendalami, yang pada giliran nya akan muncul kecintaan terhadap seni dan budaya sendiri. Bila kegiatan Pekan Budaya rutin digelar setiap tahun, misalnya, tentu akan sekian banyak anak negeri yang mulai menaruh perhatian terhadap seni dan budaya sendiri. Pelan tapi pasti, jumlah nya tentu akan bertambah dari tahun ke ta hun. Maka, ada baiknya kita memandang kegiatan Pekan Budaya yang digelar secara rutin oleh Pemkab Limapuluh Kota tidak hanya dari soal berapa dana yang dia lokasikan untuk itu, melainkan apa manfaat yang bisa dipetik dari kegiatan tersebut. Mungkin manfaatnya tidak bida dipetik secara instan, melainkan memerlukan waktu untuk melihat hasil atau umpan baliknya.*** *) Kabag Humas dan Protokoler Setkab Limapuluh Kota/ Pemimpin Redaksi Si namar


Sinamar Media Pemkab Lima Puluh Kota

Laporan Utama 3 REDAKSI

Informasi Pelayanan Aparatur dan Publik

Edisi 96/Tahun XII/1 - 15 Juni 2013

Wakil Bupati Drs.H.Asyirwan Yunus, M.Si memukul gong pembukaan Pekan Budaya tahun 2013 disaksikan oleh Bupati Alis Marajo (f/her)

Meriah, Prosesi Pekan Budaya “Tidak kalah pentingnya, Pekan Budaya juga merupakan aplikasi dan implementasi visi dan misi mewujudkan kebersamaan, kemakmuran, menuju kesejehtaraan masyarakat yang bernuansa adat basandi syarak, syarak bansandi kitabullah.”

HENDRI GUNAWAN

P

ekan Budaya merupakan ajang dan wadah untuk memupuk, membuda yakan dan menumbuhkembangkan nilai-nilai adat, budaya, seni dan agama dalam kehidupan sehari-hari masyarakat. Tak kalah pentingnya, penampilan seni dan budaya dalam pekan budaya ini diha rapkan mampu membangkitkan kembali nilai-nilai budaya yang dulu tumbuh dan berkembang dalam kehidupan masyara kat. Bupati Lima Puluh Kota Alis Marajo me ngatakan itu dalam sambutannya ketika membuka secara resmi acara pekan budaya Kabupaten Lima Puluh Kota tahun 2013 di Medan Nan Bapaneh Katian Putuih, Nagari Tarantang, Kecamatan Harau, Senin (13/5). “Pekan budaya ini adalah ajang membudayakan adat dan seni. Tak kalah pentingnya, ini juga merupakan aplikasi dan implementasi visi dan misi mewujudkan kebersamaan, kemakmuran, menuju kesejehtaraan masyarakat yang bernuansa adat basandi syarak, syarak bansandi kitabullah,” papar Bupati. Lebih jauh Bupati mengatakan, masyarakat Kabupaten Lima Puluh Kota telah mewarisi budaya nenek moyang. Sa lah satu buktinya, masyarakat daerah ini te lah pernah menampilkan kesenian talem pong pacik dalam puncak acara Porprov Sumbar tahun 2012 yang dikuti oleh seribu orang lebih. Sebelumnya Kepala Dinas Pa riwisata Propinsi Sumbar diwakili Drs. Safri Mansur, M.Si mengapresiasi kegiatan pe kan budaya ini. Menurutnya, Propinsi Sum bar ke depan juga akan mengemas pekan budaya tak hanya sebatas seremonial bela ka, melainkan harus ada dampak positif nya terhadap generasi muda. “Kita harus senantiasa menumbuh kembangkan nilainilai adat dan budaya ditengah masyarakat. Jan sampai jalan dialiah urang lalu dan cupak dialiah urang manggaleh. Artinya jangan sampai adat dan budaya kita diu

bah orang lain,” ingat Safri. Sementara panitia pelaksana Nengsih dalam laporannya menyebut Pekan Budaya itu bukan saja sebagai ajang kompetisi, tapi juga sebagai sarana menggali, membina, mengembangkan dan melestarikan seni dan budaya daerah. Dalam rangka menggali, membina dan melestarikan seni dan budaya tersebut, pekan budaya kali ini sengaja bertemakan mambangkik tradisi membangun nagari.

“Bentuk kegiatan acara ini di antaranya pawai budaya yang diikuti oleh sejumlah nagari dan kecamatan. Berikut randai, talempong pacik , lomba tari Minang kreasi, baju kuruang basibak. Selain itu lomba lagu-lagu Luak Limo Puluah, lagu Minang, baca puisi, penampilan eksebisi seni Lima Puluh Kota dan lainnya,”terang Nengsih. Dikatakan, berbagai perlombaan dalam acara yang berlangsung sejak tanggal 13 s/d 18 Mei tersebut memperebutkan Taba

nas, tropy dan piagam penghargaan dari Bupati. Acara pembukaan pekan budaya itu ditandai dengan pemukulan gong oleh Wakil Bupati Drs.H.Asyirwan Yunus,M.Si, didampingi Bupati dr. Alis Marajo Dt.Sori Marajo Syafri Mansur, Ketua DPRD Darman Sahladi,SE,MM dan Muspida Kabupaten Lima Puluh Kota dan Kota Payakumbuh. Acara pembukaan tersebut juga menyuguh kan pagelaran pawai budaya yang ditam pilkan oleh 13 kecamatan .(**)

Parade nagari-nagari peserta Pekan Budaya tahun 2013 pada acara pembukaan di Medan Bapaneh Tarantang (f/erw)


Sinamar Media Pemkab Lima Puluh Kota

4

Laporan Utama

Informasi Pelayanan Aparatur dan Publik

Edisi 96/Tahun XII/1 - 15 Juni 2013

Pen utupan P ek an Buda ya 2013 : enutupan Pek ekan Buday

Tersukses di 3 Tahun Terakhir “Ini barangkali Pekan Budaya yang tersukses dalam tiga tahun terakhir ini, terimakasih kepada panitia, Budparpora selaku yang punya kegiatan dan atas kepedulian SKPD dan masyarakat.”

P

ekan Budaya Kabupaten Limapuluh Kota 2013, setelah enam hari ber langsung di Medan Nan Bapaneh Katian Putuih, Tarantang, Kecamatan Ha rau, pada Sabtu malam (18/5), resmi ditu tup oleh Bupati dr.Alis Marajo Dt.Sori Ma rajo, yang dihadiri sejumlah undangan lainnya seperti unsur muspida, kepala SKPD, dan tokoh para tokoh adat. Sukses menggelar Pekan Budaya tahun 2013, panitia melengkapinya dengan gelar pemenang dan juara umum. Sedikitnya 5.000-an pengunjung memenuhi arena Pekan Budaya, sangat terhibur dengan prestasi tersebut sambil menikmati hiburan pada malam penutupan pekan budaya. Bupati Limapuluh Kota Alis Marajo dan Ketua Panitia Pekan Budaya Limapu luh Kota Nengsih,S.Pd,M,Pd mengatakan bahwa pelaksanaan Pekan Budaya ber langsung aman, lancar dan sukses. Hal ini dibuktikan dengan tingginya tingkat kun jungan dan suksesnya semua kegiatan yang diselenggarakan. Untuk itu Bupati yang juga selaku Ketua LKAAM Kabupaten Limapuluh Kota berterima kasih kepada seluruh masyarakat Kabupaten Limapuluh Kota dan pengunjung dari daerah tetangga. “Ini barangkali Pekan Budaya yang ter sukses dalam tiga tahun terakhir ini, te rimakasih kepada panitia, Budparpora se laku yang punya kegiatan dan atas kepe dulian SKPD dan masyarakat,” ujarnya dengan bangga. Nengsih mengatakan Pekan Budaya Kabupaten Limapuluh Kota 2013 dengan tema “Mambangkik tradisi, mambangun nagari, bertujuan menggali, membina, menumbuhkembangkan dan melestarikan seni dan budaya di Kabupa ten Lima puluh Kota sebagai pendukung kepariwisataan daerah. Sekain itu, juga di maksudkan, memberikan support kepada generasi muda dan anak nagari, sanggar-

Penampilan atraksi kesenian tradisional yang disaksikan ratusan pengunjung pada acara penutupan Pekan Budaya tahun 2013 (f/erw)

sanggar seni serta para seniman dan bu dayawan di Kabupaten Limapuluh Kota. Ivent itu juga dinilai telah membuat pereko nomian masyarakat bergerak naik selama Pelaksanaan kegiatan tersebut. Kegiatan Pekan Budaya yang telah dilaksanakan sejak 13 April 2013, diantaranya; pawai bu

daya,festival randai, talempong pacik, lomba tari Minang kreasi, Lagu Luak Limo puluah (Ciptaan dr.Alis Marajo), cerdas budaya, lagu pop Minang, baju kuruang basibah, alua pasambahan dan baca puisi Tingkat SLTP dan SLTA. Selain materi yang dilombakan, juga setiap malamnya diisi

dengan berbagai seni tradisi unggulan utusan nagari di Kabupaten Limapuluh Ko ta, di antaranya Talempong kreasi dari Suli ki, Saluang oyak dari Mungka, dendang me lati dari Situjuah, Talempong Oguang dari Kapur IX dan Campur Sari dari Kecamatan Harau.(mamad)

Pemenang Lomba/Festival Pekan Budaya Lima Puluh Kota 2013 JUARA UMUM : Kecamatan Lareh Sago Halaban PAWAI BUDAYA : Juara I Kecamatan Harau, Juara II Kecamatan Lareh Sago Halaban, Juara III Kecamatan Guguak. FESTIVAL RANDAI : Juara I grup randai Sandang Tarangkiak dari Kecamatan Bukik Barisan, Juara II grup randai Santan Batapiah dari Kecamatan Lareh Sago Halaban, Juara III grup randai Andam Suri dari Kecamatan Harau. LOMBA ALUA PASAMBAHAN : Juara I Kecamatan Lareh Sago Halaban, Juara II Kecamatan Gunung Omeh, Juara III Kecamatan Pangkalan. TARI MINANG KREASI : Juara I grup SMP 1 Kecamatan Payakumbuh,Juara II SMP 1 Kecamatan Harau, Juara III grup Sanggar Nan Gondo Nagari VII Koto Kecamatan Guguak. QASIDAH REBANA : Juara I grup Thoyyibah Kecamatan Lareh Sago Halaban, Juara II grup Anshar Kecamatan Lareh Sago Halaban, Juara III grup Taqwa Kecamatan Lareh Sago Halaban. TALEMPONG PACIK : Juara I MTsN Padang Japang, Juara II SMAN 1 Situjuah Limo Nagari, Juara III SMAN 1 Kecamatan Guguak.

LOMBA CERDAS BUDAYA : Juara I SMAN 1 Kecamatan Guguak, Juara II SMAN 1 Kecamatan Akabiluru, Juara III SMAN 1 Kecamatan Akabiluru. BAJU KURUANG BASIBA TRADISI : Juara I No Lot 12, Juara II No Lot 10, Juara III No Lot 38. BAJU KURUANG BASIBA MODIFIKASI : Juara I No Lot 15, Juara II No Lot 01, Juara III No Lot 05. LOMBA POP MINANG : Juara I Romiko Putra, S.Pd ( Kecamatan Payakumbuh), Juara II Hurryah Attifah (Kecamatan Harau), Juara III Anastsya Aduenturi (Kecamatan Guguk). LOMBA BACA PUISI : Juara I Gina Wirsal (Kecamatan Mungka), Juara II Aina Alfia Rosa ( SMP 1 Guguak), Juara III Novi Desrianti ( SMAN 1 Situjuah). LOMBA LAGU LUHAK LIMO PULUAH : Juara I Jefri Yandi,S.Pd ( Talago), Juara II Ifdal Tabrani ( Kubang), Juara III Zulfikar Ayatulloh ( Dinas Pendidikan). STAND PAMERAN : Terbaik I Dinas Perikanan, Terbaik II Dinas Kehutanan dan Pertambangan, Terbaik III Dinas Tanaman Pangan, Holtikukultura dan Perkebunan. Kepada pemenang diberikan hadiah dan peng hargaan berupa piagam tropy dan tabanas (mds)

Sekdakab H.Yendri Tomas, SE, MM menyerahkan tropi juara pemenang lomba (f/erw)


Sinamar Media Pemkab Lima Puluh Kota

5 Turba Dari Menghadiri Pengajian Terpadu sampai Perpisahan Informasi Pelayanan Aparatur dan Publik

Edisi 96/Tahun XII/1 - 15 Juni 2013

“Manfaatkanlah fungsi ibadah kita dan jernihkan pikiran kita masing-masing maka kita akan menjadi orang yang menatap masa depan dengan kepastian.”

S

epanjang Mei 2013, Wakil Bupati Li mapuluh Kota Drs. H. Asyirwan Yu nus M.Si. terlibat dalam serangkai an kegiatan. Pada Rabu (5/5), misalnya, Wabup Asyirwan hadir di acara pengajian Cabang Muhammadiyah Terpadu yang berlangsung di Masjid Raya Pangkalan, Kecamatan Pangkalan Koto Baru. Acara ini, selain dihadiri Wabup Asyirwan Yunus, juga tampak hadir Camat Pangkalan Koto Baru Yatmiko, SSTP, M.Si, Camat Suliki Harman, A.Md serta ratusan peserta pengajian yang datang dari seluruh penjuru Kabupaten Limapuluh Kota dan Kota Payakumbuh. Sementara pengajian diberikan oleh Ketua Pimpinan Muhammadiyah Pusat, DR. H. Haedar Nasyir, M.Si. Panitia pengajian pa da sambutannya mengucapkan terima ka sih kepada Wakil Bupati Asyirwan Yunus sehingga acara ini bisa dilangsungkan di Pangkalan Koto Baru, di mana pengajian ini merupakan pengajian terpadu yang rutin dilakukan 4 bulan sekali. Pada pengajiannya DR.H.Haedar Nasyir secara garis besar mengungkap kan bahwa kehidupan bukan untuk sela manya, maka manfaatkanlah hidup untuk beramal dengan ihklas. “Manfaatkanlah fungsi ibadah kita dan jernihkan pikiran kita masing-masing maka kita akan menjadi orang yang menatap masa depan dengan kepastian”,ungkapnya menjelaskan halhal yang harus kita pahami dalam kehidupan ini. Setelah memberikan pengajian DR.H.Haedar Nasyir dan rombongan langsung berangkat menuju Pekanbaru untuk melanjutkan perjalanan nya ke Jakarta dan Yogyakarta. Pengajian yang dihadiri 55 ranting Muhammadiyah se-Kabupaten Limapuluh Kota ini juga dibuat takjub oleh penampilan Gita Kasmania, seorang murid SD ICM berusia sektar 8 tahun yang memberikan ceramah singkat masalah sholat 5 waktu. Acara berlangsung sampai tengah hari dan diakhiri dengan makan bersama para peserta pengajian. Pada Kamis (16/5), Wabup Asyir wan Yunus meresmikan pemakaian ge dung baru Taman Kanak-Kanak (TK) AlHuda di Jorong Apar Nagari, Sei.Naniang, Kecamatan Bukit Barisan. Turut hadir dalam acara ini Wakil Ketua DPRD Safaruddin Dt.Bandaro Rajo, Kepala Bappeda Ir.Novyan Burano, Kepala BPMPN Rahmanida, S.Sos, Camat Bukit Barisan Andri Yasmen, S.Sos, Wali Nagari Sei.Naniang Emlizar, tokoh masyarakat serta masyarakat sekitar. Wabup yang sangat dekat dengan masyarakat ini da lam sambutannya mengungkapkan bah wa dirinya merasa sangat bangga dengan berdirinya TK di Jorong Apar ini, walaupun di daerah terpencil. Namun menurut nya, dari TK inilah nantinya bisa dilahirkan calon-calon pemimpin yang bisa mem bawa nagari ini menjadi lebih baik lagi dan berdirinya TK ini tidak terlepas dari peran dan kerjasama semua masyarakat. “Saya berharap agar para orang tua bisa langsung mengantar anaknya ke sekolah, karena disitulah kesempatan untuk bertemu muka dengan guru sehingga bisa terjadi komunikasi yang nantinya antara guru dan orang tua murid bisa saling membantu dalam mendidik anak-anak karena TK merupakan wadah dasar pem bentukan karakter bagi anak-anak kita,” ucap Wabup menambahkan. Sebelumnya Wali Nagari Sei Naniang Emlizar juga menyatakan rasa bangga dengan berdiri

Pengajian Cabang Muhammdiyah Terpadu di Masjid Raya Pangkalan (f/erw)

Peresmian TK Al-Huda di Jorong Apar Bukit Barisan (f/herpa)

Perpisahan SMPN 1 Kapur IX (f/werry)

nya TK di Jorong Apar, karena biasanya anak-anak bersekolah dengan menum pang di tempat lain. Dan selanjutnya mengungkapkan bahwa bangunan ini bisa berdiri berkat goro masyarakat hampir se tahun lebih dan tanah tempat berdirinya ba ngunan ini merupakan wakaf dari Dt.Bijo dan Dt.Padogaga dari Kaum Pitopang. Ti dak lupa dalam laporannya Emlizar meng ungkapkan bahwa Gedung TK seluas 8 x 21 meter ini merupakan kegiatan PNPM

Mandiri Perdesaan tahun anggaran 2012, dikerjakan secara swakelola oleh masya rakat dimana dana BLM PNPM Mandiri Perdesaan sebesar Rp. 247.556.500,dan dana swadaya sebesar Rp.38.800 .000,-. Kepala Bappeda Ir.Novyan Burano dalam sambutannya juga merasa gembira karena setelah sekian lama baru sekarang ini TK bisa berdiri di jorong ini. “Sekarang masyarakat Jorong Apar dan sekitarnya telah bisa menyekolahkan anak-anak mere

ka tanpa menumpang lagi di gedung lain”, ungkap Novyan Burano menambahkan. Sebelumnya, pada Senin (6/5), Wabup Asyirwan menghadiri acara perpisahan di SMPN 02 Lareh Sago Halaban. “SMP harus melanjutkan ke SMA, SMK dan ke per guruan tinggi. Tamat SMP jangan ada yang tidak melanjutkan pendidikan ke jenjang yang lebih tinggi”, pesan Wabup. Belajar tidak ada kata berhenti, dengan terus bela jar siswa-siswa akan menjadi cerdas dan pandai. “Hanya orang yang berilmulah yang akan merasakan hidup dengan baik,” jelas Asyirwan Yunus lagi. Sekarang peme rintah telah melaksanakan wajib belajar 12 tahun, jadi bagi orang tua tidak perlu lagi memikirkan biaya anak-anaknya untuk ber sekolah. Dengan bersekolah akan lahir ge nerasi muda yang berilmu dan berpen didikan, kata Asyirwan Yunus. Harapan Wabup siswa SMPN 02 Kecamatan Lareh Sago Halaban dapat lu lus 100% dan melanjutkan pendidikannya kejenjang yang lebih tinggi dan tidak berhenti ditengah jalan. Kepala SMPN 02 Lareh Sago Halaban Nirnasasti ,S.Pd ,M.M.Pd melaporkan kondisi sekolah dengan jumlah anak kelas VII,VIII dan IX 350 orang. Sedangkan kelas IX yang sudah melaksanakan UN SMP beberapa waktu lalu berjumlah 110 orang. Harapan Nirna sasti senada dengan Wabup mengharap kan siswanya lulus 100% dan melanjutkan pendidikan ke SMA,SMK dan ke perguruan tinggi. Jangan sampai berhenti bersekolah, lanjutkan terus pendidikan ke yang lebih tinggi, karena dalam menuntut ilmu tidak ada kata berhenti, tegas Nirnasasati. Pada tahun ajaran 2011-2012 SMPN 02 Kecamatan Lareh Sago Halaban lulus 92,31% dari jumlah siswa 106, berarti ada 8 orang tidak lulus, tukuk Nirnasasti mengakhiri obrolan. Kunjungan Wabup ini diakhiri dengan jamuan makan bersama rombong an dengan para guru. Acara yang sama juga dihadiri Wabup Asyirwan Yunus di SMPN 1 Kapur IX, yang datang bersama isterinya, Hj. Teng ku Mahyuni Asyirwan. Tampak juga hadir pada acara tersebut antara lain Camat Kapur IX Septi Ilwendri, AP, Walinagari, Mus pika Kapur IX, Bamus, tokoh masyarakat, komite sekolah, wali murid serta ratusan masyarakat dari berbagai pelosok nagari Muaro Paiti. Kepala Sekolah SMPN 1 Kapur IX Marsis, S,Pd, M.Pd mengungkapkan rasa terimakasih dan salut setinggitingginya kepada Wabup dan istri beserta rombongan karena untuk pertama kalinya ada wakil bupati yang sampai ke Muaro Paiti untuk menghadiri acara perpisahan di sekolah. Disamping itu dia juga melapor kan bahwa jumlah siswa yang terdaftar mengikuti UN di sekolah ini berjumlah 147 orang siswa. “Bapak Asyirwan Yunus merupakan Wakil Bupati pertama yang menghadiri acara perpisahan di SMPN 1 Kapur IX, bahkan di Kecamatan Kapur IX baru pertama ini yang dihadiri Wabup acara perpisahan sekolah,” ungkapnya. Wakil Bupati Asyirwan Yunus dalam sambutan nya agar jangan ada satu orangpun yang tidak melanjutkan pendidikan ke jenjang yang lebih tinggi dimana SMA terdekat telah kita punyai yaitu SMAN 1 Kapur IX dan bagi adik kelas diharapkan untuk bisa mengambil hikmah dari acara agar bisa mengikuti jejak kakak kelasnya. (herjoy)


6

Sinamar Media Pemkab Lima Puluh Kota

Adat

Informasi Pelayanan Aparatur dan Publik

Edisi 96/Tahun XII/1 - 15 Juni 2013

Lintasan Sejarah dan Falsafah Adat Minangkabau (T amat) (Tamat) Oleh : dr. Alis Marajo Dt.Sori Marajo Ketua Lembaga Kerapatan Adat Alam Minangkabau ( LKAAM ) Kabupaten Limapuluh Kota

Tampin adalah suatu distrik dika wasan nagari Sembilan sekarang. “Tam pun” berasal dari tempat penampungan sementara bagi orang minang yang bermigrasi dari kampung halamannya. Mula-mula para imigran itu menumpuk di “kelag” (Malaka), kemudian atas kerjasama Malaka dan Johor maka Kerajaan Johor memberikan tampuni yang disediakan un tuk menampung kedatangan perantau Mi nang itu. Setelah mereka berkembang di Sembilan Nagari sebagaimana disebut kan diatas, lalu mereka membuat namanama suku berasal dari tempat asal mere ka. Dikenalah suku-suku itu antara lain : 1. Suku Biduanda (campuran suku Jakun asli dengan pendatang). 2. Suku Sarilamak 3. Suku Sri Malenggang 4. Suku Batu Balang 5. Suku Tigo Batur 6. Suku Mungka 7. Suku Payakumbuh 8. Suku Batu Hampa 9. Suku Tanah Datar Setelah mereka menyusun suku, maka sekitar tahun 1700 mereka menyepakati membentuk “Datuk Undang Nan Berampat” atau sama dengan Basa Ampek Balai. Tahun 1772 Datuak Undang Nan Barampek menghadap Raja Johor. Raja Johor menyarankan untuk memben tuk suatu wilayah kerajaan dan disuruh menjemput raja ke Pagaruyung (Buku Dt

Samad Idris). Tahun 1772 berangkatlah Datuk Undang Nan Barampek itu ke Mi nangkabau untuk membawa seorang anak Raja Pagaruyung untuk dirayakan di daerah Nagari Sembilan. Ada tiga kali di jemput anak raja pagaruyung antara lain : 1. Raja Malewa (1773-1795) 2. Yang Dipatuan Hitam (1795-1808) 3. Yang Dipatuan Lenggang (1808-1824) 6. FALSAFAH ADAT KERANGKA DASAR FALSAFAH ADAT MINANGKABAU Pola pendekatan adat menurut konsep ke Minangkabau adalah pendekat an nilai-nilai dasar “peri kemanusiaan” yaitu : Budi atau affektif domain Akal atau emosional Quotion (kecerdasan social) Mungkin & patut persepsi dan paradigma Ulemu atau rational Quotion Mr. Moh.Nasrun dalam pidatonya tentang asal mula Negara, mengingatkan akan adanya masyarakat Indigenous (adat), adanya suku etnis, dan menjelma menjadi bangsa dan Negara. (Dalam ar tian sonologis) (disampaikan pada pidato Dies Natalis Universitas Andalas 13 September 1957 di Bukittinggi). Lebih lanjut dia mengatakan bahwa didunia ini terdapat system yang berdasarkan “individualisme” yang telah melahirkan ideology “Liberalis

(f/net)

me”. Berlawanan dengan idoelogi itu adal agi suatu sistim berdasarkan ikatan bersa ma atau “Communal” yang telah melahir kan “Sosiualisme” yang telah melahirkan “Tatalitersme” yang mengakibatkan atau Diktatoriship fasisme. Akan tetapi “Ideology Minangkabau” atau disebut Adat Minang kabau, menyatakan bahwa bukanlah nafsu Individualisme bebas, akan tetapi terikat dalam suatu ikatan yang mempertimbang kan individu dan lingkungannya dalam artian manusia berdasarkan dalil-dalil yang diungkapkan dalam pepatah petitih. “Rancak di awak, tetapi katuju dek urang” (baik oleh kita akan tetapi orang lain akan menyetujuinya). Oleh karena itu Ideology Minangka bau tidak ada “Tataterisme” dan selalu me nolak Liberalisme. Sebaiknya tidak pula fa ham mempertentangkan antara class, se bagaimana terjadi faham komunisme. Setiap pertentangan selalu ditempatkan pada pertimbangan-pertimbangan kewa jaran perbedaan. Sebagaimana pepatah mengatakan : Mamak di sambah Hilia Kamanakan di sambah Bathin Mamak badagiang taba Kamanakan bapasan tajam Tagang bajelo-jelo Kandua badantiang-dantiang Di lauik ikan kanai pukek Di rimbo punai manangguangkan (Nak kayo rajin bausaho) Nak mulia tapati janji

Maka sebetulnya Ideology Liberalisme apalagi Ideology Tata terisme/ Komunisme bertentangan dengan falsa fah adat Minangkabau. “Rajo” menurut terminology falsafah ke Minangkabauan bukanlah berarti memerintah akan tetapi “memegang” atau memecah. Sebagai contoh : Kamanakan barajo ka mamak Mamak barajo ka penghulu Panghulu barajo ka mufakat Mufakat barajo ka nanbana Artinya kesepakatan kemenakan, mamaklah nan mamacik (memegang) dan kesepakatan mamak, panghulu lah yang mamacik (memegang), kesepakatan penghulu, mufakatlah yang memegang. Ciri-ciri egaliber minangkabau terlihat dalam ungkapan : Kamanakan saparantah jo ma mak Mamak saparantah jo panghulu Panghulu saparantah jo mufakat Artinya tidak dapat mamak melakukan tindakan kalau tidak melakukan musyawarah dengan kemenakan. Tidak mungkin sebuah kebijakan Ninik Mamak tanpa terlebih dulu disepakati dengan mamak-mamak tungganai. Menurut buku Raja-Raja Minangkabau dalam Lintasan Syariah, falsafah Adat Basandi Syarak, Syarak Basandi Kitabullah mulai di gagas pada zaman Kerajaan Minangkabau (Pagaruyung) di pimpin Raja Alam II yaitu Yang Dipertuan Alam Alif Khalifatullah yang juga membentuk Kerajaan Tigo Selo (1525 -1566) dan sekaligus menyempurnakan sistem Pemerintahan Nagari. Basa Ampek Balai dibentuk pada masa Sultan Bakilap Alam (1425-1475). Tuan Gadih Padang Gantiang membawa Islam dari Kuntu Darussalam.(**)


Sinamar

Pendidikan 7 REDAKSI

Media Pemkab Lima Puluh Kota

Informasi Pelayanan Aparatur dan Publik

Edisi 96/Tahun XII/1 - 15 Juni 2013

Bupati : Perlu T ingkatkan Cinta Tingkatkan ter hadap Pendidikan terhadap “Pendidikan merupakan faktor utama dalam pembentukan pribadi manusia. Sumberdaya manusia yang berkualitas merupakan tuntutan yang harus dipernuhi dalam era glonalisasi dewasa ini.”

Seminar Pendidikan di SMAN 1 Harau (f/ogy)

K

ualitas pendidikan berkaitan erat dengan peningkatan kemakmuran dan kesejahteraan. Agar memiliki daya saing dan kompetensi di berbagai bidang, masyarakat perlu meningkatkan ke

cintaannya terhadap pendidikan, kata Bupati Limapuluh Kota Alis Marajo dalam sambutannya pada acara seminar dalam mewujudkan pendidikan yang cerdas, bersih, efisien dan berwibawa di SMAN 1

Harau, Kamis (16/5). “Pendidikan merupakan faktor utama dalam pemben tukan pribadi manusia. Sumberdaya manu sia yang berkualitas merupakan tuntutan yang harus dipernuhi dalam era glonalisasi dewasa ini,” papar Bupati. Lebih lanjut Bupati mengatakan, seminar sehari yang digelar ini harus bermuara dalam bentuk lokakarya. Selanjutnya, lokakarya itu juga harus ditindaklanjuti dengan hasil berupa rumusan kebijakan. “Kita berharap Dinas Pendidikan membuat seminar-seminar dan melahirkan kebijakan-kebijakan untuk meningkatkan pendidikan ke depan. Khusus terhadap para orang tua dan siswa, hendaknya jangan hanya menar getkan bisa lulus dari SMA. Tapi menar getkan dapat diterima pada perguruan tinggi,” ujar Alis. Sebelumnya Kepala Dinas Pendidikan Kabupaten Limapuluh Kota Desri, S.Pd, MM dalam laporannya mengatakan, ke depan pihaknya tidak hanya menargetkan tingkat kelulusan dari SMA. Melainkan, meningkatkan kelulusan yang diterima di perguruan tinggi. “Dari seribu orang lebih lulusan SMA di Kabupaten Limapuluh Kota, yang diterima pada perguruan tinggi baru sebanyak 435 orang atau kurang dari 45%. Kita berharap

tahun depan prosentase lulusan SMA di daerah ini meningkat jadi minimal 45% jumlah lulusan SMA tersebut,” ujar Desri. Desri memaparkan, saat ini sejumlah SMA seperti SMAN 1 Harau sudah melebihi ka pasitas 1000 siswa. Over kapasitas tersebut dikhawatirkan akan mempenga ruhi tingkat kelulusan dan kualitas pen didikan. Terkait dengan ini tahun sekarang tengah dibangun SMAN 2 Harau dan SMAN Gunuang Omeh. Menyoal dana sertifikasi guru, lebih jauh Desri menjelaskan, dari 5600 guru PNS di Kabupaten Limapuluh Kota, sebanyak 2.703 orang sudah tercatat bersertifikasi.Tapi SK-nya baru turun seba nyak 2300 orang dan masih ada sekitar 400 orang lagi yang belum mendapatkan SK-nya. “Kondisi ini membuat Dinas ter lambat membayarkan dana sertifikasi gur tersebut. Sebab, dana yang ada baru seba nyak Rp116 milyar, sedangkan untuk pem bayaran sertifikasi bagi 2.703 orang guru dibutuhkan Rp120 milyar. Berarti terdapat kekurangan dana sebesar Rp4,9 milyar,” terang Desri. Seminar itu antara lain menampilkan pemateri Kajari Payakum buh Tri Karyono, SH, Mhum dan Kapolres Lima Puluh Kota AKBP Partomo Iriananto, S.Ik.(gun)

Disiapkan, Uji Kompetensi Gur u Guru

U

jian kompetensi bagi para guru akan berlangsung di Limapuluh Kota. Sebanyak 1.579 orang guru kini bersiap mengikuti UKG yang akan dilangsungkan 29-31 Mei mendatang. 3 hari pelaksanaan yang menurut Kadis Pendidikan Limapuluh Kota Desri, MPd, MM akan disebar di 7 lokasi ujian di wilayah ini. “UKG 29-31 Mei mendatang, sudah dibekali sebelumnya dengan persiapan uji coba. Masing-masing guru dari 1.579 orang ini sudah harus mengikuti ujian uji coba atau Pra UKG 10 Mei dan 19 Mei mendatang. Soal kesiapan mental ujian dengan sistem online tidak akan menjadi halangan. Hanya, kesiapan materi dan bahan akan menjadi titik terang tentang ke

mampuan dan kompetensi guru di Lima puluh Kota,” aku Desri. Untuk UKG, kata Kadis Pendidikan yang gemar berdiskusi ini, telah disiapkan tempat ujian di SMAN 1 Harau, SMPN 1 Harau, SMAN 1 Guguak, SMPN 3 Guguak, SMAN 1 Suliki dan SMPN 2 Suliki. Meski pula, disadari bahwa banyak guru yang mengikuti ujian sistem online ini telah berusia 50 tahun ke atas. Makanya, menurut Desri, ujian di uji cobakan sebanyak 2 kali. Sehingga, cara dan tata isi soal mahir digunakan oleh para peserta ujian ini. Data sementara, guru yang berstatus PNS sebanyak 5.800 orang. Guru yang sudah bersertifikasi baru 2.700an orang. Makanya, UKG ini sebagai tahapan mendapatkan sertifikasi dikebut

agar menaikkan jumlah guru yang bersertifikasi di Limapuluh Kota. Setelah UKG, guru yang lulus ujian dengan standar nilai yang ditetapkan harus mengikuti Pendidikan dan Latihan Profesi Guru (PLPG) selama waktu tertentu. “Untuk ini, UKG dan PLPG dikerjasamakan dengan Lembaga Penjamin Mutu Pendidikan (LPMP) Padang,” tambah Desri. “Jika sudah lulus UKG dan PLPG maka guru berhak diusulkan untuk mendapatkan sertifikasi. Sertifikasi juga beriringan dengan naiknya pendapatan guru yang berimbas pada profesionalisme guru dalam mengajar dan mendidik siswa,” terang Desri. (dsp) Desri, M.Pd, MM (f/joy)

Setamat SMP SMP,, Jangan sampai Putus Sekolah

P

Wabup Drs.H.Asyirwan Yunus, M.Si saat menghadiri perpisahan di SMPN 4 Ampalu (f/erw)

ara tamatan SMP jangan sampai ber pikir tidak melanjutkan pendidikan nya ke jenjang yang lebih tinggi, yai tu tingkat SLTA. Begitu juga dengan para tamatan SLTA, jangan hanya menargetkan hanya sekadar lulus, tapi diharapkan mam pu berkompetisi masuk ke perguruan ting gi. Demikian Wakil Bupati Limapuluh Kota Drs. H. Asyirwan Yunus M.Si. dalam sambut annya pada acara perpisahan siswa di SMPN 4 Kecamatan Lareh Sago Halaban, Rabu (22/5). Sementara bagi para tamatan perguruan tinggi, lanjut Asyirwan, diharap kan mampu bersaing mendapatkan lapangan pekerjaan atau menciptakan lapangan kerja. “Untuk itu para pelajar dan mahasiswa tersebut jangan pernah berhenti belajar,” katanya. “Kita berharap para tamatan SMP tidak ada yang putus sekolah. Khusus bagi lulusan SLTA hendaknya mampu bersaing mendapat kan perguruan tinggi dan tamatan pergu ruan tinggi mampu bersaing mencari atau

menciptakan lapangan pekerjaan”, papar Asyirwan. Setiap orang tua jangan hanya melepas anaknya ke sekolah. Tapi sese kali perlu meninjaunya ke sekolah, guna mengetahui kekurangan atau kelemahan anaknya. “Dengan adanya komunikasi dua arah antara guru dan siswa, diharapkan prestasi anak didik itu bisa lebih mening kat lagi,” ucap Asyirwan. Khusus terhadap guru, tidak hanya dituntut sebagai tenaga pengajar. Tapi, lebih dari itu sebagai pendidik yang bisa memberikan contoh teladan. Sebelumnya Kepala SMPN 4 Kecamatan Lareh Sago Halaban Rahmad Santoso, S.Pd dalam laporannya optimis siswanya lulus 100%. “Kami optimis 47 siswa kelas tiga di sekolah kami lulus semua. Keyakin an itu berdasarkan prestasi sekolah kami dalam olimpiade matematika, biologi, fisi ka dan IPS tingkat Kabupaten Lima Puluh Kota beberapa waktu lalu yang berada pa da peringkat 20 dari 46 SMP di daerah ini,” yakin Rahmad. (gun)


Sinamar Media Pemkab Lima Puluh Kota

8

Galery

Informasi Pelayanan Aparatur dan Publik

Edisi 96/Tahun XII/1 - 15 Juni 2013

Bupati Alis Marajo menjadi pembina upacara pada Peringatan Hari Kebangkitan Nasional Tahun 2013 di Lapangan Politani Tanjung Pati (f/erw)

Bupati Alis Marajo menyerahkan hadiah pemenang pada penutupan kompetisi paralayang di Bungsu Resort Taeh Bukik (f/yogi)

Pencanangan BBGRM ke X dan HKG PKK ke-41 di Piobang (f/herpa)

Bupati Alis Marajo dan Tim Penilai pada Penilaian Nagari Terbaik Tingkat Propinsi di Piobang (f/gun)

PEMERINTAHAN KABUPATEN LIMA PULUH KOTA

Mengucapkan :

SELAMA T HARI PENDIDIKAN NASIONAL SELAMAT “ HARDIKNAS “ Tahun 2013 Dto,

dr. Alis Marajo Dt. Sori Marajo BUPATI

Drs. H. Asyirwan Yunus M.Si WAKIL BUPATI

H.Yendri Tomas, SE, MM SEKRETARIS DAERAH

Darman Sahladi, SE, MM

Safaruddin Dt.Bandaro Rajo

drh.Harmen

KETUA DPRD

WAKIL KETUA DPRD

WAKIL KETUA DPRD


Sinamar Media Pemkab Lima Puluh Kota

9

Galery

Informasi Pelayanan Aparatur dan Publik

Edisi 96/Tahun XII/1 - 15 Juni 2013

Wabup Drs.H.Asyirwan Yunus, M.Si mendampingi Menteri Pertanian Suswono saat berkunjung ke BPTU SP Padang Mengatas (f/erwin)

Wabup Drs.H.Asyirwan Yunus, M.Si menghadiri gotong royong masyarakat Mangunai dan Padang Mangunai Nagari Ampalu Kecamatan Lareh Halaban (f/her)

Penyerahan bantuan korban angin puting beliung di Jorong Kubang Rasau Nagari Balai Panjang Kecamatan Lareh Sago Halaban (f/erw)

Wakil Bupati Drs.H.Asyirwan Yunus, M.Si bersama Wamen PU Achmad Hermanto Dardak meninjau Fly Over Kelok 9 (f/her)

PEMERINTAH KABUPATEN LIMA PULUH KOTA

Mengucapkan :

SELAMA T HARI KEBANGKIT AN NASIONAL SELAMAT KEBANGKITAN “ HARKITNAS “ Tahun 2013 Dto,

dr. Alis Marajo Dt. Sori Marajo BUPATI

Drs. H. Asyirwan Yunus M.Si WAKIL BUPATI

H.Yendri Tomas, SE, MM SEKRETARIS DAERAH

Darman Sahladi, SE, MM

Safaruddin Dt.Bandaro Rajo

drh.Harmen

KETUA DPRD

WAKIL KETUA DPRD

WAKIL KETUA DPRD


Sorot dan Peristiwa 10 REDAKSI Sorot

Sinamar Media Pemkab Lima Puluh Kota

Informasi Pelayanan Aparatur dan Publik

Edisi 96/Tahun XII/1 - 15 Juni 2013

Nama T anjung Pati T idak Sesuai Lagi Tanjung Tidak Dengan Nomenklatur

“Selain nama Pengadilan Agama, Nomenklatur yang tidak serasi dengan Nomenklatur yang ada pada Pemkab Lima Pu luh Kota juga dialami Pengadilan Negeri Tanjung Pati dan penamaan Politeknik Pertanian Payakumbuh.”

B

upati Limapuluh Kota dr. Alis Marajo Dt. Sori Marajo mengatakan, nama Tanjung Pati tidak sesuai lagi de ngan nomenklatur yang ada pada Pemkab Limapuluh Kota. Tanjung Pati yang dulunya berasal dari nama desa tempat berdirinya kantor pengadilan agama ini, sekarang nama desa itu tidak ada lagi. “Selain nama pengadilan agama, nomenklatur yang tidak serasi dengan nomenklatur yang ada pada Pemkab Lima Puluh Kota juga dialami Pengadilan Negeri Tanjung Pati dan penamaan Politeknik Pertanian Paya kumbuh,” tutur Bupati Alis Marajo dalam sambutannya pada acara peletakan batu pertama pembangunan kantor Pe ngadilan Agama (PA) Tanjung Pati, Rabu (15/5). Sementara, Ketua Pengadilan Tinggi Agama (PTA) Padang Drs. Moh Thahir, SH,MH dalam sambutannya, mengatakan, saat ini Mahkamah Agung tengah berupaya meningkatkan sarana dan prasarana pada lingkungan peradilan seiring dengan meningkatnya beban tugas seluruh lembaga peradilan di negara ini. Menanggapi penyampaian Bupati Lima puluh Kota Alis Marajo tentang nomenklatur Tanjung Pati pada nama pengadilan aga ma ini, Moh. Thaher mengatakan, pihaknya akan merespon perobahan nomenklatur Tanjung Pati tersebut. Sebab, nama Tanjung Pati itu merupakan nama desa tempo lalu yang kini tidak ada lagi dalam penamaan desa atau nagari di daerah ini. “Kita akan merespon harapan Bupati Limapuluh Kota untuk menserasikan nomenklatur pe ngadilan agama ini sesuai dengan nomen klatur yang ada pada Pemkab Limapuluh

Kota. Kita mempersilakan ketua Pengadil an Agama Tanjung Pati untuk menga jukan perobahan nomenklatur pengadilan agama ini kepada Makamah Agung dengan rekomendasi Bupati,” papar Moh Thaher. Selain Pengadilan Agama Tanjung Pati, penamaan yang tidak pas juga terjadi pada Pe ngadilan Agama di Sijunjung dan Muaro. Begitu juga Pengadilan Maninjau yang saat ini tengah dibangun baru di Matur. Nama dan tempat berdiri pengadilan ini tentu nya juga tidak cocok lagi dengan nama la manya. “Kita sangat berterima kasih de ngan Bupati Limapu luh Kota yang meng ingatkan masalah no menklatur ini,” ulang Moh Thaher. Lebih lan jut Moh. Thaher me nuturkan selain kantor Pengadilan Agama Tanjung Pati, tahun ini Mahkamah Agung juga melaksanakan pemba ngunan tahap satu Pe ngadilan Agama Koto Baru, pembangunan ta hap dua Pengadilan Agama Sawah Lunto dan Pengadilan Aga ma Maninjau, pemba ngunan tahap akhir Pengadilan Agama Ba tusangkar dan Penga Peletakan

dilan Agama Lubuak Si kapiang. Upaya pe nyempurnaan kantor pengadilan agama di Sumatera Barat ini diharapkan sudah sempurna pada tahun 2015. Sementara Ketua Pengadilan Agama Tanjung Pati dalam laporannya menyam paikan, pembangunan tahap awal kantor pengadilan agama ini akan menghabiskan biaya sekitar Rp 1,5 milyar. Pembangunan

tahap pertama ini berupa pembangunan lantai satu. Peletakan batu pertama pembangunan gedung baru itu dilaksanakan oleh ketua PengadilanTinggi Agama Padang disusul Bupati Limapuluh Kota, Ketua DPRD Lima Puluh Kota Darman Syahladi dan Kapolres Lima Puluh Kota AKBP Partomo Iriananto, S.Ik.(gun)

batu pertama pembangunan gedung Pengadilan Agama oleh Bupati Alis Marajo (f/erw)

Peristiwa “ W abup : Y ang Pasti Hanya Mati Wabup Yang

W

akil Bupati (Wabup) Limapuluh Kota Drs. H. Asyirwan Yunus M.Si. mengingatkan bahwa salah satu yang pasti dalam menjalani kehidupan di dunia ini adalah kematian. “Setiap yang bernyawa, pasti akan menghadapi apa yang disebut dengan kematian,” katanya ketika berada di Jorong Mudiak Pasar, Nagari Manggilang, Kecamatan Pangkalan Koto Baru, belum lama ini. “Tidak ada satupun manusia di muka bumi ini yang tidak akan mati,” tambahnya. Makanya, menurut Wabup Asyirwan, bagi keluarga yang ditinggal untuk tabah menghadapi ke nyataan bahwa orang yang mungkin kita cintai pergi untuk selamanya. “Sebab, apa yang telah dialami oleh orang yang kita cintai itu, pada saatnya nanti juga akan kita ikuti, cepat atau lambat,: tambahnya. Bantuan yang diserahkan berupa uang tunai Rp 2,5 juta, yang diberikan Asyirwan Yunus kepada ahli wa ris Fatimah, 56, isteri almarhum Asri di ru mah duka, yang disaksikan oleh Kapolsek, Camat Pangkalan Koto Baru Yatmiko, SSTP, M.Si, Wali Nagari Manggilang Ridwan, tokoh masyarakat dan Bamus Kecamatan Pangkalan Koto Baru. “Jangan pandang nilainya, jadikan ini momen kebersamaan dalam menjalankan silaturrahim antara pemerin tah dan masyarakat dalam membangun Limapuluh Kota. Tumbuhkan rasa keber samaan menuju kesejahteraan,” jelas Asyirwan Yunus lagi. Bantuan yang diserahkan selesai sholat Jumat semoga bisa menjadi pertanda kebaikan bagi yang ditinggalkan. Jangan ratapi musibah ini berlarut-larut, berusahalah untuk tabah

rong Kubang Rasau, Nagari Balai Panjang. menghadapi kenyataan ini. Kepada yang mat Lareh Sago Halaban, Drs.Muftil Kondisi jembatan gantung yang rusak ditinggal agar lebih hati-hati dan waspada Wahyudi itu, mendapat sambutan baik dari parah itu membuat Wabup sangat prihatin. akan datangnya musibah. Pada tempat penerima bantuan yang sangat mem “Kita berharap jembatan gantung yang dan waktu berbeda, Wabup Asyirwan butuhkan tersebut. Sementara bantuan menghubungkan dua nagari ini segara di menyerahkan bantuan berupa tenda lainnya yang juga akan diberikan kepada 3 perbaiki, nanti kita akan sampaikan ke berukuran 4 x 6 meter untuk korban angin penerima lainnya akan di lanjutkan oleh pada Dinas Pekerjaan Umum (PU). Sebab puting beliung di Jorong Kubang Rasau, Dinsosnakertrans. Usai memberikan ban kita tidak ingin kondisinya di tunggu seperti Nagari Balai Panjang, Kecamatan Lareh tuan, Wabup juga menyempatkan diri jembatan gantung Ronah di Nagari Batu Sago Halaban. Bantuan diserahkan secara untuk melihat kondisi jembatan gantung Payuang, sebelum ada perbaikan,” kata simbolis kepada korban, Cendi, 45, yang menghubungkan Jorong Padang Ba Wabup Asyirwan.(herjoy) disaksikan Walinagari Balai Panjang, limbiang Nagari Bukik Sikumpa dengan Jo Yuharnis Bahar.Cendi adalah ayah dari 4 orang anak yang berprofesi sebagai pedagang pengumpul buah pinang. Dia adalah salah seorang dari 9 kepala keluarga yang menjadi korban angin kencang puting beliung, Senin(6/ 5) lalu di nagari setempat. Bencana alam puting beliung yang terjadi sekitar pukul 17.30 WIB, tanpa disertai hujan tersebut, merusak 9 rumah dan 4 di antaranya rusak berat. “Melihat kondisi alam di daerah kita yang rawan bencana puting beliung, harus nya juga ada peringatan dini dengan melihat gejala alam menjelang terjadinya bencana. Sehingga dampak yang akan timbul bisa diminimalisir dan diwaspadai,” harap Wakil Bupa ti. Wakil Bupati yang menyerah kan bantuan bersama Kepala Dinas Sosial Tenaga Kerja dan Transmigrasi (Dinsosnakertrans) Limapuluh Wakil Bupati Asyirwan Yunus menyerahkan bantuan kepada ahli waris korban hanyut di Manggilang (f/erw) Kota, Drs.Azwardi, MM serta Ca


Aparatur & Kependudukan 11 REDAKSI Aparatur

Sinamar Media Pemkab Lima Puluh Kota

Informasi Pelayanan Aparatur dan Publik

Edisi 96/Tahun XII/1 - 15 Juni 2013

War ning arning ning,, dari Bupati Alis untuk Para Kepala SKPD

Edaran tersebut juga menekankan agar dalam perencanaan pelaksanaan acara atau agenda daerah dan rapat-rapat yang akan menghadirkan Bupati atau Wakil Bupati dan/atau Sekretaris Daerah, maka SKPD pelaksananya diharuskan berkoordinasi dengan Bagian Humas dan Protokoler.

U

da daerah. Sesuai isi edaran, untuk memastikan kehadirannya pada rapat koordinasi bulanan tersebut para kepala SKPD dilarang melakukan perjalanan dinas luar daerah pada setiap tanggal 15 s/d 18, kecuali karena alasan tertentu. Tak kalah pentingnya, rapat harus dilaksana kan sesuai jadwal. Bagi yang terlambat tidak diperbolehkan lagi mengikuti rapat dimaksud. Selain itu, edaran tersebut juga menekankan agar dalam perencanaan pe laksanaan acara atau agenda daerah dan rapat-rapat yang akan menghadirkan Bupati atau Wakil Bupati dan/atau Sekreta ris Daerah, maka SKPD pelaksananya diharuskan berkoordinasi dengan Bagian Humas dan Protokoler. Tujuannya, agar penjadwalan rapat dan agenda daerah tertata dengan baik. Senada dengan Bupati

ntuk meningkatkan kedisiplinan di lingkungan PNS (pegawai negeri) di lingkup Pemkab Limapuluh Kota, terutama bagi mereka yang menyandang status sebagai kepala SKPD (satuan kerja perangkat daerah), Bupati Limapuluh Kota dr. Alis Marajo Dt. Sori Marajo menerapkan aturan yang tidak main-main. Dalam sebuah kesempatan, Bupati Alis Marajo me-warning para kepala SKPD atau unit kerja di lingkungan pemerintah kabupaten setempat untuk memastikan hadir pada setiap rapat koordinasi yang diadakan setiap bulan. Bagi SKPD yang tidak mengindah kan, bakal dikenakan sanksi tegas. Hal itu tertulis dalam surat edaran Bupati nomor 174/Minbang-LK/2013 tanggal 8 Mei 2013 tentang penjadwalan dan tata laksana rapat serta pelaksanaan acara atau agen

ti, Wakil Bupati Limapuluh Kota Drs. H. Asyirwan Yunus M.Si, kepada wartawan, Senin (13/5), di kantor Bupati setempat juga menyampaikan akan bertegas-tegas dalam setiap pelaksanaan rapat di daerah ini. Dikatakan, ke depan rapat yang digelar harus dihadiri para kepala SKPD dengan tepat waktu. Bagi yang telat, tidak akan diperbolehkan lagi memasuki ruangan rapat dimaksud. “Tidak dipungkiri, selama ini tak jarang rapat-rapat yang akan digelar molor, karena pesertanya datang terlambat. Ke depan, kita tidak mau lagi ini terulang,” papar Asyirwan Yunus, sambil menambahkan, bahwa peningkatan disip lin di kalangan PNS atau pejabat di ling kungan Pemkab Limapuluh Kota pada dasarnya untuk lebih meningkatkan kuali tas pelayanan kepada masyarakat.(gun)

Alis Marajo (f/joy)

Kependudukan

Alhamdullillah erbuka Jalan Mudah Alhamdullillah,, T Terbuka Ngur us Akte Kelahiran Ngurus

Azfrizal Aziz, SH (f/joy)

M

endapatkan akte kelahiran anak melalui sidang di pengadilan? Sudi, 46, warga Kenagarian Tanjung Balit, Kecamatan Pangkalan Koto Baru, mengaku tidak habis pikir kenapa pemerintah menerapkan kebijakan yang ia nilai sama sekali tidak berpihak kepada masyarakat, terutama masyarakat kalangan bawah. Sebab, menurut cerita yang didengar Sudi, bersidang di pengadilan negeri yang jaraknya lumayan jauh dari nagarinya, jelas menyita waktu dan membutuhkan biaya yang tidak sedikit. Belum lagi terpaksa melibatkan sejumlah orang lain sebagai saksi yang dihadirkan di persidangan, yang tentu saja semua pembiayaannya ditanggung oleh pihak yang berkepentingan dengan akte tersebut. Tapi, di balik itu, pria yang seharihari bekerja sebagai penderes karet tersebut juga sadar akan pentingnya akte kelahiran bagi anak-anaknya, terutama sangat diperlukan di saat sang anak masuk atau melanjutkan pendidikan ke jenjang yang lebih tinggi. “Ya, karena memang sangat perlu untuk anak, apapun jalan ha rus ditempuh agar anak bisa mendapatkan

akte kelahiran,” kata Sudi. Tapi sekarang Sudi dan orang-orang yang senasibnya de ngannya tidak perlu susah lagi memikirkan biaya yang berat untuk mendapatkan akte kelahiran anak. Penyebabnya, karena MK (Mahkamah Konstitusi) mengugurkan peran pengadil an mengurus akte dengan mengabulkan pengujian pasal 32 ayat (2) UU No 32 Tahun 2006 tentang Administrasi Kependudukan. Kepala Disdukcapil (Dinas Kependudukan dan Catatan Sipil) Kabupa ten Limapuluh Kota Afrizal Aziz, menga takan bahwa pengurusan akte kelahiran memang tidak perlu lagi melalui sidang pengadilan untuk usia di atas satu tahun. Hanya saja perlu keputusan instansi pelaksana atau Disdukcapil untuk proses pengurusanya. Aturan tersebut sudah mulai berlaku sejak 1 Mei lalu. Mendagri Gamawan Fauzi dihubungi terpisah menyebutkan, dirinya sudah menerbitkan Surat Edaran No 472.11/230/SJ tertanggal 6 Mei 2013, sebagai tindak lanjut putusan MK. Surat Edaran tentang pembebasan surat keputusan pengadilan untuk pengurusan akte kelahiran dengan usia di atas satu tahun. Dalam surat edaran itu, peng urusan akte kelahiran yang melewati tenggat 60 hari sejak hari kelahiran cukup dengan penerbitan surat keputusan dari Disdukcapil setempat. “Jadi, warga tidak perlu lagi mengeluarkan biaya tambahan. Cukup melapor ke Disdukcapil dan dikeluarkan surat keputusannya,” kata Mendagri. Tapi yang kemudian menjadi masalah, ketentuan baru tersebut terkesan kurang disosialisasikan ke tengah masyarakat. Makanya, Disdukcapil diminta menyosialisasikan aturan terkait pengu rusan akte kelahiran setelah keluarnya keputusan Mahkamah Konstitusi (MK) yang membatalkan pengurusan akte lewat sidang pengadilan. Pasalnya, sejauh ini masih banyak warga yang belum tahu. Sebelumnya masyarakat yang akan mengurus akte kelahiran anak berusia le

bih setahun, merasa terbebani dengan harus mengikuti sidang ke pengadilan. Namun dengan dibatalkanya peran pengadilan dalam pengurusan akte kelahiran saat ini, masyarakat terlihat cukup lega karena tidak butuh waktu lama dan biaya. Namun banyak di antara warga yang mengaku tidak tahu dengan keputusan itu. “Apa benar seperti itu, sejak kapan bisa tidak perlu pakai sidang pengadilan urus akte anak? Jika benar, apa masih perlu bayar?” ungkap seorang warga Kabupaten Limapuluh Kota, Sartika, 33. Menurut Ibu 3 anak itu, kemudahan terse but tentu akan lebih memudahkan orang tua dalam pengurusanya. Sebab tidak harus bolak-balik ke pengadilan, ke bank dan ke kantor pos dalam mengurus akte kelahiran. “Dua orang anak saya memang

belum memiliki akte kelahiran. Sebab mereka terlambat kami urus. Lagipula, kata orang, mengurusnya cukup rumit untuk anak yang usianya sudah di atas satu tahun,” kata ibu yang biasa di panggil Atika itu. Begitu pula dengan Nanda, 30, salah satu ibu rumah tangga yang merasa cukup senang mendengar adanya aturan baru yang tidak lagi mewajibkan anak usia di atas setahun melalui sidang pengadilan untuk pencatatan akte kelahiran. Menurutnya urusan pakai sidang pengadilan cukup rumit dan pakai biaya. “Kita sangat bersyukur dengan aturan ini, sebab saya punya seorang anak berusia 3 tahun yang belum memiliki akte kela hiran. Jika memang tidak harus di penga dilan pengurusannya, saya akan segera urus,” tukasnya.(dsp)

Akte Kelahiran (f/net)


Sinamar Media Pemkab Lima Puluh Kota

12

Kehumasan

Informasi Pelayanan Aparatur dan Publik

Edisi 96/Tahun XII/1 - 15 Juni 2013

Pela tihan k ehumasan : elatihan kehumasan

Dituntut Mampu Membuat Rilis yang Menarik Dibaca “Aparat Humas harus menjaga hubungan baik. Kenali nama wartawannya, nomor HPnya, keinginan medianya, dan ke inginannya sendiri. Sekali sekali kirimi juga medianya karangan bunga.”

S

eorang staf redaksi di sebuah harian lokal yang tergolong besar, terdengar menggerutu lagi. Ini pasal: ada sebuah press release alias siaran pers atau rilis dari humas kantor pemerintah tertentu yang materinya tergolong menarik, tapi lantaran pola penulisannya yang kurang benar, membuat rilis itu menjadi hambar. Karena tidak mau direpotkan, sementara kawan yang akan dimintai tolong untuk mengedit naskah itu juga tidak ada, sang staf redaksi menempuh jalan pintas: membuang saja rilis tersebut ke tong sampah. Padahal, menurut sang staf redaksi, kalau saja si pembuat rilis mampu mengangkat materi yang tergolong menarik, bukan tidak mungkin rilis itu pemuatannya ditempatkan di halaman depan. Itu artinya, agar setiap rilis yang dibuat dimuat di media massa yang dikehendaki, salah satu caranya adalah menulis dengan mengambil angel yang menarik. “Tugas staf atau pejabat Humas, selain menjaga hubungan baik dengan sebanyak mungkin kalangan, dan rilis atau siaran pers yang dimuat harus menarik,” kata Usman Kansong, Direktur Pemberita an Harian Media Indonesia. Usman Kan song adalah seorang narasumber dalam Bimtek (bimbingan teknis) Bakohumas, tentang Teknik Penulisan Analisis Konten Media, Manajemen Media Online, di The Hills Hotel, Bukittingi, Selasa (7/5). Adapun materi yang diangkat oleh Usman berjudul Menulis Siaran Pers dan Menulis Opini. Kegiatan itu diselenggarakan oleh Badan Koordinasi Kehumasan Pemerintah (Bakohumas), Kominfo. Kegiatan yang berlangsung sampai Rabu (8/5) itu dihadiri 70-an peserta yang terdiri dari pejabat Humas provinsi/kabupaten/kota di Sumatera, Jawa dan Sulawesi serta anggota Bakohumas Pusat. Dari Humas Ka bupaten Limapuluh Kota diikuti Kabag Hu mas Setdakab Muhamad S,S.Pd, Kasubag Humas Rino Putra,S.Sos, dan dua orang staf yakni Herpa Tarmidi dan Fitri

Jufita Rahman. Menurut Usman, kele mahan siaran pers selama ini dikata kannya, karena sering kali mengambil angle seremonial. “Ambillah angle yang menarik, bukan yang seremonial, kecuali seremoni al itu memang menarik. Sebagai contoh, bila Anda menulis siaran pers tentang ke giatan pejabat,tulislah pernyataan paling menarik dari pejabat dalam kegiatan tersebut,” ingatnya. Berkaitan judul berita, pejabat humas harus menentukan media pers atau wartawan yang dikirimi siaran pers. Oleh karena itu buatlah judul semenarik mungkin. Selanjutnya, diingatkannya juga, bahwa tugas staf atau pejabat humas ialah menjaga hubungan baik. Dengan adanya hubungan baik, membuat kemungkinan siaran pers dimuat menjadi lebih besar. Hubungan baik menjadikan humas paham kepada siapa siaran pers dikirimkan. Hubunagn baik juga membuat wartawan

tidak segan bila hendak mendalami siaran pers. “Humas Harus menjaga hubungan baik. Kenali nama wartawannya, nomor HP-nya, keinginan medianya, dan keinginannya sendiri. Sekali sekali kirimi juga medianya karangan bunga, waktu hari hulang tahun medianya, organisasinya dan juga fasilitasi dia untuk kelancaran peliputan,” ujarnya menambahkan. Meningkatkan Keterampilan Hendra Purnama, Ketua Pelaksana Bakohumas Pusat, dalam sambutannya ketika acara pembukaan, menjelaskan penyelenggaraan Bimtek Bakohumas memiliki tujuan untuk meningkatkan pe mahaman dan keterampilan humas peme rintah mengenai kegiatan jurnalistik dan manajemen media, serta menumbuhkan inisiatif para anggota bakohumas dalam menyusun dan memproduksi media kehu

Usman Kansong memberikan materi pelatihan (f/her)

masan yang mudah dipahami dan di mengerti oleh masyarakat. “Pejabat humas untuk aktif dan berkontribusi dengan mengirimkan berita atau isu strategis di daerahnya yang saling berkembang untuk diseminasikan lebih lanjut melalui media website Bakohumas pusat serta beliau tidak lupa mengucapkan terimakasih pada Humas yang selama ini telah berperan aktif dan rutin dalam mengirimkan berita atau isu untuk website Bakohumas Pusat”, imbuhnya lagi. Ia berharap kiranya kesempatan ini dapat dimanfaatkan guna memperoleh informasi dari para narasum ber yang telah berpenga laman untuk meningkatkan kinerja dan citra humas pemerintah ke depan. Bimtek ini menghadirkan nara sumber dari Media Group yaitu Usman Kan song selaku Direktur Pemberitaan Media Indonesia yang membahas mengenai Menulis Advertorial, Menulis Opini, menulis Siaran Pers, Teknik Menulis Feature, Content Analysis dan Ade Alawi, Asisten Kepala Divisi Pemberitaaan Media Indonesia membahas mengenai Materi Teknik Penulisan Berita dilanjutkan Victor JP Nababan selaku Head of Kanal/Social Media Metrotvnews.com membahas mengenai Media Online dan Jurnalisme Online. Bimtek/pelatihan ini dibuka sekaligus memberikan sambutannya oleh Dirjen Informasi dan Komunikasi publik, Kementerian Komunikasi dan Informatika oleh Freddy H.Tulung selaku Ketua Bakohumas Pusat mengungkapkan bahwa “Terkait dengan regulasi keter bukaan informasi, kita sudah ada UU No. 14 tahun 2008 tentang Keterbukaan Informasi Publik atau UU KIP. Di mana regulasi ini membuka akses seluas-luasnya kepada publik untuk mendapatkan informasi mengenai kinerja pemerintah. “Ke depannya kita akan menjadi negara lebih transparan, akuntabel, partisipatif dan mempunyai pelayanan birokrasi yang prima,” pintanya. Pelaksanaan Bimtek ini diharapkan dapat terwujudnya pejabat humas yang profesional dalam aspek pe ngetahuan, keterampilan dan sikap, mam pu menaikan harkat profesi kehumasan di mata pemangku kepentingan. (mamad)


Sinamar Media Pemkab Lima Puluh Kota

13

Olahraga

Informasi Pelayanan Aparatur dan Publik

Edisi 96/Tahun XII/1 - 15 Juni 2013

Unjuk Kebolehan Paragliding Mancanegara di Arena T aeh Bukik Taeh

Dalam usia Bonsu Resort yang relatif muda para atlet yang berlatih di areal ini juga sudah mampu menunjukan kebolehannya dengan menorehkan prestasi juara umum pada Porprov XII tahun lalu.

Aksi Paraglider di Bonsu Resort (f/gun)

S

ebanyak 20 orang atlet paralayang (paraglider) luar negeri dan 60 orang asal dalam negeri unjuk kebolehan di Bonsu Resort, Kabupaten Limapuluh Kota, Jumat (17/5) sore. Terbang dan melayang di kawasan Gunung Bonsu itu merupakan rangkaian pembukaan acara Bonsu Resort Internasional Paragliding Exhibition dan Kejurda Seri I Paralayang Sumatera Barat 2013 untuk ketepatan mendarat. Ke-20 paraglider luar negeri itu antara lain berasal dari Negara Amerika, Australia, Jerman, Singapura dan Malaysia yang merupakan peserta exhibition. Sedangkan 80 orang lainnya merupakan atlet dari berbagai kota dan kabupaten di Sumatera Barat yang akan mengikuti Kejurda. Ketua panitia acara Ali Hasan, S.Sos dalam laporannya menyebut, kegi atan ini digelar dengan tujuan memperke nalkan dan mempromosikan Bonsu Resort kepada dunia luar sekaligus untuk me ningkatkan kompetensi atlet dari daerah ini. Selain itu juga mempunyai sasaran meningkatkan kunjungan wisatawan, baik domestik maupun mancanegara. Tak kalah pentingnya memperdayakan masya rakat di kawasan Bonsu Resort. “Kita menggelar Bonsu Resort Internasional Paragliding Exhibition dan Kejurda Seri I Paralayang ini mulai tanggal 16 s/d 19 Mei dalam rangka memperkenalkan potensi Bonsu Resort, meningkatkan kompetensi atlet dan memberdayakan masyarakat sekitar,” ujar Ali. Ali juga menjelaskan, kendati are al paralayang Bungsu Resort baru dibuka sejak Nopember 2011, namun areal ini sudah dijajal oleh atlet internasional seperti ketua paralayang internasional Uga asal Swis, ketua paralayang Indonesia Joko, juara dunia Lis dan juara nasional Dr. Eliza dari AURI serta sejumlah atlet asal negara lainnya. Selain itu, dalam usia Bonsu Re sort yang relatif muda para atlet yang berlatih di areal ini juga sudah mampu menunjukan kebolehannya dengan menorehkan prestasi juara umum pada Porprop tahun lalu. Lebih jauh Ali memaparkan, Bonsu Resort mempunyai bebebrapa keunggulan koperatif dari areal paralayang tempat lain. Keunggulan itu antara lain Bonsu Resort mempunyai kesempatan terbang 75% dan lokasi relatif tidak berkabut atau berawan. Selain itu kecepatan anginnya sangat cocok untuk pemain junior dan senior. Tambahan, di

Bonsu Resort ini bisa take off ke belakang. Sementara Bupati Limapuluh Kota Alis Marajo dalam sambutannya saat membu ka secara resmi Bonsu Resort Internasi onal Paragliding Exhibition dan Kejurda Seri I Paralayang Sumatera Barat 2013 untuk ketepatan mendarat itu, mengharap kan kegiatan ini tidak berhenti begitu saja. Melainkan dilanjutkan terus dengan kegiatan yang lebih bagus lagi. “Ini membuktikan, kemitraan yang dilakukan SKPD dengan pihak terkait benar-benar penting. Buktinya, acara ini bisa digelar karena kemitraan SKPD dengan berbagai pihak terkait seperti FASI, masyarakat dan lainnya,” ujar Bupati. Dalam iven tersebut, Rina Kusu ma Ningrum, atlit paralayang puteri Kabupaten Limapuluh Kota, berhasil merebut juara pertama pada Kejurda Seri I Paralayang Sumatera Barat 2013 untuk ketepatan mendarat di Bonsu Resort Kabupaten Lima Puluh Kota. Sedangkan posisi kedua dan tiga masing-masingnya disabet Kasiah asal Kota Bukittinggi dan Riana Kusuma Kambara juga dari Limapuluh Kota. Sementara pemuncak putera digondol Hendri Yuhara asal Kabu paten Agam disusul Safrijon Hendri dan Ivan Wildani masing-masingnya dari Kabupaten Pesisir Selatan untuk posisi dua dan tiga. Atas prestasinya itu, paragliding tersebut berhak mendapatkan tabanas sebesar Rp4 juta untuk juara pertama. Berikut Rp2,5 juta dan Rp1,5 juta bagi juara dua dan tiga. Hadiah bagi para pe muncak itu diserahkan lang sung oleh Bupati Limapu luh Kota Alis Marajo yang sekaligus menutup secara resmi acara Bonsu Resort Internasional Paragliding Exhi bition dan Kejurda Seri I Parala yang Sumatera Barat 2013 untuk ketepatan mendarat, Minggu (19/5).Dalam sambutan nya Alis menyebut, hari ini Bonsu Resort semakin di kenal, dan tidak bisa dibantah lagi kalau Bonsu Resort mampu menarik keha diran paragliding dunia. ”Harus diakui, sekarang Taeh Bukik su dah semakin terkenal, bahkan hingga ke manca negera mela lui paralayang. Kita berharap

masa-masa berikutnya Bonsu Resort ini semakin dikenal lagi dan mampu menyedot kunjungan paragliding dalam dan luar negeri,” papar Alis. Lebih jauh dikatakan, ivent pariwisata ini terlaksana dengan sukses berkat kerjasama yang baik SKPD terkait dengan FASI, Pemerintah Nagari dan pihak terkait lainnya. Selain itu, acara yang ikut diramaikan belasan paragliding mancanegara tersebut juga tidak terlepas dari peranserta masyara kat. ”Kita serius untuk terus mengembang kan lokasi paralayang Bonsu Resort ini. Sesuai rencana, kita juga akan menggelar lomba paralayang Bupati Cup pada tanggal 23 Juni 2013 mendatang dan mengundang kembali atlit luar negeri,” yakin Alis. Sebelumnya ketua panitia acara Ali Hasan, S.Sos Kabid pada Disbud parpora Kabupaten Lima Puluh Kota dalam laporannya mengatakan Kejurda yang berlangsung sejak tanggal 16 s/d 19 Mei 2013 ini diikuti oleh 45 orang atlit asal sejumlah kabupaten dan kota di Sumatera Barat. Selain peserta Kejurda, acara ini juga diramaikan 13 orang atlet mancane gara yang berasal dari Negara Amerika, Australia, Jerman, Singapura dan Malaysia sebagai peserta exhibition.

Dibanjiri Ribuan Orang Dalam pelaksanaan Kejurda Seri I Paralayang Sumatera Barat 2013 untuk ketepatan mendarat di Bonsu Resort, benar-benar menjadi totonan manarik bagi masyarakat Kabupaten Limapuluh Kota dan Kota Payakumbuh. Mulai hari pembukaan sampai hari terakhir Kejurda, areal landing di Bukik Topuang dibanjiri ribuan orang. Imi (60), salah seorang warga Taeh Bukik mengaku tidak menyangka kawasan Gunung Bonsu ini akan ramai dikunjungi orang dan atlet paralayang. Lebih mencengangkannya, Bonsu Resort itu juga mulai didatangi atlet paralayang internasional. “Ambo indak manyangko lokasi paralayang di Gunung Bonsu ko akan dike nal dek urang lua nagari do. Siapo sangko kampuang kami ko ka manjadi tompek nan dituju urang atlet internasional,” tutur Hasmi dalam bahasa Minang. Hari pertama pertandingan, puluhan atlet dari berbagai kabupaten dan kota di Sumatera Barat adu kebolehan untuk mendarat di titik putih yang telah ditentukan. Namun, faktanya tidak sedikit atlet yang mendarat di lokasi yang jauh dari titik pendaratan hingga berjarak puluhan meter.(gun)

Bupati Alis Marajo bersama paraglider wanita yang meraih juara (f/gun)


14 REDAKSI Sejarah

Sinamar Media Pemkab Lima Puluh Kota

Informasi Pelayanan Aparatur dan Publik

Edisi 96/Tahun XII/1 - 15 Juni 2013

Pangkalan dan Asal Usul Kelok Sembilan Oleh : Drs.H.Fachrul Rasyid Hf

R

iwayat Kelok Sembilan (K-9) bermula dari Nagari Pangkalan Koto baru, Ke camatan Pangkalan, Kabupaten 50 Kota. Nagari 10 jorong dengan 11 ribu jiwa penduduk ini terletak di bibir sungai Batang Mahat yang berhulu di Nagari Mahat, Kecamatan Suliki Gunung Mas, (kini Kec. Bukit Barisan). Batang Mahat adalah anak sungai Batang Kampar yang bermuara di Kuala Kampar di pinggir Selat Malaka. Dulu, Pangkalan Kotobaru merupakan salah satu kota Kerajaan Minakanuwa asal nama Minangkabau. Kerajaan tertua itu berpusat persis di seberang muara sungai Takus, salah satu anak sungai Kampar. Karena itu Mina kanwa kemudian lebih dikenal dengan nama Kerajaan Muara Takus, sekitar 19 kilomter di udik Batu bersurat. Ketika Muara Takus diserang Dinasti Tsing dari Cina, sekitar abad ke 7, sebagian kerabat kerajaan menyelamat kan diri ke Kuala Kampar. Ada yang lewat laut masuk ke Sungai Indragiri dan terus ke pedalaman Sungai Ombilin. Kemudian, bermukim di Nagari Siguntur, Kabupaten Sawahlunto Sijunjung (kini Darmasraya) dan mendirikan Kerajaan Darmasraya yang kemudian menguasai Selat Malaka. Diantara penduduk pendatang di Muara Takus, sebagian keturunan saudagar dari Kalingga ( India ) Arab dan juga Cina. Bersamaan mundurnya kerajaan Muara Takus sebagian mereka pindah ke daerah lain, diantaranya menggunakan perahu masuk ke Batang Mahat terus ke Pangkalan dan bermukim di Nagari Mahat. Pendatang asal India inilah yang mengembangkan tanaman gambir di Mahat dan Pangkalan Kotobaru yang hingga sekarang jadi basis gambir Suma tera Barat dan primadona ekspor Kabupa ten 50 Kota. Awalnya Pangkalan hanyalah pelabuhan kemeyan, damar dan rotan. Hasil hutan itu diangkut dengan perahu menelusuri Batang Mahat terus ke Batang Kampar, menuju Taratak Buluh, Kuntu, Lipat Kain, Pangkalan Kerinci, Pangkalan Serai, Pangkalan Kapas, Pangkalan Indarung, Palalawan sampai ke Kuala Kampar. Di sini hasil hutan dijual kepada pedagang dari Arab, India dan Cina. Setelah gambir jadi komoditi andalan di Selat Malaka, Pangkalan berhubungan langsung dengan Kesultanan Johor yang saat itu membawahi hampir seluruh Tanah Semenanjung Malaysia. Kenyatan itu membuat Pangkalan (Belanda menyebutnya Koto Baru) makin penting. Apalagi di saat bersamaan sekitar akhir abad ke 17 terjadi kemunduran perdagangan Eropa di pantai barat Sumatera, khususnya kota Padang. Saat itu Batang Mahat tak sedangkal sekarang. Kedalaman airnya antara lima dan tujuh meter dan dapat dilayari perahu ukuran 3 x 9 meter beratap kajang, dari daun palam (disebut atap blan). Diawaki enam orang, perahu itu mampu memuat 2 hingga 4 ton barang dan bisa berlayar sampai ke Nagari Mahat. Perahu inilah yang melayari Pangka lan ke pertemuan Kampar kiri dan kanan, selama 12 hari. Dilanjutkan ke Palalawan, tiga hari. Dari Palalawan-Singapura enam hari. Balik ke Pangkalan, mencapai satu bulan.

Sebab dari Palalawan harus menyongsong arus sungai menggunakan galah. Perahu pun sarat bermuatan garam, tekstil, peralatan rumah tangga, perhiasan, kain sutra dan sebagainya. Pangkalan kian berkembang pesat setelah perusahaan Inggris, English East India Company, saingan VOC-Belanda, tahun 1786 yang beralih dari pantai barat Sumatera ke Selat Malaka dan membangun pelabuhan Penang, Malaysia. Di sini Inggris membeli kopi, rempah-rempah, dan juga gambir 10% lebih mahal dari harga beli Belanda di Pantai Barat. Lalu Inggris menjual kain putih merk Coromandel 10% lebih murah. Sedang Belanda menjual dengan keuntungan hingga 95% untuk kain biasa di pasar pantai Barat. Sekitar tahun 1825 hingga 1829 kapalkapal Amerika, Inggris, dan India nyaris hengkang dari Padang. Selama tujuh bulan hingga Juli 1829, tak sepikul kopi pun diekspor dari Padang. Bahkan selama tahun 1830 hanya tiga kapal Amerika yang datang ke Padang. Padahal di tahun yang sama Belanda mencatat sekitar 1.000 pikul (100 ton) kopi dijual ke Singapura lewat Pangkalan. Posisi Padang pun makin terpuruk setelah jatuhnya harga kopi di Eropa dan tingginya cukai yang dikenakan Belanda terhadap kapal asing. Pangkalan sebagai pelabuhan perantara Minang kabau ke Selat Malaka terus menguat setelah pedagang gambir dan kopi dari daerah 50 Kota, Tanah Datar dan Agam berjalan kaki atau mengguna kan kuda beban, menjual dagangannya ke peda gang asal Pangkalan di Sarilamak. Kemudian diangkut mengunakan kuda beban sekitar 35 kilometer ke pelabuhan Pangkalan Kotobaru dan dibawa dengan perahu ke Selat Malaka. Pangkalan Mengalahkan Padang Pelabuhan Pangkalan jadi besar karena gambir. Sebab gambir bagi Inggris sangat penting karena sebagain besar warga jajahannya, India, Banglades dan Pakistan konsumen gambir terbesar sampai seka rang. Selain itu Inggris juga membar ter gambir dengan kain putih coromondel yang diproduksi di India. Tak heran jika dari Pangkalan kemudian jadi tempat keluar masuk berbagai produk impor seperti kain dan peralatan rumah tangga ke pelosok Minangkabau. Belanda mencatat, sekitar tahun 1789 barang-barang keluaran Penang yang masuk lewat Pelabuhan Pangkalan dijual lebih murah di Singkarak ketimbang barang yang masuk melalui Pelabuhan Padang. Menurut Christine Dobdin dalam Kebangkitan Islam dan Ekonomi Petani Yang Sedang Berubah, Sumatera Tengah 1784-1874 ( INIS Jakarta 1992) kondisi itu membuat Belanda di Padang nyaris putus asa. Apalagi kemudian separuh dari pedagang Sumatera, mulai Aceh sampai ke Palembang, Jambi, Patapahan, Indra giri, Siak dan Bengkalis telah meninggalkan pantai barat dan menjual produk Inggris di daerahnya. Perkembangan Penang juga berdampak pada perkembangan peda gang Minang ke Batubara dan Asahan di Sumatera Utara dan kota-kota di sepan jang sungai Kampar, Sungai Rokan, Su ngai Indragiri dan Sungai Siak. Bahkan Siak Sri Indrapura, kemudian Pekanbaru me nggantikan posisi Padang di pantai barat hingga hari ini. Dari Taratak Buluh di bibir Sungai Kampar ini pedagang berjalan kaki selama delapan jam ke Pekanbaru di bibir sungai Siak selanjutnya barang-barang dagangan diangkut dengan kapal ke Siak Sri Indrapura dan diteruskan ke Selat Malaka. Atau barang dagangan langsung dijual kepada pedagang Arab dan India yang datang ke sini

Nagari pangkalan (f/gun)

dan menunggu dengan ratusan kapal tiap hari. Pedagang Arab dan saudagar India muslim bahkan berani memasuki pedalaman Minangkabau melalui sungai. Baik melalui sungai Indragiri sampai di Sumpur Kudus, Kumanis hingga Talawi dan Padang Ganting. Sedangkan melalui Batang Kampar, pusat perdagangan Minangkabau timur tetap berada di Pangkalan sampai Inggris mendirikan pelabuhan Singapura di awal abad ke 19. Meski mengalami pasang surut, pada tahun 1833, tercatat sekitar 15 ribu pikul (1.500 ton) gambir Limapuluh Kota diekspor ke Penang lewat angkutan sungai. Bahkan setelah Singapura berkembang, arus perda gangan dari Pangkalan ke Selat Malaka terus meningkat sampai dua dasawarsa abad ke 20. Kenyataan itu memaksa Belanda merebut Siak Sri Indarapura pusat Kejaraan Siak di bawah Sultan Ismail (1815-1864) yang memang sedang lemah. Akibatnya, 1 Februari 1858, Sultan Ismail terpaksa meneken Tractat Siak-Belanda di Batavia yang memangkas sejumlah kekuasan sultan di perairan Siak hingga Selat Malaka. Tak mudah bagi Belanda menguasai Pangkalan. Masuk melalui jalur darat dari Sarilamak - Pangkalan, jalannya berbukitbukit. Masuk lewat jalur sungai dari Kuala Kampar ke Palalawan dan Taratak Buluh, Belanda tak kuat mengarungi hutan sepan jang sungai Kampar. Akhirnya tahun 1932 Belanda membangun jalan raya Sarilamak – Pangkalan. Dibangunlah K-9 dengan me ngerahkan pekerja paksa. Dari Pangkalan jalan diteruskan terowongan Rantau Berangin di bibir Batang Kampar, (disebut lubang kalam, sejak tahun 1996 ditengge lamkan waduk PLTA Koto Panjang). Kemudian dilanjutkan ke Taratak Buluh sampai ke Logas, daerah yang dikenal sebagai tempat pembuangan. Inilah yang terkenal dengan kerja paksa ke Logas itu. Sejak terbukanya jalan raya Payakumbuh- Sarilamak- Pangkalan dan Taratak Buluh hampir semua pela buhan sungai dari Pangkalan Kotobaru ke Kuala Kampar lumpuh. Pusat perdagangan pun beralih ke Sungai Siak yang berpusat di Pekanbaru. Sejak itu Pekanbaru berkem bang jadi pelabuhan dagang ke Selat Malaka. Setelah kemerdekaan RI tahun 1945, pemerintah Indonesia meningkat kan kualitas jalan darat Sumatera Barat dan Riau itu. Memperlebar Jalan Bang kinang – Pekanbaru tahun 1964. Memba ngun Jembatan Batang Mahat di Muara Mahat tahun 1967, jembatan Danau Bingkuang tahun 1969 jembatan Rantau Berangin tahun 1971-1972, yang kini terletak di bawah aliran air waduk PLTA Kotopanjang. Pada tahun 2002 arus lalulintas

kendaraan dan jumlah angkutan barang dan orang antara Sumatera Barat dan Riau mencapai 6.800 unit/ hari. Di hari libur meningkat hingga 11.350 unit. Tiap tahunnya sekitar 28,5 juta ton barang Sumatera Barat, lebih dari 50% adalah hasil pertanian dan peternakan di angkut ke Riau lewat K-9. Dan, sekitar 15,8 juta orang setahun melintas di sana.Kini diperkirakan arus kendaraan dan angkutan barang meningkat dua kali lipat. Sedikit hari lagi ply over alias jembatan layang K-9 akan rampung. Rencananya bulan Agustus 2013 ini akan diresmikan. Berfung sinya jembatan K-9 secara tak sengaja akan mendorong perkembangan Kota Sarila mak, yang disiapkan Bupati Limapuluh Kopa dr. Alis Marajo sebagai ibukabuten Limapuluh Kota pengganti Payakumbuh sejak tahun 2003 silam. Sarilamak akan berpotensi untuk berkembang karena bertetangga langsung dengan objek wisata alam Lembah Harau dan Lembah Lubuk Bangku. Kota Pangkalan Jika K-9 rampung, Pangkalan Kotobaru sangat berpeluang jadi kota satelit yang paling dekat dengan Pekanbaru. Selain itu Pangkalan yang terletak di persimpangan jalan ke Kecamatan Kapur IX sedikit hati lagi lewat Gelugur bisa berkembang jadi kota transit angkutan darat dengan ratusan truk yang selama ini telah dimiliki pengu saha Pangkalan Kotobaru menuju Kabupaten Ro kan Hulu lewat Muara Paiti dan Gelugur yang kini jalan rayanya sedang ditingkatkan oleh Bupati Alis Marajo. Terletak di bibir Danau PLTA Kotopanjang, Pengkalan berpotensi jadi kota wisata dengan olahraga dayung, lomba perahu, perhau layar dan olahraga memancing. Masalahnya kini, K-9 mendekati rampung namun penataan ruang Kota Pangkalan yang sudah lama jadi pem bicaraan di kalangan pemuka masyara katnya belum dimulai. Padahal jika tata ruang itu disiapkan dengan baik dan se mua potensinya digarap dengan benar, bukan tak mungkin Pangkalan jadi kota wisata dan kota peristirahatan bagi Riau. Dan, ini amat menarik bagi investor membangun hotel, restoran dan objek wisata. Lantas bagaimana Pemkab Limapuluh Kota dan Pemprov Sumbar melihat secara cerdas potensi tersebut sehingga Pangkalan memberi peluang peningkatan ekonomi daerah ini?. Jika Pangkalan terus dibiarkan seperti sekarang, tentulah Pangkalan KOTObaru tak pernah jadi Pangkalan KOTAbaru. (*)


Sinamar Media Pemkab Lima Puluh Kota

15 REDAKSI Varia

Informasi Pelayanan Aparatur dan Publik

Edisi 96/Tahun XII/1 - 15 Juni 2013

20 Honorer T erima SK CPNS Terima SARILAMAK – Sebanyak dua puluh orang tenaga honorer Kategori I resmi menerima SK CPNS (Calon Pegawai Negeri Sipil), yang diserahkan langsung oleh Asisten Administrasi Umum Setdakab Lima Puluh Kota Iryanis, SH di halaman Kantor Bupati di Bukik Limau Sarilamak, seusai apel pagi PNS di lingkungan Sekretariat Pemkab, Senin ( 6/5). Surat Keputusan tersebut diterima secara simbolis oleh tiga orang CPNS, masing-masingnya Riki Pratama dari CPNS golongan I dan Poppy D. Sardi , ST Golongan II dan Mis Farizon, S.Ag mewakili CPNS Golongan III. Riki Pratama yang sehari-hari bertugas di Bagian Umum dan Perlengkapan, sementara Poppy D. Sardi

dan Mis Farizon S.Ag, bertugas di Dinas Pendidikan juga di daulat untuk mewakili rekan-rekannya menerima SK CPNS. Dalam sambutannya, Iryanis menyampai kan harapan agar CPNS Kategori I ini untuk lebih meningkatkan kinerja dan prestasi kerjanya. “Jangan pernah mempunyai fikiran karena sudah menerima SK, bekerja malas-malasan,” ungkap Iryanis. Kepala BKD Drs. Indra Nazwar juga me nambahkan pada Pegawai Honorer Kategori I yang telah menerima SK patut berbangga dan jangan lengah karena tidak tertutup kemungkinan bisa diberhentikan kalau tidak mematuhi aturan kepegawaian yang berlaku. (ogi)

Asisten Administrasi Umum Iryanis, SH menyerahkan SK CPNS (f/erw)

Diresmikan, Kantor UPK PNPM MPd Bukik Sikumpa BUKIK SIKUMPA – Wakil Bupati Lima Pu luh Kota Drs. H. Asyirwan Yunus M.Si. me resmikan kantor bersama Unit Pengelola Kegiatan PNPM MPd di Jorong Pakan Si nayan, Nagari Bukik Sikumpa, Kecamatan Lareh Sago Halaban, Senin (13/5). Tampak hadir Camat Lareh Sago Halaban Drs.Muftil Wahyudi, Wali Nagari Bukik Sikumpa Zulkarnaini, dan undangan lainnya. Dalam sambutannya, Wabup Asyirwan Yunus mengatakan bahwa dengan kegiatan PNPM MPd diharapkan bisa mengarahkan generasi-generasi muda ke arah kegiatan-kegiatan yang posi tif dan mampu mengeliminir peristiwaperistiwa negatif yang sekarang marak terjadi. Wabup juga mengatakan pemkab memberikan apresiasi dan penghargaan yang tinggi atas terlaksananya kegiatankegiatan tersebut, dan berharap bisa berlanjut terus dengan lancar.

Ketua UPK Virmadona S.Sos, mengaku sa ngat bersyukur kantor UPK bisa diresmikan dan merasa bangga karena UPK Lareh Sago Halaban merupakan UPK pertama yang mempunyai kantor sendiri di Lima puluh Kota, di mana untuk wilayah Sumbar masih bisa dihitung dengan jari. Ia juga melaporkan UPK Lareh Sago Halaban merupakan UPK terbaik di wilayah Sumbar. Dalam acara ini juga diberikan bantuan kepada balita dari keluarga miskin berupa paket susu dan penghargaan untuk Kelompok SPP (Simpan Pinjam) terbaik di Kecamatan Lareh Sago Halaban yang diserahkan Wabup Asyirwan Yunus. Selanjutnya dilakukan penandatanganan prasasti peresmian kantor bersama UPK PNPM MPd Lareh Sago Halaban, dilanjut kan dengan peninjauan gedung baru oleh rombongan. (joy)

Wabup Drs.H.Asyirwan Yunus menandatangani prasasti peresmian gedung UPK PN PM MPd (f/her)

KPU Sosialisasikan Daftar Pemilih PAYAKUMBUH - Persoalan daftar pemilih menjadi acuan penting dalam pemilihan umum DPR, DPD dan DPRD yang akan digelar 9 April 2014 mendatang. Sampaisampai KPU Kabupaten Limapuluh Kota mensosialisasikan peraturan serta implementasi data pemilih kepada peserta pemerintah, partai dan tokoh masyarakat di Payakumbuh, Senin (20/5). Selaku pem

bicara utama adalah Koordinator Bidang Sosialisasi Budi Mulya, yang menyampai kan bahwa KPU secara kelembagaan kekurangan personil untuk mendata secara maksimal. Makanya peran serta masyarakat untuk ikut aktif dan bersamasama dengan KPU memberikan koreksi dan aktif pula memberikan data terbaru kependudukannya kepada petugas sangat

diharapkan. “Peraturan KPU Nomor 9 tahun 2013, Tentang Penyusunan Daftar Pemilih Pemilu DPR, DPD dan DPRD sebagai landasan pendataan ini,” ujar Budi Mulya. Dalam hal penyediaan data pemilih sangat diharapkan kecocokan data antara DP4 yang diserahkan oleh Kemendagri yang selanjutnya dicocokkan dengan DPT

Pemilu terakhir yang dilaksanakan. Sementara, pemerintah daerah berkewajib an memberikan data agregat kependuduk an per kecamatan sebagai bahan bagi KPU dalam menyusun daerah pemilihan. (dsp)

Onthel Malah Makin Dibur u Diburu PAYAKUMBUH – Wakil Bupati Lima Puluh Kota Drs. H. Asyirwan M.Si melepas secara resmi ratusan peserta lomba kendaraan roda dua tanpa mesin alias onthel di ha laman kantor Camat Payakumbuh, Minggu (19/5) pagi. Kegiatan tersebut diikuti pencinta onthel dari berbagai kawasan di daerah ini. Dalam sambutannya, Wabup Asyirwan mengatakan bahwa di era perkembangan alat transportasi dewasa ini yang semakin pesat, sepeda onthel ternyata semakin diburu masyarakat. Meski terbilang tua dan antik, kendaraan kayuh itu tetap diminati sebagai alat transportasi dan sarana olahraga. “Tak hanya sebagai alat transportasi, onthel juga dapat menjadi sarana olahraga dan permainan yang menjauhkan seseorang dari hal negatif.,” katanya. Dikatakan, saat i

ni onthel tengah menjadi trend dan style bagi individu, bahkan kelompok masya ra kat pehobinya. Bukan saja memberikan dampak kesehatan dan kebugaran bagi pendayungnya, kendaraan roda dua tanpa mesin itu ternyata juga mampu menjadi alat pemersatu dan silaturahmi antar warga. Buktinya kini tak sedikit komunitas onthel tersebut yang muncul di tengah masyarakat di daerah ini. “Saya sangat mendukung kegiatan bersepeda bareng ini. Sebab kegiatan bersepeda akan memberikan dampak kesehatan dan mengalihkan perhatian seseorang dari kegiatan yang tidak bermanfaat,” papar Asyirwan, yang mantan anggota DPRD Provinsi Sumatera Utara (Sumut) itu.(gun) Wabup Drs.H.Asyirwan Yunus, M.Si ikut bersepeda Onthel (f/net)


Sinamar Media Pemkab Lima Puluh Kota

16

Sosok

Informasi Pelayanan Aparatur dan Publik

Edisi 96/Tahun XII/1 - 15 Juni 2013

Nasriy anto Nasriyanto anto,, ST :

Sosok Dibalik Hangatnya Pelaksanaan PERDA di Lima Puluh Kota Dengan tugas pokok dan fungsi yang selalu di”gaung”kannya adalah membantu kepala daerah dalam menyelenggarakan urusan pemerintadaerah untuk memelihara dan menye lenggarakan ketentraman, ketertiban umum, perlindungan ma syarakat serta menegakkan Peraturan Daerah

Nasriyanto, ST (f/joy)

B

uah memang jatuh tidak pernah jauh dari batang nya, mungkin itulah pepatah yang tepat untuk meng gambarkan sosok Kasatpol PP Kabupaten Lima Puluh Kota, Nasriyanto, ST yang terkenal garang dalam bertugas namun hangat dalam keluarga. Pria asli nagari Taram yang merupakan putra dari Alm. Mayor Zainal Abidin dilahirkan di Bandung pada 13 Juli 1961. Dari kecil Nasriyanto menjalani kehidupan yang berpindah-pindah dari satu kota ke kota yang lainnya, apa boleh buat itulah resiko baginya menjadi anak seorang tentara, masa SD dihabiskannya di nagari Taram, SMP dilaluinya di Kota Solok, berlanjut STM Negeri Payakumbuh yang sebelumnya sempat juga mengecap pendidikan SMA di Pekanbaru, tidak hanya sebatas pulau Sumatera yang diarunginya semasa kecil Pendidikan Diploma III (DIII) ditamatkan ayah 2 orang anak ini di Kalimantan Selatan jurusan teknik pada tahun 1997 dan berlanjut ditahun 2000 yang lalu Nasriyanto menamatkan pendidikan Sarjananya di STTIND Padang dengan jurusan Teknik Manajeman Industri. Jauh dalam hati kecilnya, besar keinginan yang dipendam Nasriyanto muda untuk masuk AKABRI tahun 1981/1982 namun Tuhan tidak mentakdirkannya untuk menjadi tentara saat itu sehingga Nasriyanto gagal mengikuti tes tersebut (Pantokir). Meski dimasa remajanya sering berada jauh dari keluarga, namun kedisiplinan yang

diajarkan orangtuanya yang pernah menjabat sebagai Kamawil Hansip di Kabupaten Lima Puluh Kota semasa Pemerintahan Bupati Lima Puluh Kota Burhanudin Putih dan Bupati Jupri ini tidak serta merta hilang dan luntur begitu saja dalam hidupnya. Dibuktikannya, meski tidak lulus tes AKABRI namun dia bisa bekerja sebagai PNS pada tahun 1982 sebagai Staf Sie. Instruktur di Kanwil Depnaker Kota Pariaman dan mengabdi di Pariaman sampai tahun 2003 dengan jabatan terakhir sebagai Kasi Pengawasan Tenaga Kerja di Kantor Tenaga Kerja Pariaman . Nasriyanto memiliki kepedulian yang sangat tinggi mengenai masalah ketenaga kerjaan oleh karena itu ia diutus untuk melanjutkan pendidikan selama 2,5 tahun ke Jepang yang dibiayai oleh pemerintah untuk mempelajari penyusunan program ketenaga kerjaan (tahun 1993-1996). Jika dikalkulasikan selama 23 tahun mengabdi di Pariaman dia lebih banyak menghabiskan waktunya untuk pendidikan ketenagakerjaan. Saat berdinas di Pariaman inilah, Nasriyanto menemukan tambatan hatinya, Endriwati yang saat ini telah memberikannya 2 orang putri, bernama Debby Theresia yang sekarang sedang menye lesaikan program Sarjana Kebidanannya dan sibungsu Yolanda Riyanto yang tengah menempuh pendidkan di SMA Negeri 2 Payakumbuh. Sebagai orang tua, Nasriyanto memberikan kebebasan kepada anak-anaknya dalam memilih jalan hidup namun tetap dalam dalam pengawasan dan dibe

rikan pengarahan dengan sistem keterbukaan dan demokrasi. Atas kecintaannya terhadap kampung halaman nya yang sangat besar, akhirnya pada tahun 2007 lalu, dia memutuskan untuk hijrah ke kampung halaman dan siap untuk menyumbangkan ilmu yang dimilikinya pada kampung yang telah lama ditinggalkannya. Saat pindah ke Lima Puluh Kota ia dipercaya menjadi Sekretaris Dinsosnaker dan memberikan warna baru pada tata kelola ketenaga kerjaan di Lima Puluh Kota sesuai dengan ilmu yang didapatkannya saat belajar di Jepang. Namun tidak bertahan lama, kedisiplinannya membuat dia didaulat untuk menjadi Kasat Polisi Pamong Praja pada tahun 2008 sampai sekarang. Dengan moto “Tegas dan Santun” dia berusaha keras untuk mewujudkan visi Satpol PP untuk mewujudkan masyarakat yang tertib dan tentram di Kabupaten Lima Puluh Kota. Dengan tugas pokok dan fungsi yang selalu di”gaung”kannya adalah membantu kepala daerah dalam menyelenggarakan urusan peme rintahan daerah untuk memeliihara dan menyeleng garakan ketentraman, ketertiban umum, perlindungan masyarakat serta menegakkan Peraturan Daerah. Mengepalai 110 personil di Satuan Polisi Pamong Praja ( 15 Pejabat Struktural, 30 PNS, 6 PTT, 59 Tenaga Harian Lepas) membuatnya harus selalu tegas dan santun dalam memberikan tauladan kepada anggotanya, namun tidak hanya kepada anggota Satpol PP sebagai pelaksana Perda yang melakukan penertiban terhadap Pegawai Negeri Sipil dan Anak sekolah yang berkeluyuran pada saat jam kerja dan jam sekolah berlangsung, Nasriyanto senantiasa selalu berusaha untuk memberikan contoh yang baik pada berbagai pihak. Dalam kesehariannya, pria yang diberi gelar Penghulu oleh Suku Piliang di Nagari Taram dengan gelar Dt. Katemanggungan Nan Bakori ini Komit dalam menegakkan Perda, ketertiban umum, ketentraman dan keamanan masyarakat, namun segala usahanya juga tidak terlepas dari kerjasama dari berbagai pihak termasuk masyarakat Lima Puluh Kota yang diharapkannya selalu bekerjasama dalam memberikan informasi adanya indikasi penyimpangan dalam masyarakat anatara lain adanya maksiat, adanya pembangunan liar, pedagang kaki lima yang tidak mematuhi aturan yang telah ditetapkan, anak sekolah yang berkeliaran diluar ataupun gejala-gejala negatif lain yang meresahkan masyarakat menjadi hal penting yang sangat diprioritaskannya. Satpol PP dibawah kepemimpinan Nasri yanto, banyak melakukan kegiatan penyuluhan, baik penyuluhan pencegahan minuman keras dan narkoba, penyuluhan pencegahan berkembangnya praktek prostitusi, malah dalam beberapa waktu yang lalu Nasriyanto sedang gencar-gencarnya untuk menegakkan disiplin PNS dan dalam melaksanakan tugas pria yang memiliki sederet pengalaman panjang dibidang organisasi tidak mau mengambil pusing terhadap penilaian orang padanya tentang disiplin yang diterapkannya, selagi menurutnya sesuai dengan aturan yang ada. Tanpa pandang bulu, Nasriyanto memberikan perlakuan yang sama terhadap semua PNS yang melanggar aturan disiplin pegawai. Terkait dengan pengalamannya dalam ketenagakerjaan, Nasriyanto berharap kedepannya masyarakat dapat mematuhi aturan yang ada dalam kehidupan sehari-hari sesuai dengan yang tertera dalam peraturan daerah agar tercipta suasasana nyaman, aman namun tetap waspada. Kendala yang dihadapi selama menaungi pekerjaan di Satpol PP adalah kurang nya sarana prasarana pendukung tugas, kurang personil dan anggaran yang terbatas untuk menjangkau luasnya daerah di Lima Puluh Kota. Tercantum dalam Pasal 4 Peraturan Pemerintah Nomor 6 tahun 2010 tentang Satpol PP “Satpol PP mempunyai tugas menegakkkan Peraturan Daerah dan Menyelenggarakan Ketertiban Umum dan Ketentraman masyarakat serta perlindungan masyarakat” (mike)


Issuu converts static files into: digital portfolios, online yearbooks, online catalogs, digital photo albums and more. Sign up and create your flipbook.